"Prajurit yang menjadi korban dalam tugas operasifpertempuran dengan akibat kehilangan atau
cacat pada bagian tubuhnya mengalarni stres yang cukup berat. Kecemasan pada prajurit yang
nengalami cedera apabila tidak ditangani dengan sungguh-sungguh dan profesional dapat
Jerlanjut pada gangguan jiwa yang Iebih berat . Dengan adanya respon psikologis berupa
zecemasan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor apa sajakah yang
nempengaruhi iingkat kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang
nempengaruhi tingkat kecemasan pada prajurit korban tempur di wilayah kelja Kodam Jaya.
desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dan cara pengambilan sampel dengan total
sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2004 dengan jumlah responden 36
rang. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner yang mencakup variabel umur,
endidikan, suport sistem, mekanisme koping, dan tingkat kecemasan. Hasil penelitian
idapatkan bahwa masih ada responden yang mengalami cemas berat-panik scbanyak 14
asponden (38,9 %). Sedangkan yang paling berpengaruh terhadap tingkat kecemasan adalah
ekanisme koping (p value = 0,003). Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat diberikan
dalah meningkatkan mekanisme koping pada prajurit korban tempur yang cedera clengan
lemberikan bimbingan, motivasi dan arahan. Untuk peneliti selanjutnya dapat menggali Iebih
njut faktor Iain yang mempengaruhi tingkat kecemasan dengan jumlah sampel yang Iebih besar
hingga dapat digeneralisasikan."