Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Nyoman Merdana
"Kinerja suatu struktur pada dasarnya dinilai dengan dua kriteria yaitu dari segi kekuatan, dan kekakuan. Pada bangunan yang peka terhadap displasemen maka kriteria kekakuan ini menjadi faktor penentu dalam hal kinerja struktur tersebut. Tulisan ini membahas tentang perilaku hubungan Beban-Displasemen pada balok beton mutu tinggi dengan Kelangsingan Sedang akibat beban statis dengan menggunakan kekuatan beton f'c=70,83MPa dan bajafy=442,6MPa.
Hasil penelitian ini dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti lain serta prediksi secara teoritis. Hubungan Beban vs Displasemen untuk beton mutu tinggi secara fcwalitiv tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan beton normal, terutama untuk balok dengan rasio a/d=2,5 dan 3,0. Kedua balok tersebut memperlihatkan perilaku yang getas saat keruntuhan yang mana ditunjukkan dengan displasemen yang relatif kecil. Perilaku hubungan Beban vs Displasemen mendekati prediksi displasemen teoritis untuk kondisi beban sampai dengan beban runtuh, Balok dengan rasio a/d<5,0, untuk beton mutu tinggi memberikan keruntuhan yang dapat dikategorikan sebagai keruntuhan Geser Lentur
Kata Kunci: Beton Mutu Tinggi, Displacement, Moderate selenderness

Generally, there are two criterions for assessment of the structural performance, those are strength, and rigidity which often related to deflection. In a building that is sensitive due to displacement, the rigidity criterion becomes significant in assessments of performance of the structures. It is often the deflection criterion becoming imperative in designing stages. This article discuses about the behavior of Load Vs Displacement relationship of intermediate slenderness high strength concrete beams due to static loading having concrete strength of70,83MPa and steel of442,6MPa.
The results of the research is compared to either other research results and prediction theoretically. Qualitatively, the load Vs deflection relationship of intermediate slender high strength concrete and normal strength concrete beam are the same, especially for beam with ratio a/d=2,5 and 3,0. Both of the beams exhibit brittle failure mode which have relatively small displacement at failure. The behavior of load Vs deflection relationship has good agreement with prediction theoretically up to collapse load. High strength concrete beam having ratio a/d<5,0 gives Flexural Shear cracks failure.
"
2004
JUTE-XVIII-2-Juni 2004-63
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sawitri
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S34393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Hartono
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun belakangan ini, banyak dilakukan pembangunan
prasarana-prasarana fisik , dimana sebagian besar konstruksi-konstruksi ini
menggunakan material dari beton. Hal ini dilakukan karena beton memiliki
sifat-sifat tahan Iama, mudah dalam pengerjaan, perawatan serta mampu
memikul beban yang cukup besar.
Peningkatan jumlah pemakaian beton ini tentu saja berakibat
dituntutnya efisiensi dalam pemakaian beton itu sendiri. Efisiensi ini dapat
dilakukan dengan mengurangi dimensi dari beton dan meningkatkan mutu dari
beton.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dari beton mutu
sedang dengan jalan memberikan suatu bahan tambah dari jenis polimer
yakni : Poli Vinil Asetat. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan mutu
terjadi, maka dilakukan serangkaian uji coba terhadap Kuat Tekan, Kuat
Tarik Belah, Kuat Tarik Lentur dan pengujian terhadap hubungan Tegangan-
Regangan. Pemberian Poli Vinil Asetat ini dilakukan sebagai presentase dari
berat semen yaitu sebesar : 0 % ,1% , 2 % , 3 % , 4 % dan 5 %.

"
1996
S34636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triaksono Hadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jermanto Setia Kurniawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Jazid
"Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul didalam praktek dilapangan pada pebuatan beton, khususnya beton mutu tinggi ( dengan kekuatan tekan diatas 40 Mpa), salah satu diantaranya adalah usaha untuk mengatasi masalah slump loss.
Pada pembualan beton mutu tinggi biasanya untuk alasan ekonomis digunakan bahan-bahan tambahan mineral lain yang bersifat sebagai Suplementary Cementing Material (SCM), dimana pemakaian bahan ini bermaksud untuk dapat meningkatkan performa dari beton, baik pada fase platis maupun fase keras.
Pada pembuatan beton mutu tinggi, umumnya digunakan rasio air-semen (w/c) yang relalif rendah sehingga tingkat kelecakan beton akan rendah pula, maka untuk mengatasinya diperlukan bahan tambahan kimia yang termasuk dalam jenis WRA, untuk meningkatkan kelecakannya.
Dari suatu penelitian dilaporkan bahwa pemakaian WRA terutama jenis superplastricizer akan menyebabkan slump loss yang lebih besar pada campuran beton. Sehingga perlu diadakan suatu penelitian mengenai pengaruh penambahan bahan ini pada sifat-sifat beton (fresh dan Hardened concrete) tersebut.
Suatu hasil penelitian melaporkan bahwa kekuatan tekan beton sangat dipengaruhi oleh pernilihan rasio air-semen (w/c) untuk beton mutu rendah dan sedang, sedangkan untuk beton mutu tinggi ada faktor lain yang mempengaruhi pemilihan rasio w/c untuk menghasilkan mutu yang dinginkan, yaitu: rasio agregat-semen (A/C), tingkat kelecakan yang diinginkan, type dan ukuran agregat. Sedangkan Faktor utama yang mempengaruhi workabilitas atau kelecakan beton adalah kandungan air dalam campuran. parameter lain yang mempengaruhi workabilitas adalah :
a. ukuran agregat maksimum yang digunakan.
b. gradasi agregat yang digunakan (single grading maupun combined grading).
c. textur dan bentuk dari agregat(kekasaran permukaan dan bentuk granular atau crushed granite stone, serta
d. proporsi campuran yang digunakan.
Pada penelitian ini digunakan bahan SCM pozzofume dengan prosentase tertentu serta bahan kimia WRA Sikament NN dan Platiment VZ dengan prosentase tertentu pula untuk mendapatkan target slump sebesar 20 ± 2. Diharapkan pengamatan terhadap perilaku slump dan kekuatan tekannya akibat interaksi bahan-bahan tersebut, diperoleh suatu campuran beton yang memiliki kecepatan slump loss yang terjadi relatif kecil dan kekuatan tekan yang tlnggi. Maka digunakan rasio air semen 0,32 dan prosentase kombinasi agregat S/A =40 % dan 50%, serta A/C = 3,5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>