Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faisal
"Penggunaan material teknik tidak hanya mencakup bahan-bahan konvensional, tetapi sudah sampai kepada pemanfaatan material yang lebih maju (advanced materials), dimana teknologi pembuatanya relatif berbeda dengan material yang sudah ada sekarang. Salah satu jenis material yang termasuk ke dalam kelompok material maju adalah material komposit. Dengan adanya material komposit yang digunakan bagi industri, khususnya indusiri automotive akan memberikan sumbangan yang sangat penting dalam menunjang perkembangan industri tersebut untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas serta dapat bersaing di pasaran. Kemajuan penggunaan material komposit ini telah memberikan suatu harapan dan kesempatan bagi para peneliti untuk mengembangkan dan mencari bahan alternatif yang dapat menggantikan material yang telah ada dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan. Salah satu cara untuk memakai bahan alternatif yang ramah lingkungan adalah memanfaatkan Dry Shaving (leather waste) dart basil penyamakan kulit (tanning process) sebagai pengisi (filler) yang digunakan untuk bahan komposit.
Penelitian ini merupakan salah satu usaha dalam rangka pengembangan material komposit, yaitu dengan meneliti pengarulr penambahan Thy Shaving (leather waste) sebagai filler untuk bahan komposit guna mengurangi biaya produksi serta meningkatkan sifat mekanik dan performance terhadap produk yang akan dibuat (fan housing truck, accu closing, bumper, etc) . Untuk mengetahui pengaruh limbah padat ini terhadap mechanial properties komposit, maka dilakukan pembuatan sampel uji komposit dengan variasi bend limbah kulit dengan komposisinya adalah 100% MI, GSM dengan liurbah kulit (18p-am, 36 gram, 54 gram, 72 grain) dan 10000% limbah kulit. Dart pengujian yang dilakukan. diperolelr tensile strength untuk CSM 450 dengan kadar filler 18 gram meningkat sebesar 4,88 % (43 N/nun2) dimana CSM murni sebagai pembanding, sedangkan CSM 300 yang hanya sebesar 2,17 ''%. Untuk nilai strain menunjukkan perhedaan yang cukup signifkan, yaitu meningkat sebesar 50 % (0, 0021 mm/mm) dibandingkan CSM 300 yang mampu sebesar 8,33 %. Adapun Modulus elastisitus dari material komposit dengan filler Thy Shaving ini memperlihatkan fenomena yang bertolak belakang dengan sifat-sifat mekanik di alas, ditnana untuk CSM 300 memiliki tingkat modulus elastisitas sebesar 97,29 %sedangkan CSM 450 inemiliki tingkat modulus elastisitas sebesar 68,96 %. Namun berhubung produk automotive yang akan dibuat memerlukan nilai ketangguhan yang cukup besar, maka material komposit harus memperhatikan mechanical properties sehingga koinposisi yang tepat untuk produk tersebut adalah serat gelas GSM 450 dengan kadar filler sebesar 18 grain.

Today, the use of advance materials for engineering applications becomes common and wider. An example of this kind of material is called composite materials, which needs different manufacturing process to produce compared to the conventional one. The use of composite materials in many industrial applications, such as automotive industry, supports better development and competitive value of the product and gives important contribution to its quality. In addition, the progress in utilization of composite materials gives a good hope and opportunity to develop and find more alternative materials which not only can replace the conventional ones but also are environmentally friendly. One alternative material, which can be used as a component for composite materials, is tanned leather waste in the form of ay Shaving.
This research is focused on investigating the influence of leather waste as filler on the mechanical properties and performance of composite materials in some automotive applications, such as radiator fan housing and battery cover. The experimental studies have been performed by producing some composite panels from different total weight composition of the leather waste : 100% CSM, CSM with leather waste as filler (18 grams, 36 grams, 54 grams, 72 grams) and 100% leather waste. From the experiments, it was found that, compared to the pure CSM, the tensile strength for CSM 450 with 18 grams leather waste and CSM 300 with the same weight is increased 4.88% (43 Nlmm1) and 2.17% respectively while the strain is increased 50 % and 8.33 % respectively. In addition, the modulus elasticity of both composite materials (CSM 450 with 18 grams and 300 with 18 grams) is increased 68.96 % and 97.29 %. Since the tensile strength is key factor for the investigated automotive parts (radiator fan housing and battery cover), the composite material with CSM 450 with 18 grams of leather waste as filler is selected.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alwi Rifqi
"Material komposit sangatlah populer dalam beberapa dekade terakhir karena massanya yang ringan dan harganya yang relatif murah disertai dengan kekuatan mekanik yang tinggi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membandingkan sifat mekanik dan kerusakan yang terjadi dari komposit sandwich dengan inti honeycomb polipropilen dan kulit epoksi/serat karbon yang difabrikasi dengan CPA (Cold-Press Adhesive) dan VARI (Vacuum-Assisted Resin Infusion). Terdapat empat pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu uji densitas, uji tarik, uji tekan, dan uji lentur. Pengamatan kerusakan dilakukan sebelum dan sesudah pengujian dilakukan. Kedua komposit sandwich memiliki nilai densitas yang rendah, yaitu; (0,42 ± 0,03) g/cm3 dan (0,56 ± 0,04) g/cm3 masing-masing untuk komposit sandwich yang dibuat dengan teknik fabrikasi Cold-Press Adhesive (CPA) dan VARI. Komposit sandwich CPA dan VARI mempunyai kekuatan mekanik yang relatif sama, yaitu (14,79 ± 6,11) MPa dan (13,09 ± 2,53) MPa untuk kuat lentur; (1,87 ± 0,17) MPa dan (1,5 ± 0,17) MPa untuk kuat tekan; dan (0,36 ± 0,06) MPa dan (0,33 ± 0,04) MPa untuk kuat tarik. Kerusakan pada inti terjadi pada sampel setelah pengujian lentur dan tekan, sedangkan kerusakan pada kulit terjadi pada sampel setelah pengujian lentur dan tarik. 

Composite materials are so popular in the last few decades as lightweight and relatively cheap with high mechanical properties. The purpose of this research was to compare the mechanical properties and failures of sandwich composites with polypropylene honeycomb as core and epoxy/carbon fiber as skin fabricated with CPA (Cold-Press Adhesive) and VARI (Vacuum-Assisted Resin Infusion). Four testing methods were used in this research, namely density measurement, tensile, compressive, and bending tests. Failure observation was conducted before and after mechanical tests. Densities of the two sandwich composites were (0,42 ± 0,03) g/cm3 and (0,56 ± 0,04) g/cm3 for CPA and VARI consecutively. Sandwich composites fabricated with CPA and VARI had a relatively similar mechanical strength values; in the amount of (14,79 ± 6,11) MPa and (13,09 ± 2,53) MPa for bending strengths, (1,87 ± 0,17) MPa and (1,5 ± 0,17) MPa for compressive strengths, and (0,36 ± 0,06) MPa and (0,33 ± 0,04) MPa for tensile strengths. Failure of the core was occurred in the bending and compressive test samples, meanwhile failure of the skin was occurred in the bending and tensile test samples."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Mohammad Aditya
"Metode fabrikasi material komposit paduan Al 6061 dengan penambahan partikel mikro SiC dipilih menggunakan metode pengecoran aduk karena mampu mendistribusikan partikel penguat SiC dan memiliki nilai ekonomis yang baik. Material ini kemudian diharapkan memiliki sifat mekanis yang baik dengan densitas yang relatif rendah.
Pada penelitian ini dilakukan variasi penambahan volume fraksi dari partikel miro SiC sebesar 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10% untuk mengetahui nilai optimal dari penambahan partikel penguat. Penambahan Mg sebesar 10 wt.% dilakukan untuk meningkatkan kemampubasahan dan penambahan Sr dan TiB dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanis dari material komposit. Kemudian didapatkan nilai kekuatan tarik, elongasi, dan kekerasan memiliki nilai maksimal pada penambahan partikel penguat SiC sebesar 10 wt.% dengan nilai masing-masing 230 MPa, 6,5%, dan 62,2 HRB. Sedangkan nilai kekuatan impak memiliki nilai optimum pada penambahan partikel penguat sebesar 4% dengan nilai 0.0294 Joule/mm2. Kemudian juga didapatkan bahwa persentase porositas terus meningkat seiring dengan peningkatan volume fraksi dari partikel penguat.

Manufacturing of composite material Aluminum Alloy (Al-Mg-Si) with the addition of micro SiC particles reinforcement chosen using stir casting method because it can be able to evenly distribute the SiC particles reinforcement and has a good economic value. Then this addition of SiC particles predicted will improved the mechanical properties and density of the materials.
In this study, the addition of micro particles volume fraction in the amount of SiC 2%, 4%, 6%, 8%, and 10% were used in order to know the optimum volume fraction. The addition of Mg 10 wt.% were used as wetting agent to increase the wettability between matrix and reinforce and the addition of AlSr and TiB were used to increase the mechanical properties. As a result, the ultimate tensile strength, elongation, and hardness value has a maximum value in addition of micro particles volume fraction in the amount of SiC 10 wt.%with the value up to 230 MPa, 6,5%, dan 62,2 HRB. However, the impact value and hardness value has a optimum value in addition of micro particles volume fraction in the amoung of SiC 4% with the value 0.0294 Joule/mm2. The percentages of porosity were increased along with the increase of micro particles volume fraction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Prima Naufal
"Komposit sandwich adalah material yang banyak diaplikasikan dalam berbagai industri, struktur bangunan, dan moda transportasi. Komposit sandwich memiliki kekuatan yang tinggi, massa yang ringan, dan dapat dibentuk dengan mudah. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan sifat mekanik (sifat tarik, sifat lengkung, dan sifat tekan) komposit sandwich dengan inti busa PU dan kulit epoksi diperkuat woven roving fiberglass, yang difabrikasi dengan teknik cold press-adhesif (ADS) dan VARI (vacuum assisted resin infusion). Pengukuran densitas, pengujian tarik, lentur dan tekan dilakukan dalam penelitian ini. Pengamatan permukaan sampel dilakukan untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada sampel setelah pengujian mekanik. Densitas komposit sandwich memiliki nilai yang relatif sama, yaitu sebesar (0,25 ± 0,01) g/cm3 untuk komposit VARI dan sebesar (0,27 ± 0,01) g/cm3 untuk komposit ADS. Kuat tarik sampel ADS, (1,96 ± 0,28) MPa, memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan kuat tarik sampel VR; sedangkan kuat lengkung sampel VR, (11,70 ± 1,98) MPa, memiliki nilai yang lebih tinggi. Kuat tekan kedua sampel memiliki nilai yang relatif sama yaitu (1,36 ± 0,45) MPa untuk sampel VR dan (1,32 ± 0,02) MPa untuk sampel ADS. Kerusakan yang terjadi pada komposit sandwich berupa kerusakan pada inti busa PU, dan delaminasi pada kulit dari komposit sandwich.

Sandwich composites are widely applicated materials in various industries, building structure, and transportation. Sandwich composites have high strength value, lightweight, and can be fabricated easily. The purpose of this research was to compare the mechanical properties (tensile, flexural, and compressive strengths) of sandwich composite with polyurethane foam as a core and woven roving fiberglass reinforced epoxy as skins, which were fabricated using cold press-adhesive (ADS) and VARI (vacuum assisted resin infusion). Density measurement, tensile, flexural, and compressive tests were carried out in this research. Sample surface observation was carried out to determine the damage that occurred to the samples after mechanical tests. The densities of both composites had relatively the same values, (0,25 ± 0,01) g/cm3 for VR sandwich composite and (0,27 ± 0,01) g/cm3 for ADS sandwich composite. The tensile strength of ADS sandwich composite, (1,96 ± 0,28) MPa, had a higher value than that the VR sandwich composite sample, while the flexural strength of VR sandwich composite, (11,70 ± 1,98) MPa, had a higher value than that the ADS sandwich composite. Compressive strength of both sandwich composites had relatively the same values (1,36 ± 0,45) MPa for VR sandwich composite and (1,32 ± 0,02) MPa for ADS sandwich composite. The damage occurred in the PU foam core, and delamination occurred in the skin of the sandwich composites."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Konco Topan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Liston Putra
"Teknologi laminasi yang sedang dikembangkan untuk lambung kapal cepat saat ini adalah metode Vacuum Assisted Resin Transfer Moulded (VARTM) dimana metode ini belum familiar di Indonesia. Metode ini diaplikasikan pada kapal cepat karena membutuhkan material yang cukup ringan dan kekuatan yang tinggi untuk meningkatkan performance dan kecepatan kapal. Kendala yang dihadapi saat menggunakan laminasi metode VARTM adalah sulitnya pihak klas untuk menentukan ketebalan optimum yang dibutuhkan untuk mencapai kekuatan yang disyaratkan oleh klas. Dengan berat fiber yang sama, metode ini menghasilkan ketebalan hasil laminasi lebih tipis sehingga peraturan sebelumnya tidak bisa dijadikan pedoman untuk menentukan ketebalannya karena akan terjadinya kelebihan material dan kapal menjadi lebih berat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dari material yang digunakan pada metode VARTM yaitu serat E-glass jenis multiaxial dengan matriks vinyl ester tipe Ripoxy R-802 EX-1. Spesimen dibuat dalam bentuk lamina dan laminated kemudian diuji tarik dan lengkung. Spesimen laminate dibuat dua bentuk susunan yaitu symmetry laminates dan quasi isotropic laminates. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kuat tarik dan modulus dari material ini dengan metode VARTM sangat tinggi dari persyaratan klas. Susunan yang paling optimal untuk diaplikasikan pada lambung kapal cepat adalah quasi isotropic laminates. Dengan fiber content yang sama, kekuatan meningkat 16% - 19%. Dengan hasil pengujian ini dapat diketahui ketebalan optimum pada lambung dengan metode VARTM.

Lamination technology that is being developed at this time is Vacuum Assisted Resin Transfer Moulded (VARTM) where this method has not been familiar in Indonesia. This method has been aplicated in High Speed Craft because it needs light and high strength material for increase performance and speed of ship. The Problem occur when using VARTM fabrication is Class find it difficult to determine optimum thickness to achieve strength of class. With the same fiber weight, This method produce thin laminate so that the previous rules could not be used as guidelines to determine optimum thickness because it will make over material and overweight. This research has been done to determine the mechanical properties of the material used in the VARTM method that are multiaxial E-glass fiber with a Ripoxy type R-802 vinyl ester matrix. Specimens has been made in lamina and laminated then tensile test and flexural test. Laminate specimens has been made two forms of composition that are symmetry laminates and quasi isotropic laminates. The test results showed that tensile strength and modulus values of this material with VARTM is very high than class requirements. The most optimal configuration to be applied in high speed craft hull is quasi isotropic laminates. With the same fiber content, strength increase of 16% - 19%. With the results of this testing can be found on the optimum thickness of the hull with VARTM method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Gunawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonbi
"ABSTRAK
Penggunaan beton bertulang sebagai pelat lantai pada pabrik aki, khususnya di ruang formation dan container charge masih banyak dijumpai kendala: terkelupasnya permukaan beton, timbulnya lubang-lubang pada lantai. Selain mengganggu aktivitas kegiatan produksi juga akan mencemari lingkungan. Pada ruang formation dan container charge beban yang bekerja cukup berat yakni beban forklift (± 2ton), bahan yang digunakan mengandung H SO dengan konsentrasi 20% dan beberapa bagian temperatur proses 60oC - 70°C.
Masalah yang ada : mencari bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai pelapis permukaan beton. Berdasarkan informasi produk kimia konstruksi, epoxy semen dan epoxy pasir silika dapat digunakan. Namun pemakaian jumlah filler semen dan pasir silika masih mengunakan cara coba-coba. Untuk itu dilakukan penelitian tentang sifat mekanik dan kimia komposit epoxy semen dan epoxy pasir silika dengan perubahan fraksi filler. Penelitian dengan melakukan pengujian terhadap tekan, impak, ketahanan terhadap H SO
Foto mikrostruktur dan pengamatan lapangan. Kemudian dianalisa dengan perhitungan modulus young secara teoritis model kubus, tabung, dan partikulit. Analisa kerapatan massa dan persyaratan komposit. Hasil penelitian menunjukan kedua komposit dapat digunakan untuk pelapis lantai pabrik aki. Hasil uji yang paling baik untuk epoxy semen pada perubahan fraksi filler 40%. Untuk epoxy pasir silika pada fraksi filler 20%. Hasil perhitungan modulus young pada kedua komposit yang dipilih model Partikulit, karena hasil perhitungan lebih kecil dari hasil uji dan model lainnya, sehingga lebih aman.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryana
"Komposit serat gelas/poliester telah banyak digunakan pada aplikasi perkapalan, dimana dalam aplikasinya pengaruh lingkungan telah terbukti dapat menurunkan sifat-sifatnya baik sifat fisis dan sifat mekanisnya. Salah satu pengaruh lingkungan yang sering dialami oleh material ini adalah adanya kenaikan temperatur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh temperatur pemanasan terhadap kekuatan impak dan lentur 4 titik material komposit serat gelas/poliester. Spesimen yang dipakai adalah komposit serat gelas/poliester yang dibuat dengan menggunakan metode laminasi basah. Komposisi dari serat gelas adalah 80% CSM dan 20% WR dengan susunan [3CSM/IWR/BCSM/IWR/2CSM]. Kcmudian pada material ini dilakukan pemanasan pada suatu dapur dengan variasi temperatur 60°C, 80°C, dan 100°c. Selanjutnya dilakukan pengujian impak metode Charpy dengan standar pengujian ASTM D256-93a dan pengujian lentur 4 titik dengan standar pengujian ASTM D790-92. Disamping itu untuk mengetahui bentuk dan mode perpatahan yang terjadi dilakukan foto makro dan mikro pada sampel yang telah diuji. Hasil pengujian impak, menunjukkan bahwa pengaruh temperatur terhadap kekuatan impak tidak dapat diketahui. Hasil pengamatan patahan akibat pembebanan impak menunjukkan mode kegagalan total dari material komposit ini yaitu berupa patah serat, delaminasi, hancumya matriks dan fiber pull-out. Hasil pengujian lentur 4 titik menunjukkan bahwa pengaruh temperatur pemanasan terhadap kekuatan lentur cenderung naik sampai temperatur 80°C, kemudian turun kembali pada pemanasan selanjutnya. Pengamatan perpatahan akibat pembebanan lentur 4 titik menunjukkan mode kegagalan yang didominasi oleh delaminasi pada daerah antarmuka WR dan CSM dan pengamatan patahan mikro memperlihatkan adanya retak matriks, patahan akibat lentur pada daerah WR."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Herman Yuwono
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>