Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187320 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmawati
"Kenyataan bahwa krisis sosial yang selama ini ada di perkotaan bukan hanya ditandai oleh perumahan kumuh yang dari waktu ke waktu mekar merambah banyak sudut kota, akan tetapi juga ditandai dengan minimnya ruang daur hidup yang mendukung proses pengembangan fisik dan jiwa manusia dari pranatal sampai mati dan fasilitas bagi anak-anak yang dapat mendukung kehidupan mereka sehingga membuat mereka menjadi tidak teralih, tidak terdidik bagi masa depan mereka, dan terus terbelakang serta sulit untuk berkembang. Penelitian ini ingin mengungkap persoalan ini dengan kasus rumah susun.
Untuk menjawab persoalan diatas, pendekatan penelitian adalah kualitatif dalam pengertian mengamati secara khusus dan menganalisis kegiatan anak-anak, usia balita dan sekolah di dalam rumah dan di sekitar rumah susun. Metode analisis yang digunakan adalah analisa ruang daur hidup khususnya anak-anak.
Temuan penelitian antara Iain; peran rumah susun sederhana yang pada saat ini baik sebagai sarana untuk memfasilitasi masyarakat dari golongan menengah ke bawah akan tetapi kurang sempurna jika untuk pengembangan anak-anak yang ada di dalamnya. Terjadinya perubahan pada bentuk tipikal perumahan yang menyebabkan perubahan pada aktivitas anak-anak yang akan memunculkan ruang-ruang baru. Kondisi kinerja raga tiap-tiap anak disesuaikan dengan perkembangan fisikal berupa pergerakan yang diimbangi dengan bertambahnya ruang daur hidup baik secara horizontal maupun vertikal, dan kondisi kinerja pikir tiap-tiap anak disesuaikan dengan kemampuan kognitifnya berupa bertambahnya kemampuan yang diimbangi dengan bertambahnya ruang daur hidup yang dapat disubstitusi pada tiap-tiap lantai rumah susun.

The fact is that current urban social crisis is not only marked by the ever-growing slums in cities. but also by the inadequacy of life-cycle space for supporting physic and soul human development form prenatal until died and facilities for children activities which can support their life and caused them to be untrained, uneducated for their future, and backward. This research wants to see this problem with flats for cases.
To answer the question above, the qualitative research by watching specially and analyzing children activities, from infancy stage until school age stage in their house and around the flats. Analysis method is used life-cycle space analysis especially children.
The research founds that current flats is good to facilitate people from middle to low income community but is not good lo develop children inside, the change at the typical flats form cause the change at children activities which rise new spaces, the laborer of body from each children could see at the physical grow like moving which is compare with the more life-cycle space horizontally as well as vertically, and the laborer of mind from each children could see at the cognitive ability like ability which is compare with the more life-cycle space which could be substituted at each flats floor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Zara
"Keluarga dan Iingkungan tempat tinggal merupakan suatu wadah utama bagi berlangsungnya siklus kehidupan seorang manusia, Ia memberikan pengamh yang kuat. dalam proses pertumbuhan sisi-sisi fisik, kognitif maupun psikologis seseorang.
Lingkungn tempat tinggal yang baik adalah yang dapat mengakomodasi kebutuhan pada tiap-tiap masa secara optimal, sehingga perkembangan pada seluruh sisi manusia tersebut dapat berlangsung secara balk dan seimbang pula. Masa anak-anak (childhood) merupakan salah satu dari beberapa tahapan dalam siklus kehidupan. Ia menjadi istimewa bagi lingkungan tempat tinggal karena pada masa tersebutlah seorang manusia umumnya banyak menghabiskan waktunya di sana selain di sekolah.
Sudah sejauh mana lingkungan tempat tinggal -dalam hal ini perumahan formal (Studi kasus: rumah sederhana Perumnas)- mengakomodir kebutuhan ruang bagi anak menjadi pertanyaan yang penting berkaitan dengan siklus hidup seorang manusia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Prasasti Wiria Atmadja
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Wibisono
"Kebutuhan rumah bagi masyarakat di perkotaan menjadi suatu permasalahan yang dihadapi setiap pengelola kota. Dikarenakan keterbatasan kemampuan penyediaan rumah tinggal yang layak dengan harga teijangkau dan keterbatasan daya beli masyarakat elite perkotaan. Keterbatasan tersebut disebabkan oleh harga peroleban tanah dan biaya konstiuksi yang tinggi di perkotaan. Pemerintah telah berupaya mengatasinya dengan menetapkan aturan mengenai rumah seCierhana, yang meliputi luas minimal tanah dan bangunan, serta harga maksimal rumah sederhana sehat unffik mendapat bantuan subsidi. Dalam penyediaan rumah murah tersebut direa.Iisasikan dalam ben Juas tanah dan bangunan seminimal mungkin dan berada pada lokasi yang relatif jauh dari pusat kota.
Seiring perJalanan Waktu, rumah tersebut digunakan dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuban ruang aktivitas kel uarga penghuni. Kebutuhan penghuni berkembang baik dikarenakan fisik, maupun sosial-ekonomi penghuni. Dikarenakan keterbatasan kemampuan finansial dan pemanfaatarrteknologi serta Iuas bangunsn dan yang terlalu kecil, mengakibatkan pengembangan rumah sering kali dflakukan dengan memanfaatkan
Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan metoda expose facto-cross section. Metoda komparatif antar sampel digunakan untuk mendapatkan batasan minimalluas petak tanah. Unit analisis penelitian yang digunakan adalah keluarga inti yang menghuni nunah tinggal di Perumnas Depok 1 Berdasarkan tingkat kepercayaan 90%, nilai sampling error : 5% dan proporsi polulasi sebesar : 50-50, diperoleh 275 unit rumah sampei yang dijadikan responden. Responden dikelompokan menwut ukurnn luas tanah dan tipe awal bangunan. Instrumen yang digunakan adalah: angket, kuestioner, lembar pengamatan, dan pedoman wawancara.
Dalam pengolahan data dilakukan secara bertahap. berbekal data basil angket dan wawancara dinilai untuk mengetihui kategori perilaku kesehatan tingkat pemenuhan kebutuhan fisiologis, psikologis, perlindungan terhadap penyakit dan bencana, serta tingkat pencapaian lditeria rumah sehat, rwnah berkelanjutan dan tentunya rumah sehat berkelanjutan. Setelah basil penilaian diperoleh, kemudian dapat dilalkukan analisis hubungan antara data tersebut dengan variabel bebas yang terdiri dari jumlah penghuni, komposisi usia penghuni, komposisi hubungan kekerabatan, tingkat pendidikan kepala keluarga, penilan kepala keluarga, swnber pembiayaan dominan pengembangan rwnah dan perilaku kesehatan penghuni. fiemikian pula bubungan dengan variabel kontrol yang meliputi luas, Iebar danjum.lah akses kaveling, serta tipe awal bangunan. Data basil penilaian wgunakan pula untuk meoghitung luas tanah minimal yang mampu mencap Lrum berkelanjutan.
Kesimpulan basil analisis pada seluruh sampel membuktiKan bahwa fabor-fak:tor yang berhubungan dengan pencapaian kriteria pemenuhan kebutuhan : (1) fisioloyaitu faktor jumlah penghuni saat ini, komposisi hubungan kekerabatan, tingkat pendiaikan tertinggi kepala ke/uarga, peri/aku kesehotan J?ftnghrmi, luas dan Iebar pet tanah, tipe aw
Kesimpulan hasil analisis dari seiuruh sampel membuktikan faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan pencapaian kriteria rumah sehat adalah tingkat pendidikan tertinggi kepala keluarga, peri/aku kesehatan penghuni, luas petak tanah, Iebar petak tanah dan lipe awa/ bangunan. Faktor-faktor yang terbukti memiliki hubungan dengan pencapaian kriteria rumah berkelanjutan adalah tingkat pendidikan tertinggi kepala keluarga, penghasilan kepala keluarga, peri/aku kesehatan penghuni, luas petak tanah, Iebar petak lanah dan tipe awol bangunan, komposisi usia penghuni, dan komposishubungan kekerabatan. Faktor-faktor yang terbukti memiliki hubungan dengan kriteria rumah sehat berkelanjutan di Perumnas Depok I adalah komposisi hubungan kekerabatan, tingkal pendidikan tertinggi kepa/a ketuarga. p erilaku!kesehatan penghuni luas petak tanah dan tipe awal bangunan. Kesimpulan analisis komparati menghasilkan batasan minimal ukuran luas tanah untuk rumah tinggal sederhana i atas tanan adaJah 110 rn.
Berdasarkan penelitian tersebut, disairankan agar pihak terkait mempertimbangkan kembali ukuran minima luas tanah dan asumsi perhitungan kebutuhan ruang per penghuni pada peratwan mengenai penyediaan rumah sederhana sehat, dan mencernati penyetdiaaan rumah sederhana sehingga tidak terbentuk pemukiman kumuh dikemudian hari. Unt hal tersebut, disarankan agar dilakukan penelitian-penelitian mendasar mengena· besar pengaruh elemen pembentuk ruma berupa fisik bangunan rumah itu sendiri maup fisik/non fisik penghuninya, semngga dapat menentukan bobot nilai dalam Reni1aian suatu laiteria bagi rumah dan penghuninya. Selain penelitian terseout, penelitian mengenai batas maksimal jumlah penghuni rumah dan penelitian untuk melihat perbedaan per!akuan pada rumah tinggal sederhana berdasarkan kondisi lingkungan yang berbeda dirasakan perlu untuk dilakukan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Rubhasy
"Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpenting dalam kehidupan karena saat itulah manusia belajar untuk mengenal segala sesuatu di dunia. Salah satu cara belajar yang efektif bagi anak adalah dengan kegiatan bermain, karena anak cenderung senang dan menikmati kegiatan tersebut. Bermain secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, intelektual, kepribadian, dan sosial anak. Kegiatan bermain berkembang seiring dengan bertambahnya usia anak. Selain itu, kegiatan bermain tidak dapat terlepas dari lingkungan bermain itu sendiri. Oleh sebab itu, lingkungan bermain sebaiknya juga mendukung perkembangan anak, baik alat permainan maupun desain ruang bermainnya.
Skripsi ini menekankan pada kegiatan bermain di ruang terbuka (taman bermain) karena anak cenderung bebas melakukan eksplorasi sehingga kegiatan bermain yang dilakukan lebih bervariasi. Anak juga dapat mengenal dan menjadi lebih peka terhadap lingkungan di sekitarnya. Terdapat tiga aspek utama yang menghubungkan antara ruang bermain dengan perkembangan anak, yaitu ruang bermain, alat permainan, dan teman bermain. Taman bermain yang baik adalah taman bermain yang dirancang dengan memperhatikan skala, pembagian zona, peletakan alat permainan, dan lainnya. Melalui pembahasan skripsi ini diharapkan dapat membantu perancang dalam membentuk ruang yang aman, nyaman, dan sesuai dengan perkembangan anak.

Childhood is the most important period of life because at that time human learns to know everything in the world. One of the effective ways for children to learn is playing activities since the children tend to be happy and enjoy that kind of activities. Playing activities can implicitly affects the growth of the children?s physic, intellectual, personality, and social. The event of playing develops along with the children?s age. Besides that, playing activities cannot be separated with the playing environment itself. Therefore the environment should also support the children?s development either the playing equipment or the space design.
This research emphasize on playing activities at outdoor spaces (playground) because children likely to make exploration freely so that their activities would be more vary. Furthermore, children could discover and be more sensitive to their surroundings. There are three aspects that link between playing space and children development; they are playing space, equipment, and companion. A good playground can be defined as the playground which design has concerns with the scale, zoning, positioning of the playing equipment, and other. The discussions of this research are expected to be helpful for the designers to build a safe, pleasant, and suitable space for the children?s development.
"
2008
S48407
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Irawan
"ABSTRAK
Kecemasan merupakan reaksi yang sering terjadi selama hospitalisasi, dan dapat berakibat kepada penurunan kondisi, lamanya adaptasi dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kecemasan dapat diminimalkan apabila perawat memberikan intervensi yang tepat pada anak dengan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kecemasan anak prasekolah yang dirawat di bangsal berfasilitas dan tanpa fasilitas ruang bermain. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif dengan pendekatan potong lintang pada 100 anak prasekolah. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan lembar check list observasi kecemasan anak. Data dianalisis secara univariat. Hasil menunjukkan rata-rata skor kecemasan anak pada bangsal berfasilitas ruang bermain 29,70 dengan SD 6,609 sedangkan tanpa fasilitas ruang bermain 36,24 dengan SD 6,760. Kesimpulan penelitian ini adalah rata-rata skor kecemasan anak di bangsal berfasilitas ruang bermain lebih rendah daripada yang tidak mempunyai fasilitas ruang bermain. Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa perlunya fasilitas ruang bermain di bangsal perawatan anak untuk menurunkan kecemasan hospitalisasi.

ABSTRACT
Anxiety is a reaction that often occurs in children during hospitalization, this condition can caused in a decrease of conditions, duration of adaptation, growth and development disorders. The growth and development disorder caused by anxiety can minimized, if the nurse gave correctly intervention to children with anxiety. This study aimed to identify the description of anxiety among preschool-age children during hospitalization at ward with playroom and without playroom facility. This study was a descriptive approach research, applied a cross sectional method, and involved 100 of preschool-age children. Sampling method was used purposive sampling. Data was collected by using observed anxiety check list. The data was analyzed by using univariat method. The result showed that mean anxiety score in ward with playroom was 29.70 with SD 6.609, while in ward without playroom was 36.24 with SD 6.760. The study concluded that mean anxiety score of children in ward with playroom was lower than without playroom. The result of this study recommended that the importance of playroom in pediatric ward to decrease hospitalization anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Abdillah Ichwan
"Manusia selama hidupnya menempati dan selalu membutuhkan ruang untuk berkegiatan dalam hidupnya. Ruang-ruang tempat manusia tinggal tersebut memiliki pembagian-pembagian seperti ruang public yang ditujukan untuk kepentingan umum dan ruang privat yang lebih ditujukan untuk individu dan sebagian golongan yang lebih kecil. Rumah susun sebagai sebuah lingkungan pemukiman manusia untuk bertinggal tentunya juga memiliki pembagian ruang public dan privat di dalamnya. Kadangkala manusia berperilaku terhadap lingkungan sekitarnya menyebabkan adanya pergeseran fungsi ruang di dalamnya. Kadangkala manusia berperilaku terhadap lingkungan sekitarnya menyebabkan adanya pergeseran fungsi ruang di dalamnya. Selasar atau koridor yang berfungsi sebagai jalur akses dan sirkulasi manusia dalam bangunan yang tergolong sebagai ruang public dalam hunian rumah susun memperlihatkan adanya fenomena pergeseran fungsi ruang tersebut, dan hal ini tentunya menimbulkan dampak pada lingkungan sekitarnya. Skripsi ini mengkaji tentang pergeseran fungsi ruang public, hal apa saja yang menyebabkan pergeseran tersebut dan apa yang menjadi dampaknya.

During his lifetime, human always need and occupy space to do his activities. Those spaces have allocations such as public space that is intended for public interest and private space that is intended for individual and smaller groups. Flats as a human settlement environment for dwelling also have public and private space allocation in them. Sometimes people's behavior towards their surrounding environment causes a shift in the function of its space. Hallways or corridors which serve as access points and human circulation within a building are classified as public space and show the phenomenon of a shift in space function, and this certainly gives impact on the surrounding environment. This thesis examines the change in the function of public space, and whatever causing and caused by those changes."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S51560
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Amantari
"ABSTRAK
Fasilitas MCK umum merupakan kebutuhan primer pada masyarakat perkotaan yang tinggal di permukiman kumuh liar. Fasilitas MCK umum menjadi kebutuhan primer karena di dalam tempat tinggal mereka tidak tersedia sarana untuk memenuhi kebutuhan untuk mandi, cuci dan kakus.
Fasilitas MCK umum yang terdapat di permukiman kumuh liar tersebar di tanah kosong, diantara bangunan, dan ada yang didalam bangunan. Fasilitas MCK umum yang ada disediakan oleh masyarakat setempat.
Penelitian difokuskan pada corak, pola, dan proses penyediaan fasilitas MCK, berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku dalam kebudayaan mereka, khususnya mengenai penataan ruang yang ada di permukiman kumuh liar. Untuk memahami corak, pola dan proses penyediaan fasilitas MCK maka dilakukan pembahasan penentuan lokasi, interaksi masyarakat dalam proses penyediaan fasilitas MCK, bentuk-bentuk MCK, cara dan siapa yang mengorganisasi MCK.
Sasaran penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di permukiman liar di Kelurahan kapuk, Kecamatan Cengkareng, DKI Jakarta. Mereka adalah masyarakat pendatang yang tinggal di Jakarta sebagai "penduduk? dan bekerja sebagai buruh.
Dalam proses pengumpulan data, mengacu pada pendekatan kualitatif dan menggunakan metode pengamatan. Disamping itu dilakukan pemotretan dan pembuatan gambar fisik MCK untuk melihat berbagai bentuk MCK.
Hasil penelitian disimpulkan Cara penentuan lokasi, siapa saga yang terlibat dalam penyediaan dan pengorganisasian, dan bagaimana bentuk-bentuk fisik fasilitas MCK umum yang ada di permukiman kumuh liar. "
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caryna Arviany
"ABSTRAK
Elemen-elemen ruang memiliki pengaruh yang besar untuk menstimulasi aktivitas bermain anak. Bermain adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kemampuan seorang anak. Sedangkan banyak isu yang beredar bahwa rumah susun belum bisa memenuhi berbagai kebutuhan penghuninya. Sehingga bagaimana rumah susun dapat menyediakan media bermain untuk meningkatkan kemampuan anak? Dengan menggunakan metode kualitaif dalam skripsi ini, terlihat bahwa tidak ada media bermain yang didesain secara khusus. Oleh karena itu, ketika bermain anak-anaklah yang menyesuaikan jenis permainanya dengan media yang ada. Sehingga meningkatnya kemampuan anak tidak maksimal.

ABSTRACT
The elements of space have a big role in stimulating children 39 s play activities. Playing is one of crucial importances in a children 39 s abilities. Meanwhile there are issues growing about the public housing inability to meet the needs of their inhabitants. Therefore, how can the public housing provide the space for playing beneficial for children 39 s development By the qualitative method in writing this thesis, the result shows that there is no designed playground for children. But the children adapt their playing activities to the available space. It causes abilities increasing of the children of public housing is not maximal. "
2017
S67904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Handayani
"Rumah susun merupakan salah satu penyelesaian masalah keterbatasan lahan di kota. Di kompleks rumah susun dengan pola hunian vertikal. penghuni harus menyesuaikan diri setelah sebelumnya terbiasa tinggal di hunian berpola horizontal termasuk dalam hal berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Bagaimanakah interaksi antar penghuni yang terjadi di ruang luar rumah susun dan bagaimana pengaruh lingkungan terhadap interaksi penghuni?
Interaksi yang terjadi di ruang luar rumah susun dipengaruhi salah satunya oleh penataan ruang, yaitu bentuk ruang, unsur-unsur pembentuk ruang dan iklim setempat. Terjadinya interaksi juga disebabkan adanya persepsi manusia terhadap lingkungan sekitar, baik ruang maupun orang di sekitarnya termasuk bagaimana seseorang membagi ruang dengan sesamanya.
Dalam penulisan ini, dilakukan studi kasus di Rumah Susun Pulo Mas dan Rumah Susun Tanah Abang untuk melihat dan menganalisis ruang luar dan interaksi yang terjadi di ruang luar ini. Di dua rumah susun yang memiliki bentuk dan tipe blok yang sama ini beberapa ruang luarnya menjadi tempat yang cukup “hidup’’ dengan aktivitas penghuninya dan ada pula beberapa bagian dari ruang luarnya yang sepi dari aktivitas penghuni. Di akhir penulisan, didapat beberapa hal yang dapat menciptakan ruang luar yang mendukung terjadinya interaksi dan apa saja yang dapat dilakukan agar terbentuk ruang luar yang bisa “hidup" dengan berbagai kegiatan penghuni."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>