Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111986 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zainal Andi Kusuma
"Permasalahan angkutan darat (bis) pada kota-kota besar berakar pada masalah bagaimana efisiensi biaya yang dikeluarkan operator namun tetap dapat melayani penumpang secara efektif. Di dalam studi ini akan dilakukan suatu usaha efisiensi bagi operator yang diharapkan dapat mengurangi jumlah armada yang harus disediakan untuk melayani suatu keadaan rute dengan karateristik kedatangan dan pergerakan penumpang tertentu dengan tidak melampaui batas kenyamanan yang dapat diterima penumpang. Usaha yang diterapkan di dalam studi ini adalah dengan memberlakukan satu titik transfer pada rute layanan dua arah sehingga suatu rute akan terbagi menjadi dua bagian (zona). Usaha ini dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya produksi kilometer kosong pada suatu rute. Dengan memanfaatkan pola pergerakan penumpang dengan suatu karateristik tertentu, make titik transfer akan ditempatkan pada suatu titik sehingga akan didapatkan jumlah armada dan waktu tunggu total penumpang yang minimal selama periode penjadwalan tertentu.
Proses optimasi ini diawali dengan optimasi jadwal pemberangkatan bis yang meminimalkan waktu tunggu total penumpang pada kedua zona dengan batasan-batasan tertentu. Selanjutnya besarnya jumlah armada minimal yang harus disediakan pada tiap zona akan memanfaatkan jadwal yang dihasilkan dengan menggunakan fungsi defisit.
Jadi di dalam studi ini akan didapatkan dua fungsi tujuan yaitu meminimalkan jumlah armada dan waktu tunggu penumpang. Karena besarnya jumlah armada berbanding terbalik dengan waktu tunggu yang akan diderita oleh penumpang, maka keadaan yang optimal akan mempertimbangkan kedua hal tersebut dengan proporsi (bobot penyetara) yang tepat.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penjadwalan dengan memberlakukan suatu titik transfer adalah jumlah penumpang yang akan ditransfer pada titik transfer, di mana hal ini akan mempengaruhi perhitungan jumlah penumpang dan waktu tunggu secara keseluruhan. Untuk mendapatkan keadaan yang optimal, maka dibuat suatu model optimasi dengan suatu algoritma yang akan mengevaluasi titik titik yang ada di sepanjang rute dan akan memilih suatu titik yang akan dijadikan titik transfer yang paling optimal.
Di dalam proses optimasi pola pergerakan penumpang pada suatu rute, tingkat kedatangan penumpang sepanjang rute, waktu tempuh di dalam rute merupakan suatu input utama yang akan mempengaruhi di mana letak titik transfer. Selain itu, input berupa kebijakan seperti besarnya faktor muatan dan lamanya periode penjadwalan jugs akan mempengaruhi. Untuk mengetahui evaluasi kerja optimasi suatu rute dengan adanya titik transfer, make dilakukan perbandingan hasil evaluasi pada suatu rute pada kondisi tanpa titik transfer dengan titik transfer.
Di dalam studi kasus yang diasumsikan dengan 7 pemberhentian termasuk 2 terminal pada suatu rute layanan dua arah, dievaluasi terhadap keadaan tanpa titik transfer dan dengan titik transfer. Pada keadaan tanpa titik transfer dihasilkan jumlah armada minimal sebanyak 7 bis dengan waktu tunggu penumpang total sebesar 2432 menit. Sedangkan untuk keadaan dengan titik transfer, dihasilkan jumlah armada minimal sebesar 5 bis dengan waktu tunggu penumpang total 2990 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahman Harish
"Artikel ini menjelaskan dinamika BNNP DKI Jakarta dalam memberantas peredaran narkotika pada masa pandemi Covid-19. Situasi pandemi menyebabkan perubahan pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Kondisi pandemi juga mengakibatkan mudahnya seseorang terdampak masalah mental. Di samping itu, pemerintah berfokus pada masalah kesehatan dan pergerakan mobilitas orang dan pergerakan barang melalui jalur ekspedisi tidak terdampak akibat pandemi. Peredaran narkotika semakin masif dengan dibuktikan oleh jumlah tangkapan barang bukti yang meningkat setiap tahunnya. Melihat fenomena tersebut, artikel ini akan menggambarkan bagaimana dinamika BNNP DKI Jakarta dalam memberantas peredaran narkotika pada masa pandemi. Artikel ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dan ditulis dengan analisa data dan sumber yang berasal dari BNNP DKI Jakarta. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa upaya BNNP DKI Jakarta dalam memberantas peredaran narkotika di masa pandemi mengalami hambatan besar karena terbatasnya mobilitas personil. Di samping itu, terdapat kendala struktural yang menjadi hambatan dari BNNP DKI Jakarta. Namun demikian, BNNP DKI Jakarta beradaptasi dengan tetap aktif mengumpulkan informasi melalui tim intelijen.

This article explains the dynamics of the DKI Jakarta BNNP in eradicating narcotics trafficking during the Covid-19 pandemic. The pandemic situation causes changes in the social and economic aspects of society. Pandemic conditions also make it easier for someone to be affected by mental problems. Apart from that, the government is focusing on health issues and the mobility of people and the movement of goods via expedition routes that are not affected by the pandemic. The circulation of narcotics is increasingly massive as evidenced by the number of confiscations of evidence which increases every year. Looking at this phenomenon, this article will describe the dynamics of the DKI Jakarta BNNP in eradicating narcotics trafficking during the pandemic. This article uses a historical method consisting of heuristic, criticism, interpretation and historiography stages and was written with analysis of data and sources originating from the DKI Jakarta BNNP. The results of this research are that the DKI Jakarta BNNP's efforts to eradicate narcotics trafficking during the pandemic experienced major obstacles due to limited mobility of personnel. Apart from that, there are structural obstacles that hinder the DKI Jakarta BNNP. However, BNNP DKI Jakarta adapted by continuing to actively collect information through the intelligence team."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kurniasari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sariwati Lesmina
"Wama dalam perencanaan kota sudah banyak diterapkan pads fasilitas umum kota seperti halte bis, stasiun, jembatan dan sebagainya. Penggunaan warnawama. Tersebut umumnya hanya dianggap sebagai faktor estetis semata dalam wajah kota, sehingga kota secara visual terlihat polychrome. Penggunaan wama cenderung mengacu pada faktor intuisi pribadi dan komersial Tulisan ini memberikan uraian deskriptif akan peranan warm tersebut pads fasilitas umum secara literatur maupun berdasarkan wawancara. Analisis dilakukan dengan membandingkan studi kasus, dalam hal ini adalah bangunan Taman Kanak-Kanak dengan batasan-batasan yang didapat dari teori, yaitu dengan pendekatan terhadap faktor lingkungan dan faktor objek, dengan mengacu pada teori-teori warm yang ada. Konklusi yang diperoleh hanya berlaku pada sarana Taman Kanak-Kanak, sedangkan untuk klasifikasi fasilitas umum lainnya diperlukan penelaahan Iebih lanjut untuk mendapatkan batasan-batasan yang Iebih spesifik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Sofyan
"Permukiman kumuh menjadi salah satu persoalan perkotaan yang kerap menjadikan kota jauh dari kesan kota hijau dan kota yang berkelanjutan. Permukiman kumuh pun menjadi salah satu persoalan perkotaan di Jakarta Utara. Penanganan permukiman kumuh di Kota Jakarta Utara oleh institusi terkait telah banyak dilakukan. Adanya fenomena kemunculan lokasi kumuh yang baru atau kenaikan tingkat kumuh mengindikasikan penanganan kumuh belum berlanjut. Diperlukan inovasi dalam teknik penanganan permukiman kumuh yang terencana dan seimbang antara penyelesaian persoalan lingkungan dengan persoalan sosial dan ekonomi warga permukiman kumuh. Mengenali tipologi spasial permukiman kumuh berbasis ekosistem diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mempermudah penanganan permukiman kumuh. Tipologi permukiman kumuh kawasan pesisir, permukiman kumuh jalur pengaman infrastruktur, dan permukiman kumuh pusat kegiatan perkotaan memiliki karakteristik sosial dan ekonomi yang berbeda. Dengan penanganan permukiman kumuh yang disesuaikan berdasarkan tipologi permukiman kumuh tersebut diharapkan dapat tercipta penanganan yang efektif dan proporsional sehingga tercapai cita-cita Kota Jakarta Utara menuju kota hijau dan berkelanjutan.

Slums become one of the urban problems that make a city hampered the achievement of a green and sustainable city. Handling of slums in North Jakarta by the government has been widely applied. The phenomenon of the growth of a new slum location or increase slum index level indicating the handling of slums has not sustained. Innovation is needed in handling techniques slum-planned and well-balanced between the completion of environmental issues with social and economic problems residents of the slums. Recognizing spatial typology of slums formed ecosystem-based is expected to be one way to ease the handling of the slums. Coastal areas typology, infrastructure safety lines typology, and slums of urban centers typology have different social and economic characteristics. Handling slums area adjusted based spatial typology is expected to create an effective handling and proportionate in order to achieve the ideals of North Jakarta towards a green and sustainable city."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Sosiawan Prasetyo
"Di dalam mengoperasikan angkutan umum/bus tidak jarang operator dihadapkan kepada permasalahan tidak seimbangnya demand (permintaan perjalanan) pada titik-titik perhentian sepanjang rute yang harus dilayaninya. Di lain pihak untuk memenuhi tuntutan atas pelayanan yang baik operator dihadapkan kepada permasalahan mahalnya biaya pengadaan armada.
Dengan latar belakang tersebut, karya tulis ini mencoba mengembangkan suatu model matematis penjadwalan angkutan umum yang optimal dengan mengakomodasi kepentingan pengguna dan operator melalui pendekatan zona layanan.
Untuk mengakomodasi kepentingan pengguna, model ini memiliki fungsi objektif memaksimumkan jumlah penumpang yang terangkut bus, sedangkan kepentingan operator adalah meminimasi jumlah armada yang dicapai dengan meningkatkan utilitas setiap bus. Tujuan ini didekati dengan mencari total waktu perjalanan (total travel time) yang paling minimum di mana semakin singkat perjalanan bus maka akan semakin besar kemungkinan bus tersebut dapat ditugaskan untuk melakukan perjalanan berikutnya. Didalam sistem zona, tujuan tersebut dicapai dengan membagi rute menjadi dua zona layanan dengan menetapkan perhentian tertentu sebagai titik transfer sedemikian rupa sehingga total travel time dari seluruh bus yang dioperasikan minimal.
Solusi optimasi model menggunakan algoritma Newton sehingga didapatkan waktu keberangkatan bus dari setiap terminal (terminal A dan B). Selanjutnya dari waktu keberangkatan yang telah diperoleh, disusun rangkaian perjalanan dan ditentukan jumlah kebutuhan bus (fleet size) yang diperlukan, serta dihitung total travel time dari seluruh bus yang dioperasikan.
Contoh kasus diberikan pada akhir pembahasan dari karya tulis ini yang merupakan aplikasi dari pengembangan model ini. Berdasarkan permintaan perjalanan yang ada pada rute dua arah dengan 6 (enam) perhentian, menghasilkan perhentian 4 sebagai perhentian yang paling optimal sebagai titik transfer dengan jumlah bus yang dibutuhkan sebanyak 4 (empat) buah dan total travel time seluruh bus sebesar 148.9017."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Ega Wahyudi
"Penutupan terminal Lebak Bulus akibat pembangunan proyek Mass Rapid Transit MRT dapat mempengaruhi rute dan operasional angkutan dalam kota oleh karena itu perlu dilakukan kajian pengalihan penyesuaian rute angkutan dalam kota Berdasarkan hasil analisis kapasitas penggunaan parkir terminal oleh angkutan frekuensi faktor muat trayek dan kondisi pola perjalanan penumpang dikembangkan 3 skenario pengalihan rute yaitu pengalihan rute dengan lokasi pengganti terminal pengalihan rute pada trayek dominan dan pengalihan rute tanpa terminal Dari hasil analisis disimpulkan bahwa tingkat penggunaan parkir terminal dalam kondisi jenuh dan tidak ditemukannya lokasi pengganti terminal baik secara keseluruhan maupun sebagian maka penyesuaian rute dilakukan tanpa adanya fungsi tempat pemberhentian akhir teminal angkutan dalam kota.

Lebak Bulus terminal closure plan due to the development of MRT Mass Rapid Transit will affect the urban public transport or Angkot and routes The aim of this research is to restructure the existing routes Based on terminal parking capacity route occupancy and frequency and ridership data three alternative route are developed The analysis result show that the parking capacity reach a saturation level and there is no space for a temporary terminal Therefore the proposed routes are designed without terminal
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Tamboto
"Kawasan di sepanjang sumbu Kota Tua-Sunda Kelapa pernah menjadi jalur perekonomian utama bagi kota Batavia. Sumbu ekonomi ini melintasi 3 kawasan utama yaitu kawasan komersial Kali Besar, Kawasan Gudang Tua, dan Kawasan Pasar ikan. Masing-masing kawasan memiliki perbedaan karakter yang signifikan antara satu dengan yang lainnya, perbedaan tersebut dibentuk oleh pola hubungan tertentu dari elemen fisik yang spesifik pada masing-masing kawasan.
Sumbu sepanjang satu kilometer yang memiliki beberapa kawasan dengan karakter berbeda-beda tentulah merupakan potensi karena keunikannya. Namun perbedaan karakter antar kawasan yang tidak terjembatani dengan baik dapat menimbulkan permasalahan di sepanjang ruang sumbu tersebut, terutama dalam konteks elemen fisik ruang kota. Karakter membentuk identitas masing-masing kawasan harus menjadi perhatian utama sewaktu merencanakan kembali kawasan disepanjang sumbu ini, tujuannya agar pembangunan di masa yang akan datang dapat tetap mempertahankan karakter dan identitas dari masing-masing kawasan.
Hasil dari analisis pada elemen fisik di kawasan-kawasan sepanjang sumbu Kota tua-Sunda Kelapa memperlihatkan adanya serangkaian susunan pola dari elemen fisik yang khas, dan membentuk karakter spesifik dari masing-masing kawasan tersebut. Dengan mengacu pada kosa kata pola yang telah didapatkan, saya akan menyusun Panduan Rancang Kawasan ( Urban Design Guide lines ) untuk kawasan disepanjang sumbu Kota Tua-Sunda Kelapa. Selanjutnya saya akan mengaplikasikan esensi dari masing-masing kawasan ( esensi diturunkan dari tema rempah-rempah yang telah di abstraksikan ) sebagai panduan dalam menciptakan imageabilty bagi kawasan-kawasan disepanjang sumbu Kota Tua - Sunda Kelapa.

The area along the Old Town - Sunda Kelapa Axis has been the major economic area for the City of Batavia. This strips intersects three main district, the first is the Kali Besar commercial Strips, second is Old Warehouse District, the third one is the Fish Market District. Each District have a distinct character that made a distinction from the others. The distinction was made by a certain pattern from the specific physical element of the urban space in each district.
One kilometer Axis with several distinct character has created an unique urban spaces. But without any organized and well designed at the area in-between each of the districts has caused many problems along this Axis. The character and identity of each districts is the major concern while doing the re-Planning for this area, so that the future development can protect and enhance the character that creates an identity of this axis.
The analysis of the physical elements along this axes shown that there are several relation patterns from the distinct physical element that created the distinct character of this area. Using the Pattern of relationships from the previous analysis, I then arranged an Urban Design Guidelines for each of the districts along this axis. Latter on, I will add a theme adopted from the spices that fit for each districts to develop an imageability for each districts.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Prayuda
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufik Hidayat
"Gerakan berbelok kanan pada suatu ruas jalan atau simpang merupakan suatu permasalahan tersendiri di dalam penghitungan parameter lalu lintas. Pada kondisi tertentu untuk menyederhanakan sistem pengaturan pada simpang, gerakan berbelok tersebut kanan dianggap tidak terlalu mempengaruhi arus keberangkatan, untuk itu gerakan tetap diijinkan. Tetapi bila pada kondisi dimana volume arus lalu lintas yang tinggi didominasi oleh sepeda motor, apakah gerakan berbelok kanan akan banyak mempengaruhi sistem simpang. Satuan mobil penumpang (SMP) sebagai nilai konversi arus lalu lintas berbagai jenis kendaraan terhadap standar mobil penumpang dalam kenyataan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: karakteristik kendaraan, aliran lalulintas, geometric jalan, kondisi lingkungan, iklim dan sebagainya sehingga memiliki nilai yang relatif berbeda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya.
Rekomendasi nilai SMP khusus pada persimpangan dengan Alat Pengendali Isyarat Lalulintas (APILL) atau lampu lalulintas untuk saat ini, satusatunya mengacu pada hasil studi yang tertuang dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997), dan dianggap belum dapat mewakili kondisi karakteristik arus lalulintas di perkotaan dengan prosentase sepeda motor yang semakin tinggi. Penelitian atau pengambilan data berdasarkan 2 tahap. Pertama adalah mengambil data lapangan seperti kondisi geometrik, waktu siklus lampu lalulintas dan keadaan lingkungan simpang. Kedua dengan merekam gambar dengan camcorder pada 3 simpang yang dipilih dan yang memiliki prosentasi kendaraan sepeda motor yang tinggi (secara visual). Rekam gambar diambil dengan durasi 1,5 jam. Dari rekaman gambar tersebut didapat data tarus per jenis kendaraan dimulai 5 detik sebelum sinyal hijau dan setiap 5 detik pada waktu hijau. Rentang waktu 5 detik diambil berdasarkan kelipatan waktu hijau. Nilai SMP MC1, MC2, LV, dan HV didapat berdasarkan porsi kendaraan yang melaju dan melewati garis henti pada tiap pendekat.
Dari hasil pengamatan dan proses analisis data pada tiga simpang di Jakarta, maka dapat disimpulkan bahwa Simpang Abdul Muis Perbedaan SMP sepeda motor belok kanan (MC=0.44) dengan sepeda motor lurus (MC=0,52) disebabkan porsi sepeda motor terhadap kendaraan lain yang lurus lebih besar daripada yang belok kanan. Tundaan terjadi karena berhentinya kendaraan dari arah yang berlawanan. Simpang Kyai Maja Fase 2 pada simpang ini mengizinkan gerakan belok kanan terlawan sehingga menyebabkan tundaan yang cukup besar dari pada gerakan lurus. Nilai SMP sepeda motor (MC) yang melaju pada simpang ini hampir menyamai besar SMP kendaraan ringan karena prosentasi dari kendaraan tersebut tidak jauh berbeda. Faktor 1,75 kendaraan belok kanan terhadap kendaraan lurus tidak terbukti pada simpang ini.
Dari penelitian ini, faktor koreksi hanya berkisar 1.2 Simpang Sisingamangaraja Pada simpang ini prosentase kendaraan sepeda motor yang belok kanan tidak mendominasi lalulintas ( Hasil interpretasi grafik regresi linier yang menunjukan ada korelasi antara nilai SMP kendaraan sepeda motor dengan arus jenuh. Hal ini disebabkan metode proporsi untuk menentukan SMP kendaraan tergantung dari arus yang dilepas oleh simpang. Meskipun kecil, ada korelasi antara Prosentase Sepeda Motor dengan Rasio Tundaan terhadap waktu hijau. Hal ini disebabkan dominasi sepeda motor sangat mempengaruhi waktu tambahan kendaraan untuk melalui simpang.

Movement turn right at one particular joint streets or digress to represent a[n separate problems in enumeration of traffic parameter. At some stage to make moderate system of arrangement of at intersection, movement turn the right assumed do not too influence departure current, for that the movement remain to be permitted. But if at condition of where volume current of high traffic predominated by motorbike, whether/what movement turn right will a lot of influencing system digress. Set of the passenger car unit (PCU) as conversion value of traffic current of various type of vehicle to passenger car standard in fact influenced by various factor like: characteristic of vehicle, stream of traffic, geometric walke, environmental condition, climate etcetera so that own value which relative differ one location with other location.
Recommendation assess special PCU at intersection with the Signal Of traffic Controller ( APILL) lamp of traffic Or to in this time, single relate at study result decanted in Indonesia Highway Capacity Manual (IHCM 1997), and assumed by not yet earned to deputize current of traffic characteristic condition in urban by prosentase is motorbike which excelsior. Data input or research of pursuant to 2 phase. First is take field data of like condition geometric, environmental lamp of traffic circumstance and cycle time digress. Second with record draw by camcorder at 3 intersection selected and owning high volume of vehicle motorbike ( visually). Record picture taken by duration 1,5 hours. From the picture record got data tarus per type of vehicle started by 5 second before green signal and each;every 5 second when green. Span time 5 second taken by pursuant to green time fold. Assess PCU MC1, MC2, LV, and HV got pursuant to fast portion of vehicle and throughmelewati mark with lines to desist every approach.
From perception result and process data analysis at three intersection in Jakarta, inferential hence that Intersection Abdul Muis Difference PCU turn to right motorbike ( MC=0.44) with diametrical motorbike (MC=0,52) caused by a motorbike portion to of vehicle other;dissimilar bigger diametrical than which turn to right. Delayed happened because desisting of vehicle from adversative direction.Phase 2 this intersection permit movement turn to right terlawan so that cause big enough delayed from [at] diametrical movement Assess PCU motorbike (MC) this intersection almost come up to big of light PCU Of vehicle because prosentasi from the of vehicle not far differ. Factor 1,75 of vehicle turn to right to unprovable diametrical of vehicle [at] this intersection.
From this research, corrective factor only gyrate 1.2 Intersection Sisingamangaraja At this intersection prosentase of vehicle motorbike which the turn to right not predominate of traffic (< 50%) Delayed time Or desist total of vehicle is not became by this intersection, because optimal arrangement sinyal so that do not the happening of heaping of vehicle going to approach go out Result of linear graph regresi interpretation which show there is correlation of PCU of vehicle motorbike with saturation flow. This matter is caused by a proportion method to determine PCU of vehicle depended from current released by intersection. Though minimize, there is correlation Motorbike portional with Ratio Delayed to green time. This matter is caused by a motorbike domination very influence additional time of vehicle to through intersection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2007
S35762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>