Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199344 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Parwanto
"Untuk membentuk portofolio saham, investor dihadapkan pada 2 (dua) masalah utama, yaitu bagaimana membentuk portofolio efisien (portofolio yang memberikan keuntungan maksimal dengan risiko tertentu atau memperoleh keuntungan tertentu dengan risiko minimal) serta memilih portofolio efisien tersebut berdasarkan preferensi masing-masing investor. Berdasarkan permasalahan diatas, tesis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat imbal hasil dan risiko portofolio investasi saham berdesarkan Single Index Model untuk membentuk portofolio efisien serta membentuk portofolio saham optimal atas portofolio efisien dengan menggunakan Safety First Model (Kriteria Roy). Saham pembentuk portofolio dalam tesis ini adalah saham yang secara konsisten terdaftar dalam LQ-45 dan JII selama periode penelitian (Juni 2006 - Juni 2008). Portofolio optimal atas saham Indeks LQ-45 terjadi pada proporsi dana 40.708% pada saham BUMI; 24.732% pada saham PTBA; 22.791% pada saham AALI; 2.320% pada saham INDF dan 9.449% pada saham UNTR. Imbal hasil dan risiko pada porto folio optimal tersebut adalah sebesar O.41722% dan 3.18919%. Seperti halnya portofolio saham LQ-45, portofolio optimal atas saham JII juga terjadi pada proporsi dana 40.708% pada saham BUMI; 24.732% pada saham PTBA; 22.791% pada saham UNTR; 2.320% pada saham UNVR dan 9.449% pada saham TLKM. Imbal hasil dan risiko pada portofolio optimal tersebnt adalab sebesar 0.37578% dan 3.06576%.

When investors set a stock portfolio, they face two main problems. First, how they built an efficient portfolio (portfolio who gives maximum return in a particular risk or provides minimum risk in a particular return). Second, how they choose among efficient portfolios based on that preferences. Bnsed on that problem, the aims of this thesis is to calculate the rate of return and risk stock portfolio by using Single Index Model to built an efficient portfolio and also set an optimum stock portfolio from efficient portfolio by using Safety First Model (Roy Criteria). In this thesis, stocks that built the portfolio is stocks that consistently list on LQ- 45 Index and JII from June 2006 until June 2008. The result shows that optimum portfolio for LQ-45 Jndex stocks is consist of 40.708% on BUMI; 24.732% on PTBA; 22.791% on AALI; 2.320% on INDF and 9.449% on UNTR. Return and risk for that optimum portfolio is 0.41722% and 3.18919%. The result also shows that that optimum portfolio for JII stocks is consist of 40.708% on BUMI; 24.732% on PTBA; 22.791% on UNTR; 2.320% on UNVR and 9.449% on TLKM. Return and risk for that optimum portfolio is 0.41722% and 3.18919%. Return and risk for that optimum portfolio is 0.37578% and 3.06576%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kuntari Sunarto
"Investasi pada saham untuk saham-saham yang telah go-public di pasar modal akan memberikan return (hasil) dan risk (risiko) bagi investornya. Sehubungan dengan return dan risk ini maka investor harus memilih kombinasi saham yang dapat memberikan return dan risk yang optimal. Pengamatan pada saham-saham yang paling aktif tiap bulannya di Bursa Efek Jakarta antara bulan Oktober 1993 sampai dengan September 1994 terpilih 20 saham sebagai saham kandidat, yaitu saham-saham: 1. Argha Karya Prima Industry (disingkat AKPI), 2. Astra International Incorporation (ASII), 3. Bank Danamon (BDMN), 4. Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI), 5. Bank Internasional Indonesia (BNII), 6. Barito Pacific Timber (BRPT), 7. Duta Anggada Realty (DART), 8. Dharmala Intiland (DILD), 9. Gajah Tunggal (GJTL), 10. Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), 11. Indah Kiat Pulp and Paper (INKP)5 12. Intl Indorayon Utama (INRU), 13. Indocement Tunggal Perkasa (INTP), 14. Jakarta International Hotel and Development (JIHD), 15. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), 16. Pan Brothers Tex (PBRX), 17. Panin Bank (PNBN), 18. Surabaya Agung Industry Pulp (SHIP), 19. Smart Corporation (SMAR) dan 20. Tjiwi Kimia (TKIM).
Model penentuan proporsi portfolio optimal yang digunakan pada penelitian ini adalah Model Single Index: (disingkat Model SI) dan Model Constant Correlation (Model CC). Dengan mengamati data Indeks Harga Saham Individual (IHSI) diperoleh return saham individu. Dari data suku bunga deposito / bulan pada bank-bank pemerintah diperoleh return untuk risk free assets. Dari data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperoleh return pasar.
Pengolahan data di atas, dengan menggunakan Model Single Index, terpilih 5 saham terpilih, yaitu saham-saham: 1. HMSP, 2. INTP, 3. INKP, 4. BDNI dan 5. TKIM; dengan proporsi optimal untuk masing-masingnya adalah: 1. 80,90175%, 2. 8,65353%, 3. 6,89664%, 4. 1,88740% dan 5. 1,46068%. Sedangkan dengan menggunakan Model Constant Correlation, terpilih 3 saham terpilih, yaitu saham-saham: 1. HMSP, 2. INKP dan 3. INTF; dengan proporsi masing-masingnya adalah: 1. 91,70473%, 2. 7,80834% dan 3. 0,486937..
Setelah penentuan proporsi portfolio optimal dengan kedua model di atas, kemudian dihitung: expected return portfolio, variance return portfolio dan standard deviation portfolio untuk masing-masing model. Pada Model Single Index, di mana 5 saham terpilih, menghasilkan return (yang ditunjukkan oleh expected return portfolio) yang lebih kecil dengan risk (variance dan standard deviation return portfolio) yang lebih kecil pula. Sedangkan pada Model Constant Correlation, dengan 3 saham terpilih, menghasilkan return yang lebih besar dan risiko yang lebih besar pula.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T7226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Widyantini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses investasi suatu saham dilakukan dengan beberapa masalah pokok antara lain bagaimana prosedur membentuk portofolio optimal, kombinasi saham-saham mana saja yang membentuk portofolio optimal, berapa proporsi alokasi dana pada masing-masing saham-saham tersebut, bagaiana evaluasi kinerja portofolio tersebut.
Untuk tujuan penelitian tersebut, dipilih sampel saha-saham yang tergabung dalam saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ} dengan periode pengamatan harga-harga saham mingguan selama 2 tahun, yaitu mulai Januri 2003 sampai dengan Desember 2004.
Dalam penelitian ini digunakan model Single Index dan Constan Correlation Elton Gruber Padberg (1996) dalam menganalisa sekuritas dan pembentukan portofolio optimal, dapat memberikan beberapa simpulan yaitu portofolio saham yang masuk kedalam Single Indeks Model adalah ELTY, INKP, ENRG, INCO, UNSP, BUMI, TKIM, BDMN, TINS, BFIN, PLAS, CTRS, UNTR, EPMT, SMCB, BBRI, ADHI. Dengan return portofolio sebesar 2382019 %, dengan resiko o sebesar 4.117439%.
Dengan menggunakan Constant Correlation Model portofolio saham yang didapat adalah ENRG, UNTR, BBRI, INCA, TKIM, UNSP, ADHI, ASH, ISAT, TINS, INTP, CTRS, EPMT. Dengan return portofolio sebesar 2.523737% dan resiko ap sebesar 4,08%. Dari basil pengujian yang dilakukan didapat bahwa kinerja portofolio yang dibentuk oleh model Single Index lebih unggul dibanding dengan Constant Correlation.

The objectives of this research are to get knowledge how investment's process to be done with some main problem. There are how to make an optimal portfolio, how are stocks combination in optimal portfolio, how is the fund allocation in each stock which will make an optimal portfolio's proportion, and how is the performance evaluation of each portfolio, which one is more superior than the other.
To answer those problems, the weekly stock which is included in LQ 45 was taken as a sample. With research's periods was January 2003 until December 2004.
Single Index Model and Constant Correlation used in analyzing security to obtain optimal portfolio. From that method this research gives some conclusion, the first is stocks portfolio which included in Single Index Model are ELTY, INKP, ENRG, INCO, UNSP, BUMI, TKIM, BDMN, TINS, BFIN, PLAS, CTRS, UNTR, EPMT, SMCB, BBRI, ADHI. Its gives 2.782019% portfolio return, with portfolio's risk o 4.11 %. The second is by the Constant Correlation Model portfolio obtained stocks ENRG, UNTR, BBRI, INCO, TKIM, UNSP, ADHI, ASII, ISAT, TINS, INTP, CTRS, EPMT. With portfolio's return 2.523737% and risk's portfolio Qp 4.08%. From the test evaluation performance of portfolio resulting that portfolio made by Single Index Model superior than portfolio made by Constant Correlation model.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muslikhin B. Ridwan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saham-saham yang tergabung dalam Indeks LQ45 dan Indeks Bisnis 27 di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria penyeleksian saham sesuai dengan metode Markowitz, metode seleksi Graham dan metode single indeks. Dari hasil seleksi tersebut dilakukan pembentukan portofolio optimal dan evaluasi kinerja portofolio agar memastikan bahwa komposisi portofolio yang terbentuk mampu menghasilkan return yang setingi-tingginya bagi investor. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa hasil portofolio yang di bentuk dengan kriteria average return tertinggi metode Markowitz dan portofolio yang dibentuk dengan metode Single Index Model dengan sampel saham-saham Bisnis 27. Memiliki return portofolio yang lebih besar dan kinerja lebih baik dibandingkan dengan portofolio optimal yang dibentuk dengan menggunakan seleksi berdasarkan kriteria investor aktif Graham dan kriteria investor defensif Graham.

ABSTRACT
This research aims to identify stocks in the LQ45 and Bisnis 27 indexes at Indonesia Stock Exchange that meet criteria for stocks to be selected according to Markowitz, Graham, and Single Index methods. The results show that the optimal portfolio composition generates high returns. The results also suggest that portfolio which is formed by Bisnis 27 Stock, using Markowitz model gives highest average return and portofolio which is formed by Bisnis 27 Stock, using Single Index Model, has a better portfolio performance as compared to the optimal portfolio which is formed using the Graham defensive and active investor criteria.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wiyogo Jayalie
"Meningkatnya biaya kesehatan telah menjadi issu-issu ekonomi, politik, dan sosial di banyak negara maju dan yang sedang berkembang. Berbagai usaha telah dilakukan dalam upaya untuk melakukan penghematan biaya kesehatan dan mencari sumber sumber pembiayaan alternatif. Tanpa usaha-usaha penghematan biaya dan penemuan sumber sumber pembiayaan alternatif, sektor kesehatan makin lama akan makin mengurangi porsi pembiayaan sektor-sektor ekonomi yang lain, sebagaimana telah terjadi di banyak negara maju.
Sistem Asuransi Kesehatan yang berjalan dewasa ini dianggap turut bertanggung jawab dalam peningkatan biaya kesehatan dari tahun ke tahun. Sistem kapitasi dan cara pembayaran pradana, serta penerapan cara pembayaran paket di rumah sakit, merupakan cara?cara yang antara lain ditempuh untuk dapat mengurangi lajunya peningkatan pengeluaran dalam bidang kesehatan.
Di Indonesia, baru 10% pendudUk yang tercakup dalam sistem asuransi kesehatan, dimana sebagian besar di antaranya dicakup oleh PERUM HUSADA BHAKTI, yang melayani pegawai negeri, penerima pensiun dan anggota keluarganya. Asuransi Kesehatan komersial belum begitu berkembanh sebagian disebabkan karena kesulitan dalam memperkirakan resiko yang mungkin terjadi yang bisa berakibat terjadinya kerugian dan sebagian lagi karena belum dilaksanakannya cara kontrol yang efektif. Bentuk asuransi kesehatan dengan menggunakan konsep kapitasi dan cara pembayaran pradana telah dilaksanakan oleh Perum HUSADA BHAKTI, PKTK-ASTEK, dan beberapa badan-badan yang sifatnya tidak menekan keuntungan, Seperti YPK-BAPINDO, OPK RS MITRA KELUARGA, YAYASAN MEDICAL SCHEME, dan DUKK RS ST. Carolus.
Telah dilakukan studi perbandingan antara asuransi kesehatan konvensional yang menjalankan konsep fee-for-services dengan badan-badan penyelenggara pemeliharaan kesehatan non-komersial yang menggunakan konsep kapitasi dan cara pembayaran pradana. Gambaran sementara yang diperoleh adalah bahwa konsep kapitasi dan cara pembayaran pradana dapat diterapkan pada asuransi asuransi komersial. Disamping dapat mengendalikan biaya pemeliharaan kesehatan, konsep kapitasi dan cara pembayaran pradana ini jua sedikit banyak akan membuat pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien.
Lingkungan eksternal dalam menjalankan usaha asuransi kesehatan di indonesia cukup banyak mendukung. Dibutuhkan komitmen politik - dan kalau mungkin finansial - dari pemeriritah untuk asuransi kesehatan dengan konsep kapitasi dan cara pembayaran pradana ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T3317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agul Bayumashudi
"Kondisi perekonomian yang mulai membaik menghasilkan keuntungan yang berarti bagi sebagian orang. Mereka dapat menginvestasikan kelebihan uang mereka dalam berbagai bentuk investasi. Perkembangan bursa efek di Indonesia juga semakin baik ditandai dengan meningkatnya index pasar modal. Saham dapat dijadikan salah satu bentuk investasi yang, jika dikelola dengan baik, akan memberikan keuntungan bagi investor.
Tujuan investor dalam melakukan investasi di pasar keuangan, khususnya saham, adalah selain deviden juga return dari capital gain. Capital gain merupakan keuntungan selisih harga jual dan harga beli saham. Bagi investor yang mengharapkan return dari capital gain perlu cermat dalarn memilih saham yang akan dibeli. Keputusan pemilihan saham yang tepat akan memberikan return sesuai harapan. Sebaliknya, kesalahan dalarn pernilihan saham yang dibeli akan memberikan kerugian yang tidak diharapkan.
Dalam memutuskan membeli suatu saham, kita tidak dapat mengabaikan faktor-faktor yang mungkin dapat memperngaruhi harga saham tersebut di masa datang. Baik yang terkait dengan kondisi perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut maupun faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham seperti faktor ekonomi secara umum.
Selain itu, dalam melakukan investasi, perlu dipahami prinsip yang telah dikenal luas di kalangan investor yaitu "jangan menaruh telur dalam satu keranjang". Dengan kata lain, dalam melakukan investasi, kita jangan menempatkan uang yang akan kita investasikan ke dalam satu aset investasi saja tapi Iebih dari satu. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko. Istilah untuk melakukan investasi pada banyak aset adalah diversifikasi. Dalam melakukan diversifikasi, kita memerlukan panduan yang baik bagaimana memilih aset-aset investasi yang akan kita miliki sehingga memperoleh trade-off antara risiko dan return yang paling baik.
Karya Akhir ini akan mengimplementasikan dan menganalisis salah satu metode diversifikasi yang dikenalkan oleh Harry M. Markowitz, pada tahun 1952. Metode ini membantu investor dalam memilih aset investasi dan menghitung porsi masing-masing aset tersebut secara ilmiah untuk membentuk suatu portofolio yang paling optimum.
Hasil pengolahan data yang dilakukan dalam Karya Akhir ini telah menghasilkan portofolio optimal dengan expected return per bulan sebesar 3,99% dan standar deviasi sebesar 11,36%. Hasil pengukuran kinerja portofolio menunjukkan bahwa portofolio tersebut memperoleh nilai kinerja yang baik. Ukuran kinerja portofolio Treynor memberikan nilai 2,09; Sharpe sebesar 0,26; Jensen alpha sebesar 1,57 dan Information Ratio sebesar 0,83. Kinerja portofolio dalam investasi virtual selama tiga bulan pertama 2006 menunjukan kinerja yang sangat baik dengan menghasilkan return sebesar 20,95% dibandingkan dengan pasar sebesar 12,85%.
Karya Akhir ini diharapkan dapat membantu para investor dalam mengambil keputusan investasi pada aset yang akan dibeli, dalam hal ini adalah saham, terutama dalam proses pembentukan portofolio investasi.
Karya Akhir ini menggunakan sampel data bulanan saham LQ-45 dalam periode 2001 s.d. 2005 (60 bulan). Saham LQ-45 tersebut diseleksi lagi sehingga terpilih lima belas saham yang dipakai dalam peneiitian ini.

The better economic condition in Indonesia recently has resulted excess incomes for some people. They can invest their excess of money or their idle money in many investment forms. Capital market has growth high recently indicated by the highest market indices since it established. Stock market could be selected as an investment form that would give profit for the investor while managed properly.
Investment objectives in financial market, especially in stocks are dividends and return from capital gain. Capital gain is return from difference between selling and buying of stocks. If investor willing to have returns from the capital gain he has to choose the company listed stocks in order to purchase selectively. The right decision in selecting the stock will result a good return as expected. Otherwise, it could result unexpected loss.
In selecting stock, we cannot ignore the other factors that will effect to the stock price in the future. It came either from corporate conditions or from economic factors.
In investing, we should understand the principle of investing: "don't put the eggs in one b askel". In o ther w ords, w hen we invest, invest t hem in many investment forms. The purpose is to reduce investment risk by diversification. Indeed, we need some guidance to diversify our investment forms in order to have the best trade-off between risk and return.
This Final Assignment will implement and analyze one of diversification methods introduced by Harry M. Markowitz in 1952. This method will help investors to select the investment assets and the nght proportion of the assets in the portfolio scientifically that expected to have an optimum portfolio.
This Final Assignment has made an optimal portfolio with expected return of 3.99% and standard deviation of 11.36%_ The portfolio performance measurements resulted good performance rating for this portfolio. Treynor's portfolio measure gave score of 2.49, Shame's measure of 0.26, Jensen alpha of 1.57, and Information Ratio of 0.83. The portfolio performance in virtual investing for first three months of 2006 shows that the portfolio has result better return of 20.95% compared to capital market return of 12.85%.
This Final Assignment could help investors to make their investment decisions in order to select the investment assets for their portfolio especially in stocks.
This Final Assignment use monthly data of LQ-45 stocks prices in period of 2001 to 2005. Those LQ-45 stocks were selected for sample and only fifteen stocks selected as sample.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasoit, Poltak H.
"Options pada saham pertama kali diperdagangkan dalam bursa perdagangan pada tahun 1973. Sejak itu terjadi pertutnbuhan yang sangat pesat alas pasar options yang hingga sekarang ini dipcrdagangkan di banyak bursa saham di dunia. Perdagangan options dalam jumlah besar juga terjadi di over the counter bank dan lembaga keuangan lainnya. Aset yang diperdagangkan meliputi saham, indikator saham, mata uang asing, instrumen hutang, komoditas, dan kontrak futures.
Ada dua jenis options. Call option memberikan pemegang hak untuk membeli suatu aset pada waktu tertentu dengan harga tertentu. Put option memberikan pemegang hak untuk menjual suatu aset tertentu pada waktu tertentu dengan harga tertentu. Harga pada kontrak options dikenal dengan exercise price atau strike price; tanggal dalam kontrak dikenal dengan expiration date, exercise dale atau maturity date. American options dapat diexercise setiap saat hingga tanggal expiration. Sedangkan European options dapat diexercise hanya pada tanggal expiration. Options yang lebih banyak diperdagangkan adalah jenis Amerika. Akan tetapi, options Eropa biasanya lebih mudah dianalisis dibanding options Amerika. dan beberapa properties options Amerika biasanya merupakan turunan dari options Eropa. Hams dipahami bahwa options memberikan pemegang hak untuk melakukan scsuatu. Pemegang tidak harus melakukan exercise atas hak ini.
Pada awal tahun 1970-an, Fischer Black dan Myron Scholes membuat gebrakan baru dengan menurunkan persamaan diferensial yang dapat dipenuhi pleb harga setiap derivatif yang tereantung pada non-dividend-paying-stock. Saharnsaham di Bursa Efek Jakarta yang dijadikan sampel diambil sebanyak 30 saham dari saham yang ada dalam LQ-45, meliputi semua jenis indutri dengan periode enam belakangan ini. Analisis akan melihar berapa harga opsi atas saham-saham tersebut. nnembandingkannva dan ineiuuajulkan opsi sahan; yang paling menguntungkan.
Options memang belum diperdagangkan di BEJ, namun hasil perhitungan ini bisa juga digunakan untuk menilai harga saham ke depan dan sebagai baton pertimbangan dalani manajemen portofolio. Dan walhasil, bisa dijadikan sebagai salah sate Kahan pertimbangan implementasi options di BEJ.

Stock options were traded for the first time in stock exchange in 1973. Since then options market is growing rapidly until now is traded in many stock exchange around the world. Options trading in a large amount also traded in over the counter, bank and other financial institutions. Underlying asset that is traded including stocks, stock indices, currency, receivables and payables, commodity products, and futures contract,
There were two types of options. Call option gives the holder right to buy underlying asset in a certain time at a certain price. Put option give the holder right to sell an underlying asset in certain time in a certain price. Price on options contract is called exercise price or strike price; date in contract is known as expiration date, exercise date or maturity date. American options can be exercised anytime before expiration date. While European options can be exercised only at the expiration date. Most options that are traded are American options, but European type is easier to be analyzed and a number of American option properties actually is a derivative from European options. One thing we have to remember that option gives the holder right to do something. The holder is not obligated to exercise the right.
In early 1970s, the tandem team Fischer Black and Myron Schnles made a breakthrough innovation by derive differential equation that can be achieved by every derivative price on non-dividend-paying-stock. 30 LQ-45's stocks in Jakarta Stock Exchange were taken as sample, covering all type of industry within the last six-year period. Analysis will explain what is the price, compare the price, and find which stock that gives the most favorable gain or loss.
Although options is not well known traded in JSX yet. but the result of the calculation and estimation in this thesis can be used to value the stock price in future and as an input in portfolio management. And eventually, can be used as one of consideration to implement and socialize stock options market in JSX.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jiwa Adisetya
"ABSTRAK
Investasi pada instrumen reksa dana merupakan salah satu bentuk investasi yang cukup menarik karena dikelola oleh manajer investasi yang profesional dengan mendiversifikasikan aset, yang sulit dilaliukan oleh sendiri karena keterbatasan pengelahuan. Namun berkaca pada pengalaman yang terjadi tahun 2005 lalu, yang menyebabkan banyak produk reksa dana terutama reksa dana pendapatan tetap yang memberikan kerugian akibat redemption besar-besaran, akan lebih baik sebagai investor reksa dana, mengalokasikan dan investasi tersebut tidak hanya pada satu produk saja Dengan pendiversivikasian produk, risiko dapat diminimalisasi, terutama jika produk yang dipilih adalah reksa dana saham yang merniliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana lainnya. Seiring dengan membaiknya kondisi pasar saham di Indonesia sepanjang tahun 2005 dan diawal 2006 lalu, reksa dana saham menunjukkan tren peningkatan minat dan investor.
Dengan pendiversifikasian produk reksa dana saham dan mengalokasikan dana pada beberapa produk terpilih secara tepat, dapat dihasilkan portofolio yang optimal. Pada portofolio optimal diharapkan diperoleh kombinasi return dan risiko yang optimal pula, dibandingkan hanya menginvestasikan pada salu produk reksa dana saham saja.
Dalam penelitian ini, untuk penyusunan portofolio yang optimal, digunakan metode single index model dan efficient frontier Markowitz.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa reksa dana saham yang terpilih menjadi pembentuk portofolio optimal anlara metode single index model dan efficient frontier Markowitz adalah sama, yaitu TRIM Kapital, Rencana Cerdas, dan Si Dana Saham. Namun proporsi pada tiap-tiap reksa dana saham, untuk menghasilkan kombinasi return dan risiko yang optimal antara kedua metode berbeda. Sehingga agar dapat memberikan rekomendasi kepada investor, mana kombinasi proporsi yang harus dipilih, maka dalam penelitian ini dilakukan berhilungan reward to variability ratio.
Berdasarkan indels reward to variability ratio, kombinasi proporsi yang lebih baik dipilih dalam penelilian ini adalah proporsi berdasarkan hasil metode to variability ratio Markowitz, karena merniliki indeks reward to variability ratio yang lebih tinggi. Namun kesimpulan ini bukan berani menunjukkan bahwa metode efficient frontier akan selalu lebih unggul, karena tiap metode memiliki kelebihannya masing-masing.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi investor yang ingin menginvestasikan dananya pada reksa dana saham, namun tidak menjamin kinerja porlofolio yang akan diperoleh di masa yang akan datang akan tetap sama.

ABSTRACT
Mutual fund is on interesting investment instrument because it is managed by professional investment manager, thus. it eases investor to diversify their investment assets. In view of what happened in 2005, where many of fixed income mutual funds incurred losses because of wave of redemptions, it is better for mutual fund investors to allocate their fund in more than one mutual fund Product diversification could minimize the risk, especially when one invests in equity mutual fund Along with the improvement of stock market condition in Indonesia in 2005 and early 2006, the interest toward equity mutual fund has an increasing trend. By diversifying in equity mutual fund products and allocating fund in several select products, one could create an optimal portfolio. This optimal portfolio is expected to deliver optimal risk and return profile, compared to a single equity mutual fund product investment. This research applies single index model and Markowitz 's efficient frontier methods to compose an optimal portfolio.
The single index model and Markowitz ?s efficient frontiers suggest the same equity mutual funds to compose an optimal portfolio. These equity mutual funds are, TRIM Kapital, Rencana Cerdas, and Si Dana Saham. But he proposed fractions of each mutual find in the optimal portfolio differ. Therefore the portfolio reward to variability ratio is calculated to determine which portfolio will be proposed to the investors.
Based on the reward to variability index, the better mutual funds proportion is the one that proposed by Markowitz 's efficient frontier method, because it yields higher reward to variability ratio. This conclusion did not mean that efficient frontier method is superior to single index method because each method has their own advantages.
This research result could be used as reference for investors that want to invest their funds in equity mutual funds, but does not guarantee the portfolio performance will be consistent in the future."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>