Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139665 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djumyati Partawidjaja
"Perkembangan industri reksadana yang pesat di Indonesia membuat pengukuran terhadap kemampuan manajer investasi menjadi sangat penting. Nyatanya perkembangan industri reksadana yang pesat tersebut masih terlalu dini sehingga belum diikuti kesiapan industri dan badan pengaturnya.
Hal ini membuat upaya untuk melakukan pengukuran mengalami banyak hambatan. Di antara semua reksadana baru ada reksadana saham yang bisa diukur dengan benchmark paling jelas dan periode ukur cukup panjang.
Penelitian ini memakai model Henriksson-Merton untuk bisa memberikan gambaran mengenai kemampuan market timing dan stock selection para manajer investasi. Dari hasil uji panel yang dilakukan untuk bisa menggambarkan kemampuan market timing dan stock selection manajer investasi secara keseluruhan, didapatkan hasil hampir semua manajer investasi mempunyai kemampuan market timing yang buruk. Sementara kemampuan mereka dalam stock selection jauh lebih baik, tapi hanya memberikan nilai tambah yang sedikit terhadap excess return portofolio para manajer investasi itu.
Penelitian ini juga ingin melihat pengaruh ekonomi makro terhadap kinerja reksadana. Dari tiga faktor ekonomi makro yang dimasukan dalam model, yaitu inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar, ditemukan hasil bahwa pengaruh negatif yang paling besar datang dari suku bunga.

Fast growing mutual fund in Indonesia make evaluation for the fund manager ability becomes important. Unfortunately the growth is still immature, so the industry are still not ready neither the regulation body to.
Those things make the effort to evaluate the fund manager performance face many obstacles. The condition make equity mutual fund the best mutual fund to evaluate because this fund have a most measurable benchmark and have enough period to evaluate.
This research use Henriksson-Merton model to figure up the market timing and stock selection ability of the fund manager. From the panel test of this model, we could find out that almost all fund managers in Indonesia have bad market timing ability. They have much better stock selection ability, even though the ability has small effect for their excess return portfolio.
In this research too we want to look up the macro economic effect for the mutual fund performance. From three factors from macro economic we put in the model, which are inflation, interest rate and exchange rate, we could find out that the bigger negative effect come from interest.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Saortua
"Manajer investasi memiliki perbedaan dalam mengelola portofolio reksadana mereka, perbedaan inilah yang kemudian mempengaruhi kinerja reksadana saham. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Petajisto (2013), manajer investasi yang memiliki tingkat keaktifan yang tinggi memiliki potensi memberikan tingkat pengembalian reksadana saham yang lebih tinggi dibandingkan tingkat pengembalian indeks acuannya. Sedangkan manajer investasi dengan tingkat keaktifan rata - rata cenderung memberikan kinerja reksadana lebih buruk dibandingkan kinerja indeks acuan. Tesis ini mengukur tingkat keaktifan manajer investasi dalam mengelola portofolio reksadana saham yang beredar di Indonesia dan dampaknya terhadap kinerja reksadana. Metode pengukuran menggunakan metode active share dan tracking error yang diusulkan oleh Cremers & Petajisto (2009). Dimana dengan metode ini, tingkat keaktifan manajer investasi diukur berdasarkan stock selection dan market timing. Kemudian hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan kinerja reksadana saham. Dengan demikian, dapat dianalisis dampak tingkat keaktifan manajer investasi terhadap kinerja reksadana yang dikelolanya.

Investment manager have different style in manage their mutual fund portfolio. This difference then give impact on the mutual fund performance. Based on Petajisto (2013) research finding, investment manager with high mutual fund active management tend to deliver high return, while average mutual fund active management tend to deliver low return even below it`s benchmark index. This thesis try to measure investment manager activity in managing their mutual fund portflio in Indonesia, using active share and tracking error propose by Cremers & Petajisto (2009). Where with this metode, active management measure based on stock selection and market timing. The result then compare with Indonesian mutual fund performance to analyse the impact of investment manager activity in managing the mutual fund portfolio."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Rika Rezkyka
"Karya akhir ini membahas tentang kinerja reksadana saham di Indonesia serta hubungan antara kemampuan stock selection dan market timing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Sharpe index dan Treynor index, secara umum kinerja reksadana saham di Indonesia pada tahun 2005-2008 dapat dikatakan baik. Akan tetapi berdasarkan Jensen alpha dan information ratio hanya terdapat satu reksadana saham yang memiliki kinerja superior. Berdasarkan model Treynor- Mazuy dan Henriksson-Merton sebagian besar manajer investasi dalam penelitian ini tidak memiliki kemampuan market timing. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan stock selection dan market timing manajer investasi reksadana saham di Indonesia. Hal ini bertentangan dengan beberapa penelitian sebelumnya di negara lain yang menemukan adanya hubungan negatif atau tidak ada hubungan antara kedua kemampuan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar manajer investasi saham masih perlu meningkatkan kemampuan stock selection dan market timing demi meningkatkan kesejahteraan pemegang unit reksadana.

The main objectives of this final paper are to evaluate the performance of equity mutual fund s, and the correiation of stock selection and market timing abilities of fund managers in Indonesia. Based on Sharpe and Treynor index, it is concluded that in 2005-2008 the equity mutual funds in Indonesia perform well. On the other hand, based on Jensen’s alpha and information ratio there is only one fund that has superior performance. Funhermore, most of the investment managers do not possess superior market timing ability. This paper also concludes that there is a positive relationship between stock selection and market timing abilities of equity mutual fund managers in Indonesia. This finding contradicts previous research results in other countries which mostly find negative or no correiation between market timing and stock selection abilities. Most of the fund managers need to improve their stock selection and market timing abilities to increase the fund unit holders’ wealth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26548
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadini Adi Putri
"Karya akhir ini bertujuan untuk mengukur kemampuan Reksa Dana Saham di Indonesia dengan melihat kemampuan market timing dan stock selection yang dilakukannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Sharpe Measure dan Treynor measure, secara umum reksa dana saham di Indonesia pada tahun 2006-2011 memiliki kinerja yang baik. Namun berdasarkan Jensen alpha ada dua reksa dana yang memiliki kinerja superior dan berdasarkan Information Ratio hanya terdapat satu reksa dana saham yang memiliki kinerja superior. Berdasarkan model Treynor-Mazuy dan Henriksson-Merton sebagian besar manajer investasi dalam penelitian ini tidak memiliki kemampuan market timing hanya ada empat reksa dana saham yang memiliki kemampuan market timing.

The object of this final paper is to measure the ability of Equity Mutual Fund in Indonesia by looking at the ability of market timing and stock selection . The results showed that based on the Sharpe and Treynor Measure, in general equity mutual funds in Indonesia in the year 2006-2011 has a good performance. However, based on Jensen's alpha there are two mutual funds that have superior performance and based on the Information Ratio there is only one equity mutual fund that have superior performance. Based on the Treynor-Mazuy model and Henriksson-Merton model majority of investment managers in this study did not have market timing ability of mutual funds and that only four stocks that have market timing ability."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30257
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fargan Aji Permana
"Tesis ini membahas mengenai kinerja, konsistensi kinerja, kemampuan market timing, dan security selection dari reksadana saham di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan sampel sepuluh reksadana saham yang pernah tercatat sebagai reksadana terbaik di Indonesia dengan periode pengukuran bulan Mei 2011 hingga Desember 2015. Pengukuran kinerja dan konsistensi kinerja reksadana menggunakan Sharpe Ratio dan Information Ratio, sedangkan pengukuran kemampuan market timing dan security selection menggunakan model Terynor-Mazuy, Henriksson-Merton dan Goetzmann- Ingersoll-Ivkovic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reksadana Schroder Dana Prestasi memiliki kinerja dan konsistensi kinerja terbaik. Di samping itu tidak terdapat reksadana yang memiliki kemampuan market timing dan security selection.

This thesis discusses the performance, consistency of performance, market timing and security selection ability of mutual funds in Indonesia. This research is a quantitative research using a sample of ten equity mutual funds were once listed as the best mutual funds in Indonesia. Measurement of performance and consistency using the Sharpe Ratio and Information Ratio, while the measurement of market timing and security selection using Treynor-Mazuy, Henriksson-Merton and Goetmann-Ingersoll-Ivkovic model. The result showed that Schroder Dana Prestasi have the best in performance and consistency of performance. Besides, there were no funds have the ability of market timing and security selection."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Ardiyanto
"Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang sedang berkembang pesat. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan yang signifikan dalam hal jumlah reksa dana, jumlah pemodal, dan total Nilai Aktiva Bersih. Oleh karena itu, pemodal semakin banyak memiliki pilihan sehingga selain mempertimbangkan manfaat yang dapat diberikan oleh reksadana, pemodal juga harus melihat kinerja reksa dana tersebut.
Pada penelitian ini kinerja reksa dana yang akan diteliti dibatasi pada kinerja manajer investasi dalam hal stock selection ability dan market timing ability. Stock selection ability adalah kemampuan manajer investasi dalam memilih saham yang tepat yang akan dimasukkan atau dikeluarkan dari portofolio reksa dana sehingga memberikan imbal hasil yang lebih baik daripada imbal hasil pasar. Market timing ability adalah kemampuan manajer investasi untuk memilih saat yang tepat dalam membeli atau menjual saham dalam portofolio reksa dana.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah manajer investasi mempunyai stock selection ability dan market timing ability atau tidak. Model yang digunakan adalah Model Treynor dan Mazuy (1966) dan Model Henrikkson dan Merton (1981), Berdasarkan Model Treynor dan Mazuy, diregresikan antara kelebihan imbal hasil portofolio sebagai variabel terikat dengan kelebihan imbal hasil pasar dan kuadrat kelebihan imbal hasil pasar sebagai variabel bebas. Pada Model Henrikkson dan Menon, diregresikan antara kelebihan imbal hasil portofolio sebagai variabel terikat dengan kelebihan imbal hasil pasar dan variabel dummy (1 apabila rm-rf> 0, dan 0 apabila lainnya) yang sudah dikalikan dengan kelebihan imbal hasil pasar sebagai variabel bebas.
Hasil penelitian berdasarkan Model Treynor dan Mazuy menunjukkan bahwa dari 14 reksa dana yang diteliti, ternyata manajer investasinya tidak ada yang mempunyai stock selection ability dan market timing ability. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya koefisien Be dan B2 yang positif dan signifikan pada a = 5%.
Sementara itu, hasil penelitian berdasarkan Model Henrikkson dan Merton menunjukkan bahwa hanya 1 dari 14 reksa dana yang diteliti, yang manajer investasinya mempunyai stock selection ability. Reksa dana tersebut adalah BNI Reksa Dana Berkembang dengan koefisien 6g sebesar 0.018622 (signiikan pada a = 5%). Artinya stock selection ability memberikan kontribusi peningkatan imbal hasil reksa dana BNI Reksa Dana Berkembang sebesar 1.8622 basis poin per bulan untuk setiap kenaikan imbal hasil reksa dana BNI Reksa Dana Berkembang sebesar 100 basis poin per bulan dengan asumsi tidak ada variabel lain yang mempengaruhi.
Sedangkan hasil penelitian terhadap market timing ability menunjukkan bahwa tidak satupun dari 14 reksa dana yang diteliti, yang manajer investasinya rnempunyai market timing ability. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya koefisien 62 yang positif dan signifikan pada a = 5%. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Novitri Muliani
"Meningkatnya kebutuhan hidup seiring dengan meningkatnya nilai inflasi di indonesia, mengakibatkan butuhnya investasi yang dapat memberikan keuntungan lebih dari nilai inflasi. Hal ini membuat investor berupaya mencari investasi selain deposito sehingga membuat perkembangan industri reksa dana menjadi pesat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model Treynor Mazuy bertujuan untuk bisa memberikan gambaran megenai kemampuan market timing dan stock selection para manajer investasi.
Dari hasil Uji Time Series yang dilakukan untuk bisa menggambarkan kemampuan market timing dan stock selection manajer investasi secara keseluruhan, didapatkan hasil hampir semua manajer investasi mempunyai kemampuan market timing yang buruk. Sementara kemampuan mereka dalam melakukan stock selection jauh lebih baik, tapi hanya memberikan nilai tambah yang sedikit terhadap excess return portofolio pada manajer investasi tersebut.

The growing needs of life along with increasing inflation in Indonesia resulted in the quickness of investment that can provide an advantage over inflation. This makes investors seek investments that can improve their finances, thus making the development of the mutual fund industry to be fast in indonesia. This research employs Treynor Mazuy model to figure up the market timing and stock selection ability of the fund manager.
The result of the Time series test of this model, we could find out that almost all fund managers in Indonesia have bad market timing ability. They have much better stock selection ability, even though the ability has small effect for their excess return portfolio.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Mardiasih
"Tesis ini meneliti kemampuan Manajer investasi dalam market timing dan stock selection dengan menggunakan regresi kuadratik yang di kembangkan oleh Treynor dan Mazuy dan melihat pengaruh dari harga emas dan obligasi terhadap excess return reksadana saham yang di jadikan objek penelitian. Dari 10 Reksadana tersebut hanya satu yang signifikan secara statistik dalam melihat kemampuan market timing Manajer Investasi. Dalam melihat kemampuan stock selection penelitian ini menghasilkan bahwa seluruh reksadana tidak signifikan secara statistik. Pengaruh harga emas secara signifikan berpengaruh positif terhadap satu reksadana. Sedangkan indeks Obligasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keseluruhan reksadana yang di jadikan sampel dalam penelitian.

This thesis examines the ability of investment managers in market timing and stock selection using quadratic regressions that was developed by Treynor and Mazuy and to see the effect of gold prices and bond prices to the excess return on equity funds which are the objects of this research. Of the 10 mutual funds there is only one which is statistically significant in viewing of market timing ability of the Investment Managers. The other nine of the mutual funds shares can not be determined because the performance was not statistically significant in the excess return of mutual funds. In looking at the stock selection ability of this study resulted that all mutual funds are not statistically significant. The effect of gold price is significantly positive effect on Reksadana Panin Maksima Fund. Meanwhile, bond index has no significant effect on the overall mutual funds as the sample in this research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T21734
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadapdap, Jimmy Richard
"Industri Reksa Dana relatif baru bagi Industri Indonesia. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996 oleh PT. BDNI Reksa Dana dengan aset kelolaan Rp 300 miliar. Produk reksa dana yang pertama adalah reksa dana tertutup artinya hanya dapat dimiliki dengan membeli melalui bursa. Dengan kata lain, mekanismenya sama dengan surat berharga yang dijual di pasar seperti saham, yang memiliki permintaan dan penawaran dan dinilai sesuai dengan harga pasar. Pada Juli tahun yang sama, Bapepam (Badan Pemerintah Pengatur Pasar Modal) mengeluarkan izin agar perusahaan yang terdaftar dapat meluncurkan dan mengelola produk reksa dana kepada publik. Dengan adanya pengetahuan tentang reksa dana, masyarakat kini memiliki alternatif investasi selain pasar uang dan instrumen investasi lainnya. Pemerintah juga memberikan insentif bagi industri new born dengan memberikan kupon obligasi bebas pajak yang dialokasikan pada reksa dana yang bertenor di bawah lima tahun. Hasilnya positif. Nilai Aktiva Bersih dari total aset kelolaan dan jumlah produk reksa dana tumbuh signifikan. Pada tahun 2000, dana kelolaan dan total produk reksa dana masing-masing mencapai Rp 5,5 triliun dan 94. Orang-orang tampaknya mempercayakan dananya kepada manajer investasi yang lebih ahli dalam menciptakan portofolio dengan ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja kemampuan manajer investasi dalam mengelola portofolio. Manajemen portofolio dikategorikan oleh 2 strategi: manajemen portofolio aktif dan manajemen portofolio pasif. Pra-asumsi penulisan ini adalah bahwa semua manajer investasi menggunakan strategi manajemen portofolio aktif strategi pasif diasumsikan hanya mengindeks dana ke pasar, maka kinerjanya akan sama dengan pasar itu sendiri. Di sisi lain, strategi aktif memerlukan penelitian saham yang mendalam dan memprediksi perubahan indikator ekonomi makro, yang dikenal sebagai kemampuan pemilihan saham dan market timing.

Mutual Fund industry is relatively new to Indonesian Industry. It was first introduced in 1996 by PT. BDNI Reksa Dana with asset under management of IDR 300 billion. The first mutual fund product was an closed-end fund meaning that it only could be owned by purchasing through bourse. In other words, the mechanism was same as securities sold in market such as stocks, which had demand and supply and valued as market price. In July of the same year, Bapepam (Capital Market Regulatory Government Agency) issued permits that registered companies could launch and manage mutual fund products to public. Given knowledge about mutual fund, public now have alternative for investment besides money market and other investment instrument. The government also gave incentive for the new born industry by giving tax-free coupon bond allocated in mutual fund that has tenor below five year. The result was positive. The Net Asset Value of total asset under management and the number of mutual fund products grew significantly. By year of 2000, the asset under management and total mutual fund product reached IDR 5.5 trillion and 94 respectively. People seemed to trust their fund to investment manager who had more expertise in creating portfolios with higher expected of return. The purpose of this dissertation is to measure the performance of investment manager ability in managing the portfolios. Portfolio management is categorized by 2 strategies: active portfolio management and passive portfolio management. Pre-assumption this writing is that all investment managers are using active portoflio management strategy the passive strategy assumed only indexing the fund to the market, hence the performance would be the same as the market itself. On the other hand, the active strategies require deep research of stocks and predicting the change in marco-economics indicator, known as the ability of stock selection and market timing.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007
T23059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Gerry Roy Manaek
"Penelitian ini beitujuan untuk rnelihat apakah perubahan indikator nioneter yang telah ditentukan yaitu BI Rate, inf1asi dan IHSG berpengaruh pada return saharn sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengujian hipotesis dilakukan rnenggunakan model regresi berganda dengan periode observasi bulanan dari 2007 - 2011 dari 12 sahani perusahaan sektor perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selania tahun 2007 - 2011. Hasil penelitian ini mernberikan bukti ernpiris bahwa secara simultan BI Rate, inflasi dan IHSG berpengaruh terhadap return 9 saharn sektor perbankan. Sedangkan dari hasil pengujian hipotesis secara parsial IHSG rnerupakan indikator rnoneter paling signifikan dalarn rnernpengaruhi return sahani sektor perbankan dibandingkan dengan variabel BI rate dan inf1asi.

This research aims to prove if there is any effect from the change of BI Rate, inflation, and IHSG to the return of banking sector listed in Indonesian Stock Exchange. Hypothesis is tested using multiple regression linear With monthly observation period during year 2007 - 2011 towards 12 banking stock return which are listed in Indonesia Stock Exchange. This research provides empirical evidence that simultaneously BI Rate, inflation and IHSG have effect on 9 stock return of banking sector, Whereas partially tested IHSG has the most significant effect on stock retum on banking companies compared With BI rate and inflation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32215
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>