Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161418 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Grace Matiur
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerbitkan Keputusan No. D.IV-60991dI33/1975 tentang Penetapan Daerah Kebayoran sebagai Lingkungan Pemugaran untuk mempertahankan fungsi Kawasan Kebayoran Baru sebagai kawasan hunian. Berdasarkan penggolongan bangunan pemugaran, lingkungan pemugaran Kebayoran Baru digolongkan menjadi empat golongan yaitu golongan A, B, C, dan D.
Namun, perkembangan kola yang berjalan cepat mendorong perubahan pemanfaatan ruang di lingkungan pemugaran Kebayoran Baru, terutama di sekitar jalan arteri sekunder. Salah satu kawasan tersebut adalah di sekitar jalan arteri sekunder di Blok Q Kebayoran Baru, yaitu di Jalan Cikajang dan Ciranjang Permasalahan perubahan pemanfaatan ruang di Jalan Cikajang dan Ciranjang scat ini berkembang pesat. Kaveling untuk rumah tinggal berubah menjadi lokasi untuk kegiatan usaha dari bisnis. Kondisi ini merubah karateristik dan fungsi bangunan di sepanjang Jalan Cikajang dan Ciranjang.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasikan pola perubahan pemanfaatan ruang dengan melakukan tinjauan terhadap sebaran lokasi, jenis perubahan dan bentuk perubahan pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang dan Ciranjang. Untuk mendukung tujuan penelitian tersebut informasi yang dibutuhkan antara lain identifikasi dan kompilasi berbagai kebijakan pemerintah tentang pemanfaatan ruang, identif ikasi faktor yang berpengaruh dan akibat yang terjadi dan perubahan pemanfaatan ruang.Varibel-variabel yang dianalisis adalah variabel perkembangan ekonomi kota dan perkembangan kebijakan pemerintah kota.
Variabel perkembangan ekonomi kota terdiri dari perkembangan pola pita yang terjadi jalan arteri sekunder, nilai tukar tanah, dan gaya sentrifugal. Hagget berpendapat bahwa gaya sentrifugal terjadi karena adanya proses penyebaran (diffusion) yang bergerak sesuai dengan perkembangan waktu pada suatu lokasi tertentu Sementara untuk variabel perkembangan kebijakan pemerintah kota dengan memperhatikan kebijakan rencana tata ruang dan kebijakan pemugaran.
Proposisi utama penelitian ini yaitu perubahan fungsi pemanfaatan ruang di kawasan hunian cenderung terjadi pada jalan arteri sekunder yang mendorong peningkatan kegiatan di jalan lingkungan karena nilai tukar lahan di jalan arteri sekunder cenderung lebih tinggi. Untuk mengungkapkan masalah perubahan pernanfaatan ruang di lingkungan pemugaran Kebayoran saya menggunakan strategi penelitian studi kasus. Yin mengatakan metode studi kasus dapat mengungkap masalah di bidang kebijakan publik dan perencanaan kota dan wilayah.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perubahan pemanfaatan ruang di Jalan Cikajang dan Ciranjang diprakarsai oleh terjadinya pola perkembangan pita di jalan arteri sekunder di Blok Q, yaitu Jalan Wolter Monginsidi.
Hasil penelitian juga menunjukkan di sekitar pertemuan antara Jalan Cikajang dan Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Ciranjang dan Jalan Wolter Monginsidi terjadi perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah dan intensitas bangunan. Meningkatnya kegiatan ekonomi dan bisriis di sepanjang Jalan Cikajang dan Ciranjang mendorong nilai tukar tanah di Jalan Cikajang dan Ciranjang juga turut meningkat. Kondisi ini terlihat dari perkembangan nilai jual tanah di jalan tersebut sejak tahun 1995. Hasil penelitian memperlihatkan pula adanya kecenderungan terjadinya gaya sentrifugal terhadap perubahan pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang dan Ciranjang dari tahun 1985-2004. Terjadi penyebaran perubahan pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang dan Ciranjang.
Kesimpulan penelitian ini adalah pola penyebaran perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang dan Ciranjang cenderung lebih banyak terjadi di sekitar lokasi pertemuan antara Jalan Wolter Monginsidi dengan Jalan Cikajang dan Jalan Ciranjang. Perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang berjalan lebih cepat dibandingkan dengan di Jalan Ciranjang. Perubahan itu ditandai dengan peningkatan nilai tukar tanah di Jalan Ciranjang dan Jalan Cikajang dari tahun 1996 hingga tahun 2003. Jenis perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang cenderung lebih bervariasi dibandingkan dengan perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Ciranjang. Perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Cikajang lebih banyak untuk fungsi pelayanan kegiatan lingkungan di sekitarnya dan kawasan lain. Sementara perubahan fungsi pemanfaatan kaveling tanah di Jalan Ciranjang cenderung lebih banyak digunakan untuk kantor.

The Provincial Government of DKI Jakarta has issued a policy No. D. IV-60991d13311975 about the determination of Kebayoran Baru as a restoration area to maintain the function of Kebayoran Baru area as a residence. Based on the classification of restoration building, Kebayoran Barn area is divided into four, they are group A, 13. C and D.
However, as a result of city development which runs very fast, it pushed the alteration of space use restoration area in Kebayoran Baru especially around secondary road. Two of this area around secondary road at Block Q Kebayoran Baru is Cikajang and Ciranjang Street. Set of problem about the alteration of space use on Cikajang and Ciranjang Street now days grows speedy. Land lot for residence changed to be trading and business area. This condition changed the characteristic and the function of building along Cikajang and Ciranjang Street.
The purpose of this research is to identify the alteration of space use by analysing the location, kinds of alteration and the type of alteration of land lot use on Cikajang and Ciranjang Street. To support the purpose of this research, the information needed are identification and compilation government policy about space use and also identification factor that influence and the result exist from the alteration of space use.
Variables analyzed are economic city development and government city policy development variables. Economic city development variable consist of the ribbon pattern development that exist in secondary road, land exchange value and centrifugal style. According to Hagget, centrifugal style happen because of diffusion process which move accordance with time development in a location. Meanwhile, for government city policy development variable is by to pay attention about city planning and restoration policy.
The main proposition of this research is the alteration function of space use in residence which tends to exist in secondary road pushed the raising activity on the local street area because the land exchange value in secondary road is higher. To express the problem about alteration of space use restoration Kebayoran area, the writer use the strategy of case study research. According to Yin, case study is able to express the problem in a public policy and also urban and regional planning.
The result shown that the alteration of space use on Cikajang and Ciranjang Street initiated by the development of ribbon pattern in secondary road at Block Q on Wolter Monginsidi Street. This result also shown that the junction between Cikajang and Wolter Monginsidi Street and also Ciranjang and Wolter Monginsidi Street create the alteration of land lot use and building intensity. The increase of economic and business activity along Cikajang and Ciranjang Street push the land exchange value in those area. This is shown by the developing of land selling since 1995. Moreover, this research also shown the centrifugal style toward the alteration of land lot use on Cikajang and Ciranjang Street from 1995 to 2004. The alteration of land lot use has already exist on Cikajang and Ciranjang Street.
The conclusion of this research that the diffusion pattern of land lot use on Cikajang and Ciranjang Street is more exist around the junction between Wolter Monginsidi Street and Cikajang and Ciranjang and Wolter Monginsidi Street. The alteration function of land lot use on Cikajang Street is faster than Ciranjang Street. This is signed by the increase of land exchange value on Ciranjang and Cikajang Street from 1996 to 2003. The kind of alteration of land lot use on Cikajang Street tend more various than Ciranjang Street. The alteration of land lot use on Cikajang Street is to serve surrounding activity in that area and another area. Meanwhile the alteration of land lot use on Ciranjang Street is used to office.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risha Aisyah
"Taman kota sebagai bagian dari ruang terbuka publik, memiliki peran penting dalam menyelaraskan pola kehidupan kota yang sehat. Taman kota memiliki fungsi ganda yaitu fungsi sosial dan fungsi estetika, yang memberikan manfaat yaitu sebagai wadah aktivitas sosial, paru-paru kota, dan juga memperindah wajah kota. Kebayoran Baru merupakan kota taman (Garden City) pertama di Indonesia yang dirancang oleh arsitek lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas taman kota di Kecamatan Kebayoran Baru, baik sebagai fungsi sosial maupun sebagai fungsi estetika serta untuk melihat hubungan kualitas taman kota dengan karakteristik lokasi pelayanan publik, yang dilihat dari locational efficiency, locational accessibility, dan personal accessibility dari taman tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan keruangan.
Hasil penelitian didapatkan kualitas taman kota sebagai ruang publik di Kecamatan Kebayoran Baru, sebagian besar memiliki kualitas fungsi sosial dan kualitas fungsi estetika yang termasuk kategori sedang. Hubungan kualitas taman kota dengan karakteristik lokasi pelayanan publik beragam. Hal ini disebabkan kualitas fungsi sosial juga terpengaruh dari kualitas fungsi estetikanya. Namun, kualitas fungsi estetika yang baik saja tidak cukup untuk menjadi penentu keberhasilan taman sebagai fungsi sosial, apabila tidak disertai dengan lokasi yang efisien dan mudah dicapai oleh pengguna ruang publik.

As a part of public open space, city parks have an important role in aligning the pattern of a healthy city life. City park has double functions those are social function and aesthetic function, which provide various benefits such as a place for doing social activities, city lungs, and also beautify the city faces. Kebayoran Baru is a first garden city in Indonesia who designed by local architect. This study aims to determine the quality of the city parks in the District of Kebayoran Baru, both as social function and aesthetic function, and also to see the correlations of city parks quality with characteristics of public services location, which is explored from ‘locational efficiency, locational accessibility, and personal accessibility’ of the parks. This research is a descriptive study using a spatial approach.
The study results showed the quality of city parks as public spaces in the District of Kebayoran Baru, mostly have quality both of the social function and aesthetic function are classified as moderate quality. The correlations between quality of city parks and characteristics of public services locations are diverse. This is due to the quality of social function was also detracted from the quality of aesthetic function. However, the good quality of aesthetic function alone is not enough to be a determinant of successful parks as social function, if not accompanied by an efficient location and easily accessible by public space users.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Fitriana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh modal penyangga terhadap kinerja dan profil risiko bank-bank di Indonesia menanggapi adanya perubahan dalam peraturan permodalan dan siklus ekonomi selama periode 2001 hingga 2019. Dengan menggunakan regresi panel dinamis dari laporan keuangan bank BUKU III dan BUKU IV, penulis menemukan bukti bahwa bank bersifat pro-siklikal dimana memiliki lebih sedikit modal penyangga pada periode ekonomi yang sedang booming. Tingkat penyangga modal bank relatif cukup dalam keseluruhan periode. Hasil lainnya menunjukkan bahwa modal penyangga bank mendorong stabilitas dan efisiensi biaya bank serta menurunkan risiko aset bank, sementara di lain sisi terdapat dampak negatif pada tingkat profitabilitas bank. Pada akhirnya, pada penelitan ini juga mengungkapkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil yang signifikan pada pengaruh tingkat modal penyangga terhadap kinerja dan risiko bank disetiap periode penerapan Basel I, II dan III yang dibandingkan dengan keseluruhan periode penelitian.

This study aims to investigate the effect of capital buffer on the bank’s performance and risk profile in Indonesia related to change in capital regulation and business cycle during the period 2001 to 2019. By using dynamic panel regression and applies The Generalized Method of Moments (GMM) technique from the financial statements of bank’s BUKU III and BUKU IV, this study find the evidence banks are pro-cyclical in nature which have less capital buffer in a booming economic period. In the overall period, the study find Indonesian banks to be well-capitalized as indicated by the average bank’s capital of twice the required by the authorities. The other results show that bank capital buffer leads the bank’s stability and cost efficiency also decreases the level of the bank’s asset risk, while there is a negative impact on boosting the bank’s profitability.Finally, this research also revealed that there was no significant difference in the results of the the of bank’s capital buffer on bank’s performance and risk in each period of Basel I, II and III implementation compared to the entire study period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlianto
Bandung: Alumni, 1997
307.2 HER u (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Budi D.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005
307.14 SIN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nurul Probowati
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan dan menjelaskan proses transformasi dan reproduksi masyarakat di Kampung Laweyan dan mengungkap implikasispasialnya dengan digunakan metode observasi kualitatif. Kampung Laweyan merupakan permukiman tradisional yang bercorak sosio-kultural. Mengalami beberapa kali fase transformasi yang ditandai pada naik turunnya perkembangan perekonomian di Laweyan. Eksistensi Laweyan sangat erat dikaitkan dengan batik
sebagai komoditas utama. Dominasi kegiatan perdagangan dan industri batik di Kampung Laweyan mempengaruhi norma masyarakat dalam memanfaatkan ruang bermukim di kampung. Namun dalam proses perkembangannya Kampung Laweyan mengalami dinamika sosial yang diindakasi memiliki implikasi spasial terutama pada ruang bertinggal. Perkembangan perdagangan batik yang dibarengi dengan
pesatnya perkembangan Kota Surakarta dikhawatirkan tidak terkendali, bahkan dapat berakibat terhadap hilangnya jatidiri Kampung Laweyan yang sesungguhnya adalah sebagai ruang bertinggal. Suatu kerangka pemikiran yang melibatkan konsep produksi ruang dan strukturasi masyarakat digunakan untuk mengungkap transformasi dan reproduksi masyarakat yang terjadi dari data yang diperoleh melalui informasi dan pengamatan di lapangan.
Melalui analisis terungkap bahwa masyarakat Kampung Laweyan mengalami imbas positif dan negatif dalam proses modernisasi dan perkembangan kota. Melalui kekuatan ekonomi, masyarakat Kampung Laweyan memainkan peranan dalam sistem sosial sebagai agen yang menghasilkan suatu agensi (kemampuan) dari hubungan hubungan berupa praktik sosial yang berulang antar agen dalam setiap tahapan
proses transformasinya.
Dari situ ternyata banyak sekali ditemukan permasalahan spasial yang diakibatkan proses perkembangan masyarakat. Semakin berkembangnya sistem ekonomi hybrid di Laweyan dikhawatirkan akan menggeser eksistensi kampung Laweyan sebagai ruang bermukim, namun justru menjadi ruang komersial baru. Untuk itu dalam
pengembangannya, perlu sinergi antar aktor Laweyan dalam menjaga eksistensi ruang bermukim di Laweyan, hingga eksistensinya sebagai permukiman komunitas pembatik tetap terjaga.

ABSTRACT
The main purpose of this research is describe and explain the process of transformation and reproduction of the community in Kampung Laweyan and reveal spatial of implication with used qualitative methods of observation. Kampung Laweyan is a traditional settlement that have socio-cultural pattern. Undergone several phases of transformation that marked with the rise and fall of economic development in Laweyan. Laweyan existence is closely associated with batik as the main commodity. The domination of trade and batik industrial activities in
Kampung Laweyan have affecting society norms for the use of living space in the village. But within the development process of Kampung Laweyan have got a social dynamics that have indication spatial implications, especially on housing space. The rade Batik developments is coupled with the rapid development of Surakarta Town have a fear to be uncontrolled town, so can even lead to the loss of village identity as
real Kampung Laweyan is a housing space. A framework involving the concepts of production and structuration of space is used to reveal the transformation of society and the reproduction of society that occurred from the data obtained through the information and observations in the field.
Through the analysis revealed that the society of Kampung Laweyan has
experiencing positive and negative impact in the process of modernization and development of the city. Through economic power, the society of Kampung Laweyan can play a role in the social system as an agent that produces an agency (ability) from the relations of the recurrent form of social practice among agents in each
stage of the transformation process.
However, there have founding a lot of problems resulting from the process of spatial development of society. The continued development of hybrid economic system in Laweyan is feared would shift the Kampung Laweyan existence as a living space, but instead become the new commercial space. Because of its development, it is necessary the good synergy between actors Laweyan in maintaining the existence of
living space in Laweyan, until its existence as a residential society of batik is maintained."
2011
T29922
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Irsyadi Nur
"Tesis ini membahas mengenai strategi yang diterapkan oleh perusahaan startup untuk mendapatkan bantuan pendanaan dan berkembang bersama Perusahaan Modal Ventura (PMV). Pada tesis ini, peneliti menggunakan metode penelitian study case untuk menganalisa permasalahan mengenai cara perusahaan startup untuk mendapatkan bantuan investasi dari PMV. Dari hasil penelitian ditunjukkan perusahaan startup harus dapat menunjukkan performa operasional yang bagus, baik dari segi kinerja tim dan juga pertumbuhan konsumen yang stabil sebagai kriteria utama untuk dapat berkerjasama dengan PMV. Selain bantuan dalam bentuk pendanaan, PMV juga ikut berperan aktif memberikan bantuan dibidang Human Resource, Networking, dan bantuan dalam bidang manajemen lainnya untuk membantu perusahaan startup dapat berkembang secara cepat. Penelitian ini didukung oleh analisis terhadap data dokumen, observasi dan wawancara. 

This thesis discusses the strategy adopted by startup company to secure funding and growing with Venture Capital Firms (VCF). In this thesis, the researcher using case study research methods to analyze the problem about how a startup companies can get funding from VCF. From the results of this study indicated a startup company that are able to demonstrate good operational performance, both in terms of team performance and steady consumer growth is the main criteria to be able to cooperate with VCF. In addition to assistance in the form of funding, VCF also participate actively to provide assistance in human resource, networking, and  other areas in company management to help startup companies to be able growing faster. This research was supported by the analysis of document data, comprehensive observation, and in-depth interview."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Jatmiko
"Peranan ibu kota sangatlah vital, saat ini pemerintah kembali memutuskan pemindahan ibu kota karena Jakarta dianggap sudah tidak layak lagi menjadi ibu kota negara Republik Indonesia. Pemindahan ibu kota Indonesia nyatanya mengundang banyaknya opini pro dan kontra di kalangan masyarakat dan respon ini menarik untuk diteliti yaitu bagaimana pandangan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah ini yang juga menggambarkan tingkat kepercayaan kepada pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan sentiment analysis dengan classifier berbasis machine learning yang akurat dan menentukan algoritma yang terbaik. Data berupa tweets dikumpulkan dengan web scraping dan dilakukan pra-pemrosesan yang menghasilkan label data berupa polaritas dan kategori/aspek yang teridentifikasi. Model Machine Learning dengan algoritma Naive Bayes dan Support Vector Machine kemudian digunakan dalam klasifikasi polaritas kelas biner dengan fitur n-gram (urutan kata) dan optimasi heuristik yaitu Hyperparameter Tuning. Dari kombinasi fitur dan perlakuan optimasi, nilai MCC sebagai metrik evaluasi dibandingkan dan ditemukan bahwa Naive Bayes mengungguli Support Vector Machine dalam mengklasifikasi opini publik di media sosial Twitter khususnya mengenai pemindahan ibu kota.

The role of the capital city is very vital, at this time the government has again decided to move the capital city because Jakarta is considered no longer suitable as the capital city of the Republic of Indonesia. The relocation of Indonesia's capital city in fact invites many pro and contra opinions among the public and this response is interesting to study, namely how the public views this government policy which also describes the level of trust in the government. Therefore, sentiment analysis is needed with a machine learning-based classifier that is accurate and determines the best algorithm. Data in the form of tweets is collected by web scraping and pre-processed which produces data labels in the form of polarity and identified categories/aspects. Machine Learning model with Naive Bayes algorithm and Support Vector Machine is then used in the classification of binary class polarity with n-gram features (word order) and heuristic optimization, namely Hyperparameter Tuning. From the combination of features and optimization treatment, the MCC value as an evaluation metric was compared and it was found that Naive Bayes outperformed the Support Vector Machine in classifying public opinion on Twitter social media, especially regarding the relocation of the capital city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nabilla Putri
"ABSTRAK
Trip development dan urban sprawl telah lama menjadi masalah perkotaan. Seringkali bentuk perkembangan memusat (nodal development) dipilih untuk menjadi solusi penyelesaian masalah tersebut. Koridor T.B. Simatupang ? Kartini saat ini sedang mengantisipasi perubahan yang dapat terjadi setelah Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta rampung dan Transit Oriented Development (TOD) diimplementasikan. Namun, apabila melihat kondisi lapangan saat ini, apakah mungkin Koridor T.B. Simatupang ? Kartini dikembangkan sebagai kawasan Transit Oriented Development? Apakah akan terdapat perbedaan antara kondisi nyata dan konsep teoritikal? Dengan pentingnya konteks pada masing-masing ruang kota, tentunya akan terdapat banyak perbedaan dalam proses penerapan TOD pada koridor T.B. Simatupang - Kartini, baik pada transformasi fisik maupun non-fisik (liveliness). Hingga saat ini, koridor tersebut mengalami perkembangan secara linear, namun kedepannya akan dikembangkan secara memusat untuk menjadi kawasan yang compact dan memiliki berbagai fungsi (mixed-use). Skripsi ini akan membahas kondisi jalan menjelang selesainya proyek MRT Jakarta berdasarkan teori mengenai jalan dan Transit Oriented Development. Temuan dari skripsi ini ialah; untuk mendorong transformasi yang baik dan menghadirkan liveliness, diperlukan beberapa evaluasi mengenai elemen fisik dan persyaratan tambahan.

ABSTRAK
Strip development and urban sprawl have been urban problems for a long time. So many times nodal development is chosen to be the solution. T.B. Simatupang-Kartini Corridor is currently anticipating the change that could happen after the Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) Project is finished and the Transit Oriented Development (TOD) is implemented. But if we look at today conditions on site; is it possible for T.B.Simatupang ? Kartini Corridor to be a Transit Oriented Development? Are there any possible differences from the theoretical concept of it? Of course, since the context does matter, many differences emerge from the implementation process of TOD. The transformation and the changes in liveliness will surely occur in T.B. Simatupang ? Kartini Corridor; as it is an area developed without particular planning. It is experiencing the linear growth, which today is expected to be a compact, mixed-use neighborhood. The thesis will examine the current street performance prior to the MRT Jakarta Project based on theories regarding streets and Transit Oriented Development. The findings suggest that; in order to encourage a good transformation and provide liveliness, there are some evaluations regarding physical elements and additional requirements needed.
"
2016
S63164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>