Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61056 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Turnomo Rahardjo
"Studi ini diharapkan bisa memberikan penjetasan tentang bagaimana setiap orang dari dua kelompok etnis yang berbeda dapat menegosiasikan identitas kultural mereka daiam sebuah ruang sosial yang memungkinkan mereka bertemu, berkomunikasi, dan saling mempengaruhi. Dengan pendekatan fenomenologi. Studi ini mengkomhinasikan metodologi guna memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena yang dikaji. Model triangulasi yang dipakai adalah the dominant-less dominant design, yaitu paradigma dominan (interpretij) dilengkapi satu komponen kecil paradigma alternatif (positivisme). Studi menghasilkan konstruksi bangunan komunikasi yang memungkinkan kedua kelompok etnis menjalin interaksi yang setara sebagai hasil dari negosiasi identitas kultural."
2004
TJPI-III-2-MeiAugust2004-97
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Turnomo Rahardjo
"Konflik yang terjadi berulangkali di Indonesia menjadi satu pertanda bahwa situasi mindless masih mewarnai komunikasi antaretnis yang berlangsung selama ini. Setiap individu dari kelompok yang berbeda bersikap reaktif daripada proaktif, dan menginterpretasikan perilaku orang dari kelompok lain berdasarkan perspektif kelompoknya. Dalam situasi komunikasi yang terpolarisasi maka penghargaan terhadap keberadaan masing-masing kelompok cenderung rendah.
Keberadaan warga etnis Cina di Indonesia hingga sekarang masih menjadi masalah. Di kalangan masyarakat etnis non Cina masih berkembang pandangan yang tidak menguntungkan terhadap keberadaan etnis Cina. Warga etnis Cina juga sering menjadi sasaran kekerasan dalam hampir setiap kerusuhan sosial yang terjadi.
Studi ini memiliki relevansi penting dalam konteks masyarakat Indonesia yang multikultur secara demografis maupun sosiologis, karena studi ini berharap dapat memberikan penjelasan tentang bagaimana setiap individu dari kelompok etnis Cina dan etnis Jawa menegosiasikan identitas kultural mereka dalam sebuah ruang sosial. Disamping itu, studi juga berharap bisa mengkonstruksikan bangunan komunikasi antarbudaya yang memungkinkan warga dari kedua kelompok etnis bisa menciptakan relasi yang setara sebagai hasil dari negosiasi identitas diantara mereka.
Landasan teoritik dari studi ini adalah genre interpretif, yaitu pemikiran yang berusaha menemukan makna dari suatu tindakan dan teks. Sejalan dengan pemikiran genre interpretif, maka studi ini juga merujuk pada gagasan fenomenologi sebagai basis berpikir dalam studi ini. Fenomenologi merupakan studi tentang pengetahuan yang berasal dari kesadaran. Asumsi utama dari fenomenologi adalah bahwa orang secara aktif akan menginterpretasikan pengalaman mereka dengan memberikan makna terhadap apa yang mereka lihat. Penelitian ini menerapkan prinsip triangulasi dengan mengkombinasikan metoda kuantitatif (survei) dengan metoda kualitatif (fenomenologi). Dalam pelaksanaannya, studi ini menerapkan model triangulasi: the dominant-less dominant design, menggunakan paradigma dominan (interpretif) dan dilengkapi dengan satu komponen kecil dari paradigma alternatif (positivisme). Studi ini dilaksanakan di wilayah Sudiroprajan Solo, sebuah kawasan permukiman yang memungkinkan setiap individu dari kedua kelompok etnis bisa berkomunikasi dalam intensitas yang tinggi.
Hasil studi ini memperlihatkan bahwa warga kedua kelompok etnis di wilayah penelitian mampu menciptakan situasi komunikasi yang mindful, karena mereka memiliki kompetensi komunikasi antarbudaya yang memadai, yaitu kemampuan mengintegrasikan motivasi, pengetahuan, dan kecakapan untuk bisa berkomunikasi secara layak, efektif, dan memuaskan. Bangunan komunikasi antarbudaya yang dapat dikonstruksikan di wilayah penelitian adalah bangunan multikulturalisme yang karakteristiknya terlihat dari kemampuan warga kedua kelompok dalam memberi apresiasi terhadap perbedaan-perbedaan kultural yang ada. Namun demikian, bangunan multikulturalisme ini bertentangan dengan konsep bangsa Indonesia yang menekankan pada model indigenous. Konstruksi model yang lebih dekat dengan moto: `Bhinneka Tunggal lka' (Unity in Diversity) adalah Budaya Ketiga (Third-Culture), yaitu integrasi yang terjadi antara dua kelompok atau lebih ke dalam sebuah kelompok baru.
Implikasi dari hasil studi ini adalah bangunan atau model yang menjelaskan tentang komunikasi antarbudaya yang mindful masih sebatas menawarkan gagasan yang berkaitan dengan persoalan komunikasi, dalam arti bagaimana mengintegrasikan faktor motivasi, pengetahuan, dan kecakapan agar bisa berkomunikasi secara layak, efeklif, dan memuaskan. Berdasarkan studi yang dilakukan, maka cakupan teoritis (theoritical scope) dari bangunan tentang komunikasi antarbudaya yang mindful perlu diperluas dengan memasukkan faktor setting atau lingkungan permukiman dan faktor sosial-ekonomi penduduk sebagai faktor yang dapat memberi kontribusi terciptanya situasi komunikasi yang mindful."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
D577
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turnomo Rahardjo
"Studi ini diharapkan bisa memberikan penjelasan tentang bagaimana setiap orang dari dua kelompok etnis yang berbeda dapat mengegosiasikan identitas kultural mereka dalam sebuah ruang sosial yang memungkinkan mereka bertemu, berkomunikasi dan saling mempengaruhi. Dengan pendekatan fenomenologi, studi ini mengkombinasikan metodologi guna memeperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena yang dikaji. Model triangulasi yang dipakai adalah the dominant-less dominant design, yaitu paradigma dominan (interpretif) dilengkai satu komponen kecil paradigma alternatif (positivisme). Studi menghasilkan konstruksi bangunan komunikasi yang memungkinkan kedua kelompok etnis menjalin komunikasi yang memungkinkan kedua kelompok etnis menjalin interaksi yang setara sebagai hasil dari negosiasi identitias kultural."
2004
JPIN-III-2-MeiAugust2004-97
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Astranivari
"Adanya merger vertikal anlara PT lndosat Tbk dengan Satelindo dan IM3 menimbulkan implikasi berupa berubahnya fokus bisnis yang semula telekomunikasi layanan internasional menjadi fokus bisnis selular. Selain itu dengan adanya divestasi PT lndosat kemudian berubah status dari BUMN menjadi PMA dengan pembelian mayoritas saham oleh STT Telemedia, milik Temasek Group, Singapura.
Adanya perubahan bentuk perusahaan diikuti dengan perubahan bentuk organisasi maka perlu adanya perubahan visi dan misi yang adaptif terhadap perusahaan sekarang. Selain itu implikasi perubahan visi dan misi juga terkait merger tiga perusahaan yang berbeda sehingga perlu suatu perubahan budaya organisasi untuk menyelaraskan kinerja perusahaan secara internal. Perubahan ini perlu dikelahui khalayak terutama secara internal. Untuk itu dibentuk tim manajemen transformasi berfungsi untuk melakukan kegiatan penyelarasan dengan Divisi Komunikasi Korporal Internal untuk mengkomunikasikan program penyelarasan budaya. Penelitian ini memfokuskan pada komunikasi intemal untuk program penyelarasan budaya perusahaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriplif, dalam pengeriian bahwa penelillan ini ingin menggambarkan program komunikasi internal dalam penyelarasan buday perusahaan paska merger di Indosat ini.
Penelitian mengacu pada konsep utama mengkomunikasikan perubahan dalam perusahaan oleh Bill Quirke dengan konsep pendukung yaitu komunikasi internal dari Paul Argenti, komunikasi organisasi dari Stephen Robbins serta konsep budaya perusahaan darl Terrence Deal dan Allan A.Kennedy serta Iainnya yang terkait dengan permasalahan.
Kesimpulan dari penelitian bahwa komunikasi intemal yang dilakukan dalam penyelarasan budaya perusahaan paska merger ini dirasakan kurang dapat dicerna, tidak menarik dan perlu lebih agresif dan interaktif Iagi bagi karyawan. Divisi Komunikasi lntemal diharapkan mampu menjembatani komunikasi yang terjadi antar fungsi yang terkait seperti Sub Dit transfomasi, Direksi, SDM dan juga fungsi komunikasi lain di dalam organisasi lndosat.
Agar bagian ini dapat berperan lebih optimal maka disarankan agar Divisi Komunikasi Internal menggiatkan dan memperjelas komunikasi internal untuk segala kegiatan internal melalui intranet ,hotline atau helpdesk. menambah kualitas materi komunikasi internal dengan bantuan konsultan. Selain itu periu dilakukan penambahan personel di Divisi Komunikasi Internal serta koordinasi dengan pihak internal lain yang maksimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Smartphone adalah sebuah media baru dalam proses komunikasi. Smartphone tidak lagi digunakan hanya untuk media komunikasi namun juga mulai dilirik untuk media hiburan dan edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap prilaku komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan, intensitas penggunaan smartphone berpengaruh signifikan terhadap prilaku komunikasi sebesar 55,4% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian."
JSIO 14:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pekerjaan ibu dan perilaku komunikasi pada anak remaja. Sampel penelitian ini berjumlah 96 responden ibu yang memiliki anak remaja di wilayah RW 04 kelurahan Pisangan Timur, Jakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan bermakna antara pekerjaan ibu dan perilaku komunikasi verbal (p value 0,68; a 0,05) dan perilaku komunikasi nonverbal (p value 1,00; a 0,05) pada anak remaja. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pengembang ilmu keperawatan anak. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah menyeimbangkan komposisi responden antara jumlah ibu yang bekerja di dalam rumah dengan jumlah ibu yang bekerja di luar rumah.

This research used a correlative descriptive design which aim to identify the correlation between tne occupation of mother and communication behavior with adolescence. The number of sample were 26 mothers who have adolescence in their family in area RW 04 Pisangan Timur, Jakarta The sampling tecnnique used in this research was purposive sampling. The result showed that no correlation between the occtpation of mother and verbal communication behaviour (11 value 0,68; a 0, 05) and nonverbal communication behaviour Q value l,00,' a 0,05) with their adolescence. This research can be used as tt reference in developing pediatric nursing science. The recommendation for next research is to balance the respondent composition between mothers who work at home and outside.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA5955
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmi Soraya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana hubungan antara perilaku komunikasi pengajar terhadap peserta pelatihan pengadaan barang/jasa. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 186 orang pegawai Aparatur Sipil Negara (36-45 tahun) yang merupakan peserta pelatihan pengadaan barang/jasa di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif yang menggunakan kuesioner (skala Likert) sebagai instrumennya. Data kuesioner yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan uji Pearson Korelasi. Dengan meminjam kerangka berpikir dari riset Mazer (2013), penelitian ini menggunakan lima variabel dalam kuesioner, antara lain penjelasan pengajar (teacher clarity), kedekatan nonverbal pengajar (teacher nonverbal immediacy), minat kognitif (cognitive interest), minat emosional (emotional interest), dan keterlibatan peserta pelatihan (student engagement). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebab-akibat atau korelasi yang positif antara kelima variabel tersebut. Penelitian ini mengonfirmasi bahwa minat emosional peserta, minat kognitif peserta, dan keterlibatan peserta dalam pelatihan tersebut dipengaruhi oleh bagaimana pengajar mampu menjelaskan pengajaran dan membangun kedekatan secara nonverbal kepada pesertanya. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan dukungan empiris terhadap pentingnya kelima variabel tersebut dalam meningkatkan keterlibatan peserta di proses pembelajaran. Implikasi dari penelitian ini dapat memberikan panduan praktis bagi pengajar dan perancang kurikulum untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi di dalam pelatihan.

This research aims to identify the relationship between instructor communication behavior and participants' interest in procurement training. The sample consists of 186 civil servants (aged 36-45) participating in procurement training at the Center for Competency Development of the Ministry of Public Works and Housing. This quantitative study utilizes a questionnaire (Likert scale) as an instrument, and the collected questionnaire data are analyzed descriptively using Pearson Correlation test. Borrowing the framework from Mazer's (2013) research, this study incorporates five variables in the questionnaire: teacher clarity variable, teacher nonverbal immediacy variable, cognitive interest variable, emotional interest variable, and student engagement variable. The results show a positive cause-and-effect relationship or correlation among these five variables. The study confirms that participants' emotional interest, cognitive interest, and engagement in the training are influenced by how instructors explain the teaching and build nonverbal closeness with the participants. Overall, this research provides empirical support for the importance of these five variables in enhancing participant engagement in the learning process. The implications of this study can offer practical guidance for instructors and curriculum designers to improve communication and interaction effectiveness in training."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Audinia
"Prevalensi depresi ditemukan tinggi pada mahasiswa. Salah satu faktor risiko adalah mengalami masalah interpersonal, seperti konflik dengan orang tua. Komunikasi menjadi menantang karena kultur Asia yang menunjukkan adanya hierarki pada hubungan orang tua dan anak. Kondisi ini rentan menimbulkan adanya kesalahpahaman antara orang tua dan anak ketika komunikasi dilakukan tanpa empati. Kemampuan empati bisa membantu untuk memahami orang tua. Dalam upaya menurunkan gejala depresi, intervensi empati dikembangkan. Penelitian ini melihat perubahan gejala depresi setelah pemberian intervensi empati, dengan mengukur kepuasan hidup dan empati sebagai analisis tambahan. Desain penelitian adalah quasi-experimental one-group design (n = 9). Kriteria inklusi penelitian adalah mahasiswa di Indonesia yang menunjukkan adanya gejala depresi (cut off = 10). Partisipan yang memenuhi kriteria mendapatkan lima sesi intervensi. Partisipan direkrut melalui media sosial dan mengisi Patient Health Questionnaire-9, Interpersonal Reactivity Index, and Satisfaction With Life Scale sebelum dan sesudah intervensi. Perubahan setiap partisipan dilihat secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis statistik menggunakan Repeated Measure Anova, menunjukkan adanya penurunan gejala depresi (F(1.06,7.46) = 7.88, p = .02, η2 = .53) dan peningkatan kepuasan terhadap hidup (F(2,14) = 8.39, p = .04, η2 = .54) setelah pemberian intervensi. Tetapi, tidak terlihat perubahan yang signifikan pada skor empati (F(2,14) = 0.56, p = .58, η2 = .07). Data kualitatif menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dalam komunikasi empati yang membuat mereka memahami intensi orang tua, meningkatkan toleransi terhadap stres, serta menerima kondisi keluarganya. Sehingga, intervensi empati menunjukkan adanya efek positif pada individu dengan gejala depresi yang mengalami masalah dengan orang tua.

The prevalence of depression among college students is high. One of the factors that can exacerbate depressive symptoms is having interpersonal issues, such as a conflict with parents. Parent-children communication is challenging in Asian cultures due to family hierarchies and ambiguous communication. When there is no empathic communication between parents and children, the condition is prone to misunderstandings. Empathy skill may be advantageous since it helps college students better understand their parents. To alleviate depressive symptoms, an empathy intervention is essential. This study investigates how empathy can lessen the symptoms of depression. A quasi-experimental one-group design (n = 9) was conducted in this study. The inclusion criteria for participants are college students in Indonesia with depressive symptoms (cut-off = 10). The participant who met the criteria received a total of five intervention sessions. Participants were recruited via social media and completed the Patient Health Questionnaire-9, Interpersonal Reactivity Index, and Satisfaction With Life Scale before and after the intervention to assess the change in depressive symptoms. Quantitative and qualitative result changes were examined. Using Repeated Measure Anova, depressive symptom is decreased (F(1.06,7.46) = 7.88, p = .02, η2 = .53) and satisfaction with life score is increased (F(2,14) = 8.39, p = .04, η2 = .54) after intervention. Furthermore, there is no significant change in empathic level (F(2,14) = 0.56, p = .58, η2 = .07). Qualitative data showed that empathic communication skills assist them in understanding their parents' intentions, improving their stress tolerance, and accepting their family situation. Therefore, empathy intervention shown beneficial effects on individuals with depressive symptoms who have conflict with their parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Novi Riyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi, implementasi, dan evaluasiatas difusi inovasi dari budaya organisasi yang dilakukan melalui komunikasiinternal pada Pusdiklat BPK RI. Metode penelitian dilakukan secara kualitatifdengan wawancara mendalam dan observasi yang disertai dengan data sekundersebagai bahan pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi danimplementasi inovasi budaya melalui komunikasi internal yang diterapkanmanajemen menghasilkan evaluasi yang positif. Namun demikian proses difusiinovasi tidak berjalan dengan lancar karena sifat budaya organisasi yang abstraksehingga dibutuhkan waktu penyesuaian yang panjang dalam proses internalisasidi organisasi. Selain itu terdapat perbedaan tipe pengadopsi inovasi yangdisebabkan oleh penempatan posisi adopter didalam organisasi.

This research aims to know the strategy, implementation, and evaluation of thediffusion of innovation over the culture of the organization is done throughinternal communication at Pusdiklat BPK RI BPK RI Training Center . Theresearch method was conducted qualitatively with in depth interviews andobservations accompanied by secondary data as a comparison material. Theresults showed that the strategy and implementation of cultural innovation throughinternal communication applied by management resulted in a positive evaluation.However, the process of diffusion of innovation does not go smoothly because ofthe nature of organizational culture is an abstraction, so that it takes a long timeadjustment in the process of internalization in the organization. In addition, thereare different types of innovation adopters caused by the placement of an adopterposition within the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Avelia Widarma
"Peningkatan persaingan dalam industri kosmetik di Indonesia membuat brand perlu memiliki daya tarik tersendiri dibanding kompetitor lainnya. Beberapa merek terdorong untuk mengangkat konsep ramah lingkungan sebagai nilai yang diusung dalam produknya atau dapat disebut sebagai green product, salah satunya adalah innisfree. Menjuluki brand-nya sebagai eco conscious beauty brand, innisfree berfokus menyediakan kecantikan alami dari hidup berdampingan dengan alam sambil mempertahankan keasriannya yang terdapat pada green product-nya. Namun, kelebihan green product masih belum dikenal secara luas karena kurang dikomunikasikan secara efektif. Maka dari itu, diperlukan strategi komunikasi yang baik dalam pesan yang dikomunikasikan brand untuk meningkatkan minat beli konsumen terhadap green product. Makalah ini disusun untuk mengidentifikasi strategi komunikasi dalam menyampaikan pesan yang efektif untuk meningkatkan minat beli terhadap green product serta mengetahui penerapannya pada merek innisfree. Teori dan konsep yang digunakan dalam makalah ini meliputi green product, consumer behavior, communication strategies, brand messages, dan purchase intention yang didukung oleh penggunaan metode pengumpulan data berupa data sekunder serta analisis masalah menggunakan metode analisis konten. Hasil analisis menemukan bahwa terdapat beberapa pesan yang harus dikomunikasikan brand sebagai strategi untuk meningkatkan minat beli terhadap green product dan innisfree telah menerapkan sebagian besar strategi pesan tersebut.

Increased competition in the cosmetic industry in Indonesia makes brands need to have their own charm compared to other competitors. Some brands are encouraged to promote the concept of being environmentally friendly as a value that is carried in their products or what can be called green products, one of which is innisfree. Calling its brand an eco conscious beauty brand, innisfree focuses on providing natural beauty from living side by side with nature while maintaining the beauty found in its green products. However, the advantages of green products are still not widely known because they are not communicated ef ectively. Therefore, a good communication strategy is needed in the messages communicated by the brand to increase consumer buying interest in green products. This paper is structured to identify a communication strategy in conveying an ef ective message to increase buying interest in green products and to find out its application to the innisfree brand. The theories and concepts used in this paper include green products, consumer behavior, communication strategies, brand messages, and purchase intention which are supported by the use of data collection methods in the form of secondary data and problem analysis using content analysis methods. The results of the analysis found that there are several messages that must be communicated by the brand as a strategy to increase buying interest in green products and innisfree has implemented most of these message strategies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>