Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131752 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitra Kurnia
"Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi Penanaman Modal Asing Langsung sektor industri manufaktur di Indonesia. Hal lain yang dibahas adalah prioritas alternatif strategi yang dapat ditempuh dalam upaya penciptaan daya tarik bagi investasi asing di sektor tersebut. Kajian data dilakukan dengan menggunakaan Proses Analisis Hirarki (PAH). Metode PAH adalah proses pembandingan langsung antara beberapa variabel tertentu yang mempengaruhi aktifitas penanaman modal asing langsung di Indonesia khususnya sektor industri manufaktur.
Dengan melakukan proses perbandingan terhadap beberapa variabel tertentu yang dianggap panting yang didapat dari hasil pengisian kuesioner oleh para ahli yang dianggap benar-benar memahami dan terkait langsung pada masalah pembinaan PMA dan pengembangan sektor industri manufaktur di Indonesia. Dari hasil perhitungan dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas penanaman modal asing khususnya sektor industri manufaktur dan alternatif strategi yang dapat ditempuh dalam upaya penciptaan daya tarik bagi para investor asing di Indonesia.
Untuk keberhasilan upaya penciptaan daya tarik investasi tersebut perlu diupaya kerjasama antara instansi pemerintah terkait, industri domestik , lembaga keuangan, perguruan tinggi , lembaga penelitian dan riset dan pihak terkait lainnya. Kerjasama dapat dilakukan dalam upaya menciptakan daya tarik investasi asing yang lebih kompetitif dibandingkan dengan negara - negara pesaing lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sapriannoor
"Masalah kekurangan modal untuk melaksanakan pembangunan (ekonomi) merupakan ciri umum yang banyak kita jumpai pada negara sedang berkembang. Investasi Asing Langsung (foreign direct investment atau FDI) menjadi salah satu sumber pembiayaan (modal ) yang penting bagi negara berkembang dan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan melalui transfer asset dan manajemen, serta transfer teknologi guna mendorong perekonomian negara. Masalahnya adalah bagaimana agar investasi asing langsung tersebut masuk ke suatu negara, hal tersebut perlu dikaji mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu investor asing agar mau menanamkan modalnya tersebut pada suatu negara.
Model analisis penelitian Ini merupakan merupakan karakteristik yang ada pada negara Indonesia dalam periode tahun 1977-2004 dengan menggunakan perhitungan kuadrat terkecil sederhana (ordinary least square = OLS) dengan menggunakan data-data pendapatan nasional suku bunga, jumlah tenaga kerja, infrastruktur dan kebijakan pemerintah berupa deregulasi mei 1986 sehingga akan diketahui apakah faktor-faktor tersebut mempengaruhi investasi asing langsung di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data urut waktu (time series) yaitu 27 (1977-2004) tahun berupa data sekunder yang berbentuk tahunan yang didapat dari Biro Pusat Statistik Indonesia dengan kondisi data banyak hal-hal penting yang belum terukur seperti infrastruktur untuk listrik dan telepon , sehingga dalam penelitian ini infrastruktur diukur berdasarkan panjang jalan yang ada di Indonesia.
Hasil studi ini menunjukan bahwa hubungan variabel pendapatan nasional dengan investasi asing langsung menunjukan hubungan yang positif, sedangkan hubungannya dengan infrastruktur negatif dan hubungan investasi asing langsung dengan jumlah tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan, hal ini perlu ditindak lanjuti oleh pemerintah sebagai faktor yang sangat berpotensi di dalam negeri akan tetapi kebijakan pemerintah berupa deregulasi Mei 1986 tidak berpengaruh secara signifikan hal ini perlu diwaspadai oleh pemerintah karena adanya anggapan bahwa keluarnya suatu kebijakan baru justru meningkatkan biaya investasi berupa cost of doing bussiness, hal dapat dicegah dengan tranparansi dan good goverment, secara keseluruhan hasil studi ini telah dapat menjawab pertanyaan dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Robudi Musa
"Persoalan utama ekonomi Indonesia dewasa ini adalah meningkatkan aktivitas perekonomian, baik investasi baru maupun pengembangan investasi yang sudah ada. Krisis ekonomi yang sedang terjadi saat ini dapat dijadikan momentum positif untuk menarik modal asing, karena pergerakan modal sedang mengarah ke Asia, termasuk Indonesia. Jenis modal asing yang yang diperkirakan paling baik untuk menggerakkan perekonomian adalah Penanaman Modal Asing Langsung (Foreign Direct Investment). Modal asing yang bersifat portfolio investment tidak baik untuk stabilitas, karena dapat keluar masuk dengan cepat dan sangat dipengaruhi oleh sentimen.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan analisa atas faktor-faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi Penanaman Modal Asing Langsung di Indonesia, yaitu Nilai Tambah Bruto, Suku bunga riil, Jumlah Tenaga Kerja, Infrastruktur, dampak krisis Asia 1996 dan dampak perubahan kebijakan pemerintah di bidang Investasi.
Analisis dilakukan dengan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis) dengan menggunakan metode data panel dan model estimasi Fixed Efect. Data yang digunakan adalah data panel enam sektor (Pertambangan dan Penggalian; Perindustrian; Perdagangan Besar dan Eceran, Restoran dan Komunikasi; Transport, Pergudangan dan Komunikasi; Lembaga Keuangan; serta Pertanian, Perburuan, Kehutanan dan Perkebunan) selama periode 1990 sampai 2010.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Nilai Tambah Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan Penanaman Modal Asing Langsung. Sementara, tingkat suku bunga riil berpengaruh significant dan negatif terhadap Penanaman Modal Asing Langsung. Selain itu, hasil analisis juga membuktikan bahwa krisis ekonomi tahun 1998 sebagai variabel dummy terbukti menurunkan jumlah Penanaman Modal Asing Langsung.

Indonesia's main economic issue nowdays is to increase economic activity, both new investment and development of existing investments. The economic crisis is happening now can be used as a positive momentum to attract foreign capital, because capital movements are heading to Asia, including Indonesia. Types of foreign capital is expected to be most good to increase the economy is Foreign Direct Investment. Foreign capital investment portfolio is not good for stability, because it can be in and out quickly and strongly influenced by sentiment.
This research was conducted with the aim to perform an analysis of the factors affecting the Foreign Direct Investment in Indonesia, namely the Gross Value Added, the real interest rate, amount of Manpower, Infrastructure, the impact of 1996 Asian crisis and the impact of changes in government policy in the Foreign Direct Investment.
Analyses were performed by multiple regression analysis model by using the data panel method and the Fixed-effect estimation model. The data used is panel data of six sectors (Mining and Quarrying; Industry: Wholesale and Retail, Restaurant and Communications; Transport, Storage and Communication; Finance and Agriculture, Hunting, Forestry and Plantation during) the period 1990 to 2010.
The analysis showed that the Gross Value Added has positive and significant impact on increasing Foreign Direct Investment. Meanwhile, real interest rates have significant negative impact on Foreign Direct Investment. In addition, the analysis also proved that the economic crisis of 1998 as a dummy variable shown to decrease the amount of Foreign Direct Investment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29515
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rivkyanantyo
"[ABSTRAK
Makalah ini menyelidiki pengaruh korupsi pada penanaman modal investasi asing (FDI inflow) pada 100 negara yang dipilih. Banyak penelitian menunjukkan korupsi sebagai salah satu variabel penting yang berdampak negatif mempengaruhi FDI inflow. Serupa seperti dua sisi koin, di satu sisi beberapa peneliti menyatakan bahwa korupsi berdampak negatif terhadap FDI inflow dengan merusak persepsi stabilitas dan kualitas potensi investasi di negara-negara tuan rumah. Sebaliknya, ada beberapa penelitian yang mengungkapkan korupsi dapat memiliki dampak positif pada investasi dengan memfasilitasi transaksi di negara-negara dengan regulasi yang berlebihan. Korupsi dipandang sebagai subjek untuk berdebat dengan beberapa pro dan kontra belakangan ini. Namun, seiring dengan peningkatan penelitian yang membuktikan korupsi memiliki dampak negatif terhadap FDI, studi ini dilengkapi dengan bukti empiris dan riset yang berkesimpulan sama. Oleh karena itu, argumentasi yang menyatakan korupsi dapat mendorong arus masuk FDI dan membantu ekonomi negara tidak sah.ABSTRACT This paper investigates the effects of corruption on foreign direct investment inflow in 100 selected countries. Many studies pointed out corruption as one of the crucial variables that negatively affects FDI inflow. Similar like two-sided coin, on one side several researchers stated that corruption negatively affected FDI inflow by undermining the perception of stability and quality of an investment potential in host countries. In contrast, there are some studies that reveal corruption can have a positive impact on investment by facilitating transactions in countries with excessive regulations. Corruption is seen as a subject to debate with several pros and cons overtime. However, in line with the increased studies that proved corruption has a negative impacts towards FDI, this study provided with empirical evidence and resulted to the same conclusion. Hence, the argumentation that stated corruption can fostering FDI inflows and helps countries‟ economies is not valid.;This paper investigates the effects of corruption on foreign direct investment inflow in 100 selected countries. Many studies pointed out corruption as one of the crucial variables that negatively affects FDI inflow. Similar like two-sided coin, on one side several researchers stated that corruption negatively affected FDI inflow by undermining the perception of stability and quality of an investment potential in host countries. In contrast, there are some studies that reveal corruption can have a positive impact on investment by facilitating transactions in countries with excessive regulations. Corruption is seen as a subject to debate with several pros and cons overtime. However, in line with the increased studies that proved corruption has a negative impacts towards FDI, this study provided with empirical evidence and resulted to the same conclusion. Hence, the argumentation that stated corruption can fostering FDI inflows and helps countries‟ economies is not valid.;This paper investigates the effects of corruption on foreign direct investment inflow in 100 selected countries. Many studies pointed out corruption as one of the crucial variables that negatively affects FDI inflow. Similar like two-sided coin, on one side several researchers stated that corruption negatively affected FDI inflow by undermining the perception of stability and quality of an investment potential in host countries. In contrast, there are some studies that reveal corruption can have a positive impact on investment by facilitating transactions in countries with excessive regulations. Corruption is seen as a subject to debate with several pros and cons overtime. However, in line with the increased studies that proved corruption has a negative impacts towards FDI, this study provided with empirical evidence and resulted to the same conclusion. Hence, the argumentation that stated corruption can fostering FDI inflows and helps countries‟ economies is not valid., This paper investigates the effects of corruption on foreign direct investment inflow in 100 selected countries. Many studies pointed out corruption as one of the crucial variables that negatively affects FDI inflow. Similar like two-sided coin, on one side several researchers stated that corruption negatively affected FDI inflow by undermining the perception of stability and quality of an investment potential in host countries. In contrast, there are some studies that reveal corruption can have a positive impact on investment by facilitating transactions in countries with excessive regulations. Corruption is seen as a subject to debate with several pros and cons overtime. However, in line with the increased studies that proved corruption has a negative impacts towards FDI, this study provided with empirical evidence and resulted to the same conclusion. Hence, the argumentation that stated corruption can fostering FDI inflows and helps countries‟ economies is not valid.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kresnohadi Ariyoto Karnen
Depok: UI-Press, 2007
PGB 0025
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Regrestya Nawasasi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan pemerintah dan kepemilikan asing terhadap efisiensi investasi pada perusahaan di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand periode 2012-2016. Data yang digunakan merupakan data panel dengan metode Ordinary Least Square. Hasil penelitian ini adalah kepemilikan negara memiliki pengaruh positif signifikan terhadap efisiensi investasi di Indonesia, kepemilikan negara berpengaruh positif dan tidak signifikan di Malaysia dan Singapura, sedangkan kepemilikan negara berpengaruh negatif signifikan di Thailand. Selain itu interkasi kepemilikan negara terhadap peluang investasi menunjukan negatif dan tidak signifikan di Indonesia, Malaysia dan Thailand, tetapi positif dan tidak signifikan di Singapura. Temuan lainnya adalah kepemilikan asing berpengaruh positif dan tidak signifikan di negara Indonesia, Malaysia dan Singapura. Kepemilikan asing berpengaruh negatif dan tidak signifikan di Thailand. Interaksi kepemilikan asing dan peluang investasi menunjukan pengaruh negatif dan tidak signifikan di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Penelitian juga menguji hubungan antara kepemilikan asing dan investasi terhadap country level institution. Country level institution diukur dengan menggunakan political risk component berupa government stability, investment profile dan law and order. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat signifikansi antara hubungan kepemilikan asing dan investasi terhadap government stability, investment profile dan law and order di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.

ABSTRACT
This study aims to measure impact of state ownership and foreign ownership to investment efficiency of companies in Indonesia, Malaysia, Singapore and Thailand 2012 2016. This study used panel data with Ordinary Least Square OLS method. The result of this study is state ownership has negative and significant effect on investment efficiency in Indonesia, state ownership has positive and insignificant effect on investment in Malaysia and Singapore, while state ownership has negative and significant effect on investment efficiency in Thailand. In addition, interaction between state ownership are negative insignificant in Indonesia, Malaysia and Thailand, but positive insignificant in Singapore. The other findings are foreign ownership has positive and not significant on investment efficiency in Indonesia, Malaysia, Singapore and Thailand, but foreign ownership has negative and insignificant effect in Thailand. Interaction between foreign ownership and investment opportunities show negative insignificant effect in Indonesia, Malaysia, Singapore and Thailand. This study also examine relation between foreign ownership and investment efficiency on country level institution. Country level institution are measured by political risk component such as government stability, investment profile and law and order. The result show that there is no significance between relation of foreign ownership and investment to government stability, investment profile and law and order in Indonesia, Malaysia, Singapore and Thailand. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koetin, E.A. (Erwin Alfred)
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993
332.6 ERW a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ratna Puji Rahayu
"Investasi perikanan untuk mendapatkan fasilitas penanaman modal dilakukan melalui usaha perikanan tangkap terpadu atau usaha perikanan budidaya. Realisasi investasi perikanan tersebut memperlihatkan dinamika investasi terhadap jumlah investasi, lokasi investasi dan wilayah tangkapan di WPP-NRI. Hasil analisis Tabel IO Tahun 2010 memperlihatkan sektor industri pengolahan dan pengawetan ikan merupakan sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang dan pengganda output terbesar. Sedangkan sektor udang merupakan sektor yang memiliki keterkaitan ke depan serta pengganda pendapatan dan tenaga kerja terbesar. Adapun dampak peningkatan investasi perikanan terhadap pembentukan output, pendapatan, tenaga kerja dan NTB dengan menggunakan analisis Tabel Input Output Tahun 2010 masih relatif kecil.

Investments in fisheries to get investment facilities are done through the business an integrated fisheries or aquaculture business. The realization investments in fisheries show the investment dynamics to the total investments, location and fishing area in the WPP-NRI. The results analysis of Input Output Tables in 2010 show the industrial sector of processing and preserving fish is the sector that have backward linkages and the largest output multipliers. While the sector of shrimp is the sector that have forward linkages as well as the largest income and employment multipliers. The impact of increase investments in fisheries towards formation of the output, income, employment and value added by using the analysis of Input Output Tables in 2010 is still relatively small."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremia Timotius Pujosaputro
"Investasi pada instrumen surat utang negara (SUN) di Indonesia memiliki perkembangan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dependensi APBN terhadap SUN yang naik serta partisipasi investor yang meningkat dari tahun ke tahun menjustifikasi hal tersebut. Pemahaman yang lebih komprehensif mengenai SUN serta faktor apa saja yang mempengaruhi pergerakan imbal hasilnya dapat menambah perspektif bagi pemerintah dan investor. Penelitian ini mencoba mencari hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara imbal hasil SUN 10 tahun dengan inflasi, suku bunga, nilai tukar, pergerakan imbal hasil surat utang Amerika bertenor 10 tahun, serta instrumen derivatif credit default swap (CDS) bertenor 5 tahun dalam rentang waktu 2015-2021 dengan menggunakan metode regresi vector error correction model. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa suku bunga, inflasi, imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun dan instrumen CDS memiliki hubungan yang signifikan dan positif terhadap pergerakan imbal hasil SUN dalam jangka pendek dan panjang. Sementara, nilai tukar memiliki hubungan yang signifikan positif dalam jangka pendek namun berhubungan negatif dalam jangka panjang.

Investment on Indonesian Government 10-year Bonds has had significant improvement in the last few years. The phenomenon has been justified not just by the increase of dependency of the state budget in relation to government bonds, but also the increase of participants investing in government bonds every year. A comprehensive understandment on government bonds and factors affecting their yield can give a perspective to the government and the investors. This paper examines the short-term and long-term relationship of inflation, BI rate, exchange rate, US treasury yield, and 5-year credit default swap on bonds yield from 2015-2021 period using vector error correction model. BI Rate, inflation, 10-year US Treasury Yield and CDS instrument shows positive and significant relationship towards SUN in short-term and long-term. Exchange rate shows positive and significant relationship on short-term, but shows negative and significant relationship on the long-term."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofia Maharani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan insentif pajak berupa tax allowance dan tax holiday di Indonesia dan melihat bagaimana dampaknya terhadap kegiatan penanaman modal terutama setelah Pemerintah melakukan relaksasi terkait kedua kebijakan tersebut, serta mengetahui perbandingan kedua kebijakan tersebut di Indonesia dengan ASEAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun Pemerintah telah melakukan relaksasi, peminat kedua insentif tersebut masih relatif sedikit. Banyak investor yang tetap menanamkan modalnya di Indonesia meskipun tidak memanfaatkan insentif karena mereka mempertimbangkan faktor lain selain insentif pajak. Namun, insentif ini tetap diberlakukan karena Indonesia masih memiliki kekurangan terutama di bidang infrastruktur. Insentif pajak dalam hal ini menjadi kompensasi atas kekurangan yang ada.
Penerapan insentif ini di ASEAN berbeda-beda tergantung pada kebijakan dan kebutuhan masing-masing negara. Untuk tax holiday, negara yang paling memberikan kemudahan adalah Singapura. Sedangkan untuk tax allowance, negara yang paling menguntungkan adalah Vietnam. Untuk memperbaiki kebijakan insentif pajak di Indonesia, Indonesia dapat mencontoh negara-negara lain di ASEAN.

This research aims to analyze the implementation of tax allowance and tax holiday in Indonesia and to see the implication of the tax incentives on investment activities, especially after the government relaxes the policy, also to understand the comparison between tax incentives in Indonesia and in ASEAN member countries. This research approach is descriptive qualitative.
The result of this research concludes that although the government has relaxed the policy, the amount of investors who took those incentives is relatively small. There are many investors who still invested in Indonesia even though they did not get the incentives because they considered other factors besides tax incentives. But, tax incentives are still needed to compensate the lack of infrastructure.
The implementation of tax incentives in ASEAN are different depends on the policies and the needs of each country. For tax holiday, the country which provides the most convenience policy in terms of tax holiday is Singapore. For tax allowance, the most profitable country in terms of paying taxes is Vietnam. Indonesia can take advantages from other countries in ASEAN and use them as an example to improve tax incentive policies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>