Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171665 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria A. Wijaya Rini
"Faktor-faktor sosial demografis dan psikososial yang berpenguruh pada praktik kesehatan ibu hamil di Amerika Serikai ditinjau kembali, sebagai dasar untuk melihat implikasinya pada primigravida di Indonesia selama trimester kedua. Faktor-faktor sosial demografis meliputi ras, usia, pendidikan, don status sosial ekonomi. Faktor-faktor psikososial mencakup dukungan sosial, motivasi, dan stres. Tiga belas jurnal kesehatan dan keperawatan di Amerika Serikat dikaji. Hasilnya menunjukkan bahwa, dengan mengabaikan ras, selama kehamilan wanita di Amerika Serikat melakukan penyesuaian terhadap praktik kesehatannya. Diantara beberapa kelompok budaya di Amerika Serikat, faktor-faktor sosial demografis berpengaruh pada perbedaan praktik kesehatan ibu. Status sosial ekonomi dan dukungan sosial merupakan faktor penentu kuat pada praktik kesehatan ibu. Penelitian menunjukkan ketidaksesuaian hasil yang berkaitan dengan pengaruh stres dan motivasi pada praktik kesehatan ibu.

The sociodemographic and psychosocial factors that have an impact on the maternal health practices during pregnancy among United States population were reviewed, as a base to the implication for Indonesian primigravidas during the second trimester. The sociodemographic factors included race, age, education, and socioeconomic status. The psychosocial factors included social support, motivation, and stress. Thirteen reviews from nursing and health journals in ere examined. The results indicated that adjustments to maternal health practices have been made during the pregnancy regardless of race. Some sociodemographic factors impact differently among the cultures. Socioeconomic ig predictor of the maternal health practice as well as social support. There are inconsistent findings regarding the impact of stress and motivation on maternal health practices."
1997
JJKI-I-1-Jan1997-24
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitta Diani Fichara
"Kehamilan remaja merupakan masalah yang sangat krusial terjadi pada masyarakat perkotaan. Karya ilmiah ini disusun untuk melaporkan asuhan keperawatan pada klien dengan kehamilan pada usia remaja dari periode antenatal hingga postnatal. Berbagai masalah keperawatan yang ditemukan pada Klien 17th pada masa antenatal kesiapan meningkatkan nutrisi, kesiapan meningkatkan kehamilan ndash; persalinan, dan resiko ketidakmampuan menjadi orang tua, masa intranatal ansietas, kesiapan meningkatkan persalinan, dan nyeri persalinan hingga postnatal interupsi ASI dan resiko ketidakmampuan menjadi orang tua. Interupsi ASI merupakan masalah yang paling menonjol pada klien. Implementasi yang dilakukan untuk masalah tersebut adalah dengan melakukan perawatan payudara meliputi pemijatan payudara, dan memerah ASI. Evaluasi dari tindakan tersebut adalah klien mampu memberikan kembali ASI dari kedua payudara.

Adolescent pregnancy is a very crucial problem occurs in urban communities. This report aimed to analyze nursing care to clients with adolescent pregnancy from prenatal to postpartum period. Various nursing problems found in Mrs. W age of 17th during prenatal period readiness for enhanched nutrition, readiness for enhanched childbearing process, and risk for impaired parenting, intranatal anxiety, readiness for enhanched childbearing process, and pain labor until postpartum interrupted breastfeeding, risk for infection, and risk for impaired parenting. Interrupted breastfeeding is the most dominant problem for Client. The implementation for this problem is breastcare. Evaluation from that implementation is Client become able to breastfeeding. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sami Astuti
"Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang mempunyai berat lahir < 2500 gram. BBLR dapat disebabkan karena lahir premature, Intrauterine Growth Restriction (IUGR) ataupun karena kedua faktor tersebut. Kehamilan di usia < 20 tahun merupakan faktor risiko terjadinya BBLR hal ini disebabkan karena akan terjadi kompetisi zat gizi antara janin dan ibunya yang masih mengalami pertumbuhan. Penyebab lain adalah pada umumnya remaja mengawali kehamilannya dengan status gizi kurang baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara IMT sebelum hamil, tinggi badan, status anemia, konsumsi TTD, frekuensi ANC dan statuss sosial ekonomi dengan BBLR serta faktor dominan mempengaruhi kejadian BBLR pada ibu hamil remaja. Desain penelitian menggunakan nested case-control study. Sampel sebanyak 44 ibu remaja yang terdiri dari 11 ibu remaja yang melahirkan BBLR sebagai kelompok kasus dan 33 ibu remaja yang melahirkan normal sebagai kontrol.
Hasil penelitian ini didapatkan prevalensi anemia 54,5% dan frekuensi ANC berhubungan dengan kejadian BBLR tanpa melihat kapan dilakukan. Tetapi penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa penambahan berat badan yang adekuat adalah faktor dominan kejadian BBLR. Untuk menurunkan risiko BBLR diharapkan pemerintah membuat acuan ANC khusus untuk ibu hamil remaja dan membuat program perbaikan gizi remaja untuk memutus rantai masalah gizi dalam siklus kehidupan.

Low birth weight (LBW) is defined as a birth weight of a liveborn infant of less than 2,500 grams. It can be caused by preterm birth, Intrauterine Growth Rectriction (IUGR) or combination of both. Pregnancy at age less than 20 years is a risk factor of LBW because competition will occur between the nutrients the fetus and mother who are still experiencing growth. Other causes are generally teenagers began her pregnancy with less good nutritional status.
The purpose of this research is to know the relationship between the IMT before conceiving, height, anaemic status, consumption of TTD, the frequency of the ANC and socioeconomic status with LBW as well as dominant factor influencing the incidence of LBW on pregnant teens. Design research using a nested case-control study. Sample as many as 44 mother consists of 11 teenage mothers who gave birth to LBW as the case group and 33 teenage mothers who gave birth to normal as control.
Results of this study found the prevalence of anaemia 54.5% and the frequency of the ANC is associated with LBW incidence regardless of when it done. But this study was not able to prove that adequate weight gain is the dominant factor of LBW. To reduce the risk of Low Birth Weight, the government are expected to make a special ANC reference for pregnant teens and teen nutrition improvement program to break the chain of nutritional problems in the cycle of life.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kondisi psikososial pada kehamilan menyangkut kondisi psikologis, kondisi sosial budaya, dan kondisi psikososial yang terjadi pada ibu primigravida. Masalah psikososial dapat diartikan setiap perubahan dalam kehidupan individu baik yang bersifat psikologis maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik dan dianggap berpotensi cukup besar sebagai faktor terjadinya gangguan kesehatan atau gangguan jiwa secara nyata (Depkes RI, 1995). Primigravida adalah kehamilan pertama (Donald, 1991). Latar belakang penelitian ini adalah ditemukannya fenomena di masyarakat bahwa ibu hamil sering mengalami pembahan perilaku, seperti ngidam, atau keinginan yang timbul saat hamil dan adanya pantangan terhadap beberapa jenis makanan.Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kondisi psikososial ibu primigravida. Metode/ desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan uji statistik tendensi sentral (mean,median dan modus). Hasil penelitian menunjukkan 80% Ibu hamil berpendidikan sekolah menengah dan 7% perguruan tinggi. Usia ibu 53% antara 21- 25 tahun dan 27% kurang dari 20 tahun. Seluruh responden menyatakan memerlukan dorongan semangat dari suami dan keluarga, senang dengan kehamilannya dan gerakan janin yang dikandungnya, semakin dicintai suami, membicarakan masa depan keluarga dengan suami, dan membutuhkan bantuan petugas kesehatan serta mempersiapkan persalinan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5248
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Azizah, examiner
"[ABSTRAK
Tujuan: Mengetahui gambaran keluhan subjektif selama kehamilan pada populasi di Indonesia, khususnya Jakarta.
Metode: Wanita hamil yang datang ke poliklinik obstetri RSUPN Cipto Mangunkusumo dan RS Fatmawati (n=956), diberikan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai karakteristik dan keluhan subjektif. Sebaran keluhan subjektif selama kehamilan dideskripsikan berdasarkan umur, paritas, pendidikan, sosial ekonomi, keinginan hamil dan riwayat infertilitas.
Hasil: Mual adalah keluhan terbanyak selama trimester pertama (57,5%) dan trimester dua (33,5%), sementara kontraksi (69,3%), nyeri punggung (68,7%) terutama terjadi pada trimester tiga. Terdapat hubungan bermakna antara umur dengan keluhan mual, muntah dan keputihan.Terdapat hubungan bermakna antara paritas dengan keluhan mual, muntah, konstipasi, keputihan dan kontraksi.Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan keluhan mual, muntah, heartburn, hemoroid, keputihan, nyeri punggung dan disfungsi simfisis pubis.Terdapat hubungan bermakna antara tingkat sosial ekonomi dengan keluhan mual, konstipasi, nyeri punggung, disfungsi simfisis pubis dan kontraksi.Terdapat hubungan bermakna antara keinginan hamil dengan keluhan nyeri punggung dan edema tungkai.Terdapat hubungan bermakna antara riwayat infertilitas dengan keluhan nyeri punggung, disfungsi simfisis pubis dan kontraksi.
Kesimpulan: Keluhan utama pada trimester pertama dan dua adalah mual, sementara pada trimester 3 adalah kontraksi. Faktor-faktor seperti umur, paritas, pendidikan, sosial ekonomi, keinginan hamil dan riwayat infertilitas, mempengaruhi sebaran keluhan subjektif selama kehamilan.ABSTRACT Objective: To obtain a description of subjective complaints during pregnancy in the population in Indonesia, especially Jakarta.
Methods: Pregnant women who visited obstetric clinic of Cipto Mangunkusumo and Fatmawati Hospital (n = 956), answered questionnaire containing questions about the characteristics and subjective symptoms. Distribution of subjective symptoms during pregnancy was described based on age, parity, education, socioeconomic status, pregnant desire and history of infertility.
Results: Nausea was the main symptom during first trimester (57,5%) and second trimester (33,5%) of pregnancy, while contraction (69,3%) and backpain (68,7%) were main symptoms during third trimester. There were significant relationships between maternal age and symptoms of nausea, vomiting and vaginal discharge. There were significant relationship between parity and complaints of nausea, vomiting, constipation, vaginal discharge and contraction. There were significant relationship between educational level and complaints of nausea, vomiting, heartburn, hemorrhoid, vaginal discharge, back pain and symphysis pubis dysfunction. There were significant relationship between socioeconomic level with complaints of nausea, constipation, back pain, symphysis pubis dysfunction and contraction. There were significant relationship between pregnant desire and complaints of back pain and extremities edema. There were significant relationship between history of infertility and complaints of back pain, symphysis pubis dysfunction and contraction.
Conclusions: The main symptoms during the first and second trimester was nausea, while the one during the third trimester was contraction. Factors such as age, parity, educational level, socioeconomic status, pregnant desire and history of infertility, affected the distribution of subjective symptoms during pregnancy., Objective: To obtain a description of subjective complaints during pregnancy in the population in Indonesia, especially Jakarta.
Methods: Pregnant women who visited obstetric clinic of Cipto Mangunkusumo and Fatmawati Hospital (n = 956), answered questionnaire containing questions about the characteristics and subjective symptoms. Distribution of subjective symptoms during pregnancy was described based on age, parity, education, socioeconomic status, pregnant desire and history of infertility.
Results: Nausea was the main symptom during first trimester (57,5%) and second trimester (33,5%) of pregnancy, while contraction (69,3%) and backpain (68,7%) were main symptoms during third trimester. There were significant relationships between maternal age and symptoms of nausea, vomiting and vaginal discharge. There were significant relationship between parity and complaints of nausea, vomiting, constipation, vaginal discharge and contraction. There were significant relationship between educational level and complaints of nausea, vomiting, heartburn, hemorrhoid, vaginal discharge, back pain and symphysis pubis dysfunction. There were significant relationship between socioeconomic level with complaints of nausea, constipation, back pain, symphysis pubis dysfunction and contraction. There were significant relationship between pregnant desire and complaints of back pain and extremities edema. There were significant relationship between history of infertility and complaints of back pain, symphysis pubis dysfunction and contraction.
Conclusions: The main symptoms during the first and second trimester was nausea, while the one during the third trimester was contraction. Factors such as age, parity, educational level, socioeconomic status, pregnant desire and history of infertility, affected the distribution of subjective symptoms during pregnancy.]"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Ferdy Malonda
"Hasil penulisan yang dikemukakan dalam disertasi ini, tersusun berdasarkan penelitian tentang kebudayaan dan perilaku reproduksi masa bumilincalin (ibu hamil, bersalin, dan pascasalin) masyarakat; terfokus pada pengaruh faktor-faktor sosial-budaya reproduksi dan faktor-faktor sosial lainnya terhadap para ibu hamil mengalami gangguan emosi (dalam ansietas) dan fisik, yang mempersulit persalinan, serta kondisi pascasalin mereka berdasarkan kondisi faktor-faktor tersebut.
Penelitian ini telah dilakukan di Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat sejak awal tahun 1996 sampai awal tahun 1997, dilanjutkan secara formal terjadual (berkesinambungan) mulai awal bulan September tahun 1998 sampai bulan Juni tahun 1999.
Penelitian ini didasarkan pada bagan kerangka berpikir, sebagai arah kajian yang dibentuk penulis; yang dipengaruhi beberapa pandangan teori yaitu 1) pandangan teoritis Stres Interaktif, dari Charles 1. Sheridan dan Sally A. Radmacher, 2) proposisi Perubahan Dalam Interaksi Sistem Budaya dan Sistem Medis, dari Paul D. Benjamin, 3) proposisi Hubungan antara Harapan-harapan Budaya Reproduksi dengan Ansietas Para Ibu Hamil dan Gangguan Persalinan, dari Margaret Mead, 4) pandangan teoritis antropologi tentang Hubungan Antara Uterus yang Bersifat Negatif dengan Kondisi Emosi Para Wanita Hamil Yang Terganggu, dari Emily Martin, dan 5) pendirian teori secara antropologi tentang Stresstres Akibat Peranan dan Nilai Yang Bersumber dari Sistem-sistem Sosial-Budaya, dari A.F.C. Wallace.
Penelitian dilakukan dengan mengutamakan penggunaan metode kualitatif, dibantu dengan metode kuantitatif untuk memvalidasi data (dalam uji analisis Ylsq dan analisis diskriminan). Sasaran pengumpulan data yaitu para informan umum (sebagai tokoh-tokoh masyarakat dan para ibu yang telah pernah bersalin), serta para informan khusus (para ibu) yang sedang menjalani masa bumilincalin.
Hasil penelitian ini sebagai berikut:
Pertama. Secara umum warga masyarakat Sunda Sumedang memadukan pengetahuan budaya reproduksi / kedokteran moderen dengan pengetahuan budaya reproduksi tradisional atau etno-obstetri Sunda, dalam kepentingan kesehatan bumilincalin; sungguhpun, memang belum semua warga masyarakat setempat sekaligus memanfaatkan pengetahuan moderen tersebut sampai tahap persalinan. Bagian terbesar warga masyarakat setempat masih mementingkan paraji (dukun bersalin) dalam kepentingan penanganan persalinan, berdasarkan peran secara bio-psiko-sosio-budayanya (masa bumilincalin).
Kedua. Para ibu yang ditemukan memiliki kondisi fisik sehat yang juga tidak mengalami hariwang (ansietas) saat hamil, tidak mengalami kesulitan ngajuru (bersalin), dan memiliki kondisi emosi serta fisik sehat saat pascasalin; karena berdasarkan kondisi segi-segi positif faktor-faktor sosial budaya reproduksi serta faktor-faktor sosial lainnya, seperti: (a) memiliki pandangan ada kebebasan dan ketenteraman tinggal di desa sendiri, terikat secara sosial-budaya dan memiliki rasa diri berharga; termasuk memiliki pandangan hidup (premis), yaitu kehamilan merupakan suatu kewajiban yang harus diterima menurut keinginan Tuhan dan berkaitan dengan pemberianNya akan kesuburan bisa hamil; kesulitan bersalin harus diatasi sebagaimana seorang wanita harus menjalani kodrat; sebagai wanita ingin merasakan bagaimana pengalaman sebagai bagian hidup dalam hal hamil/bersalin; dan tidak takut hamil / bersalin, berdasarkan pandangan ibu kandung mengalami hal yang sama (berdasarkan pandangan semua wanita harus hamil dan harus menerima / mengatasi kehamilan dan persalinannya); (b) memiliki hubungan yang serasi dengan suami / keluarga suami; (c) adanya kebiasaan pengaturan keuangan keluarga yang longgar, dan tidak tergantung secara penuh kepada suami; (d) mematuhi semua anjuran dan larangan makanan, anjuran gerak dan latihan fisik, larangan metaforik, dan yang berhubungan dengan kepercayaan lainnya; (e) melaksanakan semua upacara seputar bumillincalin sesuai tradisi asli dan berdasar agama Islam; (f) memfungsikan paraji untuk berbagai kepentingan dari masa hamil, bersalin, dan pascasalin; (g) "mengutamakan" dan memanfaatkan pengetahuan kesehatan moderen dalam fungsi tenaga kesehatan repraduksi moderen; dan (h) sebagai umat Islam sungguh-sungguh pasrah kepada Gusti Allah demi keselamatan dari masa hamil, bersalin, dan pascsalin.
Ketiga. Ada beberapa kelompok faktor sosial budaya dan faktor-faktor sosial lainnya yang mempengaruhi para bumilincalin mengalami hariwang saat hamil dan mengalami kesulitan ngajuru. Hal tersebut dirumuskan sebagai berikut: "Kondisi adanya para ibu saat hamil mengalami hariwang dipengaruhi oleh kelompok faktor PRUBS dan PUHIH"; dan "Kondisi adanya para ibu yang mengalami kesulitan ngajuru dipengaruhi oleh kelompok faktor PRUBS, PUHIH, dan faktor P2". Faktor PRUBS merupakan gabungan faktor, yaitu faktor HPIS (kondisi kepemilikan pengetahuan budaya tentang kritis-tidaknya masa kehamilan dan persalinan), faktor HREN (kondisi kepemilikan pengetahuan dan sikap merencanakan suatu kehamilan), dan faktor HSOS (kondisi wujud perilaku hubungan / pergaulan sosial). Faktor PUHIH merupakan gabungan faktor, yaitu faktor HADIL (kondisi kepemilikan harapan budaya ideal terhadap suatu kehamilan), faktor MKMB (kondisi kepemilikan pengetahuan budaya dan kemampuan maternal dalam mengurus kehamilan dan bayi), dan faktor HUBK (kondisi ikatan hubungan antara pars ibu hamil dengan suami serta keluarga suami). Sedangkan faktor P2 sebagai faktor tunggal yaitu kondisi para ibu mengalami hariwang saat hamil.
Keempat. Para ibu yang telah berpendidikan SLTA sampai perguruan tinggi, dan memiliki status ekonomi baik, cenderung saat hamil mengalami hariwang, serta berprilaku mencari-cari pengobatan / penyembuhan untuk pemeliharaan kehamilan mereka secara berlebihan (tak normal) dengan berpindah-pindah dari satu penyembuh ke penyembuh lainnya (dari bidan ke paraji, ke dokter umum, dan ke dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan); yang kemudian mengalami kesulitan ngajuru."
2001
D231
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Apriyani
"Remaja terutama remaja perempuan merupakan salah satu kelompok yang sangat memperhatikan citra tubuhnya. Seseorang yang tidak puas dengan bentuk tubuhnya cenderung melakukan upaya-upaya untuk mencapai bentuk tubuh yang dianggap ideal. Upaya-upaya tersebut apabila dilakukan dengan cara yang tidak tepat dapat memicu timbulnya eating disorder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan citra tubuh pada mahasiswi S1 Reguler Rumpun Sosial dan Humaniora Universitas Indonesia angkatan 2012-2014 tahun 2015. Pengambilan data dilakukan pada bulan April tahun 2015 dengan menggunakan desain studicross sectional.
Sebanyak 191 mahasiswi menjadi sampel dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner untuk melihat persepsi citra tubuh, perilaku diet, pola makan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, rasa percaya diri, pengaruh keluarga, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh media. Selain itu, dilakukan juga pengukuran antropometri untuk melihat Indeks Massa Tubuh (IMT) responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81,2% mahasiswi mengalami ketidakpuasan bentuk tubuh. Terdapat hubungan bermakna antara IMT (p-value = 0,001), rasa percaya diri (p-value = 0,018), pengaruh keluarga (p-value = 0,040), dan pengaruh teman sebaya (p-value = 0,001) dengan citra tubuh.Mahasiswi yang melakukan diet sebagai upaya untuk mencapai bentuk tubuh ideal disarankan untuk melakukan konsultasi kepada dokter atau ahli gizi agar diet yang dilakukan tepat dan sehat.

Female adolescent is one of the groups who are concern very much about body image. A person who is dissatisfied with her body shape tends to make efforts to achieve the ideal body. Such efforts, if done in an inappropriate way can lead to eating disorders. This study aims to determine factors related to body image at undergraduate female students of Social Science and Humanities Cluster Universitas Indonesia class of 2012-2014 in 2015. The data were collected during April 2015 with cross sectional design study.
A total of 191 female students took part as respondents by completing a questionnaire to determine their perpective of body image, dieting behaviors, eating pattern, physical activity, smoking habits, self-esteem, family influence, peer influence, and media influence. In addition, anthropometric measurements were also conducted to get scores of Body Mass Index (BMI). The study shows that 81,2% female student experiences body shape dissatisfaction. There was a significant association between Body Mass Index (BMI) (p-value = 0,001), self-esteem (p-value = 0,018), family influence (p-value = 0,040), and peer influence (p-value = 0,001) with body image.The researcher suggests female students with intentions of dieting to achieve ideal body shape should consult to doctors or nutritionists beforehand to ensure proper and healthy diet."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nawati
"Kehamilan, persalinan dan lahirnya seorang bayi merupakan peristiwa dan pengalaman penting dalam kehidupan seorang wanita, dan secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan keluarganya. Kehamilan juga bermakna positif dan merupakan fase transisi yang menyenangkan ke tahap baru dalam siklus kehidupannya, namun sebagaimana tahap transisi lain, kehamilan itu dapat pula menimbulkan stress, sehingga respon yang dialami bukan kegembiraan melainkan kekecewaan dan sebagainya.
Kehamilan tidak diinginkan merupakan masalah yang dirasakan berat, yang dapat mempengaruhi kondisi ibu baik fisik maupun mental serta janin yang dikandungnya. Banyak faktor yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini belum adanya gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan alasan ibu tidak menginginkan kehamilannya di Puskesmas Bogor Tengah Tahun 2004. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan alasan ibu tidak menginginkan kehamilan di Puskesmas Bogor Tengah Tahun 2004. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat membuat program penanggulangan pada kehamilan tidak diinginkan serta pencegahannya, khususnya bagi dinas kesehatan terkait.
Penelitian ini jenis kualitatif dan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Informan pada penelitian ini yaitu ibu-ibu yang berkunjung ke Puskesmas Bogor Tengah yang sedang atau pernah mengalami kehamilan tidak diinginkan selama satu tahun terakhir, jumlah informan sebanyak tujuh orang, untuk validitas data agar informasi yang diperoleh valid, dilakukan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa karakteristik informan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan sangat bervariasi dilihat dari umur, pendidikan, pekerjaan, dan jumlah anak. Alasan informan tidak menginginkan kehamilannya pada umumnya mempunyai masalah dengan suarni, ekonomi, penyakit, jumlah anak sudah banyak, kegagalan kontrasepsi, usia sudah tua, anak sudah cukup, dan masih muda.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi Dinas Kesehatan agar meningkatkan kerja sama dengan sektor terkait agar mutu pelayanan pelayanan Keluarga Berencana dan penyuluhan KB lebih berkualitas kepada akseptor, sehingga kehamilan tidak diinginkan yang disebabkan kegagalan kontrasepsi tidak terjadi.

Factors Related to Mother's Reasons For do not Want Pregnancy, in Public Health Centers in Central Bogor, Sub District of Central Bogor , Bogor City Year of 2004Become pregnant and giving birth are important events in woman's life, and indirectly influence family's life. Pregnancy also has positive meaning and a transition phase to new stage in her lifecycle, as other transition, pregnancy also could cause stress, then she experience disappointments not happiness.
Unwanted pregnancy is a difficult situation, which can influence mother condition physically and mentally also to her fetus. There are factors related to unwanted pregnancy.
Problem formulation of this study is "there is no description on factors which related to some reasons why mother does not want pregnancy in health center in Central Bogor year of 2004. Objective of this study is to find out any factors that related to mother's reasons who do not want pregnancy in Public Health Centers in Central Bogor, year of 2004. This study is hoped to establish prevention the unwanted pregnancy program in related Health Office.
This study use qualitative approach and collecting data by in depth interview. Informants of this study are mothers who visit Public Health Centers in Central Bogor who being experience unwanted pregnancy or ever experienced unwanted pregnancy one last year, number of informants are seven, this study using source triangulation in order to provide valid data.
The result of this study shows that characteristics of informants who experienced unwanted pregnancy may vary' by age, education, job, and number of child. Reasons that Informant does not want pregnancy, in general, are relationship problems with her husband, economic diseases, number of children, contraception failure, and too old or too young to have a child.
Based on the results of the study, it is recommend to Health Office to increase the cooperation with related sectors in order to improve quality of service of Family Planning services and information to acceptors, so there is no unwanted pregnancy which caused by contraception failures.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandiar Nur Isdiaty
"Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan responden penelitian berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III (p= 0,135; α= 0,05). Peneliti memberikan rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilan dengan baik.
Knowledge of Obstetric Danger Signs and Pregnancy Caring Behaviors among Third Semester Pregnant Women. Obstetric complications have been known as one of the causes of high maternal mortality rate. Women knowledge in recognizing danger signs can be one of the determinations of pregnancy caring behaviors in preventing further complications. This study aimed to determine the relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women. This study applied a descriptive correlative design with cross sectional approach. Consecutive sampling used as sampling technique. Samples of this study were 96 third trimester pregnant women who attended antenatal care in two community health care centers. This study showed that there was no statistically significant relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behaviors among third trimester pregnant women (p= 0.135; α= 0.05). This study recommends that health care professional should motivate pregnant women to take a care of their pregnancy."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riadinni Alita
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu AKI dan komplikasi merupakan permasalahan dimasa perinatal yang disebabkan kondisi ibu hamil maladaptif selama kehamilan. Diperlukan terapi selama trimester III untuk meningkatkan kenyamanan kehamilan. Tujuan riset ini untuk menguji pengaruh self hypnosis terhadap penurunan ketidaknyamanan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini merupakan randomized clinical trial dengan penentuan kelompok intervensi dan kontrol menggunakan randomisasi blok. Sampel penelitian berjumlah 66 responden, terdiri dari 33 responden sebagai kelompok intervensi yang diberikan self hypnosis selama dua minggu dan 33 responden sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Maternal Physical Discomfort Scale MPDS dan Prenatal Self- Evaluation Questionnaire PSEQ-II . Hasil penelitin menunjukkan penurunan rerata ketidaknyamanan kehamilan setelah self hypnosis pada kelompok intervensi p=0,001; ?=0,05 . Penelitian ini merekomendasikan instrumen MPDS untuk mengukur ketidaknyamanan kehamilan dan self hypnosis dapat dikombinasikan dengan intervensi lain yang meningkatkan kenyamanan selama kehamilan
Maternal death and complication are problems during perinatal period caused by women rsquo s maladaptive conditions during pregnancy. Treatment is required during third trimester to increase pregnancy comfort. This research aimed to assess self hypnosisto decrease discomfort during third trimester. This randomized control trial applied randomization block for differenting both treatment and control groups. Total sample were 66 respondents, which involved 33 treatment group who received self hypnotherapyin two weeks and 33 respondents as the control group. Instrument utilised were Maternal Physical Discomfort Scale MPDS and Prenatal Self Evaluation Questioner PSEQ II Indonesian Version. There are decrease of pregnancy discomfort after self hypnosis intervention p 0,001 0,05 . This finding recommends utilisation of MPDS Indonesian Version for to assess pregnancy discomfort and propose self hypnosis which combined with other interventions to increase comfort during pregnancy. "
Depok: 2018
T49251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>