Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thufail Akhdan Zaki
"Penelitian ini membahas mengenai pelanggaran prinsip kerja sama. Penelitian ini betujuan untuk menjelaskan pelanggaran maksim dan cara melanggar maksim dalam Gim “Gyakuten Saiban Yomigaeru Gyakuten”. Teori yang digunakan adalah Teori Prinsip Kerja Sama oleh Herbert Paul Grice dan Jenny Thomas. Metode analisis yang digunakan adalah kualitatif dan dijelaskan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah simak dan catat. Data dipaparkan dengan menampilkan latar belakang tuturan, tuturan dalam bahasa Jepang, romaji, glossing, dan terjemahan bahasa Indonesia. Hasil yang ditemukan terdapat tujuh puluh data pada pelanggaran prinsip kerja sama. Sembilan data yang dipaparkan menjelaskan semua pelanggaran maksim dalam tiga cara melanggar maksim. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terjadi empat pelanggaran maksim, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim hubungan, dan maksim cara, serta tiga cara melanggar maksim, yaitu flouting the maxim, violating the maxim, dan infringing the maxim.

This study discusses the violation of the cooperative principle. This study aims to explain the violation of maxims and the ways to violate the maxim in the “Gyakuten Saiban Yomigaeru Gyakuten” Game. The theory used in this study is the Theory of Cooperative Principle by Herbert Paul Grice and Jenny Thomas. The analytical method used is qualitative and described descriptively. The technique of collecting data is observing and noting. The data are presented by displaying the background context of the speech, speech in Japanese, romaji, glossing, and Indonesian translation. The results are seventy data on violation of the cooperative principle. The nine data presented in this paper describe every violation of maxims in three ways to violate the maxims. This study concludes that four violations of maxims occur, namely the maxim of quantity, the maxim of quality, the maxim of relation, and the maxim of manner, as well as three ways to violate maxims, namely flouting the maxim, violating the maxim, and infringing the maxim."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Husna Muthia
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan multimodalitas backchannel bahasa Jepang dalam beauty vlog. Penelitian ini menggunakan teori analisis percakapan (Sacks, dkk 1974; Heritage, 2001) dan Multomidalitas (Mondada, 2018) untuk menjelaskan pola penggunaan multimodalitas (moda verbal dan nonverbal) backhannel bahasa Jepang dalam beauty vlog. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa backchannel yang disampaikan mitra tutur memiliki makna 'mitra tutur sedang menyimak', 'mitra tutur meminta penutur melanjutkan tuturannya'. Kedua hal itu mengimplikasikan bahwa mitra tutur memberikan perhatian kepada penutur. Pola multimodalitas backchannel dalam beauty vlog yang ditemukan terdapat tiga tipe, yaitu (i) backchannel verbal, (ii) backchannel verbal dan nonverbal, dan (iii) backhchannel nonverbal. Backchannel yang produktif disampaikan adalah backchannel dalam unit kata dan frasa. Sementara, untuk backchannel nonverbal, penutur cenderung menggunakan anggukan. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa penutur bahasa Jepang memiliki preferensi menggunakan moda verbal dan nonverbal secara bersamaan dalam menuturkan backhannel.

This research aims to explain the multimodality of Japanese backchannels in beauty vlogs. This research uses conversation analysis theory (Sacks et al., 1974; Heritage, 2001) and Multimodality (Mondada, 2018) to explain the pattern of use of multimodality (verbal and nonverbal modes) on the Japanese language backchannel in beauty vlogs. This research shows that the backchannel conveyed by the speech partner has the meaning 'the speech partner is listening,' 'the speech partner asks the speaker to continue his speech.' Both imply that the speech partner is paying attention to the speaker. There were three main types of backchannel multimodality patterns in beauty vlogs, namely (i) verbal backchannel, (ii) verbal and nonverbal backchannel, and (iii) nonverbal backchannel. The backchannel that was productively conveyed was backchannel in word and phrase units. Meanwhile, for nonverbal backchannels, speakers tend to use nods. This research also shows that Japanese speakers prefer using verbal and nonverbal modes simultaneously in speaking backchannel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andarina Agusvianida Tamrin
"ANDARINA AGUSVIANIDA TAMRIN. Aizuchi sebagai pelancar komunkasi serta reflector tatemae-honne dalam masyarakat Jepang. ( Dibawah bimbingan Dr. Sheddy N. Tjandra, B.A, M.A) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Penelitian mengenai aizuchi bertujuan dapat menunjukkan aizuchi berperan sebagai pelancar komunikasi sekaligus merupakan retlektor dari tatemae honne. Retlektor disini maksudnya didalam setiap lontarannya aizuchi itu merefleksikan sikap, pendapat dan juga pemikiran dari seseorang, baik ia merasa harus menampilkan tatemae atau honne dalam percakapan yang sedang berlangsung. Pengumpulan data yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah metode kepustakaan dengan teknik pengamatan audiovisual, yakni dengan cara kerja mengumpulkan data dengan cara mengamati objek pengamatan berupa DVD Anime Jepang. Kemudian data-data yang didapat ditranskripsikan menjadi bentuk tertulis. Hasil penganalisaan diatas adalah Aizuchi yang sepintas lalu hanya merupakan sebuah lontaran-lontaran kecli dalam sebuah percakapan ternyata memiliki peran ganda yaitu sebagai pelancar komunikasi dan juga berperan sebagai retlektor dari tatemae-honne yang merupakan landasan moral masyarakat Jepang. Peranan Aizuchi didalam masyarakat Jepang terlihat dengan jelas. Aizuchi yang merupakan respon dari pendengar terhadap topik yang dibicarakan oleh penutur memiliki bermacam fungsi. Fungsi-fungsi yang dikandung oleh lontaran-lontaran Aizuchi tersebut dapat membuat sebuah komunikasi menjadi semakin hidup dan lancar. Peran Aizuchi sebagai reflektor dari tatemae-honne ini dapat dilihat dengan cara menggarap keluar makna tatemae-honne yang muncul dalam bentuk lontaran_lontaran Aizuchi yang ditemukan didalam relasi makna Bahasa kalimat dan konteks atau situasi pemakaian kalimat didalam percakapan diantara penutur dan pendengar dalam sebuah percakapan. Penguasaan tatemae-honne yang baik dari masing-masing individu akan menunjang terciptanya komunikasi yang baik yang akan menciptakan kondisi yang kondusif untuk terciptanya hubungan manusia yang harmonis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
An'nisa
"ABSTRAK
Berdasarkan prinsipnya, kerja sama diperlukan untuk membuat komunikasi berjalan dengan baik. Hal itu bertujuan supaya tujuan komunikasi dapat dipenuhi. Skripsi ini membahas prinsip kerja sama yang terdapat dalam percakapan bahasa Jepang dengan mengambil data dari sebuah drama Jepang. Analisis dilakukan untuk memerikan dan memahami prinsip kerja sama yang terwujud dalam percakapan tersebut. Selain itu, percakapan tersebut juga akan dilihat dari sudut pandang prinsip kesantunan untuk melihat adakah keterkaitan antara keduanya. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara kedua prinsip tersebut tetapi dalam beberapa data terdapat pengecualian. Pengecualian tersebut dipengaruhi oleh kompetensi bahasa yang dimiliki peserta komunikasi.

ABSTRACT
Based on its principle, cooperation is needed to make communication doing well. So that communication's aim can be fulfilled. This study focused on co-operative principle that found in Japanese conversation with data from a Japanese drama. Analysis is done to explain and understand the co-operative principle that happened in the conversation. Besides, that conversation is also seen from the aspect of politeness principle to see the dependability between both. This paper's result shows connection between both of principle but in a few data also found exception. That exception is influenced by language competence of the communication participants."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S339
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Habibatur Rahmah Hafdyanti
"Skripsi ini meneliti pematuhan dan pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dan implikatur dalam novel Kunarpa Tan Bisa Kandha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk pematuhan dan pelanggaran terhadap prinsip kerja sama, implikatur, dan pengaruh prinsip kerja sama terhadap proses pencarian informasi yang dilakukan oleh detektif Handaka. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dan deskriptif, serta digunakan teori prinsip kerja sama Grice (1995) dan implikatur Grice (1995). Sumber data berasal dari novel Kunarpa Tan Bisa Kandha karya Suparto Brata. Data dalam penelitian ini adalah dialog tanya jawab antara detektif Handaka dan informannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pematuhan dan pelanggaran terhadap prinsip kerja sama meliputi pematuhan dan pelanggaran terhadap maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama memunculkan implikatur dan prinsip kerja sama berpengaruh terhadap penyelidikan yang dilakukan detektif Handaka.

This research examines compliance and violation of the cooperative principle and implicature in the Kunarpa Tan Bisa Kandha novel. This study aims to describe the compliance and violations towards cooperative principle, implicatures, and the influence of cooperative principle on information search process conducted by detective Handaka. This research uses qualitative and descriptive method, and also uses Grice's cooperative principle theory (1995) and Grice's implicature theory (1995). The data are taken from Kunarpa Tan Bisa Kandha novel by Suparto Brata. The data in this research are question and answer dialogue between detective Handaka and his informants. The conclusion of this research is compliance and violations towards maxim of quantity, maxim of quality, maxim of relation and maxim of manner. Violations of the cooperative principle emerge implicatures, while cooperative principle affects investigation conducted by detective Handaka.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S61614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Fadhila Septiani
"Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi antara dua orang atau lebih. Efektivitas komunikasi sangat dipengaruhi jelas tidaknya informasi yang disampaikan dalam tuturan. Prinsip kerja sama merupakan prinsip yang mengatur sebuah percakapan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dan implikatur percakapan dalam film Noktah Merah Perkawinan. Persoalan ini dianalisis menggunakan pendekatan pragmatik dengan teori prinsip kerja sama dan implikatur percakapan Grice (1975). Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode kualitatif. Analisis penelitian berfokus pada tuturan tokoh Gilang dan Ambar yang tidak mematuhi prinsip kerja sama. Hasil penelitian menemukan adanya tiga bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dalam film Noktah Merah Perkawinan, yaitu pelanggaran maksim kuantitas, pelanggaran maksim relevansi, dan pelanggaran maksim cara. Pelanggaran prinsip kerja sama tersebut mengimplikasikan suatu maksud yang dapat menimbulkan mispersepsi sehingga memicu timbulnya konflik yang berkepanjangan.

Communication is the process of conveying information between two or more people. The effectiveness of communication is greatly influenced by the clarity of the information conveyed in the utterance. Cooperative principle is the principle that governs a conversation. This study aims to explain forms of violations of cooperative principle and conversational implicatures in the film Noktah Merah Perkawinan. This problem is analyzed using pragmatic approach with Grice's theory of cooperative principles and conversational implicatures (1975). The method used in this research is qualitative method. The analysis is focused on the speeches of the characters Gilang and Ambar who do not adhere to the cooperative principle. This study founds that there are three forms of violation of the cooperative principle in the film Noktah Merah Perkawinan, namely violation of the maxim of quantity, violation of the maxim of relevance, and violation of the maxim of manner. These violations implies an intention that can lead to misperceptions that trigger prolonged conflicts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Affandi
"Ketika berkomunikasi, penutur menerapkan prinsip kerja sama yang terdiri dari empat kategori, yaitu maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. Adanya pelanggaran terhadap sebagian atau keseluruhan maksim tersebut akan bermasalah apabila membuat mitra tuturnya tidak atau salah memahami pesan dari penutur meskipun dalam beberapa kasus komunikasi masih dapat berjalan. Pelanggaran maksim yang menimbulkan kesalahpahaman dilakukan oleh Bocchi pada Anime Bocchi the Rock yang mengidap gangguan kecemasan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis-jenis maksim yang dilanggar oleh Bocchi serta dampak dari gangguan kecemasan sosial terhadap terjadinya pelanggaran maksim tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data penelitiannya berupa percakapan antara Bocchi dengan orang-orang di sekitarnya. Data dikumpulkan dengan mengobservasi semua percakapan di dalam 12 episode Anime Bocchi the Rock. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bocchi melanggar keempat jenis maksim. Terdapat sebanyak 40 data yang memiliki pelanggaran tersebut. Dari semua data ini, peneliti mengkaji lebih lanjut enam data yang dianggap menarik, mewakili keempat jenis pelanggaran maksim, dan menggambarkan karakteristik dari penderita gangguan kecemasan sosial. Pengkajian ini menyimpulkan bahwa gangguan kecemasan sosial bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran maksim yang dilakukan Bocchi. Gangguan tersebut membuat Bocchi takut berinteraksi sosial sehingga mengakibatkannya berbicara dengan gagap dan terengah-engah (melanggar maksim cara). Gangguan tersebut juga membuat Bocchi takut menyinggung perasaan orang lain dan dinilai negatif sehingga mengakibatkannya memberikan tanggapan yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan sebelumnya (melanggar maksim relevansi), memberikan informasi yang berlebihan (melanggar maksim kuantitas), dan berbohong (melanggar maksim kualitas). Gangguan tersebut juga menimbulkan kecenderungan bagi Bocchi untuk berbicara dengan sangat pelan (melanggar maksim cara) dan bersifat tertutup yang membuatnya tidak mampu memenuhi maksim relevansi.

When communicating, speakers apply the cooperative principle which consists of four categories, maxim of quantity, quality, relevance, and manner. This violation will be problematic if it makes the hearer not understand or misunderstand the speaker’s message, although in some cases communication can still be carried out. Maxim violations that cause misunderstanding are done by Bocchi in the Anime Bocchi the Rock who suffers from social anxiety disorder. This research aims to examine the types of maxims violated by Bocchi and the impact of social anxiety disorder on the occurrence of those maxim violations. This research is qualitative research with research data in the form of conversations between Bocchi and the people around her. These data were obtained by observing all conversations in twelve episodes of the Anime Bocchi the Rock. The research findings reveal that Bocchi violates all four kinds of maxims. A total of 40 data have those violations. From all these data, the researcher further examines six data that appeal to the researcher, represent the violation of all four maxims, and depict characteristics of social anxiety disorder sufferers. The examination concluded that the disorder makes Bocchi afraid of having social interactions which causes her to stutter and speak out of breath (violates the maxim of manner). The disorder also makes her afraid of hurting others’ feelings and being judged negatively which causes her to give irrelevant responses to the previous conversation topic (violates the maxim of relevance), conveying excessive information (violates maxim of quantity), and lying (violates the maxim of quality). The disorder also causes tendencies for Bocchi to speak in a very soft voice (violates the maxim of manner) and be withdrawn which makes her unable to fulfil the maxim of relevance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiek Dwi Astuti
"Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Tuturan apa saja yang dilanggar oleh tokoh utama (Crayon Shinchan) dalam komik itu?, (2) Maksim apa saja yang dilanggar dalam berkomunikasi yang menyebabkan pelanggaran prinsip komunikasi antara tokoh-tokoh di dalam kornik Crayon Shinchan?, dan (3) Siapakah tokoh dalam komik tersebut yang paling dominan melakukan pelanggaran itu? Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini mencakup semua percakapan para tokoh yang terdapat dalam kornik Crayon Shincan yang mengandung pelanggaran maksim-maksim. Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu (1) semua tuturan antara tokoh utama dan lainnya dilanggar oleh tokoh utama, (2) semua maksim percakapan dilanggar oleh tokoh utama (Sinchan), dan (3) pelanggaran paling dominan baik terhadap Prinsip Kerja Sarna maupun terhadap Prinsip Sopan Santun dilakukan oleh tokoh Shincan."
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 BEB 3:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurun Nabillah
"Percakapan antara seseorang atau lebih merupakan hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Implikatur atau pengimplikasian sebuah kalimat berkaitan dalam penyampaian pesan yang dilakukan oleh seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikatur percakapan dan prinsip kerja sama dalam film Solino dengan menggunakan teori implikatur percakapan dari Paul Grice. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi pustaka. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan atau pelanggaran dalam prinsip kerja sama. Berdasarkan delapan percakapan antara orang tua dan anak dalam film Solino, terdapat pelanggaran prinsip kerja sama, sehingga komunikasi tidak berjalan dengan baik.

Conversation between people is something that frequently happens in everyday life. Implicature or the implication of a sentence relates on how a message is being delivered by someone. This research aims to analyze conversational implicature and the cooperative principle in Solino, a film by Fatih Akin using Paul Grice s theory. The method used in this research is qualitative approach with literature review. In addition, this research also aims to see the differences or violations in the cooperative principle. According to eight conversations between parents and their children in Solino, there are eight violations of Cooperative Principle, therefore the communication between the two of them didnt go well."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dindadari Arum Jati
"ABSTRAK
Penelitian ini berkaitan dengan tuturan yang dihasilkan penderita skizofrenia tipe hebefren di Indonesia, khususnya di kota Yogyakarta. Tuturan tersebut akan dianalisis dengan prinsip kerja sama dari Grice 1975 yang terdiri atas empat maksim, yaitu maksim kualitas, kuantitas, relevansi, dan cara, serta jenis pelanggaran prinsip kerja samanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelanggaran maksim dan mengklasifikasi jenis pelanggaran prinsip kerja sama yang mendominasi tuturan penderita skizofrenia tipe hebefren. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara berbentuk tanya jawab yang dilakukan peneliti kepada 6 informan, 3 fase akut dan 3 fase tenang . Data rekaman audio yang telah didapat akan ditranskrip dan dianalisis dengan teori prinsip kerja sama Grice 1975 . Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penderita skizofrenia fase akut lebih banyak melakukan pelanggaran maksim dari pada fase tenang dan maksim yang paling banyak dilanggar adalah maksim relevansi yang mencapai 57 kali kemunculan pada fase akut dan 23 kali kemunculan pada fase tenang. Selain itu, jenis pelanggaran prinsip kerja sama yang mendominasi tuturan penderita skizofrenia tipe hebefren adalah jenis infringing dengan total temuan 70 kali kemunculan. Rincian dari temuan adalah fase akut melakukan 47 dan fase tenang melakukan 23 pelanggaran jenis infringing.

ABSTRACT
This research observes how hebephrenic schizophrenia patients conduct a communication toward others. This research uses the theory from Grice 1975 , cooperative principles which consist of four maxims, they are the maxim of quality, quantity, relation, and manner. More over, this research also observes the type of the violation of cooperative principles. The data collection technique of this research is interviewing the six hebephrenic skizofrenia patients three acute phase patients and three quiet phase patients . The audio recorded which is obtained will be transcribed and analized based on the coopreative principles theory from Grice. The findings of this research shows that acute phase hebephrenic skizophrenia patients commited more violation toward cooperative principles than quiet phase hebephrenic skizophrenia patients. Furthermore, maxim which is usually violated is maxim of relation which reach up to 57 times occurance in acute phase and 23 times occurance in quiet phase. Then the findings of the type which is usually violated is infringing type with 47 times occurance for the acute phase and 23 times occurance for the quiet phase."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>