Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qonita Ayu Nur Hasanah
"Tulisan ini menganalisis bagaimana pemasaran sensorik (sensory marketing) membentuk pengalaman konsumen (consumer experience) selama berada di Atsiri diSarinah. Fokus penelitian ini melihat pendekatan sensorik berdasarkan penglihatan (sight), penciuman (smell), dan pendengaran (hearing) yang dirasakan oleh pengunjung. Metode penelitian ini menggunakan dua tahap yaitu observasi dan wawancara mendasar. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa pemasaran sensorik yang interaktif bisa membentuk pengalaman pengunjung serta mempengaruhi perasaan dan daya tarik terhadap produk. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu memperdalam aroma dan pengalaman aromatik konsumen dengan menggunakan turunan konsep consumer experience.

This paper analyzes how sensory marketing shapes Atsiri in Sarinah consumer experience . The focus of this research looks at the sensory approach based on the sight, smell, and hearing felt by visitors. This research method uses two stages; observation and basic interviews. The results of the research analysis show that interactive sensory marketing can shape the visitor experience and affect feelings and appeal to the product. The suggestion for further research is to deepen the aroma and aromatic experience of consumers by using the concept of derivatives of consumer experience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Richie Nakata
"Sensory marketing merupakan pemasaran yang melibatkan indra-indra dalam rangka mempengaruhi persepsi, kognisi, perilaku, serta pengambilan keputusan konsumen. Melalui kajian literatur, studi ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman akan sensory marketing serta bagaimana sensory marketing dapat diimplementasikan melalui contoh kesuksesan brand parfum Le Labo. Temuan dalam makalah ini menunjukkan bahwa perhatian akan implementasi sensory marketing baik dalam ranah penelitian maupun praktik semakin signifikan dan terus berkembang. Sensory marketing membawa brand dari pemasaran 2D (audio dan visual) yang bersifat tradisional menuju 5D (melibatkan kelima indra) sebagai pendekatan dengan nilai unggul yang dapat membantu brand untuk berkembang di tengah tantangan dari pasar dan lanskap retail yang semakin tersaturasi dan kompetitif. Meskipun e-commerce dan Internet semakin mendominasi, terdapat dimensi-dimensi sensoris yang tidak dapat dijangkau secara online. Maka dari itu, sensory marketing menjadi relevan untuk dipraktikkan. Melalui integrasi antara atribut-atribut dari penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan perasa, brand dapat membentuk image serta value untuk membangun hubungan dengan konsumen melalui pengalaman multisensoris. Kajian ini menemukan bahwa studi mengenai sensory marketing belum banyak ditemukan dan dikembangkan dalam jurnal-jurnal di Indonesia. Melalui berbagai contoh, implementasi sensory marketing ditunjukkan sangat menguntungkan bagi brand. Pendekatan sensory marketing dapat diterapkan dalam berbagai industri, secara khusus dalam industri wewangian yang berkembang pesat akhir-akhir ini.

Sensory marketing is marketing which involves and appeals to the senses in order to impact consumer’s perception, cognition, behavior and decision making. Through literature review, this study aims to gain knowledge and understanding of sensory marketing and how it can be implemented by looking at the example of the success behind perfume brand Le Labo. The findings from this study shows that the attention towards the implementation of sensory marketing both academically and practically has grown to become more significant. Sensory marketing brings brands from traditional 2D marketing (audio and visual) to more advanced 5D marketing (involving all five senses) as a beneficial approach to help brands develop and get ahead in the competitive saturated market and challenging retail landscape. Although e-commerce and the Internet are dominating, there are limitations to which some sensory dimensions cannot be reached online. Hence, sensory marketing becomes relevant to be practiced. By integrating various attributes of vision, audition, olfaction, somatosensation and gustation, brands are able to establish image and value in order to build relationships with consumers through multisensory experiences. This review finds that studies regarding sensory marketing are not found to be many and developed in journals in Indonesia. The approach of sensory marketing can be implemented in various industries, especially in the fragrance industry which has been rapidly growing and blooming recently."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fazri Reksa Difani
"Industri busana di Indonesia khususnya sepatu mengalami perkembangan pesat beberapa tahun ke belakang. Perkembangan ini sejalan dengan bermunculannya produk-produk lokal yang menghasilkan komoditas sepatu. Bahkan terdapat beberapa produk lokal yang sudah mencapai pasar internasional dan juga berkolaborasi dengan pihak internasional yang salah satunya Compass. Penelitian ini dilakukan dengan mengobservasi dan menganalisis persepsi konsumen melalui akun sosial media Instagram Compass. Compass dalam hal ini memanfaatkan collaborative marketing untuk menciptakan brand positioning yang mereka harapkan sebagai produk yang eksklusif dan go international. Hasil penelitian ini menemukan bahwa collaborative marketing yang dilakukan ini memunculkan persepsi positif konsumen terhadap brand Compass yang eksklusif dan dapat bersaing di pasar internasional.

The fashion industry in Indonesia, especially in shoes, has experienced rapid development in the past few years. This development is in line with the emergence of local products that produce shoe commodities. Some local products have reached the international market and collaborated with international parties, one of which is Compass. This research was conducted by observing and analyzing consumer perceptions through the Compass Instagram social media account. Compass in this case utilizes collaborative marketing to create a brand positioning that they expect as an exclusive product and go international. The results of this study found that this collaborative marketing led to positive consumer perceptions of the exclusive Compass brand that could compete in the international market."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Endatetha
"Penggunaan selebriti sebagai juru bicara bagi perusahaan menjadi metode periklanan yang umum Alasan mengapa iklan yang dibintangi oleh selebriti menjadi terkenal adalah karena pengiklan percaya bahwa pesan yang disampaikan oleh individu yang dikenal konsumen akan lebih mendapatkan perhatian bagi beberapa konsumen Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dimensi kredibilitas endorser terhadap sikap konsumen pada iklan merek dan minat beli Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode non probability sampling bagi responden yang berada di wilayah Jabodetabek Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kredibilitas endorser attractiveness dan trustworthiness mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan merek dan minat beli.

The use of celebrity endorser as a spokespeople to be a prominent method of advertising. The reason of using the popularity of celebrity in advertising isis advertiser rsquo s belief that messages delivered by well -known figure attract more attention for some consumer. This research is conducted to analyze influence of endorser credibility to consumer attitude towards advertisement, brand and purchase intention. The research uses quantitative approach with non-probability sampling method for respondent live in Jabodetabek area. The result shows that dimension of credibility endorser (attractiveness and trustworthiness) are affecting attitude towards advertisement, brand and purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Nurwibowo
"Berkembangnya pasar kosmetik pria menjadi salah satu kesempatan bagi brand facial wash untuk memperluas jangkauan targetnya Produsen membuat produk facial wash untuk pria sebagai fenomena kebutuhan baru Produsen yang bermain di kategori ini berlomba lomba dan bersaing untuk menjadi pilihan utama konsumen Tulisan ini hanya membahas secara umum untuk mengetahui dampak perilaku konsumen pria terhadap pengambilan keputusan pembelian produk facial wash.

The development of male cosmetics market to be one opportunity for brand facial wash is to extend their range of the target Manufacturers make facial wash products for men as a phenomenon of the new requirements Manufacturers playing in this category compete to be the first choice of consumers This paper only discusses in general to determine the impact of consumer behavior of men towards the purchase decision making facial wash product."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Theodore Gilbert Damarjati
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang bagaimana elemen pemasaran hijau mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan. Untuk mendukung penelitian ini, akan digunakan metode penelitian survei untuk mengumpulkan data pada kuesioner yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya. Kuesioner disebarkan secara online melalui berbagai platform sosial seperti grup WhatsApp dan Instagram. Sebanyak 195 responden yang telah terpapar unsur green marketing dan merupakan pembeli produk ramah lingkungan dikumpulkan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan telah dianalisis dengan SmartPLS untuk menilai model pengukuran untuk reliabilitas dan validitas dan model struktural untuk pengujian hipotesis dan konfirmasi. Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pemasaran hijau, dan perilaku pembelian pelanggan. Mengingat bahwa, perilaku pembelian pelanggan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan lingkungan & konsumsi hijau dan pemasaran hijau perusahaan.

The purpose of this study is to provide a clear understanding of how green marketing elements influence customers’ buying behavior. To support this study, a survey research method will be utilized to collect data on a questionnaire adapted from previous research. The questionnaire is distributed online through various social platforms such as WhatsApp groups and Instagram. A total of 195 respondents that have been exposed to green marketing elements and are green products buyer were collected using purposive sampling method. The data collected have been analyzed with SmartPLS to assess the measurement model for reliability and validity and structural model for hypothesis testing and confirmation. The results may show that there is a positive and significant relation between green marketing, and customer buying behavior. Given that, the customer buying behavior is highly influenced by the environmental knowledge & green consumption, and the company's green marketing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katarina Bondan Amikatsih Kusuma
"Seiring perkembangannya, industri film di Indonesia mulai menunjukkan potensi dan kualitasnya. Antusiasme para penonton juga menyemarakkan proses pertumbuhan industri ini. Meskipun banyak film dikembangkan oleh pembuat film sebagai brand melalui kombinasi formula berbagai elemen brand yang menarik menurut konsumen, sebagian besar film hanya dikonsumsi sebagai film oleh penontonnya, dan gagal diidentifikasi atau dilibatkan oleh konsumen sebagai suatu brand. Identifikasi brand film mengacu pada kondisi dimana konsumen menganggap film sebagai brand. Kondisi ini ditandai dengan pengakuan konsumen terhadap makna simbolis brand serta kemampuan brand untuk mengekspresikan dan meningkatkan identitas konsumen. Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisis lebih lanjut salah satu film Indonesia berjudul “Filosofi Kopi” yang berhasil hadir secara nyata sebagai brand dalam wujud kedai kopi di daerah Melawai, Jakarta. Dengan kajian literatur dari penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini menemukan bahwa consumer engagement memainkan peranan krusial dalam proses pembangunan film branding pada sebuah brand film.

With the development of the Indonesian film industry, it began to show its potential and quality. The enthusiasm of the audience also brightened the process of this industry's growth. Although many films are developed by filmmakers as brands through the combination of various brand elements that appeal to consumers, most films are only consumed as films by their audiences, and fail to be identified or engaged by consumers as a brand. Film brand identification refers to the condition in which consumers perceive film as a brand. This condition is characterized by consumer recognition of the brand's symbolic meaning and the brand's ability to express and enhance consumer identity. Therefore, this study will further analyze one of the Indonesian films entitled “Filosofi Kopi” which was successfully identified as a brand in the form of a coffee shop in the Melawai area, Jakarta. By reviewing the literature from previous studies, the results of this study found that consumer engagement plays an important role in the process of developing film branding on a film brand."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gracias Theobaldi Pujima S.
"Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan strategi social media marketing yang dilakukan oleh Kafe Nurani Bicara dan melakukan analisis secara ringkas mengenai consumer engagement pada strategi social media marketing tersebut. Nurani Bicara dalam menghadapi kondisi pandemi dan ketatnya persaingan akibat laju pertumbuhan kafe memutuskan untuk menggunakan strategi social media marketing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desk research. Terdapat tiga dimensi yang digunakan oleh Nurani Bicara dalam strategi social media marketing-nya, yaitu hiburan, interaksi, dan kekinian. Melalui penggunaan ketiga dimensi tersebut, Nurani Bicara berhasil menciptakan consumer engagement dalam bentuk konsumsi, kontribusi, dan kreasi.

This paper aims to describe the usage of the social media marketing strategy implemented by Nurani Bicara Cafe and conduct a brief analysis of the consumer engagement from the social media marketing strategy. Facing the pandemic condition and tough competition on the market, Nurani Bicara decided to use a social media marketing strategy. The method used in this paper is desk research. There are three dimensions that Nurani Bicara used in the social media marketing strategy: entertainment, interaction, and trendiness. Using the three dimensions above, Nurani Bicara has successfully built consumer engagement in the form of consumption, contribution, and creation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Selmy Patrica Wibawa
"ABSTRAK
Pasar media olahraga khususnya Tabloid Olahraga semakin marak dengan hadirnya pemain-peman baru dalam bisnis ini. Hal ini didorong pula oleh banyaknya tayangan olahraga di berbagai stasiun televisi yang menyajikan program-program siaran yang semakin menarik. Kehadiran Tabloid-Tabloid Olahraga baru ini tentu saja dengan mengusung berbagai atribut-atribut dan inovasi penerbitan yang semakin menarik. Untuk itu merupakan sebuah tantangan bagi pemain lama seperti Tabloid BOLA untuk dapat mempertahankan loyalitas konsumennya ditengah persaingan dengan pemain-pemain baru tersebut.
Keputusan untuk membeli sebuah Tabloid Olahraga akan berubah dengan cepatnya sejalan dengan cepat berubahnya kebutuhan informasi mereka akan dunia olahraga. Oleh karena itu perlu diketahui atribut-atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga dan pada akhirnya akan membentuk persepsi konsumen terhadap Tabloid Olahraga tersebut. Untuk itu penelitian ini memiliki tujuan yaitu : (1) mengetahui atribut-atribut apa yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli suatu produk media olahraga, dan (2) Mengetahui persepsi konsumen terhadap Tabloid BOLA didasarkan pada atribut-atribut yang terdapat dalam produk Tabloid olahraga tersebut.
Digunakan 2 metode penelitian yaitu metode penelitian eksploratory dan metode penelitian deskriptif Untuk metode penelitian eksploratory dilakukan dengan menggunakan metode FGD (focus Group Discussion) yang dilakukan bersama 10 orang responden dan bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan mereka dalam memilih sebuah Tabloid Olahraga. Untuk metode deskriptif digunakan beberapa metode analisis data yaitu : analisis frekuensi, analisis tabulasi silang/asosiatif dan analisis diskriminan.
Dari hasil penelitian eksploratory diperoleh 10 atribut yang menjadi pertimbangan responden dalam memilih Tabloid Olahraga. Atribut-atribut tersebut yaitu: cover/halaman depan, tata letak dan pengaturan isi tabloid, jumlah halaman, mutu kertas yang digunakan, variasi cabang olahraga yang dita1npilkan, harga, intensitas penerbitan dan isi berita/rubric yang ditampilkan. Dari analisis terhadap nilai mean dari tingkat kepentingan atribut, maka atribut isi berita/rubrik yang ditampilkan merupakan atribut yang paling dianggap penting oleh responden.
Dari penelitian mengenai persepsi konsumen terhadap atribut-atribut dalam Tabloid BOLA diperoleh keterangan bahwa persepsi responden terhadap Tabloid BOLA adalah baik dan bahkan terdapat atribut-atribut yang memiliki persepsi yang sangat baik. Untuk analisis tabulasi silang diperoleh hubungan antara variabel demografi dengan variabel persepsi terhadap atribut dan variabel perilaku dengan variabel persepsi terhadap atribut. Selain itu dilakukan pula analisis tabulasi silang untuk beberapa variabel yang diasumsikan memiliki hubungan akan tetapi setelah dilakukan analisis tabulasi silang ternyata variabel-variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan dari analisis diskriminan diperoleh keterangan bahwa konsumen dengan tingkat pengeluaran yarig berbeda dapat dibedakan persepsinya oleh atribut harga yang teijangkau.
Untuk memenuhi keinginan konsumen yang selalu setia menanti kehadiran Tabloid BOLA, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya Tabloid BOLA secara temporer diupayakan untuk dapat menyajikan beberapa cabang olahraga (diluar sepakbola) guna memenuhi kebutuhan informasi olahraga konsumen usia muda yang biasanya menggemari beberapa cabang olahraga yang lebih beragam. Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah mengenai penetapan harga yang harus mengakomodasi kepentingan konsumen dengan tingkat pengeluaran dibawah Rp 800.000,- yang merupakan konsumen terbesar Tabloid BOLA selama ini.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irdina Tiara Putri
"Kehadiran media sosial meningkatkan kesempatan pelaku bisnis untuk memasarkan produknya secara lebih kreatif dan inovatif. Peningkatan media sosial juga menghadirkan definisi baru terhadap kemunculan artis di media sosial yang dikenal sebagai Youtuber dan juga Celebgram dalam platform Youtube dan Instagram. Fenomena ini mendorong pemasar untuk melakukan endorsement terhadap influencer di media sosial. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh Youtuber dan Celebgram dalam bentuk interaksi parasosial parasocial interaction yang terjadi antara influencer terhadap followersnya dalam membentuk persepsi dan niat beli konsumen terhadap produk yang di endorse para influencer. Untuk itu, penelitian ini mengembangkan model penelitian yang melihat pengaruh parasocial interaction terhadap brand perception. Model yang dikembangkan kemudian divalidasi menggunakan Structual Equation Modelling SEM , data penelitian didapat dari hasil survey dengan menyebarkan kuesioner kepada wanita berusia 18 hingga 34 tahun. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi bahwa atribut dari PSI yaitu ketertarikan fisik, sosial, dan sikap homofili dapat mempengaruhi persepsi merek dan pada akhirnya mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.

Social media presence increases the chances businesses to market their products in a more creative and innovative way. Increased social media also presents a new definition to the emergence of artists in social media known as YouTuber and also Celebgram in Youtube and Instagram. This phenomenon encourages marketers to make endorsement to Youtuber and Celebgram. This study aimed to determine the effect YouTuber and Celebgram in the form of interaction parasosial parasocial interaction that occurs between the influencer to their followers in shaping consumer perceptions and purchase intentions for the product that was endorsed by the influencers. Therefore, this study developed a research model that saw parasocial interaction effect on brand perception. The models were developed and then validated using structual Equation Modeling SEM , the research data obtained from the survey by distributing questionnaires to women aged 18 to 34 years. The results of this study confirm that the attributes of the PSI that is, physical attractiveness, social and homophile attitude can affect brand perception and in turn encourage consumers to make purchases."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>