Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139253 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Fitri Ekarini
"Interaksi negatif dengan manusia muncul sebagai salah satu ancaman utama populasi harimau sumatera. Pendekatan berbasis masyarakat dalam penanggulangan interaksi negatif manusia-harimau sumatera (IMH) dapat menjadi solusi berbasis lokal yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi konsep penanggulangan IMH berkelanjutan berbasis masyarakat dengan elaborasi: hotspot IMH; pengetahuan, sikap, perilaku masyarakat; upaya kolektif masyarakat, dan; peran pemangku kepentingan di wilayah penyangga lanskap Bukit Balai Rejang Selatan (BBRS), Bengkulu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis statistika, spasial, SWOT, dan deskriptif. Zona hotspot IMH tersebar di luar perbatasan lanskap BBRS dengan probabilitas IMH tinggi pada perkebunan atau pertanian di daerah penyangga hutan. Pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap harimau sumatera dan IMH cukup baik, namun perilaku masyarakat cenderung belum mengarah pada perilaku dengan inisiatif positif. Upaya kolektif masyarakat dalam penanggulangan IMH pada kelompok desa dampingan sudah terorganisasi dengan baik. Peran pemangku kepentingan terkait upaya penanggulangan IMH di tingkat desa belum terintegrasi dan memadai. Konsep penanggulangan IMH berkelanjutan berbasis masyarakat dapat tercapai dengan elaborasi aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan dukungan pemangku kepentingan terkait.

Negative interactions with humans emerge as one of the main threats to Sumatran tiger population. Community-based approach in managing human-tiger interaction (HTI) can be a sustainable local-based solution. This study aims to provide recommendation of sustainable community-based HTI management concept by elaborating: HTI hotspot; community’s knowledge, attitude, practice; community’s collective efforts, and; role of stakeholders in the Bukit Balai Rejang Selatan (BBRS) landscape buffer area, Bengkulu. The approach used is quantitative approach with statistical, spatial, SWOT, and descriptive analysis methods. The HTI hotspot zone are spread outside the border of the BBRS landscape with a high probability of HTI on plantations or agricultures in forest buffer areas. Community’s knowledge and attitude towards the Sumatran tiger and HTI is quite good, but community’s behavior tends not to lead to behavior positive initiatives. Community’s collective efforts in managing HTI in assisted village groups have been well organized. The role of stakeholders in efforts to manage HTI at the village level is still not integrated and sufficient. Sustainable community-based HTI concept can be achieved by elaborating environmental, social, and economic aspects with the support of relevant stakeholders."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Laksmiyanti
"ABSTRAK
Pekerjaan rumah tangga yang menjadi tanggung jawab
Ibu Rumah Tangga (IRT) diperkirakan jumlahnya
lebih dari 80 (delapanpuluh) tugas yang berbeda-beda,
bersifat pengulangan, dan tidak akan pernah ada
habisnya (Renzetti & Curran, 1989). Padahal IRT pada
umumnya juga memiliki aktivitas lain yang sama
pentingnya dengan pekerjaan rumah tangga dan sama-
sama menuntut pikiran dan tenaga IRT. Untuk mengatasi
kemungkinan timbulnya masalah dalam menjalani kedua
tugas tersebut, alternatif jalan keluar yang pada
umumnya ditempuh adalah dengan mencari tenaga tambahan yang dapat membantu menyelesaikan tugas-
tugas dalam rumah tangga (Ichromi, 1991). Tenaga
tambahan ini pada umumnya adalah orang lain yang
khusus dipekerjakan dan mendapatkan imbalan sejumlah
uang, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan
pembantu rumah tangga atau PRT (Goldschmidt-Clermont,
1987).
Menurut teori Social-Exchange yang dikemukakan
oleh Thibaut dan Kelley (1959), dalam suatu hubungan
antara dua individu atau lebih (yang disebut dengan
dyad) akan terdapat unsur reward dan cost. Reward
adalah suatu bentuk kepuasan dan penghargaan
yang diperoleh seseorang sebagai akibat dari inter-
aksi dengan orang lain. Sedangkan cost merupakan
faktor-faktor yang menghambat penampilan dalam suatu
rangkaian tingkah laku, yang merupakan konsekuensi
negatif karena seseorang melibatkan diri dalam suatu
interaksi (Shaw & Costanzo, 1970; 83). Suatu interak-
si diperkirakan akan tetap dipertahankan oleh indivi-
du bila rewards yang diterimanya melebihi costs-nya.
Penelitian ini mencoba menggambarkan bagaimana
costs dan rewards dalam interaksi antara IRT dengan
PRT, dan selanjutnya menggambarkan secara lebih rinci
aspek-aspek mana yang dianggap sebagai costs atau
rewards bagi IRT dan PRT.
Sampel penelitian ini adalah 52 IRT dan 52 PRT,
yang diperoleh melalui tehnik Accidental Sampling
(Guilford & Fruchter, 1985). Alat yang digunakan
terdiri atas tiga bagian kuesioner untuk masing-
masing kelompok. Perhitungan statistik dilakukan
dengan mencari mean, persentase, dan korelasi
"Product Moment" dari Pearsons.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada
kelompok IRT, rewards yang diterima IRT dalam
interaksi dengan PRT lebih besar daripada costs-nya.
Sedang pada kelompok PRT, costs yang harus ditanggung
PRT lebih besar daripada rewards yang mereka terima."
1995
S2315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Indrayani Cussoy
"Selama dekade terakhir, teknologi telah berkembang dalam berbagai macam aspek, salah satunya dalam bidang permainan. Internet juga dapat digunakan dalam permainan untuk menciptakan permainan daring agar pemain dapat bersaing dengan pemain lain dari seluruh pelosok dunia. Untuk mefasilitasi perkembangan ini, Discord diciptakan sebagai suatu media interaksi digital yang menyediakan beberapa fitur seperti pengiriman teks, voice atau video call, maupun streaming. Melalui observasi non partisipan pada beberapa server yang ada di Discord, terbukti bahwa aplikasi ini memiliki fungsi untuk memberi wadah agar anggota dapat menciptakan sinergi maupun kompetisi dalam bermain, memberi fitur anonimitas, memperluas jaringan sosial serta membangun hubungan yang lebih dekat antar anggota.

During the last decade, technology has developed in various aspects, one of which is in the field of games. The internet was recently incorporated in the gaming field to create online games so that players can compete with other players from all corners of the world. To facilitate this development, Discord was created as a digital interaction medium that provides several features such as sending text, voice or video calls, as well as streaming. Through non-participant observation on several servers on Discord, it is evident that this application has a function to provide a forum for members to create synergy and competition in playing a game, provide anonymity features, expand social networks and build closer relationships between members."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Najat
"Kemampuan interaksi sosial dapat membantu dalam meningkatkan fungsi otak Tunagrahita yang merupakan salah satu tipe anak keterbelakangan mental dan dengan skor social quotient yang rendah. Meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak tunagrahita dapat melalui salah satu sarana, yaitu Pramuka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kemampuan interaksi sosial anak tunagrahita yang ikut Pramuka dengan yang tidak melalui desain penelitian komparatif, sehingga hasil akhir penelitian ini dapat membantu dalam melakukan peningkatan kemampuan interaksi sosial anak di masyarakat nantinya.
Penelitian ini mengkaji pengaruh antara variabel independen (Pembinaan Pramuka) terhadap variabel dependen (Kemampuan interaksi sosial anak Tunagrahita). Penelitian dilaksanakan pada 27 anak siaga SLB Nusantara dan SLBN Depok secara total sampling, menggunakan lembar observasi yang valid dan reliable diisi oleh enumerator yang sebelumnya dilakukan diskusi kecil untuk menyamakan persepsi.Uji yang digunakan adalah uji T-independen dan menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan interakasi sosial anak yang ikut pembinaan dengan yang tidak.

The ability of social interaction could help in improving brain function of children with mental retardation and social quotient scores were low. Improve social interaction skills of children with mental retardation could be through one means, namely Scouts. This study aimed to see differences in the ability of social interaction children with mental retardation who were not Scouts through comparative research design, so that the final results of this study could help in making a child's social interaction skills enhancement in public later.
This study examined the influence of the independent variable (Coaching Scouting) on the dependent variable (social interaction ability of children with mental retardation). The experiment was conducted on 27 children stand in SLB Nusantara and SLBN Depok in total sampling, used a sheet of valid and reliable observation by enumerators who had previously filled a small discussion to follow the same perception. Test used the T-independent test and lead to the conclusion that there were differences in the interaction of social skills training with children who did not participate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Rustina
" Prinsip kerja sama merupakan kaidah bertutur yang berisi sejumlah tuntunan bagaimana seharusnya seseorang bertutur. Secara mendasar, dalam berinteraksi antara penutur dan mitra tutur sama-sama menyadari bahwa ada kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan interpretasi-interpretasinya. Grice, mengatakan bahwa dalam prinsip kerja sama harus mematuhi empat maksim. Keempat maksim tersebut, yaitu maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, dan maksim cara. Dalam jurnal ini, menjelaskan realisasi prinsip kerja sama yang terjadi dalam interaksi jual beli di sebuah pasar di kawasan Pasar Rebo Jakarta Timur, Indonesia. Realisasi prinsip kerja sama dalam data terdapat pematuhan dan pelanggaran dari keempat maksim tersebut. Pematuhan dan pelanggaran maksim memengaruhi peserta tutur untuk bertutur dengan cara yang efisien, rasional, dan kooperatif. Ketika menyampaikan informasi, antara penutur dan mitra tutur harus bertutur dengan tulus, relevan, dan jelas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Ghifari Fedayeen
"Penelitian ini melibatkan variabel wishful identification dan interaksi parasosial dengan desain non-eksperimental. Partisipan penelitian adalah masyarakat umum dengan kriteria umur 18-24 tahun yang menonton tayangan acara dari karakter figur publik Muhammad Attamimi Halilintar di media sosial (N = 164). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah classic 10-item Para-Ssocial Interaction scale dan wishful identification scale. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa wishful identification memiliki korelasi positif dan signifikandengan tingkat interaksi parasosial seseorang.

This study examined the correlation of wishful identification on parasocial interaction. This study used a non-experimental design. The participants were Indonesian 18-24 years old who watched public figure character Muhammad Attamimi Halilintar showed on any social media (N = 164). The instrument used in this study were the classic 10-item Para- Ssocial Interaction scale and the wishful identification scale. The results of the Pearson correlation analysis showed that the wishful identification had a significant positive relation to the level of parasocial interaction"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Khairunnisa
"Tindak kejahatan terjadi di mana saja dan kapan saja. Terorisme merupakan salah satu bentuk dari tindak kejahatan. Terorisme terjadi baik dalam dunia nyata maupun dunia fiksi. Salah satu karya fiksi yang menceritakan terorisme adalah drama Bloody Monday. Dalam drama teroris melakukan berbagai bentuk interaksi sosial dalam menjalankan rencana. Teroris tidak hanya melakukan interaksi secara fisik atau kekerasan. Skripsi ini membahas mengenai bentuk interaksi apa saja yang dilakukan oleh teroris dalam menjalankan rencananya dan THIRD-i serta Fujimaru dalam menghentikan teroris. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi dokumen. Hasil dari penelitian menunjukkan bentuk interaksi selain tindakan fisik dan kekerasan yang dilakukan oleh kedua belah pihak.

Crimes happen anywhere and anytime. Terrorism is a form of crime. Terrorism occurs in both the real world and the world of fiction. One of these works of fiction that tells terrorism is drama Bloody Monday. In the drama terrorist conduct various forms of social interaction in carrying out their plan. Terrorists do not only interact physically or violence. This paper discusses the interaction forms that is being done by terrorists in carrying out their plans and THIRD-i with Fujimaru in stopping terrorists. This paper is conducted by the method of study document. Results of the paper show a form of interaction besides the physical action and violence committed by both sides."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S62191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Shantyabudi
"Beberapa faktor seperti meningkatnya tuntutan masyarakat akan angkutan, tidak mencukupinya lapangan pekerjaan bagi sebagian anggota masyarakat, kurang mencukupinya angkutan umum yang tersedia baik dari segi jumlah maupun pelayanan, dan masih banyaknya lokasi-lokasi yang tidak terjangkau angkutan umum yang resmi serta masih terdapatnya silih pendapat tentang keberadaan ojek; melatar belakangi penulis untuk ingin lebih memahami masalah sosial tersebut.
Menulis tentang tukang ojek juga didorong oleh ketertarikan penulis, dimana keberadaan ojek tetap dibutuhkan walaupun di beberapa jalan tertentu telah tersedia angkutan yang resmi; sehingga menjadikan ojek secara normatif melanggar. Sesungguhnya keberadaan ojek menjadi pesaing bagi angkutan yang resmi maupun antar tukang ojek itu sendiri, karena ojek tidak diatur dalam ketentuan perundang-undangan.
Mereka sehari-hari begitu aktif mengantar penumpang pada rute-rute angkutan resmi dengan memungut ongkos. Tidak seperti angkutan resmi pada umumnya, tidak terdapat kewajiban membayar pajak bagi ojek karena memungut biaya dari masyarakat. Adanya ketimpangan ini tidak mendorong terjadinya konflik antara tukang ojek dengan angkutan resmi lainnya. Hanya saja ojek tampak seringkali lebih menonjol dilapangan, karena mereka justru banyak menempati lokasi-lokasi yang dilarang untuk parkir. Apakah menjadi tukang ojek merupakan suatu pilihan profesi, atau karena kondisi tertentu orang memilih ojek sebagai salah satu alternatif yang sifatnya kontemporer?.
Dengan demikian, maka penulisan ini ingin mengkaji melalui konsep-konsep interaksi sosial dan teori pertukaran (yang juga melandasi terjadinya hubungan-hubungan sosial), bagaimana tukang ojek melakukan interaksi dengan pihak-pihak tertentu selama melakukan pekerjaannya. Penulisan ini ingin mengetahui dan memahami sekaligus menggambarkan adanya aturan-aturan yang dijadikan pedoman untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapai serta adakah solidaritas yang tumbuh diantara mereka bila menghadapi ancaman.
Untuk menambah bobot dalam menganalisa gejala sosial yang diamati pada tukang ojek, maka juga dilakukan pandangan dari berbagai sudut pandang; khususnya yang menyangkut kerawanan-kerawanan yang menjadi potensi konflik dimana konflik-konflik yang muncul seringkali berkaitan erat dengan masalah keamanan dan ketertiban. Mengupayakan terpeliharanya keamanan dan ketertiban merupakan peran dari organisasi kepolisian.
Penulisan ini didasari atas hasil penelitian yang dilakukan melalui pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data; metode pengamatan dan wawancara; dimana hasilnya menunjukkan adanya pedoman berupa aturan-aturan tidak tertulis yang diyakini dan dipedomani dapat menjamin tercapainya tujuan para tukang ojek. Wujud solidaritas yang ada berupa tolong menolong antar sesama tukang ojek, maupun tindakan anarkis/pengeroyokan terhadap mereka yang melakukan kejahatan. Rasa solider tersebut terpelihara, karena beberapa alasan/latar belakang yang relatif sama diantaranya : warga Pekayon (Betawi), menghadapi ancaman yang sama dan pendidikan rendah.
Dengan memperoleh gambaran tentang tukang ojek ini, diharapkan akan dapat diperoleh pemikiran-pemikiran lain yang berkembang, baik bagi bidang akademis maupun teknis dilapangan; karena tidak dapat dipungkiri bahwa selama masih ada anggota masyarakat yang membutuhkan, maka ojek akan tetap ada."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T7077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiola Nadhira Maharani
"Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk melihat interaksi sosial dan ruang interaksi sosial yang ada di Pasar Tradisional Depok Jaya. Pada pasar terdapat aspek fisik dan aspek sosial, aspek sosial mendukung aspek fisik sebuah pasar agar berhasil sebagai pasar yang berfungsi dengan baik. Aktor utama interaksi sosial adalah pedagang dan pembeli. Penulis membandingkan dengan kebutuhan ideal pasar tradisional dengan standar nasional. Melalui studi ini didapat kesimpulan bahwa interaksi sosial dipengaruhi oleh aktor di dalam pasar, jenis interaksi, dan ruang interaksi. Interaksi sosial yang terjadi di pasar adalah antara pedagang-pedagang, pedagang-pembeli, dan pembeli-pembeli. Ruang interaksi dan fasilitas di Pasar Depok Jaya sudah memenuhi sebagian besar kriteria yang ditentukan oleh Badan Standarisasi Nasional. Namun perlu ditingkatkan kebersihan, pencahayaan, perawatan toko untuk meningkatkan kenyamanan di pasar.

The purpose of writing this thesis is to see the social interaction and social interaction space in Pasar Depok Jaya traditional market. In the market, there are physical aspects and social aspects, social aspects support the physical aspects of a market in order to succeed as a well-functioning market. The main actors of social interaction are sellers and buyers. The author compares the ideal needs of traditional markets with national standards. Through this study, it is concluded that social interaction is influenced by actors in the market, the type of interaction, and the interaction space. Social interactions that occur in the market are between sellers, sellers-buyers, and buyers-buyers. The interaction space and facilities at Pasar Depok Jaya have met most of the criteria set by the Badan Standarisasi Nasional. However, it needs to improve cleanliness, lighting, and shop maintenance to increase comfort in the market."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bales, Robert Freed, 1916-2004
Chicago : University of Chicago Press , 1950
301.185 BAL i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>