Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lerissa Yessy Soejanto
"Perkembangan teknologi komunikasi dan persaingan ketat dunia industri saat ini, disadari membawa pengaruh besar pada perkembangan dan setiap tindakan yang harus dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas Iayanan secara terus-menerus sehingga perusahaan dapat menghadapi persaingan dan dapat mengambiI keputusan yang tepat dalam segala ketidakpastian pencapaian keuntungan.
Dalam melakukan peningkatan kualitas layanan, penelitian ini menggunakan aplikasi metode Quality Function Deployment (QFD) Phase I dan Phase H - Designer V.4 yang bertujuan untuk memperoleh Voice of Customer, mendapatkan Prioritas Tindakan Respon Teknis, mendapatkan Part Requirement, serta menghasilkan Usulan Strategi yang sebaiknya diambil oleh perusahaan demi tercapainya peningkatan kualitas Iayanan.
Dengan penerapan QFD, diperoleh atribut-atribut respon teknis yang, menjadi prioritas untuk peningkatan kualitas layanan, yaitu up date strategi pemasaran, up date kebijakan penetapan harga, dan peningkatan kualitas dan kuantitas BTS (Base Transceiver Station).

Growth of tight competition and communications technology of industrial world in this time realized bring the major effect at growth and in every action to be done by company. Company claimed to give the service matching with requirement and desire of consumer. Consequently, needed to do improvement of service quality continually so that company can face emulation and can take correct decision in all attainment uncertainly attainment of advantage.
In doing improvement of their service quality, this research used the Quality Function Deployment (QFD) Phase land Phase II QFD - Designer V.4 to obtain Voice of Customer, get the action priority of technical responses, get part requirements, and also yield the strategy proposal better be taken by company for the shake of reaching of improvement of service quality.
With applying QFD method, obtained the technical responses attribute which become the priority for the improvement of service quality. The technical responses include of up date marketing, up date price regulation, and than increase quality and quantity of BTS (Base Transceiver Station)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lerissa Yessy Soejanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T41046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy
"Persaingan yang kompetitif di dunia industri membuat pelanggan memiliki begitu banyak pilihan dalam menentukan apa yang ingin mereka dapatkan. Perputaran pelanggan yang terus terjadi membuat perusahaan menjadi frustasi. Salah satu cara untuk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan adalah dengan melakukan pengembangan jasa (service development). Kecepatan dan ketepatan perusahaan dalam mengembangkan pelayanan kepada konsumennya merupakan salah satu faktor yang penting dalam keberhasilan perusahaan.
Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat yang modern dan dinamis. Dengan semakin berkembangnya industri telekomunikasi, maka telepon seluler jenis CDMA pun ikut berkembang. Perkembangan pasar yang positif ini membuat semakin banyak perusahaan yang ikut bermain dalam industri ini yang menyebabkan persaingan semakin ketat dan dinamis. Sebuah perusahaan bisa dengan cepat mengubah kebijakannya dalam usaha memperebutkan pelanggan. Untuk itu, dibutuhkan metode yang tepat dalam menilai kebutuhan pelanggan dan dapat mengambil langkah tersebut dengan cepat dan dinamis.
QFD adalah metode pendekatan terstruktur untuk memahami apa yang diinginkan oleh pelanggan Dengan memasukkan faktor fuzzy pada perhitungan Quality Function Deployment (QFD), perusahaan dapat melakukan pengambilan keputusan yang dinamis dalam menatap persaingan di industri telekomunikasi. Fleksibilitas yang dimiliki oleh Fuzzy QFD ini berguna untuk menyusun "what-if" analysis dalam merencanakan strategi bisnis perusahaan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak perusahaan mengenai metode penilaian keinginan pelanggan sehingga pihak perusahaan dapat dengan cepat dan tepat memahami keinginan pelanggannya.

A competition in the world industries gives a lot of choices for customers to be decided, in order to get what they exactly want. The cycle of customers is happened all the time and that makes company began frustrated. Service development is one way to satisfy customers with their needs. If the company develops service approprietly, it's going to be the important factor for company in gaining their success.
Nowadays, telecommunication has become the major need for modern society. By the growth of the telecommunication industry, CDMA as one type of cellular phone is getting popular. Because of this, many companies have joined to compete in this industry, and at the end, the competition is getting tight and unpredictable. Therefore, the exact method is needed to evaluate customer needs and it can be held if the company promptly changed their policy, in order to take over customers.
QFD is a structural method, used to find out what customers will. Including fuzzy factor in QFD calculation, is the way of how the company can survive and still exist in this telecommunication industry. The flexibility of fuzzy QFD helps the company organized "what-if" analysis and also helps them planning their business strategy.
By doing this research, it is hoped that it could suggest the company about the methods to evaluate customers will. It will help them understand what customers want in fulfilling their needs, appropriatly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Widyasanti
"PT. Indosat memerlukan langkah strategis dalam melakukan proses migrasi frekuensi CDMA StarOne agar dalam pelaksanaannya tidak mengganggu performansi jaringan GSM eksisting, hal tersebut diperlukan karena keputusan Menkominfo KM. Nomor 181 Tahun 2006 per tanggal 12 Desember 2006 tentang alokasi frekuensi yang diberikan untuk CDMA StarOne yang ternyata berhimpit dengan frekuensi eksisting GSM PT. Indosat terutama pada frekuensi CDMA downlink 889.515 MHz. Frekuensi yang berhimpit tersebut akan menimbulkan resiko disisi internal antara jaringan GSM eksisting dan CDMA, seperti akan munculnya interferensi dimana-mana, meningkatnya drop call, penurunan daya jangkauan/coverage, timbulnya blank spot baru, yang pada akhirnya akan mengurangi performasi jaringan GSM yang sekarang ini masih menjadi bisnis paling dominan. Untuk mengantisipasi resiko paska dimigrasikannya frekuensi CDMA StarOne ini, maka langkah re-engginering pada jaringan GSM PT. Indosat mau tidak mau harus dilakukan.
Ada beberapa opsi yang akan dipilih dan dianalisa baik dari sisi performansinya maupun dari sisi keefektifan biaya yang dikeluarkan. Opsi-opsinya adalah dengan/tanpa pemasangan filter pada kedua jaringan, berapa kanal yang akan dibebaskan, dan metode hopping yang bagaimana yang akan digunakan. Bagaimana pengaruh hasil implementasi global frequency planning ini pada jaringan GSM PT. Indosat, akan dianalisa lebih lanjut hasil performansinya sebelum dan sesudah implementasi, kendala-kendala dilapangan, efektifitas penggunaannya dengan dan tanpa filter, perolehan nilai KPI, dan tentunya implikasi implementasi ini pada revenue perusahaan.

PT Indosat needs strategic steps in doing the migration process of CDMA StarOne, so that it does not conflict the existing GSM network performance. It is in accordance with the regulation of Menkominfo KM No.181Year 2006 dated of December 12, 2006 stating that frequency allocation given to CDMA StarOne is crashed againts the existing PT. Indosat GSM frequency especially in CDMA frequency downlink 889,515 Mhz. The crash will lead into internal risk between GSM network and CDMA network, such as interference, the significant increasing of drop call, decrease the coverage area, additional blank spot, conclusively it will decrease GSM Network performance that currently is the main business. To antisipate the risk of post CDMA StarOne frequency migration, re-engineering steps must be done by PT. Indosat.
There're some options that should be done and analyzed from performance side and revenue improvement. Those options are with or without filter implementation at both network, how many channels should be released, what hopping methode should be implemented. How these methode effect in GFP implementation in GSM Network of PT. Indosat will be analyzed further, before and after time implementations, the real constraint, the effectiveness with or without filter implementation, KPI score, and the total revenue of the company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24642
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Normansyah Kusuma
"Penelitian ini mengintegrasikan SERVQUAL, Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk menyusun strategi peningkatan kualitas layanan enterprise portal PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein) yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil kuesioner yang disebarkan kepada seratus orang responden yang merupakan karyawan Marein. SERVQUAL didapatkan bahwa dari empat dimensi kualitas layanan yang diukur yaitu Usability, Design, Information Quality dan Service Reliability mendapatkan nilai kesenjangan yang negatif, artinya tingkat kualitas layanan enterprise portal Marein masih rendah. Kemudian dengan menggunakan Model Kano didapatkan lima belas atribut kualitas layanan yang harus ditingkatkan untuk meningkatkan kepuasan pengguna. Metode terakhir adalah QFD yang menghasilkan sebelas technical response berikut prioritas pelaksanaan untuk dapat meningkatkan kualitas lima belas atribut kualitas layanan yang sebelumnya didapatkan dari Model Kano. Rangkaian penelitian tersebut menyimpulkan lima technical response yang memiliki tingkat prioritas tertinggi yaitu integrasi antar aplikasi, penambahan staf, penerapan user requirement management, peningkatan kapasitas server dan desain ulang tampilan.

This study integrates SERVQUAL, Kano Model and Quality Function Deployment (QFD) to develop strategies for improving service quality of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein) enterprise portal based on its users needs. The data used in this study are responds to questioners by onehundred employees of Marein. The result of SERVQUAL method shows that four of service quality measured ie Usability, Design, Information Quality and Service Reliability has a negative gap score, meaning that the level of service quality of Marein’s enterprise portal is lower than expected. Then by using Kano Model this study obtained fifteen attributes of service quality that should be improved to increase its user satisfaction. The last method being used is QFD which provides eleven technical responses along the priority score that should be implemented to improve the service quality. The study concluded a series of five technical response that has the highest priority which are integration between applications, the addition of staff, implementation of user requirement management, increasing server capacity and redesign."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Arthanta
"Persaingan bisnis jasa operator seluler CDMA sangat ketat. Tuntutan konsumen akan kualitas layanan yang bagus dan bervariasi meningkat, sehingga sangat diperlukan strategi yang jitu menghadapi persaingan dan perubahan yang dinamis untuk meningkatkan kinerja pelayanan PT Telkom Kandatel Bandung. Dengan perencanaan strategi yang tepat, terukur, dan terarah membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya. Metode QFD salah satu cara untuk megidentifikasi kebutuhan pelanggan saat ini dengan tepat untuk pengembangan strategi. Selanjutnya hasil dari QFD di jadikan dasar untuk perencanaan strategi yang diintegrasikan dengan metode Hoshin Kanri untuk melakukan Continous Improvement dan mencapai Breakthrough Objectives.
Identifikasi kebutuhan dan keinginan serta penilaian terhadap ekspektasi dan persepsi pelanggan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasilnya digunakan untuk menyusun Matrik HOQ 1, dan melakukan prioritas bentuk layanan secara teknis (Technical Response). Hasil dari Matrik HOQ I digunakan untuk menyusun Hoshin Objectives berdsarkan visi dan misi Kandatel Bandung dan pembentukan usulan strategi peningkatan layanan, proses kontrol operasional, dan langkah peninjauan terhadap perencanaan strategi yang dibuat dengan metode Hoshin Kanri.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah:
1. Harapan pelanggan terhadap pelayanan Flexi dengan kriteria: kualitas jaringan telekomunikasi 41,18%, ketersediaan handset dan asesoris dan pelayanan pengaduan pelanggan 35,29%, penyesuaian tarif penggunaan jasa Telkomflexi 11,76%, peningkatan layanan pelanggan 11,76%
2. Gap ekspektasi dan persepsi VOC dari peringkat terbesar untuk kriteria layanan fitur-fitur flexi 45,71.%, layanan purna jual 20%, dan Keakuratan informasi produk 17,l4%, Handset dan asesoris penunjang 8,57%, dan Promosi produk 8,57%
3. Dengan mengimplementasikan usulan strategi yang dibuat Kandatel Bandung dapat memenuhi kriteria VOC untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Flexi sampai 90,42% dari total pencapaian yang diharapkan pelanggan.
4. Usulan perencanaan strategi yang dibuat terdiri atas 13 strategi untuk level pertama dan 29 strategi untuk level kedua. dalam memenuhi lima tujuan berdasarkan visi Kandatel Bandung.

Competitiveness of operator service business of CDMA's cellular is very tight and raising Consumer demand about good service quality and variously services, so that very need strategy facing dynamic change and competitiveness business to improve performance service of PT Telkom Kandatel Bandung. With correct strategy planning, measured, and directional assist company improve the performance. QFD Method is one of the way for identify requirement of customer in this time correctly for the development of strategy. Hereinafter result of QFD making basis for strategy planning, integrated with method of Hoshin Kanri to conduct continous improvement and reach breakthrough objectives.
Identify desire and requirement and also assessment to expectation and perception of customer conducted with propagated quesioner. The result used to compile Matrik HOQ 1, and conduct priority form service technically (Technical Response). Result of Matrix HOQ 1 used to compile Hoshin Objectives according to vision and mission of Kandatel Bandung and forming of strategy proposal service, process control operational, and sighting step to Hoshin Kanri's strategy planning.
As for result of this research is:
1. Customer expectation to service of Flexi with criterion: quality of telecommunications network 41,18%, availability of accessories and handset and service of denunciating of customer 35,29%, adjustment of tariff usage T elkomilexi services l1,76%, improvement of customer service 11,76 2.
2. Gap of importance and satisfaction needs of VOC. The biggest ranking for the criterion of flexi service Etur 45,71%, alter sell service 20%, and accuracy of product information 17,1 4%, handset and supporter accessories 8,57%, and product promotion 8,57.
3. By implementation strategy proposal, Kandatel Bandung can fulfill criterion of VOC to improve customer satisfaction of Flexi until 90,42 % from totalizing expected customer attainment.
4. Strategy planning which proposed consist of 13 strategy for first level and 29 strategy for second level in fulfilling tive target pursuant to vision of Kandatel Bandung.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Winarti
"Skripsi ini menganalisa kualitas jasa pelayanan hypermarket yang efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh metode yang efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui analisa kepuasan pelanggan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quality Function Deployment (QFD) yang menggunakan Model House of Quality yang berpedoman pada Metode Servqual.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kombinasi dari kedua metode ini cukup efektif dalam menganalisa kualitas jasa pada hypermarket. Metode ini dapat mengidentifikasi, mengevaluasi dan menganalisa variabel kualitas jasa pelayanan hypermarket, sehingga kualitas pelayanan pelanggan dapat ditingkatkan. Dengan metode ini dapat diperoleh prioritas perbaikan, sehingga rencana perbaikan kualitas jasa pelayanan dapat dilakukan dengan jelas yaitu dalam menangani berbagai permasalahan terhadap pelanggan.

This paper is analyzing the quality service of hypermarket to effectively improve the customer service quality. The purpose of this research is to find the effective method for improving service quality using customer satisfaction analysis. The method used in this research is Quality Function Deployment (QFD) utilizing House of Quality Model combined with Servqual method.
The conclusion of this research is the combination of those two methods is proven effective for analyzing the quality service of hypermarket. The combined methods have enabled identification, evaluation, and analysis of the service quality variables of hypermarket, in order to improve customer service quality. Improvement prioritization could also be organized so that improvement plan would be effectively implemented for solving any problems related to customers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S42410
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Immanuel
"PT Indosat merupakan penyedia jasa dan jaringan pada telekomunikasi dimana konsentrasi pada bisnis jaringan dan telekomunikasi Matrix sebagai bisnis utama. Pada tahun mendatang, kompetisi bisnis jaringan dan telekomunikasi akan meningkat sangat cepat karena dikeluarkannya ijin operasi untuk penyedia baru dimana harga dan pelayanan spektrum kualitas jaringan dan telekomunikasi seperti kualitas selular, fixed data, fixed voice dan fitur yang ada akan menjadi aspek dalam kompetisi. Akibatnya bila tidak bisa bersaing, Indosat akan menghadapi resiko penurunan keuntungan rata-rata per pengguna (Average Revenue Per User / ARPU).
Tesis ini merupakan penelitian untuk menganalisis kualitas layanan Matrix jaringan selular dengan analisis SWOT dimana dari hasil penelitian dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas layanan serta model bisnis sehingga dapat meningkatkan keuntungan rata-rata per pengguna (ARPU).

PT Indosat is a network and Service provider m telecommunication, which concentrate on networking and telecommunication Matrix as main business. Within next years, competition of networking and telecommunication will increase rapidly due to the publishness of operation license for new provider which the price and spectrum networking and telecommunication quality of Service such as quality of cellular, fixed data, fixed voice and available features will be the competition aspect. As an effect, if Matriks could not compete Indosat will face on the risk of Average Revenue Per User (ARPU) decreasing.
This tesis is a research to analyse Quality of Service (QoS) of Matrix cellular network by SWOT analysis where from the output of research can give recommendation to increase quality of Service and the business model, so it can also increase the Average Revenue Per User (ARPU).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26059
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Immanuel
"PT. Indosat merupakan penyedia jasa dan jaringan pada telekomunikasi dimana konsentrasi pada bisnis jaringan dan telekomunikasi Matrix sebagai bisnis utama. Pada tahun mendatang, kompetisi bisnis jaringan dan telekomunikasi akan meningkat sangat cepat karena dikeluarkannya ijin operasi untuk penyedia baru dimana harga dan pelayanan spektrum kualitas jaringan dan telekomunikasi seperti kualitas selular, fixed data, fixed voice dan fitur yang ada akan menjadi aspek dalam kompetisi. Akibatnya bila tidak bisa bersaing, Indosat akan menghadapi resiko penurunan keuntungan rata-rata per pengguna (Average Revenue Per User / ARPU). Tesis ini merupakan penelitian untuk menganalisis kualitas layanan Matrix jaringan selular dengan analisis SWOT dimana dari hasil penelitian dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas layanan serta model bisnis sehingga dapat meningkatkan keuntungan rata-rata per pengguna (ARPU).

PT. Indosat is a network and service provider in telecommunication, which concentrate on networking and telecommunication Matrix as main business. Within next years, competition of networking and telecommunication will increase rapidly due to the publishness of operation license for new provider which the price and spectrum networking and telecommunication quality of service such as quality of cellular, fixed data, fixed voice and available features will be the competition aspect. As an effect, if Matriks could not compete Indosat will face on the risk of Average Revenue Per User (ARPU) decreasing. This tesis is a research to analyse Quality of Service (QoS) of Matrix cellular network by SWOT analysis where from the output of research can give recommendation to increase quality of service and the business model, so it can also increase the Average Revenue Per User (ARPU)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40956
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Ichwan
"Penerapan konsep manajemen mutu seperti Lean Six Sigma mulai diterapkan dalam industri jasa seperti pada industri telekomunikasi. Tesis ini dilakukan untuk menganalisis penerapan konsep Lean Six Sigma pada operator telekomunikasi dengan melihat kapabilitas proses BTS melalui kinerja Call Setup Success Rate (CSSR) dan Call Drop Rate (CDR). Parameter tersebut merupakan dua parameter utama jaringan seluler. Penerapan Six Sigma pada proses perbaikan kualitas layanan seluler dilakukan agar kedua parameter tersebut dapat mencapai nilai standar yang telah ditentukan. Kinerja parameter BTS dapat dilihat berdasarkan nilai kinerja proses Ppk yang kemudian dikonversi menjadi nilai sigma. Nilai sigma terbesar yang dapat dicapai setelah dilakukan perbaikan berdasarkan penelitian ini adalah 6σ untuk parameter CSSR area Jakarta Utara. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan implementasi Six Sigma dalam proses perbaikan kualitas jaringan seluler juga dianalisis dan didapatkan bahwa faktor kepemimpinan merupakan faktor utama keberhasilan implementasi Six Sigma menurut para responden. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa kinerja BTS dan data primer yang didapatkan dari kuesioner kepada Divisi Optimisasi.

The application of quality management concepts such as Lean Six Sigma was implemented in the service industry such as the telecommunications industry. This thesis is conducted to analyze the application of the concept of Lean Six Sigma in the telecommunications operator to see performance capability of BTS through the performance of Call Setup Success Rate (CSSR) and Call Drop Rate (CDR). These parameters are the two main parameters of the mobile cellular network. Application of Six Sigma in mobile cellular service quality improvement process is done so that these two parameters can achieve a standard value that has been determined before. Performance parameters of BTS can be seen by Ppk process performance values which then converted into a sigma value. The largest sigma value that can be achieved after improvement process by this research is 6σ for CSSR parameter in North Jakarta area. The factors that determine the success of the implementation of Six Sigma in the process of improvement of the quality of mobile networks is also analyzed and found that leadership is a key factor for the successful implementation of Six Sigma according to the respondents. This study uses secondary data such as the performance of the BTS and primary data obtained from the questionnaire to the Division of Optimization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>