Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121708 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurlaely Mida Rachmawati
"Alergi adalah Suattl keadaan perubahan reaksi terhadap suatu antigen pada individu yang
telah terpupar antigen terscbut sebelurnnya., sehingga menimbulkan keadaan patologik
Manifestasi reaksi alergi bennacam-macam, mulai dari sekedar gatai-gatal hingga gejala
yang mengancam kehidupan dalam waktu singkat sepeni renjatan anaiilalctik. Reaksi alergi
melibatkan berbagai macam mediator dan yang terpenting diantaranya adalah histamm
Histamin yang cliselcresi oleh sel mas( dan basotil akan terikat pada reseptor histamin dr
berbagai sel. Alcibat ikatan tersebut dapat terjadi reaksi vasodilatasi, peningkatan
permeabilitas pernbnluh darah, kontraksi otot poles, dan sekresi mukus. Tidak semua orang
dengan kadar Igli tinggi m unjukkan gejala-gejala alergi atopik, sepeni yang dijumpai pada
individu terinfeksi parasit. Individu dengan IgE spesi5k yang tinggi terhadap suatu alergcn
biasanya dihubungkan dengan adanya reaksi alergi atopik. Temyata tidak semua individu
dengan keadaan tersebut menunjukkan gejala alergi atopik.
Parrot dan Laborde (1961) membuktikan bahwa pada serum normal terdapat protein globulin
yang menghambat kontraksi usus yang disebabkan oleh histamin. Micol, Rcnoux dan
Meriden (1961) membuktikan bahwa protein serum normal dapat mengendapkan histamm
yang diikatkan ke lateks-polistircn. Tetapi beium diketahui, apakah fenomena yang
terungkap dalam dua penelitian tersebut manifestasi dari protein yang sama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mempuriikasi protein yang dapat mengncat
histamin dari sennn normal manusia, kemudian diuji alrtivitas biologilcnya dengan uji
kerutan usus dan uji aglutinasi menggunakan lateks-polistiren. Isolasi darn purifikasi protein
dilakukan dc-ngan cara salting out, teknik kromatograii iltrasi gel, kromatograii pcrtukaran
ion dan kromatograii afmitas. Kemurnian dan berat molekul protein yang dihasiikan
diketahui berdasarkan pola pita elektroforesis.
Hasil dan Kesimpulanz
Dari 3 puncak hasil kromatograii iiltrasi gel, hanya puncak 2 dan 3 yang menunjukkan daya
histaminopeksi hingga tahap kromatograii afinitas. Berat molekul protein yang bcrasal dan
puncak 2 (fraksi II,) adalah 47,04 kD dan dad puncak 3 (?ri?aksi l[I|) adalah 50,45 kD. Protcm
pcngikat histamin yang masing-rnasing btrrasal dari puncak 2 dan 3 kemungkinnn beraaal
dari protein yang sama.
Kata kunci : Protein pengikat histarnin, daya histaminopeksi, histamiri, uji kerutan usus, uji
aglutinasi lateks-polistiren"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T6414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gowinda Suyuditomo
"Furfural adalah senyawa yang bernilai jual tinggi dapat dihasil dari konversi selulosa dan hemiselulosa dan tingkat kebutuhan di Indonesia masih tinggi. Riset ini meneliti perancangan proses dan perhitungan ekonomi produksi furfural berbahan baku TKS dengan memvariasikan metode purifikasi dengan metode distilasi dan metode ekstraksi toluene menggunakan software Superpro Designer 9.5. Purifikasi furfural menggunakan dua cara yaitu pemurnian furfural menggunakan skema ekstraksi toluene dan skema distilasi. Terdapat dua rekomendasi lokasi pabrik yang dapat dipilih berdasarkan letak pabrik yang dekat dengan pembeli yaitu di Cilacap dan letak pabrik dekat dengan supplier yaitu Banten. Berdasarkan hasil perhitungan keekonomian, Skema pemurnian ekstraksi toluene dengan IRR bernilai 26.02% lebih menguntungkan walaupun kemurniannya 99,95% dibanding dengan skema pemurnian distilasi dengan IRR yaitu 25.86% walaupun kemurnianya mencapai 99,96%. Dengan kedua rekomendasi lokasi perhitungan keekonomian payback period yang dimiliki oleh kedua lokasi hampir sama maka Cilacap yang memiliki nilai NPV 89,739,000$ lebih menguntungkan dibanding dengan Banten yang memiliki NPV 87,430,000$.

Furfural is a high-selling compound that can be produced from cellulose and hemicellulose conversion and the level of demand in Indonesia is still high. This research examines the economic process design and calculation of furfural production made from TKS by varying the purification method with the distillation method and the toluene extraction method using Superpro Designer 9.5 software. Furfural purification uses two methods, namely furfural purification using toluene extraction scheme and distillation scheme. There are two plant location recommendations that can be chosen based on the location of the factory that is close to the buyer, namely in Cilacap and the location of the plant close to the supplier, namely Banten. Based on the economic calculation results, the toluene extraction purification scheme with an IRR value of 26.02% is more profitable even though its purity is 99.95% compared to the distillation purification scheme with an IRR of 25.86% even though its purity reaches 99.96%. With the two recommendations for the location of the calculation of the economic payback period owned by the two locations almost the same, Cilacap which has a value of NPV 89,739,000$ is more profitable than Banten which has a NPV of 87,430,000 $."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of this research was to examine the optimum condition of enzymatic hydrolysis of shark protein by visceratic enzyme and trypsin ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Protein of seaweed . Seeaweds are consumed by people,especially who lived in the coastal areas....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kadar C-reactive protein (CRP) dalam plasma di laporkan meningkat pada individu obes."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mayang Sari
"Protein adalah salah satu unsur dalam makanan yang terdiri dari asamasam amino yang mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan belerang. Identifikasi protein selama ini dilakukan dengan menggunakan metode spektroskopi konvensional misalnya spektroskopi UV-Vis dan metode Kjeldhal. Kedua metode ini membutuhkan persiapan sampel yang lama dan rumit, serta biaya yang mahal. Hal ini karena harus dilakukan pemisahan protein dari makromolekul yang lain yang tidak diinginkan dalam analisa. Spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared) merupakan salah satu metode baku untuk mendeteksi struktur molekul senyawa melalui identifikasi gugus fungsi penyusun senyawa. Identifikasi protein dilakukan dengan menganalisa serapan gugus fungsi dengan Fourier Transform Infrared (FTIR). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi protein dengan FTIR, dan mengenali puncak dari protein.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke-empat sampel (keju hewani, keju nabati, susu dan mentega) protein dapat dikenali dengan tiga peak yaitu amida III (1240-1265 cm-1) , amida IV (633-721 cm-1), dan amida VI (551-586 cm-1). Peak untuk amida III mewakili gugus CN stretching dan NH bending, amida IV mewakili gugus OCN bending dan amida VI mewakili gugus out-of plane NH bending. kadar protein relatif per karbonil untuk susu, keju hewani, keju nabati, dan mentega adalah 0,67, 1,37, 2,17, dan 1,70 dengan kadar protein 9,47 %, 19,08 %, 30,67 %, dan 24,03 %.

Protein is one of the elements in food which consists of amino acids that contain carbon, hydrogen, oxygen, nitrogen, and sulfur. Identification of the protein had been done using conventional spectroscopic methods such as UV-Vis spectroscopy and Kjeldhal methods. Preparation of the sample for both methods were long enough, complicated, and expensive. This was because had to do separation of proteins from other macromolecules that are not desirable in the analysis. FTIR Spectroscopy (Fourier Transform Infra Red) is one of the standard methods for detecting the molecular structure of compound through the identification of functional groups that make up the compound. Identification is done by analyzing the absorption of the functional protein by Fourier Transform Infrared (FTIR). The aims of the research are to identify protein by FTIR, and describe their peaks.
The results of the research show that of four samples (cheese, vegetable cheese, milk, and butter), proteins can be identified by three peaks, that are amide III (1240-1265 cm-1), amide IV (633-721 cm-1), and amide VI (551-586 cm-1). Peak of the amide III represents the CN stretching and NH bending, amide group IV represents the OCN bending, and amide VI represents out-of plane NH bending. Protein relative levels per carbonyl for milk, cheese, vegetable cheese, and butter are 0.67, 1.37, 2.17, and 1.70 with a protein content of 9.47%, 19.08%, 30.67% , and 24.03%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42221
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Puspitaningrum
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
D1743
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Matthews, Jacqueline M., editor
"This volume has a strong focus on homo-oligomerization, which is surprisingly common. However, protein function is so often linked to both homo- and hetero-oligomerization and many heterologous interactions likely evolved from homologous interaction, so this volume also covers many aspects of hetero-oligomerization."
New York: Springer, 2012
e20401725
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Benita Kurniawan
"Latar Belakang: Human Platelet Lysates (HPL) yang berasal dari platelet yang melewati masa simpan belum diketahui efeknya pada kultur HUVEC.
Tujuan: Mengevaluasi pengaruh waktu penyimpanan platelet pada HPL terhadap profil protein HUVEC.
Metode: HUVEC dikultur dengan FBS, HPL fresh, dan HPL extended diuji dengan SDS-PAGE.
Hasil: Intensitas band HPL fresh dan extended cenderung lebih tinggi. Ketebalan band HPL fresh dan extended lebih tinggi dibandingkan FBS pada band 4, dan lebih rendah pada band 3. Kisaran berat molekul protein HPL fresh dan extended tidak berbeda dibandingkan FBS.
Simpulan: Profil protein HUVEC menggunakan HPL fresh dan extended identik dengan FBS.

Background: The effect of Human Platelet Lysates (HPL) derived, from platelets that have passed normal shelf life was unknown on HUVEC.
Objective: To determine shelf-life effect on HPL as FBS alternative on HUVEC protein profile. Method: HUVEC were cultured with FBS, fresh, extended HPL, and analyzed with SDS-PAGE. Results: Band intensity of fresh HPL tended to be higher. Band thickness of HPL higher than FBS in band 4th row band, and lower in 3rd row band. No difference were observed in protein molecular weight range between HPL fresh, extended, FBS. Conclusion: HUVEC protein profile cultured with fresh, extended HPL is identical with FBS.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>