Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81806 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cindyawati Octavianny
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menggambarkan bagaimana mekanisme pertahanan diri yang dilakukan oleh para tokoh dalam novel Unsent Letters karya Elsa Fakhirah Nasution atau biasa dikenal dengan Elcessa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan psikologi sastra. Teori yang digunakan merupakan teori mekanisme pertahanan diri yang disampaikan oleh Sigmund Freud. Mekanisme Pertahanan diri merupakan strategi perlindungan yang dilakukan oleh manusia dalam menghadapi ansietas atau kecemasan. Freud menyampaikan munculnya perasaan ansietas atau kecemasan disebabkan oleh keinginankeinginan yang tidak tercapai atau saling bertentangan sehingga mekanisme pertahanan diri ini dilakukan untuk menghilangkan ansietas atau kecemasan yang dirasa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya mekanisme pertahanan diri yang dilakukan oleh para tokoh dalam novel Unsent Letters karya Elsa Fakhirah Nasution atau biasa dikenal dengan Elcessa berupa regresi, represi, proyeksi, reaksi formasi, rasionalisasi, agresi dan apatis, pengalihan, fantasi dan stereotip, dan terakhir sublimasi. 

This study aims to describe how the defense mechanism is carried out by the characters in the novel Unsent Letters by Elsa Fakhirah Nasution or commonly known as Elcessa. The research method used is descriptive qualitative with a study of literature psychology. The theory used is defense mechanisms presented by Sigmund Freud. Defense Mechanisms are protective strategies carried out by humans in dealing with anxiety. Freud conveyed that the emergence of feelings of anxiety is caused by desires that are not achieved or conflict with each other so that this defense mechanism is carried out to eliminate anxiety. The results of this study indicate that there are defense mechanisms carried out by the characters in the novel Unsent Letters by Elsa Fakhirah Nasution or commonly known as Elcessa in the form of regression, repression, projection, reaction formation, rationalization, aggression and apathy, diversion, fantasy and stereotypes, and sublimation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Wahyuningtyas Wardhani
"Karya sastra lahir dengan tujuan untuk memberikan hiburan dan pelajaran bagi pembaca. Fungsi karya sastra tersebut sering dimanfaatkan oleh pengarang untuk menyampaikan ajaran atau ideologinya melalui tokoh-tokoh yang ditampilkan. Novel-novel populer cenderung menekankan aspek hiburan. Oleh karena itu, kerumitan, kompleksitas, dan persoalan yang mendalam sengaja dihindari oleh pengarang. Meskipun demikian, terdapat pula novel populer yang mencoba menyampaikan ajaran atau ideologi pengarang sebagai usaha memberi pencerahan atau pelajaran kepada pembaca. Dalam novel tersebut, pengarang menggambarkan pentingnya motivasi untuk bertahan dan mengalahkan penderitaan ketika seseorang mengidap penyakit tertentu. Motivasi tersebut juga penting ditumbuhkan dalam diri orang yang bersangkutan untuk memberi optimisme dan semangat. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan aspek motivasi dalam penokohan novel Never Give Up karya Inni Indarpuri. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan psikologi sastra untuk menjelaskan persoalan kejiwaan tokoh-tokoh dalam novel tersebut. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengarang menekankan motivasi yang positif sangat penting untuk diberikan kepada seseorang yang mengidap penyakit Lupus.

Literary work was born with the aim of providing entertainment and lessons for the reader. The function of the literary work is often used by the author to convey his teachings or ideology through the figures displayed. Popular novels tend to emphasize entertainment aspects. Therefore, complexity, complexity, and deep problems are deliberately avoided by the author. Nevertheless, there are also popular novels that try to convey the teachings or ideology of the author as an effort to give enlightenment or lessons to the reader. This is evident in the Never Give Up novel by Inni Indarpuri. In the novel, the author describes the importance of motivation to survive and defeat suffering when a person has certain diseases. The motivation is also important to grow in the person concerned to give optimism and enthusiasm. The purpose of this study was to reveal the motivational aspects of characterizing the Never Give Up novel by Inni Indarpuri. The approach in this study uses literary psychology to explain the psychological problems of the characters in the novel. Based on the analysis conducted, it can be concluded that the authors emphasize positive motivation is very important to give to someone who has Lupus"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Dyah Ayu Puspita Loka
"Penelitian ini mengkaji mekanisme pertahanan diri tokoh dalam novel Ganjil Genap. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra yang menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Pendekatan tersebut digunakan untuk menganalisis bentuk mekanisme yang dilakukan para tokoh, yaitu Gala, Bara, dan Aiman. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tekanan yang dialami oleh para tokoh, bentuk mekanisme pertahanan diri, dan dampak yang dialami para tokoh. Hasil analisis menunjukkan adanya kecemasan yang berkaitan dengan masalah percintaan. Selain itu, bentuk mekanisme pertahanan diri yang digunakan para tokoh adalah sublimasi, apatis, represi, dan reaksi formasi. Tokoh Gala merasakan dampak dari mekanisme pertahanan diri, yaitu penerimaan diri tokoh tersebut sebagai perempuan lajang. Sementara itu, tokoh Bara dan Aiman mendapatkan rasa kehilangan.

This research examines the character's self-defense mechanism in the novel Ganjil Genap. The method used in the research is a qualitative method with a literary psychology approach that uses Sigmund Freud's psychoanalysis theory. The approach is used to analyze the form of mechanisms carried out by the characters, namely Gala, Bara, and Aiman. This research aims to explain the pressure experienced by the characters, the form of self-defense mechanisms, and the impact experienced by the characters. The results of the analysis show that there is anxiety related to romance problems. In addition, the forms of self-defense mechanisms used by the characters are sublimation, apathy, repression, and formation reactions. The character Gala feels the impact of the self-defense mechanism, namely the character's self-acceptance as a single woman. Meanwhile, Bara and Aiman get a sense of loss."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Mardhiah
"Salah satu aspek psikologi di dalam karya sastra dapat dilihat dari tingkah laku tokohnya yang memiliki gejala gangguan kejiwaan. Novel yang mengungkapkan perkembangan kejiwaan tokoh-tokohnya dapat memberikan pemahaman atas terjadinya perubahan serta berbagai jenis emosi yang dialami oleh masing-masing tokoh. Dalam hal ini, novel 9 dari Nadira karangan Leila S. Chudori memuat aspek-aspek yang memperlihatkan berbagai jenis emosi yang berkaitan dengan perilaku yang dialami oleh tokoh utamanya. Berdasarkan pemaparan tersebut, penelitian ini mengkaji klasifikasi emosi yang timbul dalam diri dan perasaan Nadira sebagai tokoh utama di dalam novel 9 dari Nadira. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis klasifikasi emosi tokoh Nadira berdasarkan teori klasifikasi emosi David Krech. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan adanya klasifikasi emosi senang, marah, takut, sedih, rasa sakit, kenikmatan, rasa bersalah dan menyesal, cinta, dan benci. Emosi-emosi yang dialami oleh Nadira ini berkaitan erat dengan peristiwa kematian ibunya yang memberikan dampak besar bagi kehidupannya. Dengan berbagai emosi yang dialami Nadira atas kejadian tersebut, penulis menemukan adanya gejolak pada tekanan psikisnya yang menimbulkan perilaku depresi dalam jangka waktu yang lama.

One aspect of psychology in literature can be seen from his character behavior that has symptoms of mental disorders. A novel revealing the character's psychological development can provide insight into the changes in people as well as the emotions experienced by each character. In this case, 9 dari Nadira by Leila S. Chudori's novel contained aspects of the emotions associated with behavior generated by the main characters. Based on the description, the study reviewed the classification of emotions that arose in her and Nadira's feelings as the main character in 9 dari Nadira novel. The study aims to analyze Nadira's different emotional classifications based on David Krech's theory of emotional classification. The study involves qualitative methods that approach literary psychology. The results of studies show that there is a classification of emotions of happy, anger, fear, sadness, pain, pleasure, guilt and regret, love, and hate. Nadira's emotions are closely linked to the death that resulted in her life. With the emotions that Nadira has endured over the incident, the writer has found fluctuations in her psychological distress that could lead to a long-term period of depression."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Mardhiah
"Salah satu aspek psikologi di dalam karya sastra dapat dilihat dari tingkah laku tokohnya yang memiliki gejala gangguan kejiwaan. Novel yang mengungkapkan perkembangan kejiwaan tokoh-tokohnya dapat memberikan pemahaman atas terjadinya perubahan serta berbagai jenis emosi yang dialami oleh masing-masing tokoh. Dalam hal ini, novel 9 dari Nadira karangan Leila S. Chudori memuat aspek-aspek yang memperlihatkan berbagai jenis emosi yang berkaitan dengan perilaku yang dialami oleh tokoh utamanya. Berdasarkan pemaparan tersebut, penelitian ini mengkaji klasifikasi emosi yang timbul dalam diri dan perasaan Nadira sebagai tokoh utama di dalam novel 9 dari Nadira. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis klasifikasi emosi tokoh Nadira berdasarkan teori klasifikasi emosi David Krech. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan adanya klasifikasi emosi senang, marah, takut, sedih, rasa sakit, kenikmatan, rasa bersalah dan menyesal, cinta, dan benci. Emosi-emosi yang dialami oleh Nadira ini berkaitan erat dengan peristiwa kematian ibunya yang memberikan dampak besar bagi kehidupannya. Dengan berbagai emosi yang dialami Nadira atas kejadian tersebut, penulis menemukan adanya gejolak pada tekanan psikisnya yang menimbulkan perilaku depresi dalam jangka waktu yang lama.

One aspect of psychology in literature can be seen from his character behavior that has symptoms of mental disorders. A novel revealing the character's psychological development can provide insight into the changes in people as well as the emotions experienced by each character. In this case, 9 dari Nadira by Leila S. Chudori's novel contained aspects of the emotions associated with behavior generated by the main characters. Based on the description, the study reviewed the classification of emotions that arose in her and Nadira's feelings as the main character in 9 dari Nadira novel. The study aims to analyze Nadira's different emotional classifications based on David Krech's theory of emotional classification. The study involves qualitative methods that approach literary psychology. The results of studies show that there is a classification of emotions of happy, anger, fear, sadness, pain, pleasure, guilt and regret, love, and hate. Nadira's emotions are closely linked to the death that resulted in her life. With the emotions that Nadira has endured over the incident, the writer has found fluctuations in her psychological distress that could lead to a long-term period of depression.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Athiah Dwidanti Amida
"Skripsi ini menganalisis neurosis yang dialami oleh tokoh utama Anna Andriovna dalam novel Время Ночь/Vremja Noč'/Waktu Malam. Penulis menganalisis dengan menggunakan pendekatan intrinsik, yaitu tokoh dan latar sosial. Sedangkan untuk pendekatan ekstrinsik dengan menggunakan teori neurosis Karen Horney.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan dan membuktikan bahwa Anna Andriovna merupakan seorang neurotik. Penyebab neurosis tidak hanya berasal dari dalam dirinya sendiri tetapi juga berasal dari lingkungan sosialnya terutama tekanan keluarganya. Untuk mendapatkan keamanan dan penentraman hati, Anna Andriovna menggunakan mekanisme pertahanan dari neurotic trends yang paling mendominasi pada dirinya, yaitu moving toward people (compliant).

This thesis analysis neurosis experienced by the main character Anna Andriovna in the novel Время Ночь / Vremja Noc '/Night Time. Writer analysis by intrinsic approach, namely character and social background. Whereas for the extrinsic approach author uses the theory of neurosis Karen Horney. As for the extrinsic approach using the theory of neurosis Karen Horney.
The purpose of this thesis is to explain and prove that Anna Andriovna is a neurotic. Cause of neurosis is not only from within herself but also from her social environment mainly pressure from her family. To get the feeling of secure and reassurance defense, Anna Andriovna uses mechanism from neurotic trends most dominant in herself, that is moving toward people (compliant).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyid Afif Nurhidayat
"Karya sastra berupa novel dapat menampilkan gejala-gejala psikologis para tokohnya sebagai refleksi dari kehidupan individu. Gejala-gejala tersebut merupakan bentuk kepribadian yang dihasilkan dari proses kreatif pengarang. Salah satu novel yang menampilkan kepribadian tokoh-tokohnya adalah novel Brothermaker karya Wulanfadi. Dalam novel tersebut, tokoh protagonis dan antagonis digambarkan dengan kepribadian yang saling bertentangan. Berkaitan dengan hal itu, peneliti berusaha untuk mengkaji kepribadian tokoh protagonis dan antagonis dalam novel tersebut melalui pendekatan psikologi sastra. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui kajian studi pustaka. Landasannya adalah teori psikologi kepribadian yang dicetuskan oleh Alfred Adler. Adler mengemukakan bahwa tingkat kesehatan psikologis individu ditentukan oleh minat sosialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh protagonis dapat dikatakan sehat secara psikologis, sementara tokoh antagonis tidak sehat secara psikologis.

Literary works in the form of novels can portray the psychological phenomena of their characters as a reflection of individual lives. These characteristics are the result of the author's creative process and manifest as various personalities. One novel that portrays the personalities of its characters is Brothermaker by Wulanfadi. In this novel, the protagonist and antagonist are depicted with contrasting personalities. In light of this, the researcher aims to examine the personalities of the protagonist and antagonist in the novel using a literary psychological approach. The method employed is qualitative descriptive research through a literature review. The theoretical foundation is based on Alfred Adler's theory of individual psychology, which asserts that an individual's psychological well-being is determined by their social interests. The research findings indicate that the protagonist can be considered psychologically healthy, while the antagonist is psychologically unhealthy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Febriani R
"[ ABSTRAK
Karya sastra tidak lepas dari kehidupan manusia. Beberapa di antaranya mengangkat persoalan jiwa manusia. Salah satunya adalah novel Katarsis karya Anastasia Aemilia. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku sadis tokoh utama dalam novel Katarsis dengan pendekatan psikologi sastra. Tara, tokoh utama novel Katarsis berperilaku sadis. Perilaku sadis itu disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dari segi internal, perilaku sadis Tara disebabkan oleh gangguan jiwa yang dikenal dengan istilah psikopati. Dari faktor eksternal, perilaku sadis Tara dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan pengalaman buruk yang dialaminya. Dengan demikian, Tara berperilaku sadis karena ia adalah seorang psikopat yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual.
ABSTRACT Literature can?t be separated from human life. Some of them raise the issue of human psychological. Katarsis by Anastasia Aemilia is such a novel. This research aims to explain the sadistic behavior of the main character in Katarsis with approach of psychology of literature. Tara, the main character of Katarsis novel, behaves sadistically. The sadistic behavior of Tara is caused by internal and external factors. From the internal, sadistic behavior of Tara caused by a mental disorder known as psychopathy. From external factor, sadistic behavior of Tara is influenced by the family environment and bad experiences that happened to her. Tara behaves sadistically because she is a psychopath who had experiences domestic violence and sexual assault., Literature can’t be separated from human life. Some of them raise the issue of human psychological. Katarsis by Anastasia Aemilia is such a novel. This research aims to explain the sadistic behavior of the main character in Katarsis with approach of psychology of literature. Tara, the main character of Katarsis novel, behaves sadistically. The sadistic behavior of Tara is caused by internal and external factors. From the internal, sadistic behavior of Tara caused by a mental disorder known as psychopathy. From external factor, sadistic behavior of Tara is influenced by the family environment and bad experiences that happened to her. Tara behaves sadistically because she is a psychopath who had experiences domestic violence and sexual assault.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mika Isriantiani
"Skripsi ini membahas karakter tokoh, khususnya faktor yang memengaruhi perubahan orientasi seksual pada tokoh gay, dan perbedaan cara pandang masyarakat Indonesia dengan Thailand terhadap kehadiran kaum gay yang terdapat di dalam novel Lelaki Terindah karya Andrei Aksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis teks. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa faktor terbesar yang dapat memengaruhi seseorang hingga dapat menjadi gay adalah melalui faktor lingkungan. Selain itu, diperoleh juga kesimpulan bahwa kaum gay lebih dapat diterima di Thailand daripada di Indonesia.

This undergraduate thesis analyzes figures character, especially factors influencing changes in sexual orientation in gay characters, and differences in perspective Indonesian and Thailand society to the presence of gays in Lelaki Terindah by Andrei Aksana. The method used in this research is descriptive method with text analysis. The result of this research found that the biggest factor affecting a person to be gay is through environmental factors. In addition, also found that the presences of gay in Thailand are more acceptable than in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wamela Nugyadanti
"Vincent van Gogh adalah seorang pelukis Belanda beraliran pascaimpresionisme. Karya lukisannya yang dikenal luas di antaranya adalah De Sterrennacht (1889) dan Korenveld met kraaien (1890). Kedua lukisan tersebut terkenal akan interpretasinya tentang gangguan psikologis yang diderita Van Gogh. Selain menghasilkan banyak karya lukisan, Van Gogh juga menulis surat-surat semasa hidupnya yang kemudian dianggap sebagai bagian dari karya sastra. Ia kerap berkorespondensi dengan orang-orang di sekitarnya seperti keluarga dan teman sesama seniman. Penelitian ini membahas surat-surat yang dituliskan oleh Vincent van Gogh dalam kurun waktu 09 Mei 1889–23 Juli 1890 ketika ia berada di Saint-Rémy-de-Provence dan Auvers-sur-Oise serta bagaimana narasi-narasi dalam surat-surat tersebut menggambarkan gangguan psikologis Van Gogh. Untuk menjawab hal tersebut, digunakan teori psikoanalisis dari Sigmund Freud. Pendekatan psikoanalisis yang digunakan dalam penelitian ini ditinjau melalui tiga unsur kejiwaan yaitui id, ego, dan superego. Unsur-unsur kejiwaan tersebut dikenal sebagai struktur kepribadian. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan struktur kepribadian dalam diri Van Gogh yang terbaca melalui surat-suratnya. Ketidakseimbangan struktur kepribadian tersebut berupa dominasi salah satu unsur kejiwaan atau kegagalan salah satu unsur kejiwaan dalam menjalankan perannya yang mengakibatkan Van Gogh mengalami gangguan psikologis.

Vincent van Gogh is a post-Impressionist Dutch painter. His famous paintings include De Sterrennacht (1889) and Korenveld met kraaien (1890). Both paintings are famous for their interpretations of Van Gogh's psychological disorder. In addition to producing many works of painting, Van Gogh also wrote letters during his lifetime which were later considered to be part of literary works. He often corresponds with the people around him such as family and friends of fellow artists. This study examines the letters written by Vincent van Gogh during the period 09 May 1889–23 July 1890 when he was in Saint-Rémy-de-Provence and Auvers-sur-Oise and how the narratives in these letters describe Van Gogh's psychological disorder. To answer this question, the psychoanalytic theory of Sigmund Freud is used. The psychoanalytic approach used in this study is reviewed through three psychological elements, namely the id, ego, and superego. These psychological elements are known as personality structures. The results of this study indicate an imbalance in the personality structure in Van Gogh which is read through his letters. The imbalance in the personality structure is in the form of the dominance of one psychological element or the failure of one of the psychological elements in carrying out its role which causes Van Gogh to experience a psychological disorder."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>