Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145239 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Misri Gozan
"Perkembangan sektor industri yang cukup pesat menimbulkan masalah lingkungan yang cukup serius. Salah satu limbah yang dihasilkan oleh sektor industri adalah limbah fenol. Untuk melindungi kehidupan air dari kerusakan yang parah, maka konsentrasi fenol dalam effluent harus kurang dari 5.8 mg/L.
Untuk mengolah limbah fenol dapat dipergunakan proses lumpur teraktifasi dengan jenis biorektor yang dipergunakan dengan merrcycle sebagian hasil olahan dalam perbandingan laju alir recycle terhadap laju alir influent tertentu. parameter lain yang mempengaruhi kinerja reaktor adalah perbandingan antara laju alir recycle terhadap laju alir effluent.
Untuk nilai yang tetap jika nilai meningkat maka nilai 5,,8 dan waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi tunak pada proses start up akan menjadi lebih lama. Jika nilai semakin besar maka waktu tinggal limbah dalam areaktor akan semakin cepat dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi yang lunat pada proses start up akan semakin cepat pula. Kondisi terbaik pada tulisan ini diperoleh pada saat nilai berturut turut adalah 0.8 dan 0.9 dengan 5.8 sebesar 0.08 hari."
1998
JUTE-XII-4-Des1998-375
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Teknologi fotokatalisis merupakan metode alternatif yang sangat prospektif untuk mengatasi permasalahan penghilangan polutan. Tetapi kendala yang ditemukan dari teknologi ini ialah bentuk fotokatalis yang berupa serbuk. yang membuat proses pemilihan katalis menjaadi sulit, sehingga aplikasinya pada industri menjadi tt:rbatas. Oleh karena itu. perlu dikembangkan teknik penyanggaan pada fotokatalis. Silika ggl yang merupakan adsorbcn yang umum dipakai dl industri, mcmpunyai kelebilmn tertentu .iika digunnbn sebagai penyangga untuk folokatalis. Oleh karena itu, pcnclitian ini dllakukan untuk mcnguji aktivitas fotokatalis liOdcngan mcnggunakan pcnyangga silika gel untuk mcndcgradnsi li:mba\1 fermi dan memperoleh konsentrasi aktur feLtol sarnpai ambnng hatas yang aman bagi
lingkungan sesuai dengan kcpulusau pemerintah.
Metode prcparasi pclapisan katnlis yang dig:unakan pada pcnditian ini ialah mcll1dt: tlip-c:oafing menggonakan larutan slurry Ti02 yang dibutl! Jengan cara mcl:mttk nt riO: De ussa P-:25 k ;: dalam air dcmln sampai volume !Crtentu Metodc dip-nmfi!lg y:mg dilakukan pnda penc!itian ini ialah dengan cara mcngalirknn !arulan Stll TlOc p;td
limbnh fenol dilakukan dengan menggunakau reaktor sik!us terlulup d>.!fl!?
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indar Kustiningsih
"Limbah yang dihasilkan oleh industri, dewasa ini telah menjadi permasalahan serius yang dapat menghambat terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Salah satu metode pengolahan limbah yang sangat prospektif dan ramah lingkungan adalah dengan metode fotokatalisis yang menggunakan katalis semikonduktor TiO2. Agar metode ini dapat lebih optimal maka perlu dikembangkan konfigurasi reaktor yang efektif dengan menggunakan katalis TiO2 bentuk lapisan tipis (film) dan energi foton dari sinar matahari. Pada penelitian ini, pelapisan katalis TiO2 dari Degussa P25 dilakukan dengan menggunakan perekat epoksi dan dengan metode spin coating, sedangkan fotoreaktor yang digunakan adalah reaktor plat bertingkat (RPB), reaktor silinder berputar (RSB) dan reaktor tubular "Y" collector (TVC). Dari masing-masing reaktor tersebut ditentukan kondisi optimalnya, yaitu laju sirkulasi limbah untuk RPB, putaran silinder untuk RSB, laju sirkulasi limbah dan sudut reflektor untk TVC. Ketiga reaktor tersebut dibandingkan kinerjanya dalam mengolah limbah Cr(Vl) dan fenol secara simultan pada kondisi optimal masing-masing reaktor dengan energi foton dari sinar matahari. Hasil eksperimen menunjukkan katalis TiO2 dalam bentuk film yang dibuat dengan metode spin coating lebih aktif dibandingkan dengan menggunakan perekat epoksi. Luas permukaan aktif RPB, RSB dan TVC masing-masing sebesar 4500 cm², 4398 cm² dan 1778 cm², sedangkan berat katalis di RPB, RSB dan TVC masingmasing sebesar I,57 gram, 2,19 gram dan 0,57 gram. Kondisi optimal untuk RPB diperoleh pada laju sirkulasi limbah sebesar 8,1 liter/menit, untuk RSB pada putaran silinder sebesar 120 rpm, untuk TVC pads laju sirkulasi sebesar 10,5 literlmenit dengan sudut reflektor sebesar 90° untuk sumber foton dari lampu UV dan 150° untuk sinar matahari. Dari ketiga reaktor yang digunakan, RSB merupakan konfigurasi reaktor yang paling optimal untuk mengolah Cr(VI) dan fenol secara simultan. Pada cuaca yang cerah (intensitas rata-rata sinar matahari 894 μW/m²), reaktor tersebut mampu mengolah 10 liter limbah Cr(VI) dan fenol pada konsentrasi awal 10 ppm hingga dibawah ambang baku mutu limbah. Konsentrasi akhir Cr(Vl) dan fenol setelah tiga jam masing-masing mencapai 0,47 ppm dan 0,40 ppm.

Waste that produced by industries recently has become serious problem in creating clean and healthy environment. One of more prospective and friendly environment method for waste treatment is photo catalysis method which using semiconductor catalyst TiO2. In order to optimize the method; it has to develop effective reactor configuration by using TiO2 catalyst, in the form of thin layer and photon energy from sunray. In this experiment coating TiO2 catalyst from Degusa P25 done by using epoxy glue and by using spin coating method, while photoreactor use in this experiment are cascade plate reactor (RPB), rotating drum reactor (RSB) and tubular V collector reactor (TVC). The optimal condition of each reactor have to definite are rate of waste circulation for RPB, rotation speed for RSB, rate of waste circulation and reflector angle for TVC. Performance of three reactor are compared in the way they treat Cr(VI) and phenol waste simultantly at the optimal condition of each reactor with photon energy from solar light. The experiment result show that TiO2 catalyst, in the form of thin layer, which made by spin coating method is more active than TiO2 catalyst made by using epoksi glue. Width of active surface of RPB, RSB and TVC are 4500 cm², 4389 cm² and 1778 cm², while catalyst weight in each RPB, RSB and TVC are 1.57 gr, 2.19 and 0.57 gr, optimal condition for RPB obtains at rate of waste circulation 8.1 L/min, rotating drum for RSB gains at 120 rpm, for TVC the rate of circulation obtains at 10.5 llmin with reflector angle is 900 if photon?s source is from ITV lamp and reflector angle is 150° if photon?s source is from solar light. From the three reactor used in this experiment, RSB is the most optimal configuration reactor for treat Cr (VI) and phenol simultantly. At the sunny weather (intensity of rate solar light 894 μW/m²) the reactor can treat 10 liter Cr (VI) and phenol waste at initial concentration is 10 ppm until below the threshold of waste standard quality. Final concentration of Cr (VI) and phenol miter 3 hours can be reach at 0.47 ppm and 0.40 ppm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Zonster Maurits
"Etilena dan propilena merupakan bahan baku yang panting bagi industri petrokimia. Kedua produk ini dihasilkan dari pirolisis terhadap nafta ataupun heavy gas oil. Kelemahan dari pirolisis terhadap nafta atau heavy gas oil adalah kecilnya yield dari etilena dan propilena yang diperoleh, serta banyaknya produk samping lain yang dihasilkan. Salah satu cara yang cukup potensial adalah dengan mengganti umpan dengan etana dan propana.
Dalam tulisan ini disusun model-model persamaan matematis dalam bentuk persamaan diferensial biasa orde satu yang menggambarkan keadaan nyata proses pirolisis terhadap etana dan propana secara simultan. Model matematis yang terbentuk tersusun atas 10 persamaan neraca massa, 1 persamaan neraca energi dan 1 persamaan neraca momentum. Model matematis ini diselesaikan dengan teknik numeris yaitu metode Runge-Kutta-Gill. Untuk mendapatkan kondisi operasi yang sesuai, maka dilakukan variasi pengujian terhadap beberapa variabel masukan (dalam model persamaannya) seperti suhu, tekanan, laju umpan, komposisi umpan dan rasio steam terhadap umpan.
Hasil simulasi yang diperoleh menunjukkan bahwa konversi etana dan propana naik apabila terjadi kenaikan suhu, begitu pula bila tekanan Kenaikan konversi etana dan propana memiliki nilai optimum, akan tetapi konversi yang lebih tinggi akan menghasilkan kuantitas produk samping yang lebih banyak. Selain itu, perubahan komposisi propana sampai sebesar 50% dalam umpan etana tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap yield etilena.
Contoh hasil kondisi operasi yang cukup menarik adalah apabila laju umpan sebesar 0,80 kg/kg, rasio steam terhadap umpan 0,8 kg/kg suhu keluaran reaktor 920 °C, tekanan umpan 2 atm serta komposisi etana dan propana masing-masing sebesar 70% dan 30% (mol). Pada kondisi operasi ini diperoleh konversi etana dan propana sebesar 72,7% dan 92,3%, selektivitas etilena dan propilena sebesar 53,9% dan 3,1%, serta yield etilena dan propilena masing-masing sebesar 59,9% dan 3,3%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Setiap industri proses yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi atau setengah jadi akan menghasilkan limbah. baik dalam bentuk cair, gas dan padat. Salah satu senyawa organik yang dapat ditemui pada limbah industri adalah fenol. Salah satu teknologi untuk mengolah limbah fenol yang berpotensi untuk dikembangkan adalah teknologi fotokatalis. Teknologi ini menggunakan katalis semikonduktor untuk mempercepat reaksi dan energi eahaya dengan panjang gelombang tertentu sebagai pemicunya. Namun aplikasi futokatalis serbuk mengharuskan adanya pemisaban produk dari katalis, sebingga aplikasinya pada industri menjadi terbatas. Untuk itu dilakakan penempelan fotokatalis pada penyangga. Salah satu penyangga fotokatalis yang berpotensi adalah zeolit alam Lampung karena mempunyai sifat sebagai adsorben. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas TiO:z pada penyangga zeolit alam Lampung. Sebagai pembanding dilakukan pula uji adaorpai fenol oleh zeolit saja dan uji degradasi fenol oleh slurry Ti02. Untuk membuat TiO zeolite, suspense TiO2 di buat dengan pH 2 kemudian dilapiskan pada zeolit alam Lampung dengan metode dip-coating. Uji aktivitas ditakukan dengan mengalirkan fenol ke hamparan TiO,/zeolit dengan laju sirkulasi 10 mL/detik. TiO,/zeolit ini diletakkan pada tabung yang disekeliiingnya terdapat UV black lamp dengan intensitas cahaya sebesar 487 2 W/cm sebagai sumber energi foton untuk reaksi fotokatalisis. Uji aktivitas TiO2/zeolit dilakukan dengan memvariasi konsentrasi awal dan loading TiO/zeolite terhadap volume limbah. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa...
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finaty Burnie Budiman
"Saat ini, kualitas air tanah permukaan di kota-kota besar sudah menurun karena pencemaran oleh bakteri E. coIi, zat organik, fenol, nitrit, dan logam berat yang dapat membahayakan kesehatan karena kadarnya sudah melebihi baku mutu. Untuk mengatasi hal itu dibutuhkan unit pengolahan dan pemurnian air, namun yang paling dibutuhkan sekarang ini adalah alternatif teknologi yang harganya terjangkau dan dapat mengolah polutan tersebut secara simultan. Berdasarkan hal itu, dalam penelilian ini digunakan fotokatalis film TiO2 optimum untuk mengolah limbah fenol, Cr(VI) dan E. coli dengan proses fotokatalisis secara simultan.
Tahap pertama yang dilakukan adalah preparasi katalis yang bertujuan untuk menentukan bentuk katalis film yang paling optimal secara mekanis. Katalis yang digunakan adalah TiO2 Degussa P25 dengan penyangga plastik transparansi. Tahap kedua adalah uji aktivitas katalis untuk sistem tunggal dari bakteri E. coIi, Cr(Vl) dan fenol dalam reaktor skala lab untuk mengetahui efek TiO2 pada masing-masing limbah. Tahap ketiga adalah melakukan uji aktivitas katalis sistem simultan 2 limbah untuk mendapatkan kondisi operasi optimal. Tahap keempat, setelah mendapatkan kondisi optimal untuk sistem 2 limbah, dilakukan uji aktivitas katalis dengan sistem simultan 3 limbah.
Dari data yang diperoleh selama penelitian, jumlah pelapisan optimum dalam pembentukan fotokatalis film TiO2 sebanyak 15 lapis. Untuk sistem fotokatalis simultan diketahui bahwa fenol berkompetisi dengan bakteri E. coIi dalam memanfaatkan sisi aktif TiO2. Walaupun terjadi kompetisi, nilai konversi dari sistem simultan ini tetap Iebih tinggi daripada sistem tunggal yaitu 97,45% untuk E. coli dan 63,63% untuk fenol. Sedangkan Cr(Vl) dalam sistem simultan secara efektif dapat mendegradasi fenol dan bakteri E. coIi, nilai konversi Cr(VI) sistem simultan ini mengalami kenaikan sebesar 28,02% jika dibandingkan dengan sistem tunggal Cr(VI) pH 7. Akan tetapi pada kondisi Iingkungan dengan pH2, Cr(Vl) sistem tunggal memberikan nilai konversi yang lebih besar yaitu 81,74%. Pada lingkungan asam, proses disinfeksi E. coIi lebih dominan disebabkan karena pengaruh asam daripada proses fotokatalisis sedangkan untuk lingkungan netral, proses disinfeksi paling dominan disebabkan karena proses fotokatalisis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>