Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123172 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahyani Raksanagara
"Anak memiliki posisi stratcgis dalarn kelangsungan hidup bangsa dan mercka
diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang bexmutu, mampu menjawab
tantangan pembangunan. Analc mcmeriukan pemblnaan dan perlindungan agar
pertumbuhan dan perl-cembangannya optimal.
Dalam kcnyataannya tidak semua anak beruntung memperoleh haknya, karena
berbagai alasan anak-anak tersebut keluar dari lingkungan keluarga dan hidup di jalanan.
Anak ja1anan_ mereka adalah anak-anak yang tidak bemntung mcmperoleh hak-bak anak.
Dalam daur kehidupan manusia, sebelum memasuki masa dewasa anak harus
melalui masa remaja. Kematangan organ-organ reproduksi dan rasa ingin tahu yang
tinggi, tetapi tidal: diikuti dengan kematangan psikologis membuat mereka berpenlalcu
yang membahayakan kesehatannya, seperti berhubungan seks sebelum nikah_
Anak jalanan usia remaja yang scharusnya melalui masa ini dengan didampingi
orang tua, menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan bersama teman sebayanya_
Hal ini membuat mcreka berperilaku risiko tinggi untuk tertular penyakit HIV/AIDS.
Penyakit AIDS saat ini sudah menyebar ke sebagian besar negara di dunia
termasuk Indonesia. Strategi yang paling efektif melawan penyaklt AIDS ialah dengan
pencegahan penularan, salah satunya dengan memberikan informasi mengenai penyakit
AIDS. Informasi ini pcrlu disampaikan kepada seluruh masyarakat terutama kelompok
yang berperilaku risiko tinggi terhadap penularan AIDS, anak jalanan usia remqa
terrnasuk kelompok ini. Tujuan penulisan tesis ini ialah untuk mcndapatkan gambaran tingkat
pengetahuan anak jalanan usia remaja mengcnai penyakit AIDS dan sumber infomzasi
apa yang ada di lingkungan anak jalanan, serta hubungan sumber informasi dengan
tingkat pengetahuan anak jalanan usia remaja mengcnai pcnyakit AIDS.
Penelitian dilakukan sccara observational cross sectional kcpada 77 anak jalanan
usia remaja yang diambil dari 5 rumah singgah di kota Bandung, Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Untuk melengkapi hasil penelitian kuantitatif
tersebut dilakukan Diskusi Kclompok Terarah bersama 2 kelompok anak jalanan.
Hasil penelitian diperolch 57,1 % responden menunjukan tingkat pcngetahuan
baik, sumberi informasi darimana mereka memperoleh informasi AIDS ialah lingkungan
dekat (76,6%), media massa (74 %), selebaran/poster (32,5%), pendidik formal (32,5%),
pemuka agama (l6,9%). Karakterislik responden 83,3 % laki-Iaki, 100 % beragama
islam, 10,4 % masih bersckolah, tingkat pendidikannya 42,8% tidak tamat SD, 35,1%
tamat SD dan 22,1 % tamat sekolah lanjutan.
Hasil uji bivarial mcnunjukan tidak ada hubungan bermakna antam sumber
informasi dengan tingkat pengctahuan. Tidak terbukti adanya hubungan bermakna
antara karakteristik anak jalanan dengan lingkat pengetahuan, kecuali umur. Dimana ada
hubungan bermakna antara umur dengan tingkat pengetahuan (p 0,025, OR=2,889).
Umuk hubungan karalcteristik anak jalanan dcngan sumber infommsi tidak ditemukan
hubungan bcrrnakna.
Variabel sumber informasi media massa, selebaran/poster, umur dan tingkat
pendidikan dapat dimasukan ke dalam kandidat variabel untuk selanjutnya diuji secara
multivarian (p<0,25). Dari analisa multivaziat menunjukan tidak ada hubungan bermakna
antara sumber infommasi media massa, selebaranfposter terhadap tingkat pengetahuan
setelah umur dan pendidikan mcngontro1nya_ »
Melihat hasil pcnclitian maka masih diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan
pengetahuan anak jalanan mengenai penyakit AIDS dengan mengoptimalkan seluruh
sumber informasi yang sudah ada di lingkungan anak jalanan, disesuaikan dengan
karakteristik mereka. Upaya peningkatan pcngetahdan anak jalanan mengenai AIDS
pcrlu diikuti dengan upaya pencegahan lain, misalnya sosialisasi penggunaan kondom.

Abstract
Children have the strategic position to continue the development , they are hoped to be
a qualiied human resources. They are source of nation potency and they are the future
generation to catch the aim. Because of that they need the establishment and protection for
optimal growth and development. The fact is very different, there are so many children live
without having opportunity to get the right, specially the children come from poor family. In
this condition the children must help their parents to give the income for the family. They
must work, go out from the family and live at the street to be the street children, In the circle
of life, the adolescent period is the very sensitive period that the children must pass away. The
reproductive organ is already mature for reproductive function, but at the other side the
adolescents still find the identity. This condition some times make them have a risky behavior
for their health, like to do sexual intercourse. Adolescent period is very important, because
adolescent period like a bridge that cross from children period to adult period with
responsibility. They need the parents or the person who has a role like their parents, to take
care and protect them, but adolescent street children live with their friends on the street. This
condition make them is grouped to be a high risk behavior group for 1-HV/AIDS transmission.
The epidemic HIV/AIDS is already spread to all ovcr the world, including Indonesia.
Prevention action is one of the strategic to tight I-llV/AIDS, this strategic is more effective
and etlicient. People will keep away from the risk behavior for HIV/AIDS transmission, if
they know about HIV/AIDS. We have to give the information about HIV/AIDS specially to
people with high risk behavior for HIV/AIDS transmission. The adolescent street children are
the people with high risk behavior for HIV/AIDS transmission. The objective from this research is to find the image of adolescent street children about
the HIV/AIDS knowledge, kind of source of information in the circle of street children, and
the relationship between source of information and the knowledge about I-IIV/AIDS at
adolescent street children.
This research is designed by observational cross sectional to 77 adolescent street
children with quantitative approach by giving the questioner, and to 2 Focus Group Discussion
for qualitative approach.
The image is resulted by univariat analysis are: 57.1% with good level of knowledge,
they take an information about HIV/AIDS tiom mass media 74%, leaflet/poster 32.5%, fomtal
educator (teacher, health worker) 32.5%, close circles(parent, friends, buddy/social worker for
street children) 76.6%, religion leader l6.9%. The respondent characteristic are malelO-I5
years old 51.9%, 16-19 years old 48.l%, religion 100 % moslem, status of schooling: still go
to school 10-4 %, level of education: never/drop out from elementary 42.8 %, graduated from
elementary 35.1 %, graduated from high school 22.1 %. From bivariat analysis is resulted:
there are not relationship between source of information and level of knowledge about
HIV/AIDS, there are not relation between characteristic of adolescent street children and the
level of knowledge except age (p 0025, OR-2389), there are not relation between
characteristic and source of information. Mass media, leaflet/poster, age and level of
education are the candidate variables for multivariat analysis (p < 0.25). From multivariate
analysis is resulted: there is no relationship between source of information mass media,
leaflet/poster and the level of knowledge about HIV/AIDS at adolescent street children alter
was controlled by the age and level of education from adolescent street children.
The conclusion and suggestion from this research are: the intervention for increasing
the knowledge about HIV/AIDS for adolescent street children still needed, increasing the
knowledge about HIV/AIDS for adolescent street children must use all the source of
information that existence in the circle of street children but must appropriate with the
characteristic of street children. Giving the information must do simultaneously by
socialization using condom."
Universitas Indonesia, 2000
T6409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fan, Hung
Boston: Jones And Bartlett Publishers, 2003
616.9792 Fan a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Rina Febriyanti
"The knowledge about HIV/AIDS disease is not the important thing to make an ODHA to increase pursuance antiretroviral therapy. This research was a correlative researched and used 21 cross sectional design which has a purpose to know relation between the levels of knowledge with pursuance. The sample in this research was 42 ODHA. Sampling technique which is used in this research was purposive sampling. Thirteen (591%) of ODHA had the high level in knowledge and had high level in pursuance.
The result of statistic test (p=1.000) >α, so HO fail no receivable. The conclusion from this research, there was not relation between the levels of knowledge about HIV/AIDS disease with pursuance of ODHA to Antiretroviral therapy. The result from this research can be used for give input to ODHA be more pursuance. Recommend for next research to add respondent and area wider.

Pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS tidak dapat menjadi satu-satunya acuan ODHA dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 42 ODHA. Sebanyak 13 responden (59,1%) yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi mempunyai tingkat kepatuhan yang tinggi.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p=1.000. sehingga Ho gagal ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan tingkat kepatuhan menjalani terapi ARV di POKDlSUS RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada ODHA untuk Iebih patuh dalam pengobatan. Penelitian ini merekomendasikan agar menambah jumlah responden dan memperluas area penelitian.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5828
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Loethano Novi Syukriadi
"ABSTRAK
AIDS (Acquired immuno Deficiency Syndrome) -dipahami sebagai
sindrom (kumpulan dari berbagai simptom, infeksi, dan kondisi)- merupakan
penyakit menular yang cepat dan Iuas jangkauan penyebarannya. Penyakit ini
sangat fatal karena menyebabkan runtuh atau rusaknya sistem kekebalan tubuh
dan bagian tubuh yang Iain karena infeksi yang disebabkan oleh virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus) (Dossier, 1988 : 1). Sampai akhir Juli 1997, di
Indonesia telah tercatat 558 kasus HIV/AIDS (421 orang mengidap AIDS dan
137 terinfeksi HIV positif) dan telah menyebar ke 22 propinsi.
Hasil penelitian Nyamathi, dkk (1995) mendapati adanya prediktor-
prediktor perilaku beresiko HIV/AIDS, diantaranya adalah personal resources
yaitu self esteem dan emotional distress, threat appraisal, coping responses, dan
barriers of condom use. Faktor-faktor ini memiliki keterkaitan dan menunjukkan
adanya pengaruh dalam membentuk perilaku beresiko HIV/AIDS. Skripsi ini
akan melihat bagaimana gambaran masing-masing faktor tersebut pada
kelompok yang berperilaku beresiko tinggi yang memiliki rentang usia 20 - 29
tahun sesuai dengan rentang usia yang terbanyak terinfeksi HIV/AIDS di
Indonesia.
Yang dimaksud dengan kelompok berperilaku beresiko tinggi terhadap
HIV/AIDS dalam tulisan ini adalah mereka yang memiliki multiple sex partners,
yaitu yang tetah berhubungan seks (intercourse) dengan Iebih dari 'satu
pasangan. Kriteria ini dipilih sesuai dengan pandangan yang menyatakan bahwa
penyebaran infeksi HIV/AIDS paling banyak dan beresiko melalui kontak seksual
(lebih dari 90 %), sisanya (kurang dari 10 %) terjadi dengan cara lainnya.
Untuk mendekati permasalahan ini digunakan teori-teori umum yang
membahas masing-masing variabel. Hasil pembahasan ini mengarah kepada
bagaimana dinamika masing-masing variabel mempengaruhi terbentuknya
perilaku beresiko HIV/AIDS itu. Permasalahan yang dikemukakan disini adalah
bagaimana gambaran variabel self esteem, emotional distress, threat appraisal,
coping responses, dan barriers of condom use pada kelompok usia dewasa
awal. Gambaran ini dilihat dari nilai rata-rata yang diperoieh dari tiap variabel.
Untuk mempenajam hasil yang diperoleh kelompok yang berperilaku beresiko
tinggi tadi maka dilakukan perbandingan dengan kelompok yang tidak
berperilaku beresiko tinggi. Kecuali untuk variabel barriers of condom use, tidak
dilakukan perbandingan dengan kelompok yang abstinence ini mengingat
mereka bukan pemakai kondom. Karakteristik subjek penelitian ini adalah
mereka yang telah berusia 20 - 29 tahun. Jumlah subjek adalah 76 orang, 42
orang dengan multiple sex partners, dan 34 orang yang abstinence.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling
yang termasuk dalam Non-Probability Sampling. Digunakannya teknik ini dengan
alasan kemudahan memperoleh responden. Alat ukur yang digunakan dalam
penulisan ini adalah kuesioner. Teknik pengolahan data yang dilakukan adalah
penghitungan nilai rata-rata (mean) dari setiap variabel. Untuk mempertajam
hasil, dengan melihat adanya kemungkinan perbedaan diantara kedua
kelompok, dilakukan penghitungan t-test independent sample.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara subjek yang berperilaku beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS dan
yang tidak berperilaku beresiko tinggi pada variabel-variabet self esteem, profil
suasana hati (mood), threat appraisal, dan coping responses. Dimana kelompok
yang beresiko tinggi menunjukkan nilai yang Iebih rendah dibandingkan dengan
kelompok yang tidak beresiko tinggi pada variabel-variabel tersebut di atas.
kecuali untuk variabel self esteem. Untuk variabel self esteem, kelompok yang beresiko tinggi memiliki nilai yang Iebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
yang tidak beresiko tinggi. Selanjutnya, dari variabel barriers of condom use
yang dikenakan kepada subjek yang berperilaku beresiko tinggi HIV/AIDS,
selaku pemakai kondom, diperoleh hasil bahwa ternyata terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai rata-rata kelompok dalam derajat kesetujuan
penggunaan kondom dengan nilai titik tengahnya, artinya tidak dirasakan atau
dialami adanya hambatan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seks.
Selanjutnya, antara subjek pria dan wanita diperoleh hasil bahwa kedua
kelompok subjek tidak berbeda secara signifikan dalam derajat kesetujuan
penggunaan kondom.
Sebagai masukan, peneliti menyarankan diIakukan penelitian dengan
membuat suatu asumsi atau hipotesis yang menelaah lebih jauh hal-hal apa
yang membuat diperolehnya perbedaan-perbedaan baik yang signifikan maupun
yang tidak signifikan tadi pada dua ketompok.
Untuk memperoleh hasil penelitian yang Iebih akurat ada baiknya alat
ukur di construct sesuai dengan karakteristik responden yang akan dituju. Hasil
penelitian ini mungkin dapat juga dijadikan bahan acuan bagi para aktivis LSM
tentang AIDS dalam melakukan penyuluhan, kapan saat yang tepat untuk
memperkenalkan atau mensosialisasikan bagaimana penularan HIV/AIDS
terjadi, serta bagaimana metode yang akurat untuk melakukan hal-hal tersebut
di atas pada kelompok dengan karakteristik tertentu seperti kelompok subjek
dalam penelitian ini."
1998
S2612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Septianauli D.
"Saat ini angka HIV/AIDS tinggi pada remaja. Hal inj mungkin dikarenakan rendahnya pemahaman remaja tentang masalah kesehatan reproduksi dan di Indonesia masih ada anggapan bahwa pendidikan seks itu tabu.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adalcah hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan pendidikan seks yang dipcroleh. Penelitian ini dilakukan di SMU Lab School Jakarta dengan jumlah responden 70 orang yang merupakan siswa di SMU tersebut.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan instrumen kuesioner. Analisis data yang digunakan adaiah distribusi iiekuensi clan Chi-Square untuk menganalisis hubungan antar variabel.
Hasil penelitian ini adlah tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS clengan pendidikan seks yang diperoleh (p value 0,4'?3; oL=0,05). Penelitian ini merekomendasikan dilakukannya penelitian lebih lanjut."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5502
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Syaiful W
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000
616.979 2 HAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wartburg, Walther von
Switzerland: Ciba-geigy, Roche und Sandoz, 1989
614.599 3 WAR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stine, Gerald J.
New York: McGraw-Hill, 2012
362.19 STI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Selatan: LIPI,
BIPT
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Kandasamy, W.B. Vasantha
Phoenix : Xiquan , 2004
614.599 3 KAN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>