Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121769 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irsan Santoso
"Sejak lama kopi dikenal sebagai salah satu komoditas ekspor non migas unggulan Indonesia. Perkebunan kopi di Indonesia terkait dengan kehidupan Iebih dari 2 juta kepala keluarga petani termasuk pedagang pengumpul, buruh perkebunan besar dan buruh industri pengolahan kopi hingga eksportir. Ekspor komoditas ini mampu menghasilkan devisa Iebih dari $500 juta/tahun selama periode 1994-1998. PT. Putrabali Adyamulia adalah perusahaan swasta, bergerak dalam bidang perdagangan dan pengolahan kopi robusta, berskala menengah dan berorientasi ekspor. Sekarang perusahaan memproduksi 15.000 metric ton/tahun dan dari jumlah tersebut sekitar 7.000-8.000 metric ton/tahun diekspor ke pasar utama Eropa seperti Jennan, Belanda, Polandia, Hongaria sedangkan sisanya dijual di pasar dalam negeri.
Sejak tahun 2000 terjadi over supply kopi robusta menyebabkan harga kopi jenis ini terus menurun dibandingkan harga kopi jenis arabika yang cenderung tinggi di pasar dunia. Indonesia sebagai salah satu produsen kopi robusta terbesar di dunia mengalami dampak terbesar dari rendahnya harga kopi tersebut. Harga yang rendah itu semakin menyulitkan kehidupan para petani kopi Indonesia terutama di Lampung yang dikenal sebagai penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia. Di tingkat petani harga biji kopi robusta hanya berkisar Rp. 3.500,- sampai Rp 4.000,-. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan prospek ekspor PT. PA ke Eropa rnengingat terjadinya kelebihan pasokan kopi dunia dan kondisi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) yang dimiliki perusahaan serta kondisi lingkungan ekstemal (peluang dan ancaman) yang dihadapi perusahaan. Kemudian merekomendasikan strategi bisnis yang dianggap paling sesuai untuk diterapkan PT. PA dari basil penelitian ini. Landasan teori yang digunakan adalah alasan pertunya perdagangan internasional, pengertian manajemen strategi dan pemasaran internasional. Untuk mengevaluasi lingkungan ekstemal menggunakan analisis lingkungan jauh dari Pierce dan Robinson yakni factor ekonomi, factor social, factor politik dan factor ekologi. Dan analisis lingkungan industri dari Porter yakni ancaman pendatang baru, tekanan produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeii, kekuatan tawar menawar pemasok dan rivalitas antar pesaing. Sedangkan evaluasi factor internal menggunakan analisis pendekatan fungsional yaitu fungsi pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan, operasi, SDM dan fungsi-fungsi lainnya yang ada dalam perusahaan. Dalam penelitian ini akan digunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan untuk menganalisa lingkungan industri dengan pendekatan Five Forces dari Porter dan menggunakan metode evaluasi faktor-faktor lingkungan internal dan esktemal yang mempengaruhi aktivitas bisnis eskpor perusahaan. Selanjutnya dilakukan penilaian faktor-faktor tersebut dengan pendekatan metode analisis SWOT untuk memperoleh gambaran obyektif tentang peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dengan strategi yang baik, memungkinkan perusahaan untuk dapat lebih hemat, fleksibel dan lebih terfokus dalam menyediakan barang dan jasa yang lebih efektif kepada bermacam-macam konsumen. Strategi yang benilai dan baik bagi perusahaan dapat mempertahankan keunggulan yang dimiliki seat ini dan menanamkan bibit keunggulan di masa depan. Untuk menjaga daya saing produknya di pasar Eropa selain hares memperhalikan kondisi internal perusahaan, lingkungan di dalam negeri dan negara sasaran jugs senantiasa mempertahankan keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan tumbuh di pasar intemasional dalam jangka panjang.
Analisa regresi linear sederhana memperlihatkan bahwa tidak ada pengaruh dad over supply kopi dunia terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan utama Eropa tetapi sebaliknya ada pengaruh dari over supply kopi dunia terhadap nilai ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan utama Eropa. Berdasarkan hasil analisis SWOT disimpulkan bahwa posisi bisnis perusahaan berada dalam posisi retrenchment (pendutan) melalui captive company. Meskipun demikian karena fundamental keuangan yang cukup baik, dalam jangka pendek yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menerapkan strategi differensiasi berupa peruaahan dari cara pengolahan biji kopi robusta yang menghasilkan biji kopi komersial menjadi biji kopi specialty yang bernilai tambah lebih dan memiliki harga yang lebih baik. Dalam jangka panjang perusahaan masih mampu merubah posisi ini dengan strategi diversifikasi yang menghasilkan biji kopi arabika atau pengalihan tanaman kopi menjadi tanaman kakao/lada. Ada temuan penting dari hasil analisis bahwa walaupun perbaikan mutu biji kopi robusta dipandang merupakan prioritas utama yang harus diperhatikan dalam upaya peningkatan harga tetapi bagi perusahaan usaha tersebut tidak berarti apapun tanpa kemampuan manajerial direksi perusahaan dalam memantau perkembangan harga komoditi ini di bursa London melalui pengambilan posisi "tahan° atau "jual" stok yang dimiliki. Differensiasi maupun diversifikasi produk memerlukan proses yang cukup panjang sehingga jika strategi ini tidak dapat dilaksanakan maka strategi antisipatif terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mendiversifikasi pasar yakni berfokus pada usaha mencari pasar di negara-negara non tradisional peminum kopi.

For a long time coffee known as one of commodity export the non preeminent oil and gas of Indonesia. Plantation coffee related in Indonesia with the life more than 2 million family head of farmer of is inclusive of compiler merchant, big plantation labor and industrial labor of processing coffee till exporter. Export this commodity able to yield the foreign exchange more than $ 500 million I year during period 1994-1998. PT. Putrabali Adyamulia is private enterprise, moving in the field of commerce and have processing coffee the robusta, middle scale to and orient the exporting. Now company produce 15.000 metric ton I year and from the amount about 7.000-8.000 metric ton 1 year exported to especially Europe market like Germany, Dutch, Poland, Hungarian while the rest sold by a domestic market. Since year 2000 happened the over supply coffee the robusta cause the price coffee this type of non-stopped compared to by downhill of price coffee the type arabika which tend to high in world market. Indonesia as one of producer coffee the biggest robusta in world experience of the biggest impact from lowering the coffee price. That low price progressively complicate the life of all farmer coffee the Indonesia especially in Lampung which is known as by a producer coffee the biggest robusta in Indonesia. In storey level of farmer of seed price copy the robusia only gyrate the Rp. 3.500,- until Rp 4.000,-. This research aim to to know the growth and prospect export the PT. PA to Europe remember the happening of excess supply coffee the internal environmental condition and world (strength and weakness) owned by the environmental company also condition of external (opportunity and threat) faced by the company. Later; then recommend the business strategy assumed most appropriate to be applied by PT. PA from this research result.
Basis for theory used by is reason of the importance of international trade, congeniality of management of international marketing and strategy. To evaluate the environment external use the environmental analysis far from Pierce and Robinson namely economic factor, factor social, political factor and factor ecology and environmental Analysis is industrial the than Porter namely new corner threat, pressure of substitution product, strength drive a bargain the buyer, strength drive a bargain the supplier and rivality usher the competitor. While internal evaluation factor use the functional approach analysis that is marketing function, finance, research and development, operate for the, existing other SDM function and in company. In this research will be used by a descriptive method qualitative. Research done to analyze the industrial environment with the approach of Five Forces from Porter and use the method evaluate.the internal environmental factors and external influencing activity of business of export company. Is hereinafter done by a the factors assessment with the method approach analyze the SWOT to obtain get the objective picture about opportunity and threat and also strength and weakness owned by the company. With the good strategy, enabling company to earn more economical, flexible and more focused in providing more effective service and goods to all kinds of consumer. Valuable strategy and both for company can maintain the excellence owned in this time and inculcate the excellence seed in future. To take care of the its product competitiveness in Europe market of besides have to pay attention to the internal condition of company, environmental in country and target state also ever maintain the excellence compete so that can hold out and grow in international market on a long term. Analyze the linear regression modestly show that there no influence from over supply coffee the world to volume export the Indonesia coffee to especial target state of Europe but on the contrary there is influence from over supply coffee the world to value export the Indonesia coffee to especial target state of Europe. Pursuant to result analyze the SWOT concluded by that position of company business stay in the position retrenchment (penciutan) of through captive company. Nevertheless because good enough finance fundamental, in short-range which can be conducted by company is by applying strategy differentiation in the form of change from way of seed processing coffee the robusta yielding commercial coffee seed become the seed coffee the valuable specialty add more and own the better price. On a long term company still able to change this position with the strategy diversified yielding seed coffee the arabika or transfer of crop coffee to become the crop cocoa/peppercorn. There is important finding from result analyze that although repair of quality of seed coffee the robusta looked into to represent the especial priority which must be paid attention to in the effort make-up of price but for the effort company meaningless any without ability of managerial of board of directors of company in watching this commodity price growth in stock London through position intake " hold up" or " sell the" stock owned. Differentiation and also product diversification need the process which long enough so that if this strategy is unworkable hence best strategy anticipative which can be done by diversifying market namely focus at effort searching market in nations of non traditional drunkard coffee.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Syaiful Anam
"Batubara bitumen adalah salah satu komoditas ekspor non migas unggulan Indonesia. Dalam ekspor-impor antar negara-negara ASEAN tahun 2001, Indonesia adalah eksportir utama dengan volume ekspor sebesar 9,9 juta MT dan memiliki keunggulan kompetitif dengan nilai ekspor sekitar US$ 242 juta.
PT. Berkala Internasional adalah perusahaan swasta, bergerak dalam bidang perdagangan dan pertambangan batubara, berskala menengah dan berorientasi ekspor. Tahun 2001 perusahaan telah mampu memproduksi 1,8 juta MT batubara dari tambang Bengkulu dan Kalimantan Selatan. Dari total produksi, sebesar 630.000 MT (35%) diekspor ke Malaysia, Philipina dan Thailand, sedangkan sisanya untuk pasar lokal di Pulau Jawa. Volume ekspor tersebut memenuhi pangsa 6,35% dari total ekspor Indonesia ke ASEAN.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan metode Evaluasi Faktor Eksternal dan Internal untuk menganalisis beberapa faktor lingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi aktivitas bisnis ekspor perusahaan. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan penilaian faktor-faktor tersebut dengan pendekatan metode analisis SWOT untuk memperoleh gambaran obyektif tentang peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan evaluasi dan penilaian beberapa faktor internal dapat diketahui kekuatan yang dimiliki yaitu faktor lokasi tambang, ketepatan pengiriman, kapasitas utilitas, pelayanan order, rentabilitas dan Skala ekonomis. Sedangkan faktor keragaman produk, manajemen dan produktivitas sumber daya manusia, pengalaman karyawan serta kebijakan harga adalah kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Peluang potensial yang dapat dimanfaatkan dengan maksimal adalah terbukanya kawasan perdagangan bebas, perkembangan ekonomi regional, kemajuan di bidang teknologi industri serta kebijakan pemerintah yang kondusif. Sedangkan ancaman yang dihadapi perusahaan adalah faktor tingginya tingkat persaingan atau rivalitas di antara para pesaing industri batubara, kekuatan tawar menawar pihak pembeli dan kekuatan tawar menawar pernasok.
Berdasarkan hasil analisis SWOT dapat diidentifikasi dan diketahui posisi bisnis perusahaan saat ini berada pada kuadran I (Growth Oriented Strategy) yangmendukung strategi pertumbuhan agresif dalam kinerja dan produktivitas menyeluruh termasuk, proses produksi, pemasaran, penjualan, pangsa pasar, pendapatan dan keuntungan perusahaan melalui alternatif strategi fokus baik biaya dan diferensiasi; peningkatan dan perluasan kapasitas dan efisiensi produksi; peningkatan dan pengembangan pangsa pasar maupun penetrasi pasar baru; pengembangan diversifikasi dan diferensiasi produk, proses produksi dan pemasaran; serta peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita Wishnuwardani
"Dengan dibebaskannya masa kuota dalam perdagangan kopi Internasional, setiap negara produsen kopi diperbolehkan mengekspor sebanyak kemampuan produksi mereka. Terjadinya over supply akibat meningkatnya jumlah ekspor dari tiap negara produsen menyebabkan harga di pasar dunia jatuh, dan secara langsung menurunkan penerimaan devisa bagi negara produsen dan eksportirnya. Dalam menghadapi situasi perdagangan yang kurang menguntungkan ini, tiap eksportir perlu lebih memperhatikan strategi pemasarannya. Analisa dilakukan dengan SWOT Analysis, dan mengembangkan strategi bauran pernasaran berdasarkan posisi perusahaan dalam industri. PT PBAM mempunyai kekuatan internal yang tinggi, tetapi menghadapi ancaman eksternal yang tinggi juga. Strategi yang disarankan pada PT PBAM adalah disamping secara aktif memperhatikan masalah peningkatan mutu, juga melakukan pengembangan pasar ke Scandinavia dan Eropa Timur serta pengembangan produk untuk target pasar yang berbeda."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sifa Novwidia Agni
"Telkom sebagai leader company masih memiliki daya bisnis yang masih rendah dibuktikan dengan solusi IoT belum masuk kepada segmen enterprise dan revenue masih jauh dari target. Hal itu terjadi karena strategi bisnis dan keselarasan bisnisnya tidak berjalan dengan baik. Dengan permasalahan tersebut, perlu melakukan evaluasi untuk menilai bisnis model maupun strategi bisnis yang berjalan untuk menciptakan suatu inovasi perusahaan yang lebih baik dengan revenue yang lebih baik juga. tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara model bisnis dan strategi bisnis yang masing-masing memiliki empat dimensi dan lima dimensi, dapat dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi kanonik. Sedangakan untuk mengukur evaluasi factor perusahaan dapat menggunakan metode analisis factor yang dapat dijadikan sebagai factor pembentuk metode SWOT untuk memberikan rekomendasi strategi terbaik terhadap perusahaan. Maka didapatkan hasil dimensi yang paling dominan dalam membangun bisnis dan strategi bisnis perusahaan adalah X13, X24, X41, Y12, Y21,Y22,Y33,Y43,Y52. Kemudian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang postif dan signifikan antara model bisnis dengan strategi bisnis perusahaan dengan hasil akhir dari analisis matriks SWOT perusahaan PT Telkom  berada pada kuadran 1 dimana dapat memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada.

Telkom as the company's leader still has low business power as evidenced by IoT solutions that have not yet entered the enterprise segment and revenue is still far from the target. This happened because the business strategy and business alignment did not work well. With these problems, it is necessary to evaluate to assess the business model and business strategy that is running to create a better company innovation with better revenue as well. The purpose of this study is to determine the relationship between business models and business strategies, each of which has four dimensions and five dimensions, can be analyzed using canonical correlation analysis. Meanwhile, to measure the evaluation of the company's factor, it can use the factor analysis method which can be used as a factor to form the SWOT method to provide recommendations for the best strategy for the company. So the results of the most dominant dimensions in building a business and company's business strategy are X13, X24, X41, Y12, Y21, Y22, Y33, Y43, Y52. Then it shows that there is a positive and significant relationship between the business model and the company's business strategy with the final result of the SWOT matrix analysis of PT Telkom's company is in quadrant 1 which can take advantage of existing strengths and opportunities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosichin
"Menghadapi persaingan pasar bebas banyak faktor yang mempengaruhi persaingan tersebut baik faktor makro maupun mikro. Untuk menghadapi pasar bebas ini perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat bertahan bahkan menguasai pasar. Untuk itu kualitas produk dan distribusi sangat penting dalam persaingan gas di dalam pasar bebas. Perusahaan harus mengetahui kenyataan yang terjadi di lapangan yang ada juga keinginan yang di harapkan oleh konsumen. Ketersediaan produk dan kualitas serta harga yang terjangkau akan menjadi kepuasan bagi konsumen.
Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan faktor makro dan mikro yang mempengaruhi persaingan gas di Indonesia. Selain itu juga menggambarkan kenyataan yang terjadi di lapangan dan keinginan konsumen terhadap produk dan jasa yang diberikan oleh perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode diskriptif analisis dan mengambil populasi sebagai sampel atau non probita sampling. Serta menggunakan pendekatan Five's Forces oleh Michael E. Porter.
Adapun hasil korelasi yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa lingkungan makro yang mempengaruhi persaingan gas di antaranya adalah lingkungan demografi, sosial budaya, ekonomi, peraturan pemerintah, dan teknologi. Di samping faktor lingkunan mikro yang mempengaruhi adalah pendatang baru potensial yang dapat mengancam PGN, kekuatan tawar menawar pembeli yang rendah, kekuatan tawar menawar pemasok yang kuat, produk pengganti dan para pesaing industri yang kuat.
Tanggapan konsumen atas hal yang menjadi kenyataan dilapangan yaitu produk PGN yang agak sulit ditemukan, harga yang relatif mahal khususnya untuk biaya penyambungan bagi konsumen rumah tangga dan karyawan PGN telah melayani dan memahami kebutuhan konsumen dengn baik. Sedangkan persepsi dan harapan konsumen terhadap PGN adalah tersedianya produk-produk PGN dengan mudah dan harga yang terjangkau.
Gambaran tersebut di atas juga harus diantisipasi oleh PGN melalui strategi operasional yang nyata seperti perumusan kembali atas visi, misi dan strategi perusahaan. Banyaknya kompetitor baru baik dari dalam maupun luar negeri harus disikapi dengan membangun aliansi, merebut dan mempertahankan pasar serta kerja sama yang semakin harmonis dengan seluruh stake holders khususnya konsumen, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat dan para penyandang dana.

Strategy Analysis of Natural Gas Business in Indonesia at Free﷓Trade Era Case Study: Natural Gas Business PT PGN (Persero)In free-trade market competition, there are many factors that influence the competition, both macro and micro factors.
Competing in this free-trade market, the company has to maximize its efforts maintaining its position in the market, even being leader in the market. Therefore, the product quality and distribution pipeline are very important in gas business competition in free-trade market. The company should accommodate the fact that happened and meet the customer needs. Product availability, quality and price that is attainable, so that the customer will be satisfied.
This research attempts to reveal macro and micro factors that influence the gas business in Indonesia. Besides, it describes the fact that happened and customer needs of products and services that is produced by the company. The method is analysis description method and take population as a sample or non probita sampling. Besides, it is using Five's Forces by Michael E. Porter.
Correlation results in this study are as follow:
Macro environment which affects the gas business competition, such as demography, social and cultural, economy, government regulation, and technology. Besides, micro environment are potential new entrants which can threat PGN position, low bargaining power of buyer, high bargaining power of supplier, substitution products and competitor.
Customer response on the fact that the PGN product is rather difficult to be obtained, the price that is relatively expensive especially for the connection cost for household customer, and PGN employees serve and understand the customer needs. Meanwhile, customer expectation is availability of the product and the price is attainable. The above description should be anticipated by PGN through operational strategy, such as re-formulation of corporate vision, mission, and strategy. New entry competitors, both domestically and internationally must be responded by establishing strategic alliances, penetrating and developing market share, and also maintaining the existing market share and keeping harmonious cooperation with the stakeholder especially customer, government, non-government organization and the fund raising organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malakalamere, Mallhew Victor
"Industri peternakan unggas di Indonesia menjanjikan pasar yang sangat besar dan belum terpenuhi dengan baik, sehingga tingkat persaingan terns menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. PT XYZ yang menjadi salah satu pemain daiam industri ini mulai mengembangkan perusahaan mereka untuk dapat bersaing dan menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Bebernpa slrategi bisnis akan diformulasikan dan disesuaikan dengan falctor·faktor yang memengaruhl perusahaan, baik internal maupun ekstemal. Metode formulasi akan menggunakan IE Matrix, Grand Strategy Matrix, Product-Market Matrix dan Four Generic Competitive Strategies.

Poultry industry in Indonesia has a very big market opportunity. therefore raises the degree of competition in this industry. PT XYZ will expand their business and improve their position in this industry with making the new strategy. Strategy formulation will using four tools. IE Matrix, Grand Strategy Matrix, Product­ Market Matrix and Four Generic Competitive Strategies. The results of the analysis are using the Tapered Vertical Integration, Product Development and Focused Differentiation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T32397
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Qisty Amanda Deviacita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi persuasi dalam relationship marketing yang dilakukan oleh pelaku bisnis network marketing khususnya enterpriser HDI di dalam memasarkan bisnis di masa pandemi Covid-19. Relationship marketing dan taktik persuasif memiliki peran dalam menyebarkan informasi yang dapat membangun kedekatan serta memotivasi para member dalam bisnis network marketing. Enterpriser melakukan pemasaran melalui media sosial Instagram dengan pendekatan yang lebih soft melalui sharing, membangun bonding dan personal branding dengan memperlihatkan komunitas positif, serta mempersuasi dengan menggali ketakutan positif. Pemasaran melalui media sosial Instagram mempermudah percepatan bisnis dan menjangkau member.

This study aims to understand the communication strategy used by business actors, particularly HDI enterprises, in building their marketing relationships during the COVID-19 pandemic era. Relationship Marketing and persuasive tactics have a role in disseminating information that can build closeness with members and motivate members in the network marketing business. Enterprisers does marketing through Social Media Instagram with a soft approach through sharing, bonding and and personal branding by showing a positive community, and persuading by exploring positive fears. Marketing through social media Instagram makes it easier to accelerate business and reach members.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Nugroho
"Karya akhir ini membahas perumusan strategi bisnis PT GM, sebuah perusahaan baru yang akan masuk ke dalam industri distribusi buah-buahan di Indonesia. Indonesia sebagai negara agraris, masih sangat minimal dalam mengeksploitasi hasil hortikulturanya, terutama buah-buahan. Salah satu kelemahannya adalah penerapan pasca panen yang masih menggunakan cara yang tradisional. Akibatnya produk buah-buahan yang sampai ke pasar kualitasnya sudah menurun, sehingga nilainya pun menurun. Parahnya harga buah-buahan impor di pasar seringkali dijual lebih murah dan kualitasnya lebih baik dibandingkan buah-buahan lokal. Atas hasil analisisnya, para penggagas PT GM mendapatkan bahwa masalah ini bisa menjadi peluang apabila ada perusahaan yang dapat menerapkan teknologi pasca panen yang tepat, dengan sumber daya manusia yang handal dan membangun rantai pasokan yang efektif dan efisien. Pemilihan strategi yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan PT GM untuk mencapai tujuannya. Industri yang dimasukinya merupakan industri yang masih ditahap berkembang tetapi kondisinya ter-frakmentaris, oleh sebab itu PT GM harus melakukan differentiation dan memperkuat internal resource-base development terutama di sumber daya manusianya. Perumusan strategi bisnis ini, sebagai bagian dari satu kesatuan dengan perencanaan operasional serta perencanaan keuangan, akan membentuk suatu business plan yang akan menjadi panduan dalam pendirian perusahaan baru tersebut.

This final paper presents an analysis of fresh fruit distribution industry in Indonesia and business strategy formulation for PT GM, a new company that is going to enter the industry. As an agrarian country, Indonesia has done only minimum effort in exploiting the potential it has on its horticultural, especially fruits. One of the biggest probiems lies in the lack of knowledge and implementation of post-harvesting techniques and technology. This has resulted in iow quality local fresh produce for the consumers. To make things worse, often these local fresh fruits cannot compete against imported fruits in terms of quality and prices. The result of the industry analysis shows that a business opportunity exists for a company that can solve this problem by implementing the right post- harvesting technology, owning a team of highly capable human resources and buiiding an effective but efficient supply chain. That is the opportunity that PT GM will exploit. Choosing the right business strategy will become crucial for the success of PT GM. The industry that it is about to enter is a growth but fragmented industry. For that reason, PT GM needs to differentiate and emphasize on its internal resource-base development, in particular, its human Capital. This final paper that concentrates on business strategy formulation, together with two other final papers that concentrate on operations and financial planning will make up a complete business plan that will serve as a guidance for the formation of this new company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26504
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Utomo Subagyo
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Dengan terjadinya krisis ekonomi, PT. Wijaya Karya-DPM sebagai perusahaan yang
bergerak dalam bidang industri komponen otomotif alumunium casting telah
mengalami dampak negatif. Volume pasar industri otomotif mengalami penurunan tajam
pada periode 1997-1998, sehingga kini pasar domestik hanya tersisa 15-20% saja. Pada
tahun 1997 volume produksi kenaaraan dalam industri otomotif masih mencapai 388.876
unit, namun pada tahun 1998 telah menurun menjadi hingga hanya sebesar 58.079 unit.
Berbeda dengan kondisi pasar domestik, potensi dan peluang di pasar internasional,
khususnya Amerika Serikat sangat memberi harapan.
Pasar Industri otomotif Amerika Serikat yang merupakan pasar otomotif terbesar di
dunia, pada tahun 1998 mempunyai volume pasar 15.515.000 unit kendaraan. Sekitar
75% dari total olume pasar tersebut di pasok oleh industri otomotif yang berlokasi di
Amerika Serikat sendiri. Industri otomotif Amerika Serikat saat ini dikuasai oleh Tlze
Big Three (GM, Ford dan Chrysler) dengan pangsa pasar 78%.
Dalam memenuhi kebutuhannya, Amerik Serikat telah mengimpor komponen otomotif
dari beberapa negara di dunia termasuk ASEAN dengan total nilai impor sebesar 54,27
milyar US dollar. Pemasok utama komponen otomotif Amerika Serikat adalah Meksiko
(27% total impor). Negara ASEAN memasok komponen senilai 1,236 milyar dollar
atau 2,3%. Diantara negara ASEAN, Indonesia menempati urutan ke-4 dari 7 negara
dengan nilai 204 juta dollar. Impor komponen otomotif dari Indonesia pada periode
1997-1998 telah mengalami peningkatan 14,6%. Dalam lima tahun terakhir, diantara
negara ASEAN, laju pertumbuhan impor dari Indonesia mengalami kenaikan yang
paling tinggi.
Dengan mernanfaatkan kapabilitas dan keunggulan bersaing di pasar domestik serta
didukung faktor keunggulan nasional, PT. Wijaya Karya-DPM menyiapkan langkah
strategis untuk menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat.
Kapabilitas yang dimiliki PT. Wijaya Karya-DPM meliputi fasilitas dan kemampuan
produksi pengecoran mulai dari teknologi cor sederhana, cetakan pasir (sand casting),
cor gravitasi (gravity casting) sampai dengan teknologi cetak tekan (die casting) dengan
kapasitas total jika diukur dalam tonase adalah sebesar 3.240 ton pertahun. Selain itu,
PT. Wijaya Karya-DPM untuk mengendalikan dan menjamin mutunya telah menerapkan
sistem pengendalian muth ISO 9000. Keunggulan lain yang dimiliki PT. Wijaya Karya-
DPM adalah reputasi (brand image) dan SDM.
Faktor Nasional yang mendukung keunggulan bersaing PT. Wijaya Karya-DPM meliputi
ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja, tingkat persaingan domestik, kebijakan
pemerintah dan depresiasi Rupiah terhadap Dollar.
Strategi yang disiapkan PT. Wijaya Karya-DPM untuk menembus pasar Amerika Serikat
difokuskan pada strategi membangun dan rneningkatkan keunggulan bersaing melalui
peningkatan mutu biaya dan kualitas bahan baku serta peningkatan sistem mutu
dengan menerapkan sistem mamjemen mutu QS 9000. Dalam memasuki pasar Amerika
Serikat dikembangkan strategi ekspor secara langsung dan tak langsung.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Erwin Parulian
"Pasar yang relevan atau pasar yang relevan adalah indikator penting untuk mengidentifikasi seberapa besar kendali pasar oleh pelaku bisnis dan mengidentifikasi pesaing nyata dari pelaku bisnis dominan yang dapat membatasi perilakunya serta dampak anti-kompetitif dari setiap pelanggaran yang dituduhkan. Sepanjang pesatnya perkembangan revolusi industri 4.0, teknologi bergerak jauh lebih cepat daripada hukum itu sendiri. Salah satu indikasi revolusi adalah menjamurnya bisnis dalam bentuk platform atau aplikasi perantara di berbagai negara termasuk Indonesia. Salah satunya adalah platform dengan konsep berbagi ekonomi atau berbagi ekonomi yang terjadi di salah satu bisnis naik wahana atau layanan transportasi online seperti apa yang PT. Go-Jek Indonesia. Akan tetapi menjadi sulit untuk menentukan pasar yang relevan di PT.Go-Jek Indonesia karena ada ketidakpastian untuk mendasarkan penentuan pada PT. Go-jek Indonesia sebagai perusahaan aplikasi atau disamakan dengan transportasi perusahaan. Adapun bentuk penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif-analitik untuk memperoleh gambaran umum tentang hukum pasar yang relevan PT.Go-Jek Indonesia. Penentuan pasar yang relevan dalam bisnis ride-hailing seperti PT. Go-Jek Indonesia didasarkan pada kedua perusahaan berbasis aplikasi yang memiliki bisnis naik wahana atau transportasi online dan konvensional di pasar yang sama, hanya saja lebih spesifik dalam bentuk moda transportasi yang sama, apakah itu sama dua roda atau empat roda bersamaan di area yang sama. Pemerintah harus merespons lebih cepat terhadap penentuan pasar menyangkut bisnis naik kendaraan dengan memperbarui aturan yang ada, serta dengan tegas menanggapi keberadaan sepeda motor sebagai penentuan transportasi umum terkait dari pasar terkait.

Relevant market or relevant market is an important indicator for identify how much market control by business actors and identify the real competitors of the dominant business actor that can limit its behavior as well as the anti-competitive impact of each alleged violation. Along the rapid development of the industrial revolution 4.0, technology moved far faster than the law itself. One indication of the revolution is seen the mushrooming of business in the form of platforms or intermediary applications in various countries including Indonesia. One of them is a platform with the concept of sharing economy or sharing economy that occurs in one of the ride-hailing business or online transportation services like what PT. Go-Jek Indonesia. Will but it becomes difficult to determine the relevant market at PT.Go-Jek Indonesia because there was uncertainty to base the determination on PT. Go-jek Indonesia as an application company or likened to a company transportation. As for the form of research used in writing this is a normative juridical with a qualitative approach and type of research descriptive-analytical to obtain an overview of the relevant market law PT.Go- Jek Indonesia. Determination of the relevant market in the ride-hailing business such as PT. Go-Jek Indonesia is based on both application-based companies that have ride-hailing business or online and conventional transportation in a market the same, its just that it is more specific in the form of the mode of transportation the same, whether its the same two wheels or four wheels together on a same area. The government must respond more quickly to market determination concerned the ride-hailing business by updating the existing rules, as well as firmly responding to the existence of motorbikes as related public transportation determination of the relevant market"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>