Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157133 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
"There is a pletora of evidence to suggets that host seeking in mosquitos is mediated by infocchemical or semichemicals emanating from the host and visual clues that the mosquitoes recognise."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Baruah, H.K.
New Delhi: Oxford , 1985
581.2 BAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yasman
"Untuk mengetahui adanya persaingan dalam pemanfatan tumbuhan air sebagai pakan oleh Pila sp. dan Pomacea sp. telah dilakukan suatu penelitian deskriptifeksperimental di green house Biologi FMIPA UI, Depok. Dalam penelitian, digunakan Pila sp. dan Pomacea sp. yang masing-masing dikelompokkan berdasarkan ukuran tinggi cangkang yaitu kelompok 1 (0-1,49 cm), kelompok I I (I ,5-2,49 cm), kelompok I I I (2,5-3,49 cm), kelompok 1V (3,5-4,49 cm), kelompok V (4,5-5,49 cm). Masing-masing kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan 3 Jenis tumbuhan air yaitu daun padi, daun teratai dan Hydrilla sebagai pakannya. Pengamatan kecepatan makan masing-masing kelompok dilakukan setiap 24 jam selama 5 hari.
Kesimpulan yang dapat diambil dari data hasil pengamatan adalah: Tumbuhan Hydrilla merupakan tumbuhan air yang paling banyak dikonsumsi; Kecepatan makan rata-rata Individu masing-masing kelompok terhadap Hydrilla baru terlihat berbeda pada kelompok III (2,5-3,49 cm); Kecepatan makan rata-rata Pita sp. per hari semakin meningkat sesuai dengan pertambahan ukuran tinggi cangkang (sampai dengan ukuran tinggi cangkang 3,5-4,49 cm) kemudian menurun dan cenderung konstan pada ukuran tinggi cangkang 4,5-5,49 cm); Kecepatan makan rata-rata Pomacea sp. per hari semakin meningkat sesuai dengan pertambahan ukuran tinggi cangkang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yismairai
"Aedes aegypti merupakan salah satu nyamuk yang berperan sebagai vektor bagi virus Dengue dalam mentransmisikan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satu strategi yang dapat memutus rantai penyakit DBD yaitu dengan penggunaan larvasida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas larvasida pada batang dan daun D. pentandra terhadap larva instar IV Ae. aegypti. Pengujian larvasida dilakukan menggunakan konsentrasi 1.000; 2.500; 5.000; 7.500; dan 10.000 ppm, serta menggunakan 3 ulangan pada masing-masing larutan perlakuan ekstrak batang dan daun D. pentandra. Mortalitas pada pengamatan 48 jam dilakukan analisis probit menggunakan aplikasi Statistic Product and Service Solution (SPSS) 24.0 untuk mengetahui nilai LC₅₀ pada kedua ekstrak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak batang dan daun D. pentandra memiliki aktivitas larvasida dengan nilai LC₅₀ yang berbeda. Ekstrak batang memiliki nilai LC₅₀ = 1.183,23 ppm dan ekstrak daun memiliki nilai LC₅₀ = 6.013,63 ppm. Analisis HPLC juga dilakukan untuk mengetahui profil kromatogram pada kedua ekstrak. Hasil HPLC menunjukkan bahwa terdapat tiga senyawa pada puncak dengan retensi waktu 7,7; 8,6; dan 13,8 menit, yang diduga berperan dalam aktivitas larvasida pada kedua ekstrak D. pentandra. Namun demikian, perlu dilakukan isolasi dan identifikasi lebih lanjut terhadap senyawa yang diduga berperan dalam aktivitas larvasida pada kedua ekstrak D. pentandra.

Aedes aegypti is a mosquito that acts as vector of Dengue virus in transmitting dengue haemorrhagic fever (DHF) disease. Strategy that can break the chain of dengue fever is using larvicide. This study aims to know the potential of larvicidal activity in the stem and leaves of D. pentandra against fourth instar larvae of Ae. aegypti. Larvicidal testing was carried out using concentration series at 1.000; 2.500; 5.000; 7.500; and 10.000 ppm with 3 replications for each extract of D. pentandra. Data of mortality at the 48 hours observation was analyzed using probit in Statistic Product and Service Solution (SPSS) 24.0 application to determine the LC₅₀ value in both extracts. The test results showed that both extracts have a different LC₅₀ value, where stem extract has LC₅₀ = 1,183.23 ppm and leaves extract has LC₅₀ = 6,013.63 ppm. HPLC analysis was carried out to determine the chromatogram profile in each extract of D. pentandra. HPLC results showed three peaks at 7,7; 8,6; and 13,8 minutes indicated have a role in larvicidal activity in stem and leaves extracts. Further, it is needed to isolate and identification three compounds that indicated to have a role in larvicidal activity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Yusniawati
"ABSTRAK
Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor virus dengue penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue DBD . Salah satu upaya pencegahan penyakit DBD adalah pemutusan siklus penularan dengan cara pengendalian vektor menggunakan larvasida kimia. Penelitian ini mencoba menggali potensi ekstrak lamun sebagai larvasida dan mengkarakterisasi ekstrak organ dan asal sampel lamun. Lamun Halophila ovalis dan Thalassia hemprichii dari Taman Nasional Bali Barat dipisahkan berdasarkan organ dan tempat asalnya. Simplisia diekstraksi menggunakan metanol dengan perbandingan 1: 3 b/v . Ekstrak yang telah dipisahkan dengan rotary evaporator digunakan untuk uji larvasida dan uji High Performance Liquid Chromatography HPLC . Sebanyak 25 larva instar III Ae. aegypti dilakukan uji penapisan larvasida dengan konsentrasi masing-masing 1 dari total 5 ekstrak dan 2 kontrol. Jumlah larva yang mati dalam waktu 12, 24, dan 48 jam dihitung. Dari hasil pengujian, seluruh sampel memiliki nilai persentase mortalitas hingga 100 selama 48 jam. Namun demikian daun Thalassia hemprichii dari Pulau Menjangan memiliki keefektifan tertinggi karena 25 larva mati dalam waktu 12 jam. Lethal Concentration 50 LC50 ekstrak daun Thalassia hemprichii dari Pulau Menjangan dengan serial konsentrasi 0,01 , 0,1 , dan 1 menghasilkan nilai 0,082 atau 820 ppm. Kromatogram HPLC menunjukkan seluruh ekstrak memiliki pola yang sama, namun ada penambahan peak pada ekstrak daun Thalassia hemprichii.

ABSTRACT
Aedes aegypti mosquito is a vector of Dengue Hemorrhagic Fever DHD . To prevent of dengue disease is through the transmission cycle termination by vector control using chemical larvicide. This research tried to explore the potential of seagrass extracts as larvicide and to characterize the extract yield from different origin of sample. The seagrass Halophila ovalis and Thalassia hemprichii that obtained from the West Bali National Park were cut by organ and place of origin. Simplicia extracted using methanol with a ratio of 1 3 w v . Extracts that have been separated by rotary evaporator are used for the larvicidal test and the High Performance Liquid Chromatography HPLC test. Batches of 25 early 3rd instar larvae of Ae. aegypti for larvicidal screening test with 1 concentrations of each from total 5 extracts and 2 controls. The number of larvae died within 12, 24, and 48 hours was calculated. From the test results, all samples had percentage mortality values up to 100 for 48 hours. However, leaves extract of Thalassia hemprichii from Menjangan Island have the highest effectiveness because 25 larvae died within 12 hours. Lethal Concentration 50 LC50 the leaves extract of Thalassia hemprichii from Menjangan Island with serial concentrations of 0,01 , 0,1 , and 1 i.e. 0,082 or 820 ppm. HPLC chromatogram showed the whole extract has the same pattern, but there is an addition of peak on leaves extract of Thalassia hemprichii."
2017
S69286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harxylen kinanti Purnomo
"ABSTRACT
Lamun memiliki banyak senyawa aktif dan potensial di bidang kesehatan dan pengobatan. Cymodocea rotundata dan Thalassia hemprichii dikoleksi dari Pulau Pramuka TNKpS dan Karang Sewu TNBB. Sampel kemudian dipisahkan berdasarkan daun, rimpang dan akar. Setiap bagian dibuat menjadi simplisia dan diesktraksi menggunakan metanol (1:3; b/v). Semua ekstrak dikarakterisasi menggunakan HPLC dan diuji aktivitas larvasida terhadap larva instar III Aedes aegypti. Sebanyak 25 larva instar III Aedes aegypti dipindahkan ke 250 mL botol sampel yang berisi 100 mL ekstrak 1%. Terdapat dua kontrol yaitu akuades dan abate 1%. Mortalitas larva dicatat pada 12, 24 dan 48 jam. Ekstrak daun T. hemprichii memiliki persentase mortalitas tertinggi yaitu 100% pada 12 jam. Konsentrasi LC50 ekstrak daun T. hemprichii yaitu 0,56%. Hasil kromatogram organ spesies C. rotundata dan T. hemprichii menunjukkan tidak ada perbedaan. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa ekstrak daun T. hemprichii memiliki aktivitas yang paling potensial sebagai larvasida Ae. aegypti.

ABSTRACT
Seagrass contains bioactive compounds that are potential to be developed in health and medicinal application. Cymodocea rotundata and Thalassia hemprichii was collected from Pramuka Island TNKpS and Karang Sewu TNBB. Samples were cut into different parts i.e. leaf, rhizome, and root. Each part was dried as a powdered simplicia and extracted using methanol (1:3; w/v). All the extracts were characterized using HPLC and tested as larvicide against the larvae of Aedes aegypti. Batches of 25 early 3rd instar larvae of Ae. aegypti were transferred into 250 mL sample bottles containing 100 mL 1% extract. There are two control groups: abate (1%) and aquadest. The mortality of larvae was observed after 12, 24, and 48 hours. The leaves extract of T. hemprichii showed the highest mortality 100% after 12 h with LC50 concentration 0.56%. Chromatogram results from different species of C. rotundata and T. hemprichii showed a similar pattern of peaks. The results suggested that leaves extract of Thalassia hemprichii have the highest potential to be used as a larvicide against Ae. aegypti larvae."
2017
S70061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Larasati
"ABSTRAK
Filariasis bancrofti merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex quinquefasciatus yang tersebar luas di daerah perkotaan, seperti Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Parasit penyebab penyakit tersebut ialah jenis cacing Nematoda, Wuchereria bancrofti.
Penanggulangan dan pemberantasan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan memberantas nyamuk Cx. quinquefasciatus. Beberapa jenis tumbuhan di Indonesia, antara lain Ageratum conyzoides diketahui mengandung zat toksik yang dapat merabunuh larva nyamuk.
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian keefektifan ekstrak daun, batang, dan akar A. conyzoides terhadap larva Cx. quinquefasciatus. Konsentrasi yang digunakan adalah 0,5%; 0,6%; 0,7%; 0,8%; 0,9% untuk daun, 2%; 2,5%; 3%; 3,5%; 4% untuk batang, dan 2%; 2,5%; 3%; 3,5%; 4% untuk akar. Masing-masing konsentrasi dimasukkan 25 larva
dengan 10 kali ulangan. Setelah 24 jam dilakukan pengamatan dan jumlah larva yang mati dihitung. Penentuan keefektifan dilakukan dengan cara menentukan LC-50 dan LC-90 ekstrak daun, batang, dan akar A. conyzoides terhadap larva Cx. quinquefasciatus. Hasil uji analisis variansi satu faktor yang dilakukan, diketahui bahwa ekstrak daun, batang, dan akar A. conyzoides berpengaruh terhadap larva Cx. quinquefasciatus yaitu dapat mengakibatkan kematian. Analisis dengan uji beda nyata dari Tukey menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata antara ekstrak daun, batang, dan akar A. conyzoides terhadap larva Cx. quinquefasciatus."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian mengenai uji efikasi Reldan 40 WP (10 dan 13 mikron) dosis 0,25g/m2 ; 0,50 g/m2 ; dan 1,00 g/m2 dibandingkan dengan Ficam 80 WP dosis 0,20 g/m2 dan Icon 10 WP dosis 0,03 g/m2 pada berbagai permukaan dinding tembok, papan, dan bambu. Penelitian ini dilakukan pada tahun 1995 di perumahan penduduk desa Ngawen, Tegalsari Kotamadya Salatiga. Berdasarkan uji hayati (bioassay), dosis yang efektif membunuh nyamuk An. Aconitus 70% selama 12 minggu adalah Reldan 40 WP (13 mikron) dosis 1.00 g/m2."
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>