Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197347 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Drita Arivita
"Strategi untuk mempromosikan perusahaan memang akan sangat membantu dalam membesarkan suatLf produk/service yang akan dikeluarkan oleh suatu perusahaan tersebut. Image masyarakat akan tertanam terhadap perusahaan tersebut setelah melihat iklan perusahaan tersebut- Promosi yang unik dan menarik dan tetap sesuai dengan anggaran dari perusahaan tersebut adalah harus seimbang antara kualitas produk dengan promosi yang drlakukan. Gambaran ini dapat dilihat dari dari semakin maraknya promosi perusahaan/produk yang berbentuk "promotainment" di televisi terutama di televisi-televisi swasta di Indonesia, seperti beberapa diantaranya yang dapat langsung disaksikan oleh konsumen di media televisi, yang beberapa diantaranya dapat dilihat seperti "Gebyar BCA di Indosiar", "Layar BN1 di SCTV", "Semarak Bukopin beberapa waktu lalu di SCTV", "Telkomania di RCTI" atau yang baru-baai ini muncul yaitu "Pesta Federal Oil di Indosiar" dan beberapa promotainment lainnya di beberapa televisi swasta lainnya. Bentuk-bentuk promosi perusahaan seperti dalam bentuk promotainment tersebut juga merupakan sarana bagi perusahaan-perusahaan untuk melakukan "marketing public relation" kepada seluruh target market yang ingin dituju.
Latar belakang ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan selalu berusaha agar dapat terus berkomunikasi dengan konsumennya, Hal tersebut dilakukan agar perusahaan mereka tersebut selalu terpositioning dalam benak konsumen. Salah cara perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumennya adalah dengan cara melalui tayangan promotainment. Dalam kaitannya dengan hal ini permasalahan yang muncul adalah apakah promotainment yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut dapat dianggap sebagai salah satu cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan produk / service yang ditawarkan karena mengingat dana promotainment tersebut yang cukup besar. Dan berdasarkan kondisi persaingan yang ada apakah promotainment tersebut merupakan pilihan yang tepat dan dapat diterima oleh konsumen yang dituju sebagai suatu bentuk acara promosi dan tidak hanya dianggap sebagai sekedar bisnis hiburan semata.
Pemilihan media komunikasi melalui "promotainment" ini adalah terutama untuk kegiatan promosi atau "public relation" bagi perusahaan tersebut dapat dianggap sebagai suatu kegiatan yang akan memberikan pemasukan bagi perusahaan yang tidak dapat dilihat secara fisik saja, tetapi kegiatan ini diharapkan akan "menancapkan" awareness dalam benak konsumen terhadap suatu merek atau jasa yang akan ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada konsumen.
Penelitian ini sendiri dilakukan untuk mengetahui sampai sejauhmana efektifas promotainment dalam membentuk persepsi konsumen dan pada akhtrnya dapat disimpulkan sebagai suatu bentuk komunikasi yang paling tepat antara perusahaan dengan konsumennya yang dalam hal ini analisa persepsi dilakukan dari mulai tahap exposure sampai dengan tahap* retention terhadap ke-2 tayangan promotainment (Gebyar BCA dan Telkomania) sebagai contoh kasus yang akan diteliti dalam karya akhir ini.
"
2001
T795
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Yuliasari
"Tesis ini membahas mengenai dampak dari promosi penjualan terhadap persepsi kualitas dalam menambah saldo tabungan. Promosi penjualan bagi nasabah Bank Syariah Mandiri berupa hadiah-hadiah yang ditawarkan dan diiklankan melalui media cetak koran. Promosi penjualan yang dilakukan pada jangka waktu periode yang pendek dengan memberikan insentif kepada nasabah Bank Syariah Mandiri berupa hadiah untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar. Hadiah yang ditawarkan berbeda dengan kebanyakan bank syariah lainnya sehingga menarik untuk diteliti. Promosi penjualan terutama mencari harga yang murah, nilai yang lebih baik, atau hadiah. Persepsi kualitas yang ditimbulkan dari nasabah yang menabung akibat dari promosi penjualan memberikan dampak kepada nasabah Bank Syariah Mandiri. Persepsi kualitas jasa terdiri dari keandalan, daya tanggab, jaminan, empati, bukti nyata. Promosi penjualan dan persepsi kualitas saling berkaitan dalam menambah jumlah saldo tabungan. Model alternatif yang dikembangkan dan seluruh konstruk yang relevan diukur dengan Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan program Linear Structural Relationship (LISREL) 8.72 sampel diambil terhadap responden terdiri atas 217 nasabah Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa harga dan hadiah paling bepengaruh dibandingkan dengan nilai pada promosi penjualan. Promosi penjualan tidak berpengaruh langsung terhadap keputusan tetapi melalui persepsi kualitas sedangkan persepsi kualitas jasa mempengaruhi langsung terhadap keputusan menambah saldo tabungan.

This thesis discusses the impact of sales promotions on the perceived quality of bank balance increase. Sales promotion for customers of Bank Syariah Mandiri form of prizes offered and advertised through print newspapers. Sales promotions conducted in a short period of time by providing incentives to customers of Bank Syariah Mandiri, a prize to stimulate the purchase of specific products or services with faster and larger. The prize on offer is different from most other Islamic banks so attractive to be studied. Sales promotion mainly looking for a cheap price, value, or prize. Perceptions of quality arising from customers saving as a result of the impact of sales promotions to customers of Bank Syariah Mandiri. Perceptions of service quality consists of reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangible. Sales promotion and perceived quality are interrelated in increasing the amount of savings balance. Alternative model that was developed and all relevant constructs measured by Structural Equation Modeling (SEM) using program Linear Structural Relationship (LISREL) 8.72 taken against the respondent sample consisted of 217 customers of Bank Syariah Mandiri. This research is descriptive quantitative research design. The results of this study show that the price and prize the most influential compared to the value of the sales pitch. Sales promotions are not directly influence the decision but through perceptions of service quality direct affect on decision increase savings balance. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29655
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Wardianto
"Dunia periklanan Indonesia yang semakin berkembang pesat dan sangat dinamis melatarbelakangi pemikiran para praktisi periklanan, untuk memperbaiki sistem penghargaan iklan, yang di Indonesia disebut sebagai Citra Pariwara. Sistem yang bare ini diharapkan mampu memenuhi aspirasi pihak-pihak utama yang terkait dengan suatu iklan untuk memberikan feedback yang tepat yang berguna bagi kemajuan industri iklan khususnya dan dunia pemasaran pada wnumnya. Pihak-pihak utama yang terkait dengan suatu iklan yang patut dipertimbangkan datam suatu penghargaan adalah advertising agency (perusahaan periklanan) dan para pemasar/pengiklan yang bertindak selaku klien advertising agency. Skripsi ini berusaha untuk membuat sistem penghargaan iklan yang baru tersebut, baik dari segi sistem penilaiannya, maupun dari segi sistem pengelolaannnya. Untuk mencapai hal tersebut, penulis inernbagi iklan yang akan dinilai menjadi 3 jeais iklan berdasarkan parameter yang dimiliki tiap iklan tersebut. Ketiga jenis iklan tersebut adalah :
• Iklan komersial dengan parameter peningkatan penjualan
• Iklan komersial dengan parameter peningkatan brand corporate awareness
• Iklan Layanan Masyarakat"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Luthfiana Ulya
"Bagi sebuah rumah sakit, untuk dapat bersaing dengan rumah sakit lain harus memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan keinginan pelanggan, untuk dapat mengetahui keinginan pelanggannya rumah sakit harus terlebih dahulu mengetahui karakteristik pelanggan, setelah itu menentukan pelanggan mana yang akan fokus dilayanani dan mengetahui kelebihan apa saja yang dimiliki untuk menentukan posisi rumah sakit diantara pesaing, yang terakhir barulah melakukan pengembangan produk sesuai dengan harapan pelanggan. Agar produk tersebut diketahui dan diterima oleh pelanggan harus dilakukan promosi kepada pelanggan. Dengan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian tentang analisis pengembangan produk dan promosi poliklinik anak dan poliklinik kebidanan & kandungan RS Hospital Cinere.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan melakukan survey kepada pelanggan poliklinik anak dan poliklinik kebidanan & kandungan; wawancara mendalam dengan manajemen rumah sakit dan pasien; serta telaah dokumen.
Dari penelitian ini diperoleh bahwa gambaran karakteristik pasien poliklinik anak adalah anak berusia balita; dan wanita usia produktif untuk poliklinik kebidanan & kandungan; tingkat pendidikan orang tua yang tinggi; pekerjaan orang tua sebagai pegawai swasta; bertempat tinggal di Depok, Jakarta Selatan, dan Tangerang Selatan; dan merupakan pasien lama. Untuk karakteristik pasien tersebut produk yang sesuai salah satunya adalah klinik laktasi. Sedangkan untuk promosi dapat dilakukan dengan pemasaran oleh dokter, menempatkan media promosi pada area yang banyak antrian, bekerjasama dengan dokter dan klinik disekitar, dan bekerjasama dengan media.
Saran yang dapat diajukan antara lain agar manajemen rumah sakit mengelola data karakteristik pasien yang berasal dari data rekam medik untuk dapat mengetahui perubahan karakteristik sehingga dapat mengembangkan produk sesuai keinginan pelanggan; melakukan kerjasama untuk rujukan dengan dokter dan klinik disekitar; memperbanyak kerjasama dengan perusahaan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T31359
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Freddy Pandapotan
"ABSTRAK
Extra Joss sebagai merek minuman kesehatan yang dihasilkan oleh P.T Bintang Toedjoe telah menggoyang pasar minuman kesehatan dengan differensiasi produknya. Apabila semua minuman kesehatan urnumnya dikemas dalam botol dengan harga yang relatif lebih mahal maka P.T Bintang Toedjoe menganggap peluang pasar masih ada dengan harga yang terjangkau bagi segmen yang belum dilayani yakni segmen masyarakat menengah - bawah yang juga memerlukan obat mujarab sebagai penambah tenaga dan kebugaran tubuh.
Konsumen sasaran dari merek atau produk Extra Joss adalah kaum lelaki yang mempunyai usia antara 15 sampai 40 tahun, bekerja di lapangan (streetfIghter) dengan golongan pengeluaran B clan C.
Meskipun positioning dan differensiasi bagus, Extra Joss sempat tersandung Iklan pertamanya yang cenderung tidak lantang untuk mengkomunikasikan keunggulan produk. Akibatnya, muncul persepsi yang tidak sesuai harapan.
Maka pada tahun 1996 P.T Bintang Toedjoe bersama Hotline mengkonsep iklan baru tanpa meninggalkan karakter produk dengan mengutamakan pada aplikasi yang baru dengan pesan utama "ini Biangnya Buat Apa Beli Botolnya" dan "Merubah Ngoss menjadi Joss!".
Tujuan pembuatan iklan Extra Joss secara keseluruhan adalah untuk melakukan repositioning dengan mengkomunikasikan positioning statement baru yang didukung dengan differensiasi produk tersebut untuk memberikan nilai sebenarnya yang secara otomatis akan merubah attitude konsumen sasaran. Salah satu media yang dipakai untuk menganalisa iklan Extra Joss berkomunikasi dengan konsumen sasaran adalah Iklan yang ada di badan bus.
Iklan Extra Joss inii cukup menarik perhatian penerima pesan dalam bentuk Involuntary attention, yakni jenis perhatian yang hanya membutuhkan sedikit usaha yang dikarenakan adanya rangsangan yang menarik perhatian penerima pesan. Rangsangan tersebut berupa tulisan Extra Joss yang menyolok dengan warna yang kontras dan bersinar pada malam hari sehingga menarik perhatian, pesan yang sering di dengar dan unik, bentuk gambar dengan ukuran besar yang dipakai sebagai ilustrasi dalam Iklan yang konsisten atau terkait erat dengan gambar pada Man TV yakni menggambarkan suasana kerja kontraktor di lapangan.
Penyajian Man mi sudah cukup merangsang emosi penerima pesan seluruh golongan baik B dan C dalam bentuk emosi yang positif dari gambar yang menarik perhatian dengan pesan yang unik sehingga mempengaruhi penerima pesan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai minuman kesehatan tanpa botol ini yang selama mi minuman kesehatan yang diketahui dan dirasakan adalah minuman kesehatan botol.
Disamping itu elemen-elemen Man Extra Joss di badan bus dapat menjadi alat komunikasi yang baik oleh karena Man mi dapat mempengaruhi tingkah laku konsumen yang dikategorikan sebagai brand attitude yang mana pada tahap mi konsumen sasaran
sudah mulai menganalisa setiap merek yang dianggap dapat memuaskan kebutuhaniIya. Brand attitude mi terdiri dari dua komponen yaitu cognitive yang berkaitan dengan harga Extra Joss yang relatif lebih murah dan affective yang berkaitan denan emosional positif dari peserta focus group terhadap iklan Extra Joss di badan bus.
Dengan demikian P.T Bintang Toedjoe telah berhasil melakukan repositioning dengan mengkomunikasikan positioning statement-nya yang didukung dengan differensiasiproduk tersebut memberikan nilai yang sebenarnya yang secara otomatis akan merubah attitude konsumen sasaran."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina DC
"ABSTRAK
Pertumbuhan industri televisi dan semakin sengitnya persamgan antar pemasar
menyebabkan terfragmentasinya sasaran informasi yaitu konsumen dan calon konsumen.
Ditambah lagi dengan dikeluarkannya Rancangan Undang- Undang Penyiaran pada bulan Mei
2002 tentang ketentuan yang membatasi waktu siaran iklan yaitu 15 % siaran iklan dari seluruh
waktu siaran televisi swasta dalam satu hari dan 10% siaran iklan dari seluruh waktu siaran
televisi publik. Hal ini sempat menimbulkan kekhawatiran di industri periklanan. para
pemainnya merasa RUU Penyiaran tersebut akan memasung kreativitas mereka. Untuk itu perlu
dibuat suatu cara komunikasi pemasaran yang. mendidik konsumen tentang keunggulan suatu
produk dibanding produk dari pemasar lain dan pada saat yang sama hiburan pun disampaikan
agar proses edukasi tersebut tidak membosankan.
Sebagai dua perusahaan penyedia jasa yang besar di negeri ini, BCA dan Telkom
memiliki aktivitas pemasaran dengan format yang hampir sama dan telah dilaksanakan bertahun- tahun, responden tentunya memiliki persamaan dan perbedaan mengenai manfaat dan atribut kuis
interaktif yang pada akhirnya akan membentuk persepsi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian
ini adalah untuk melihat persepsi responden terhadap kuis interaktif Gebyar BCA dan
Telkomania, melihat perbandingan persepsi kedua segmen kuis interaktif tersebut dan melihat
efektivitasnya berdasarkan kesesuaian antara tujuan perusahaan dengan persepsi responden yang
terbentuk, serta membuat rancangan strategi kuis interaktif kedua acara terse but untuk masa yang
akan datang.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 200 responden yang
dipilih secara convenience, terutama untuk responden yang menonton acara Gebyar BCA dan
Telkomania selama jangka waktu Januari sampai Juni 2003 dari berbagai kalangan yang
disesuaikan dengan target perusahaan. Fokus pembahasan tentang inanfaat dan atribut kuis
interaktif dilakukan terhadap informasi yang diperoleh melalui riset eksploratori dan dituangkan
dalam kuesioner.
Tujuan yang ingin dicapai BCA melalui pengadaan kuis interaktifini dalam acara Gebyar
BCA adalah sebagai sarana edukasi konsumen, mengingatkan konsumen akan produk BCA, dan
menarik penonton televisi untuk menjadi nasabah BCA. Tetapi tidak semua tujuan perusahaan
melalui segmen ini dipersepsikan sama oleh konsumen, terutama untuk tujuan edukasi
konsumen. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan rancangan strategi kuis interaktif agar lebih
menarik segmen potensial berdasarkan kelas ekonomi tertentu dengan memperhatikan manfaat
dan atribut yang dipentingkan oleh setiap segmen tanpa kehilangan segmen lama dan merubah
tujuan perusahaan.
Hal sama juga terjadi pada persepsi penonton televisi terhadap kuis interaktifTelkomania.
Dengan format kuis yang telah berganti beberapa kali dan akhirnya kembali ke format kuis lama,
tidak semua tujuan perusahaan dipersepsikan sama oleh responden. Terutama tujuan perusahaan
membagikan hadiah bagi para penonton televisi sebagai salah satu bentuk ucapan terima kasih
atas kesetiaan menggunakan produk-produk Telkom. Untuk itu pun Telkom perlu membuat
rancangan kuis interaktif dengan hadiah yang lebih menarik agar para penonton televisi mau
menyaksikan segmen acara ini
Perbandingan yang dilakukan menunjukkan bahwa manfaat hadiah yang merupakan
tujuan dari diadakannya kuis interaktif Telkomania dipersepsikan lebih rendah oleh responden
dibandingkan oleh manfaat hadiah yang diberikan lewat kuis interaktif Gebyar BCA. Untuk itu
kiranya manajemen Telkom dapat mempetimbangkan pemberian hadiah kuis yang tidak hanya
berbentuk uang tunai, tetapi produk-produk Telkom seperti yang dila.la,Ikan oleh BCA. Manfaat
edukasi konsumen yang merupakan tujuan dari kuis interaktif Gebyar BCA, justru dipersepsikan
kurang baik dibandingkan dengan kuis interaktif Telkomania. Untuk itu, manajemen BCA
hendaknya memberikan variasi bagi pertanyaan yang diberikan dalam segmen kuis interaktif
seperti halnya yang dilakukan oleh kuis interaktif Telkomania.
Bagi responden yang tidak menonton kedua segmen tersebut menunjukkan bahwa kuis
interaktif Gebyar BCA kurang menghibur dan hadlahnya kurang menarik dibandingkan dengan
kuis interaktifTelkomania. Untuk itu segi hiburan dalam kuis interaktif Gebyar BCA hendaknya
diperbaiki dengan memperhatikan atribut pembawa acara, pertanyaan, dan format acara kuis.
Untuk kuis interaktif Telkomania, persepsi responden yang tidak menonton menunjukkan bahwa
manfaat informasi produk dan perusahaan, promosi produk dan perusahaan, dan edukasi
konsumen lebih rendah dibandingkan penilaian responden yang tidak menonton terhadap kuis
interaktif Gebyar BCA.
Selain dari format acara kuis interaktif yang dibuat sesuai untuk target konsumen
potensial tertentu, waktu tayang kuis juga perlu diperhatikan. Karena waktu para responden
menonton televisi berbeda terutama pada waktu hari kerja (Senin hingga Jumat) dan hari libur
(Sabtu dan Minggu). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan exposure dan efektivitas tercapainya
pesan pemasaran para pemasar kepada targetnya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Wulandari
"Tahun 1991 terjadi ledakan belanja iklan televisi,
dengan terlihatnya antusiasme pemasang iklan dalam belanja
iklan televisi yang terus meningkat. Hadirnya televisi
swasta sejak tahun 1989 memberi peluang kepada pemasang iklan
untuk menggunakan media elektronik audio visual ini sebagai
medium periklannya.
Dengan menggunakan sampel purposive analisis isi
pesan iklan niaga ini meneliti sampe sebanyak 450 iklan
niaga di RCTI sepanjang tahun 1991 selama prime time yang
dikumpulkan dengan merekam melalui video. Kemudian iklaniklan
tersebut dikategorikan berdasarkan kategorisasi
produk yang dibuat oleh SRI. Berdasarkan kategori produk
tersebut penelitian dilanjutkan dengan pengkategorisasian
pada elemen audio visual, eksekusi, daya tarik, pendekatan,
dan ide besar pesan iklan Dari hasil penelitian terhadap 450 iklan niaga ternyata elemen audio yang terbanyak dimanfaatkan dalam iklan niaga televisi di Indonesia adalah gaya tutur narasi (70,21%), dan
gaya tutur dialog hanya 9, 93%. Musik ilustrasi dimanfaatkan
61,41% dan jingle (37,86%) sebagai musik komersial yang
mengidentifikasikan sebuah produk ternyata belum mendominasi
penampilan pesan iklan. Sed angkan elemen visual didominasi
oleh teknik produks· gambar hidup (7 1,11%) dan sesuai dengan
perkembangan teknologi dampak sudah cukup banyak iklan -iklan
yang memanfaatkan teknik produksi animasi (1 9,11%). Jenis
pembawa pesan yang te rbanyak dimanfaatkan oleh pemasang iklan
adalah Pembawa pesan yang memiiki nilai atau
attractiveness (76,14%). "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rotua Uly Inge
"ABSTRAK
Saat ini kebudayaan Korea Selatan sedang mendominasi hampir di seluruh dunia dengan sebutan Korean Wave. Pemerintah Korea Selatan pun memanfaatkan hal ini untuk mempromosikan pariwisata negaranya. Salah satunya dengan mengeluarkan video musik S.E.O.U.L dan Fly to Seoul. Penelitian ini menganalisis sistem tanda yang ada pada kedua video musik yang merepresentasikan nilai-nilai dari kebudayaan Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan semiotika dengan teori Roland Barthes, dimana tanda-tanda pada kedua video musik ini diinterpretasikan secara mendalam sehingga diharapkan dapat memberikan penjelasan terperinci tentang kandungan makna dari tandatanda pada musik video yang diteliti tersebut.

ABSTRACT
Nowadays, South Korean culture or so called Korean Wave is dominating most of the world. South Korean government takes advantage of this situation by promoting the country?s tourism. One of ways to do so is by releasing S.E.O.U.L and Fly to Seoul music video. This research analyzed sign system contained in both music videos that represented values of South Korean culture. This research used Roland Barthes' theory of semiotics. Signs contained in both music videos were interpreted deeply in order to give the detailed explanation about the meaning of signs in both music videos."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Alamsyah
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh variabel internet advertising contact and attention, internet advertising content design, product involvement degree, internet advertising attitude terhadap variabel internet advertising effect pada industri pariwisata. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksploratif dan deskriptif yang dilakukan satu kali dalam satu periode (cross sectional design). Peneliti menggunakan sampel 178 orang yang pernah menggunakan jasa agen pariwisata dan aktif menggunakan internet dengan metode nonprobability sampling. Pengumpulan data dianalisis dengan menggunakan structural equation model dengan perangkat lunak LISREL 8.51. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa internet advertising attitude berpengaruh positif signifikan terhadap internet advertising effect. Selain itu juga ditemukan bahwa variabel internet advertising contact and attention, internet advertising content design, product involvement degree, tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap internet advertising effect.

This study aimed to investigate the impact of internet advertising contact and attention, internet advertising content design, product involvement degree, and Internet advertising Attitude to internet advertising effect in tourism industry. The type of research used was the exploratory and descriptive with cross sectional design. The respondents were 178 users of travel agent that use internet frequently. Data analysis method used were structural equation modelling with LISREL 8.51 software. The result of this research indicated that there were positive impacts of internet advertising attitude to internet advertising effect. However, researcher also found that internet advertising contact and attention, internet advertising content design, product involvement degree, do not have an impact on internet advertising effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aljerow Putra
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara iklan dan
promosi penjualan terhadap penciptaan ekuitas merek. Penelitian ini diiringi
dengan Burger King sebagai perusahaan makanan cepat saji yang berkembang di
Indonesia sebagai fokus obyeknya. Lebih lanjut, penelitian ini juga bertujuan
untuk mengukur elemen mana dari iklan dan promosi penjualan yang dapat
mempengaruhi ekuitas merek dan juga untuk memberikan masukan bagi
perushaan terkait mengenai rekomendasi berdasarkan hasil dari penelitian ini.
Convenience sampling digunakan untuk penelitian ini dan sampel disebarkan di
daerah Jabodetabek. Statistical Package for Social Sciences versi 23 digunakan
dalam penelitian ini untuk menguji Hipotesis. Hasil penelitian terpecah dimana
Persepsi Pengeluaran Iklan, Promosi Moneter, dan Promosi Non-Moneter secara
negatif mempengaruhi penciptaan ekuitas merek, sedangkan Sikap Individu
Terhadap Iklan positif mempengaruhi penciptaan ekuitas merek.

ABSTRACT
The purpose of this study is to assess the relationships of advertising and sales
promotion toward the creation of brand equity. This research was completed with
Burger King as one of the growing fast food restaurant in Indonesia as the object
of the study case. Additionally, this research also aim to measure whether which
elements of advertising and sales promotion can define brand equity and also to
suggest the corresponding company some recommendations based on the result of
this research. Convenience sampling was used in this research and the samples
were distributed around Jabodetabek area. Statistical Package for Social Sciences
(SPSS) version 23 was used in this research to test the hypothesis. The result
somehow are split, that perceived advertising spending, monetary promotions, and
non-monetary promotions negatively influence the brand equity creation, whereas
individual?s attitudes toward advertisement positively influence the brand equity
creation."
2016
S65950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>