Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60968 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kholisin
"Penelitian ini bertujuan mengkaji asimilasi bahasa Arab dari sudut pandang morfofonemik. Asimilasi yang dikajim mencakupi asimilasi konsonantis dan asimilasi vokalis. Data penelitian diambil dari I5 surat dalam al-Qur?an yang ditentukan secara acak berdasarkan panjang pendek ayat dan surat. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif eksplanatori.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa asimilasi konsonantis dan asimilasi vokalis BA dapat terjadi pada tataran kata, frasa, dan kalimat. Asimilasi konsonantis pada tatanan kata terjadi pada nomina dan verba, yaitu antara /n/ dan konsonan sesudahnya, dan antara /t/ pada aifiks -ta- dan konsonan sebelum dan sesudahnya. Asimilasi pada tataran frasa terjadi antara /n/ di akhir nomina dan preposisi dengan konsonan bilabial, alveolar, velar, dan uvular. Demikian juga asimilasi pada tataran kalimat.
Asimilasi konsonantis dapat terjadi karena faktor fonologis semata dan dapat juga karena faktor fonologis dan morfologis. Jika asimilasi terjadi karena faktor fonologis dan morfologis maka yang lebih berpengaruh adalah yang kedua. Jika terjadi hanya karena faktor fonologis maka yang terjadi adalah kaidah umum asimilasi, yaitu bunyi yang kuat mengalahkan bunyi yang lemah.
Asimilasi vokalis BA selalu berbentuk distance assimilation, yakni antara vokal yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi selalu ada pemisah berupa konsonan. Asimilasi vokalis pada tataran frasa dan kalimat berupa perubahan vokal /u/ pada pronomina hu menjadi /i/ karena pengaruh /i/ atau /i:/ di akhir kata yang mendahuluinya.
Secara umum asimilasi BA selalu bersifat regresif. Asimilasi progresif akan terjadi hanya apabila terjadi asimilasi antara akar dan afiks jika akar mendahului afiks, atau jika terjadi asimilasi antara konsonan emfatik dan nonemfatik. Asimilasi timbal balik hanya terjadi pada verba berpola yaK,-ta-K2iK3 yang K1 nya berupa fonem /δ/.
Dari segi proses terjadinya, asimilasi BA dapat dikelompokkan menjadi tiga macam: (1) asimilasi sederhana yakni asimilasi langsung antara konsonan dan konsonan atau antara vokal dan vokal, (2) asimilasi semikompleks, yakni asimilasi konsonan dan konsorian yang sebelumnya didahului pelesapan vokal yang ada di antara kedua konsonan tersebut, (3) asimilasi kompleks, yakni asimilasi yang didahului oleh pelesapan vokal dan diikuti pemunculan vokal lain, atau asimilasi timbal balik."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T2653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maharani
"Asimilasi Regresif merupakan peristiwa bahasa berupa netralisasi bunyi atau proses perubahan bunyi menjadi mirip dengan bunyi yang mengikutinya. Asimilasi regresif hanya terjadi pada konsonan. Pada peristiwa bahasa ini akan ditemukan perubahan bunyi, pergeseran bunyi, dan penghilangan bunyi. Adapun bunyi yang mengalami netralisasi adalah bunyi yang memiliki kontras seperti bunyi bersuara : tak bersuara maupun keras : lunak. Asimilasi regresif dalam bahasa Rusia di representasikan dengan beberapa variasi yang terdapat dalam gabungan dua atau lebih konsonan. Penelitian ini memusatkan pada proses perubahan bunyi yang terjadi dalam bahasa Rusia, dengan tinjauan fonologis. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui asimilasi regresif yang terjadi dalam bahasa Rusia dan memberikan gambaran mengenai pengaruh fonologis dari asimilasi regresif terhadap bunyi konsonan yang mengikuti. Hasil dari penelitian ini adalah, asimilasi regresif terjadi dalam bahasa Rusia secara fonetis berpengaruh pada perubahan bunyi dan pada tingkat fonemis akan terkodifikasi fonem dan arkifonem yang berfungsi untuk mengakomodir ada atau tidaknya kontras bunyi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Yulia
"ABSTRAK
Asimilasi bahasa Arab secara fonologis dapat ditinjau dari beberapa sudut, yaitu mengenai macamnya dan atur_an yang menyertainya. Aturan yang dimaksud disini mempunyai ciri tertentu.
Kerangka teori yang dipergunakan adalah teori-teori yang dikemukakan oleh para linguist, baik secara umum maupun secara linguistik Arab. Berdasarkan kerangka teori yang dipakai sebagai dasar pembahasan, analisis dilakukan.
Tujuan analisis adalah untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas tentang asimilasi dalam tataran fonologis dan beberapa permasalahannya dalam bahasa Arab.

"
1989
S13354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Poerwanto
"ABSTRAK
POKOK PERMASALAHAN
Wang Gungwu menilai bahwa Indonesia merupakan contoh sebuah negara yang mempunyai masalah Cina amat kompleks(1981:261-264) 1. Salah satu dari masalah tersebut adalah erat kaitannya dengan identifikasi diri mereka terhadap negara tempat mereka tinggal 2. Sebagai akibat hal tersebut adalah timbal masalah seperti yang dikemukakan oleh Leo Suryadinata (1986:191-193). Dikatakannya bahwa sekalipun orang Cina di Indonesia telah meninggalkan identitasnya sebagai orang Cina dan mengidentifikasikan dirinya sebagai golongan peranakan, mereka tetap masih dianggap sebagai orang Cina. Di kalangan kebanyakan orang Indonesia, mereka belum dapat diterima sepenuhnya sebagai warga bangsa Indonesia. Banyak di antara pemimpin bumiputera menilai bahwa sebagai bagian dan nasion Indonesia, orang Cina sebagai pendatang masih dirasa perlu untuk dipertimbangkan. Sementara itu Suryadinata juga betpendapat bahwa meskipun orang Cina telah memiliki status kewarganegaraan Indonesia, berbagai simbol dan identifikasi rasional Indonesia masih sukar diserap dalam kehidupan mereka sehari-harinya. Hal tarsebut disebabkan kuatnya pengaruh kebudayaan negeri leluhur dalam membentuk identitas nasional orang Cina sebagai bangsa Indonesia.
Menurut penilaian Maly G. Tan (1979:vii), posisi orang Cina di Indonesia pada dewasa ini adalah sebagai berikut:
" Tak ada yang bersikap acuh tak acuh terhadap mereka, malahan biasanya sikap itu bersifat ekstrim; membenci atau sebalikaya menyenangi mereka. Sikap ekstrim ini pun tidak konstan pada orang atau kelompok-kelompok tertentu dalam keadaan tertentu bisa disenangi, dalam keadaan lain dibenci. Pendeknya jelas terdapat suatu sikap yang ambivalen terhadap mereka. Hal ini tercermin gala dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan yang tidak menentu dari satu pemerintah ke pemerintah yang lain, sejak zaman kolonial sampai kini ".
Berdasarkan penilaian Lois(1951:29-35), sifat yang mendua juga dimiliki oleh kebanyakan orang Cina di Indonesia. Oleh karena itu agar mereka dapat menjadi orang Indonesia dalam arti sebenarnya, orang Cina yang telah berstatuskan sebagai warga negara Indonesia harus mampu membuktikan loyalitas dirinya, baik secara politik mau pun ekonomik terhadap negara barunya 3. Selanjutnya Somers Heidhues (1974: 43) juga menganjarkan sesuatu hal penting yang hares diperhatikan oleh orang Cina di Indonesia agar tidak mendapatkan perlakukan 'diskriminatif' , yaitu hendaknya menyadari bahwa status kewarganegaraan Indonesia yang telah dimilikinya sekaligus juga disertai suatu usaha agar bumiputera dapat menerimanya sebagai bagian dari mereka. Selama ini sering muncul pandangan dari kalangan bumiputera bahwa sekalipun telah mempunyai status kewarganegaraan Indonesia tetapi 'sekali Cina tetap Cina' 4. Terdapatnya pandangan seperti itu tidak terlepaskan dari adanya penilaian bahwa status mereka sebagai warganegara Indonesia itu hanya dipergunakan untuk mencari keuatungan dalam sektor perdagangan. Sementara itu uang sebagai hasil keuntungan yang diperolehnya, lebih dipakai untuk berbagai kegiatan yang eksklusif Cina atau dibawa ke luar negeri. Oleh karena itu mereka harus dapat membuktikan dirinya melalui kewajiban yang harus diberikannya kepada negara dimana mereka itu sekarang secara formal menyandang status kewarganegaraan dari negeri itu, ialah Indonesia. Suatu cara pembuktian yang harus dilakukan adalah kesediaan mereka untuk melakukan asimilasi dengan masyarakat atau negara tempat ia tinggal. Era modernisasi yang sedang melanda Indonesia, dapat dipakai sebagai momentum untuk saling berkerja sama sehingga jarak psikologis, sosial, ekonomi dan sebagainya dari kedua golongan tersebut semakin kabur.
Jika berbagai pandangan di atas ditelaah lebih lanjut maka dapat disimpulkan bahwa penyelesaian masalah orang-orang keturunan Cina di Indonesia adalah erat kaitannya dengan proses pembangunan...."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
D257
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2000
899.222 KAJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Muta`ali
Arabic Teachers Assosiation of Indonesia, 2011
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sheddy Nagara Tjandra
Depok: Bidang Penelitian Program Studi Jepang FIB-UI, 2004
495.6 SHE u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Montolalu, Lucy Ruth
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ahdiani Dwi Krisnawati
"ABSTRAK
Kajian perbandingan terhadap bahasa berita surat kabar dan bahasa buku ajar telah dilakukan dengan tujuan mengkaji perbedaan keduanya dilihat dari segi pemakaian sematan.
Untuk data diambil dari surat kabar harian berbahasa Inggris The Herald Tribune dan The Strait Times, terbitan tahun 1989-1990, dan dari buku-buku ajar ekonomi berbahasa Inggris. Tiap-tiap kategori data terdiri atas 20 percontoh.
Deskripsi tata bahasa tamemik-generatif yang kemukakan oleh Cook (1989) dan metode kuantitatif teknik analisis klausa yang juga dikemukakan oleh Cook (1979) dan yang kemudian dikembangkan oleh Arena (1975) diterapkan untuk menganalisis tingkat kerumitan gaya bahasa berita surat kabar dan bahasa buku ajar. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kedua kategori data termasuk ke dalam kategori bacaan yang lebih rumit (more complex).
Setelah dikaji lebih lanjut, ternyata indeks-indeks kerumitan gaya kedua kategori data menunjukkan perbedaan yang nyata (signifikan). Indeks data berita surat kabar lebih besar daripada indeks data buku ajar. Konjungsi koordinatif yang terdapat pada kalimat majemuk dan kalimat majemuk bersusun ternyata dapat berfungsi untuk memperkecil indeks dan sering ditemui dalam data buku ajar. Jadi, lepas dari pemilihan kata, gaya bahasa berita surat kabar lebih rumit daripada gaya bahasa buku ajar.

"
1990
S13918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sary Nadhifah Choirunnisa
"Penelitian ini dilatar belakangi karena pada Q.S. Al-Insān tidak ada asimilasi progresif seperti yang terjadi pada surat-surat lainnya. Maka penelitian ini merumuskan bunyi huruf konsonan apa saja yang mengalami asimilasi dalam Q.S. Al-Insān dan bagaimana kaitannya dengan kaidah ilmu tajwid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses asimilasi yang terjadi pada Q.S. Al-Insān agar bisa membacanya dengan benar sesuai dengan kaidah tajwid. Sumber data utamanya adalah ayat Q.S. Al-Insān, buku, dan artikel yang relevan. Adapun metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori asimilasi oleh Lina (2019). Pada Q.S. Al-Insān, penulis menemukan asimilasi homorgan regresif pada huruf vokal tanwin atau konsonan ن/n/ yang berdekatan dengan س/s/, ك/k/, ق/q/, ف/f/, ج/j/, ث/ṡ/, د/d/, ط/ṭ/, ز/z/, dan ش/sy/ yang terkait dengan hukum tajwid ikhfa; dan asimilasi total regresif pada huruf vokal tanwin atau konsonan ن/n/ atau ل/l/ yang berdekatan dengan ب/b/, ر/r/, م/m/, ن/n, و/w/, ي/y/,د/d/, س/s/, ط/ṭ/, dan ظ/ẓ/ yang terkait dengan hukum tajwid iqlab, idgām bilagunnah, idgām bigunnah, dan idgām syamsiyyah.

This research is motivated because in Q.S. Al-Insān there is no progressive assimilation as occurs in the other suras. So this research formulates what consonant sounds are assimilated in Q.S. Al-Insān and how it relates to the rules of the science of recitation. The purpose of this study was to determine the assimilation process that occurred in Q.S. Al-Insān in order to be able to read it correctly in accordance with the rules of recitation. The main data source is the Q.S. Al-Insān, books and relevant articles. The method used by the author in conducting this research is a literature study method with a qualitative approach. The theory used is the assimilation theory by Lina (2019). In Q.S. Al-Insān, the author found regressive homorgan assimilation in tanwin vowels or consonants ن/n/ near س/s/, ك/k/, ق/q/, ف/f/, ج/j/, ث/ṡ/, د/d/, ط/ṭ/, ز/z/, and ش/sy/ related to tajwid law ikhfa; and total regressive assimilation of tanwin vowels or consonants ن/n/ or ل/l/ near ب/b/, ر/r/, م/m/, ن/n, و/w/, ي/y/,د/d/, س/s/, ط/ṭ/, dan ظ/ẓ/ related to tajwid law iqlab, idgām bilagunnah, idgām bigunnah, and idgām syamsiyyah.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>