Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119833 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rima Martgiani Soehartami
"Pemasaran sosial/social marketing adalah sebuah strategi untuk mengubah perilaku. Pemasaran sosial bertujuan untuk mengubah gagasan atau tingkah laku yang merugikan dan mengupayakan diterimanya suatu gagasan atau tingkah laku baru. Dalam hal ini, PLN melakukan program kegiatan pemasaran sosial yaitu kampanye melalui media massa untuk pemberdayaan masyarakat yaitu dengan Gerakan Hemat Listrik. Gerakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengajak masyarakat dalam menghemat penggunaan energi listrik. Hal ini terjadi karena naiknya harga minyak serta nisaknya beberapa pembangkit PLN.
Dalam melakukan pemasaran sosial seringkali menggunakan kampanye dengan tujuan untuk mengubah perilaku. Dalam kegiatan kampanye diperlukan komunikasi yaitu melalui kegiatan iklan, dalam hal ini adalah Iklan Layanan Masyarakat. Iklan Layanan Masyarakat (ILM) adalah iklan yang biasanya digunakan tujuan sosial. Efek kampanye sosial tidak terlepas dari efek kegiatan komunikasi, khususnya melalui ILM.
Karya akhir ini mempunyai tiga tujuan penulisan, yaitu: pertama, mengetahui pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Gerakan Hemat Listrik terhadap aspek Kognitif khalayak sasaran, diasumsikan sebagai pengetahuan khalayak terhadap Gerakan Hemat Listrik. Kedua, mengetahui pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Gerakan Hemat Listrik terhadap aspek Afektif khalayak sasaran, diasumsikan sebagai ketertarikan,perasaan khalayak terhadap Gerakan Hemat Listrik. Ketiga, mengetahui pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Gerakan Hemat Listrik terhadap aspek Konatif 1 Behavior khalayak sasaran, diasumsikan sebagai keikutsertaan khalayak terhadap Gerakan Hemat Listrik.
Analisa penulisan dibatasi pada hal-hal seperti periode penelitian hanya pada tayangan iklan periode Januari 2005 -- Desember 2005. kemudian, versi iklan yang diteliti adalah versi Listrik Dihemat Manfaat Didapat. Khalayak atau segmen sasaran dalam penulisan ini adalah konsumen PLN dengan target utama adalah ibu rumah tangga yang berada di wilayah Jakarta.
Setelah melakukan pengolahan data dapat diketahui bahwa Ad awareness terhadap iklan PLN terutama untuk versi Listrik Dihemat Manfaat agak kurang baik. Sebagian responden lebih banyak mengingat iklan versi 17-22 serta iklan Departemen Kesehatan yang mengajak responden untuk ke Posyandu untuk imunisasi. Dari hasil mean analysis juga dapat diketahui bahwa faktor yang paling mempengaruhi sikap kognitif khalayak adalah frekuensi penayangan ILM PLN. Semakin sering iklan ditayangkan akan meningkatkan sikap kognitif khalayak sebesar 6,1%.
Hasil pengolahan data juga menunjukkan bahwa responden mau ikut berperan serta dalam gerakan hemat listrik. Hal ini sesuai dengan keinginan PLN yang ingin mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam melakukan gerakan hemat listrik. Hasil pengolahan data juga membuktikan bahwa hipotesis pertama dapat diterima bahwa iklan layanan masyarakat dapat mempengaruhi sikap kognitif khalayak sasaran. Hal ini sangat dipengaruhi oleh frekuensi dan durasi iklan layanan masyarakat.
Hasil pengolahan data juga membuktikan bahwa hipotesis kedua dapat diterima bahwa sikap kognitif dapat mempengaruhi sikap afektif khalayak sasaran. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pemahaman responden/khalayak sasaran terhadap isi pesan iklan layanan masyarakat.
Hipotesis ketiga juga dapat diterima bahwa sikap afektif dapat mempengaruhi sikap behaviour/trial adoption khalayak sasaran. Hal ini sangat dipengaruhi oleh keinginan responden/khalayak untuk ikut serta dalam gerakan hemat listrik.

Social Marketing is a strategy to change behavior. The aim of social marketing is to change an old attitude to a new attitude. In this thesis PLN make a social marketing program in social campaign trough mass media. This campaign wants to persuade society to reduce using electricity. Causes of the campaign are the increasing of fuel price and PLN's broken machine.
Social campaign needs communication trough advertising, especially public service advertising (PSA). The main goal of PSA is to make social changes. The social campaign effects like communication effects.
This research have three aims: First, researcher wants to know the influences of public service advertising to cognitive aspect in target audience. Second, researcher wants to know the influences of public service advertising to affective aspect in target audience. Third, researcher wants to know the influences of public service advertising to behavior aspect in target audience.
The resesearch has limit such as research period, the PSA version and also the target audience. The target audience of this PSA is housewives in Jakarta.
The result from this research, conclude that ad awareness to PSA still low. Almost all respondents remember another version of PLN PSA. From the mean analysis can conclude that PSA had influenced target audience's cognitive aspect. Especially PSA's frequency and PSA's duration attributes.
The result from this research, conclude that we can accept the second hypothesis. From the mean analysis can conclude that PSA had influenced target audience's affective aspect. Especially target audience understanding to PSA's message attribute.
The result from this research, conclude that we can accept the third hypothesis From the mean analysis can conclude that PSA had influenced target audience's behavior/trial adoption aspect.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugrahani Tunggadewi
"Dove merupakan produk personal care berskala global yang diproduksi oleh Unilever sejak setengah abad yang lalu, di mana awalnya dikenal sebagai "America's beauty bar". Hingga saat ini, Dove telah memiliki beragam varian produk seperti shampo, kondisioner, farming lotion, dan sebagainya. Di Indonesia, Dove di pasarkan sejak tahun 2000 dan sampai saat ini mereknya masih mewakili produk yang cukup kompetitif.
Kesuksesan Unilever dalam memimpin pasar tidak terlepas dari kegiatan promosinya. Sebagai perusahaan yang besar, perusahaan ini tetap konsisten untuk menjaga dan mengkomunikasikan produk mereka kepada konsumen. Begitu pula Dove yang merupakan salah satu produk unggulan mereka kategori personal.
Sekitar pertengahan 2004, Unilever menggelar "Campaign For Real Beauty" yang merupakan global campaign, yang memiliki tujuan yaitu memberikan alternatif cara pandang wanita terhadap arti kecantikan . Kampanye ini ingin mengajak para wanita untuk dapat mendefinisikan kembali arti cantik. Cantik adalah mereka yang dapat memperlakukan diri mereka sendiri dengan baik, menghargai diri sendiri dengan apa adanya, baik itu gemuk, kurus, tua, muda, rambut hitam atau putih, beruban, percaya diri, dan sebagainya. Pembuatan kampanye ini didasari oleh adanya hasil riset terhadap 2000 kaum wanita di seluruh Asia termasuk Indonesia yang mengungkapkan bahwa kaum hawa di tiap negara punya perilaku yang berkaitan dengan rasa percaya diri, bagaimana mereka memandang tubuh mereka dan persepsi mereka tentang kecantikan. Di Indonesia, riset ini dilakukan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Medan, Semarang.
Sebagai lanjutan dari dari hasil riset di Indonesia, dengan membawa global message yang sama, Dove juga menggelar kampanye serupa sekitar pertengahan 2005, khusus produk kategori sabun batang dan shampo. Kampanye ini dikemas dalam bentuk print ad seperti poster dan billboard serta iklan televisi, dengan pertimbangan walaupun media terakhir ini tergolong mahal, akan tetapi sangat efektif untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Khusus iklan televisi untuk kategori sabun batang, menampilkan 6 wanita kalangan biasa dari berbagai usia dan profesi, dan untuk kategori shampo menampilkan wanita yang terkenal, muda dan periang.
Menentukan cara berkomunikasi yang sesuai dengan target market suatu produk merupakan hal yang terpenting dilakukan setiap produsen, baik itu segmen dari target marketnya, maupun dimensi-dimensi lain yang ada pada lingkungan pasar. Dove yang menembak target pasar wanita, di kelas menengah premium, mempunyai latar pendidikan yang cukup dan tinggal di ibu kota, telah bekerjasama dengan agensi besar Ogilvy & Mather untuk membuat iklan yang dapat mengusung pesan yang diinginkan perusahaan kepada konsumennya.
Mengingat televisi merupakan pilihan media yang cukup strategis untuk produk seperti Dove, akan tetapi biayanya juga sangat besar, oleh karenanya, penting bagi Unilever dan agensi ikian untuk memformulakan suatu iklan yang dapat mengkomunikasikan pesan yang diinginkan produsen.
Efektifitas ikian televisi produk Dove khususnya sabun batang menjadi judul penelitian penulis kali ini. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa materi ikian Dove harus lebih kreatif agar dapat menyentuh sisi emosional dari audience. Pesan yang bersifat abstrak agar dapat ditangkap dengan baik oleh target pasar, sebaiknya iklan dibuat secara berseri, atau memuat suatu jalan cerita yang lebih menarik. Dengan tetap fokus pada frekuensi tayang yang tinggi, tentunya tujuan dari iklan Dove (sabun batang ) lebih dapat tercapai. Di samping perlu adanya kegiatan promosi tainnya, seperti public relations, dan road show ke daerah-daerah bahkan kalau perlu mencari duta Dove yang mewakili profil wanita cantik yang sesungguhnya.

Dove as one of worldwide personal care product produced by Unilever for almost fifty years ago, known as "American's beauty bar". Currently, Dove has various kind of product as one way to maintain its position in the market like shampoo, conditioner, firming lotion etc. The brand of Dove itself was launched to Indonesian market since the year of 2000, and still represents as one of the most competitive product.
The success of being a market leader in Indonesian market in consumer product does not make Unilever weaken the most important marketing strategy activities which is Promotion. As a huge and well known company, Unilever keeps striving to make an extensive commitment in maintaining and communicating its product to the customer and potential customer as well as Dove products which are categorized as personal product.
In the middle of 2004, Unilever conduct a global campaign that brings on the theme of "Campaign For Real Beauty", which intends to provide the beauty redefinition from the woman's perspective. This particular campaign focuses on redefining the meaning of beauty. Beauty is basically not only from the matter of good appearance, good looking etc; but it needs the wisdom and opened hearted mind to explore the horizon of beauty itself. Beauty is represented by women who could treat themselves good and wise, appreciated themselves as what they are, whether they are old, young, huge body, thin body, black hair, white hair, and also with self esteem and so on.
This particular campaign was triggered of by the result of market research which was conducted over 2.000 respondent especially women in Asia region including Indonesian reveals that women in each country has different perspective the meaning of beauty and related behavior attached to it. In Indonesia, the research was conducted in several big cities like Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, and Semarang.
Referring to the Indonesian market research result, Dove conducted similar campaign in the middle of year 2005, especially in soap and shampoo product. This campaign was conducted in the form of advertising printing like billboard, flyers and television advertisement. For television advertisement in soap product, Dove presents 6 ordinary women which are consisted of different kind of age and profession background. And for television advertisement in shampoo product, Dove presents famous, young and cheerful woman.
The communication selection in communicating process to suitable target market is essential to each producer whether in target market and other dimension in the market surroundings to achieve the target. Dove has chosen the selective target market which is the middle class women, good educational and metropolis background. To accomplish this issue, Dove has made an arrangement to Ogilvy & Mather as its advertising company to backup and promote the selective massage to the customer.
Concerning to effectiveness of television advertisement, it is important for Unilever and its advertising agency to formulate the specific advertisement that could present and accommodate the real and effective massage. In this opportunity, the writer attempts to explore the effectiveness of the television advertisement of Dove products. The main result of this paper consists of Dove advertisement materials should be creative in order to get the audience's emotional feelings. To achieve the above goals, the advertisement should be made in serial number and contents of interesting daily life stories. Having high frequent broadcasting in the prime time television, and also other promoting enchanting activities such as public relations, road show to several urban areas; the writer believe that the Dove target market was realized,
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hera Zera
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengumuman laba, serta pengaruh return on equity dan komponennya yaitu net profit margin, asset turnover dan leverage, terhadap reaksi pasar pada saat pengumuman laba.
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah 236 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2000 sarnpai 2004. Untuk menguji pengaruh pengumuman laba terhadap reaksi pasar dilakukan event study dengan pengamatan 5 hari sebelum peristiwa hingga 5 hari setelah peristiwa, menggunakan pengujian statistik uji-t. Sdangkan untuk menguji pengaruh return on equity dan komponennya digunakan analisis regresi berganda, dengan return on quity, net profit margin, asset turnover, leverage, dan interaksi antara net profit margin dengan asset turnover sebagai variabel bebas, dan return saham sebagai variabel terikat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar bereaksi terhadap pengumuman laba. Return on equity dan komponennya secara bersama-sama berpengaruh terhadap reaksi pasar. Return on equity investment, net profit margin, dan interaksi antara ner profit margin dengan asset turnover masing-masing berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

The objective of this study is to investigate reaction of market to earning announcement, and market reaction of return on equity (ROE) and ROE components are net margin profit, asset of turnover and of ieverage, at date of earning announcement.
This study uses the sample of 236 firms listed in the Jakarta Stock Exchange, during 2000-2004. Event study with event windows t-5 to t+5 used t-test for checked impact of earning announcemet for market reaction. The hypotheses are analysed by multiple Iinier regression impact of equity on return, margin profit net, asset turnover, leverage, and interaction between net profit margin with asset turnover as independent variables, and stock return as dependent variable.
The result of this study, show that market reacts significantly toward earning announcement. Return on equity and its components alltogether stimulate reactions to the market. Return on equity and investment, net profit margin, and interaction between net profit margin and asset turnover each has significant eject on stock returns."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T16994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eli Mas`idah
"ABSTRAK
Dalam dekade 1990 an manajemen pemasaran dikenal sebagai era micromarketing atau super segmental. Hal ini disebabkan karena masyarakatnya yang heterogen. Tentunya kondisi demikian mendorong lajunya needs atau wants konsumen yang komplek. Sehingga perlu penataan manajemen pamasaran yang sesuai dengan kondisi yang ada.
Disisi lain, perlunya menyadari bahwa suatu perusahaan memiliki keterbatasan baik material, sumber daya manusia ataupun waktu / energi dalam memenuhi needs & wants tersebut. Sehingga konsep membagi pasar menjadi sub-sub pasar atau pasar target akan menjadi sangat relevan untuk memenuhi needs atau wants konsumen yang semakin heterogen. Agar lebih efektif maupun efisien maka perlu mengetahui segmen yang potensial sehingga diperlukan suatu riset manajemen pemasaran tentang "Penetapan segmentasi yang potensial sebagai faktor strategi pemasaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasaran".
Langkah riset ini adalah merumuskan permasalahan dengan menetapkan tujuan yang hendak diambil. Selanjutnya melakukan riset lapangan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder yang diperlukan. Data-data yang dihasilkan diolah menggunakan tool Analisa Conjoint dan Regresi. Hasil pengolahan data tersebut dianalisa untuk mendapatkan hasil akhir. Hasil akhir inilah yang digunakan sebagai strategi dalam melakukan pemasaran .
Berdasarkan dari hasil analisa baik dari grafik maupun hasil tes signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap nilai penjualan maka segmen konsumen pasar yang potensial adalah segmen dengan tingkat ekonomi menengah.
Sedang segmen dari segi needs atau wants konsumen dapat terbagi dalam sembilan segmen, dimana segmen .produk yang potensial adalah konsumen yang paling sutra memakai batik dari jenis bahan dari sutera dengan tingkat kenyamanan dingin dan dengan harga murah. Namun secara keseluruhan tingkat kenyamanan adalah faktor terpenting dalam pemilihan batik.
Jadi faktor strategi pemasaran yang efektif dan efisien adalah dengan menetapkan segmen konsumen pasar dengan kelas ekonomi menengah yang memiliki needs & wants batik dengan kombinasi atribut dari jenis bahan terbuat dari sutera, dipakai dingin dan harganya murah. Secara keseluruhan tingkat kenyamanan adalah merupakan faktor terpenting dalam pemilihan batik. Segmen inilah yang semestinya dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan program pemasaran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alsya Fauziyah
"

Pertumbuhan industri produk hijau kian meningkat di Indonesia, salah satunya adalah industri budidaya larva BSF yang digunakan sebagai pakan ternak. Dengan meningkatnya pertumbuhan industri larva BSF, mendesak perusahaan untuk dapat berdaya saing sehingga dapat memimpin pasar. Perpaduan antara ilmu pemasaran dan data mining penting untuk dilakukan perusahaan dalam menerjemahkan data pelanggan menjadi data informasi yang berguna bagi perusahaan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan segmen pelanggan potensial untuk dijadikan target perusahaan dalam menerapkan alternatif pemasaran yang sesuai dengan karakteristik segmen pelanggan tersebut. Metode K-Means Clustering digunakan untuk mengelompokkan pelanggan menjadi beberapa klaster berdasarkan 4 variabel, yaitu Recency, Frequency, Monetary, dan Interpurchase Time. Dalam pemilihan segmen pelanggan potensial digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan studi literatur. Hasil dari penelitian adalah terpilihnya tiga klaster pelanggan potensial dengan enam alternatif pemasaran sesuai dengan karakteristik klaster tersebut menggunakan metode Complex Proportional Assessment (COPRAS).


The growth of the green product industry is increasing in Indonesia, one of which is the BSF larvae cultivation industry used as animal feed. The increasing growth of the BSF larvae industry pushes companies to be more competitive to lead the market. The combination of marketing knowledge and data mining is important for companies to translate customer data into useful information for the company. Therefore, this research aims to identify potential customer segments to be targeted by the company in implementing marketing strategies that are suitable for the characteristics of those customer segments. The K-Means Clustering method is used to group customers into several clusters based on four variables: Recency, Frequency, Monetary, and Interpurchase Time. In the selection of potential customer segments, the Analytical Hierarchy Process (AHP) method and study of literature. The result of the research is the selection of three potential customer clusters with six alternative marketing strategies according to the characteristics of those clusters using the Complex Proportional Assessment (COPRAS) method.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Berthold Raja
"Munculnya berbagai jenis minuman isotonik mengharuskan konsumen menjadi lebih selektif di dalam memilih produk minuman isotonik yang ada. Setiap produsen minuman isotonik melakukan suatu upaya positioning terhadap produk mereka. Posisi tersebut perlu disesuaikan dan dirancang agar sesuai dan memenuhi kebutuhan dan harapan dari para pelanggannya yang dapat dipetakan atas berbagai segmen. Preferensi dan perasaan konsumen terhadap suatu produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap apa yang diharapkan dan dicari dalam suatu produk. Analisis data multivariat menyediakan berbagai metode untuk menganalisis pasar, termasuk Multidimensional Scaling yang dapat menyediakan barbagai pemahaman untuk menganalisis product positioning, dan menelaah perbedaan persepsi konsumen terhadap produk-produk.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran keadaan persaingan antar merek-merek minuman isotonik, untuk mengetahui dan menganalisis positioning setiap produk minuman isotonik, mengeksplorasi beberapa metode statistik multivariat yang dapat digunakan untuk mendukung analisis data Multidimensional Scaling, dan mengevaluasi positioning setiap produk minuman isotonik saat ini serta memberikan saran berbentuk implikasi manajerial berdasarkan output dari hasil.
Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen minuman isotonik di Jakarta, dengan metode penentuan non probability sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner digital yang dikirim ke e-mail responden menggunakan metode snowballing. Dari basil penelitian dan analisis ditemukan bahwa pets persepsi multidimensi, analisis cluster dan analisis faktor, para pemasar dapat secara proaktif meneliti dan mengukur persepsi konsumen terhadap posisi minuman isotonik berdasarkan atribut dan non-atribut relatif terhadap para pesaingnya.
Hasil penelitian ini adalah Zporto dipersepsikan sebgai minuman isotonik yang memiliki atribut memiliki rasa, dan aroma yang sesuai, mudah diperoleh,serta aman dikonsumsi. Powerade dipersepsikan mudah diperoleh dan memiliki harga yang sesuai, Mizone dipersepsikan konsumen sesuai dengan positioning yang dibuat oleh produsennya, Gatorade dipersepsikan sebagai minuman isotonik yang memiliki bentuk yang bagus dan warna pada kemasan yang menarik, VitaZone dipersepsikan oleh konsumennya sebagai minuman isotonik yang tidak memiliki efek samping, ampuh mengatasi rasa Ielah, memiliki volume yang cukup, dan mengandung gizi yang cukup, Pocari Sweat dipersepsikan oleh para konsumen sebagai minuman isotonik yang memiliki harga yang sesuai, mudah diperoleh, rasa yang enak, aman dikonsumsi, dan memiliki aroma yang sesuai, dan Viton Active hanya dipersepsikan dengan atribut kepraktisan. Hanya dengan memaharni persepsi pasar terhadap produknya dan produk pesaing, maka kekuatan bersaing dapat lebih baik dimengerti dan secara tepat dimanfaatkan.

With the appearance of other isotonik beverages, consumers must be very selective when choosing between existing products. Each producer of isotonik beverages must position their products. This positioning must be designed in order to fulfill the needs and expectations of their customers that can be mapped into various segments. Preferences and feelings consumers have towards products can largely influence consumer choices based on what their needs and expectations are in a product. Multivariate data analysis provides various methods to analyze the market, including Multidimensional Scaling which can provide various insights that can assist the analysis of product positioning, and examine the differences in customer perceptions towards products
The purposes of this research is to examine the competition environment among isotonik beverage brands, to understand and analyze the positioning of isotonik beverages, to explore the various multivariate statistic tools that can assist Multidimensional Scaling, to evaluate the current positioning of isotonik beverages, and provide suggestions through managerial implications according to the results.
This research was conducted on consumers of isotonik beverages in the Jakarta area, using non probability sampling. Data collection techniques used digital questionnaires sent to each respondent's e-mail using the Snowballing method. According to the findings in this research through multidimensional mapping, cluster analysis and factor analysis, marketers can proactively examine and measure consumer perceptions towards the position of isotonik beverages (Mizone, Pocari Sweat, Powerade, Vitazone, Viton Active, Zporto and Gatorade) based on relative attributes and non-attributes of their competitors.
The results of this research indicated that customer perceptions towards Zporto as having the right taste and aroma, easy to find, safe to consume, Powerade is perceived as easy to find and priced accordingly. Mizone is correctly perceived according to its producer 's. Gatorade is perceived as having an attractive shape and color of its package. VitaZone is perceived as having no side-effects, effectively cures exhaustion, and contains adequate volume and nutrients. Pocari Sweat is perceived as being appropriately priced, easily obtained, having the appropriate flavour and aroma, also safe to consume. Viton Active is only perceived as practical. By understanding market perceptions towards their own product and of their competitors' products, competitive forces can be better understood-and correctly leveraged.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.R. Ava Soraya DJ.
"Industri pariwisata dan perhotelan merupakan salah satu industri penghasil devisa terbesar Indonesia. Sehubungan dengan itu, karya tulis ini disusun dengan tujuan memberikan alternatif strategi peningkatan profit pada industri perhotelan di Indonesia yaitu dengan menerapkan model akuntansi segmen pasar. Pemilihan topik didasarkan atas kenyataan makin meningkatnya persaingan antar hotel di Indonesia, terutama di daerah wisata Bali, sehingga para manager perlu menemukan metode akuntansi baru yang dapat mendukung penyusunan strategi pemasaran yang lebih baik. Penelitian dilakukan dengan metode kepustakaan melalui literatur perhotelan serta dengan metode penelitian lapangan dengan mengambil hotel Akuntansi segmen pasar
pasar sebagai profit Grand Hyatt Bali sebagai studi pada prinsipnya memperlakukan center serta mengidentifikasi
kasus. segmen besar serta perbandingan persentase kontribusi keuntungan dari masing-masing segmen pasar suatu hotel. Metode ini diwujudkan melalui pembentukan sebuah model yang. mengalokasikan pendapatan dan biaya yang terakumulasi dalam suatu segmen tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerap,kan model ini, sebuah hotel mendapatkan informasi-informasi penting tentang marjin keuntungan yang dihasilkan Segmen-isegmen pasarnya. Informasi-informasi tersebut berguna untuk berbagai pengambilan keputUsan penting seperti alokasi sumberdaya, penentuan tarif kamar, alokaSi kamar untuk masing-masing segmen pada masamasa sibuk dan sebagainya. Model ini akan lebih akurat jika hotel memiliki sistem informasi yang canggih sehingga mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk pembentukan model tersebut. Sebuah hotel yang menerapkan model akuntansi ini akan memiliki strategi pemasaran dan penjualan yang lebih akurat dan terarah karena didukung dengan informasi tentang segmen pasarnya. Pada akhirnya hotel tersebut akan lebih memiliki daya saing di dalam industri perhotelaan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Dewi Prasatya
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh dari destination image negara Thailand terhadap persepsi konsumen Indonesia terhadap produk domestik Thailand, yaitu buah durian Thailand. Dengan menggunakan metode analisis statistik structural equation model menginvestigasi pengaruh destination image terhadap persepsi dan preferensi konsumen mengenai destination?s domestic product, dimana terdapat pengaruh destination familiarity pada hubungan antara destination image dan persepsi konsumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa destiantion image negara Thailand mempengaruhi persepsi konsumen mengenai destination's domestic product secara signifikan dan positif, dimana destination familiarity tidak dapat memoderasi hubungan antara destination image dan persepsi konsumen. Pada akhirnya hubungan antara destination image dan preferensi konsumen akan dimediasi secara penuh oleh persepsi konsumen mengenai destination?s domestic product. Penelitian ini akan berguna bagi pembuat kebijakan (pemerintah) untuk memanfaatkan destination image dalam membantu meningkatkan ekspor negara.

This undergraduate thesis discusses the influence of destination image of Thailand to the Indonesian consumer perception for domestic products of Thailand, Thailand?s king of fruit. Using methods of statistical analysis of structural equation modeling to investigate the influence of destination image on destination?s domestic product perception and preference, where there is a influence of destination familiarity on the relationship between destination image and destination?s domestic product perception.
The results indicate that the destination image of Thailand significantly and positively influence destination's domestic product perception, where destination familiarity can not moderate the relationship between destination image and product perception. In the end the relationship between destination image and product preference will be fully mediated by destination's domestic product perception. This study will be useful for policy makers (government) to take advantage of the destination image to increase country's exports.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Putri Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh orientasi pasar perusahaan terhadap kinerja tenaga penjual. Penelitian ini berfokus pada tenaga penjual pada perusahaan PT Asuransi Jiwa X. Responden pada penelitian ini dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 168 responden yang dikumpulkan dengan metode non-probability sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dengan aplikasi SPSS ver 24 menggunakan metode simple regression analysis, multiple regression analysis, dan menggunakan sobel test. Hasil penelitian menemukan bahwa sales agents performance dipengaruhi secara positif oleh market orientation dan dapat diketahui bahwa sales agents customer orientation memediasi secara parsial antara pengaruh market orientation terhadap sales agents performance.

This Study Aims To Analyze At The Effect Of Corporate Market Orientation On The Performance Of Agent. This Study Focuses On Sales Agent At The PT Life Insurance X. Respondents In This Study Were Conducted With A Total Sample Of 168 Respondents Collected By Non-Probability Sampling Method. Data Collected In This Study Were Processed With The Application Of SPSS Ver 24 Using Simple Regression Analysis, Multiple Regression Analysis, And Using Sobel Tests. The Results Found That Agents Performance Is Positively Influenced By Market Orientation And It Can Be Seen That Agents Customer Orientation Partially Mediates Between The Influence Of Market Orientation On Sales Agents Performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny D. Kosasih
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>