Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183259 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Purnamasari
"Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini, sebuah
perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan suatu
strategi untuk memberi kepuasan kepada pelanggan melalui produk alau
jasa yang berkualitas dan harga yan bersaing. Kepuasan pelanggan
menimbulkan hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi
hamwnis, yang akhimya terjadi pembelian kembali alau ulang sehingga
tercipta loyalitas pelanggan yang akan memberi rekomendasi dari mulut ke
mulut (word of mouth) yang menguntungkan perusahaan.
Guna mengkaji dan mengevaluasi program pelayanan pada Bank
'OKE' khususnya kartu debet. dilakukan penelitian dimana pendekatan
dalam peneltitan bersifat evaluasi formalif untuk keperluan feedback bagi
manajemen perusahaan. Dalam mengkaji kualitas pelayanan yang diberikan
oieh manajemen perusahaan serta mengukur tingkat kepuasan nasabah, digunakan metode SERVQUAL DIMENSION yang terdiri dan 5 (lima)
dimensi:
1. Tampilan nsik (tangibles)
2. Kemampuan mewujudkan janii (reliability)
3, Ketanggapan dalam memberi layanan (respcnsiveness)
4. Kemapuan memberi jaminan layanan (assurance)
5. Kemampuan memahami kebutuhan nasabah (empalhy)
Berdasarkan kelima dimensi tersebut di atas, dan dari hasil penelitian
terhadap persepsi responden_ dapat diketahui bahwa nasabah ?Puas'
terhadap kualitas Iayanan bank 'OKE° terutama dalam hal tampilan hsik
(tangibles), kemampuan mewuiudkan janji (reiiabiIity)`, kemampuan memberi
jaminan Iayanan (assurance), dan kemampuan memahami kebuluhan
nasabah (empathy), sedang untuk ketanggapan dalam memberi layanan
(responsiveness) responden memberi penilaian yang 'cukup puas' atas
Iayanan Bank ?OKE'.
Secara umum kualitas Iayanan yang dibenkan oleh Bank 'OKE'
termasuk dalam kategori 'puas' _ dan dengan demikan dari hasil pengukuran
tingkat kepuasan nasabah temyata masuk dalam klasifikasi 'puas'. Hai ini
menunjukkan bahwa kualitas layanan dan tingkat kepuasan pedu
dipertahankan dan lebih ditingkatkan_ agar dapat mencapai kategori sangat
memuaskan terutama untuk sumber daya manusia yang sifatnya ekstema!
dari Bank 'OKE? tetapi berhubungan langsung dengan kartu debet."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Agnes Esa Alia, Author
"ABSTRAK
Persepsi masyarakat terhadap manfaat akan kartu kredit sekarang dan masa mendatang sepertinya bukan lagi berdasarkan gengsi melainkan suatu kebutuhan masyarakat di kota-kota besar. Para leader pada bisnis kartu kredit di Indonesia terdiri dari bank-bank pemerintah, bank-bank swasta, bank-bank asing serta lembaga keuangan mendominasi dan turut memeriahkan pasar dengan berbagai tawaran-tawaran yang menarik. Keunggulan dari masing-masing pemain pasar kartu kredit menjadi prioritas dalam mempertahankan loyalitas sekaligus menarik card holder baru dalam meningkatkan jumlah pemegang kartu di Indonesia.
Permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah membahas pertama, mengenai bagaimana gambaran loyalitas kartu kredit BNI dan variabel apa saja dalam faktor loyalitas kartu kredit BNI yang paling berperan dalam menentukan loyalitas kartu kredit BNI. Kedua, bagaimana hubungan antara besarnya pengaruh masing-masing variabel penentu loyalitas terhadap loyalitas kartu kredit BNI dilihat dari 4 hal yaitu repeat transaction, pemilihan kartu kredit lain, kebutuhan akan kartu kredit lain dan kesediaan merekomendasikan kartu kredit BNI kepada teman/relasi/saudaranya. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah mengetahui variabel loyalitas nasabah kartu kredit BNI, mengetahui pengaruh variabel loyalitas terhadap loyalitas nasabah kartu kredit BNI berdasarkan 4 hal diatas, mengetahui hubungan/korelasi yang terjadi antara variabel loyalitas terhadap loyalitas nasabah kartu kredit BNI apakah rendah, sedang atau
kuat
Metode pengumpulan data yang digunakan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 150 responden yang diambil secara drop off survey. Dari 150 responden diambiI 136 sampel data yang valid yang dapat dianalisis. Metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis faktor untuk menghitung skor loyalitas kartu kredit BNI dan korelasi antara variable loyalitas dengan loyalitas kartu kredit BNI.
Hasil analisis yang didapat adalah faktor loyalitas barrier to switching variable berupa resiko fungsional menempati mean pada skor yang paling tinggi dibandingkan variabel barrier to switching lainnya yaitu dengan skor 3,5. Value Relative to Competition. Reputasi Bank BNI sebagai penerbit kartu kredit berada pada skor paling tinggi diantara variabel lainnya sebesar 5, 11. Faktor Customer characteristic dengan variabel terdiri dari Sikap dan perilaku nasabah yang tidak menyukai pindah-pindah merek berada pada skor mean paling tinggi yaitu 3,98. Faktor competitive environment dengan variabelnya terdiri dari ada kartu kredit lain yang memiliki fitur yang sama menariknya dengan kartu kredit BNI berada pada skor mean paling tinggi sebesar 4,18
Faktor Customer satisfaction terdiri dari Nasabah yang lebih puas menggunakan kartu
kredit BNI dibandingkan kartu kredit lain berada pada skor mean 4,38.
Loyalitas kartu kredit BNI memiliki nilai mean score atau nilai rata-rata sebesar 4,79 dan faktor yang paling mempengaruhi loyalitas kartu kredit BNI adalah customer satisfaction sebesar 4,83. Loyalitas kartu kredit BNI akan meningkat apabila kepuasan nasabah juga ditingkatkan dengan memberikan nilai tambah pada kartu kreditnya. Peningkatan nilai yang diterima nasabah dalam setiap interaksinya dengan Bank BNI dapat meningkatkan kepuasan yang mengarah ke tingkat ketahanan pelanggan yang lebih tinggi. Nasabah akan bertahan dan terns melakukan repeat transaction karena merasa nyaman dengan nilai yang didapat dan akan lebih mungkin menjadi pelanggan yang loyal yang akan mengarah kepada repeat transaction, perekomendasian dan frekuensi transaksi Hubungan loyalitas dengan repeat transaction memiliki korelasi Pearson yang sedang cenderung kuat sebesar +0,511. Hubungan loyalitas dengan pemilihan kartu kredit lain memiliki korelasi pearson yang lemah sebesar +0.381. Hubungan loyalitas dengan nasabah kartu kredit BNI yang masih membutuhkan kartu kredit lain korelasi yang sangat rendah sebesar -0.157. Hubungan loyalitas dengan kesediaan nasabah merekomendasikan kartu kredit BNI kepada teman/relasi/saudaranya memiliki korelasi yang sedang cenderung kuat sebesar +0,486.
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa variabel yang paling mempengaruhi loyalitas nasabah kartu kredit BNI di Jakarta adalah faktor customer satisfaction, Korelasi antara loyalitas dan repeat transaction adalah korelasi yang sedang cenderung kuat, hubungan antara loyalitas dan pemilihan kartu kredit lain adalah korelasi sedangm hubungan antara loyalitas dan kebutuhan kartu kredit lain adalah korelasi yang sangat rendah, dan hubungan antara loyalitas dan kesediaan merekomendasi adalah korelasi yang sedang cenderung kuat. Saran yang dapat dijadikan masukan adalah Bank BNI harus dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan pelayanan yang professional bagi nasabahnya, karakteristik nasabah kartu kredit BNI yang mayoritas tidak menyukai pindah-pindah merek merupakan peluang untuk mempertahankan nasabah untuk loyal,
reputasi dan image Bank BNI yang cukup baik harus tetap dijaga dengan menekan tingkat komplain nasabah terutama dalam hal penagihan."
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Astari
"Dunia bisnis baik jasa maupun manufaktur tak henti-hentinya berkompetisi untuk membuat pelanggannya tetap setia pada produknya dan tidak berpaling ke produk lain. Salah satu kiat yang diyakini oleh pemasar untuk meraih hal itu tak lain dengan mencipkan sistem pelayanan yang selalu mengarah kepada customer satisfaction (kepuasan pelanggan). Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan atas performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. [1].
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor (atribut) apa saja yang mempengaruhi pilihan pelanggan terhadap penggunaan layanan komunikasi data. Bagaimana profil persaingan yang terjadi diantara berbagai provider yang ada dipasaran pada saat ini sehingga dapat diketahui siapa pesaing utama dari PT Telkom Divisi Multimedia. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Correspondence Analysis [12].
Quadrant Analysis digunakan untuk mengetahui kinerja dari masing-masing atribut layanan untuk setiap provider dan juga dapat diketahui tingkat kepentingan suatu atribut dalam sebuah layanan [7]. Informasi ini digunakan untuk menentukan strategi apa yang perlu diambil guna meningkatkan kinerja produk, sehingga memiliki daya saing di pasar.
Dari hasil correspondence analysis didapat bahwa provider pesaing yang memiliki strategi dan persaingan yang paling dekat dengan PT Telkom adalah PT Aplikanusa Lintasarta, sedangkan dari hasil quadrant analysis didapat delapan dari 24 atribut yang masuk kedalam kuadran 2, dimana kinerjanya masih dibawah rata-rata sedangkan tingkat kepentingannya diatas rata-rata sehingga perlu dilakukan perbaikan.

The world of business either service nor manufacture never stop to compete to make their customer keep loyal to their products and not turning to other product. One of the things that is believed by the marketer to achieve that is nothing else except to create a satisfying system that oriented in customer satisfaction. Customer satisfaction is determine by the customer perception of the product or service performance in fulfilling the customer hope [1].
This research is to find the factors (atributes) which influence the customer choice of using the data communication services. Also to find how is the competitive profile that happen between each providers in the market nowadays so it can be define who is the main competitors of PT Telkom division Multimedia. This research is done using Correspondence Analysis technique [12].
Quadrant Analysis is use to know the performance between each satisfaction atribute for each provider and also it can be use to know the level of importance of an atribute in a service [7]. This information is use to determine the strategy that need to be taken to improve the performance of the product, so it will have a competitive power in the market.
From the result of correspondence analysis, it can be conclude that competitor provider which has the closest in strategy and competing with PT Telkom is PT Aplikanusa Lintasarta, And from the result of quadrant analysis there are 8 from 24 atributes which enter in quadrant 2, where the performance still under average while the level of importance is above average so it needs to be improve."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayudi Yusuf
"Tesis ini membahas tentang (1) kualitas pelayanan menurut indikator : tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A2 Tangerang; (2) kepuasan Pengusaha Di Kawasan Berikat menurut indikator : penerimaan secara gembira dan ikhlas, efektifitas pelayanan, citra organisasi, dan orientasi pada kebutuhan pelanggan; (3) hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan Pengusaha Di Kawasan Berikat. Indikator kualitas pelayanan merujuk pada teori Service of Quality (SERVQUAL) dari Zeithaml, Parasuraman, dan Berry. Indikator kepuasan pelanggan : penerimaan secara gembira dan ikhlas dari pelanggan menurut Moenir; efektifitas pelayanan, citra organisasi, dan orientasi pada kebutuhan pelanggan menurut Goetsch dan Davis, dan menurut Cook.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, menggunakan metode penelitian survei dengan kuesioner yang bersifat deskriptif-eksploratif. Teknik sampling menggunakan Cluster Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 63 (enam puluh tiga) responden. Uji validitas yaitu validitas isi dilakukan dengan mengkonsultasikan pernyataan-pernyataan dalam kuesioner kepada pakar dan validitas konstruksi dilakukan dengan memakai rumus teknik korelasi product moment. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Hasil penelitian dengan analisis statistik deskriptif atas variabel kualitas pelayanan menunjukkan semua indikator kualitas pelayanan sudah baik kecuali indikator reliability yang dinilai masih buruk. Demikian juga halnya dengan kepuasan Pengusaha Di Kawasan Berikat yang dinilai sudah baik. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Peringkat Spearman, terbukti ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan Pengusaha Di Kawasan Berikat.
Hasil penelitian menyarankan KPPBC Tipe A2 Tangerang agar memaksimalkan fungsi Operation Room, pembangunan gedung kantor baru memperhatikan tata letak dan fungsi ruang secara cermat, pemenuhan janji pelayanan secara konsisten, menjalankan reward and punishment secara konsisten, mendorong perubahan mind set pegawai lebih berorientasi pelayanan, dan melakukan survei kualitas pelayanan dan kepuasan secara berkala.

The focus of this study are (1) service quality of Customs Service Office Type A2 Tangerang with indicators are tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy; (2) satisfaction of firms in Bonded Zone with indicators are service received happily, effective service, organization image, and care with customer needs; (3) correlation between service quality and satisfaction of firms in Bonded Zone. The indicators of service quality take from Service of Quality (SERVQUAL) of Zeithaml, Parasuraman, and Berry. The indicators of customer satisfaction : service received happily take from Moenir, effective service, organization image, and care with customer needs take from Goetsch and Davis, and Cook.
This study uses quantitative approach, uses descriptive-explorative questioners survey method, and Cluster Accidental Sampling with 63 (sixty three) responder. Validity test of this study instrument are : content validity is consulted with the expert and construct validity uses Product Moment Correlation technic. Reliability test uses Alpha Cronbach.
Statistical descriptive analyse is used, and result of this study shows that all of service quality indicators are good except reliability. Satisfaction of firms in Bonded Zone are good too. And based on Spearman's rank correlation technic, there are correlation between service quality and satisfaction of firms in Bonded Zone.
The researcher suggests Customs Service Office Type A2 Tangerang uses Operation Room maximally, builds new office building with good layout and room function, realizes their promises in service delivery consistently, realizes reward and punishment in personnel policy consistently, builds care with customer needs in personnels mind, and do service quality and customer satisfaction survey routinally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26329
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahayu
"Ekspor harus dibuktikan dengan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Nota Pelayanan Ekspor (NPE), sedangkan Faktur Pajak merupakan bukti adanya penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP) di Dalam Daerah Pabean. Tidak dimilikinya PEB dan NPE karena ekspor dilakukan secara tidak langsung, mengakibatkan penjualan ke luar negeri tidak dapat diakui sebagai ekspor, melainkan harus diperlakukan sebagai penyerahan BKP/JKP di Dalam Paerah Pabean sehingga harus diterbitkan Faktur Pajak, dapat dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dan dilaporkan pada Formulir 1111 A2 SPT Masa PPN. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sehubungan dengan implementasi destination principle baik pada Undang-Undang PPN (UU PPN), peraturan pelaksanaannya maupun penerapan administrasi perpajakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mencari tahu akar permasalahan sehubungan dengan kesulitan di dalam melaporkan ekspor yang dilakukan secara tidak langsung di dalam SPT Masa PPN. Temuan dari penelitian ini adalah Faktur Pajak harus diterbitkan baik oleh karena permintaan petugas bea dan cukai sehubungan dengan ijin pemasukan atau pengeluaran barang di Kawasan Berikat ataupun karena permintaan dari otoritas pajak. Di sisi lain, interpretasi yang beragam sehubungan dengan perlakuan PPN untuk ekspor yang dilakukan secara tidak langsung mengakibatkan beragamnya pengisian Faktur Pajak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah UU PPN telah secara konsisten menganut destination principle. Namun, ketiadaan definisi “penyerahan” di dalam UU PPN mengakibatkan interpretasi dan pelaksanaan UU PPN seringkali tidak dikaitkan dengan kelaziman usaha dan sifat transaksional PPN. Akibatnya, aturan pelaksanaan UU PPN dan administrasi perpajakan tidak memfasilitasi pelaporan ekspor yang dilakukan secara tidak langsung di dalam SPT Masa PPN.

Export must be proven by Notification for Export of Goods (PEB) and Note for Export Service (NPE), while the Tax Invoice is evidence for supply of Taxable Goods (BKP) or Taxable Services (JKP) within the Customs Area. The absence of PEB and NPE for indirect exports, resulting in overseas sales cannot be recognized as exports, but must be treated as supply of BKP/JKP in the Customs Area so that a Tax Invoice must be issued, can be subject to Value Added Tax (VAT) of 10% and reported on Form 1111 A2 of the monthly VAT Return. This study aims to analyse the implementation of the destination principle in the VAT Law, its implementing regulations and the application of tax administration. This study uses a qualitative approach to find out the root causes of difficulties in reporting indirect exports in the monthly VAT Return. The findings of this study are that the Tax Invoice must be issued either because of the request of the customs and excise officer in connection with the permit for entering or releasing of goods in the Bonded Zone or because of the request of the taxation authority. On the other hand, various interpretations regarding the treatment of VAT for indirect exports result in various fillings of Tax Invoices. The conclusion of this research is that the VAT Law has consistently adhered to the destination principle. However, the absence of a definition of “supply” in the VAT Law has resulted in the interpretation and implementation of the VAT Law often not being related to the business practices and the transactional nature of VAT. As a result, the implementing regulations of the VAT Law and tax administration do not facilitate reporting indirect export in the monthly VAT Return."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Susanti
"Indonesia memiliki banyak bangunan tua bernilai sejarah yang sebagian mangkrak. Dengan inovasi dan kreativitas, salah satu bangunan tua bekas pabrik gula di Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah, berhasil direnovasi dan difungsikan sebagai rest area jalan tol sekaligus destinasi wisata dan sentra UKM. Diresmikan pada Maret 2019, Rest Area Km 260B Heritage Banjaratma saat ini menjadi satu-satunya rest area berkonsep heritage di Indonesia. Rest area ini dibangun dengan mempertahankan bentuk asli fisik dari pabrik gula yang dibangun pada jaman Hindia Belanda sekitar tahun 1908. Keunikannya menjadikan rest area di tol Trans Jawa ini viral di media sosial. Penelitian ini bertujuan melihat aspek pemasaran viral dan komunikasi media sosial dalam mempromosikan dan membangun awareness sekaligus masyarakat tentang suatu destinasi wisata. Jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dari wawancara dengan pengelola dan pengunjung rest area, observasi lapangan, dokumentasi, studi pustaka dan data internet. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi dengan analisis yang bersifat induktif. Kesimpulannya, sesuatu yang unik dan berbeda akan mudah menjadi viral di media sosial. Penelitian ini memiliki implikasi praktis yaitu sebagai kisah sukses pemasaran viral dalam mempromosikan destinasi heritage. Selain itu juga menjadi percontohan untuk pengembangan rest area berkonsep destinasi wisata heritage ke depannya.

Indonesia has many old buildings of historical value that are partially stalled. With innovation and creativity, one of the old buildings formerly a sugar factory in Banjaratma, Brebes, Central Java, was successfully renovated and functioned as a toll road rest area as well as a tourist destination and Small and Medium-sized Enterprises (SMEs) center. Inaugurated in March 2019, Banjaratma Heritage Rest Area 260B is currently the only rest area with a heritage concept in Indonesia. This rest area was built by maintaining the original structure of a sugar factory that was built in the Dutch colonial era, precisely in 1908. Its uniqueness makes the rest area in Trans Java toll road viral on social media. This study aims to look at aspects of viral marketing and social media communication in promoting and building public awareness about rest area as a tourist destination using descriptive qualitative research with the case study method. Data obtained from interviews with manager and visitors to the rest area, visitors, field observations, documentation, library research, and internet data. Data collection techniques were carried out by triangulation with inductive analysis. In conclusion, something unique and different will quickly become viral on social media. This research has practical implications as a viral marketing success story in promoting heritage destinations. Besides, it also became a model for the development of rest areas with the concept of heritage tourism destinations in the future. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Primasari
"Digital marketing merupakan bentuk saluran pemasaran yang efektif dan efisien serta dapat menjangkau langsung secara personal kepada masyarakat, hal ini merupakan peluang besar sekaligus tantangan bagi manajemen bagaimana menggunakan digital marketing sebagai alat yang dapat membantu manajemen dalam meningkatkan daya minat masyarakat terhadap produk RS Haji Jakarta. Design penelitian ini menggunakan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Penyebaran kuesioner menggunakan google form melalui aplikasi whats app kepada masyarakat yang berdomisili di 6 kecamatan disekitar Rumah Sakit Haji Jakarta. Hasil analisis regresi logistic dengan variabel independen berupa konten, aksesibilitas, kepercayaan, customer engagement, karakteristik Individu didapatkan dua variabel yang memiliki signifikasi terhadap variabel dependen minat masyarakat terhadap produk RS Haji Jakarta yakni variabel konten sebesar 240 kali dan akesesibilitas sebesar 20 kali. Kesimpulan penelitian ini adalah Rumah Sakit Haji Jakarta sudah melakukan pemasaran digital sebagai bentuk saluran pemasaran rumah sakitnya namun perlu ditingkatkan kualitas kepercayaan dan customer engagement yang lebih interaktif baik pada situs website maupun media social official.

Digital marketing is a form of marketing channels that are effective and efficient and can reach directly personally to the community, this is a great opportunity as well as a challenge for management how to use digital marketing as a tool that can help management increase people's interest in their products. This research design uses cross sectional with quantitative approach. The distribution of questionnaires using the Google form through the application whats app to people who live in 6 districts around Jakarta Hajj Hospital. The results of logistic regression analysis with independent variables in the form of content, accessibility, trust, customer engagement, Individual characteristics obtained two variables that have significance to the dependent variable of public interest in the product of the Jakarta Hajj Hospital namely content variable by 240 times and accessibility by 20 times. The conclusion of this research is that the Jakarta Hajj Hospital has conducted digital marketing as a form of hospital marketing channel, but it is necessary to improve the quality of trust and customer engagement that is more interactive both on the website and on official social media."
2020
T54960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Darmawan
"Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh rumah sakit pada dasarnya adalah upaya untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelanggan. Kegiatan ini berhubungan dengan penyusunan bauran pemasaran jasa. Karakteristik bauran pemasaran harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan mengingat beberapa hal seperti selera, keinginan, pendapatan, gaya hidup dan kebiasaan pembelian pelanggan akan terus berubah seiring dengan adanya perubahan lingkungan.
RSUD Karawang merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang yang sejak tahun 1995 berbentuk unit swadana daerah. Pada saat ini beberapa unsur bauran pemasaran jasa RSUD Karawang telah mengalami perubahan, Pada akhir tahun 2003, RSUD Karawang melakukan relokasi ke daerah yang baru sekitar dua kilometer dari lokasi yang lama Demikian pula dari segi tarif, pada tahun ini RSUD Karawang akan melakukan penyesuaian tarif pelayanan yang kenaikannya cukup bervariasi. Dari segi tampilan fisik bangunan, RSUD Karawang juga telah mengalami banyak perubahan.
Berdasarkan data kinerja beberapa unit pelayanan RSUD Karawang pada tahun 2001, 2002 dan 2003, terlihat bahwa jumlah kunjungan di Instalasi Rawat Jalan RSUD Karawang menurun dalam dua tahun terakhir ini. Kemudian berdasarkan data utilitas Poliklinik Rawat Jalan RSUD Karawang pada tahun 2003 terlihat masih memungkinkan untuk ditingkatkan karena pemanfaatannya masih dibawah 80 %. Sebagai unit bisnis, unit pelayanan rawat jalan mempunyai andil dalam pendapatan rumah sakit. Sehingga pada gilirannya akan berpengaruh kepada pendapatan rumah sakit secara keseluruhan.
Fokus pada penelitian ini adalah mengenai bauran pemasaran jasa, harapan dan perilaku pembelian pelanggan. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana hasil penilaian pelanggan atas unsur bauran pemasaran jasa Poliklinik Rawat Jalan RSUD Karawang melalui lima dimensi kualitas jasa dengan menggunakan barapannya sebagai standar atau acuan. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan pihak manajemen RSUD Karawang dalam pengambilan keputusan pemasran, khususnya dalam menetapkan bauran pemasaran jasa. Sehingga diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan dan pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah kunjungan pelanggan dan utilitas poliklinik rawat jalan RSUD Karawang di masa akan datang.
Daftar Bataan : 40 (1981- 2004)

Marketing activities by hospital basically in an effort to understanding the needs and desired of customers. These activities related to arrangement of services marketing mix. Marketing mix characteristics will always be fitted to customer desires and needs considering some issues like types, desires, income, life style and buying customs of customers that will continue changing the changing of the environment.
RSUD Karawang is owned by local government of District of Karawang, since 1995 this hospital become local self budgeting unit (unit swadana daerah). Currently some parts of service marketing mix in RSUD Karawang have changed. At the end of 2003, RSUD Karawang relocated to new location, about 2 kilometers from old location. RSUD Karawang also adjusting various tariffs of services. Physically, the building also has been changed with new looks.
Based performance data of services unit of RSUD Karawang in 2001, 2002, 2003 has showed that number of visitors out-patient department decrease in last two years. Based on utilization data out-patient department of RSUD Karawang in 2003 showed that it possible to be increased because the utilization is still below 80 percent. As business unit, out-patient department has important role in hospital income; and it is influence the whole hospital income.
This study focused on the service marketing mix, perception and buying behavior of costumer. This study is to find out the result of how customer assessing the service quality of marketing mix in out-patient department through five dimensions of service quality by using their expectation as a standard. The information that has been gained from this study could by RSUD Karawang management for decision making in marketing, especially to determine service marketing mix so it hoped could be used to increase customer's loyalty and satisfaction and in the end it also could increase visiting rate of customers and utilization the out-patient clinics of RSUD Karawang in the future.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Vadly Rahmatullah
"Word of mouth memiliki peranan penting dalam proses pembuatan keputusan ketika konsumen memilih sebuah jasa daripada sebuah produk. Kualitas pelayanan yang baik dinilai mampu untuk memicu timbulnya word of mouth. Hubungan tersebut dinilai dimediasi oleh variabel customer satisfaction. Museum sebagai salah satu industri pariwisata di Indonesia tentunya harus memperhatikan hal tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh service quality terhadap word of mouth melalui customer satisfaction pada pengunjung Museum Seni Rupa dan Keramik. Penelitian ini dilakukan pada 100 orang responden yang telah mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik. Penelitian ini dianalisis menggunakan uji sobel dan path analysis untuk menguji hubungan antara service quality terhadap word of mouth melalui customer satisfaction. Adapun pengaruh masing-masing variabel akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini.

Word of mouth has an important role in the decision making process when consumers choose a service rather than a product. Excellent service quality is considered as a factor triggering the emergence of word of mouth. Those relationship are mediated by customer satisfaction as a mediating variable. Museum as one of Tourism Industry in Indonesia must pay attention to service quality and word of mouth. This research was conducted to analyze the effect of service quality to word of mouth on Museum Seni Rupa dan Keramik’s visitor. This research was conducted on 100 respondents who have visited Museum Seni Rupa dan Keramik. This research use a Sobel test and path analysis to examine the relationship between service quality to word of mouth. The influence of each variables will be discussed further in this research."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bilal Abdallah Sugiri
"Digital Banking telah menjadi upaya bank konvensional untuk memiliki keunggulan kompetitif terhadap bank konvensional lainnya. Selaras dengan ini, ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi agar bank konvensional dapat bersaing termasuk brand advocacy. Jenius, sebuah aplikasi digital banking dari PT Bank BTPN, memnggunakan brand advocacy dalam salah satu strategi pemasarannya untuk bersaing dengan bank konvensional lainnya. Demikian, kajian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Differentiated Customer Service, Brand Trust, Brand Commitment, dan Brand Salience terhadap Brand Advocacy Jenius. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengambilan data secara kuesioner online. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana dan diuji dengan menggunakan SPSS 23. Responden dalam penelitian ini adalah pengguna Jenius. Hasil dari penelitian ini adalah masing-masing Differentiated Customer Service, Brand Trust, Brand Commitment, dan Brand Salience memiliki pengaruh positif terhadap Brand Advocacy. Dari hasil penelitian, Brand Commitment memiliki pengaruh terbesar terhadap Brand Advocacy.

Digital Banking has become an attempt by conventional banks to have a competitive advantage over other conventional banks. In line with this, there are various factors that can influence conventional banks to compete, including brand advocacy. Jenius, a digital banking application from PT Bank BTPN, uses brand advocacy in one of its marketing strategies to compete with other conventional banks. Thus, this study aims to analyze the effect of Differentiated Customer Service, Brand Trust, Brand Commitment, and Brand Salience on Jenius Brand Advocacy. This study uses a quantitative approach with data collection using an online questionnaire. The data analysis technique used is simple linear regression and was tested using SPSS 23. Respondents in this study were Jenius users. The results of this study are each of Differentiated Customer Service, Brand Trust, Brand Commitment, and Brand Salience has a positive influence on Brand Advocacy. From the results of the study, Brand Commitment has the greatest influence on Brand Advocacy. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>