Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214418 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Purnawarman
"Industri makanan merupakan subsektor yang merupakan bagian dari agroindustri yang memiliki peranan besar dalam perekonomian, terutama terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja. Industri makanan juga penting fungsinya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Selain itu merupakan bagian dari penguatan 10 klaster industri dalam rangka pengembangan sejumlah subsektor yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009. Sehingga untuk mendukung program tersebut diperlukan suatu analisis faktor produksi dan produktivitas yang akan bermanfaat untuk memberikan gambaran kinerja Industri makanan dalam penentuan kebijakan yang bersifat strategis dan tepat, terutama dalam menghadapi dampak krisis ekonomi.
Dari hasil analisis regresi yang dilakukan dengan data panel mempergunakan fungsi produksi Cobb-Douglas, dapat diketahui bahwa Industri makanan skala besar dan sedang pada saat periode sebelum krisis ekonomi (1992-1997) bersifat padat tenaga kerja (labour intensif), decreasing return to scale, elastisitas subsritusi antara kapital dengan tenaga kerjanya bersifat elastis, tingkat TFP (Total Factor Productivity) rata- rata mengalami penurunan (bernilai negatif), produktivitas rata-rata tenaga kerja relatif meningkat walau tidak stabil, dan produktivitas rata-rata kapital menurun. Sedangkan pada saat setelah krisis ekonomi (1998-2003), industri makanan skala besar dan sedang bersifat padat kapital (capital intensif), decreasing retum to scale, elastisitas substitusi antara kapital dengan tenaga kerja bersifat inelastis, tingkat TFP-nya masih mengalami penurunan, namun Iebih baik daripada sebelum krisis ekonomi, rata-rata produktivitas tenaga kerja mengalami kenaikan dan rata-rata produktivitas kapital mengalami penurunan. Sedangkan efisiensi saat sebelum krisis ekonomi Iebih baik dibandingkan setelah krisis ekonomi.
Hasil diatas memperlihatkan bahwa kebijakan pemerintah selama ini dalam perbaikan produktivitas sudah cukup baik, akan tetapi dalam efisiensi perlu diadakan perbaikan Iebih lanjut. Sehingga dalam usaha mendukung pengembangan dan revitalisasi industri makanan selanjutnya, maka pemerintah perlu memperhatikan dan mengambil kebijakan yang berfokus pada peningkatan efisiensi tanpa melupakan pembukaan Iapangan kerja, dan perbaikan produktivitas tenaga kerja dan kapital yang didukung oleh kemajuan teknologi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T16970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Wahdi
"PT. A adalah sebuah perusahaan memproduksi produk kemasan fleksibel untuk perusahaan-perusahaan lain yang sudah cukup berkembang. Untuk mengantisipasi tingkat persaingan yang semakin ketat, pihak manajemen dari perusahaan ini ingin mengetahui bagaimana kinerja perusahaan selama ini. Unfuk itulah maka diperlukan suatu indikator untuk mengetahui kualitas kerja dari pemsahaan agar nantinya dapat dibuat kebijakan-kebijakan yang dapat meningkaikan kemajuan perusahaan.
Perhitungan produktivitas parsial dan total dapat_ berguna qntuk méngetahui sebenapa-“bésaf efisiensi dan efekti\Htas pénggunaan sumber daya yang ada untuk kepentingan perusahaan. Dari hasi! perhitungan produktivitas parsial dapat diketahui pada bagian mana perusahaan ini telah berjalan baik dan di bagian mana masih terdapat kekurang-kekurangan_ Dari hasil ini kemudian akan dicari akar penyebab masalah untuk kemudian diambil tindakan dalam mengatasi masalah tersebut. Sedangkan dari hasil pemitungan produktivitas total dapat diketahui kinerja pemsahaan secara keseluruhan sehingga dapat dikeluarkan kebijakan yang bersifat menyeluruh.
Setelah kondisi perusahaan dapat diketahui dengan jelas maka kemudian dibuat perencanaan peningkatan produktivilas perusahaan. Dari sini diharapkan nantinya tingkat produktivitas perusahaan akan meningkat sehingga keuntungan yang diperoleh dapat lebih besar yang dapat menambah kemajuan perusahaan untuk bisa memenangkan persaingan yang sangat ketat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiscus Xaverius Sadikin
Yogyakarta: Andi, 2005
658.5 FRA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rahardhika Arista Utama
"Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan sistem mlipir yang lahir dan bertahan dalam hubungan produksi di wilayah pembangunan industri kayu lapis. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan strategi studi kasus melalui teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan data sekunder. Hasil penelitian ini menemukan sistem mlipir lahir dan bertahan dengan dukungan hubungan-hubungan sosial dan ekonomi yang memberikan keuntungan bagi aktor-aktor pembangunan industri, yakni sektor industri, elit lokal, dan masyarakat. Meskipun terlihat mengalami perubahan ekonomi dari hubungan yang saling menguntungkan, masyarakat di dalam sistem ini masih berada pada kondisi yang relatif belum sejahtera. Sistem mlipir yang sepintas mengingatkan pada putting out system ini memiliki keunikan dibandingkan dengan sistem produksi lainnya ditinjau berdasarkan karakteristik, proses dan hasilnya.

The purpose of this study is to describe mlipir system which emerged and perpetuated within relations of production in the plywood industrial development area. The qualitative approach is applied in this case study through a detailed data collection which is in-depth interviewing, observing and literature study. This study found that mlipir system emerged and perpetuated with the support of social and economic relations that provide benefits for the actors: industrial sector, local elite, and society. People in the system still experienced poverty although it seems that there are economic changes established by the mutual relations between the actors. Based on its characteristics, process and outcomes, Mlipir System is unique compared to other production systems."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suyatno Sastrowinoto
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1985
658.5 SUY m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Heroe Sunarko
"Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia Kedua pada tahun 1945 dan kemudian disusul oleh adanya pendudukan dan pengawasan Sekutu atas negara Jepang, telah membawa perubahan-perubahan yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kebbidupan masyarakat. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh Pihak Sekutu, baik dalam bidang politik maupun ekonomi, diarahkan untuk penghapusan unsur-unsur feodal dan militer dari masyarakat Jepang serta untuk lebih menjamin terciptanya tatanan sosial, politik dan ekonomi yang lebih adil dan demokratis (Ryoosuke Ishii, 1989: 166).
Langkah-langkah reformasi ekonomi yang dicanangkan pihak Sekutu dalam upaya menciptakan tatanan ekonomi yang lebih adil ditempuh melalui pembubaran zaibatsu (klik keuangan) yakni: Mitsui, Mitsubishi dan Sumitomo, karena dinilai telah melakukan praktek-praktek monopoli dan merugikan rakyat. Selain itu, Pemerintah juga mengadakan peninjauan dan penataan kembali kepemilikan tanah (land reform) , serta pada saat yang bersamaan, memperbaiki produk-produk hukum dengan mensahkan Undang Undang Anti Monopoli (Dokusen Kinshi Ho) dan Undang Undang Dekonsentrasi (Shuchu Haijo Ho). Dengan serangkaian kebijakan tersebut, maka Jepang mulai membangun kembali perekonomian nasional dengan menitik beratkan pada sektor industri. Slogan-slogan yang dipakai pemerintah Jepang sejak awal Meiji, yakni 'memperkaya negeri dan memperkuat militer' (fukoku kyohei) mulai ditinggalkan dan lebih menekankan pada semangat "meningkatkan produksi dan memajukan industri" (shokusan kogyo).
Upaya-upaya rekonstruksi perkonomian nasional Jepang dan diikuti pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, tidak dapat dipungkiri menjadi pendorong bagi terbentuknya berbagai organisasi bisnis atau perusahaan, dalam berbagai bentuknya, yang bergerak dalam berbagai sub-sektor ekonomi. Dalam konteks ini, perusahaan-perusahaan Jepang memainkan peranan dan berfungsi sama tak ubahnya seperti organisasi-organisasi bisnis di negara-negara industri dan dimanapun juga, yakni untuk memperoleh, sejauh mungkin, keuntungan atau produksi maksimum (profit maximization) dan perluasan usaha (Business expansion) dengan biaya yang rendah (Gregory, 1982:4). Untuk mencapai tujuan tujuan tersebut, maka perusahaan memanfaatkan modal, sumber daya manusia dan teknologi yang mencakup mesin-mesin dan alat-alat produksi yang dimilikinya.
Namun demikian, gambaran mengenai keberadaan sebuah perusahaan sebagai organisasi ekonomi yang berorientasi pada perolehan keuntungan merupakan gambaran dari sisi luar suatu organisasi bisnis. Dalam masyarakat dan kebudayaan Jepang, sebuah perusahaan. diberi makna yang lebih dalam dan khusus dari sekedar sebuah unit organisasi bisnis."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Kusuma
Yogyakarta : Andi, 2002
658.5 HEN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Kusuma
Yogyakarta: Andi, 2004
658.5 HEN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
T. Hani Handoko
Yogyakarta: BPFE, 1991
658.5 HAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herjanto, Eddy
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1999
658.5 Her m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>