Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heri Hariyanto
"ABSTRAK
Perusahaan X merupakan kontraktor asing yang menggalang kerjasama dengan Pertamina dalam bentuk Production Sharing Contract (PSC) untuk mengelola aktivitas kegiatan minyak dan gas bumi pada suatu wilayah kerja (contract area) di Indonesia. Perusahaan X mengelola beberapa wilayah kerja di Indonesia, diantaranya adalah Pantai Utara Jawa Barat, Pantai utara Pulau Bali, Wirriagar, Bomberai, Berau, Kalosi, Madura East, dan Set-am. Dalam mengelola beberapa wilayah kerja ini, Perusahaan minyak lainnya yang disebut Partner juga ikut membiayai semua pengeluaran serta menanggung resiko keseluruhan pelaksanaan aktivitas perminyakan yang dilakukan oleh Perusahaan X. Masing-masing wilayah kerja ini dikelola oleh Perusahaan X dalam bentuk ketentuan PSC yang berbeda, serta keikutsertaan dari para Partner yang berbeda pula. Setiap periode akuntansi tertentu, Perusahaan X diwajibkan menyajikan laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban atas aktivitas kegiatan perminyakan yang dilakukan oleh Perusahaan X. Untuk menghasilkan laporan keuangan tersebut, Perusahaan X menggunakan Sistem Informasi Akuntansi yang terintegrasi, sehingga dapat melakukan pengolahan data untuk beberapa PSC.
Pengolahan data yang dilakukan oleh Sistem informasi Akuntansi Perusahaan X untuk menghasilkan laporan keuangan dilakukan melaiui Oracle General Ledger. Oracle General Ledger melakukan pemrosesan transaksi setiap harinya, serta pemrosesan General Monthly Closing setiap bulannya. Dari pemrosesan transaksi setiap harinya, serta pemrosesan General Monthly Closing setiap bulannya pada Oracle General Ledger akan dilihat bagaimana iaporan keuangan dihasilkan untuk selanjutnya dikirim ke Pertamina, Perusahaan Induk, serta para Partner.
Dari peneiitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keakuratan laporan keuangan adalah dasar pengalokasian semua pengeluaran ke Perusahaan X, serta para Partners. Dasar pengalokasian yang digunakan oleh Perusahaan X adalah Time Allocation Table dan Allocation Factor. Analisa yang akan dilakukan adalah apakah dasar pengalokasian yang digunakan tersebut dapat mengikuti perkembangan kegiatan usaha perminyakan pada masing-masing wilayah kerja yang dilakukan oleh Perusahaan X dalam tahap kegiatan ekspiarasi, pengembangan serta produksi yang senantiasa dinamik. Selain pengalokasian semua pengeluaran ke Perusahaan X serta para Partners yang senantiasa akurat ini merupakan kewajiban bagi Perusahaan X, juga akan dapat menjaga atau meningkatkan kerjasama dan kepercayaan dari Pertamina, para Partners, serta Perusahaan lnduk atas semua aktivitas perminyakan yang dilakukan oleh Perusahaan X pada masing-masing wilayah kerja di Indonesia.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Hariyanto
"ABSTRAK
Perusahaan X merupakan kontraktor asing yang menggalang kerjasama dengan
Pertamina dalam bentuk Production Sharing Contract (PSC) untuk mengetola aktivitas
kegiatan minyak dan gas bumi pada suatu witayah kerja (contract area) di Indonesia.
perusahaan X mengelola beberapa wilayah kerja dl Indonesia. diantaranya adalah
Pantai Utara Jawa Barat. Pantai utara Pulau Bali, Wirriagar. Bomberai, Berau. Kalosi,
Madura East, dan Seram. Dalam mengelola beberapa wilayah kerja ini. Perusahaan
minyak Iainnya yang disebut Partner juga ikut membiayaƬ semua pengeluaran serta
menanggung resiko keseluruhan pelaksanaan aktivitas perminyakan yang dilakukan
oleh Perusahaan X. Masing-masing wiiayah kerja ini dikelola oleh Perusahaan X dalam
bentuk ketentuan PSC yang berbeda. serta keikutsertaan dar para Partner yang
berbeda pula.
Setiap periode akuntansi tertentu, Perusahaan X diwajibkan menyajikan
laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban atas aktivitas kegiatan perminyakan
yang dilakukan oleh Perusahaan X. Untuk menghasilkan laporan keuangan tersebut.
Perusahaan X menggunakan Sistem Informasi Akuntansi yang terintegrasi. sehingga
dapat melakukan pengolahan data untuk beberapa PSC.
Pengolahan data yang dliakukan oleh Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan X
Untuk menghasilkan laporan keuangan dilakukan melalul Oracle General Ledger.
Oracle General Ledger melakukan pemrosesan transaksi setiap harinya, serta
pemrosesan General Monthly Closing setap bulannya. Dan pemrosesan transaksi setiap
harinya, serta pemrosesan General Monthly Closing setiap bulannya pada Oracle
General Ledger akan dilihat bagaimana laporan keuangan dihasilkan untuk selanjutniya
dikirim ke Pertamina, Perusahaan Induk, serta para Partner.
Dan penelitian yang ditakukan, dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang
dapat mernpengaruhi keakuratan laporan keuangan adalab dasar pengalokasian semua
pengeluaran ke Perusahaan X, serta para Partners. Dasar pengalokasian yang digunakan
oleh Perusahaan X adalah Time Allocation Table dan Allocation Factor. Analisa yang
akan dilakukan adaIah apakah dasar pengalokasian yang digunakan tersebut dapat
mengikuti perkembangan kegiatan usaha perminyakan pada masing-masing wiLayah
kerja yang dilakukan oleh Perusahaan X dalam tahap kegiatan eksplorasi
pengembangan serta produksi yang senantiasa dirtamik. Selain pengalokasian semua
pengeluaran ke Perusahaan X serta para Partners yang senantiasa akurat ini merupakan
kewajiban bagi Perusahaan X. juga akan dapat menjaga atau meningkatkan kerjasama
dan kepercayaan dan Pertamina, para PartnerS serta Perusahaan Induk atas semua
aktivitas perminyakan yang dilakukan oleh Perusahaan X pada masing-masing wilayah
kerja di Indonesia.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Lyndra Devi B.
"Konsep B.O.T (Build, Operate and Transfer) yang pada awalnya diterapkan pada proyek-proyek umum milik pemerintah, kini telah banyak diterapkan pada proyek-proyek swasta, yaitu pada gedung komersial yang didirikan oleh perusahaan property. Konsep ini pada dasarnya merupakan suatu pola kerjasama antara pemilik tanah dengan developer dimana pemilik tanah menyerahkan tanah miliknya kepada pihak developer untuk dibangun gedung komersial di atasnya menyerahkan hak pengelolaan gedung tersebut selama jangka waktu tertentu (yang biasanya berkisar antara 20 hingga 30 tahun) dan kemudian setelah jangka waktu tersebut, hak pengelolaan beserta gedung komersialnya dialihkan kembali kepada pemiliknya. Hak pengelolaan ini merupakan imbalan bagi developer atas prestasinya mendirikan gedung, merawat serta mengelolanya, berdasarkan hak pengelolaan ini developer berhak menarik keuntungan yang dihasilkan dari pengoperasian gedung tersebut. Pada prakteknya penerapan konsep B.O.T pada perusahaan property ini tidak selalu sama satu dan lainnya, tergantung pada subyek (pemilik) tanahnya. Pemilik tanah yang merupakan BUMN biasanya mengajukan persyaratan-persyaratan tersendiri dalam pelaksanaan transaksi B.O.T. ini membuat pelaksanaannya lebih rumit bila dibandingkan dengan transaksi B.O.T yang pemilik tanahnya adalah pihak swasta atau perorangan. Melihat perkembangan konsep B.O.T pada perusahaan property akhir-akhir ini, perlu dibuat suatu peraturan khusus yang mengatur mengenai hal ini paling tidak dalam menentukan klausula-klausula yang wajib ada dalam setiap perjanjian B.O.T demi melindungi kepentingan kedua pihak yang melakukan perjanjian."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1993
S20767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stanislaus Atalim
"Sukses ekonomi Indonesia yang berkesinambungan menuju akhir abad ini, antara lain karena promosi industri tertentu yang memberikan nilai tambah yang tinggi. Strategi ini tentu memerlukan alokasi sumberdaya secara efisien, termasuk sumberdaya energi.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diberi wewenang dalam pengelolaan dan pengusahaan terpadu minyak, gas, dan panas bumi, Pertamina selain memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan, juga berfungsi sebagai "agent of development".
Sebagai sumber devisa dan sumber energi, peranan minyak, gas, dan panas bumi telah terbukti selama PJPT I, walaupun ekspor nonmigas juga menunjukkan peningkatan. Peranan ini tetap diharapkan pada PJPT II.
Minyak, gas dan panas bumi merupakan sumberdaya alam yang sangat strategis, pengelolaannya berdasarkan ketentuan Undang-undang Dasar 1945, pasal 33 ayat 2 dan 3. Dalam rangka pelaksanaannya telah diundangkan Undangundang No. 44/Prp. tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Pelaksanaan selanjutnya dituangkan dalam Undang - undang No. 8/1971 tentang Pendirian Pertamina, dengan tujuan perusahaan adalah membangun dan melaksanakan pengusahaan minyak dan gas bumi dalam arti seluas-luasnya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dan negara serta menciptakan Ketahanan Nasional.
Dalam kondisi nyata, antara Pertamina dan perusahaan swasta sebagai partner kerja, hubungan kerjasama dituangkan dalam kontrak, satu diantaranya adalah kontrak bantuan teknik, yang bertujuan meningkatkan produksi dari sumur-sumur tua dengan teknologi canggih.
Rumusan kontrak bantuan teknik yang telah disiapkan oleh Pertamina sangat menguntungkan pihak Indonesia. Karena selain ketentuan arbitrase, maka hukum yang dipilih dan forum Pengadilan yang dipilih adalah Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mir`Atul Latifah
"Skripsi ini membahas mengenai permasalahan perubahan regulasi terhadap perjanjian yang merupakan keadaan memaksa bagi pelaksanaan prestasi dari perjanjian. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu penelitian yuridis-normatif dengan menggunakan data sekunder melalui studi dokumen dan penelitian ini bersifat deskriptif-analitis.
Berdasarkan analisis dalam pembahasan, perubahan regulasi yang dijadikan dasar pembelaan oleh Tergugat atau Pemerintah Kabupaten Batang atas Perjanjian Kerjasama Peningkatan dan Pengelolaan Pangkalan Barang di Kabupaten Batang telah menyebabkan pelaksanaan prestasi menurut perjanjian menjadi tidak mungkin secara hukum. Dengan demikian, pihak Penggugat yaitu CV. Usaha Putra Indonesia tidak dapat menuntut pertanggungjawaban atas ganti rugi terhadap ketidakterlaksanaan dan pemutusan perjanjian.

This minithesis analyzes the issues arising from the change of regulation and its impacts to the existing contract. Under such circumstances caused by the change of regulation which then qualified as force majeur, it is used for the Respondent to defend himself from the compensation suits due to the loss of profits and other damages. This minithesis is written using research method of legal-normative research approach and secondary datas through literature study which then this minithesis is classified as descriptive-analitical research.
Based on the analysis, the change of regulation affecting the contract of improvement and operation of cargo base in the Regency of Batang, had become the Respondent ground to defend himself from the accusation of breach of contract as accused by the Plaintiff, CV. Usaha Putra Indonesia. Such ground of force majeur had made the performance of the contract become legally imposibble due to the change of regulation which prohibits the collection of retribution in cargo base by the contractor. Therefore, the Plaintiff was no longer be able to claim for compensation of the loss of profits and damages due to the impossibility of performing the contract and the contract had become annulled.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S52974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Duxbury, Robert
London: Thomson Reuters, 2011
346.02 DUX c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harris, Donald
WAshington: Cambridge University Press, 2005
346.02 HAR r (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robert Upex
London: Sweet & Maxwell, 1995
346.02 UPE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harris, Donald
London: Weidenfeld and Nicolson, 1988
346.022 HAR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
St. Paul: West Publishing, 1996
346.022 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>