Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Virfa
"Pasien yang menjalani prosedur pembedahan secara elektif dilakukan pembiusan umum dan tindakan intubasi serta menggunakan ventalisi mekanik. Ketika pasien dinilai sudah baik dan mampu dalam bernafas secara spontan, pengunaan ETT harus segera  di lepaskan. Menyegerakan ekstubasi pada pasien dengan pasca pembedahan merupakan hal yang penting dilakukan agar tidak terjadi komplikasi yang cukup besar. Durasi intubasi yang lebih lama  insiden komplikasi akan lebih tinggi, termasuk kejadian pneumonia terkait ventilator (VAP), dan peningkatan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran indikator  keberhasilan ekstubasi bedasarkan karakteristik fisik dan psikologis pada pasien post operasi di ruang perawatan intensif. Penelitain ini menggunakan desain deskriptif murni dengan pendekatan retospektif melalui data sekunder pada 96 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratifed random sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar cheklist penilaian ekstubasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa 100% pasien post operasi dilakukan ekstubasi dengan status kesadaran compos mentis atau nilai GCS > 10, hemodinamik stabil dengan nilai mean teakanan darah sistolik 120,7mmhg, nilai AGD denagn nilai mean PO2 120, PCo2 39.99 dan SaO2 98.36%, memiliki nilai hemtokrit normal denagn nilai mean Hct 38,98%, telah dilakukan spontaneous breathing trial dan kooperatif. 96% pasien memiliki refleks batuk yang kuat sebelum dialakukan ekstubasi.

Kata kunci : Ekstubasi, pasca pembedahan, penilaian ekstubasi


Patients undergoing elective surgical procedures are subjected to general anesthesia and intubation procedures and use mechanical ventalization. When the patient is judged to be good and able to breathe spontaneously, the use of ETT must be released immediately. Moving extubation in patients with post-surgery is important to do so that there are no major complications.  A longer incidence of intubation will be higher, including the incidence of ventilator-related pneumonia (VAP), and increased mortality.   This study aims to determine the description of indicators of extubation success based on physical and psychological characteristics in postoperative patients in intensive care rooms.  This research used a purely descriptive design with a retospective approach through secondary data on 96 respondents. Sampling was carried out using a stratifed random sampling technique. The instrument used is an extubation assessment cheklist sheet. The results of the study found that 100% of postoperative patients were extubated with compos mentis awareness status or GCS value > 10, stable hemodynamics with a mean value of systolic blood teakanan 120.7mmhg, AGD  value with mean PO2 value 120, PCo2 39.99 and SaO2 98.36%, had a normal hemtokrit value with a mean Hct value of 38.98%, spontaneous breathing trial and cooperative. 96% of patients have a strong cough reflex before  he performed extubation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brambrink, Ansgar M.
"This handbook is aimed at first-line health care providers involved in the perioperative care of adult and pediatric neurosurgical patients. It is unique in its systematic focus on how to deal with common and important clinical challenges encountered in day-to-day practice in the OR, the PACU, and the ICU and is designed as a problem-solving tool for all members of the perioperative medicine team: trainees and faculty in anesthesiology, neurosurgery, and critical care; nurses; nurse anesthetists; and physician’s assistants.
• Encompasses clinical continuum from neurosurgical pre-op to critical care – plus anesthesia in neuroradiology
• Adult and pediatric care
• Structured algorithmic approach supports clinical decision-making
• Succinct presentation of clinically relevant basic science
• End-of-chapter summaries, with suggestions for further reading
• Collaborative approach and multidisciplinary nature of perioperative medicine emphasized
• Extensive summary tables
• Portable and formatted for quick retrieval of information
• Ideal for use in the OR, the PACU, and the ICU"
New York: Springer, 2012
e20426151
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Marisi
"ABSTRAK
Pemahaman ketidakcukupan ASI didefinisikan sebagai keadaan dimana seorang
ibu telah atau menganggap dirinya tidak lagi memiliki ketersediaan ASI dan hal
ini merupakan alasan utama lepas susu lebih awal. Penelitian ini merupakan
penelitian analitik cross sectional dengan menggunakan data primer dan
sekunder yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi selama
hamil dengan persepsi ketidakcukupan ASI di Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa status gizi yang tidak sesuai rekomendasi, umur ≤ 30 tahun, ibu bekerja,
hamil anak pertama, tidak adanya bimbingan laktasi, pengetahuan, dan dukungan
nakes mempengaruhi ketidakcukupan ASI. Agar persepsi ibu tentang
ketidakcukupan ASI tidak dijadikan alasan utama untuk menghentikan ASI maka
perlunya peningkatan status gizi selama hamil serta penyuluhan oleh nakes
tentang ASI Eksklusif.

ABSTRACT
The understanding off breast milk is defined as asituation where a mother has or
thinks she is no longer has the availability of brenst milk and this is the main
reason of early off milk. This research is a cross sectional analytic study using
primary and secondary data aimed to determine the relationship between nutrional
status during pregnancy with the perceived insufficient milk in Tanjung Priok
public health center that has not been done before. The result shovvs that
nutritional status that is not relevant to the recommendation, age under 30 years
old, working mother, first pregnancy, no gvidance about lactation, knowledge, and
support from health worker are affecting inadequacy of breast milk. In order
mothers perception abaut breast milk inadequacy can not be use as the main
reason to stop breast feeding, therefore improving nutritional status during
pregnancy and counceling by the health worker are needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M.M. Setyaningsih
"Kehamilan berisiko tinggi mempengaruhi kondisi psikososial dan emosional ibu. Paket "Harmoni" merupakan paket intervensi psikososial untuk kecemasan ibu hamil risiko tinggi menghadapi persalinan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian paket "Harmoni" pada ibu hamil risiko tinggi terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan. Penelitian quasi-eksperimen ini menggunakan sampel masing-masing sejumlah 20 orang pada kelompok kontrol dan intervensi yang diambil secara purposive sampling. Instrumen penelitian adalah alat ukur kecemasan (HARS) yang dimodifikasi. Hasil penelitian adalah ada pengaruh yang signifikan pemberian paket "Harmoni" pada ibu hamil risiko tinggi terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan (p= 0,03; α = 0,05). Paket "Harmoni" dapat digunakan sebagai media dalam pendidikan kesehatan psikososial bagi ibu hamil risiko tinggi.

The High-risk pregnancies affect the psychosocial and emotional condition. "Harmony" package is a psychosocial intervention to reduce the anxiety of high risk pregnant before the labor. The objective of this research is to determine the effect of "Harmony" package on anxiety of high-risk pregnant before the labor. This quasi-experimental study use samples of two groups consisting a control group and an observed group, in each of which 20 people were selected by purposive sampling. Modified HARS measure of anxiety was used as the research instrument. Research finding indicates that there is a significant effect of "Harmony" package on high-risk pregnant women towards their anxiety before the labor (p=0, 03; α = 0, 05). "Harmony" package can be used as a recommended medium in psychosocial health education for high-risk."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31082
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ulfa Alriani
"Skripsi ini membahas mengenai Faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan sectio caesarea berdasarkan analisis data SDKI 2017. Sampel 18.164 wanita usia subur 15-49 tahun yang melahirkan anak dalam periode 5 tahun terakhir sebelum survei dilaksanakan. Hasil akhir analisis multivariat dengan menggunakan cox regression didapatkan variabel-variabel yang berhubungan dengan persalinan sectio caesarea darurat yaitu umur ibu, pendidikan ibu, wilayah tempat tinggal, status ekonomi, kehamilan kembar, jarak kelahiran, ukuran bayi, paritas, kepemilikan JKN, komplikasi kehamilan (perdarahan, muntah dan baal di bagian wajah, ketuban pecah sebelum waktunya, hipertensi dan hipotensi pada masa kehamilan), dan komplikasi persalinan (ketuban pecah 6 jam sebelum bayi lahir, dan tidak kuat mengejan). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan persalinan SC darurat di Indonesia pada tahun 2012-2017 adalah hipertensi atau hipotensi pada masa kehamilan dengan p value 0,000 dan PR=2,76.

.This study aims to determine the factors associated with caesarean sectio delivery based on analysis of the 2017 IDHS data. Sample 18,164 women of childbearing age 15-49 years who gave birth to children in the last 5 years before the survey was conducted. The final results of multivariate analysis using cox regression found variables related to emergency caesarean delivery are maternal age, maternal education, area of ​​residence, economic status, multiple pregnancies, birth interval, baby size, parity, JKN ownership, pregnancy complications ( bleeding, vomiting and numbness in the face, premature rupture of membranes, hypertension and hypotension during pregnancy), and complications of labor (water broke early 6 hours before the baby is born, and not pushing strongly). The most dominant factor related to emergency caesarean delivery in Indonesia in 2012-2017 was hypertension or hypotension during pregnancy with a p value of 0,000 and PR = 2.76.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Khomsah
"Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu adalah memberikan pelayanan kesehatan sampai pada tingkat dasar, antara lain dengan upaya deteksi ibu hamil risiko.
Penelitian bertujuan untuk menggambarkan faktorfaktor apa saja yang berhubungan peran serta kader dalam deteksi faktor risiko ibu hamil di Puskesmas Buayan. Menggunakan metode enelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dianalisis secara deskriptif dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader yang berpengetahuan baik tentang deteksi antenatal, berpendidikan tinggi, imbalan, sikap positif, motivasi tinggi, supervisi, ada dukungan PKK mempunyai kemungkinan lebih berperan serta dalam deteksi faktor risiko antenatal, sedangkan umur dan pelatihan dalam penelitian ini tidak berhubungan dengan peran serta kader dalam mendeteksi risiko ibu hamil. Dengan demikian perlu dilakukan upaya- upaya untuk meningkatkan keaktifan kader baru dalam deteksi risiko antenatal untuk membantu menekan angka kematian ibu dan bayi.
One of Government effort to decrease maternal mortality is give health service up to basic stage. Many efforts have been being done in reducing maternal mortality one of which is detection at risk pregnancy.
This study aims to description the factors associated with community health workers participation in detection at risk pregnant in Puskesmas Buayan. It uses quantitative research method with cross sectional study approach analyzed in descriptive and bivariate.
The result revealed that high community health workers articipation the detection at risk pregnancy is higher among those who have good of knowledge in antenatal screening, higher education, incentive, positif attitude, high motivation, supervision and support from PKK. While age community health workers and training have no association with the community health workers participation. The survey suggests refresher training for community health workers should be more active to do more detection in order to reduce the case maternal and neonatal death.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baltimore: The Williams & Wilkins, 1976
617.585 COM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Korenkov, Michael, editor
"The increasing prevalence of obesity in many countries means that it should now be considered a pandemic. It is widely recognized that obesity increases the risk of a variety of life-threatening conditions, including heart disease, diabetes, and hypertension. Bariatric surgery is often the most effective way to treat such morbid obesity. Nevertheless, while various bariatric procedures have been proposed, to date standards have been lacking. In this book, leading experts from around the world discuss all aspects of bariatric surgery and present their own favored versions of surgical procedures with the aid of informative illustrations. Technical nuances are carefully described, and detailed attention is devoted to potential complications and how to avoid them. "
Berlin: Springer-Verlag, 2012
e20420784
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Agustini
"Dalam rangka menurunkan angka kematian bayi, salah satu upaya yang diharapkan setiap ibu hamil dapat mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini yang mengarah kepada kehamilan yang berisiko, sehingga perlu adanya penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu dalam mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional terhadap ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Cimandala Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor dengan jumlah sampel sebesar 80 orang ibu hamil. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner.
Hasil univariat menunjukkan bahwa (81,3%) ibu hamil berpengetahuan kurang. Hasil bivariat dari faktor keterpaparan informasi yang berhubungan dengan pengetahuan adalah sumber informasi media cetak dengan nilai p=0,042, sumber informasi media elektronik dengan nilai p=0,020, sumber informasi dari petugas kesehatan dengan nilai p=0,002 dan frekuensi informasi dengan nilai p=0,000. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil maka perlu pemberian informasi mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan dari berbagai sumber media baik media cetak, elektronik, informasi langsung dari petugas kesehatan dan perlu peningkatan frekuensi dari informasi.

In order to reduce infant mortality, every pregnant woman expected to know the danger signs in early pregnancy , so research to find an overview of maternal knowledge in recognizing danger signs of pregnancy is needed. This is a cross sectional study of pregnant women in the region UPT Puskesmas Cimandala Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor with samples 80 pregnant women. Data were collected through interviews using a questionnaire.
Univariate results showed that (81.3%) pregnant women are less knowledgeable. Bivariate results of the exposure factor information relating to knowledge is the source of information printed by the value p = 0.042, electronic media resources to the value of p = 0.020, the source of health information with a value of p = 0.002 and a frequency information with a value of p = 0.000. To increase the knowledge of pregnant women it is necessary to the provision of information about danger signs of pregnancy from various media sources in literature, electronic, information directly from health workers and we need to increase the frequency of information.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ames, Iowa : Wiley Blackwell, 2014
617.967 ANE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>