Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123625 dokumen yang sesuai dengan query
cover
d'Estaing, Valery Giscard
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
843 DES s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Paris: Plon, 1982
843 PIE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia, 1977
840 AUC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lieutenant X.
Jakarta: Gramedia, 1978
840 LIE l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Largade, Andre
Jakarta: Gramedia, 1979
840 LAR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bonzon, Paul-Jacques
Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1970
840 BON k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nini Hidayati Jusuf
"Dunia Timur dalam kesusastraan Francophone Prancis Negara Prancis mempunyai tradisi kesusastraan yang sangat panjang dan sejak lama telah bersentuhan dengan dunia Timur (Afrika Utara dan Magribi). Hal itu tidak mengherankan karena sebagian wilayah Prancis terletak di Laut Tengah (Mediterranean) tempat bertemunya berbagai kebudayaan besar pada masa lampau seperti kebudayaan Yunani, Romawi, Punisia dan Mesir. Persinggungan budaya yang sudah berlangsung sejak berabad-abad menjadi semakin kental pada masa Renaissance dengan berkembangnya kota-kota pelabuhan, seperti Florence, Napoli dan Konstantinopel sebagai pintu gerbang masuknya budaya Timur ke Eropa. Bila dirunut ke belakang, budaya Timur sudah mulai dikenal sejak masa Perang Salib ketika para ksatria Prancis bertempur melawan golongan Sarrasin (Arab). Kemudian dengan ditemukannya benua Amerika oleh Columbus dan kawan-kawannya, kawasan Asia semakin menarik minat masyarakat Prancis dan Barat pada umumnya. Dalam bidang kesusastraan, jejak budaya Timur sudah terlihat sejak tahun 1100 dalam cerita epik Chanson de Roland yang mengisahkan perang antara ksatria Prancis dan ksatria Arab. Dalam kisah itu dapat ditemukan berbagai kebiasaan ksatria Sarrasin yang berbeda dengan ksatria Prancis, begitu pula dengan jubah dan perlengkapan perang yang mereka kenakan (Gall, 1985: 82 - 107).
Pada masa Renaissance hingga abad XVII, unsur Timur banyak mempengaruhi kesusastraan Prancis. Pengaruh ini antara lain terlihat pada karya-karya Moliere, antara lain dalam komedi Le Bourgeois CentiTomme yang bercerita tentang kegembiraan dan kekaguman sebuah keluarga bourgeois kaya yang akan mendapat menantu pangeran dari Turki.
Pada abad XVIII karya-karya yang mengandung unsur Timur semakin banyak, bahkan seorang filsuf terkemuka Prancis, Montesquieu, turut menulis tentang budaya Timur melalui karyanya, Les ,Genres Persanes, yang berisi satir tentang bangsa Prancis berdasarkan persepsi seorang Persia yang sedang berkunjung ke Prancis (Mitterand, 1987: 16-27).
Dengan adanya revolusi industri dan ditemukannya mesin cetak yang membawa kemajuan besar dalam bidang ekonomi dan perbaikan dalam berbagai bidang pada abad X1X, dunia Timur tidak lagi merupakan sesuatu yang asing dalam kesusastraan Prancis. Nama-nama besar seperti Victor Hugo, Baudelaire, Honore de Balzac dan Chateaubriand, banyak menulis tentang dunia Timur dalam karya-karya mereka. Penggambaran dunia Timur menjadi semakin beragam, baik yang berdasarkan pengalaman pribadi atau berupa laporan perjalanan.
Akhirnya, pada abad XX gambaran dan masalah dunia Timur semakin sering muncul dalam karya-karya Prancis. Hal itu terlihat antara lain dalam karya-karya Sartre, Camus, Gide yang banyak menggunakan latar Timur Tengah, khususnya Aljazair tempat di mana mereka pernah bermukim. Bila pengarang-pengarang tersebut menulis tentang dunia Arab, beberapa pengarang lainnya banyak mengungkapkan dunia Asia, misalnya Andre Malraux dan Marguerite Duras. Dalam karya-karyanya seperti, La Yor'x Royale, Les Conquerants, La Tentafion de L'Occident, La Condition Humaine, Malraux mengambil latar Indocina dan Cina. Karya-karya itu mendapat inspirasi dari pengalaman pribadinya di Kamboja dan di Tiongkok yang kala itu dilanda revolusi. Di sana ia menyaksikan kegiatan Revolusi Kuomintang dan terlibat dalam gerakan pembebasan Indocina menentang pemerintah kolonial Prancis (Dumazeau, 1974: 7).
Selain Malraux, seorang penulis wanita terkemuka Prancis, yaitu Marguerite Duras, juga sangat berjasa dalam memperkenalkan dunia Asia kepada publik pembaca Prancis. Dalam Utz Barrage Contre le Pacifique, / Amara, Hiroshima Mon Amour, India Song, tampak kecintaan sang pengarang akan negeri Asia, terutama Indocina, negara yang pernah dihuninya semasa remaja. la juga banyak mengeritik kekejaman rezim kolonial Prancis di negara tersebut.
Selain pengarang-pengarang Prancis asli yang menulis tentang dunia Timur, khasanah kesusastraan Prancis juga diperkaya oleh sekelompok penulis bukan penutur asli Prancis yang menulis dalam bahasa Prancis tentang dunia mereka, baik yang berbentuk pengalaman pribadi, cerita rakyat maupun pengalaman kolektif bangsa.
Para pengarang tersebut berasal dari negara-negara yang berlatar belakang sosial dan budaya berbeda, namun masih menggunakan bahasa Prancis baik sebagai bahasa sehari-hari atau di Mangan tertentu saja. Mereka sebagian besar berasal dari bekas jajahan Prancis, seperti Aljazair, Maroko, Tunisia, Afrika Hitam, Indocina dan kepulauan Martinik?."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
D494
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chateaubriand
Bandung: Vorkink-Van Hoeve, [date of publication not identified]
840 CHA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Hoedoro Hoed
"Penelitian yang dilaporkan dalam disertasi ini merupakan kajian tentang fungsi kala dalam novel Perancis dan implikasinya dalam penerjemahan novel Perancis ke dalam bahasa Indonesia. Penerjemahan merupakan upaya mengalihkan amanat dari suatu bahasa (bahasa sumber, BSu) ke dalam bahasa lain (bahasa sasaran, BSa). Pada kegiatan penerjemahan fungsi kewaktuan kala dalam novel Perancis ke bahasa Indonesia, waktu kebahasaan adalah salah satu segi amanat yang harus dialihkan. Agar pengalihan amanat itu dapat diteliti ketepatannya, perlu diketahui dahulu fungsi kewaktuan kala dalam novel bahasa Perancis. Pertanyaan pokok yang perlu dijawab dalam kaitan dengan waktu dan bahasa ialah bagaimana pengalaman manusia dalam waktu diwujudkan dalam kegiatan kebahasaan. Sehuhungan dengan itu, dapat dicatat sejumlah nanut seperti Jespersen (1924), Bloomfield (1933), Weinrich (karya aseli 1964), Bull (1971), Benveniste (1974), Pinchon (1974), Pollak (1976) dan Comrie (1985). Pembicaraan tentang konsep waktu (bagaimana manusia memandang waktu) dan bagaimana hubungannya dengan bahasa (waktu kebahasaan) dapat kita lihat dalam karya Bull (1971) dan Benveniste (1974). Bull mengemukakan bahwa manusia menempatkan dirinya dalam waktu bila is menghubungkannya dengan suatu atau sejumlah peristiwa yang diketahuinya."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
D1586
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nini Hidayati Jusuf
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>