Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Eka Gonda Sukmana
"Persoalan penilaian kinerja secara tradisional sering dipandang oleh perusahaan sebagai sekedar persoalan pengukuran. Penelitian terdahulu yang mendukung pandangan ini umumnya memusatkan perhatiannya pada topik pengembangan skala, bentuk-bentuk skala atau bagaimana mengurangi bias penifai dan alat ukur (Murphy & Cleveland, 1991). Walaupun sistem penilaian kinerja umumnya telah diperhitungkan indeks reliabilitas dan validitasnya, sekarang ini perlu ditambahkan lagi mengenai reaksi terhadap penilaian kinerja bagi yang menggunakannya dan ini merupakan hal penting untuk kesuksesan penetapan dan kelangsungan penilaian kinerja itu sendiri (Hedge and Teachout, 2000). Dengan demikian penilaian kinerja saat ini orientasinya sudah bukan lagi pada pengukuran, tetapi lebih pada perspektif ilmu sosial - psikologis. Pandangan penilaian kinerja kini lebih ditujukan kepada proses sosial dan komunikasi, bukan sekedar pada alat pengukurannya saja.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelaksanaan penilaian kinerja terhadap reaksi karyawan khususnya Pegawai Muda Direktorat Pengawasan Bank di Bank Indonesia. Pelaksanaan penilaian kinerja ditinjau dari tiga kriteria yaitu keterlibatan karyawan terhadap penetapan target, diskusi dalam penilaian kinerja dan tindak lanjut terhadap hasil penilaian. Reaksi karyawan dilihat dari keyakinan karyawan akan manfaat penilaian dan kepuasan terhadap hasil penilaian (Ed Snape dkk, 1998; Lee & Son, 1998). Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows v 11.0. Berdasarkan penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara ketiga variabel babas (penetapan sasaranltarget kinerja, diskusi penilaian kinerja dan tindak lanjut hasil penilaian kinerja) dengan dua variabel tergantung (keyakinan akan manfaat penilaian dan kepuasan terhadap hasil penilaian kinerja). Semakin jelas target yang ada, semakin mendalam diskusi yang dilakukan, dan semakin jelas tindak lanjut yang diberikan, maka reaksi karyawan semakin positif terhadap pelaksanaan penilaian kinerja ini. Dengan demikian karyawan semakin merasa yakin akan manfaat penilaian dan ini juga ternyata dapat meningkatkan kepuasan karyawan akan penilaian tersebut. Secara umum dari hasil penelitian ini karyawan di Direktorat Pengawasan Bank sudah memahami pelaksanaan penilaian kinerja, menerima adanya proses penilaian dan merasakan adanya tindak lanjut dari hasil penilaian kinerja. Hal ini tercermin pada hasil korelasi yang signifikan antara pelaksanaan penilaian kinerja dengan reaksi karyawan dalam bentuk keyakinan akan manfaat penilaian dan kepuasan terhadap hasil penilaian kinerja.

Traditionally, performance appraisal is attempted by companies only as a matter of measurement. Previous researches, which support this paradigm, generally concern (focussed) on scale development, scale forms, or how to reduce bias by appraiser and measurement tools (Murphy and Cleveland, 1991). Even though performance evaluation system generally has taken into account on the realibility index and validity, for the present the user reaction on performance evaluation is important to be considered towards the successful of implementation and continuity of the evaluation (Hedge and Teachout, 2000). Therefore currently performance evaluation is no longer measure -oriented, but more concerned on social-psychology perspective. The current paradigm is focusing on social and communication process rather than measurement tools.
The objective of the research is to figure out the influence of implementation of performance evaluation toward the reaction on employees' reactions, especially, Junior Employees in Directorate of Banking Supervision in Bank Indonesia. The implementation perceived from three criteria, i.e. involvement of employee on goal (target) setting, discussion on performance evaluation and follow up of the evaluation result. Employees' reactions can be seen from their confidence on benefit of the evaluation and satisfaction on evaluation result (Ed Snape, 1998; Lee & Son, 1998). Then, the obtained data is processed by Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows v 11.0. The result of the research found the positive and significant correlation between three independent variables (goal setting, discussion on performance evaluation and follow up of the evaluation result) and two dependent variables (confidence on benefit of the evaluation and satisfaction on evaluation result). The more detail the target, the deeper discussion. The better the follow up the evaluation result, the more positive the employee reaction on the evaluation. Therefore, employee will be more confident on benefit of the evaluation and satisfy on the result of the evaluation. Generally, the result of the research is the employee in Directorate of Banking Supervision has understand about implementation of the performance evaluation, accept the evaluation process and feel the follow up of the evaluation. It is represented by significant correlation result between implementation of performance evaluation and employee reaction in confidence on benefit of evaluation and satisfaction on evaluation result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marissa Fitriana Nastiti
"Skripsi ini membahas mengenai analisis penerapan sistem penilaian kinerja pegawai yang menggunakan Laporan Kinerja Bulanan (LKB) di Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. LKB telah diterapkan di Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi KDPDTT selama 2 tahun belakangan ini disamping Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Skripsi ini mengangkat dua pertanyaan penelitian yaitu bagaimana penerapan penilaian kinerja pegawai yang menggunakan LKB di Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi KDPDTT dan hambatan apa saja yang dihadapi dalam penerapan sistem penilaian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik analisis data kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teori sistem penilaian kinerja oleh S.W. Gilliland dan J. C Langdon sebagai acuan pengukuran dalam perolehan informasi penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan LKB di Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi belum berjalan dengan maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hambatan, diantaranya belum adanya peraturan tersendiri yang mengatur tentang pelaksanaan Laporan Kinerja Bulanan dan masih adanya bias-bias penilaian.

This thesis discusses about the analysis of employee performance appraisal systems implementation that using the Monthly Performance Report (LKB) at the Directorate General of Transmigration Region Development of the Ministry of Village, Development of Disadvantaged Regions, and Transmigration. LKB has been implemented at the Directorate General of Transmigration Region Development for the past 2 years in addition to the Employee Work Target (SKP). This thesis raises two research questions, namely how to apply the performance appraisal of employees that using LKB at the Directorate General of Transmigration Region Development and what obstacles are faced in the implementation of this assessment system. This study uses a post-positivist approach with qualitative data analysis techniques through in-depth interviews and literature studies. This study uses the theory of performance appraisal systems by S.W. Gilliland and J. C Langdon as reference measurements in the acquisition of research information. The results of this study indicate that the application of LKB at the Directorate General of Transmigration Region Development has not run optimally. This is caused by several obstacles, including the absence of separate regulations governing the implementation of the Monthly Performance Report and the existence of assessment biases."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darajat Muhammad Jaelani
"Pelayanan kepada masyarakat yang semakin beruntun dan memuaskan merupakan indikator tingkat efisiensi dan efektifitas kerja organisasi publik. Peranan dan fungsi Pemerintah sangat strategis kepada tingkat kemajuan suatu negara, terutama di bidang ekonomi, yaitu sebagai pelaksana pembangunan (agent of development). Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka profesionalisme merupakan tuntutan yang utama bagi aparatur pemerintah baik di lingkungan aparatur departemen maupun di lembaga pemerintah non departemen (Badan Pertanahan Nasional). Pendidikan dan pelatihan merupakan satu-satunya sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai, khususnya pelaksanaan kegiatan organisasi dalam upaya meningkatkan kinerja, serta produktivitas hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan. Kinerja yang dimaksudkan dalam penulisan ini adalah prestasi kerja atau pencapaian kerja ataupun hasil kerja, atau unjuk kerja atau penampilan kerja yang ditujukan seseorang dalam menangani tugas-tugas pekerjaannya. Jadi jenis kinerja pegawai yang dapat diukur dalam penelitian ini adalah jenis pekerjaan yang terkait dengan pengukuran serta penggambaran, yang didapat dibuat standar kinerjanya bagi pegawai-pegawai bagian pengukuran dan pemetaan. Jenis pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan kinerja pegawai dimaksud adalah jenis diktat yang berhubungan dengan pengukuran dan penggambaran yaitu: Diktat Petugas Ukur dan Pemetaan (KPUP). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 80 responden yang dipilih secara acak, yang diambil dari unit kerja pengukuran dan pemetaan di tingkat kantor pusat Badan Pertanahan Nasional sebanyak 20 orang, dan pegawai Badan Pertanahan Nasional tingkat daerah sebanyak 60 orang. Dilihat dari jabatan : 6 orang manajer bawah (eselon IV) di kantor pusat Badan Pertanahan Nasional dan 14 orang manajer bawah (eselon V) di kantor daerah Badan Pertanahan Nasional. Hasil analisis terhadap keterampilan, menunjukkan bahwa terjadi kenaikan keterampilan pegawai sebelum diktat dan sesudah diktat, yaitu sebesar 38,14 menjadi 52,00. Dan tingkat hubungan keterampilan sebelum dan sesudah diktat adalah kuat (r = 0,691) sebesar 38,94 menjadi 52,00. Dan tingkat hubungan keterampilan sebelum dan sesudah diktat adalah kuat (r = 0,691). Hasil analisis terhadap pengetahuan, menunjukkan bahwa terjadi kenaikan pengetahuan pegawai sebelum diktat dan sesudah diktat yaitu sebesar 22,73 menjadi 36,71. Dan tingkat hubungan pengetahuan sebelum dan sesudah diktat adalah kuat (r = 0,717). Hasil analisis terhadap sikap, menujnukkan bahwa tidak terjadi kenaikan sikap pegawai sebelum diktat dan sesudah diktat, yaitu sebesar 39,62 menjadi 32,37. Dan tingkat hubungan sikap sebelum dan sesudah diktat adalah kuat (r = 0.750).
Analisis dengan menggunakan Uji - Z untuk membuktikan hipotesis adalah sebagai berikut :
1.Hipotesis pengetahuan, menunjukkan bahwa peran diktat dalam meningkatkan pengetahuan sangat efektif (Uji Z = -5,350).
2.Hipotesis keterampilan, menunjukkan bahwa peran diklat dalam meningkatkan keterampilan sangat efektif (Uji Z = -7,082).
3.Hipotesis sikap, menunjukkan bahwa peran diktat dalam meningkatkan sikap tidak efektif (Uji Z = 1,748).
4.Hipotesis kinerja ukur, menunjukkan bahwa peran diktat dalam meningkatkan kinerja ukur sangat efektif (Uji Z = -7,54).
5.Hipotesis kinerja gambar, menunjukkan bahwa peran diktat dalam meningkatkan kinerja gambar sangat efektif (Uji Z = -7,77).
"
2000
T3331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grote, Dick
""Most managers hate conducting performance appraisal discussions. What's worse, few feel confident in their ability to accurately assess the performance of a subordinate. In The Performance Appraisal Question and Answer Book, expert Dick Grote answers over 100 of the most common -- and most difficult -- questions about this vitally important but often misunderstood and misused tool, including: * How should I react when an employee starts crying during the appraisal discussion ...or gets mad at me? * Which is more important -- the results the person achieved or the way she went about doing the job? * Is there such a thing as a perfect performance appraisal form? Many of the answers include a Hot Tip or Red Flag: a note to the reader making a particularly insightful suggestion. This book helps supervisors and HR professionals ease the pain of performance appraisal and use the process effectively.""
New York: [American Management Association, ], 2002
e20437915
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Hemas Sunan Haryanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan dari variabel organizational invesment in social capital (OISC) pada komitmen dan kinerja, dengan unit analisis frontliner BNI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OISC pada kinerja tidak dapat terhubung secara langsung, hal ini dibuktikan dengan hasil yang positif namun tidak signifikan. Oleh karena itu perlunya mediator dalam hubungan OISC pada kinerja sangatlah penting

ABSTRACT
The focus on this study is to know the positive and significant variable of influence Organizational Investment on Social Capital (OISC) in service employee commitment and job performance, with focus on BNI’s frontliner. The research is qualitative and quantitave descriptive interpretive. The data show thats OISC is positive but not significant with job performance, thus the result must with indirrect line. Therefore OISC is crucial need mediator to connect with job performance"
2014
S54459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bacal, Robert
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002
658.312 5 BAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vidi Rosen
"PT IAI adalah sebuah perusahaan asuransi yang telah berdiri kurang lebih sepuluh tahun di Indonesia. Dalam perkembangannya perusahaan ini semakin besar hingga akhirnya menjadi salah satu eprusahaan asuransi terbesar di Indonesia yang memiliki 700 orang pegawai dan lebih dari 5000 agen tersebar di seluruh Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir ini dunia asuransi di Indonesia mengalami perkembangan yang sungguh luar biasa. PT IAI adalah salah satu perusahaan terbesar di bidang asuransi yang juga turut menikmati perkembangan ini, terbukti dengan adanya peningkatan volume penjualan yang cukup signifikan. Di lain pihak, ternyata hal ini juga mengundang banyak investor dari dalam dan luar negri untuk menanamkan modalnya di bisnis asuransi. Hal ini membuat persaingan di dalam dunia asuransi menjadi semakin ketat. Untuk mengatasi hal ini maka manajemen PT IAI memutuskan untuk mengambil strategi meningkatkan pelayanan dengan membuat suatu program yang dinamakan "Service with the heart program"."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armstrong, Micahel
"Summary:
Managing staff performance is an effective mechanism for developing both staff and organizational growth. In this fifth edition, the author considers the developments in this area, and provides a detailed analysis of the evidence-based research in this field and examines how this informs the practice of performance management."
London [u.a.] : Kogan Page, 2015
658.312 5 ARM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Kadaryati
"P.T. BSP belum melaksanakan analisis jabatan sehingga keseluruhan
sistim manajemen sumber daya manusianya belum berjalan secara optimal.
Sistim rekrutmen dan seleksi , sistim penilaian kinerja, sistim evaluasi jabatan
dan penggajian, serta sistim pelatihan dan pengembangan karyawannya belum
didasarkan pada kriteria-kriteria dan standar yang obyektif, tetapi masih lebih
pada pertimbangan pimpinan yang subyektif.
Langkah langkah yang perlu dilakukan untuk melaksanakan program
analisis jabatan yang menghasilkan suatu uraian dan spesitikasi jabatan
adalah: (1) langkah persiapan yang meliputi: (a) kegiatan untuk meyakinkan
P.T. BSP akan pentingnya program analisis jabatan, (b) menetapkan
penanggung jawab dan pelaksana program analisis jabatan, (c) menetapkan
tujuan program analisis jabatan, (cl) menetapkan informasi jabatan yang akan
dianalisis, (e) menetapkan metode yang akan digunakan, (f) memilih pejabat
yang representatif dari setiap jabatan untuk dilakukan analisis; (2) tahap
implementasi, yang meliputi kegiatan: (a) sosialisasi program analisis jabatan
pada para pejabat, (b) pengumpulan data dengan cara mempelajari dokurnen
dan infomasi yang relevan, membagikan kuisioner, melakukan wawancara
dan observasi; (3) serta tahap analisis dengan melakukan: (a) kaji ulang
informasi yang diperoleh dengan pemegang jabatan maupun dengan atasan
langsungnya, (b) menyusun informasi dan data tentang jabatan-jabatan secara
sistematis dalam bentuk uraian dan spesifikasi jabatan.
Bagi P.T. BSP program analisis jabatan yang telah direncanakan dan
disusun oleh penulis, apabila dilaksanakan tahap demi tahap secara konsisten
akan dapat memberikan pengetahuan tentang isi dan syarat-syarat jabatan
yang tertuang menjadi suatu uraian jabatan dan persyaratan jabatan yang dapat
dipergunakan untuk berbagai tujuan peningkatan efektivitas pengelolaan
sumber daya manusia (SDM)."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donna Lumita
"PT SBS merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang sedang berkembang. Perusahaan ini bermula dari sebuah bisnis keluarga dimana semua kebijakan serta keputusan yang diambil merupakan hak dari pemilik perusahaan. Dalam proses perkembangannya, pemilik PT SBS menyadari diperlukannya perubahan dalam pola kerja manajemen perusahaan, yaitu kebutuhan akan suatu organisasi yang lebih profesional dengan mulai membatasi perannya serta memberikan keleluasaan bagi pihak manajemen untuk melakukan tugasnya. Berdasarkan hal ini maka seorang manager sebagai pihak operasional manajemen dituntut untuk dapat menjalankan peran dan fungsi dengan sebaik-baiknya dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan. Untuk memastikan hal ini maka pihak perusahaan merasa perlu dilakukan suatu proses penilaian sebagai bentuk pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja para manager. Selama ini PT SBS telah memiliki suatu sistem penilaian kinerja dengan instrumen untuk level staf bagi jabatan manager. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan pihak corporate planner dikatakan bahwa instrumen penilaian kinerja tidak memberi cukup informasi tentang kekuatan dan kelemahan para manager yang dapat memberikan masukan yang bermanfaat pada perusahaan dalam jangka panjang. Instrumen yang digunakan dianggap kurang dapat mengukur efektivitas atau tidaknya kinerja seorang manager. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pihak perusahaan, penulis mengajukan usulan pemecahan masalah berupa rancangan program penilaian kinerja yang berdasar pada kompetensi. Kompetensi dianggap sebagai prediksi yang paling baik dalam mengidentifikasikan kinerja yang superior bagi manager yang memiliki1 tugas-tugas komplek. Pertunusan model kompetensi menggunakan kriteria kompetensi dari LOMA's Competencies Dictionary. Berdasarkan hal itu diperoleh 4 kompetensi yang harus dimiliki dalam menjalankan peran manajerial, yang mencakup: goal orientation, motivating others, planning & organizing, decision making dan 5 kompetensi fungsional diperuntukkan bagi manager sesuai fungsinya masing-masing. Hal yang perlu diperhatikan adalah model kompetensi ini merupakan hasil studi awal yang masih memerlukan penelitian lanjutan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>