Ditemukan 114463 dokumen yang sesuai dengan query
Haya Ramadhani Putri
"Penelitian ini membahas tentang penyimpangan yang dilakukan oleh para kader PKC selama berlangsungnya Gerakan Lompatan Jauh ke Depan di Cina yang menjadi latar belakang terjadinya Bencana kelaparan besar Cina 1959-1961. Tujuan dari penelitian ini adalah memperlihatkan peran kader PKC dalam sistem komune, dan mengungkapkan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh kader PKC selama periode tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan ilmu sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pengawasan partai selama berjalannya Gerakan Lompatan Jauh ke Depan menyebabkan kader PKC banyak melakukan penyimpangan dalam melaksanakan tanggung jawabnya dalam komune. Penyimpangan yang banyak terjadi adalah pemberian informasi palsu dan penyiksaan. Penyimpangan tersebut berakibat langsung kepada kehidupan dari para anggota komune pada saat itu dan menjadi latar belakang terjadinya Bencana Kelaparan Cina.
This research discusses the aberrations committed by CCP cadres during the Leap Forward Movement in China that became the cause of the Great Chinese Famine of 1959-1961. The purpose of this study is to expose the role of CCP cadres in the commune system and reveal the deviations committed by CCP cadres during this period. The method used in this research is a qualitative method with a historical science approach. The results show that the lack of party supervision during the Leap Forward Movement led many CCP cadres to commit irregularities in their responsibilities in the commune. The most common was the provision of false information and torture. These actions of CCP cadres had a direct impact on the lives of commune members at the time and became the cause of the Chinese Famine that occurred shortly after the start of the Great Leap Forward Movement."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Siti Nur Aisha
"
ABSTRAKBencana kelaparan hebat yang terjadi di provinsi Henan pada tahun 1942 sampai tahun 1943 merupakan suatu bencana yang disebabkan oleh karena pemerintah Cina kurang memperhitungkan dampak dari pelaksanaan kebijakannya dalam usaha mempertahankan kedaulatan wilayah Cina. Keadaan tersebut diperparah dengan langkah-langkah pemerintah yang kurang efisien dalam menanggulangi bencana kelaparan di Henan pada periode tahun 1942-1943. Penyediaan pangan, air bersih, pakaian, tempat tinggal yang layak dan komunikasi yang amat sangat minim disebabkan karena pemberian bantuan dari pemerintah yang tidak segera didistribusikan ke daerah krisis. Kebijakan ekonomi yang berlaku saat itu juga semakin mempersulit kehidupan masyarakat Henan. Pajak gandum yang seharusnya tidak dibebankan kepada masyarakat di daerah krisis, justru tetap diberlakukan oleh pemerintah dalam usaha memenuhi kebutuhan militer. Masyarakat yang tidak bisa membayar pajak tersebut terpaksa harus menjual apa pun untuk memenuhi kuota pajak.
ABSTRACTThe great famine that occurred in Henan province in 1942 until 1943 was a disaster caused by the Chinese government that did not take into account the impact of its policy implementation in the effort to defend the sovereignty of China. The situation was exacerbated by the government 39 s inefficient actions in famine prevention in Henan in the period 1942 1943. The lack of food, clean water, clothing, decent housing and communications is caused by government assistance that is not immediately distributed to the crisis areas. The prevailing economic policies also made it more difficult for the people of Henan. Wheat taxes that should not be imposed on communities in crisis areas remain to be imposed by the government in efforts to meet military needs. People who can not pay the tax are forced to sell anything to meet the tax quota."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 20118
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Dikotter, Frank
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010
951.05 DIK k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S5660
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bonavia, David
Jakarta: Erlangga, 1990
951 BON c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Benjamin Jahja
"Skripsi ini memaparkan salah satu periode yang penting dalam sejarah kontemporer Cina, khususnya sejarah revolusi Partai Komunis Cina (PKC). Pada tahun 1949, PKC berhasil menumbangkan pemerintahan Partai Nasionalis Cina untuk kemudian mendirikan sebuah negara komunis dengan nama Republik Rakyat Cina. Keberhasilan ini datang setelah melalui sebuah perjalanan panjang yang telah dimulai sejak tahun 1921, tahun berdirinya PKC.Penulis membatasi periode pembahasan skripsi ini dan tahun 1937 sampai tahun 1945, dimana pada masa tersebutlah PKC berhasil membangun kekuatan senjatanya yang kemudian digunakan untuk menggulingkan pihak Nasionalis. Keberhasilan PKC terletak pada perumusan strategi yang tepat dan pelaksanaannya yang sesuai dengan kondisi masa tersebut. Kemampuan pihak Komunis menanggapi aspirasi masyarakat Cina saat itu dengan program-program ekonomi maupun politik mereka telah berhasil memenangkan dukungan rakyat ke pihak mereka. Hal inilah yang menjadi modal mereka dalam membentuk kekuatan senjata mereka, ditambah sistim perekrutan serta pengorganisasian yang penuh disiplin dan hubungan yang dekat dengan rakyat sebagai salah satu doktrin militernya. Kekuatan militer PKC menjelma menjadi sebuah angkatan bersenjata yang terlatih, handal dan dihormati oleh rakyat pada masa itu"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12843
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bunga Rosalina
"Studi ini merupakan penelitian tentang bencana kelaparan di Kabupaten Karawang tahun 1977. Fokus utama penelitian ini berusaha menganalisis bagaimana bencana kelaparan di Kabupaten Karawang Tahun 1977 terjadi dan bagaimana upaya masyarakat bertahan dalam kondisi yang sulit berdasarkan ingatan yang mereka miliki. Hal tersebut menjadi sebuah ironi sebab kelaparan justru terjadi di daerah yang dijuluki sebagai ‘Lumbung Padi Nasional’. Permasalahan ini berusaha dilihat dengan metode sejarah dengan memusatkan perhatian pada peranan masyarakat dalam proses sosial-ekonomi yang terjadi pada tingkat bawah. Penelitian ini mencoba menggunakan teori yang dikemukanan oleh James Scott dan Samuel L. Popkin mengenai ‘ekonomi subsistensi’, berdasarkan teori tersebut petani selalu hidup pada tingkat ekonomi yang kurang, ketika terjadi kegagalan panen pada tahun 1977 yang disebabkan langsung oleh cuaca dan serangan hama wereng, menjadi pukulan terakhir yang mematikan bagi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Karawang, yang memang sejak awal sudah berada dalam kehidupan yang sedemikian dekat dengan batas subsitensi. Selain itu , penelitian ini juga menggunakan teori dari Amartya Sen mengenai ‘perangkat keberhakan’, dimana dalam bencana kelaparan tersebut petani kehilangan sumber kehidupan utamanya yang didapatkan dari hasil panen, mereka akan melakukan berbagai upaya untuk bertahan dengan memanfaatkan jejaring kekerabatan yang berada diluar perangkat keberhakannya agar dapat memperoleh penghasilan. Bencana kelaparan merupakan krisis sosial yang disebabkan oleh putusnya ketersediaan pangan dan atau akses ke makanan pokok dalam skala tertentu yang menyebabkan kelaparan di antara sejumlah besar individu. Bencana Kelaparan tersebut menyebabkan kurang lebih 60.000 jiwa masyarakat di Kabupaten Karawang mengalami kekurangan pangan. Berbagai upaya dilakukan untuk bisa bertahan dalam kondisi yang sulit, salah satunya dengan memakan tanaman eceng gondok untuk dijadikan bahan makanan sebagai salah satu upaya bertahan, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa ‘eceng gondok’. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan sejarah lisan sebuah studi tentang ingatan, untuk mengeksplorasi bagaimana orang-orang membayangkan masa lalu, khususnya dalam memberikan gambaran terhadap peristiwa kelaparan yang terjadi 43 tahun yang lalu berdasarakan ingatan masyarakat terhadap peristiwa tersebut.
This study is a research of the famine in Karawang Regency in 1977. The main focus of this study is to analyze how the 1977 famine in Karawang Regency occurred and how was the community's efforts to survive in difficult conditions based on their memories. This was an irony that starvation occurred in an area that was so-called the 'National Rice Barn'. This problem is trying to be seen using a historical method by borrowing the concept of social science. This study is using the theory proposed by James Scott and Samuel L. Popkin regarding the 'subsistence level’, based on this theory farmers always live at a low economic level, when crop failure occurred in 1977 which was caused by weather and planthopper attacks. This was a lethal final blow for the majority of the people in Karawang Regency who had been living so close to the subsistence limit for all of their lifetime. In addition, this study is also using the theory of Amartya Sen regarding the 'entitlement set' where the farmers lost their main source of livelihood which is obtained from the harvest. They would make various efforts to survive by relying on their relations and kinship that are outside their entitlement instruments so that they could survive. A famine is a social crisis caused by the loss of food availability and/or access to basic foods on a certain scale which causes hunger among a large number of individuals. The famine caused approximately 60,000 people in Karawang Regency to experience food shortages. Various efforts were made to survive in difficult conditions, one of which was by eating water hyacinth plants to be used as food as an effort to survive, which became known as the 'water hyacinth' incident. This study is also using an oral history approach, a study of memory, to explore how people imagine the past, especially in describing the famine that occurred 43 years ago based on people's memories of the event."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Zulfikar
"Salah satu indikator yang menentukan sukses atau tidaknya sebuah perkawinan adalah kepuasan didalam perkawinan. Skripsi ini merupakan hasil penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara tingkat religiusitas dan tingkat kesadaran kesetaran gender terhadap tingkat kepuasan perkawinan kader PKS Beji, Depok. Populasi penelitian ini yaitu kader PKS Beji yang telah menikah dan memiliki usia perkawinan 1 tahun. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 69 responden yang terdiri dari 37 responden laki-laki dan 32 responden perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat religiusitas dan tingkat kesadaran kesetaraan gender terhadap tingkat kepuasan perkawinan kader PKS Beji.
One of the indicators that determine the success or failure of a marriage is the satisfaction in marriage. This thesis is the result of quantitative research that aims to see how the relationship between the level of religiosity and the level of awareness of gender equality to the level of marital satisfaction PKS cadres Beji, Depok. The population in this study are Beji PKS cadres who have been married and have a 1 year old marriage. The number of samples in this study are 69 respondents consisting of 37 male respondents and 32 female respondents. The results of this study indicate that there is a positive relationship between the level of religiosity and the level of awareness of gender equality to the level of marital satisfaction PKS cadres Beji."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60816
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bangun, Ernalem
"Disertasi ini merupakan studi mengenai variasi identitas etnik di dalam sebuah komunitas sosial di mana tiap-tiap anggotanya menampilkan kesamaan sekaligus keberagaman dalam merepresentasikan identitas mereka. Komunitas yang menjadi subjek penelitian ini mengidentifikasi diri mereka sebagai “Cina Pondok Cina”. Mereka tinggal di Depok, Jawa Barat. Dengan menggunakan etnografi, penelitian ini menyelisik Imlek sebagai pintu untuk memahami konstruksi identitas orang Cina Pondok Cina. Adapun teori strukturasi Giddens yang dilengkapi dengan teori populasonal kebudayaan Durham dan pemikiran Ross tentang pengaruh lingkungan terhadap transmisi informasi, digunakan sebagai kerangka pemikiran. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa di balik variasi dalam perayaan Imlek, ikatan kekerabatan dan bakti (xiao) dalam bentuk pemujaan leluhur tetap bertahan dan menjaga keberlangsungan tradisi Cina pada komunitas Cina Pondok Cina. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi dan kontinuitas telah terjadi secara bersamaan. Lebih dari itu, transformasi memungkinkan kontinuitas pada aspek-aspek esensial dari identitas Cina Pondok Cina, dan pada waktu yang sama, kontinuitas memungkinkan aspek-aspek yang berubah tetap memiliki makna.
This is a study of ethnic identity variation of a Chinese community whose members display both similarities and heterogeneity in representing their identities. The community identifies themselves “Cina Pondok Cina” (literally the Chinese of Pondok Cina, who settled in Depok, West Java). Employing ethnographic approach, this study focuses on Imlek, the Chinese New Year celebration, to understand the construction of Chinese identity among them. Imlek is the most visible representation of their “Chinese-ness”. This study uses Giddens’ theory of structuration, Durham’s populational theory of culture, and Ross’ thought abouut environmental influences to transmission of information, as theoretical frameworks. This study found that in spite of the variation of Imlek celebration, kinship ties and devotion (xiao) to ancestor worship continue to hold and preserve the so-called Chinese tradition. It shows that transformation and continuity has been occurring together. Furthermore, transformation makes possible the continuity of essential aspects of Cina Pondok Cina identity, and at the same time, continuity makes the changed aspects meaningful."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Pardosi, Rufina Bonur Tamayati
"Kader telah dilatih konseling PMBA di Lombok Barat tahun 2012. Disain penelitian ini adalah potong lintang. Ada 93 kader yang dipilih secara acak dari 214 kader yang telah dilatih. Pengetahuan diperoleh melalui kuesioner yang diisi sendiri oleh kader sedangkan keterampilan konseling melalui observasi rekaman video.
Penelitian menunjukkan bahwa 60.2% kader memiliki pengetahuan yang baik, 51.6% memiliki nilai yang baik tentang sikap positif, dan 46.3% memiliki keterampilan konseling yang baik. 87.1% kader mengaku melakukan praktek konseling PMBA setelah pelatihan tetapi hanya 43.2% dari mereka yang melakukannya paling tidak sekali sebulan. Memiliki pengetahuan yang baik terkait dengan mereka yang memiliki materi pelatihan seperti kartu konseling dan dilatih oleh pelatih kabupaten dan Puskesmas. Memiliki keterampilan konseling yang baik berkorelasi dengan tingkat pendidikan. Makin sering melakukan praktek konseling PMBA terkait dengan mereka yang menerima supervisi, difasilitasi oleh fasilitator Puskesmas.
Cadres have been trained on infant and young child feeding counseling in West Lombok in 2012. Study design was cross sectional. There were 93 cadres selected randomly among 214 cadres who had completed the training. Knowledge and attitude was obtained through self-administered questionnaires while counseling skills was assessed through observation of video record. The study showed that 60.2% of cadres had good knowledge, 51.6% had good score on positive attitude, and 46.3% had good counseling skills. 87.1% of cadres admitted to practice IYCF counseling after completed training but only 43.2% of them did it for at least once a month. Good knowledge score was related with ownership of training material counseling cards and had training facilitated by district and Puskesmas facilitators. Good counseling skills were correlated with has educational level. More frequent of practice IYCF counseling was related with receiving supervision, facilitated by Puskesmas facilitators."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library