Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yatin Nurul Mustofa
"Budaya Jawa kerap kali bersinggungan dengan hal magis, termasuk konsep sakti yang terdapat di dalam aktivitas perdukunan. Konsep sakti ini berkaitan dengan bentuk dan proses pemerolehan yang beragam. Sebagai sarana dokumentasi realitas sosial masyarakat, sastra juga dapat memuat konsep sakti di dalam budaya suku Jawa. Secara singkat, tulisan ini mengkaji konsep sakti yang beragam dalam budaya Jawa melalui novel Kecubung Wulung karya Han Gagas. Kedua tokoh sentral di dalam novel ini, yaitu Suro dan Wujil, dinarasikan sebagai sosok yang memiliki kesaktian. Konsep sakti dikaji melalui dua tokoh tersebut. Kesaktian yang direpresentasikan melalui kedua tokoh dalam novel ini memiliki perbedaan yang kontras, baik dari segi bentuk, pemerolehan, dan keberlangsungan kesaktian tersebut. Konsep sakti ini pada dasarnya menjadi bentuk dan contoh fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Untuk mengkaji konsep sakti yang terdapat di dalam novel Kecubung Wulung, digunakan pendekatan sosiologi sastra, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Dari penelitian ini, diperoleh hasil bahwa kesaktian dalam suku Jawa dapat diperoleh dari keturunan dan atau tirakat yang dilakukan seseorang, kesaktian dapat berbentuk medium yang kasatmata dan tidak kasatmata, serta sastra dapat digunakan sebagai media evaluasi dan edukasi.

Javanese culture often deals with magical things, including the concept of magic contained in shamanic activities. This sacred concept relates to various forms and processes of acquisition. As a means of documenting the social reality of society, literature can also contain the concept of magic in Javanese culture. In short, this paper examines the various concepts of magic in Javanese culture through the novel Kecubung Wulung by Han Gagas. The two central characters in this novel, namely Suro and Wujil, are narrated as figures who have supernatural powers. The concept of sacredness is studied through these two figures. The supernatural powers represented by the two characters in this novel have contrasting differences, both in terms of the form, acquisition, and continuity of the supernatural powers. This sacred concept is basically a form and example of a phenomenon that occurs in society. To study the concept of magic contained in the novel Kecubung Wulung, a study of literature sociology was used, while the research method used was descriptive. From this research, it was found that supernatural powers in the Javanese tribe can be obtained from heredity and/or tirakat performed by someone, supernatural powers can take the form of a visible and non-visible medium, and literature can be used as a medium for evaluation and education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Auly Nona Bunga Evelyn Bias Iswara
"Potret perempuan dalam memerdekakan hak-haknya di lingkungan kerja merupakan hal yang esensial untuk dikaji. Fenomena tersebut secara eksplisit dipaparkan Woro Januarti dalam Novel Di Balik Dinding Penampungan. Penelitian ini berisi gambaran perjuangan buruh migran perempuan yang selalu dimarginalkan secara sosial, ekonomi, dan budaya, menjadi objek seksual, serta mendapatkan perlakuan kasar oleh atasan mereka. Novel tersebut dipilih sebagai korpus penelitian karena memiliki kekhususan penggambaran cerita yang ditunjukkan tokoh utama dengan menggunakan budaya Jawa sebagai alat untuk memperjuangkan hak dan harga diri perempuan migran. Dalam hal ini, keharusan buruh migran perempuan untuk memotong rambutnya seperti laki-laki dan hilangnya kemaskulinan tokoh laki-laki yang memiliki otoritas kuasa sebagai wujud resistensi perempuan. Dengan demikian, perempuan memiliki peluang untuk memperoleh kekuasaan dengan memasuki wilayah laki-laki di ranah pekerjaan dengan menerima legitimasi fungsi domestik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural yang memfokuskan pada penokohan dengan metode close reading. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskriminasi terhadap perempuan di ranah pekerjaan dapat disebabkan beberapa faktor, seperti latar belakang pendidikan, keterampilan, dan kecantikan sehingga menyebabkan hadirnya pemerkosaan, penghinaan, marginalisasi, dan kekerasan fisik yang tidak manusiawi. Hasil yang ditemukan diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memahami posisi perempuan untuk memerdekakan haknya sebagai subjek perubahan.

The portrait of women in liberating their rights in the work environment is an essential thing to study. This phenomenon is explicitly described by Woro Januarti in the Novel Behind the Walls of Shelters. This research contains an overview of the struggles of female migrant workers who are always marginalized socially, economically, and culturally, become sexual objects, and receive harsh treatment by their superiors. The novel was chosen as the research corpus because it has the specificity of depicting the story shown by the main character by using Javanese culture as a tool to fight for the rights and dignity of migrant women. In this case, the necessity of female migrant workers to cut their hair like men and the loss of masculinity of some male figures who have power as a form of women’s resistance. Thus, women have the opportunity to gain power by entering the realm of men in the realm of work by accepting the legitimacy of the domestic function. The approach used is a structural approach that focuses on characterizations using the close reading method. The results of the study show that discrimination against women in the field of work can be caused by several factors, such as educational background, skills, and beauty, causing rape, humiliation, marginalization, and inhumane physical violence. It is hoped that the results found will be useful for readers in understanding the position of women to liberate their rights as subjects of change."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Ghofur
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S11731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliyaa Muhammad Hesa Putra
"Dalam kultur keluarga Jawa kerap kali terjadi situasi seorang anak dituntut untuk selalu menghormati orang tuanya. Hal ini sering memunculkan konflik dalam diri seorang anak karena ia dituntut untuk selalu mengikuti kemauan orang tuanya yang kemudian direpresentasikan oleh tokoh Fitri dalam novel Uran-Uran Katresnan. Penelitian ini membahas bagaimana Fitri menyikapi konflik batinnya yang dikaitkan dengan teori Id, Ego dan Super ego oleh Freud (1983) serta mengaitkannya dengan sikap nrima orang Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dari Moleong (2002: 14) dengan pendekatan objektif dari Abrams (dalam Teeuw, 1984: 135), sikap nrima dalam budaya Jawa dari De Jong (1976: 19). Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah tokoh utama Fitri menerapkan nilai nrima melalui empat sikap, yaitu: sikap tidak memberontak, sikap menerima takdir, sikap bereaksi dengan rasional, dan sikap kesadaran diri.

In Javanese family culture, there is often a situation where a child is required to always respect their parents. This often creates conflict in a child because he/she is required to always follow the will of their parents who are then represented by the character Fitri in the novel Uran-Uran Katresnan. This research discusses how Fitri responded to his inner conflict associated with the theory of Id, Ego and Super ego by Freud (1983) and associated it with nrima of Javanese people. This research uses qualitative descriptive method from Moleong (2002: 14) with objective approach from Abrams (in Teeuw, 1984: 135), nrima in Javanese culture from De Jong (1976: 19). The results obtained in this study are the main figures of Fitri applying nrima values through four attitudes, namely: attitude of not rebellious, attitude of accepting destiny, attitude of reacting rationally, and attitude of self-awareness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Luhur Pambudi
"Penelitian ini menganalisis karakter tokoh utama pada novel berbahasa Jawa yaitu novel Mitra Sejati karya Tulus Setiyadi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memaparkan karakter tokoh utama yang terdapat dalam Novel Mitra Sejati karya Tulus Setiyadi. Dalam menuliskan cerita pada novel ini, pengarang tidak begitu saja menyajikan karakter yang dimiliki para tokoh, namun pengarang menyajikannya melalui percakapan, tingkah laku tokoh, proses berfikir, serta reaksi yang diberikan oleh setiap tokoh dalam cerita. Peneliti perlu melakukan pengkajian yang lebih mendalam untuk memahami dan mengetahui karakter yang ada pada tokoh utama. Penelitian ini perlu dilakukan karena peneliti melihat suatu ide gagasan yang ingin disampaikan oleh pengarang novel melalui karakter tokoh yang ditampilkan dalam cerita novel Mitra Sejati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, dengan pendekatan intrinsik serta fokus penelitian pada tokoh/penokohan. Penelitian ini menggunakan teori pelukisan tokoh dengan delapan teknik dramatik oleh Burhan Nurgiyantoro. Delapan teknik tersebut adalah: teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik arus kesadaran, teknik reaksi tokoh, teknik reaksi tokoh lain, teknik pelukisan latar, dan teknik pelukisan fisik. Dengan teori yang digunakan, peneliti menemukan karakter tokoh utama pada novel ini, antara lain: rajin, disiplin, optimis, rasa ingin tahu, peduli, bertanggung jawab, mandiri, sabar, teguh dengan pendirian, dan solidaritas yang tinggi.

This research analyzes the main character of the novel in Javanese language, named the novel Mitra Sejati by Tulus Setiyadi. This research aims to describe the characteristic of the main character in Novel Mitra Sejati by Tulus Setiyadi. In writing a story in this novel, the author does not just present the characteristic of the characters, but the author presents them through conversation, character behavior, thought processes, and reactions given by each character in the story. Researcher needs to do deeper review to understand the characteristic of the main character. This research needs to be done because the researcher sees an idea that the novel author wants to convey through the characters that are featured in the novel Mitra Sejati. This research uses a descriptive analysis method, with an intrinsic approach and a research focus on the characters/characterizations. This research uses character portrayal theory with eight dramatic techniques by Burhan Nurgiyantoro. The eight techniques are: conversational techniques, behavior techniques, mind and feeling techniques, awareness process techniques, character reaction techniques, other character reaction techniques, background visualize techniques, and physical depiction techniques. With the theory used, the researcher found the main characters in this novel, that are: diligent, disciplined, optimistic, curious, caring, responsible, independent, patient, persistent with a stand, and high solidarity"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Desty Wulandari
"Ibu adalah orang tua perempuan bagi anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Sosok ibu dalam keluarga tidak hanya berperan sebagai ibu bagi anak-anak, tetapi juga sebagai istri untuk suaminya. Novel Ibu karangan Poerwadhie Atmodihardjo ini mencerminkan peran sosok ibu Jawa dalam menjalani hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan representasi peran perempuan Jawa dalam novel Ibu. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dan metode penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini tertuju pada penokohan para perempuan Jawa yang telah menikah yang diperankan oleh Raden Ayu Brata, Minarni dan Mbok Marta Ranti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga tokoh tersebut mencerminkan perempuan Jawa terkait kedudukan dan peranan (peran kodrat dan peran gender) sebagai istri sekaligus ibu dalam mengurus keluarga. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang perempuan Jawa berdasarkan peran ketetapan kodrat dan peran gender dapat dijadikan solusi atas ketimpangan gender yang terjadi di masyarakat saat ini.

Mothers are the female parent of a child, both through biological or social relationships. The mother figure in the family not only play a role as a mother for children, but also as a wife for her husband. Ibu novel by Poerwadhie Atmodihardjo reflects the role of the Javanese mother figure in life. This research aims to see how the role of Javanese womens are represented in Ibu. This research uses objective approach and the method used is descriptive qualitative. This research is focussing on the characterization of married Javanese women which played by Raden Ayu Brata, Minarni and Mbok Marta Ranti. Result show that the three figures has successfully represented Javanese women in terms of their position and roles (nature roles and gender roles) as wives and mothers when taking care of her family. Based on the analysis, it can be concluded that the comprehension of the nature roles and gender roles of Javanese women, can be used as a solution to the gender inequality that occurs in society nowadays."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wirasmi Abimanyu
"Teks yang dipilih sebagal bahan analisa struktural adalah karya sastra berbentuk novel dengan judul tarot karangan Yasawidagdo, diterbitkan oleh Balai Pustaka. No_vel ini ditulis dengan huruf Java, berbahasa Jawa krama, terdiri dari dua jilid. Jilid T (81 halaman) diterbitkan oleh Balai Pustaka Weltevreden 1922, sedang jilid II (107 halaman) diterbitkan oleh Balai Pustaka Betawi Sentrem 1931. Sebetulnya novel Jarot ini tidak banyak dikenal orang. Walaupun begitu masih ada satu dua orang sarjana . yang mau menyinggungaya barang sedikit dalam buku-buku karangannya seperti J.J. Ras clan Suripan Sadi Hutorno. J.J. Ras (1979, halaman 14), menyinggung tentang novel Jarot sebagai berikut:"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S11468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Putri Tarmono
"Karya sastra merupakan produk yang dapat mencerminkan kehidupan masyarakat. Salah satu isu sosialnya adalah mengenai wanita. Citra wanita dapat tergambar dari alur kehidupannya, oleh karenanya jika alur kehidupannya berbeda tentu akan menimbulkan karakter yang berbeda pula. Penggambaran citra wanita methakil merupakan sosok wanita yang tidak seperti wanita Jawa pada umumnya. Permasalahan dalam penelitian ini terdiri atas dua, yaitu 1. Bagaimana penggambaran citra wanita methakil dalam novel Wanita Methakil, dan 2. Bagaimana relevansi dan implikasi bagi wanita masa kini. Tujuan dalam penelitian ini yaitu memberikan gambaran mengenai citra wanita methakil dan memberikan suatu pendidikan karakter pada wanita masa kini. Deskriptif kualitatif di gunakan sebagai metode penelitian dengan pendekatan objektif sebagai cara untuk menganalisis citra di dalam novel. Hasil dari penelitian ini terdiri dari: 1. Citra wanita methakil terbagi atas karakter kurangnya kontrol diri dan bertanggung jawab, dan 2. Implikasi didapatkan melalui pendidikan karakter yang tergambar dalam citra wanita di Serat Candrarini sebagai pembelajaran bagi wanita masa kini agar tidak mengarah pada karakter wanita methakil yang buruk. Didapatkan kesimpulan bahwa citra wanita methakil adalah contoh karakter yang buruk sehingga dapat dijadikan sebagai batasan dalam berperilaku khususnya bagi wanita.

Literary works are products that can reflect the life of society. One of the social issues is about women. The image of a woman can be depicted from the flow of her life; therefore, if the flow of life is different, it will certainly lead to different characters. The depiction of Methakil's female image is of a female figure who is not like Javanese women in general. The problems in this study consist of two: 1. How is the depiction of the image of methakil women in the novel Wanita Methakil, and 2. what are the relevance and implications for women today? The purpose of this study is to provide an overview of the image of methakil women and provide character education for women today. Descriptive qualitative is used as a research method with an objective approach as a way to analyze the image in the novel. The results of this study consist of: 1. The image of a methakil woman is divided into characters with lack of self-control and responsibility; and 2. The implication is obtained through character education depicted in the image of women in Serat Candrarini as a lesson for women today so as not to lead to the bad character of methakil women. It is concluded that the image of a methakil woman is an example of a bad character, so that it can be used as a limitation in behavior, especially for women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ica Widia Sari
"Penelitian ini berjudul `Kesepadanan Penerjemahan Kosakata Bermuatan Budaya dalam Novel Pulang karya Leila S. Chudori dan Terjemahannya Heimkehr nach Jakarta oleh Sabine Müller`. Di sini diteliti kesepadanan terjemahan kosakata bermuatan budaya dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode kualitatif melalui studi pustaka. Kosakata bermuatan budaya tersebut dianalisis berdasarkan metode penerjemahan (Smith), teori pergeseran makna dalam terjemahan (Simatupang), dan kesepadanan dinamis (Nida dan Taber). Ditemukan sembilan kosakata bermuatan budaya dalam novel tersebut yang kemudian dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu: bahan makanan, tempat, dan benda. Dari penelitian tersebut ditemukan empat kosakata yang memiliki makna yang sepadan antara Tsu dan Tsa. Sedangkan satu kosakata tidak sepadan, dua kosakata kurang sepadan dan dua kosakatalainnya tidak bisa dikatakan sepadan atau tidak, karena memiliki makna yang berbeda yang disebabkan perbedaan latar belakang budaya.

The title of this research is The equivalence of Cultural Vocabulary Translation in the novel Pulang by Leila S. Chudori and the Heimkehr nach Jakarta (Sabine Müller). In this research, the author examined the equivalence of cultural vocabulary translations in Indonesian into German. The method used for this research is qualitative method through library research. The cultural vocabulary is analyzed based on the translation method (Smith), the theory of meaning in translation (Simatupang), and dynamic equivalence (Nida and Taber). It found nine cultural vocabulary in the novel that grouped into three categories, namely food (ingredients), places, and objects. From this research four vocabularies were found to have equivalent meanings between source texttarget language. Whereas the one vocabularies are not commensurate, two vocabularies are less equivalent and the two other vocabularies cannot be said to be equivalent or not, because they have different meanings based on differences in cultural backgrounds. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Priamsari
1999
S11689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>