Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102966 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dani Arthanta
"Persaingan bisnis jasa operator seluler CDMA sangat ketat. Tuntutan konsumen akan kualitas layanan yang bagus dan bervariasi meningkat, sehingga sangat diperlukan strategi yang jitu menghadapi persaingan dan perubahan yang dinamis untuk meningkatkan kinerja pelayanan PT Telkom Kandatel Bandung. Dengan perencanaan strategi yang tepat, terukur, dan terarah membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya. Metode QFD salah satu cara untuk megidentifikasi kebutuhan pelanggan saat ini dengan tepat untuk pengembangan strategi. Selanjutnya hasil dari QFD di jadikan dasar untuk perencanaan strategi yang diintegrasikan dengan metode Hoshin Kanri untuk melakukan Continous Improvement dan mencapai Breakthrough Objectives.
Identifikasi kebutuhan dan keinginan serta penilaian terhadap ekspektasi dan persepsi pelanggan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasilnya digunakan untuk menyusun Matrik HOQ 1, dan melakukan prioritas bentuk layanan secara teknis (Technical Response). Hasil dari Matrik HOQ I digunakan untuk menyusun Hoshin Objectives berdsarkan visi dan misi Kandatel Bandung dan pembentukan usulan strategi peningkatan layanan, proses kontrol operasional, dan langkah peninjauan terhadap perencanaan strategi yang dibuat dengan metode Hoshin Kanri.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah:
1. Harapan pelanggan terhadap pelayanan Flexi dengan kriteria: kualitas jaringan telekomunikasi 41,18%, ketersediaan handset dan asesoris dan pelayanan pengaduan pelanggan 35,29%, penyesuaian tarif penggunaan jasa Telkomflexi 11,76%, peningkatan layanan pelanggan 11,76%
2. Gap ekspektasi dan persepsi VOC dari peringkat terbesar untuk kriteria layanan fitur-fitur flexi 45,71.%, layanan purna jual 20%, dan Keakuratan informasi produk 17,l4%, Handset dan asesoris penunjang 8,57%, dan Promosi produk 8,57%
3. Dengan mengimplementasikan usulan strategi yang dibuat Kandatel Bandung dapat memenuhi kriteria VOC untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Flexi sampai 90,42% dari total pencapaian yang diharapkan pelanggan.
4. Usulan perencanaan strategi yang dibuat terdiri atas 13 strategi untuk level pertama dan 29 strategi untuk level kedua. dalam memenuhi lima tujuan berdasarkan visi Kandatel Bandung.

Competitiveness of operator service business of CDMA's cellular is very tight and raising Consumer demand about good service quality and variously services, so that very need strategy facing dynamic change and competitiveness business to improve performance service of PT Telkom Kandatel Bandung. With correct strategy planning, measured, and directional assist company improve the performance. QFD Method is one of the way for identify requirement of customer in this time correctly for the development of strategy. Hereinafter result of QFD making basis for strategy planning, integrated with method of Hoshin Kanri to conduct continous improvement and reach breakthrough objectives.
Identify desire and requirement and also assessment to expectation and perception of customer conducted with propagated quesioner. The result used to compile Matrik HOQ 1, and conduct priority form service technically (Technical Response). Result of Matrix HOQ 1 used to compile Hoshin Objectives according to vision and mission of Kandatel Bandung and forming of strategy proposal service, process control operational, and sighting step to Hoshin Kanri's strategy planning.
As for result of this research is:
1. Customer expectation to service of Flexi with criterion: quality of telecommunications network 41,18%, availability of accessories and handset and service of denunciating of customer 35,29%, adjustment of tariff usage T elkomilexi services l1,76%, improvement of customer service 11,76 2.
2. Gap of importance and satisfaction needs of VOC. The biggest ranking for the criterion of flexi service Etur 45,71%, alter sell service 20%, and accuracy of product information 17,1 4%, handset and supporter accessories 8,57%, and product promotion 8,57.
3. By implementation strategy proposal, Kandatel Bandung can fulfill criterion of VOC to improve customer satisfaction of Flexi until 90,42 % from totalizing expected customer attainment.
4. Strategy planning which proposed consist of 13 strategy for first level and 29 strategy for second level in fulfilling tive target pursuant to vision of Kandatel Bandung.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Yulianti
"Dewasa ini tingkat persaingan dalam industri pelayanan semakin ketat sehingga hanya perusahaan yang mengutamakan kualitas akan jasa yang dihasilkanlah yang akan mampu bertahan dan memenangkan persaingan. Seiring dengan meningkatnya persaingan, pelanggan pun menjadi Iebih kritis untuk menuntut kualitas pelayanan yang Iebih baik. Tuntutan ini harus diantisipasi PT. Telkom dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang mereka berikan. Quality Function Deployment (QFD) merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk merencanakan dan mengembangkan jasa yang dihasilkan serta memastikan bahwa jasa tersebut dapat memenuhi atau melebihi keinginan pelanggan adalah salah satu metode yang cocok untuk meningkatkan kualitas pelayanan PT. Telkom.
Langkah awal dalam menggunakan metode QFD ini adalah dengan mengumpulkan informasi dari pelanggan terhadap serangkaian atribut yang dlberikan PT. Telkom dan kompetitornya melalui penyebaran kuesioner dimana sebelum kuesioner utama disebarkan kepada pelanggan dilakukan penyebaran pilot sampel terlebih dahulu. Kemudian kuesioner yang telah disebarkan tersebut diolah untuk mendapatkan nilai tingkat kepentingan, nilai tingkat kepuasan dan bobot kelnginan pelanggan. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi teknis berupa rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan serta target dan tiap informasi teknis tersebut. Hasil pengolahan kuesioner dan informasi teknis yang telah diperoleh selanjutnya akan dijadikan masukan untuk membuat matriks House of Quality (HOQ) Kemudian dilakukan analisa terhadap matriks HOQ untuk menentukan prioritas pengembangan dan pelaksanaan dari atribut jasa layanan sambungan telepon serta rencana kegiatan yang akan dilakukannya.
Analisa HOQ menghasilkan enam atribut jasa layanan sambungan telepon yang penting untuk diprioritaskan pengembangannya dan menghasilkan 10 rencana kegiatan yang berhubungan dengan enam atribut yang dipentingkan yang perlu diprioritaskan pelaksanaannya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S9147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Normansyah Kusuma
"Penelitian ini mengintegrasikan SERVQUAL, Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk menyusun strategi peningkatan kualitas layanan enterprise portal PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein) yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil kuesioner yang disebarkan kepada seratus orang responden yang merupakan karyawan Marein. SERVQUAL didapatkan bahwa dari empat dimensi kualitas layanan yang diukur yaitu Usability, Design, Information Quality dan Service Reliability mendapatkan nilai kesenjangan yang negatif, artinya tingkat kualitas layanan enterprise portal Marein masih rendah. Kemudian dengan menggunakan Model Kano didapatkan lima belas atribut kualitas layanan yang harus ditingkatkan untuk meningkatkan kepuasan pengguna. Metode terakhir adalah QFD yang menghasilkan sebelas technical response berikut prioritas pelaksanaan untuk dapat meningkatkan kualitas lima belas atribut kualitas layanan yang sebelumnya didapatkan dari Model Kano. Rangkaian penelitian tersebut menyimpulkan lima technical response yang memiliki tingkat prioritas tertinggi yaitu integrasi antar aplikasi, penambahan staf, penerapan user requirement management, peningkatan kapasitas server dan desain ulang tampilan.

This study integrates SERVQUAL, Kano Model and Quality Function Deployment (QFD) to develop strategies for improving service quality of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein) enterprise portal based on its users needs. The data used in this study are responds to questioners by onehundred employees of Marein. The result of SERVQUAL method shows that four of service quality measured ie Usability, Design, Information Quality and Service Reliability has a negative gap score, meaning that the level of service quality of Marein’s enterprise portal is lower than expected. Then by using Kano Model this study obtained fifteen attributes of service quality that should be improved to increase its user satisfaction. The last method being used is QFD which provides eleven technical responses along the priority score that should be implemented to improve the service quality. The study concluded a series of five technical response that has the highest priority which are integration between applications, the addition of staff, implementation of user requirement management, increasing server capacity and redesign."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Herryansyah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S9237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lerissa Yessy Soejanto
"Perkembangan teknologi komunikasi dan persaingan ketat dunia industri saat ini, disadari membawa pengaruh besar pada perkembangan dan setiap tindakan yang harus dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas Iayanan secara terus-menerus sehingga perusahaan dapat menghadapi persaingan dan dapat mengambiI keputusan yang tepat dalam segala ketidakpastian pencapaian keuntungan.
Dalam melakukan peningkatan kualitas layanan, penelitian ini menggunakan aplikasi metode Quality Function Deployment (QFD) Phase I dan Phase H - Designer V.4 yang bertujuan untuk memperoleh Voice of Customer, mendapatkan Prioritas Tindakan Respon Teknis, mendapatkan Part Requirement, serta menghasilkan Usulan Strategi yang sebaiknya diambil oleh perusahaan demi tercapainya peningkatan kualitas Iayanan.
Dengan penerapan QFD, diperoleh atribut-atribut respon teknis yang, menjadi prioritas untuk peningkatan kualitas layanan, yaitu up date strategi pemasaran, up date kebijakan penetapan harga, dan peningkatan kualitas dan kuantitas BTS (Base Transceiver Station).

Growth of tight competition and communications technology of industrial world in this time realized bring the major effect at growth and in every action to be done by company. Company claimed to give the service matching with requirement and desire of consumer. Consequently, needed to do improvement of service quality continually so that company can face emulation and can take correct decision in all attainment uncertainly attainment of advantage.
In doing improvement of their service quality, this research used the Quality Function Deployment (QFD) Phase land Phase II QFD - Designer V.4 to obtain Voice of Customer, get the action priority of technical responses, get part requirements, and also yield the strategy proposal better be taken by company for the shake of reaching of improvement of service quality.
With applying QFD method, obtained the technical responses attribute which become the priority for the improvement of service quality. The technical responses include of up date marketing, up date price regulation, and than increase quality and quantity of BTS (Base Transceiver Station)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Utomo
"Untuk lebih kompetitif perusahaan memeriukan metode manajemen terpadu yang dapat menjamin operasi berjalan efektif dan efisien. Saiah satu unsur pendukungnya adalah sistem biaya yang memiliki fungsi mernberikan informasi mengenai besaran pengeluaran selama berlangsungnya operasi.
Activity-Based Costing (ABC) merupakan suatu sistem biaya
yang melihat bahwa proses produksi merupakan rangkaian akumulasi aktivitas di mana setiap aktivitas akan mengkonsumsi suniber daya perusahaan. Sedangkan Activity-Based Management (ABM) adaiah melakukan fungsi manajemen dengan
melihat performa aktivitas sebagai dasar penilaiannya sehingga memungkinkan adanya perbaikan berkeianjutan (Continuous Improvement). Jadi ABM merupakan pengembangan lebih lanjut dari ABC yang fokusnya adaiah mellhat aspek
manajerial dari penerapan suatu sistem biaya yang selanjutnya
ditujukan pada optimaiisasi fungsi manajemen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>