Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sembiring, Ivory B. T.
"Pasar yang terus berubah, kompetisi yang semakin ketat dengan jumlah pemain yang makin banyak Serta tuntutan pelanggan yang semakin beragam menyebabkan suatu perusahaan harus mampu bereaksi dengan cepat atas perubahan yang muncul. Hal tersebut juga berlaku bagi PT X-ABC yang bergerak dalam industri otomotif di segmen truk dan bus. Sifat produk sebagai barang industri berarti konsumen dari segmen ini merupakan industri Iain yang membutuhkan produk PT X-ABC sebagai penunjang proses operasionalnya. Hal ini memberikan karakteristik khusus dari pasar dan pelanggannya.
Pemain yang akan memenangkan kompetisi adalah pemain yang menawarkan value maksimal pada pelanggan narnun di saat yang sama mampu mempertahankan tingkat profitabilitas yang sesuai bagi pemilik modalnya. Kompetisi yang semakin ketat menyebabkan upaya memaksimalkan value yang ditawarkan kepada konsumen tidak bisa hanya melalui manfaat yang terlingkup dalam produk yang ditawarkan itu sendiri, melainkan juga strategi dan proses/aktivitas yang tepat sasaran (efektif) dan efisien, dimulai dari titik awal proses penciptaan
produk, penyerahan kepada konsumen,hingga layanan purna jual.
Selain kesesuaian dengan strategi perusahaan, proses yang memenangkan perusahaan adalah proses yang mampu menawarkan value maksimal pada customer. Proses yang seperti ini adalah proses yang sejalan dengan konsep Value Based Management. Proses yang sesuai dengan strategi perusahaan dan sejalan dengan konsep Value Based Management diharapkan akan dapat menawarkan value maksimal pada pelanggan sehingga perusahaan mampu memenangkan pasar dan disaat yang sama tetap memberikan return value pada pemegang saham.
Economic Value Added (EVA) merupakan pengukuran standar yang digunakan dalam penerapan konsep Value Based Management. Namun EVA tetap hanyalah merupakan suatu pengukuran atas hasil dan bukan alat untuk melakukan perbaikan dan perubahan business process yang ada untuk menciptakan value. Unluk itu penelitian ini akan berfokus pada analisa proses/aktivitas yang terjadi di sepanjang value chain yang ada di perusahaan, kesesuaiannya dengan strategi yang sudah dijabarkan sebelumnya dalam penerapan konsep Value Based Management serta usulan perbaikan yang dapat diterapkan atas proses tersebut.
Dari hasil analisa atas proses strategic management yang ada dapat dilihat kesesuaian dan benang merah yang jelas dari identifikasi key succes factor di segmen industri otomotif ini, hingga perumusan tujuan dan strategi pemsahaan yang mengacu kepada pencapaian key succes
factor tersebut. Strategi yang dirumuskan juga sudah dicoba untuk diterapkan dalam ketiga value chain yang ada di PT X-ABC yaitu Marketing, Distribution dan After Sales Service.
Analisa atas aktivitas-aktivitas yang terdapat di ketiga value chain tersebut menunjukkan masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki dan dikembangkan sehingga aktivitas-aktivitas tersebut dapat menunjang secara optimal strategi yang dirumuskan, untuk akhirnya menghasilkan
pencapaian tujuan perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdan Syakura
"ABSTRAK
Earned Value Management (EVM) adalah metode untuk mengontrol proyek dari segi ruang lingkup, waktu, dan biaya. EVM umumnya diterapkan pada proyek konstruksi, sedangkan penerapan EVM pada proyek jasa masih sangat jarang. Penelitian ini melihat penerapanEVMpada proyek jasa, khususnya dalam mengontrolproyek menggunakan parameter dan indikator yang ada dalam EVM yaitu Planned Value (EV), Actual Value (AC), Earned Value (EV), Variance at Completion (VAC), Cost Variance (CV), Schedule Variance (SV), To Complete Performance Index (TCPI), Cost Performance Index (CPI), Schedule Performance Index (SPI), dan Estimate at Completion (EAC). Objek studi kasus yang digunakan dalam penelitian adalah proyek jasa konsultasi dan alih media berbasis elektronik yang dimiliki oleh Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) Provinsi DKI Jakarta. Metode EVM dalam penelitian ini digunakan sejak awal fase perencanaan hingga fase pengontrolan proyek.Hasil penelitian menunjukkan dua bagian penting dalam penerapan EVM pada proyek jasa.Pertama, bahwa EVM terbukti membantu pelaksana dalam mengelola proyek jasa secara keseluruhan.Kedua, pelaksana proyek hendaknya berhati-hati dalam menggunakan indikator EAC dan VAC agar tidak salah mengartikan nilai yang dihasilkan.

ABSTRACT
Earned Value Management (EVM) is a method to control project scope,schedule, and cost.EVM known for its application in construction project, while its application in services contract is rarely to be found. This paper look at EVM application in services contract, especially in controlling the project using EVM parameters and indicators, those are Planned Value (EV), Actual Value (AC), Earned Value (EV), Variance at Completion (VAC), Cost Variance (CV), Schedule Variance (SV), To Complete Performance Index (TCPI), Cost Performance Index (CPI), Schedule Performance Index (SPI), and Estimate at Completion (EAC). This case study’s object is a consulting and electronic-based archiving project owned by the Official Building Control and Order of JakartaProvince. In this research, EVM method was used from planning phase until controlling phase. The result indicates two important things in term of EVM application in service contract. First, EVM is proved to helps the project manager manage the project as a whole. Second, the project executor should be careful in using EAC and VAC in order not to misinterpret the result."
2014
S54135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Hiksas
"Kolaborasi antara dua kultur yang berbeda tidak hanya pada bahasa tetapi juga pada etos kerja merupakan sebuah penyatuan yang memerlukan proses penyamaan visi, transfer pengetahuan dan juga prilaku kerja. PT. Wing Indonesia, sebuah perusahaan yang dimiliki secara penuh oieh Jepang, namun mempunyai karyawan seluruhnya orang Indonesia telah menerapkan sebuah konsep manajemen "The Knowledge Creating? dalam kesehariaan manajemennya. Penerapan ini diharap dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi produktivitas kerja perusahaan, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan pada akhirnya kesejahteraan karyawannya.
Konsep yang mengutamakan bentuk partisipatif karyawan terhadap usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan telah berhasil dengan baik dilakukan pada PT. Wing Indonesia. Tesis mengkhususkan penelitiannya pada periode 1999 - 2002, dengan responder yang diambil secara keseluruhan dari satu divisi produk yang bernama divisi "East Wing Production". Penelitian yang dilakukan dengan melihat indikator-indikator yang berada pada konsep "The Knowledge Creating", yang meliputi proses konversi pengetahuan, adaptasi manajemen "middle-up-down", interaksi komunikasi yang berlangsung, fungsionalisasi organisasi hypertext dan jaringan kerja yang dimiliki. Selain itu penelitian ini juga menggunakan data pendukung yaitu berupa data produksi yang dihasilkan dan umpan balik dari konsumen.
Dari hasil penelitian ini, penulis memperoieh beberapa kesimpulan bahwa penerapan konsep manajemen knowledge creating company pada PT. Wing Indonesia berjalan baik. Dari beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian ini, secara keseluruhan menunjukan tingkat pencapaian penerapan yang baik. Salah satu hal yang dapat dilihat secara nyata adalah tingkat produksi inovasi molding yang semakin meningkat dan tingkat kesalahan serta keluhan dari konsumen yang semakin menipis (mendekati angka nol).
Dalam era yang lebih kompetitif dan trend globalisasi yang berlangsung, PT. Wing Indonesia telah mempersiapkan sumber daya manusianya melalui proses pembelajaran dan sosialisasi kultur etos kerja yang positif, inovasi-inovasi produk telah berjalan, hal ini dapat dilihat pada perkembangan produksi dua tahun terakhir ini. Ini merupakan tujuan antara yang akan mempengaruhi keuntungan perusahaan, sehingga akan memberikan implikasi pada kesejahteraan karyawan.
Studi penelitian, ini merekomendasikan bahwa penerapan sebuah konsep tidak selalu harus berangkat dari dunia barat, tetapi dapat juga dilakukan dari lingkungan Asia sendiri. Penerapan konsep "Knowledge creating company' pada PT. Wing Indonesia membuktikan bahwa konsep ini dapat berjalan dengan baik dan juga memberikan, implikasi yang sangat baik pada peningkatan produktivitas perusahaan. Penerapan konsep "Knowledge creating" tidak harus selalu dilakukan pada perusahaan multi nasional saja, tetapi juga dapat diterapkan pada perusahaan-perusahaan lokal, sehingga dapat mendorong daya saing dan kompetisi perusahaan tokal pada era pasar global saat ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Nursahid
"ABSTRAK
Permasalahan yang dihadapi oleh industri perbankan di Indonesia termasuk BRI,
antara lain terletak pada struktur pendapatannya yang sangat tergantung pada pendapatan
bunga (interest income). Kenaikan tingkat suku bunga simpanan sebagai salah stum akibat dari
terjadinya krisis ekonomi, tidak dapat segera diatasi dengan cara menaikkan suku bunga
pinjaman. Hal ini terjadi selain karena adanya ketentuan review suku bunga secara periodik,
juga dampak kenaikan tersebut sangat memberatkan nasabah. Jumlah kredit bermasalah yang
semakin meningkat menyebabkan tidak seimbangnya antara pendapatan bunga dengan biaya
bunga yang harus ditanggung oleh bank. Dengan net interest margin yang negatif di satu sisi,
dan di sisi lain pendapatan lainnya di luar bunga tidak dapat menutupi selisih tersebut, maka
bank mengalami negative spread.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka bank perlu melakukan terobosan baru
dengan cara merubah struktur pendapatannya secara bertahap melalui penggalian potensi
untuk meraih pendapatan di luar bunga (fee based income). Fee tersebut diperoleh atas dasar
pelayanan (service) yang diterima oleh nasabah. Bank yang mampu memberikan kepuasan
kepada nasabahnyalah yang akan dapat mengumpulkan semakin banyak pendapatan dari
berbagai macam fee. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika kancah persaingan dalam
industri perbankan Indonesia di masa mendatang akan dipimpin oleh bank yang mampu
melepaskan diri dan ketergantungannya terhadap pendapatan bunga. Dan bank tersebut
adalah bank yang senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan kondisi Iingkungannya,
termasuk daiam merespon setiap tuntutan nasabahnya.
BRI sebagal bank dengan jaringan yang sangat luas dan jumlah nasabahnya yang
mencapai puluhan juta orang, memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat
mengembangkan beberapa jenis produk/jasa perbankan yang berbasiskan pelayanan. Dengan
memungut fee per transaksi sebagai pendapatan, maka jumlah nasabah yang banyak tersebut
akan menjadi modal utama untuk dapat meningkatkan kinerja profitabililas BRI di luar
pendapatan bunga. Selain itu, budaya baru BRI yang secara tegas mencantumkan ?kepuasan
nasabah? (customer satisfaction) sebagai salah satu unsur budaya kerja, merupakan landasan
yang kuat dalam usaha meraih sukses dalam bisnis jasa/pelayanan ini. Dengan meningkatnya
fee based income sebagai sumber pendapatan yang iebih ?sustainable? maka secara pasti akan
mengurangi ketergantungan BEl kepada pendapatan bunga, sehingga akan meningkatkan pula
kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Dari beberapa jenis jasa yang dapat dijadikan sumber fee based income, maka
international payment merupakan salah satu produk yang memiliki potensi sangat tinggi
untuk segera dikembangkan menjadi produk yang unggul. Pemanfaatan jaringan kerja yang
luas dan tersebar, jumlah nasabah yang mencapai puluhan juta, disertai usaha dan
pembenahan atas segala kekurangan yang masih ada, terutama di bidang teknologi akan
menempatkan BRI pada posisi unggul dalain persaingan. Keberhasilan dalam
mengernbangkan bisnis ini tidak hanya akan menghasilkan income bagi BRI, tetapi sekaligus
memberikan dampak berantai (multiplier effect) yang disebabkan oleh meningkatnya citra
perusahaan, dan berpotensi untuk menghasiikan other income dan proses ?cross-selling?
terhadap produk BRI lainnya maupun kegiatan promosi gratis oleh nasabah.
Peranan bank koresponden, khususnya bank depositori koresponden sangat besar sekali
dalam kegiatan bisnis international payment. Selain bertindak sebagai distributor, supplier,
sekaligus kasir dalam transaksi, bank depositori koresponden berperan aktif dalam usaha
memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah. Untuk meraih kesuksesan seperti yang
diharapkan di atas, tidak ada cara lain selain terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan
melalui pemanfaatan secara maksimal atas seluruh sumber daya perusahaan, termasuk
jaringan bank koresponden yang dimiliki demi mencapai kepuasan nasabah.
Dalam usaha mengembangkan konsep bisnis international payment sebagai pendorong
keuntungan (profit boosters) bagi BRI khususnya fee based income, maka selain kompetensi
di bidang relationship management yang telah dimiliki, barus ditunjang pula dengan
kompetensi lainnya seperti transaCtion processing dan risk management. Kompetensi tersebut
hanya bisa diperoleh dengan dukungan teknologi yang memadai. Salah satu alternatif untuk
menguasai teknologi tersebut adalah melalui outsourcing.
"
2001
T5250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Pahala A.
"SBU XYZ adalah salah satu unit usaha stratejik atau SBU di lingkungan perusahaan penerbangan PT. ABC yang bergerak di bidang penyediaan jasa perawatan pesawat terbang. Industri perawatan pesawat dunia atau disingkat dengan N1RO (Maintenance Repair and Overhaul) sedang mengalami perubahan yang sangat cepat dengan karakteristik potensi pasar yang besar dan intensitas tingkat persaingan yang tinggi. Untuk itu dibutuhkan strategi bersaing yang dapat mengkaitkan faktor internal perusahaan dan lingkungan eksternal sehingga dapat diciptakan daya saing strategis dan tingkat kemampulabaan yang tinggi relatif dibandingkan dengan pesaingnya.
Analisis strategi bersaing umumnya dilakukan dengan menggunkan teknik analisis yang bersifat kualitatif, misalnya: ADL dan SWOT analisis. Di dalam penelitan ini, AHP dikombinasikan dengan ADL untuk menghasilkan pilihan alternatif strategi yang lebih baik.
Dari hasil analisis ADL diperoleh beberapa pilihan alternatif strategi yang layak untuk diimplementasikan oleh SBU XYZ. Kemudian model keputusan pemilihan strategi yang disusun berdasarkan hasil analisis ADL dievaluasi dengan AHP, yang menggunakan kerangka analisis perhitungan nilai eigenvalue dan nilai eigenvector digunakan untuk menentukan skala prioritas dari masing-masing alternatif strategi.
Hasil yang diperoleh dari kombinasi AHP dan ADL di dalam analisis strategi bersaing adalah sebagai berikut: alternatif strategi memperbaiki proses bisnis (business process) memiliki skala prioritas tertinggi, yaitu 0.312; dan kemudian diikuti oleh alternatif strategi memperluas dan memperbanyak sertifikasi approval (0.271); memperbaiki manajemen sediaan (inventory management) (0.217); melakukan penetrasi pasar (0.111); dan yang terakhir adalah mengurangi modal kerja (0.089)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5892
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Jemsly
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006
658 HUT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Susanta
"Era perdagangan bebas dunia yang dicanangkan akan dimulai tahun 2010 memberi implikasi yanngjelas pada semakin ketatnya persaingan dalam industri penerbangan dunia. Sebagai petunjuk awal terlihat dari berbagai upaya penciptaarl produk dan program pemasaran yang gencar dari seluruh maskapai penerbangan. Di kawasan Asia Pasifik posisi Gamda kurang menggembirakan dalam menghadapai maskapai utama seperti Singapore Airlines, Japan Airlines ataupun Cathay Pacific. Sementara itu di sektor domestik, Garuda menghadapi gencamya program pemasaran Sempati Air, Bouraq Airlines, Mandala Airlines maupun Merpati Nusantara. Garuda masih menguasai pangsa pasar dominan meskipun prosentasenya semakin menurun.
Sebagai mana sifat BUMN (Badan Usaha Milik Negara) secara umum, Garuda memiliki konsekuensi ganda sebagai pelaku ekonomi dan sekaligus pelayan kepentingan masyarakat dan negara. Disatu pihak perusahaan mendapatkan keuntungan dengan fasilitas serta dukungan dari pemerintah melalui berbagai kebijakan dan regulasinya. Tetapai struktur kepemilikan penusahaan yang 100 persen dimiliki oleh negara mengakibatkan keterkaitan yang sangat tinggi dengan birokrasi. Keputusan strategi bisnis yang diambil seningkali lebih banyak berdasarkan kepentingan politik, dimana kelompok birokrasi pemegang saham menyampaikan kepentingannya, dibanding pertimbangan bisnis. Sebenarnya hal tersebut tidak harus menjadi masalah apabila perusahaan dan pemenintah memiliki satu komitmen: kemajuan dan keuntungan perusaha an. Banyak fakta mengungkap hal tersebut. Tetapi tujuañ polilik hanya dapat dicapai denganpengorbanan ekonomis sering berlaku untuk BUMN.
Didalam tubuh Garuda sendiri, berkembang permasalahan signifikan yang hams segera mendapatkan penyelesaiannya. Tingginya nilai DER (debt equity ratio), tingkat profitabilitas yang kurang menggembirakan serta kebutuhan dana segar secepat mungkin untuk membiaya peremajaan armada adalah beberapa diantara permasalahan yang dihadapi perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia tersebut. Trgaedy of public utilities sering terjadi. Untuk itu Garuda perlu segera mengatasi permasalahannya sendiri untuk meningkatkan daya saingnya.
Akibat beban yang semakin berat, pemerintah Indonesia dewasa mi semakin memacu peningkatan kinerja BU]\ IN (Badan Usaha Milik Negara) melalui berbagai kebijakan dan regulasi yang mengarah pada proses privatisasi secara umum. Mulai dan perubahan .struktur organisasi, penjualan BUMN merugi hingga divesture atau pelepasan (sebagian atau seluruh) kepemilikan saham pemerintah melalui berbagai cara. Divesture dapat dilakukan dengan menjual sahani di pasar modal, pencarian pemodal strategis melalui sistem private placement ataupun penciptaan struktur usaha kompetitif.
Privatisasi bukan satu-satunya cara untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi Garuda. Terdapat berbagai altematif yang meliputi management contract, pembentukan modal bersama (joint venture), perancangan sistem debt financing yang lebih kompetitif, pelaksanaan asset-based financing, ataupun pembentukan partnership tingkat taktis maupun strategis melalui aliansi.
Apabila Garuda beniiat mengambil privatisasi sebagai metode pemecahan masalah, karya tulis mi bertujuan menganalisa segala kemungkinan, keuntungan dan kerugian, kelemahan dan kekuatan organisasi, tantangan dan peluang serta penyusunan berbagai tahapan yang diperlukan untuk melaksanakan proses tersebut. Penulis menggunakan 4 (empat) tahapan proses yang dimulai dengan tahap pra-persiapan dimana perusahaan menyiapkan diii sebelum berupaya memenuhi kelengkapan persyaratan untuk melakukan penjualan saham perdana kepada publik (IPO - initial public offering). Tahapan mi memerlukan waktu yang panjang karena hams dilakukan pembenahan kepengelo!aan organisasi, pemberdayaan aset, pembangunan sistem akuntansi, keuangandan sistem informasi yang handal serta perencanaan sumber daya manusia. Garuda hams menetapakan komitmen yang tinggi untuk menjadi perusahaan publik dengan segala keuntungan dan konsekuensinya. Proses privatisasi tidak akan berhasil tanpa dukungan penuh dari manajemen dan karyawan. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat privatisasi sering memerlukan program pensiun dini atau rasionalisasi yang membawa dampak buruk bagi karyawan. Pelaksanaan rasionalisasi tersebut selain memerlukan biaya organisasi juga dana segar yang tidak sedikit. Penetapan sasaran dan kriteria sukses privatisasi melalui pasar modal dapat dilakukan pada tahap ini.
Didalam tahap ke dua yang merupakan tahap persiapan, Garuda hams memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan oleh badan otorisasi penjualan saham di pasar modal domestik (BAPEPAM) ataupun di sektor internasional (SEC - Securities Exchange Comissiondi Amerika misalnya). Perusahaan dengan arahan Tim Pembinaan hams menetapkan tim rekanan dan konsultan (dalam aspek penjaminan emisi, akuntansi, hukum, keuangan, pemasaran dan perdagangan saham) sebagai pembantu dan penasehat dalam memenuhi persyaratan tersebut. Peruntukan dana yang diperoleh dari penjualan saham hams ditetapkan dan diusahakan untük komitmen dengan janji tersebut. Pada tahap mi Garuda hams menentukan secara tepat persentase saham lama milik pemerintah dan saham baru yang harus dikeluarkan setelah dilakukan penilaian (valuation) terlebih dahulu serta kebutuhan dana yang dikehendaki. Penentuan harga dan waktu menjadi dua komponen yang sangat vital dalam menentukan tingkat keberhasilan penjualan saham kepada publik disamping beberapa aspek penting Iainnya. Kesuksesan saham bukan karena harganya yang murah, tetapi lebih banyak k arena terpenuhinya keseimbangan permintaan dan pasokan. Timing is more lucky than skill mungkin menjadi fakta. Tetapi Garuda hams mempertimbangkan (1) kondisi IPO atau pasar modal, (2) kecenderungan ekonomi global, (3) opini pemodal terhadap industri angkutan udara, (4) kinerja PER (price earning ratio) saham yang telah tercatat terutama dari industni yang sama, (5) rerata volume IPO industri yang sama.
Pada tahap penjualan Garuda sudah menetapkan penjamin emisi global, tempat penjualan, harga saham di masing-masing pasar modal serta rentang waktu untuk mengajukan permohonan pemelian. Garuda hams lebih mengutamakan pemodal yang beronientasi jangka panjang disaminjtemodal spekulatif (risk lover). Hal tersebut akan membantu memperbaiki kineija saham puma jual serta menciptakan aflermarket overhang. Lokasi penjualan dipilih dimana pemodal mengetahui betul kondisi Garuda, peluang masa depan dan banyak berhubungan dengan jasa yang diberikan Garuda. Hal tersebut akan memperendah biaya pemasaran saham. Untuk menggairahkan sentimen pemodal di pasar modal domestik maka penlu didahului dengan penawaran di pasar internasional. Atau kalau tidak penjualan dapat dilakukan pada waktu lokal yang sama. Untuk menunjang keberhasilan IPO perlu disusun program pemasaran yang matang dan berkesinambungan.
Garuda dapat meningkatkan loyalitas karyawan dan para direksi melalui melakukan penjualan saham dengan diskon dalam program ESOP (employee stock ownership plan). Hal tersebut akan menanamkan rasa memiliki (sense of belonging) bagi karyawan dan direksi sehingga mereka lebih komitmen terhadap kepentingan perusahaan serta lebih balk kinerjanya. Lebih luas lagi Garuda dapat membentuk jaringan kepemilikan (stake holder) dengan menjual sahamnya kepada pemasok, konsumen loyal, dan kelompok lainnya yang berkai tan dengan Garuda.
Pada tahap purna-jual perlu dibentuk Bagian Hubungan Investor yang berfungsi (1) memenuhi dan mempertahankan terpenuhinya hukum dan aturan sekuritas (2) mempertahankan kinerja saham puma jual (3) menciptakan afiermarket overhang (4) menghindari perdagangan saham palsu atau insider trading. Inti dari ftingsi bagian mi adalah menjalin hubungan baik dengan pemodal dan menjamin keterbukaan informasi perusahaan sebag aimana layaknya perusahaan publik. Mereka akan menentukan langkah-langkah pelepasan saham tingkat lanjutan untuk memperoleb dana tambahan dengan biaya yang Iebih rendah dibanding pada saat IPO dilakukan. Saham harus dianggap sebagai produk utama selain produk industri jasa angkutan udara perusahaan. Untuk itu perlu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan puma jualdan komitmen yang benar-benar matang."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Hasanah
"Perkembangan Internet yang pesat mendorong industri online content service tumbuh dengan cepat. Banyak aplikasi yang menyediakan akses untuk download musik digital melalui Smartphone, Tablet, MP4 Player, atau Personal Computer. Untuk dapat berhasil dalam menjual musik digital secara online, sangatlah penting untuk mengetahui alasan kenapa pelanggan mau atau tidak mau membayar untuk musik digital online. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh persepsi nilai terhadap minat beli musik digital melalui iTunes Store dan menganalisa pengaruh kesadaran etis konsumen tentang pembajakan online terhadap ke dua variable tersebut.
Dengan menggunakan aplikasi Lisrel sebagai pengolah data, perceived usefulness tidak terbukti memberikan pengaruh positif terhadap perceived value. Perceived of enjoyment memberikan pengaruh positif signifikan terhadap perceived value. Technicality memberikan pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap perceived value, Perceived fee memberikan pengaruh negatif signifikan terhadap perceived value. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa persepsi nilai memberikan pengaruh positif signifikan terhadap minat beli musik digital melalui iTunes Store dan pengaruh kesadaran etika diri konsumen yang tinggi tentang pembajakan online memberikan pengaruh positif signifikan terhadap persepsi nilai dan keinginan membeli musik digital di iTunes Store.

The proliferation of the internet has encouraged the growth of online content service industry. There are lots of applications that provide access to download digital music through Smartphone, Tablet, MP4 Player, or Personal Computer. In order for the music digital to succeed, it is essential to understand why consumers are willing to pay for digital music online. The purpose of this study is to analyze the influence of perceived value and purchase intention in the context of digital music through iTunes Store and analyze the influence the ethical self-efficacy for online piracy with the other two variable.
With Lisrel application to run the data, the result indicate perceived usefulness doesn’t have significant influence on perceived value, while perceived of enjoyment have significant influence on perceived value. Technicality doesn’t have significant influence on perceived value. Perceived fee have negative significant influence on perceived value. The result indicate that perceived value have significant influence on purchase intention in the context of music digital through iTunes Store and the ethical self-efficacy for online piracy have significant influence on perceived value and purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zuhud Fattah
"ABSTRAK
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis pengaruh keterampilan
kewiraswastaan dan persepsi nilai terhadap intensi berwiraswasta. Penelitian ini
dilakukan dengan sampel 130 responden mahasiswa Program Ekstensi Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung
dan melalui e-mail selama bulan Oktober-Desember 2013. Analisis data dan
pengujian hipotesis menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dengan
bantuan aplikasi SmartPLS 2.0 yang telah banyak digunakan dalam penelitian
terkait kewiraswastaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan
kewiraswastaan dan persepsi nilai berpengaruh positif signifikan terhadap intensi
berwiraswasta.

ABSTRACT
The purpose of this paper is to analyze the influence of Entrepreneurial Skills and
Value Perception toward Entrepreneurial Intentions. The study was conducted
with a sample of 130 respondents of Economic Faculty Extension Program of
University of Indonesia students. The survey was conducted during the month of
October-December 2013. Data analysis and hyphotesis testing using the Partial
Least Square technique with SmartPLS 2.0 that has been satisfactorily applied on
entrepreneurship studies. Analytical results obtained results that Entrepreneurial
Skills and Value Perception has a positive significant effect on Entrepreneurial
Intentions."
2014
S53652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widhi Setya Wahyudhi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap penerapan Lean Six Sigma pada divisi perawatan di PT PPN, dimana metode yang akan diterapkan ini akan melihat efektivitas dari implementasi lean six sigma. Terdapat fase dalam pengambilan data, yaitu dengan metode pengolahan data yang sudah terdapat dalam database perusahaan atau dari computerized maintenance managament system CMMS . Dengan menggunakan pendekatan lean six sigma akan menyediakan sebuah pendekatan yang terstruktur untuk menyelesaikan masalah melalui implementasi 5 fase; Define, Measure, Analyse, Improve, dan Control DMAIC . Metodologi DMAIC merupakan metodologi yang sederhana yang dapat diaplikasikan ke seluruh aspek bisnis/operasional baik pada perusahaan manufaktur maupun industri jasa dimana masing-masing fase memiliki tujuan, tindakan serta ouput yang jelas. Six Sigma akan berfokus pada kualitas daripada kuantitas dari data yang akan menerapkan teknik statistika dalam format praktek. Dengan menggunakan pendekatan lean six sigma akan didapatkan sistem aktivitas perawatan yang lebih efektif dan efisien di PT PPN. Sehingga dengan memperoleh sistem manajemen perawatan yang optimal akan menciptakan keunggulan daya saing perusahaan sustainable competitive advantage . Dari hasil penelitian didapatkan perbaikan pada salah satu key performance indicators yaitu redo PS, dimana nilai redo PS PC1250 HD4657R turun menjadi 0 , nilai Ppk PC 1250 naik menjadi 8.30 dan nilai Ppk HD4657R naik menjadi 18.32, selain itu didapatkan potensial benefit secara financial yaitu 3 miliar rupiah untuk HD4657R dan 16 Miliar rupiah untuk PC1250.Kata kunci :Computerized Maintenance Management System CMMS ; DMAIC; heavy equipment; lean; Maintenance; six sigma; sustainable competitive advantage.

ABSTRACT
This study aimed to analyze the application of Lean Six sigma in the perawatan division at PT PPN, where the method to be applied will look at the effectiveness of the implementation of lean six sigma. There is a phase in the data collection, namely the method of processing data that is already contained in the company 39 s database or from a computerized perawatan managament system CMMS . By using lean six sigma approach will provide a structured approach to resolve the problem through the implementation of 5 phase of six sigma methodology Define, Measure, Analyze, Improve and Control DMAIC . DMAIC methodology is a simple methodology that can be applied to all aspects of operations both on manufacturing and the service industry where each phase has a purpose, action and clear output. Six sigma will focus on the quality rather than the quantity of data that will apply statistical techniques in a practical format. By using lean six sigma approach will get the system perawatan activity more effective and efficient in PT. PPN. So as to obtain an optimal perawatan management system will create a competitive advantage companies sustainable competitive advantage . From this research have some performance improvement at one of key performance indicators, that key performance indicators was redo PS. redo PS value for PC1250 and HD4657R decreased to 0 , Ppk value of PC 1250 increased to 8.30 and Ppk value of HD4657R increased to 18.32. Beside that it have some potential benefit for financial performance, it have 3 Billion rupiah for HD4657R and 16 Billion rupiah for PC1250.Key Word Computerized Maintenance Management System CMMS DMAIC heavy equipment lean Maintenance six sigma sustainable competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>