Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13947 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Made Sri Prana
Jakarta: LIPI, 2006
662.88 MAD b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian di rumah kaca Departemen Biologi FMIPA
UI pada bulan Februari--September 2007 tentang pengaruh salinitas pada
pembibitan, yaitu perkecambahan dan pertumbuhan kecambah, pada biji
jarak pagar (Jatropha curcas L.). Penelitian bersifat eksperimental
menggunakan rancangan acak lengkap dengan delapan perlakuan salinitas
NaCl yaitu P1 (kontrol atau 0 ppm), P2 (500 ppm), P3 (1.000 ppm), P4 (1.500
ppm), P5 (2.000 ppm), P6 (2.500 ppm), P7 (3.000 ppm), dan P8 (3.500 ppm).
Masing-masing perlakuan terdiri atas 48 ulangan yang diberikan sejak biji
dikecambahkan dalam polybag media perkecambahan. Biji-biji yang berhasil
berkecambah dengan morfologi (tinggi dan jumlah daun) seragam lalu
dipindah ke dalam polybag media pertumbuhan. Media perkecambahan
adalah pasir, sedangkan media pertumbuhan kecambah menjadi bibit adalah
pasir dicampur kompos (1:1). Data persentase perkecambahan diambil
pada hari ke-10 setelah biji ditanam, sedangkan data pertumbuhan
kecambah menjadi bibit dengan parameter pertumbuhan jumlah daun,
tinggi bibit, berat basah dan berat kering bibit diukur pada pekan ke-8
setelah pindah tanam. Hasil perkecambahan biji menunjukkan penurunan
persentase perkecambahan dengan penurunan terbesar terjadi pada P7
(8,33%). Selain itu, perkecambahan P1 yang hanya 20,83% diduga terjadi
akibat kondisi viabilitas biji yang digunakan. Kecambah-kecambah yang
memiliki kondisi seragam (tinggi 12--15 cm dengan minimal dua daun)
yang ditumbuhkan menjadi bibit hanya terdapat pada P1--P5 dengan masingmasing
perlakuan digunakan lima kecambah. Hasil pertumbuhan kecambah
J. curcas menjadi bibit menunjukkan rerata jumlah daun terbesar terdapat
pada P3, P4, dan P5 (5,8 helai), sedangkan rerata jumlah daun terkecil pada
P2 (4,4 helai). Kemudian rerata tinggi bibit terbesar terdapat pada P1 (26,80
cm), sedangkan rerata tinggi bibit terkecil pada P4 (24,15 cm). Rerata berat
basah dan berat kering terbesar terdapat pada P1 (22,10 g dan 4,46 g),
sedangkan rerata berat basah dan berat kering terkecil pada P4 (19,58 g
dan 3,34 g). Akan tetapi, berdasarkan analisis statistik (ANAVA α = 0,05)
pada empat parameter pertumbuhan yang diukur tersebut, menunjukkan
bahwa perlakuan salinitas yang diberikan (P1--P5) tidak berpengaruh
terhadap hasil pertumbuhan kecambah J. curcas menjadi bibit."
Universitas Indonesia, 2008
S31521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Kristina
"Pengembangan Jarak Pagar merupakan salah satu upaya untuk menangani masalah kelangkaan BBM di Indonesia. Wilayah pengembangan Jarak Pagar perlu memperhatikan aspek fisik dalam hubungannya dengan persyaratan tumbuh serta dengan memperhatikan aspek sosial sebagai faktor pendukung keberhasilan pengembangan Jarak Pagar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah prioritas pengembangan Jarak Pagar di Kabupaten Subang, diperoleh melalui korelasi keruangan antara wilayah kesesuaian, jaringan jalan, permukiman, dan penggunaan tanah. Sedangkan wilayah kesesuaian diperoleh dari hasil korelasi keruangan antara variabel-variabel yang mempengaruhi syarat tumbuh Jarak Pagar yaitu ketinggian, lereng, tanah, dan iklim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan spasial, dengan cara menganalisa semua variabel untuk kemudian dikorelasikan dengan menggunakan teknologi SIG.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah prioritas tinggi dengan cakupan jarak <1000 meter dari jalan dan permukiman, serta pada penggunaan tanah semak belukar dan padang rumput, berada di Kecamatan Cipeundeuy, Cipunagara, dan Pabuaran. Wilayah prioritas sedang umumnya terdapat pada cakupan jarak 1000-1500 meter dari jalan dan permukiman, serta pada penggunaan tanah kebun dan tegalan/ladang, berada di seluruh kecamatan yang tergolong wilayah sesuai kecuali Kecamatan Purwadadi. Wilayah prioritas rendah umumnya terdapat pada cakupan jarak >1500 meter dari jalan dan permukiman, serta pada penggunaan tanah lainnya, berada di seluruh kecamatan yang tergolong wilayah sesuai.

Jatropha curcas L. development is one of effort for solving the fuel lack problems in Indonesia. Development region of Jatropha curcas L. needs focused physic aspect in relations with grow condition and focused social aspect as a support factor for the best development of Jatropha curcas L. The purpose of this research is for find the priority region for development of Jatropha curcas L. in Subang Regency, which get by spatial correlation between condition region, access, settlement, and land use. Condition region gets by spatial correlation between influence variables, such as elevation, slope, soil, and climate. This research using spatial approach method, by analysis all of variables and correlated with SIG technology.
The result of this research showed the characteristic of high priority region coverage less than 1000 meters from access and settlement, and on shrub and steppe land use, in Cipendeuy, Cipunagara, and Pabuaran Sub-district. Middle priority region are mostly located in the coverage of 1000-1500 meters from access and settlement, and on garden and moor land use, is located in all sub-districts classified condition region except Purwadadi Sub-district. Low priority region are mostly located in the coverage more than 1500 meters of access and settlement, and on the other land use, is located in all sub-districts classified condition region.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34100
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Pratiwi
"Dalam penelitian ini dilakukan pengujian tentang potensi dari Minyak Jarak Pagar untuk minyak transformator setelah melalui proses metode esterifikasi dan transesterifikasi untuk menghasilkan metil ester. Kemudian dilakukan pengujian viskositas, kandungan asam, masa jenis, titik tuang, titik nyala kandungan air, sifat tampak, warna, kestabilan oksidasi dan tegangan tembus yang merupakan salah satu komponen sifat fisika-kimiawi yang penting dalam memenuhi syarat sebagai material isolasi cair pada transformator dimana viskositas yang berpengaruh pada transfer panas dalam isolasi cair, sedangkan kandungan air sangat penting untuk diketahui karena semakin banyak kandungan air dapat berpengaruh pada sifat dielektriknya karena air dapat menjadi konduktor. Untuk sifat-sifat fisik, kimia dan tegangan tembus akan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode ASTM dan IEC 60422.
Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan analisis dari data yang diperoleh dari hasil meterial tersebut dan dapat diketahui apakah minyak jarak pagar ini dapat memenuhi persyaratan sebagai material isolasi cair pada minyak transformator berdasarkan sifat fisika-kimiawi dan tegangan tembus (Dielectric breakdown voltage) sebagai bahan alternaif pengganti minyak transformator yang sudah ada.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada ester minyak jarak pagar dilihat dari viskositas, densitas, kandungan air, flash point, dan tegangan tembus telah memenuhi baku-mutu (standar syarat) dari IEEE dan IEC 60422:2005 untuk dijadikan bahan isolasi pada transformator. Sedangkan bila dilihat pada pengujian kandungan asam, pour point, dan kestrabilan oksodasi masih perlu perbaikan karena belum memenuhi baku-mutu (standar syarat) dari IEEE.

In the present study conducted a test about the potential of Jathropa Oil for transformer oil after going through the process of esterification and transesterification methods to produce methyl esters. Then performed testing viscosity, acid content, density, pour point, flash point, water content, moisture content of nature views, color, oxidation stability and breakdown voltage which is one component of the physical and chemical properties that are important to qualify as liquid insulating material in transformers where viscosity effect on heat transfer in insulating liquid, while the water content is very important to know because the more water content can affect the dielectric properties of water can be a conductor since. For physical properties, chemical and breakdown voltage will be done using several methods ASTM and IEC 60422.
So that in the end will result from the analysis of data obtained from the results of the meterial and Jathropa oil can be known whether this could qualify as a liquid insulating material in transformer oil based on chemical properties, physical and breakdown voltage (dielectric breakdown voltage) as a substitute alternatif transformer oil that already exist.
From the results of the testing that has been done in the jathropa oil esters views of viscosity, density, water content, flash point, and the breakdown voltage in compliance with standard-quality (standard conditions) of the IEEE and IEC 60422:2005 to be used as insulating materials in transformers. Whereas when viewed on testing the acid content, pour point, and kestrabilan oksodasi still needs improvement as yet meet the standard-quality (standard conditions) of the IEEE.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Study effect of various media on growth of castor (Jatropha curcas L) propagated by seeds was carried out at Germplasm Garden, Rc for Biotechnology LIPI Cibinong. The study was arranged in Randdomized Blokck Design with there replications. Various media used in this study were organic media, compost, soil and sand (control). Besides, the seeds were soaked in hot water for 10,20 and 30 minutes to overcome seeds dormancy. Parameters observed were growth percentage, plant height, number of leaves, leaf lenght, number of roots,and roots length. The results showed that the highest parameters observed were shown by the control (Without hot water treatment). Among the four types of media, latosal soil was was the lowest in all growth parameters observed. From this study it can be recomended that the dormancy overcoming was not needed in fertile media, while in unfertile media (like latosal soil) dormancy overcoming treatment with hot wafer 30 minutes was needed."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sjafri Kurin
"ABSTRAK
Setelah pembangunan nasional secara teratur dan terencana dilakukan selama empat Pelita, adalah menarik untuk mengkaji masalah-masalah yang ada kaitannya dengan pembangunan ekonomi daerah. Di beberapa daerah tampak adanya ketimpangan dalam pemerataan pembangunan ekonomi, padahal kontribusi daerah-daerah tersebut sebagai penghasil ekspor nasional cukup tinggi. Selain itu terdapat kelemahan-kelemahan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) seperti: belum seimbangnya perbandingan anggaran rutin dengan anggaran pembangunan, masih terlalu besarnya Sisa Anggaran Pembangunan (SIAP) dan banyaknya ketergantungan APBD pada bantuan pemerintah pusat. Karena menurunnya harga minyak bumi sehingga kemampuan pemerintah pusat menyediakan dana semakin terbatas, maka dalam meneruskan pembangunan nasional diusahakan agar pemerintah daerah tidak terlalu tergantung lagi pada pemerintah pusat. Sehubungan dengan itu masalah-masalah yang ada di dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
(1) Sampai berapa jauh potensi ekonomi daerah dapat dikembangkan agar tidak terlalu tergantung pada pemerintah pusat.
(2) Bagaimana pola pertumbuhan ekonomi daerah selama empat Pelita dan bagaimana pola perkiraan di masa depan.
(3) Bagaimana bentuk peranan butir (1) dan butir (2) tersebut dalam menunjang Ketahanan Nasional, mengingat masalah-masalah tersebut dapat mengganggu Ketahanan Nasional.
Penelitian ini bertujuan:
[1]Mendeskripsikan potensi dan pembangunan ekonomi daerah dalam hubungannya dengan ekonomi nasional.
[2]Mengukur distribusi pertumbuhan ekonomi daerah selama empat Pelita dan mencoba menprediksi faktor-faktor apa yang menentukan pertumbuhan ekonomi daerah di masa yang akan datang.
[3]Menghubungkan dan mengevaluasi butir (1) dan butir (2) tersebut dalam menunjang Ketahanan Nasional masa kini dan masa yang akan datang.
Metode yang digunakan antara lain: analisis pergeseran dan pangsa, analisis perbandingan anggaran rutin dengan anggaran pembangunan daerah, regresi linier, serta analisis cross impact matrix antar gatra Ketahanan Nasional. Penemuan utama yang didapat ialah:
[1]Laju pertumbuhan ekonomi daerah, penyerapan tenaga kerja daerah, dan ekspor daerah merupakan variabel﷓variabel penentu pembangunan ekonomi daerah yang ikut menunjang Ketahanan Nasional.
[2]Hasil prediksi pertumbuhan ekonomi daerah menunjukkan bahwa 70% dari variansi pertumbuhannya ditentukan oleh variabel ekspor daerah dan variabel tenaga kerja daerah, sedangkan sisa yang 30% ditentukan oleh variabel-variabel lain termasuk gatra-gatra lain dari Ketahanan Nasional.
[3]Daerah perbatasan dan daerah terpencil, antara lain: propinsi-propinsi Daerah Istimewa Aceh, Riau, Kalimantan Timur, Irian Jaya, Timor Timur dan Maluku dalam konteks Ketahanan Nasional merupakan daerah-daerah strategis dan rawan terhadap tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan (TANG).
[4]Daerah-daerah Indonesia Bagian Barat relatif lebih maju dari pada daerah-daerah Indonesia Bagian Timur.
[5]Daerah-daerah yang memiliki subkomponen Industrial Mix (IM) yang positif antara lain propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan subkomponen Competitive Share (CS) yang positif menyerap banyak tenaga kerja."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martania Nazariska
"Pada penelitian ini, sintesis nanopartikel Al2O3, nanokomposit Al2O3/NiO, nanokomposit Al2O3/Fe2O3, dan nanokomposit Al2O3/NiFe2O4 telah berhasil dilakukan melalui metode green synthesis. Sintesis dilakukan menggunakan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) sebagai agen penghidrolisa (sumber basa) dan penstabil (capping agent). Spektrofotometer UV-­Vis, FTIR, XRD, PSA, SEM-­EDX, dan TEM digunakan untuk mengkarakterisasi hasil sintesis material. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa nanokomposit Al2O3/NiFe2O4 memiliki struktur inverse spinel kubik dengan distribusi ukuran partikel sebesar 58,77 nm melalui karakterisasi PSA dan rata-­rata ukuran sebesar 11,75 nm melalui karakterisasi TEM. Aktivitas katalitik dari Al2O3 termodifikasi NiFe2O4 diamati dalam reaksi reduksi 4-­nitroanilin oleh NaBH4 dan menghasilkan persentase reduksi sebesar 93,92% selama 60 menit waktu reaksi. Perhitungan reaksi reduksi 4-­nitroanilin dengan katalis Al2O3/NiFe2O4 menunjukkan bahwa reaksi mengikuti kinetika pseudo orde dua.

In this study, synthesis of Al2O3 nanoparticles, Al2O3/NiO nanocomposite, Al2O3/Fe2O3 nanocomposite and Al2O3/NiFe2O4 nanocomposite were succesfully conducted using green synthesis method. The synthesis was conducted using Jatropha curcas L. leaf extract as hydrolizing agent as well as capping agent. UV-­Vis spectrophotometer, FTIR, XRD, PSA, SEM-­EDX and TEM were used to characterize the synthsized materials. The characterization of XRD showed that Al2O3/NiFe2O4 nanocomposite has inverse cubic spinel structure with particle size distribution of and average size of 11,75 2O3 modified NiFe2O4 was observed in the reduction of 4-­nitroaniline by NaBH4. Then, it resulted in 93,92% of reduction percentage for 60 minutes. Calculation of 4-­nitroaniline reduction using Al2O3/NiFe2O4 catalyst shows that the reaction follows pseudo second order kinetics."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Dwimahyani
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2007
AIDR 3(1-2)2007
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Widiawan
"Kemajuan Teknologi Informatika khususnya internet membawa perubahan yang sangat cepat dan dapat memberikan manfaat positif, namun intemet juga memiliki' banyak kelemahan yang dapat dimanfaatkan secara negatif oleh sebagian penggunannya. Di Indonesia pengguna Internet masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara seperti Singapura, Cina, Korea Selatan, Jepang, India, Australia, serta beberapa negara lainnya. Hal ini dapat diakibatkan antara lain karena faktor budaya, daya beli masyarakat Indonesia yang masih rendah, kurangnya dukungan pemerintah, dll. Namun yang mengherankan meskipun jumlah pengguna internet di Indonesia tergolong kecil, tetapi angka kejahatan Internet di Indonesia sangat tinggi, Hal ini terlihat dari banyaknya hasil survey yang dilakukan menjelaskan posisi Indonesia yang dinilai memiliki kontribusi terhadap cyber crime yang cukup besar. Realitas tersebut membangun gambaran negatif yang mewakili entitas dan identitas bangsa Indonesia di lingkup peraauran global, dan bila dilihat dari konsep Ketahanan Nasional hal tersebut merupakan cerminan dari lemahnya kemampuan mengatasi ancaman, gangguan, Hambatan dan tantangan baik dari dalam maupun luar serta dapat membahayakan integritas, identitas, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara, dengan and lain cyber crime memiliki implikasi negatif dan merugikan Ketahanan Nasional Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk memperkecil penyalahgunaan internet di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui pengamatan dengan melakukan interaksi langsung dengan obyek yaitu internet, juga menggunakan pendekatan kuantitaif yang diperoleh dari hasil questioner dari beberapa pakar dibidangnya yang berkorelasi dengan teknologi internet, kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan alat bantu AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk menentukan altematif berupa saran yang sebaiknya digunakan untuk menekan dampak negatif dari penyalahgunaan internet agar dapat menunjang Ketahanan Nasional Indonesia, maka diperoleh beberapa altematif cara yang dapat dilakukan untuk memperkecil penyalahgunaan internet di Indonesia, diantaranya sebagai berikut ; alternatif pertama adalah membuat regulas/ peraturan atau undang-undang yang mengatur kejahatan internet secara khusus. Hal ini sangat beralasan mengingat sampai saat ini di Indonesia masih belum mempunyai hokum yang mengatur kejahatan internet secara khusus. Alternatif kedua adalah memberikan kewenangan kepada institusi intelegen baik dari POLRI, BAIS, BIN, kejaksaan dan aparat lain yang terkait, serta bekerja sama dengan IPS (Internet Service Provider) atau Penyedia Jasa Layanan Internet untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan disalahgunakannya internet. Alternatif ketiga adalah melakukan blocking situs yang terindikasi dapat disalahgunakan untuk melakukan tindak kejahatan cyber.
Progress of Technology Informatics specially Internet bring very change quickly and can give positive benefit, but internet also have many weakness to be exploited negatively by some people. In Indonesia internet consumer still pertained to lower in comparison with state like Singapore, Chinese, South Korea, Japan, India, Australia, and also some other state. This matter can be resulted because of cultural factor, lower purchasing power some Indonesian, lack of governmental support, etc. Surprisingly the Internet consumer in Indonesia pertained-is small; but the number of internet crime in Indonesia is very high, This seen from the result of survey which is explained assessed Indonesia position have contribution to cyber crime is big enough. The reality build negative picture which deputize Indonesian nation identity and entity in global scope, and if seen from National Resilience concept represent reflection from weakening of ability overcome threat, trouble, And challenge resistance either from in and also outside and can endanger integrity, identity, the continuity of nation life and state, with other meaning cyber crime have negative implication and harm Indonesia National Resilience. IS required effort to minimize the crimes of internet in Indonesia.
This research use qualitative approach, data obtained from perception by direct interaction with object that is internet, also use quantitative approach to obtain questioner result from some expert which have correlation with internet technology, then by using appliance assist AHP (Analytical Hierarchy Process) to determine alternative suggestion which are better be used to depress negative impact from abuse of internet can support Indonesian National Resilience, hence obtained some alternative way to minimize the internet crime in Indonesia, among others as follows ; first alternative is to make regulation or law to arrange the internet crime specifically this is very occasion because till now Indonesia have no owned law to arrange the Internet crime. Second alternative by giving right to Intelligence institution either from POLICE, BAIS, BIN, Public attorney And related other government officer, and also cooperate with ISP (Internet Service Provider) to make investigation and monitoring in order to anticipating possibility misusing of internet. Third alternative is blocking site which is indicating can be misused to act the cyber crime.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eckholm, Erik P.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1984
662.65 ECK ot (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>