Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198603 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qatrunnada Nadhifah
"Di masa pandemi COVID-19, Gen Z menghadapi krisis besar ketika berusaha memasuki dunia kerja, dan cara agar Gen Z tetap dapat bertahan dalam menjunjung karier ialah melalui personal branding di media sosial LinkedIn. Kondisi ini juga memberi dampak pada lulusan Universitas Indonesia, dimana alumni Universitas Indonesia yang ada pada kategori Gen Z menjadi pihak-pihak yang terdampak oleh terjadinya pandemi COVID-19 ketika akan memulai dan mengembangkan karirnya. Sehingga penelitian ini berfokus pada bagaimana Gen Z memahami Personal Branding dalam rangka mengembangkan karir. Penelitian ini juga tertarik untuk menelusuri bagaimana personal branding dimanfaatkan melalui LinkedIn oleh Gen Z dalam rangka melakukan pengembangan karir. dan mengetahui pentingnya personal branding melalui LinkedIn bagi pengembangan karir Gen Z di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dan menggunakan Alumni tingkat Sarjana Universitas Indonesia yang terdampak Pandemi COVID-19 yang lulus di tahun 2019 sampai dengan 2022 sebagai subjek penelitian. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa Gen Z dalam kasus ini ialah alumni Tingkat Sarjana UI terdampak pandemi COVID-19 telah memiliki pemahaman terkait personal branding sebagai sebuah cara berkomunikasi sehingga dapat meninggalkan kesan pada orang lain sesuai dengan kebutuhannya. Dalam mencapai personal branding yang kuat, menarik, dan terdiferensiasi di masa pandemi terdapat kriteria yang dimiliki oleh Gen Z yakni kredibel, aktif, dan terstruktur. Dengan memanfaatkan fitur LinkedIn, Gen Z dalam kasus ini telah merasakan dampak dengan menerapkan cara-cara yang sesuai dengan kriteria tersebut.

During the COVID-19 pandemic, Gen Z is facing a major crisis when trying to enter the world of work, and a way for Gen Z to survive in upholding their career is through personal branding on LinkedIn social media. This condition also had an impact on Universitas Indonesia graduates, where Universitas Indonesia alumni in the Gen Z category became the parties affected by the COVID-19 pandemic when they were about to start and develop their careers. Therefore, this research focused on how Gen Z understands Personal Branding in order to develop a career. This research is also interested in exploring how personal branding is used through LinkedIn by Gen Z in the context of career development, and recognize the importance of personal branding through LinkedIn for Gen Z career development during the COVID-19 pandemic. This research used a qualitative approach with the case study method, and used Universitas Indonesia Graduate Alumni who were affected by the COVID-19 Pandemic who graduated from 2019 to 2022 as research subjects. From the results of this study, it was found that Gen Z, in this case is UI Graduate alumni who were affected by the COVID- 19 pandemic, already have an understanding of personal branding as a way of communication so that they can leave an impression on others according to their needs. In achieving a strong, attractive and differentiated personal branding during a pandemic, there are criteria that belong to Gen Z, namely being credible, active and structured. By taking advantage of LinkedIn's features, Gen Z in this case has felt the impact by implementing methods that fit these criteria."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Aulia Rahman
"Penelitian ini membahas Personal Branding yang dilakukan Hadi Wenas melalui media sosial LinkedIn. Berkembangnya media sosial mendorong banyak orang melakukan Personal branding melalui media sosial, salah satu medianya adalah LinkedIn yang dikenal di kalangan profesional. Hadi Wenas selaku CEO dari MatahariMall.com menggunakan LinkedIn untuk mempromosikan budaya perusahaannya, dengan tujuan mendorong khalayak untuk menjadi pelanggan, penjual, atau bagian dari perusahaannya.
Menggunakan EPIC Model yang dikembangkan AC Nielsen, peneliti dapat mengetahui bahwa personal branding Hadi Wenas efektif dilihat dari seluruh dimensi Empathy, Persuasion, Impact, dan Communication. Dimana dimensi Empathy yang melibatkan kognisi dan afeksi; serta Persuasion yang melibatkan perubahan kepercayaan dan perilaku; memiliki skor kumulatif tertinggi di kisaran 3,60 (Sangat Efektif), sementara dimensi Impact yang melibatkan keingintahuan dan keterlibatan; serta Communication yang melibatkan kemampuan memahami dan dorongan bertindak; memiliki skor kumulatif dibawahnya di kisaran 3,30 (Cukup Efektif). Melalui penelitian ini kita dapat mengetahui bahwa LinkedIn terbukti efektif dan dapat dijadikan alternatif media konvensional untuk membangun personal branding.

This research discusses the personal branding that Hadi Wenas do through social media LinkedIn. The evolution of social media has encouraged peoples to build their personal branding through social media. One of social media that popular enough to build personal branding is LinkedIn, which is better known in professional circles. Hadi Wenas as CEO of MatahariMall.com use LinkedIn to promote the culture of his company, with the aim of encouraging the audience to become customers, vendors, or part of the company.
Using EPIC model developed by AC Nielsen, researchers can tell that Hadi Wenas personal branding os effective views of the whole Empathy, Persuasion, Impact, and Communication dimension. Where is the Empathy dimension involving cognition and affection; and Persuasion dimension involving changes in beliefs and behavior; has the highest cumulative score in the range of 3.60 (Highly Effective). While the Impact dimension that involves curiosity and engagement; and Communication dimension which involve the ability to understand and encouragement to act; have a cumulative score below it in the range of 3.30 (Quite Effective). Through this research we can know that LinkedIn is proven effective and can be used as alternative to conventional media to build personal branding."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taskya Az Zahra Iskandar
"Perkembangan teknologi yang masif dan pesat, termasuk internet, telah memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai bidang kehidupan manusia. Internet dan media sosial pun mulai dianggap sebagai kebutuhan primer manusia dalam setiap aktivitas kesehariannya. Bukan hanya sebagai sarana pertukaran informasi, kini media sosial juga menjadi tempat di mana individu saling bersaing untuk mendapatkan perhatian khalayak. Maka dari itu, personal branding menjadi suatu hal yang penting. Bahkan, banyak pengguna yang dengan sengaja membagikan konten terkait topik tertentu hingga akhirnya memiliki pengaruh terhadap para pengikutnya dan disebut sebagai influencer. Informasi yang dibagikan pun beragam, salah satunya mengenai kegiatan berkeluarga atau aktivitas parenting, yang sekaligus memunculkan istilah “family-influencer”. Tulisan ini akan membahas bagaimana family-influencer Indonesia melakukan personal branding melalui strategi impression management di media sosialnya. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terlihat bahwa family-influencer yang dianalisis telah mengimplementasikan tujuh dari delapan prinsip personal branding, di antaranya specialization, personality, distinctiveness, visibility, unity, persistence, dan goodwill. Selain itu, terdapat dua dari lima strategi asertif impression management yang dimanfaatkan, yaitu ingratiation dan competence.

Massive and rapid technological developments, including the internet, have had a significant impact on various fields of human life. The internet and social media are starting to be considered as primary human needs in their daily activities. Not only as a means of exchanging information, now social media is also a place where individuals compete with each other to get the attention of the audience. Therefore, personal branding becomes an important thing. In fact, many users intentionally share content related to certain topics until they finally have an influence on their followers and then called as influencers. The information that was shared is vary, one of them is about family or parenting activities, which at the same time gave rise to the term "family-influencer". This paper will discuss how Indonesian family-influencer carries out personal branding through an impression management strategy on their social media. Based on the analysis, it appears that the family-influencers analyzed have implemented seven of the eight principles of personal branding, including specialization, personality, distinctiveness, visibility, unity, persistence, and goodwill. In addition, there are two of the five assertive impression management strategies used, namely ingratiation and competence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Putra Pantianto
"

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan personal branding seorang youtuber bernama Chandra Liow dalam media sosial YouTube. Teori yang digunakan adalah teori brand identity, brand positioning, brand image dan delapan hukum personal branding. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chandra Liow memiliki hampir semua elemen-elemen dari brand identity, brand positioning, brand image dalam tingkat fase personal branding, kecuali dimensi organisasi pada brand identity dan kunci sukses konsistensi pada brand positioning. Selain itu, ada enam dari delapan hukum personal branding yang terdapat pada akun YouTube Tim2one, yaitu law of specialization, law of leadership, law of personality, law of distinctiveness, law of unity, law of goodwill.

 

 


This thesis aims to determine the formation of personal branding of a YouTuber named Chandra Liow in YouTube social media. The theory which used are brand identity, brand positioning, brand image and eight personal branding laws. This research is a descriptive qualitative research. Data collection is done by in-depth interviews, observation and documentation study. The results showed that Chandra Liow has almost all elements of brand identity, brand positioning, brand image at the level of the personal branding phase, except organizational dimension on brand identity and key success consistency on brand positioning. In addition, there are six of the eight personal branding laws found on the Tim2one YouTube account, namely law of specialization, law of leadership, law of personality, law of distinctiveness, law of unity, law of goodwill.

 

"
2020
T54813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmah Audina
"Seiring dengan meningkatnya penetrasi internet, semakin banyak konsumen yang menikmati pembelian secara online. Salah satu dampak dari fenomena ini adalah munculnya pembelian kompulsif secara online. Seperti yang telah disebutkan dalam literatur sebelumnya, pembelian kompulsif secara konvensional maupun online merupakan salah satu aspek negatif dari perilaku konsumen yang perlu diantisipasi. Sehingga perlu diketahui anteseden pada pembelian kompulsif secara online. Adapun anteseden yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan situs jejaring sosial yang berlebihan, kebingungan identitas, materialisme, religiositas Islam, dan selfitis. Kuisioner disebarkan secara online ke wilayah-wilayah di Indonesia dan diperoleh 558 responden. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan perangkat lunak LISREL 8.8. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kebingungan identitas, materialisme, dan selfitis terhadap pembelian kompulsif secara online. Selain itu terdapat peran mediasi serial dari kebingungan identitas dan materialisme antara penggunaan situs jejaring sosial yang berlebihan terhadap pembelian kompulsif secara online. Penelitian ini juga menemukan pengaruh negatif antara materialisme dan religiositas Islam.

As the internet penetration increases, more consumers are enjoying online purchases. One of the effects of this phenomenon is the emergence of online compulsive buying. As mentioned in the previous literature, compulsive buying in conventional as well as online, is one of the negative aspects of consumer behaviour that needs to be anticipated. So the antecedents of online compulsive buying should to be analysed. The antecedents of online compulsive buying that used in this study are excessive use of social networking sites, identity confusion, materialism, Islamic religiosity, and selfitis. Questionnaires were distributed online to regions in Indonesia and obtained 558 respondents. This study uses structural equation modeling methods with LISREL 8.8 software. This study found that there were positive and significant influences between identity confusion, materialism, and selfitis towards online compulsive buying. In addition, there is a serial mediating role of identity confusion and materialism between excessive use of social networking and online compulsive buying. This study also found a negative influence between materialism and Islamic religiosity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayzsa Bianda Kori
"ABSTRAK
Selain alat jaringan, pola komunikasi dan perilaku di media sosial mencerminkan dan mewakili kepribadian pengguna media sosial. Profil dan pesan media sosial seseorang membantu menciptakan persepsi orang lain akan dirinya, yang dikembangkan dengan sengaja atau tidak. Proses komunikasi ini digunakan sebagai alat ldquo;personal branding rdquo; dan dianggap sebagai pendekatan yang efektif untuk tujuan pemasaran.Studi literatur ini menemukan bahwa social media memegang peran penting dalam pembentukan personal branding yang baik, Dengan penggunaan aplikasi berbasis internet dalam kehidupan sehari-hari, social media memegang peran untuk mengontrol persepsi orang lain terhadang pengguna social media tersebut.

ABSTRACT
Other than networking tools, communication pattern and behavior on social media may reflect and represent the personality of the user. Social media profiles and media social messages create a significant impression and build up perception to others, which is developed intentionally or not. Taken from this situation, this process of communication utilized as a personal branding tools and considered as an effective approach for a marketing objective. This literature study has found that social media has a significant role to create a well managed brand. With regular use of this internet based application in daily activity, social media gain big roles to control audience rsquo s perception towards the social media account holder. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Siwi Permataningtyas
"Personal branding menjadi faktor penting dalam meningkatkan nilai jual setiap individu. Keberadaan media sosial mendukung dilakukannya personal branding. Individu dapat memanfaatkan fitur-fitur pada media sosial untuk mempresentasikan dirinya melalui konten. Content creator melakukan personal branding melalui media sosial, salah satunya Youtuber. Instagram merupakan media sosial yang fitur-fiturnya mendukung untuk personal branding, sehingga sering digunakan untuk personal branding. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui personal branding Jang Hansol sebagai Youtuber Korea berbahasa Jawa medok melalui Instagram. Metode yang digunakan pada penulisan ini adalah metode kualitatif berupa studi dokumen dan observasi. Hasil dalam penulisan ini mengungkapkan bahwa Jang Hansol melakukan personal branding dengan menggunakan Bahasa Jawa medok secara konsisten untuk berinteraksi dengan audiens di Instagram, guna menunjukkan kekhasan dirinya sebagai orang Korea berbahasa Jawa medok. Jang Hansol juga menciptakan keakraban dengan audiens menggunakan Bahasa Jawa medok. Penulisan ini menyimpulkan bahwa melalui Instagram, Jang Hansol berhasil melakukan pembentukan personal brand sebagai Youtuber Korea berbahasa Jawa medok yang akrab dengan audiensnya, sehingga Jang Hansol sebagai Youtuber memiliki segmen audiens yang luas.

Personal branding is an important factor in increasing the selling point of each individual. The existence of social media supports personal branding. Individuals can take advantage of features on social media to present themselves through content. Content creators do personal branding through social media, one of which is Youtuber. Instagram is a social media whose features support personal branding, so it is often used for personal branding. The purpose of this writing is to find out Jang Hansol's personal branding as a Korean Youtuber in Javanese through Instagram. The method used in this writing is a qualitative method in the form of document studies and observations. The results in this writing reveal that Jang Hansol does personal branding by using Javanese medok consistently to interact with audiences on Instagram, in order to show his distinctiveness as a Korean speaking Javanese medok. Jang Hansol also creates familiarity with the audience using Javanese medok. This writing concludes that through Instagram, Jang Hansol succeeded in establishing a personal brand as a Korean Youtuber in Javanese medok who is familiar with his audience, so that Jang Hansol as a Youtuber has a wide audience segment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanani Faiza
"Ketertarikan luxury fashion brand dalam menggunakan social media marketing (SMM) sebagai strategi pemasaran mereka semakin berkembang(Kim dan Ko, 2011). Mengacu pada penelitian terdahulu (Kim dan Ko, 2011),penelitian ini bertujuan untuk mengidentidikasi atribut-atribut dari aktivitas SMMdan menguji pengaruhnya terhadap 3 faktor pendorong customer equity,yaitu value equity, relationship equity, dan brand equity, dan purchase intention. Penelitian ini mengambil studi kasus merek fashion Zara yang merupakan salah satu merek yang menerapkan konsep new luxury. Lima konstruk aktivitas SMM adalah entertainment, interaction, trendiness, customization, dan word-of-mouth. Dengan mengambil sampel penelitian dari 386 responden, data hasil penelitian diolah menggunakan Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menyatakan lima konstruk aktivitas SMM secara positif mempengaruhi customer equity,melalui faktor pendorong relationship equity dan brand equity, dan purchase intention.

The growth of interest in the use of social media marketing (SMM) as one of their marketing strategy among luxury fashion brands increases (Kim dan Ko, 2011). Based on previous study (Kim dan Ko, 2011), this study set out to identify attributes of SMM activities and examine the relationships between three key factors effecting customer equity, which are value equity, relationship equity, and brand equity, and purchase intention. The fashion brand sample uses in this study is Zara where Zara practices the concept of new luxury brand. Five contructs of SMM activities are entertainment, interaction, trendiness, customization, and word-of-mouth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina Shalaty Putri
"Penelitian ini menganalisa kecenderungan isi pesan wirausaha pada social media Twitter, khususnya yang pada tagar (#)wiRABUsaha. Metode penelitian menggunakan analisis isi kuantitatif dengan fokus penelitian pada kecenderungan isi pesan, penyebaran pengguna, dan pemanfaatan jaringan social media pada wirausaha. Pesan yang dianalisis, merupakan pesan pada bulan Januari 2012. Dari hasil analisis data, diketahui bahwa isi pesan wirausaha cenderung menciptakan suatu karakter wirausaha yang berbeda, yaitu karakter ketuhanan. Dengan penyebaran pengguna yang sudah heterogen, namun karakter pengguna masih banyak sebagai penerus pesan, bukan pencipta pesan.

This study analyzes the tendency of the contents of entrepreneurship messages on social media Twitter, especially on hashtag (#) wiRABUsaha. The research method uses quantitative content analysis with research focusing on the tendency of the message content, user deployment, and utilization of social media networks on entrepreneurship. Messages that were analyzed, are messages in January 2012. From the analysis of the data, it is known that the content of the message entrepreneurial tend to create a different entrepreneurial character, the character of divinity. With the spread of users who are heterogeneous, the characters of users are still many as ?the share? to the message, not ?the creator? of the message."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30766
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia Putri Salsabilla
"Artikel ini membahas tentang analisis kasus personal branding Jerome Polin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara Jerome Polin dalam keberhasilannya membangun personal branding pada akun Instagramnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan kombinasi analisis literatur dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jerome Polin memiliki personal branding yang kuat karena telah menerapkan delapan konsep pembentukan personal branding. Analisis kasus ini menggunakan konsep personal branding the law of specialization (spesialisasi), the law of leadership (kepemimpinan), the law of personality (kepribadian), the law of distinctiveness (kekhususan), the law of visibility (visibilitas), the law of unity (kesatuan), the law of persistence (keteguhan), dan the law of goodwill (namat baik). Agar seseorang berhasil dalam membangun personal brandingnya setidaknya harus memiliki spesialisasi di bidang konten tertentu yang bermanfaat dan menarik bagi orang lain, jiwa kepemimpinan yang baik dan bertanggungjawab yang dapat memajukkan yang dipimpin, kepribadian yang menyebabkan orang lain menjadi tertarik, kekhususan dalam penyampaian konten sehingga menarik dan tidak membosankan bagi orang lain, visibilitas yang dapat diukur sehingga dapat dilihat jumlah orang yang tertarik terhadap konten yang disampaikan, kesatuan antara kecerdasan dan prestasi di bidang tertentu yang menarik bagi orang lain, ketekunan dan niat baik dalam penyampaian kontennya sehingga orang lain menjadi tertarik.

This article discusses the case analysis of Jerome Polin's personal branding. The purpose of this study was to find out how Jerome Polin succeeded in building personal branding on his Instagram account. The used research method is a qualitative method with a combination of literature analysis and observation. The results of the study show that Jerome Polin has a strong personal branding because he has applied eight concepts of forming personal branding. This case analysis uses the concept of personal branding: the law of specialization, the law of leadership, the law of personality, the law of distinctiveness, the law of visibility, the law of unity, the law of persistence, and the law of goodwill. In order for someone to succeed in building their personal branding, they must at least have a specialization in certain content areas that are useful and interesting to others, a good and responsible leadership, a personality that causes other people to become interested, specificity in delivering content so that it is not boring for others, visibility that can be measured so that it can be seen the number of people who are interested, unity between intelligence and achievements, persistence and goodwill in delivering the content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>