Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Feisal
"Migrasi internasional dipandang sebagai salah satu investasi modal manusia, yang selanjutnya dapat memberikan potensi brain gain bagi negara asal melalui akumulasi modal manusia dan tabungan yang diperoleh para pekerja migran untuk dimanfaatkan pasca kembali ke negara asalnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengalaman kerja luar negeri dan tingkat pendidikan yang dimiliki terhadap pendapatan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang selanjutnya dibandingkan dengan non-PMI. Sumber data yang digunakan adalah Sakernas Periode Agustus 2021. Metode analisis yang digunakan adalah fungsi pendapatan Mincer dengan Metode Two Step Heckman untuk mengatasi permasalahan selectivity bias dengan membentuk seleksi model probabilitas individu menjadi purna PMI dan probabilitas individu untuk bekerja dan memperoleh pendapatan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa capaian modal manusia purna PMI tidak lebih baik dibanding non-PMI, dimana mayoritas purna PMI memiliki pendidikan rendah dan hanya sedikit yang berpendidikan tinggi. Hasil Regresi OLS pada tahap kedua Two Step Heckman menunjukkan bahwa hanya purna PMI berpendidikan tinggi yang mengalami efek brain gain dengan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi sebesar 8,8 persen dibandingkan non-PMI (earnings premium), sementara purna PMI pendidikan menengah dan rendah memiliki pendapatan yang lebih rendah (earnings penalty) dibandingkan non-PMI dengan tingkat pendidikan yang sama. Studi ini juga menemukan bahwa pengalaman kerja luar negeri yang dimiliki dalam 5 tahun terakhir memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan pengalaman kerja luar negeri yang dimiliki lebih dari 5 tahun yang lalu, dimana purna PMI risen berpendidikan menengah dan tinggi memiliki pendapatan lebih baik dibandingkan purna PMI non-risen pada tingkat pendidikan yang sama. Beberapa faktor seperti jenis pekerjaan, negara tujuan selama migrasi serta pendidikan diduga mempengaruhi pembentukan modal manusia dari pengalaman kerja luar negeri, sehingga mempengaruhi partisipasi kerja dan pendapatan yang diperoleh.

International migration is considered a human capital investment, which can provide potential brain gain for the home countries through the accumulation of human capital and the savings that migrant workers receive to be utilized after returning to their home countries. Indonesia, the 2nd largest migrant-sending country in Southeast Asia, has the opportunity to take advantage of the potential of these returning migrants. This study aims to analyze the effect of overseas work experience and level of education on the income of return Indonesian Migrant Workers (purna PMI) compared to non-PMI. This study uses data from Sakernas of August 2021. The analytical method used in this study is the mincer earnings function with the Two Step Heckman Method to overcome the problem of selectivity bias by establishing a selection model for the probability of individuals becoming return migrants and the probability of individuals to work and earn income. The results of the descriptive analysis show that the achievement of the human capital of purna PMI is not better than non-PMI, most of the purna PMI have lower education, and only a few have higher education. The results of OLS regression in the second stage of Two Step Heckman show that only purna PMI with tertiary education experience the brain gain effect by earning a higher income by 8.8 percent than non-PMI (earnings premium). In contrast, purna PMI with secondary and lower education have lower incomes (earnings penalty) than non-PMI with the same level of education. This study also found that overseas work experience in the last 5 years had better performance than overseas work experience more than 5 years ago, where recent purna PMI with secondary and tertiary education had better income than non-recent purna PMI at the same level of education. Several factors, such as occupation, country of destination during migration, and education, allegedly influence the formation of human capital from work experience abroad, thereby affecting work participation and income earned."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research analyses the issue of brain drain in Indonesia. The analysis is focused upon the inquiries on the motives behind the decision made by skilled labors to work abroad. With the focus being taken, the research tried to look whether there is or there is no correlation between the conceptions of brain drain with the rationale that lies behind the decision to work outside. Thus, this research aimed at confirming the context of the hypothetical arguments through which the skilled labor migration has continually been preceding from Indonesia. To go over this purpose, this research used the interpretation method from the online ethnography research techniques, via the unstructured interview (directly or indirectly) with informats, also observation on the discourse developed within the internet-based community network of academicians and researches that seek to find opportunities of earning education, doing researches, or vacancy abroad in beasiswa mailing list. The informants of the research are those who have been living or are planning to go abroad as skilled labors."
PARADIGMA 15:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dinny Afifi Elfinur
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis upaya ilmuwan diaspora (scientific diaspora) Indonesia dalam pembingkaian terminologi brain drain di Indonesia. Kerangka ilmu hubungan internasional yang digunakan untuk mengkaji topik ini adalah perspektif konstruktivisme dan liberalisme dari pemikiran Yossi Shain dan Aharon Barth. Adapun analisis bentuk upaya tersebut akan dijelaskan menggunakan tipologi taktik Transnational Advocacy Network (TAN) dari Keck dan Sikkink. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara (data primer) dan teks berupa artikel media masa, jurnal, laporan, serta dokumen terkait (data sekunder). Hasil temuan penelitian ini menunjukkan 4 hal. Pertama, peran sebagai TAN yang juga menjalankan fungsi komunitas epistemik memudahkan ilmuwan diaspora mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kedua, relasi antar aktor ini bersifat politis dan sangat dipengaruhi oleh motif ilmuwan diaspora dan rezim pemerintah yang sedang berkuasa. Ketiga, relasi ilmuwan diaspora Indonesia dengan negara menggeser perspektif nasionalisme ke perspektif globalisasi yang membingkai brain drain sebagai brain circulation. Terakhir, dari empat taktik yang digunakan taktik politik informasi dan politik pengaruh adalah yang paling dominan dilakukan dan mempengaruhi upaya ilmuwan diaspora Indonesia dalam membingkai terminologi brain drain di Indonesia.

This thesis aims to analyze the eforts of Indonesian scientific diaspora in framing the terminology of brain drain in Indonesia. The perspective of constructivisme and liberalism from Yossi Shain dan Aharon Barth is applied to explain diaspora in international relation studies, whilst the efforts of scientific diaspora will be analyzed by typology tactics of Transnational Advocacy Network (TAN) from Keck and Sikkink. This thesis used a qualitative descriptive method with data collection techniques through interviews (primary data) and texts in the form of mass media articles, journals, reports, and related documents (secondary data). The findings of this research indicate four points of result. First, the role of a TAN which also carries out the function of the epistemic community makes it easier for diaspora scientists to influence government policy. Second, the relations between these actors are political in nature and are strongly influenced by the motives of diaspora scientists and the ruling government regime. Third, the relations between Indonesian diaspora scientists and the state shift the perspective of nationalism to the perspective of globalization, framing brain drain as brain circulation. Last, information politics and leverage politics are the most dominant and influenced tactics used by Indonesian scientific diaspora in framing the terminology of brain drain in Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Uma Wahdiyanti Ruhmana
"Brain drain merupakan isu yang sedang berkembang di Indonesia. Akan tetapi isu ini belum disadari sebagai ancaman bagi ketahanan nasional. Di tengah persaingan global, semua negara berlomba menarik sumber daya manusia unggul dari negara-negara di dunia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dirasa penting menerapkan kebijakan untuk menangani brain drain. Brain drain dapat dikelola dengan menerapkan brain circulation untuk mendapatkan reversed brain drain/brain gain. Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia) telah berkontribusi dalam meningkatkan terjadinya jaringan brain circulation melalui aktivitas dan komunitas diaspora di luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi PPI Dunia dalam meningkatkan potensi terbentuknya brain circulation network melalui aktivitas organisasi dan menganalisis kontribusi strategi tersebut terhadap ketahanan nasional. Hasilnya digunakan untuk merumuskan strategi pemberdayaan PPI Dunia dalam meningkatkan terbentuknya jaringan brain circulation. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data primer dan sekunder yang didapatkan melalui wawancara, observasi, studi dokumen dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi PPI Dunia dalam meningkatkan potensi terbentuknya jaringan brain circulation Indonesia yaitu (1) Menguatkan nasionalisme diaspora pelajar Indonesia. (2) Membangun kolaborasi baik nasional maupun internasional. (3) Membentuk komunitas diaspora. Kontribusi strategi tersebut terhadap ketahanan nasional adalah meningkatkan kapasitas pengetahuan Sumber Daya Manusia, meningkatkan diplomasi budaya, meningkatkan promosi pariwisata, dan memelihara ideologi dan nasionalisme. Rekomendasi strategi tersebut antara lain: (1) Pemberian proyek jangka pendek dengan PPI Dunia dan komunitas yang telah dibentuk yaitu Ikatan Ilmuan Indonesia Internasional (I4), Ikatan Keluarga Alumni Luar Negeri (IKRAR) dan Global Indonesian Professional Association (GIPA). (2) Menciptakan platform terpadu promosi pariwisata dan budaya Indonesia dengan memberdayakan seluruh PPI Negara di bawah koordinasi PPI Dunia. (3) Menyediakan skema pengelolaan lulusan universitas luar negeri pasca studi. (4) Melakukan inovasi manajemen penerima dan alumni beasiswa pemerintah Indonesia bersama PPI Dunia dan Mata Garuda. (5) Mengembangkan Research Center Indonesia dengan menjalin hubungan dengan PPI Dunia.

Brain drain is a source of ongoing concern in Indonesia. However, this issue has not been recognized as a threat to national resilience. In the era of global competition, all countries in the world compete to attract highly skilled migrants from countries around the world. Therefore, the Indonesian government needs to implement policies to manage the brain drain. Brain drain can be managed by applying the concept of brain circulation to get a reversed brain drain/brain gain. Overseas Indonesian Students Association Alliance (OISAA) has contributed in increasing brain circulation through it's activites and diaspora community in other countries. The purpose of this research was to identify the strategy of OISAA in increasing the potential formation of brain circulation network and the contribution of the strategy toward national resilience. The results were used to formulate the OISAA empowerment in increasing the potential formation of brain circulation network. This research adopted a qualitative methods using primary and secondary data obtained through interviews, observations, document study, and field notes. The results of this study showed that there were three strategies of OISAA in increasing the potential formation of brain circulation network, namely (1) Strengthening the nationalism of Indonesian student diaspora. (2) Building collaboration both nationally and internationally. (3) Creating Diaspora Communities. The contributions of the strategy to national resilience were to increase the knowledge capacity of Human Resources, to increase cultural diplomacy, to increase tourism promotion, and to maintain ideology and nationalism. The researcher also recommended some strategies: (1) Giving short-term projects to OISAA and it's community, the International Indonesian Scientists Association (I4), Overseas Alumni Association (IKRAR) and the Global Indonesian Professional Association (GIPA). (2) Creating an integrated platform for promoting Indonesian tourism and culture by empowering all PPI Negara under the coordination of OISAA. (3) Providing a management scheme for overseas university graduates. (4) Conducting Innovation management of Indonesian government scholarships awardee and alumni with OISAA and Mata Garuda. (5) Developing Indonesia's Research Center by establishing mutual relations with OISAA."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susana Indriyati Caturiani
"Aktivitas migrasi tenaga kerja membawa peningkatan penghasilan, pendidikan pun sosial pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan keluarganya. Bagi negara, migrasi tenaga kerja menyumbang devisa dan menyediakan peluang kerja. Aktivitas ini juga meninggalkan persoalan yang berulang, pada masa pra-penempatan, penempatan maupun purna penempatan. Pemerintah, organisasi non pemerintah dan swasta menyatakan bahwa sumber persoalannya berada pada masa pra-penempatan. Penempatan TKI diselenggarakan oleh pemerintah pusat, daerah termasuk desa serta pihak swasta, diantaranya perusahaan jasa penempatan.
Penelitian ini dilaksanakan pada lingkup daerah asal yaitu Kabupaten Indramayu dan Cianjur, Provinsi Jawa Barat, bertujuan menelaah tata kelola pra-penempatan TKI yang berlangsung dan dalam inspirasi good enough governance meneroka tata kelola di kemudian hari. Informan dalam penelitian kualitatif ini meliputi pemerintah kabupaten, pemerintah desa, kelompok masyarakat yang peduli pada isu TKI, asosiasi perusahaan jasa penempatan dan Kantor Imigrasi. Selain itu, wawancara juga dilakukan dengan sponsor/calo dan budayawan setempat. Data diperoleh dari wawancara, diskusi kelompok terarah (FGD) dan sumber sekunder.
Pra-penempatan TKI diurus oleh dinas tenaga kerja sebagai bagian tugasnya. Pada aspek peraturan, peraturan yang telah terbit ditingkat kabupaten maupun desa dan prinsip kehati-hatian, belum sepenuhnya dapat melindungi CTKI. Ketegasan yang diberlakukan dapat menyebakan mereka menempuh jalan yang tidak sesuai prosedur. Sponsor/calo yang biasanya amat dikenal oleh CTKI dan keluarganya berperan besar dalam kegiatan rekrutmen dan penyiapan dokumen CTKI.
Namun demikian, ada praktik-praktik baik yang telah berlangsung di lingkup desa maupun kabupaten meskipun belum sempurna. Praktik baik tersebut dapat menjadi titik awal memperbaiki tata kelola prapenempatan secara bertahap. Dengan demikian, pilihan prioritas perlu dilakukan yaitu sosialisasi, pengembangan komunitas serta pendidikan dan pelatihan. Perluasan pemangku kepentingan merupakan salah satu jalan agar upaya perbaikan berkesinambungan. Dengan demikian, prapenempatan bukan melulu pada urusan administrasi dokumen melainkan juga sosialisasi migrasi tenaga kerja yang aman hingga tumbuh masyarakat yang melek migrasi di daerah kantong TKI.
Good enough governance perlu menegaskan unsur kesinambungan dan daya tahan didalamnya.
Worker migration activities increase incomes, education and social status to Indonesian Migrant Workers (TKI) and their families. For the country, worker migration contributes to foreign exchange and provides employment opportunities. This activity also left problems that were repeated, in the pre-placement, placement and after-placement. The government, non-governmental organization and private placement company association state that the source of the problem is in the pre-placement period. The placement of migrant workers is carried out by the central government, regions and private parties.
This research was conducted in the area of origin, namely Indramayu and Cianjur Regencies, West Java Province, aimed at examining the pre-placement governance of migrant workers that took place and in inspiring good enough governance to explore governance in the future. Informants in this qualitative study included district governments, village governments, community groups concerned with the issue of migrant workers, associations of placement companies and the Immigration Office. In addition, interviews were also conducted with brokers and local cultural figures. Data obtained from interviews, focus group discussions (FGD) and secondary sources.
Pre-placement of migrant workers is managed by the labor department as part of their duties. In terms of regulations, regulations that have been issued at the district and village levels and the precautionary principle, have not been able to fully protect prospective migrant workers. Assertiveness can cause them to take ways that are not in accordance with procedures. Sponsors brokers who are usually well known by prospective migrant workers and their families play a major role in the recruitment and preparation of their documents.
However, there are good practices that have taken place in both the village and district spheres, although not yet perfect. These good practices can be a starting point for gradually improving pre-placement governance. Thus, priority choices need to be made, namely socialization, community development and education and training. The expansion of stakeholders is one way for continuous improvement efforts. Thus, pre-placement is not only about the administration of documents but also the socialization of safe worker migration to the growth of people who are literate of migration in migrant worker enclaves.
Good enough governance needs to emphasize the element of sustainability and endurance in it."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Dwi Rahayu
"Para pekerja migran yang kembali ke Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Pekerja migran dianggap menyediakan remitansi uang selama di luar negeri sehingga pemerintah berharap agar uang tersebut nantinya akan diinvestasikan dalam kegiatan ekonomi ketika kembali ke daerah asalnya untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan kewirausahaan mereka. Penelitian ini berfokus pada potensi kewirausahaan pada pekerja migran Indonesia (PMI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi kewirausahaan pada purna pekerja migran Indonesia (PMI) dan bagaimana peran remitansi sosial yang diperoleh selama bermigrasi ke luar negeri terhadap kewirausahaan purna PMI setelah kembali ke daerah asalnya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan focus group discussion (FGD) pada purna pekerja migran di daerah Karawang (Jawa Barat), Blitar (Jawa Timur), Kendal (Jawa Tengah), dan Banyumas (Jawa Tengah). Penelitian ini akan menyajikan data deskriptif tentang faktor-faktor yang mendorong pekerja migran untuk berwirausaha dan bagaimana purna pekerja migran tersebut memanfaatkan remitansi sosialnya untuk berwirausaha. Hasil menunjukkan bahwa remitansi sosial yang dibawa pekerja migran ke daerah asalnya berperan dalam mendorong kewirausahaan para purna pekerja migran di daerah Karawang, Blitar, Kendal, dan Banyumas. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan usulan kebijakan pengembangan kewirausahaan bagi para pekerja migran, terutama yang telah kembali ke Indonesia. Potensi serta sumber daya purna PMI ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menurunkan pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan, serta dalam jangka panjang diharapkan dapat menurunkan tingkat kemiskinan.

Return migrant workers in Indonesia have great potential to be developed. Migrant workers may provide financial remittance to Indonesia, which can be invested in economic activities when returning to the home country to stimulate economic growth through entrepreneurial activities. This research focuses on the entrepreneurial potential of Indonesian return migrant workers. The purpose of this study is to explore the potential of entrepreneurship in Indonesian return migrant workers and how the role of social remittances obtained during migrating abroad to the entrepreneurship of Indonesian return migrant workers after returning to their home regions. The study was conducted using a qualitative approach with interviews and focus group discussion (FGD) methods for Indonesian return migrant workers in Karawang (West Java), Blitar (East Java), Kendal (Central Java), and Banyumas (Central Java). This research will present descriptive data on the factors that encourage migrant workers to become entrepreneurs and how these migrant workers utilize their social remittances for entrepreneurship. The results show that the social remittances brought by migrant workers to their home regions play a role in encouraging the entrepreneurship of Indonesian return migrant workers in the Blitar, Kendal, Banyumas, and Karawang areas. We expect the results of the study can be the basis for developing entrepreneurship development policy proposals for migrant workers, especially those who have returned to Indonesia. We finally hope that the potential and resources of Indonesian return migrant workers can help to reduce unemployment and improve welfare, and to reduce poverty in the long run."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Obler, Loraine K.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1999
410 OBL l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Purnama Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi dan menganalisis fenomena brain drain mahasiswa dari luar JABODETABEK sebagai sumber daya manusia yang sedang menuntut ilmu di Universitas Indonesia Untuk mengkaji karakteristik dari masing masing niat menggunakan analisis regresi logistik multinomial Hasil penelitian menunjukkan bahwa niat mahasiswa daerah datang ke jakarta awalnya adalah sementara kembali ke daerah setelah lulus sekolah Menjelang lulus nanti mayoritas keinginan mahasiswa daerah adalah menetap di Jakarta Dan bagi mereka yang menetap keinginan mereka stelah bekerja nanti adalah tidak yakin akan kembali atau menetap Dengan faktor yang mempengaruhi keinginan mereka adalah peluang untuk berkarir dan pekerjaan yang lebih baik IPM dan status sosial ekonomi orang tua.

ABSTRACT
This research observe student rsquo s brain drain phenomenon as human resource that studying at Universitas Indonesia who come from out of JABODETABEK by using logistic multinomial analysis This result shows that intention before studying at UI the students attamps to work at their home region But at the end most of them tends to stay at Jakarta because of job opportunity Human Development Indeks and their parent's sosioeconomics status.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kolb, Bryan, 1947-
"Buku ini membahas mengenai otak dan kaitannya terhadap tingkah laku, perspektif di dalamnya, evolusi, dll."
[Place of publication not identified]: Amazon, 2005
612.82 KOL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>