Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juliana Kristina
"Sekitar umur 4 tahun anak dapat berjalan secara normal, tetapi pada umumnya banyak mengalami kesukaran. Kesukaran yang ada pada belajar berjalan berhubungan dengan pusat/ titik berat/ titik massa badannya, yaitu dapat menyandarkan seluruh titik berat badannya pada satu kaki. Belajar berjalan banyak bcrhubungan dengan proses-proses yang berkaitan dengan kondisi anak sehingga dapat dipercepat dengan latihan. Di taman kanak-kanak, salah satu kemampuan motorik yang diharapkan dapatnya terpenuhi berjalan diatas titian, guna mengetahui perkembangan motorik anak, perlu melatih ketekunan individual. Tujuan mempelajari keseimbangan anak pada tilian adalah untuk menghitung sampai berapa koefisien stabilitas anak agar tidak tejungkir dari titian. Berdasarkan data eksperimen saat anak meniti, kemudian dihitung koetisien stabilitas anak dengan menggunakan rumus analogi dari slabililas crane putar yang berjalan. Koefisien stabilltas anak waktu meniti ini berguna untuk mencntukan dimensi titian. Koefisien stabilitas anak merupakan fungsi dari elastisitas bahan dan defleksi. Korelasi dari perbandingan koefisien normalisasi elastisitas tubuh anak dengan koefisien normalisasi elastisitas bahan, akan menghasilkan suatu faktor koreksi kurang dari satu. Hal ini bcrarti kedua koefisien normalisasi tidak boleh berharga sama, karena dapat menimbulkan resonansi.

Children four years old can normally walking, but almost difficult to leam walking with center point balance of mass their body on one foot. Walking learning most relationship with process growth children, and can grow up with exercises. In kindergarten, one of gross motor skill that expected , are walking in the balance beam, that for know the growth gross motorist children and for training their diligence. The goal of study children balance at the balance beam, for know stability coefficient children that not fall at the beam. The stability coefficient formula composed analog crane stability formula, and that is use for looking balance beam dimension. The stability coefficient influence function of material elasticity and beam deflection. Ratio correlate for the normalize coefficient children body elasticity with the normalized coefficient not the same value, because that will happen the effect resonance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T3716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roosdiana
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S2058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Rachmawati
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011
155.423 YEN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Yus
Jakarta: Kencana Prenada Media , 2011
372.218 ANI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Kurniasih
"ABSTRAK
Bermain merupakan sarana belajar utama bagi anak prasekolah. Bermain memberi
kesempatan pada anak untuk berinteraksi langsung dengan suatu obyek sehingga membantu
mereka memahami berbagai konsep dan mengalami emosi positif yang berkaitan dengan
obyek. Jadi, disusun hipotesa bahwa bermain dapat dijadikan metode pembentukan sikap
positif terhadap membaca pada anak TK yang terdiri dari dua aspek, yaitu aspek kognitif
(konsep tentang membaca) dan aspek afektif (perasaan suka terhadap membaca).
Anak yang baru belajar membaca perlu mengetahui konsep-konsep tentang apa
yang dipelajarinya agar tidak mempersepsi kegiatan tersebut sebagai sesuatu yang asing dan
misterius. la perlu memiliki konsep tentang apa itu membaca, bagaimana cara kerjanya, serta
tujuan dan manfaat yang bisa didapat. Anak perlu memiliki perasaan suka terhadap membaca
agar anak rela dan antusias mempelajari dan menerapkannya. Jadi secara keseluruhan, sikap
positif mendukung dan mempermudah pembelajaran membaca sekaligus membimbing anak
ke arah kegemaran membaca.
Efektivitas metode bermain umuk membentuk sikap positif terhadap membaca diuji
secara eksperimental dengan nonrandomized pre-posttest control group design. Dua puluh
empat anak TK B menjadi subyek penelitian, 12 sebagai kelompok eksperimen dan 12
sebagai kontrol. Kelompok eksperimen mengikuti program bermain selarna 15 hari dengan
Iama tiap sesi sekitar 30 menit. Kegiatan bermain bersifat terarah dan terbimbing dengan
melibatkan unsur bacaan atau kegiatan membaca. Pengukuran jumlah konsep akurat tentang
membaca dan perasaan suka terhadap membaca diukur pada seluruh subyek sebelum dan
sesudah program dijalankan.
Pengujian gain score dengan t-test menunjukkan adanya perbedaan peningkatan
yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol pada aspek kognitif maupun aspek
afektif. Dengan demikian bermain terbukti efektif untuk membentuk sikap positif terhadap
membaca pada anak TK.
Meskipun hasil tersebut mendukung hipotesa yang diajukan, penelitian ini memiliki
kendala keterbatasan generalisasi. Jumlah sampel yang kecil dan tidak dilakukannya
randomisasi mengandung kemungkinan sampel kurang representatif terhadap populasi. Jadi
generalisasi hasil penelitian ini terbatas pada bagian populasi anak TK yang mempunyai
karakteristik relatif sama dengan sampel penelitian."
1997
S2668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winawati Radijanto
"Sejak PELITA III, perihal penyakit gigi dan mulut tercantum sebagai masalah kesehatan nasional yang perlu ditangani secara intensif karena prevalensi penyakit gigi dan jaringan penyangga gigi pada anak-anak usia sekolah (7-14 tahun) dan orang dewasa di Indonesia mencapai 80% dari jumlah penduduk.
Untuk mengatasinya diperlukan upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut dengan meninjau berbagai aspek antara lain aspek lingkungan yang meliputi faktor sosial ekonomi, sosial budaya serta kesadaran dan perilaku masyarakat terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut.
Pencegahan penyakit gigi dan mulut anak-anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin, yaitu sejak gigi sulung mulai tumbuh karena kerusakaan gigi merupakan proses patologis yang bersifat irreversible. Bila kerusakan gigi dibiarkan berlanjut akan berakibat tidak baik bagi pertumbuhan gigi tetapnya, antara lain kerusakan pada benih gigi tetap akibat infeksi gigi sulung yang berlanjut dan tumbuhnya gigi tetap yang kurang teratur.
Sampai saat ini di Indonesia belum ada indikator prevalensi karies gigi sulung maupun kebersihan mulut anakanak. Di samping itu penelitian di Indonesia mengenai hal tersebut di atas masih sangat sedikit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menambah informasi tentang prevalensi karies gigi sulung dan tingkat kebersihan mulut anak-anak serta pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap penyakit karies gigi dan kebersihan mulut anak-anak usia prasekolah yang ditinjau dari faktor pendapatan keluarga pendidikan ibu, status kerja ibu dan perilaku ibu yang berhubungan dengankesehatan gigi dan mulut anaknya.
Penelitian dilakukan dalam lingkup kecil yaitu pada anak-anak di Taman Kanak-Kanak (TK) Putra sebanyak 7 buah di Wilayah Jabotabek yang dikelola oleh Yayasan pendidikan Putra di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.
Metoda penelitian yang digunakan adalah survai diskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sejumlah 165 sampel diambil secara acak proporsional dan acak sederhana. Cara pengambilan data melalui pemeriksaan gigi dan mulut langsung pada anak-anak dan wawancara dengan ibu anak-anak tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi anak-anak TK Putra cukup tinggi (90,97) dengan rata-rata def-t 7,5 dan indeks kebersihan mulut rata-rata sedang (0,97). Hasil penelitian tersebut menyatakan adanya pengaruh faktor sosial ekonomi dan kebersihan mulut terhadap karies gigi walaupun dalam korelasi yang lemah. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut ternyata kebersihan mulut merupakan faktor yang mendominasi faktor lainnya.
Untuk mencegah risiko terjadinya karies gigi sulung perlu dilakukan upaya peningkatan kebersihan mulut, peningkatan pengetahuan serta kesadaran para orang tua anakanak TK Putra akan pentingnya pencegahan penyakit karies gigi sedini mungki, yaitu melalui penyuluhan dan pemeriksaan secara teratur yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dari lingkungan Departetnen PU serta melakukan perawatan secara singkat dan sederhana bagi anak-anak yang telah menderita karies gigi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Hapsari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of this activity was to give problem solving of dental health promotion to kindergarten parents by simple innovation method including students and their parents, so that they both could be joining active emotionally. Until nowadays, dental health education to the kindergarten children doesn't do much. As we know, decay in this age can make many problems related with nutrition intake that will influence their growth. It's needed to make an effective education method to the kindergarten children that we hope it can make better dental health awareness since early. This paper describes a simple innovation method named the TOOTH FAN (KIPAS GIGI) which is a recording system shaped like a fan where each piece represents each tooth element that informing the dental health status. Data in KIPAS GIGI is written in a simple language casily understood, eg. decay, filling and missing. Using KIPAS GICI is reported can be done well and effective in Trisula Kindergarten and Mutiara Kindergarten in Kecamatan Kutoarjo and also Widodo Kindergarten in Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo. It shows increasing knowledge and awareness in parents as the object of education. Therefore, KIPAS GIGI method is a prospective undertaking to be used in Kindergarten to increase their dental health awareness."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>