Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168218 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Syarif Hidayatullah
"Perangkat electronic data capture (EDC) merupakan salah satu perangkat pembayaran yang menerima alat pembayaran berbasis kartu. Dalam komunikasinya dengan host bank, biasanya EDC menggunakan jaringan seluler dan kabel. Jaringan seluler lebih populer untuk diterapkan untuk perangkat EDC dikarenakan fleksibilitas dan kemudahan instalasi. Koneksi yang buruk dan tidak kompatibel dengan jaringan 4G dan 5G menjadi beberapa masalah dalam perangkat ini. Tesis ini membandingkan quality of service dan tekno-ekonomi pada jaringan seluler eksisting dan M2M pada koneksi 2G/3G menggunakan data quality index dan cost benefit analysis sebagai metode penelitian. Metode data quality index menunjukkan data kinerja aktual tergantung pada kemampuan perangkat EDC, sedangkan pada metode cost benefit analysis menampilkan kelayakan investasi atas kedua jaringan ini. Hasil penelitian memberikan gambaran kepada pengguna atas QoS dan kelayakan investasi jaringan M2M yang akan diimplementasikan di perangkat EDC mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan M2M memiliki QoS yang lebih baik dengan 99,03% dibandingkan jaringan legacy dengan 96,05%. Jaringan M2M juga mendapatkan tingkat keberhasilan transaksi 98,43%, sedangkan jaringan legacy hanya mendapatkan tingkat keberhasilan transaksi 95,82%. Pada kelayakan investasi jaringan legacy memiliki nilai CBR dan PBP yang lebih baik dibandingkan jaringan M2M, hasil ini dipengaruhi oleh besarnya OPEX dari jaringan M2M meskipun nilai pendapatannya lebih tinggi. Pada investasi rekomendasi ditetapkan target net income sebesar minimal 99% dari NPV terbaik. Pada perhitungannya, didapatkan perbandingan jumlah EDC 43.42% pada jaringan legacy dan 56.58% pada jaringan M2M. Dari investasi rekomendasi ini, didapatkan nilai NPV investasi Rp. 308,625,530,678,484, CBR senilai 247.55 dan PBP 0.021 tahun.

Electronic data capture (EDC) device is one of the payment devices that accept card-based payment instruments. To communicate with the host bank, it is common for EDC to use a mobile and wired network. Due to its flexibility and ease of installation, mobile networks are more popular to apply to EDC devices. Although, poor connection and incompatibility with 4G and 5G networks are some of the problems in these devices. This thesis compares the quality of service and techno-economics on existing cellular networks and M2M on 2G/3G connections using the data quality index and cost-benefit analysis as research methods. The data quality index method will show actual performance data depending on the capabilities of the EDC device, while the cost-benefit analysis method will display the investment feasibility of these two networks. The results of the study give users an overview of the QoS and investment feasibility of the M2M network to be implemented in their EDC devices. The results showed that cellular M2M networks have better QoS with 99.03% compared to legacy networks with 96.05%. The M2M network also got a transaction success rate of 98.43%, while the legacy network only got a transaction success rate of 95.82%. On the feasibility of investing, legacy networks have a better CBR and payback period than M2M networks. This result is affected by the OPEX of M2M network being too high even though, its revenue is higher. Recommendation investment with a net income target of at least 99% of the best NPV. In the calculation, a comparison of the number of EDCs was obtained at 43.42% on legacy networks and 56.58% on M2M networks. From this recommended investment, the NPV investment value of IDR.308,625,530,678,484 was obtained, with a cost-benefit ratio of 247.55 and a payback period of 0.021 years."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianus Radipta
"ABSTRAK
Group Special Mobile Association GSMA telah menetapkan standar baru terkait teknologi embedded SIM e-SIM . Penerapan teknologi tersebut bertujuan untuk mendukung kebutuhan layanan-layanan baru seperti Machine to Machine M2M dan Internet of Things IoT . Saat ini beberapa produsen smartphone seperti Apple dan Samsung mulai menerapkan teknologi tersebut pada produknya.Dengan kondisi penyediaan layanan seluler di Indonesia yang belum merata, baik itu cakupan maupun kualitas jaringannya serta adanya kesulitan ketika pelanggan akan berganti layanan. Maka teknologi eSIM ini akan membantu mengatasi masalah ini. Namun, sebelum itu akan dilakukan pemodelan SIM card saat ini, pemodelan jika eSIM diimplementasikan dan skema implementasinya.Berdasarkan hasil indepth interview dengan narasumber diperoleh hasil bahwa implementasi regulasi saat ini yaitu PM Kominfo No.12 Tahun 2016 masih memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya proses validasi yang belum berjalan. Karena operator belum memiliki akses data kependudukan. Sedangkan dari sisi user yaitu terlalu banyak step yang harus dilalui oleh operator sehingga pendapatan operator menurun. Usulan dari operator diharapkan regulator mampu memfasilitasi validasi antara data operator dan data kependudukan. Serta meningkatkan sosialisasi ke masyarakat terkait proses registrasi tersebut.Berdasarkan metode Trend Analysis, dengan menggunakan software Minitab, diperoleh hasil sebagai berikut: untuk pemodelan Subscriber SIM Card adalah S-Curve, pemodelan ARPU SIM Card adalah Quadratic, dan untuk pemodelan Cost SIM Card juga sama, yaitu Quadratic. Ketiga model tersebut dipilih karena memiliki nilai dari MAPE, MAD, dan MSD yang terkecil diantara model lainnya.Dari hasil pemodelan diperoleh forecast bahwa untuk 5 tahun kedepan subscriber SIM card kedepannya akan mengalami saturasi dengan kenaikan hanya sebesar 5.4 , kemudian untuk ARPU dari SIM card kedepannya akan mengalami kenaikan sebesar 84 . Sedangkan untuk cost untuk produksi SIM card akan mengalami kenaikan sebesar 67 . Sementara jika eSIM diimplementasikan maka subscriber di Indonesia akan mengalami kenaikan sebesar 15 .

ABSTRACT
Group Special Mobile Association GSMA has set a new standard related to embedded SIM technology e SIM . The application of these technologies aim to support the needs of new services such as Machine to Machine M2M and Internet of Things IOT . Currently several smartphone manufacturers such as Apple and Samsung started to implement the technology in its products.The condition of the provisioning of cellular services in Indonesia are not evenly distributed, both the scope and quality of its network and the difficulty when customers will switch service. ESIM then this technology will help solve this problem. However, before it will be modeling the current SIM card, if ESIM implemented include modeling and implementation schemes.Based on the results of indepth interviews showed that the implementation of the current regulations that PM Kominfo 12 2016 still has some drawbacks. Among the validation process is not running. Because operators do not yet have access to demographic data. In terms of user that is too many steps that must be passed by the operator so that the operator revenue decline. The proposal from the regulator operators are expected to facilitate the validation between the data carrier and demographic data. And to improve the dissemination to the public related to the registration process.Based Trend Analysis method, using Minitab software, the results are as follows for modeling Subscriber SIM Card is S Curve, ARPU modeling SIM Card is quadratic, and for modeling Cost SIM Card is the same, ie Quadratic. All three models are selected because they have the value of MAPE, MAD, and MSD is the smallest among other models.From the modeling results obtained forecast that for the next 5 years in the future subscriber SIM card will have saturation with an increase of only 5.4 , and then to the ARPU of the SIM card in the future will increase by 84 . As for the cost for the production of SIM card will be increased by 67 . Meanwhile, if the subscriber ESIM implemented in Indonesia will increase by 15 ."
2016
T46887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Suryati
"Metode yang digunakan PT. PLN PLN sebagai penyedia pasokan listrik Negara dalam menanggulangi pelanggan yang melakukan tunggakan masih harus dilakukan oleh pekerja dengan mendatangi pelanggan. Pihak PLN mendatangi industri yang menunggak dan memasangkan segel pada Alat Pembatas dan Pengukur APP yaitu berupa MCB dan KWH meter. Jika pelanggan belum juga dapat membayar tagihan listrik pada jatuh tempo setelah pelakasanaan pemutusan sementara maka pihak PLN melakukan pemutusan rampung dimana seluruh perangkat distribusi listrik dari PLN dilepaskan.Dengan mengaplikasikan teknologi Machine to Machine M2M maka suatu perangkat dapat saling berkomunikasi. Untuk mengefisiensikan kinerja PLN dalam menindaklanjuti pelanggan yang menunggak maka dibuat suatu sistem menggunakan teknologi WiFi dan seluler yang dapat mengontrol mikrokontroler untuk memberikan perintah memutus-sambungkan pasokan listrik kepada pelanggan. Dengan komunikasi data menggunakan Wifi, rata-rata waktu penundaan respon alat untuk melakukan pemutusan listrik adalah 4.32 detik. Sedangkan rata-rata waktu penundaan untuk pengiriman notifikasi SMS kepada pelanggan dengan menggunakan Wifi adalah 18.62 detik. Apabila dilakukan komunikasi data dengan teknologi seluler, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemutusan listrik adalah 26.52 detik. Sedangkan rata-rata waktu penundaan pengiriman notifikasi SMS kepada pelanggan dengan teknologi seluler adalah 38.9 detik. Kedua jenis komunikasi data tersebut mengakibatkan sistem ini tidak dapat berjalan secara realtime.

PT. PLN Persero is one of company who arrangements the power supply in Indonesia into overcome the arrears customer where the technician should come. When customer did not paying the bill after the due date, it can make arrears. If it happens then the PLN will breaking the power for temporary which he come to the customer and sealing the Alat Pembatas dan Pengukur APP , it consist of MCB and KWH meter. If customer did not paying until next periode since breaking the power then PLN will fetching all of the power distribution. So that, the power is off.Machine to Machine M2M Technologies enable the communication between the devices. As follow up the customer who did not paying the bill, it should be build the system which can control the microcontroller automatically. Using WiFi technology and cellular technology as data communication to giving command on off for electricity. Average delay to breaking off the power supplies using WiFi communication is 4.32 seconds and for SMS notification to user is 18.62 seconds. Based on testing result, average delay to breaking off the power supplies using cellular communication is 26.52 seconds and for SMS notification to user is 38.9 seconds. The system is not realtime due to this testing result."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Holler, Jan
"This book outlines the background and overall vision for the internet of things (IoT) and machine-to-machine (M2M) communications and services, including major standards. Key technologies are described, and include everything from physical instrumentation of devices to the cloud infrastructures used to collect data. Also included is how to derive information and knowledge, and how to integrate it into enterprise processes, as well as system architectures and regulatory requirements. Real-world service use case studies provide the hands-on knowledge needed to successfully develop and implement M2M and IoT technologies sustainably and profitably. Finally, the future vision for M2M technologies is described, including prospective changes in relevant standards. This book is written by experts in the technology and business aspects of Machine-to-Machine and Internet of Things, and who have experience in implementing solutions."
Oxford, UK: Academic Press, 2014
e20427056
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Hakkun Galang Pamungkas
"Perkembangan teknologi mempengaruhi sebagian besar dunia bisnis yang ada termasuk di Indonesia, dampak tersebut juga dirasakan pada sektor pasar penyedia jasa jaringan komunikasi bagi Automated Teller Machine (ATM). Teknologi VSAT yang pada awalnya sebagai media teknologi paling banyak digunakan, perlahan mulai diganti oleh salah satu teknologi IoT ( Internet of Things ) yaitu M2M ( Machine-to-Machine ). PT. XYZ merupakan salah satu perusahan yang bergerak pada bidang penyedia jasa konektivitas ATM baik menggunakan VSAT maupun M2M. Berdasarkan data yang ada terutama pada provinsi DKI Jakarta, jumlah lokasi yang menggunakan M2M semakin meningkat dan sebaliknya lokasi dengan VSAT terkesan mengalami stagnasi. PT. XYZ harus dapat mengantisipasi serta memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, terutama merancang sebuah strategi untuk memanfaarkan implementasi perangkat M2M. Dalam proses perancangan strategi tersebut digunakan metode matriks IFAS & EFAS, matriks SWOT, matriks BCG dan grand strategy.
Pada akhirnya dapat disimpulkan dengan metode QSPM ( Quantitative Strategic Planning Matrix ) yang menghasilkan strategi yang disarankan untuk PT. XYZ untuk di implementasikan dan dinilai sesuai pada kondisi saat ini. Strategi tersebut berisikan melakukan investasi kepada produk M2M dengan harapan meningkatkan market share perusahaan PT. XYZ. Sehingga posisi perusahaan PT. XYZ terhadap produk M2M semakin membaik Dimana investasi tersebut berbentuk melakukan kontrol terhadap ketersediaan perangkat untuk kepentingan instalasi baru atau maintenance, sehingga disaat pelanggan membutuhkan layanan secara urgensi PT. XYZ selalu siap dan dengan banyaknya produk perusahaan tersebar maka akan meningkatkan market share perusahaan.

Technological developments affect most of the existing business world including in Indonesia, the impact is also felt in the market sector of communication network service providers for Automated Teller Machine (ATM). VSAT technology which was initially used slowly began to be replaced by one of the IoT (Internet of Things) technologies, namely M2M (Machine-to-Machine). PT. XYZ is a company engaged in the area of ​​ATM connectivity service providers using either VSAT or M2M. Based on available data, especially in the DKI Jakarta province, the number of locations using M2M is increasing and vice versa locations with VSAT seem to experience stagnation. PT. XYZ must be able to anticipate and take advantage of the development of these technologies, especially designing a strategy to utilize the M2M device implementation. In the process of designing the strategy the IFAS & EFAS matrix, SWOT matrix, BCG matrix and grand strategy methods are used.
In the end it can be concluded with the QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) method that results in a suggested strategy for PT. XYZ to be implemented and assessed according to current conditions. The strategy consists of investing in M2M products with the hope of increasing the company's market share of PT. XYZ. So the position of the company PT. XYZ for M2M products is getting better, where the investment takes the form of controlling the availability of equipment for the sake of new installations or maintenance, so that when customers need services urgently PT. XYZ is always ready and with the company's many products spread it will increase the company's market share.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fadella
"ABSTRAK
Perubahan organisasi pada instansi pemerintah pelayanan publik sebagai
konsekuensi dari kebijakan Reformasi Birokrasi dan Tunjangan Remunerasi
Kinerja ternyata membawa dampak yang cukup kuat terhadap kondisi internal
organisasi, yaitu menyangkut iklim komunikasi organisasi dan kepemimpinan.
Vaiabel-variabel ini sangat berkaitan dengan kepuasan komunikasi para
pegawainya.
Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi, Visionaritas dan
Transformasionalitas Kepemimpinan terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi
Pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh iklim
komunikasi organisasi, visionaritas dan transformasionalitas kepemimpinan
terhadap tingkat kepuasan komunikasi para pegawai di Badan Kepegawaian
Negara sebagai dampak adanya kebijakan Reformasi Birokrasi dan Tunjangan
Remunerasi Kinerja. Beberapa teori utama yang dipegunakan untuk membedah
dan membahas hal tersebut, seperti Iklim Komunikasi (Redding), , Kepemimpinan
Visioner (Burt Nanus, Seth Kahan), Kepemimpinan Transformasional (Bass dan
Avolio) dan Kepuasan Komunikasi (Downs dan Hazen). Pada dasarnya teori-teori
tersebut menyatakan bahwa iklim komunikasi yang kondusif di dalam organisasi
serta penggunaan kepemimpinan visioner dan transformasional yang dengan perubahan organisasi memberikan dorongan yang kuat ke arah
pembentukan kepuasan komunikasi para pegawainya yang selanjutnya dapat
meningkatkan para pegawainya untuk berkinerja tinggi.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan
dengan metode survei. Berdasarkan populasi pegawai di Badan Kepegawaian
Negara Pusat, maka diambil 285 responden sebagai kerangka sampel penggalian
data. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan analisis regresi linier berganda
dan uji signifikansi korelasi Pearson dengan menggunakan SPSS 21.00.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Iklim Komunikasi Organisasi,
Kepemimpinan Visioner dan Transformasional dalam suasana perubahan pada
instansi ini masih rendah, hal tersebut ditunjukkan dengan beberapa nilai mean
pada dimensi-dimensi variabel yang cukup namun cenderung rendah. Sementara
berdasarkan analisis regresi menunjukkan bahwa kekuatan pengaruh Iklim
Komunikasi Organisasi terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi pegawai di
Badan Kepegawaian Negara cenderung kecil tercermin dari perolehan nilai pada
persamaan regresinya sebesar 0,184. Sedangkan kekuatan pengaruh
Kepemimpinan Visioner terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi pegawai di
Badan Kepegawaian Negara cenderung moderat ditunjukkan perolehan nilai pada
persamaan regresinya sebesar 0,467. Selanjutnya kekuatan pengaruh
Kepemimpinan Transformasional terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi
pegawai di Badan Kepegawaian Negara sangat kuat ditunjukkan perolehan nilai
pada persamaan regresinya sebesar 0,865. Namun demikian penelitian ini terdapat
kelemahan karena muncul efek bias keinginan sosial (social desirebility) yang
ditunjukkan dengan keengganan bawahan untuk menilai atasannya dengan kondisi
yang sebenarnya.

ABSTRACT
Organizational change in the Goverment Institution of Public Service as
the consequence of Bureaucratic Reform policies and Remuneration Performance
allowances turned out to be strong impact against the internal condition of the
organization, which concerns to the organizational communication climate and
leadership. These variables are very concerning to the satisfy communication of
the employees.
Based on the statement above, the writer is interested in conducting
research on The Influence of Organizational Communication Climate, Visionary
and Transformational Laeaderships Against The Satisfication Level of
Communication Employees. This research aims to find out how strong The
Influence of Organizational Communication Climate, Visionary and Leadership
Transformational Against The Satisfication Level of Communication Employees
at National Civil Service Agency (BKN) as consequence of beureucratic reform
policies and performance remuneration allowances. This research used many of
grand theories such as the theory of the Communication Climate (Redding),
Visionary Leadership (Burt Nanus, Seth Kahan), Transformational Leadership
(Bass and Avolio) and Communication Satisfaction (Downs and Hazen)Basically the theories state that a conducive climate communication in the
organization as well as the use of transformational and visionary leaderships in
accordance with organizational change gives a strong impetus towards the
creation of communication satisfaction the employees that can further enhance
their employees for high performance.
This research uses the quantitative approach and implemented with the
survey method. Based on the population of employees in the National Civil
Service Agency Center, then taken 285 respondents as sample data framework. To
achieve the goal of research used multiple linear regression analysis and
correlation of Pearson significance test by using SPSS 21.00.
The results showed that the climate of communication organization,
Transformational and Visionary Leaderships in an atmosphere of change in this
institution is still low, it is shown with some mean on variable dimensions are
enough but tend to be low. While based on regression analysis shows that the
strength of the influence of Climate Communication Organization to
Communication Satisfaction level of employees in the National Civil Service
Agency tends to small values reflected in the acquisition of equation regresy of
0,184. While the strength of influence visionary leadership against the level
satisfaction of Communication employees in the Civil Servant Agency tend to
moderate gains indicated by the values in the equation regresy of 0,467.
Furthemore, the influence strength of transformational leadership against the level
satisfaction of Communication employees in the Civil Servant Agency is very
strong that are indicated by the equation regresinya of 0,865. However this
research has weaknesses because of social desirability bias effect emerged that are
demonstrated by the reluctance of subordinates to assess the leader straighly."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Harygustia
"Majalah internal adalah saluran komunikasi yang digunakan humas. Opini khalayak dapat menjadi masukan bagi majalah internal. Penulis meneliti bagaimana opini karyawan Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban terhadap majalah internal FLOEKSI. Penelitian bertujuan mengetahui opini karyawan terhadap majalah FLOEKSI.
Penelitian menggunakan paradigma positivisme dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan cara menyebarkan kuesioner. Sampel berjumlah 10% dari total populasi dengan tekhnik aksidental.
Responden berpendapat positif terhadap pemberitaan di majalah FLOEKSI. Walaupun frekuensi membaca responden kurang namun para responden membaca dengan ditail isi dari majalah FLOEKSI sehingga sisi kognisi mereka akan pemberitaan perusahaan terpenuhi. Karyawan setuju FLOEKSI adalah alat komunikasi yang baik bagi perusahaan. Hendaknya humas PLN mengemas rubrik dalam majalah FLOEKSI lebih ringkas tanpa mengurangi nilai pemberitaan.

Internal magazine is a communication?s channel used by public relations. Audience opinion can be an input for it. Author examines how Governmental Electricity Company Ltd. Transmission and Load Dispatch Centre?s employees' opinion about its internal magazine, FLOEKSI. Research aims to reveal employees? opinion about FLOEKSI.
This research uses positivism paradigm with quantitative descriptive approach by spreading the questionnaire with accidental sampling technique. Research?s sample is 10% from population.
Employees hold positive coverage given to news in FLOEKSI. Although there?s a little frequency in reading, respondents read FLOEKSI thoroughly to fulfill their wills of cognitions. Employees agree that FLOEKSI is a good communications? tool for company. Public relations shall be more simple in spreading its news without lessen the news value."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The effeciency of powerLine Communication system performance. From the number of multiplication required by the system, the number of multiplication processed by receiver could determine how long the process takes time untill the desired outputs are detected...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Peran komunikasi orangtua dalam pendidikan seks pada remaja bertujuan diketahuinya peran komunikasi orangtua dalam pendidikan seks pada remaja ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rustono Aji
"Program Pendidikan Masyarakat Lalu Untas merupakan program Kepolisian di bidang lalu lintas yang bertujuan untuk mendidik masyarakat melalui penerangan-penerangan dan pemberian pesan lalu lintas dengan berbagai kegiatan, yaitu penerangan melalui media massa, Ceramah, Pameran dan lomba lalu lintas. Program tersebut dibuat sebagai upaya preventif untuk menanggulangi masalah-Ialu lintas yang terjadi di jalan raya melalui pendekatan perilaku pengguna jalan agar mentaati dan tertib berlalu lintas agar tidak terjadi pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
Dalam tesis ini pokok permasalahan adalah Bagaimanakah komunikasi yang dilaksanakan dalam program pendidikan masyarakat lalu lintas.
Teknik penulisan ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode penelitian evaluasi data hasil temuan serta berdasarkan kepada studi kepustakaan.
Dalam penelitian ini, data dan temuan yang didapat menunjukan bahwa komunikasi dalam kegiatan pendidikan masyarakat lalu lintas belum berjalan sesuai dengan pedoman yaitu Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan Masyarakat serta teori-teori komunikasi. Hal itu terlihat dari tidak berjalannya penerangan lalu lintas di media massa, baik televisi, radio, dan surat kabar dan hanya dimanfaatkan untuk menampung aspirasi, ide dan kritik dari masyarakat saja. Seiain itu kualitas dan kuantitas personil Dit lantas Polda Metro Jaya yang masih kurang bagi kegiatan ceramah lalu lintas, baik perwira maupun bintaranya.
Mengingat pentingnya program pendidikan masyarakat lalu lintas yang bertujuan mengubah sikap dan perilaku masyarakat, serta melihat potensi media massa maka kegiatan penerangan melalui media massa perlu keseriusan dalam pelaksanaannya dengan melakukan berbagai upaya baik melalui kerja sama dengan pihak sponsor ataupun dengan mengadakan kampanye-kampanye. Sedangkan pengadaan personil yang mampu berceramah dapat dilakukan dengan menyeleksi dan melatih anggota Dit Lantas PMJ untuk menjadi penceramah lalu lintas yang diambil dari semua satuan-satuan kerja, sehingga program dikmas lantas ini dapat berjalan sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas dan keilmuan Komunikasi sebagai landasan teori."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>