Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185626 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Tenaga Kerja, 1995
R 331.2 IND s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Depok: Universitas Indonesia, 2001
342.068 4 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Novi Iriani
"Human resources are the assets of organizations that play the most important role in accomplishing company?s goals. They have the risk of getting into an accident and health problems in their working environment. The level of risk for each person varies depending on their nature of job or their working locations. Aware this condition, PT. Lestari Busana A.M., a garment industries, has implemented safety and health program in the company. One excellent way to assess the accountability of the implementation is through perception survey.
This research focused study and analyzed perception of employees to execute of health and safety work program with supported by a number of indicator that is work-accident, work-safety, work-healthy, the last safety and health work program management. Safety and health work program is constitute to prevent the occur of work accident. There are two targets of this research, that is to know how the execution of safety and health work program in the company with knowing employees perception and to know the constraints from the execution of safety and health work program in the company.
This research use quantitative approach representing selection of variation from social phenomenon studied. There are three kind of detail examination are descriptive, cross-sectional study and pure research.
The variable of this research is univariate. The measuring instrument that is used in this research are questioner, observation and also interview in order to searching answer to raised research questions. Population in this research amount to 810 peoples with amount of sample 89 peoples who is taken with non-probability of stratified random sampling for the employees who has at least one year of employment only. Measurement of mount used in this research is ordinal measurement and use likert scale. The questioner which have been gathered, then made the tabulation of percentage to know dominant value each indicator (Quantitative) and also use central tendency technique.
Pursuant to research result, all respondent express to agree with the execution of safety and health work program. The constraints from the execution of safety and health work program can be handle cause there is cooperation between employer and employee although there are a few employees have neutral responses regarding the implementation. Good execution have been proven can be minimize amount of work accident in company. The company has to involve them in identifying the hazards of their job, so they will be more aware in implementing safety in their daily task.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Risman Sutrisno
"Adanya isu kesenjangan pembangunan di segala bidang, menyebabkan penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh gambaran apakah ada perbedaan persentase jumlah peserta bimbingan teknis produktivitas antar Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia, apakah ada perbedaan persentase jumlah peserta bimbingan teknis antara pulau, apakah ada perbedaan persentase jumlah peserta antar propinsi, apakah ada perbedaan persentase jumlah peserta bimbingan teknis produktivitas antar jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan usia.
Penelitian deskriptif dengan sumber data dokumentasi, interview, dan diskusi serta pengalaman penulis selama ini dan tabulasi silang sebagai alat analisis, maka pertanyaan penelitian tersebut di atas dapat terjawab, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan kesempatan bimbingan teknis produktivitas antara Kawasan Barat Indonesia sebesar 69,8%, sedangkan Kawasan Timur Indonesia hanya sebesar 26,8%, dan sisanya di peroleh Pusat sebesar 3,4%. Sedangkan berdasarkan pulau maka pulau Jawa & Bali sebesar 37% merupakan tertinggi, dan Sumatera sebesar 34%, Kalimantan 12%, Sulawesi 10%, dan Gabungan (Irian+Maluku+NTB+NTT) hanya 7%.
Penyebab perbedaan persentase kesempatan antar kawasan, antar pulau maupun antar propinsi adalah keterbatasan anggaran, dimana peserta dari Kawasan Timur Indonesia membutuhkan biaya transportasi yang lebih besar. Sehingga, untuk mencapai pemerataan kesempatan jumlah peserta perlu penambahan anggaran, atau pemusatan tempat pelaksanaan bimbingan teknis produktivitas menurut masing-masing kawasan. Misalnya, bimbingan teknis produktivitas untuk kawasan Timur Indonesia dilaksanakan di propinsi yang letaknya relatif dekat dengan propinsi lainnya.
Berdasarkan tingkat pendidikan, persentase tertinggi adalah Sarjana (SI) sebesar 78%, kemudian SLTA sebesar 8%, dan Magister (S2) sebesar 7% adalah tertinggi ketiga. Hal ini karena pada umumnya instruktur produktivitas berpendidikan sarjana. Sedangkan peserta yang berpendidikan SLTA, pada umumnya berasal dari perusahaan dan Aparat Desa.
Peserta yang berpendidikan Magister yang secara akademis lebih potensial justru kecil adalah karena jumlah instruktur produktivitas yang berpendidikan Magister masih relatif sedikit. Itu sebabnya, program Magister bagi instruktur masih perlu dilanjutkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas para instruktur.
Berdasarkan Jenis kelamin terdapat perbedaan yang signifikan, yaitu pria lebih dominan sebesar 87% dan wanita 13%. Perbedaan ini disebabkan karena instruktur wanita cenderung enggan untuk mengikuti latihan dengan alasan keluarga, hamil, atau durasi bimbingan terlalu lama. Juga kerena jumlah instruktur wanita relatif masih Iebih sedikit dibandingkan instruktur pria.
Sedangkan berdasarkan usia, maka peserta kebanyakan berada pada kelompok usia 40-44 tahun sebesar 29% dan kelompok usia 33-39 tahun sebesar 23%, ini berarti instruktur produktivitas rata-rata potensial, energik, serta bermotivasi tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya."
2001
T4407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Kastori
"ABSTRAK
Keberhasilan pembangunan nasional sangat tergantung pada kualitas kepemimipinan aparatur yang merupakan sebagai perencana dan sekaligus sebagai pelaku pembangunan. Untuk mewujudkan kepemimpinan aparatur yang berkualitas dan bermutu tinggi, Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan/menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 dan aturan pelaksanaannya.
Departemen Tenaga Kerja, merupakan salah satu instansi pemerintah yang melaksanakan ketentuan-ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 dalam melakukan pembinaan karier jabatan struktural. Pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dengan memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk memperoleh data yang akurat dan transparan, penulis melakukan penelitian dengan methoda analisis data sekunder pada Bagian Tata Naskah dan Statistik Kepegawaian Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Departemen Tenaga Kerja di Jakarta dan pembuatan kuesioner sebagai pedoman wawancara mendalam dengan para pakar kepegawaian atau pejabat pengambil keputusan dalam proses pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural (data primer).
Manfaat yang dapat dipetik dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada Pemerintah agar terdapatnya sinkronisasi, konsistensi, dan obyektivitas dalam pengangkatan pegawai negeri sipil dalam Jabatan struktural.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Fenomena pekerja migran Indonesia yang merantau kerja di berbagai negara selalu melahirkan dan memunculkan beragam kisah bahagia dan kisah menyedihkan.Kisah bahagia sebagai bukti bahwa eksistensi pekerja migran sangat membeantu mengatasi pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Koizumi Yusuke
"Abstrak
To understand the current social situation in Indonesia and its changes over the decades, the population census implemented by Statistics Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), provides us with important basic information. The usefulness of population census data has greatly increased since 2000 because ethnicity was added to the questionnaire, and BPS published the digitized raw data. This study analyzes the case of Riau Province mainly using raw data from the 2000 and 2010 population censuses, which show that migration from other provinces increased considerably and the employment structure changed significantly. The characteristics of migrants in Riau Province varied during different periods. Minangkabau from West Sumatra Province were dominant in the 1970s, but Javanese from Java Island with governmental support (transmigrasi) exceeded this number in the 1980s. Bataks and Javanese from North Sumatra Province have made up the largest number of migrants since the 1990s. The increase in migrants between 2000 and 2010 was driven by the rapid development of the estate crop sector in Riau Province, especially the oil palm industry, and many local ethnic groups also switched from food crops to estate crops. In 2010, more than a third of the total population in Riau Province was engaged in the estate crop sector. Nevertheless, a notable finding from our analysis is that the descendants of migrants are inclined to engage in industries other than the estate crop sector."
Japan: Southeast Asian Studies, Kyoto University, 2018
330 JJSAS 56:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>