Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winda Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk melibat pengaruh kecenderungan kepribadian dan lingkungan belajar terhadap kreativitas menulis remaja. Hipotesis yang dikemukgkan pada penelitian ini adalah (1) kecenderungan kepribadian remaja yang kreatif dalam menulis adalah introvert, (2) lingkungan belajar memberi pengaruh signifikan terhadap kreativitas menulis remaja, (3) lingkungan belajar dan kecenderungan kepribadian secara bersama-sama memberi pengaruh signifikan terhadap kreativitas menulis remaja.
Subyek penelitian ini adalah remaja SMP yang juga siswa Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional (LBPP) LIA. Subyek diminta untuk mengisi kuisioner dan mengarang berbahasa Inggris sesuai dengan topik yang telah ditentukan. Mat ukur variabel kecenderungan kepribadian diadaptasi dan dimodifikasi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) yang dikembangkan Isabel Briggs-Myers da Katherine Briggs. Kuisioner untuk variabel lingkungan belajar dikembangkan peneliti berdasarkan kerangka teoritis yang ada. Tulisan dievaluasi dengan menggunakan skema penilaian tulisan kreatif yang dirancang oleh Utami Munandar. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis) dengan bantuan SPSS for Windows versi 13.00.
Analisis hasiI penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan kepribadian dan lingkungan belajar tidak memberi pengaruh bermakna terhadap kreativitas menulis remaja. Alasan-alasan yang menyebabkan tidak terbuktinya hipotesis penelitian ini serta beberapa analisis tambahan dibahas pads bagian diskusi dari tesis.
Beberapa saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya antara lain (1) melakukan penelitian serupa dalam konteks pendidikan formal, (2) penggunaan metode kualitatif pada penelitian selanjutnya, dan (3) penggunaan seluruh komponen dari keempat dikotomi MBTI pada variabel kecenderungan kepribadian.

This research aims to examine the effects of personality preferences and learning environment to adolescents' creativity in writing. The objective of this study is to demonstrate these following hypotheses: (1) that introversion is the personality preference of adolescents who are creative in writing, (2) that learning environment gives significant effect to adolescents' creativity in writing, and (3) that both personality preferences and learning environment give significant effects to adolescents' creativity in writing.
Subjects of this study are junior-high school adolescents who at the same time are students of LBPP LIA Galaxy English course. Subjects are supposed to fill in questionnaires and write an English composition based on a topic given. Instrument used to measure personality preference variable is adopted and modified from the Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) developed by Isabel Briggs-Myers and Katherine Briggs. Questionnaire for learning environment variable is developed based on related theoretical framework. Scoring system used to examine the English composition is adopted from the Creative Writing Scoring Scheme developed by Utami Munandar. Multiple Regression Analysis with the help of a computer software called Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) version 13.00 for Windows is used to examine whether the two independent variables (personality preferences and learning environment) can be predictors for adolescents' creativity in writing.
The result shows that neither personality preferences nor learning environment can be predictor for adolescents' creativity in writing. Contradictive evidences with previous studies and shortcomings in terms of methodology are discussed.
Suggestions for subsequent studies are proposed Similar research in formal educational context is needed The use of qualitative method as well as the whole MBTI dichotomies will enrich information for this research.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Najibah Bhaskara
"Penelitian ini bertolak dari adanya kebutuhan akan pemahaman tentang goal orientation yang dimiliki oleh peserta didik kursus bahasa lnggris dan hubungan goal orienzarion dengan prestasi belajar. Tingginya minat masyarakat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lnggris dapat dilihat dari banyaknya anggota masyarakat yang mengikuti kursus di berbagai lembaga bahasa yang ada, khususnya di kota Jakarta.
Selain motivasi, seseorang yang ikut bahasa lnggris juga mernbutuhkan waktu dan dana khusus. Biasanya faktor dana inilah yang kerap menjadi hambatan bagi seseorang untuk ikut kursus bahasa lnggris di suatu lembaga bahasa, sehingga mereka yang dapat mengikuti kursus seyogyanya benar-benar memanfaatkan dan menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Namun demikian, menurut pengamatan peneliti, masih banyak peserta didik kursus bahasa lnggris di LBPP-LIA Kelapa Gading yang tampak tidak menggunakan kesempatan yang mereka miliki_ Dalam Syah (1997) disebutkan beberapa faktor psikologis yang dianggap memberi pengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik, salah satunya adalah motivasi. Adapun goal yang dimiliki oleh seseorang dapat memotivasi untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya dalam belajar. Oleh karena itu, peneliti merasa bahwa goal orientation penting unmk diteliti karena diduga memiliki hubungan dengan prestasi belajar seseorang. Selain itu, peserta didik di LBPP-LIA terdiri dari berbagai macam status (pekerjaan) yaitu antara lain pelajar SLTA, mahasiswa dan karyawan, sehingga peneliti pun ingin pula rnengetahui bagaimana goal orientation dan prestasi belajar bahasa lnggris yang dimiliki mereka.
Penelitian dilakukan terhadap peserta didik kursus bahasa lnggris di LBPP-LIA Kelapa Gading program General English (Basic l-4 dan Intermediate I-4) dan English for Special Purposes (CV starter, CV l-4). Sampel berjumlah 120 orang yang di peroleh dengan teknik purposive dan simple random sampling. Data tentang prestasi belajar peserta didik menggunakan nilai written test yang diberikan setiap akhir term- Adapun data tentang goal orientation diperoleh dari kusioner goal orientation yang disusun oleh peneliti. Analisis data dilakukan dengan ANOVA dan Pearson Product Moment, sedangkan pengolahan data dilakukan dengan memanfaatkan program SPSS (Statistic Package for Social Science).
Penelitian ini menunjukkan bahwa hanya satu hipotesis penelitian yang diterima yaitu ada perbedaan yang signinikan mengenai work-avoidant goal orientation yang dimiliki peserta didik yang berstatus belajar SLTA, mahasiswa dan karyawan Pelajar SLTA menjadi kelompok yang memiliki skor work-avoidant goal orientation tertinggi dibanding clua kelornpok lainnya. Artinya, sebagian besar pelajar SLTA tidak termotivasi untuk mengikuti kursus bahasa Inggris. Untuk penelitian Iebih lanjut disarankan agar melakukan penelitian di beberapa cabang lembaga bahasa namun masih di bawah satu yayasan. Cara pengambilan sampel penelitian hendaknya menggunakan satu teknik yang sama, dan jurnlah sampel yang diambil hendaknya lebih besar Iagi sehingga hasilnya lebih dapat menggambarkan populasi. Selain itu level sampel juga seyogyanya sama untuk seluruh kelompok status. Dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk mempersingkat instrumen penelitian dengan Cara mengurangi jumlah item pemyataan di tiap-tiap bagian goal orientation yang dirasa tumpang tindih. Hendaknya dalam penelitian Iebih lanjut dimasukkan faktor kecerdasan sebagai variabel pengontrol karena faktor kecerdasan memiliki peran terhadap prestasi belajar seseorang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Pramanto
"Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis kebutuhan informasi bagi pengajar Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional LIA (LBPP-LIA) Cabang Pramuka Jakarta Timur. Kebutuhan informasi yang dikaji menyangkut kesadaran akan kebutuhan informasi, subyek, format media, serta saluran informasi tempat di mana informasi tersebut diperoleh. Kebutuhan informasi tersebut terutama dikaitkan dengan tugas para pengajar LBPP-LIA dalam mengajar bahasa Inggris. Penelitian ini merupakan sebuah kajian pemakai (user study) dengan paradigma interpretif/fenomenologis dan pendekatan atau metode kualitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah sepuluh orang pengajar LBPP_-LIA yang mengajar program General English, mereka diambil dengan teknik berantai atau bola salju (chain sampling/snowball) dari keseluruhan pengajar LBPP-LIA Pramuka yang berjumlah 117 orang. Selanjutnya guna memperoleh data yang diperlukan kesepuluh responden tersebut diwawancarai. Selain itu diwawancarai pula Kepala Bagian Perpustakaan Yayasan LIA dan Kepala Seksi Perpustakaan LIA Pramuka sebagai data pernbanding. Hasil wawancara dikelompokkan berdasarkan, pertanyaan yang diajukan serta dianalisis untuk melihat kecenderungan sikap sebagian besar responden responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Hasil penelitian ini menunjukkan: l) Semua responden menyatakan membutuhkan informasi dalam tugasnya sebagai pengajar; 2) Subyek dari informasi yang paling banyak mereka cari, butuhkan, dan gunakan adalah Bahasa Inggris; 3) Sebagian besar responden menyatakan bahwa saluran informasi yang utama bagi mereka adalah Perpustakaan Yayasan LIA, berikut kelebihan dan kekurangannya yang juga mereka tanggapi dan berikan saran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latinulu, Umar
"Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional LIA (LBPP), untuk selanjutnya dalam penulisan tesis ini disebut LBPP, adalah merupakan salah satu unit usaha dalam Iingkungan Yayasan LIA yang mempunyai kegiatan utama berupa penyelenggaraan kursus Bahasa Inggris dalam berbagai program dan jenis kursus. Program kursus selain bahasa Inggris adalah bahasa Indonesia untuk orang asing, kursus komputer, perhotelan, sekretaris, dan pustakawan, namun dalam kerjasama cabang dan afiliasi, kegiatan kursus bukan bahasa Inggris belum diperkenankan untuk dibuka dengan alasan teknis. Hingga saat ini, LBPP masih merupakan unit terbesar dan penghasil utama Yayasan LIA sebagaimana terlihat dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2001 yang menunjukkan bahwa 90% pendapatan Yayasan LIA bersumber dari LBPP. Sebagai salah satu unit usaha Yayasan LIA, selain menghasilkan sisa hasil usaha yang disetorkan kepada Yayasan LIA setiap tahun sesuai dengan rencana kerja dan anggaran tahunan yang disetujui bersama, LBPP juga menjalankan misi Yayasan LIA membantu pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui penyelenggaraan kursus-kursus yang dibutuhkan masyarakat, khususnya kursus bahasa Inggris.
Kemampuan berbahasa Inggris, terlebih lagi dalam era globalisasi, sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak yang tidak ingin tertinggal dalam berbagai hal, baik sebagai pemerhati maupun sebagai pelaku dalam berbagai bidang, misalnya kegiatan pendidikan, usaha, politik, dan sebagainya. Dengan kata lain, penguasaan bahasa inggris merupakan salah satu kunci sukses yang diperlukan dalam era globalisasi. Masyarakat pun semakin sadar akan hal itu, sehingga para orang tua yang memperhatikan perkembangan pendidikan serta semakin ketatnya persaingan memperoleh pekerjaan dan usaha saat ini dan di masa yang akan datang, sedini mungkin memberikan tambahan pelajaran bahasa inggris kepada putra-putrinya melalui kursus-kursus atau bimbingan khusus. Begitu pula dengan para siswa, mahasiswa dan bahkan karyawan yang menyadari perlunya memiliki kemampuan berbahasa inggris untuk meraih sukses dalam pendidikan maupun pekerjaan, akan berupaya mencari tempat kursus yang bermutu dan biaya terjangkau.
Di lain pihak, semakin meningkatnya kebutuhan untuk menambah kemampuan berbahasa inggris merupakan suatu peluang bagi penyelenggara kursus untuk mengembangkan usahanya dengan berbagai strategi yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi masing-masing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangerapan, Meivy Meilan
"Tesis ini membahas strategi belajar kosakata mahasiswa Program Studi Bahasa Jepang di STBA LIA Jakarta. Penelitian ini berancangan kuantitatif deskriptif, dan data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa strategi yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa dalam penelitian ini ialah 'menonton film, berita, atau mendengar lagu bahasa Jepang'. Tidak ada perbedaan frekuensi penggunaan strategi yang signifikan antara pembelajar yang baik dan pembelajar yang buruk, tetapi perbedaan yang signifikan ditemukan di antara tiga kelompok mahasiswa pada tingkat semester yang berbeda. Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar mahasiswa gemar menggunakan teknologi dalam strategi belajar mereka.

This thesis is focused on vocabulary learning strategy conducted by Japanese language students at STBA LIA Jakarta using a quantitative descriptive approach. The data were collected by means of questionnaire survey. The result showed that the most used strategy is 'watch movie, newscast, or listen Japanese song'. There
were no significant differences between good learners and poor learners, but there were significant differences between three different levels of semester of the students. This study also found that most of the students like to use technology on their vocabulary learning strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Hennyta Satya Putra
"Kreativitas merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang dinamis di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, termasuk kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Penelitian ini menganalisis pengaruh aktivitas Perilaku Kepemimpinan Paradoks dan kepribadian proaktif terhadap kreativitas karyawan di sektor perbankan di DKI Jakarta. Penelitian ini juga menguji perkembangan kerja sebagai variabel mediasi dalam hubungan Perilaku Kepemimpinan Paradoks terhadap kreativitas karyawan dan kepribadian proaktif terhadap kreativitas karyawan. Penerapan perilaku kepribadian proaktif mencerminkan sejauh mana individu melakukan perubahan untuk mencari solusi. Data dikumpulkan dari 219 karyawan perbankan di DKI Jakarta. Analisis data menggunakan teknik partial least square structural equation modeling (PLS-SEM). Temuan mengungkapkan bahwa kepribadian proaktif dapat meningkatkan perkembangan di tempat kerja dan kreativitas. Oleh karena itu, penting untuk mendukung pengembangan kepribadian proaktif. Selain itu, organisasi juga akan mendapat manfaat dari berkembang di tempat kerja untuk meningkatkan perilaku kreatif dengan mendukung vitalitas dan pembelajaran di dalam organisasi

Creativity is one of the factors that companies need to grow and develop in a dynamic environment in the midst of uncertain global economic conditions, including the current Covid-19 pandemic. This study analyzes the effect of paradoxical leader behavior and proactive personality on the creativity of employees in the banking sector in DKI Jakarta. This study also examines thriving at work as a mediating variable in the relationship between paradoxical leader behavior on employee creativity and proactive personality on employee creativity. The application of proactive personality behavior reflects the extent to which individuals make changes to find solutions. Data were collected from 219 banking employees in DKI Jakarta. Data analysis used partial least square structural equation modeling (PLS-SEM) technique. The findings reveal that a proactive personality can enhance workplace development and creativity. Therefore, it is important to support proactive personality development. In addition, organizations will also benefit from thriving in the workplace to enhance creative behavior by supporting vitality and learning within the organization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudia Popy Sesilia
"Penelitian sebelumnya menemukan korelasi kecil pada  hubungan antara kepribadian proaktif dan kreativitas karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran mediasi perilaku menyuarakan pendapat dalam hubungan antara kepribadian proaktif dan kreativitas karyawan berdasarkan pendekatan trait activation theory. Survei dilakukan terhadap 289 karyawan dan 24 supervisor yang bekerja di divisi marketing dari 7 organisasi (manufaktur, perbankan, layanan fasilitas, dan ritel) di Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan self-report untuk variabel prediktor dan supervisor-rating untuk variabel kriterion. Analisis mediasi sederhana menggunakan macro PROCESS dari Hayes pada program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek utama dari kepribadian proaktif pada kreativitas tidak signifikan. Selanjutnya, perilaku suara secara signifikan memediasi hubungan antara kepribadian proaktif dan kreativitas karyawan. Efek tidak langsung dari kepribadian proaktif pada kreativitas melalui perilaku suara signifikan. Implikasi teoretis dan praktis dari studi ini dibahas lebih lanjut.

Previous research found small correlation on the relationship between  proactive personality and employee creativity. The present study aims to investigate the mediating role of voice behavior in the relationship between proactive personality and employee creativity based on trait activation theoretical approach. A survey was conducted on 289 employees and 24 supervisors who were working in marketing division from 7 organizations (manufacture, banking, service facility, and retail) in Indonesia. The simple mediation analysis used Hayes PROCESS macro on SPSS program. The results revealed that main effect of proactive personality on creativity was nonsignificant. Furthermore, voice behavior significantly mediated the relationship between proactive personality and employee creativity as the indirect effect of proactive personality on creativity via voice behavior was significant. Theoretical and practical implications of the study are discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zayadi Zainuddin
"ABSTRAK
Latar Belakang: Setiap mahasiswa akan memilih gaya belajar yang menguntungkan
untuk situasi belajar tertentu. Gaya belajar aktivis diduga lebih sesuai untuk aktivitas
belajar mandiri dibandingkan dengan gaya belajar lain. Lingkungan belajar yang
dirancang untuk pembelajaran mahasiswa akan memunculkan persepsi yang berbeda,
baik persepsi positif maupun negatif. Persepsi ini diduga dapat mendorong atau
menghambat belajar mandiri. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan
desain kasus kontrol. Populasi terdiri atas mahasiswa yang tidak siap (kasus) dan siap
belajar mandiri (kontrol) dengan minimal sampel sebanyak 55 mahasiswa untuk
masing-masing populasi. Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap
pertama dengan pengisian kuesioner Self Directed Learning Readiness Scale
(SLDRS) Fisher dan tahap kedua dengan pengisian kuesioner Learning Style
Questionairre (LSQ) Honey-Mumford dan Dundee Ready Educational Environment
Measure (DREEM). Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS 13.00.
Hasil: Gaya belajar aktivis tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat
kesiapan belajar mandiri (p>0.05) namun persepsi mahasiswa mengenai lingkungan
belajar memiliki hubungan yang bermakna (p<0.05). Mahasiswa yang kurang puas
terhadap lingkungan belajar memiliki kemungkinan 3.852 kali tidak siap belajar
mandiri dibandingkan dengan mahasiswa yang puas (p<0.05 dan OR=3.852).
Kesimpulan: Gaya belajar aktivis tidak berpengaruh terhadap tingkat kesiapan
belajar mandiri. Persepsi mahasiswa mengenai lingkungan belajar berpengaruh
terhadap tingkat kesiapan belajar mandiri, sehingga perlu upaya peningkatan
kesiapan belajar mandiri mahasiswa dengan memperbaiki lingkungan belajar.

ABSTRACT
Background: Each student will choose their own learning style that are more
beneficial for one learning situation. Activist learning style has been expected
more suitable for self directed learning than other learning style. Learning
environment that designed for students’ learning will lead to different perceptions,
either positive or negative. This perception could inhibit or encourage self directed
learning. Method: This is a quantitative research using case control design.
Population consists of students who are not ready (cases) and ready to self
directed learning (control) with minimal sample of 55 students for each population.
The data was collected using questionnaires in two stages. First’ stage for Self
Directed Learning Readiness Scale (SLDRS) Fisher questionnaires and the second
stage for Learning Style questionnaire (LSQ) Honey-Mumford and Dundee
Ready Educational Environment Measure (DREEM) questionnaires. Data were
analyzed using SPSS 13.00 program. Result: Activist learning style showed no
significance relationship with self directed learning readiness levels (p>0.05) but
students' perceptions of educational environment showed significant relationship
(p<0.05). Students who are not satisfied to learning environment have the
possibility of 3.852 times more unready to self directed learning than students
who are satisfied (p<0.05 and OR = 3.852). Conclusion: Activist learning styles do
not influenced the level of self directed learning readiness. Students’ perceptions
of the educational environment influenced self directed learning readiness level,
therefore an effort is needed to increase students' self directed learning
readiness by improving the educational environment."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faisal Khaeri Yuwono
"Penelitian replikasi dari penelitian Djikic (2011) ini merupakan penelitian eksperimen dengan sampel 90 partisipan mahasiswa sarjana Universitas Indonesia (rata-rata usia = 23,8 tahun) yang menguji kemampuan musik untuk menghasilkan perubahan yang signifikan pada penilaian kepribadian. Setelah mengisi serangkaian kuesioner, termasuk didalamnya NEO-FFI, partisipan dialokasikan ke dalam 3 kelompok; kelompok Musik dan Lirik mendengarkan lagu berbahasa Perancis sambil membaca terjemahannya, kelompok Musik mendengarkan lagu sambil membaca teks lirik bahasa Perancis, dan kelompok Lirik mendengarkan rekaman terjemahan lirik secara lisan sambil membaca terjemahannya. Partisipan mengisi kembali kuesioner NEO-FFI. Hasil menunjukkan bahwa musik meningkatkan variabilitas dalam penilaian kepribadian secara tidak signifikan, sedangkan lirik menurunkan variabilitas secara tidak signifikan.

The present replication experiment of the experiment conducted by Djikic (2011) tested whether music can produce significant changes in the experience of one’s own personality traits under laboratory conditions. Participants were 90 Universitas Indonesia undergraduates (M = 23.8 years). After completing a set of questionnaires including the NEO-FFI, they were divided into 3 groups: the Music-and-Lyrics group listened to a French song while reading the Indonesian translation of lyrics, the Music group listened to a French song while following the text of lyrics in French, and the Lyrics group listened to the Indonesian translation of the lyrics, while following its text. Participants were then readministered the NEO-FFI within another set of questionnaires. The results show that music insignificantly produced increases, and lyrics insignificantly produced decreases, in the short-term self-reported experience of change of one’s personality traits."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S54396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>