Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132313 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramadita Budhi Wadhana
"Inkubator bayi merupakan salah satu alat keseharan di rumah sakit yang sangat penting. Dalam dunia alat kesehatan, inkubator bayi termasuk ke dalam kategori neonaral care instrument. Fungsinya adalah untuk menolong bayi yang lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Prinslp kerjanya adalah mengkondisikan bayi pada suhu dan kelembaban tertentu sehingga dengan bantuan alat ini bayi tersebut dapat terhinda: dari resiko kematian. Saat ini harga inkubator bayi lokal yang berkualitas relatif mahal, antara Rp 30 juta hingga Rp 60 juta, karena itu tidak semua rumah sakit, rumah bersalin dan puskesmas memiliki inkubator bayi yang memadai. Melihat kondisi tersebut, tim riset inkubator bayi FTUI terdorong untuk meneliti dan membuat prototipe inkubator bayi dan al-can memasarkannya den gan merk MEDIXE.
Banyaknya pesaing yang menawarkan berbagai keuntungan dan fasilitas membuat MEDIXE sebagai pemain baru di pasar neonaml care instrument perlu memiliki positioning yang jelas. Posirioning ini akan menjadi salah satu penentu utama apakah inkubator bayi ini mampu menembus pasar dan survive menjadi challanger terhadap marker leader yang sudah ada.
Peluang untuk memasarkan produk ini masih terbuka karena jumlah RS umum, rumah sakit bersalin dan klinik di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok cukup banyak. Guna menentukan posilionfng yang lepat, maka dalam karya akhir ini yang menjadi pokok-pokok permasalahan, adalah (1) siapa target pasar jangka pendek yang tepat bagi MEDIXE? (2) bagaimana positioning yang perlu dipilih oleh MEDIXE, sehingga produk inkubator MEDIXE dapat dipersepsi berbeda dan Iebih baik oleh calon user dari produk-produk sejenis yang telah ada di pasar? dan (3) apa implikasi pilihan target pasar dan positioning terhadap rencana bisnis awal MEDIXE?
Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut, maka penelitian diawali dengan mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu primary research dan secondary research. Peneliti mengumpulkan data secara langsung ke lapangan dengan cara wawancara kepada user (perawat fumah sakit) dan pedagang alat kesehatan untuk mcmberikan gambaran awal mengenai penggunaan inkubator di rumah sakit dan kondisi pasar. Pengetahuan akan kondisi pasar sangat panting dalam melakukan segmentasi dan menenlukan target pasar yang akan dibidik oleh MEDIXE.
Penelitian dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner kepada responden, yaitu kepala perawat di beberapa rumah sakit. Hal ini dilakukan karena perawat berperan sebagai injluencer dalam pembelian barang industri seperti inkubator bayi. Selain mencari data demografi, penyebaran kuesioner juga ditujukan untuk mencari atribut-atribut penting pada inkubator yang diperhatikan oleh perawat. Data ini digunakan untuk membuat peta persepsi dalam membuat beberapa altematif positioning yang mungkin dilakukan MEDIXE.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh bahwa target segmen yang menarik bagi MEDIXE adalah rumah sakit swasta Iokal yang ada di wilayah Jabotabek dan Depok. Salah satu pertimbangannya adalah laju perkembangan RS swasta lebih pesat, yaitu sekitar 3%, sedangkan RS pemerintah hanya sekitar 1%. Pertimbangan lain adalah mudah menerima produk baru, dapat dijangkau secara operasional, proses pembelian dan pembayaran yang cepat, dan jumlahnya pembeliannya per rumah sakit tidak besar.
Dari tiga alternatif positioning yang mungkin dilakukan MEDIXE, Alternatif positioning yang paling tepat bagi MEDIXE adalah "Inkubator bayi yang setara produk Cina dengan service lebih baik." Alternatif ini dipilih karena selain masih mampu menunjukkan perbedaan dari pesaing, implikasi operasional dan pemasaran yang ditimbulkannya masih dapat didukung oleh sumber daya perusahaan. Implikasi bisnis yang terjadi karena pilihan positioning MEDIXE seperti membentuk 2-3 tim service, menyediakan perlengkapan untuk operasional tim service, membuka hotline 24 jam dan menyediakan stok suku cadang. Kegiatan pemasaran tambahana yang perlu dilakukan, seperti menambah jumlah salesperson, mengadakan training bagi salesperson, membuat brosur dan VCD promo berisikan testimony, mengikuti pameran/seminar, beriklan di media yang relevan, membuat website dan memberi bonus bagi pembeli MEDIXE.
Implikasi ini menimbulkan biaya-biaya, tetapi dengan positioning yang jelas dan pemasaran yang genear, diharapkan MEDIXE dapat menjual lebih banyak inkubator bayi karena peluangnya akan lebih besar. Dengan MEDIXE memilih positioning seperti tersebut diatas, MEDIXE akan mampu bersaing di pasar neonatal care instrument jika skenario most likely atau bahkan optimist terjadi. Return (IRR) yang dapat diharapkan oleh MEDIXE adalah sekitar 30 % hingga 52%. Walaupun demikian, MEDIXE perlu memiliki langkah-langkah taktis jika skenario pessimist yang terjadi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Mulyadi
"Seiring dengan makin berkembangnya suatu masyarakat, fungsi mobil menjadi makin berkembang. Mobil menjadi tidak hanya sekedar sebagai sarana transportasi namun juga sebagai sarana untuk menunjukkan harga diri. Akibatnya para produsen mobil jika produknya inginlaku dipasar ia harus menciptakan image yang baik, sehingga produknya dapat mewakili status tertentu. Upaya produsen untuk mewujudkan hal diatas dapat diiakukan inelalui Strategi Positioning. Sehingga produk mempunyai kesan tertentu dimata konsumen. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana suatu perusahaan mobil berusaha memposisikan salah satu produknya dimata, konsumen, ditengah persaingan yang ketat dan peraturan pemerintah yang sering berubah. Penulisan skripsi mi dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu studi lapangan melaiui wawancara dan pencarian data diperusahaan maupun di instansi yang berhubungan. Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca buku, majalah, jurnal dll. Dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa setiap produsen mobil telah menerapkan strategi pemasaran mereka dengan baik. Para produsen mobil berupaya memberikan kepuasan kepada seluruh pelanggannya. Nainun demikian kepuasan Konsumen adalah tujuan akhir karena keputusan membeli ditentukan oiehnya. Karena itu Strategi Positioning yang berusaha menempatkan image atau kesan tertentu dan suatu produk sangat membantu memberikan kepuasan kepada konsuinen sebagai pemakai tersebut. Dari penelitian ini didapat juga bahwa strategi Positioning akan berubah seiring dengan berubahnya peraturan pemerintah dibidang otomotif. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah jika suatu perusahaan ingin berhasil memasarkan produknya ia harus melakukan strategi Positioning dengan tepat, dengan memasuki niche market yang belum terlayani dengan baik. Indomobil telah membuktikannya dengan baik. Adapun saran penulis terhadap Indomobil dalam positioning Vitara adalah Indomobil harus lebih mempertegas posisi Vitara sebagai kendaraan kedua keluarga,atau sebagai Jeep. Jangan berusaha memposisikan kepada kedua posisi (kendaraan keluarga dan Jeep) Hal tersebut bisa berbahaya, karena akan berkesan sebagai Jeep banci. Selanjutnya akan berkesan sebagai produk yang tidak memiliki keunggulan daya saing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Setya Purwanti
"Latar belakang: Kematian bayi dua pertiga nya terjadi pada periode neonatal. Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kes*hatan ibu dan janinnya yang terdiri dari pemeriksaan kehamilan dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan, pemberian intervensi dasar, serta mendidik dan memotivasi ibu hamil agar dapat merawat dirinya selama hamil dan mempersiapkan persalinannya. Perawatan neonatal yang memadai diperlukan selain perawatan antenatal dan pertolongan persalinan yang adekuat dalam upaya menurunkan kematian bayi karena infeksi pasca lahir seperti tetanus neonatorum dan sepsis, hipotermia dan asfiksia.
Tujuan: Diketahuinya kelangsungan hidup bayi selama 28 hari serta perbedaan kelangsungan hidup bayi selama 28 hari berdasarkan kunjungan ANC dan perawatan postnatal.
Metode: Desain kohort retrospektif dengan memanfaatkan data SDKJ tahun 20022003 berjumlah 13.240 sampel. Analisis data univariat, bivariat dan multivariat dengan interaksi.
Hasil dan Diskusi: Kelangsungan hidup bayi pada periode neonatal probabilitasnya secara keseluruhan sebesar 98,75% ; probabilitas kelangsungan hidup bayi pada periode neonatal berdasarkan kunjungan ANC yang baik sebesar 99,47% ; probabilitas kelangsungan hidup bayi pada periode neonatal berdasarkan perawatan postnatal yang baik sebesar 98,79% ; sedangkan probabilitas kelangsungan hidup bayi pada periode neonatal berdasarkan kunjungan ANC dan perawatan postnatal yang baik sebesar 98,15%.
Kesimpulan dan Saran: Meningkatkan kunjungan ANC dan perawatan postnatal karena akan memberikan probabilitas kelangsungan hidup bayi yang besar. Serta peningkatan jumlah dan kualitas serta pemerataan penempatan tenaga kesehatan dan juga meningkatxan akses masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan.

Background: Two third of infant mortality are occurred in neonatal period. Antenatal service is a service which is given to pregnant women periodically to maintain and improve the health status of pregnant women and their fetus. Antenatal service consist of checking the pregnancy and correcting any deviation found in the pregnancy, also giving health education and motivating the mother to keep on caring themselves and prepare for the delivery. Beside adequate antenatal care and delivery attendance, adequate neonatal care is also needed as part of effort to decrease neonatal mortality due to post-natal infection such as tetanus neonatorum and sepsis, hypothermia and asphyxia.
Aims: To identity the neonatal survival and the difference of neonatal survival based on ANC visit and postnatal care.
Design: Retrospective cohort design using DHS data in 2002-2003 which is consist of 13,240 samples.
Methodology: The data are analyzed using univariate, bivariate, and multivariate with interaction.
Results: The probability of infant survival in neonatal period is 98.75%; the probability of infant survival in neonatal period based on ANC visit is 99.47%; the probability of infant survival in neonatal period based on postnatal care is 98.79%; whereas the probability of infant survival in neonatal period based on ANC visit and posinatal care is 98.15%.
Conclusion: ANC visit and post natal care should be increased since they will increase the probability of neonatal survival. Quantity, quality and distribution of health workers should be improved, and the accessibility of health facilities towards the community should also be increased.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20928
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rho Natta Matahari
"[Salah satu tantangan dalam meningkatkan standar kesehatan di Indonesia adalah masih tingginya angka kelahiran bayi prematur. Upaya penyelamatan bayi
yang lahir prematur terhambat oleh beberapa faktor terutama faktor ekonomi yang disebabkan mahalnya biaya perawatan di ruang NICU rumah sakit. Selain itu, distribusi listrik yang belum merata menyebabkan sedikitnya rumah sakit yang menyediakan fasilitas inkubator terutama pada wilayah terpencil di Indonesia. Penggunaan Phase Change Materials dari kelompok organik sebagai elemen pemanas inkubator portable non-elektrik agar aman bagi pernafasan bayi
dan mudah pendistribusiannya menjadi salah satu alternatif upaya penyelamatan bayi prematur yang lahir terutama diwilayah yang belum dialiri listrik nasional. Eksperimen ini bertujuan mendapatkan masa PCM yang paling efisien sesuai Standar Nasional Indonesia untuk mendapatkan rentang waktu dan temperatur paling ideal bagi bayi prematur. Juga pengurangan masa PCM akan meringankan bobot inkubator secara total serta mengurangi biaya. Eksperimen dilakukan menggunakan prototype Inkubator Grashof seri-F yang memanfaatkan fenomena konveksi natural dalam proses pemanasan ruang inkubator. Temperatur diukur menggunakan termokopel tipe K yang dihubungkan pada Modul NI9211. Grafik pengukuran digambarkan oleh perangkat lunak Labview 8.5 yang diinstal pada Personal Computer Unit. Hasil eksperimen menunjukkan masa PCM jenis Beeswax sebesar 3kg adalah yang paling efisien dalam penggunaan energi. Aplikasi fin juga membantu mempersingkat waktu tunggu sebelum penggunaan
inkubator dan distribusi panas yang lebih merata dalam ruang inkubator.

One of the challenges in improving health standards in Indonesia is a high number of neonatal birth. Government efforts to save neonatals hampered by several factors especially economic factors caused by high cost of neonatals care in NICU room at the hospital. Moreover, the uneven of electricity distribution cause least hospitals providing incubator facilities, especially for remote areas in Indonesia.
The use of Phase Change Materials from the organic group as a heating element for portable non-electric incubator to be safe for the baby's breathing and
easy distribution into an alternative rescue efforts, especially premature babies born in the region that has not been electrified nationwide. Experiments aimed at finding the most efficient mass of PCM based on Indonesian National Standard to get the ideal time and temperature range for premature babies. PCM mass reduction also will lighten the weight of the incubator in total as well as reduce costs. Experiments conducted using prototype Incubator Grashof-F series which utilizes natural convection phenomena in the process of incubator space heating.
Temperatures were measured using a K-type thermocouple connected to the module NI9211. Measurement chart illustrated by Labview 8.5 software installed on the Personal Computer Unit. The experimental results indicate the mass of 3kg PCM types Beeswax is the most efficient in energy use. Applications fin also help
shorten the waiting time before the use of incubators and more even heat distribution within the incubator.;One of the challenges in improving health standards in Indonesia is a high
number of neonatal birth. Government efforts to save neonatals hampered by
several factors especially economic factors caused by high cost of neonatals care
in NICU room at the hospital. Moreover, the uneven of electricity distribution
cause least hospitals providing incubator facilities, especially for remote areas in
Indonesia.
The use of Phase Change Materials from the organic group as a heating
element for portable non-electric incubator to be safe for the baby's breathing and
easy distribution into an alternative rescue efforts, especially premature babies
born in the region that has not been electrified nationwide. Experiments aimed at
finding the most efficient mass of PCM based on Indonesian National Standard to
get the ideal time and temperature range for premature babies. PCM mass
reduction also will lighten the weight of the incubator in total as well as reduce
costs. Experiments conducted using prototype Incubator Grashof-F series which
utilizes natural convection phenomena in the process of incubator space heating.
Temperatures were measured using a K-type thermocouple connected to the
module NI9211. Measurement chart illustrated by Labview 8.5 software installed
on the Personal Computer Unit. The experimental results indicate the mass of 3kg
PCM types Beeswax is the most efficient in energy use. Applications fin also help
shorten the waiting time before the use of incubators and more even heat
distribution within the incubator., One of the challenges in improving health standards in Indonesia is a high
number of neonatal birth. Government efforts to save neonatals hampered by
several factors especially economic factors caused by high cost of neonatals care
in NICU room at the hospital. Moreover, the uneven of electricity distribution
cause least hospitals providing incubator facilities, especially for remote areas in
Indonesia.
The use of Phase Change Materials from the organic group as a heating
element for portable non-electric incubator to be safe for the baby's breathing and
easy distribution into an alternative rescue efforts, especially premature babies
born in the region that has not been electrified nationwide. Experiments aimed at
finding the most efficient mass of PCM based on Indonesian National Standard to
get the ideal time and temperature range for premature babies. PCM mass
reduction also will lighten the weight of the incubator in total as well as reduce
costs. Experiments conducted using prototype Incubator Grashof-F series which
utilizes natural convection phenomena in the process of incubator space heating.
Temperatures were measured using a K-type thermocouple connected to the
module NI9211. Measurement chart illustrated by Labview 8.5 software installed
on the Personal Computer Unit. The experimental results indicate the mass of 3kg
PCM types Beeswax is the most efficient in energy use. Applications fin also help
shorten the waiting time before the use of incubators and more even heat
distribution within the incubator.]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Ramadhani
"Prematuritas dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan hal yang masih menjadi perhatian di seluruh dunia, terutama komplikasi jangka panjang yang dapat dialami neonatus. Untuk mencegah terjadinya komplikasi tersebut upaya yang dapat dilakukan adalah mengejar pertumbuhan bayi, salah satunya adalah penambahan berat badan. Oleh karena itu, intervensi berbasis bukti harus menjadi perhatian dan prioritas bagi perawat dalam menegakkan asuhan keperawatan pada bayi prematur dan BBLR. Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan untuk memaparkan hasil praktik berupa asuhan keperawatan pada bayi dengan masalah prematuritas dan BBLR dengan penerapan Perawatan Metode Kanguru (PMK) untuk penambahan berat badan di ruang rawat neonatal Rumah Sakit Universitas Indonesia. Intervensi ini dilakukan pada bayi dengan usia gestasi saat lahir 30 minggu 3 hari dengan berat badan lahir 1.795 gram. Setelah dilakukan intervensi selama lima hari, didapatkan kesimpulan bahwa Perawatan Metode Kanguru (PMK) dapat digunakan sebagai intervensi untuk membantu menambah berat badan pada bayi prematur dan BBLR.

Prematurity and Low Birth Weight (LBW) are things that are still a concern throughout the world, especially the long-term complications that neonates can experience. To prevent these complications, efforts that can be made are to pursue the baby's growth, one of which is weight gain. Therefore, evidence-based interventions must be a concern and priority for nurses in providing nursing care for premature and LBW babies. This Final Scientific Work aims to present the results of practice in the form of nursing care for babies with prematurity and LBW problems by applying the Kangaroo Mother Care (KMC) for weight gain in the neonatal ward at the Universitas Indonesia Hospital. This intervention was carried out on babies with a gestational age at birth of 30 weeks 3 days with a birth weight of 1,795 grams. After five days of intervention, it was concluded that Kangaroo Mother Care (KMC) could be used as an intervention to help increase weight in premature and LBW babies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Junaidi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
S23087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofwan Farisyi
"Hoist crane secara kategori termasuk barang industri kategori capital item kelompok alat berat. Sedang secara teknis termasuk ke dalam kategori peralatan pengangkat. Peralatan pengangkat adalah alat yang digunakan untuk memindahkan muatan atau barang berat dan titik awal ke titik tujuan dalam jarak yang relatif pendek dan terbatas.
Seiring dengan berkembangnya berbagai industri dl Indonesia maka kebutuhan akan hoist crane juga mengalami peningkatan. Walaupun karena krisis ekonomi permintaan hoist crane juga mengalami penurunan tetapi masih ada segmen pasar yang cukup potensial, yaitu segmen-segmen yang tidak begitu terpengaruh oleh krisis ekonomi ini.
PT Bangun Panca Sarana Abadi melihat peluang ini dan tertarik untuk masuk pasar hoist crane, Permasalahannya, PT Bangun Panca Sarana Abadi selama ini bergerak sebagal kontraktor bidang listrik dan mekanik pembangunan Pusat Listrik Tenaga Disel (yang mengalami penurunan penjualan karena krisis ekonomi) sehingga walaupun kompetensi keahlian yang dimiliki (secara teknis) masih berhubungan, PT Bangun Panca Sarana Abadi masih belum mengetahui tentang kondisi pasar hoist crane di Indonesia.
Untuk melakukan targeting terhadap pasar yang paling potensiai maka perlu dilakukan analisa segmentasi pasar hoist crane secara makro dan mikro. Karena tìngkat Persaingan dalam industri ini sangat tinggi perlu dilakukan strategi positioning terhadap Produk hoist crane agar sesual dengan image yang ingin kita tanamkan di benak konsumen. Selanjutnya untuk membidik pasar tersebut perlu dilakukan strategi komunikasi dengan menetapkan positioning statement terhadap produk hoist crane.
Penelitian ini membutuhkan data primer yang diperoleh dengan cara memberikan kuesioner kepada para responden dan segmen industri yang dipilïh. Sedangkan data sekunder didapat penulis dari PT Bangun Panca Sarana Abadi, PT Sucofindo, majalah infocommercial, dan informasi dari media cetak yang erat kaitannya dengan topik yang penulis bahas.
Pada saat melakukan segmentasi mikro, penelitian dibatasi hanya pada dua sektor industri yaitu industri besi baja dan industri perkebunan gula. Pertimbangan untuk memilih dua sektor industri ini (1) inclustri besi baja merupakan industni yang paling banyak menggunakan hoist crane dibandingkan industni lainnya; (2) industri perkebunan memiliki prospek yang cerah pada masa krisis ini. Khusus untuk industri perkebunan penulis memilih industri gula karena dibandmgkan industri perkebunan lain, hanya industri gula yang banyak menggunakan hoist crane dalam proses produksinya.
Berapa temuan penting yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya perbedaan karakteristik dari industri besi baja dan industri perkebunan gula. Hal ini terlihat pada cara memperoleh informasi hoist crane, cara menentukan keputusan pembelian, pendapat dan keluhan terhadap agen hoist crane yang ada di indonesia.
Perbedaan itu penting untuk melakukan targeting dan positioning. Saat targeting faktor-faktor yang dilihat adalah pertumbuhan pasar, besar pasar, daya tarik pasar, dan kemampuan dari perusahaan (misalnya: jumlah sumber daya manusia, tingkat keahliannya., dan modal yang dimiliki). Berdasalkan data tersebut maka PT Bangun Panca Sarana Abadi disarankan membidik pasar industri perkebunan gula.
Strategi positioning yang dilakukan oleh PT Bangun Panca Sarana Abadi dibuat berdasarkan karakteristik yang ada pada industri perkebunan gula. Karakteristik yang penulis peroleh pada saat melakukan segmentasi mikro di perkebunan gula yaitu faktor yang menentukan pada saat memutuskan pembelian adalah kualitas dan keandalan dari produk. Selain itu produk tersebut harus didukung oleh kemampuan teknis dan agen di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut maka ada dua strategi positioning yang dapat dilakukan. Pada level produk, hoist crane ini disarankan untuk diposisikan di benak konsumen sebagai produk yang berkualitas dan andal, Sedangkan pada level korporat, PT Bangun Panca Sarana Abadi (sebagai agen) disarankan untuk diposisikan sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan teknis engineering.
Langkah selanjutnya adalah membentuk value melalui pengembangan produk (menjadi agen hoisi crane merek Kuli Hebezuege dari Jerman), pengembangan pelayanan (meningkatkan kemampuan teknis untuk pelayanan purna jual), penetapan harga (yang sedikit di bawah harga produk dengan kuaiitas yang sama), dan terakhir mempersiapkan jalur distribusi untuk mendukung penjualan dan pelayanan purna jual.
Berdasarkan strategi positioning maka dibuat strategi komunikasi dengan menetapkan positioning statement. Untuk level produk yang menunjukan kualitas tinggi maka positioning statement yang disarankan untuk dipakai adaiah ?Quality and Reliability.? Sedangkan untuk level agen penjualan hoist crane yang menunjukkan kemampuan tekriis engineering maka positioning statement yang disarankan untuk dipakai adalah ?The Real Engineering Company"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raldi Artono Koestoer
"Dalam makalah ini sebuah inkubator bayi prototipe dirancang dan dibuat dan unjuk kerjanya di uji menggunakan prosedur pengujian SNI,Kotak inkubator prototipe seluruhnya terbuat dr plywood.kecauli pada sisi depan atas, kedua sisi ini menggunakan akrilik transparan,sehingga perawat dpt mengawasi bayi dengan baik inkubator prototipe terdiri dr dua ruangan. ruang yg dibawah disebut ruang bayi atau ruang inkubator. Pada ruang pemanasan terdapat empat buah bola lampu pijar sebagai sumber panas & suhu ruangan diatur oleh autonics thermostat yg menggunakan sensor pt 100 . Suhu ruang inkubator dipanaslkan dengan variasi suhu kontrol antara32 o C hingga 36oC.Sensor pengukur suhu diletakkan 10 cm di atas matras bayi pd 5 titik yg sudah ditentukan .Hasil pengujian membuktikan bahwa ketika suhu kontrol 36oC, suhu rata-rata di ruang bayi sekitar 34oC dan kelembaban udaranya berkisar antara 50% hingga 60%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
JUTE-XVI-2-Jun2002-55
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kurangnya memadainya fasilitas inkubator di sebagian besar rumah sakit dan klinik salah satu penyebabnya adalah harga inkubator bayi yang terbilang mahal, sehlngga jumlahnya terbatas dan apabila inkubator tersebut rusak, biaya perbaikannya tinggi. Karena itu, beberapa rumah sakit membuat inkubator sederbana untuk memenuhi kebutubannya. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat inkubator bayi yang biaya pembuatannya murah dan dapat berfungsi secara optimal dengan memperhatikan staudar-standar yang ada dalam perancangan inkubator bayi. Dalam hal ini, standar yang digunakan dalam merancang dan membuat inkubator ini adalah Standar Nasional Indonesia. Dalam penelitian ini, sebuah inkubator bayi prototipe dibuat dan unjuk kerja inkubator bayi tersebut diketahui dangan melakukan suatu pengujian menggunakan prosedur pengujian SNI. Suhu ruang inkubator dipanaskan dengan variasi suhu kontrol antara 32°C hingga 36"C. Sensor pengukur suhu diletakkan 10 cm di atas matras bayi pada 5 titik yang sudah ditentukan. Hasil pengujian membuktikan babwa ketika suhu kontrol 36"C, suhu rata-rata di ruang bayi sekitar 34°C dan kelembaban udaranya berkisar antara 50% hingga 60%"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teresa Olivia Luhur
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi brand positioning yang tepat untuk Bukalapak dalam industri voucher game di Indonesia, melalui analisis unique selling point dari produk dan layanan top up voucher game di Bukalapak. Analisis brand positioning ini memberikan insight baru bahwa Bukalapak dapat memposisikan brand miliknya sebagai ‘Marketplace voucher game dengan promo terbanyak’. Upaya memperkuat brand positionong Bukalapak juga dilakukan dengan merancang program komunikasi melalui social media marketing, berupa content marketing, influencer marketing, dan social media advertising.

This study aims to identify the strategic brand positioning for Bukalapak in the game voucher industry in Indonesia. The determination of the brand positioning is supported by the analysis of the unique selling point of the top-up game voucher products and services at Bukalapak. This brand positioning analysis provides new insight that Bukalapak can position itself as a ‘Game voucher marketplace with the most promos’. Efforts to strengthen Bukalapak's brand positioning in the mind of the audience are also supported by communication efforts through social media marketing which is implemented in content marketing, influencer marketing, and social media advertising."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>