Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
2006: Japang : Constituent University, 2006,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jepang : Hirosaki University, 2006,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Texas: Universityy of Texas Press, 2016
020 THE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo: Seikei University, 2008
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Osaka : Graduate School of Human Sciences Osaka University
050 BHSOU
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Kyra Adiavira
"Latar belakang: Swamedikasi yang dilakukan dengan rasional dan bertanggung jawab dapat memiliki banyak keuntungan, baik dari segi waktu dan biaya, sementara yang tidak rasional dapat menyebabkan kerugian. Swamedikasi yang rasional berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan yang tinggi. Mahasiswa kesehatan kemungkinan mendapatkan paparan informasi mengenai pengobatan yang lebih tinggi dibanding mahasiswa lainnya. Di Indonesia, belum banyak dilakukan penelitian mengenai swamedikasi pada mahasiswa.
Metode: Kuesioner mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi disebarkan kepada 128 mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) dan non RIK di Universitas Indonesia. Data kemudian dianalisis dengan chi square dan dihitung rasio odds dan interval kepercayaan 95%.
Hasil: Dari 128 kuesioner yang disebarkan, seluruhnya memenuhi kriteria eligibilitas dan dapat dianalisis. Didapatkan bahwa dari 116 (90,6%) mahasiswa yang melakukan swamedikasi, 70 (94,6%) adalah mahasiswa RIK dan 46 (85,2%) adalah mahasiswa non RIK. Dari jumlah tersebut, 46 (62,2%) mahasiswa RIK dan 6 (13%) mahasiswa non RIK memiliki pengetahuan baik. M ahasiswa dengan latar belakang kesehatan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi terkait swamedikasi dibandingkan mahasiswa non RIK (OR: 12,7; p: <0,001; CI 95% 4,75 – 34,38), sementara seluruh mahasiswa dari kedua kelompok memiliki sikap yang baik terkait swamedikasi.
Kesimpulan: Mahasiswa Universitas Indonesia, baik dari kelompok kesehatan maupun non kesehatan, sama-sama memiliki prevalensi swamedikasi tinggi. Mahasiswa kesehatan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan mahasiswa non kesehatan. Secara umum, mahasiswa diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran terkait swamedikasi yang rasional dan bertanggungjawab.

Introduction: Self-medication, if done rationally and responsibly, would bring a lot of benefits of time and cost, while irrational self-medication would on the other hand prove disadvantageous. Rational self-medication is strongly tied to sufficient knowledge on the matter. Healthcare students are likely to experience more exposure to information related to medication compared to students from other fields of study. In Indonesia, studies regarding self-medication in university students are still limited in number.
Method: Questionnaire which consists of knowledge, attitude, and practice of self- medication were distributed to 128 healthcare and non-healthcare students of University of Indonesia. The responses were then analyzed using chi square and odds ratio was calculated on 95% confidence interval.
Result: Of 128 questionnaires distributed, each fulfilled the eligibility criteria and was therefore analyzed. Among 116 (90,6%) university students practicing self-medication,
70 (94,6%) are healthcare students and 46 (85,4%) are non-healthcare students. Furthermore, 46 (62,2%) of healthcare students and 6 (13%) of non-healthcare students have sufficient knowledge of self-medication. Healthcare students have better knowledge of self-medication compared to non-healthcare students (OR: 12,7; p: <0,001; CI 95% 4,75 – 34,38), however, both groups show equally positive attitude toward self- medication.
Conclusion: Prevalence of self-medication in both healthcare and non-healthcare students of University of Indonesia is high. Healthcare students have significantly higher level of knowledge compared to non-healthcare students. University students are expected to have a role in raising awareness of rational and responsible self-medication in the general public.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Anim
"Perkembangan teknologi dan internet yang pesat sering dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan akademik. Mahasiswa dengan tingkat efikasi diri yang tinggi maupun rendah dapat melakukan kecurangan akademik karena adanya peran moral disengagement. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara efikasi diri akademik dan kecurangan akademik dengan internet serta peran moral disengagement sebagai mediator pada mahasiswa di Indonesia. Alat ukur yang digunakan adalah Internet-Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS), The Academic Self-Efficacy Scale (TASES), dan Moral Disengagement Scale. Sebanyak 139 data partisipan dianalisis menggunakan Pearson Correlation dan PROCESS Model 4 versi 4.2 oleh Hayes. Hasil penelitian menemukan hubungan negatif yang signifikan namun lemah antara efikasi diri akademik dan kecurangan akademik dengan internet (r (139) = -0.287, p <.001, two tailed), namun tidak menemukan peran moral disengagement sebagai mediator (indirect effect = -.069, SE = .066, Boot 95% CI [-.226, .041]). Artinya, semakin tinggi efikasi diri akademik mahasiswa, maka semakin rendah kecenderungannya dalam melakukan kecurangan akademik menggunakan internet. Dengan demikian, penting bagi institusi akademik untuk melakukan upaya agar bisa mengurangi kecenderungan mahasiswa dalam melakukan kecurangan akademik dengan internet, seperti sosialisasi dan regulasi penggunaan internet, menambah aktivitas yang dapat meningkatkan efikasi diri akademik mahasiswa, dan lainnya.

The rapid advancement of technology and internet is often exploited for academic dishonesty. Academic dishonesty was done by students regardless of their academic self-efficacy level so moral disengagement might play a significant role. This study aims to investigate the relationship between academic self-efficacy and academic dishonesty using technology, and the role of moral disengagement as a mediator among university students in Indonesia. The instruments used in this study are Internet-Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS), The Academic Self-Efficacy Scale (TASES), and Moral Disengagement Scale. Total number of participants were 139 and analyzed using Pearson Correlation and Hayes’s PROCESS Model 4 version 4.2. Results found a weak but significant negative correlation between academic self-efficacy and academic dishonesty using internet (r (139) = -0.287, p <.001, two tailed), but did not find the role of moral disengagement as a mediator (indirect effect = -.069, SE = .066, Boot 95% CI [-.226, .041 This means that the higher student's academic self-efficacy is, the lower their tendency to engage in academic dishonesty using internet. Therefore, it is crucial for academic institutions to reduce the tendency of students committing academic dishonesty, such as through the dissemination and regulation of technology usage, increasing activities that can enhance students' academic self-efficacy, and other similar initiatives."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biggs, John B.
New York: McGraw-Hill, 2011
378.125 BIG t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hogan, Christine
Melbourne: Eruditions Publishing, 1999
378.179 HOG f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Habibah
"Perguruan tinggi saat ini bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang dapat mendukung keberlangsungan mereka, dimana student loyalty menjadi salah satu solusi. Penelitian yang dilakukan oleh Latif et al. (2021) di Pakistan menemukan perkembangan student loyalty dapat dipengaruhi oleh penilaian mahasiswa terhadap praktik University Social Responsibility (USR) dengan dimediasi oleh student satisfaction. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran student satisfaction sebagai mediator terhadap hubungan penilaian mahasiswa terhadap praktik USR dan student loyalty di Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah USR Short Version Scale dari Latif et al. (2021), alat ukur Student Satisfaction yang diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Abdallah (2013), dan alat ukur Student Loyalty yang diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Hadi (2018). Melalui metode kuantitatif dan desain korelasional, data dari 133 partisipan diolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian praktik USR dapat memprediksi student satisfaction secara signifikan (ß = 0.297, p < 0.001), student satisfaction dapat memprediksi student loyalty secara signifikan (ß = 0.647, p < 0.001), dan terdapat direct effect yang signifikan antara penilaian praktik USR dan student loyalty (ß = 0.192, p < 0.001). Analisis mediasi sederhana dengan model ke-4 dari PROCESS Hayes versi 4.2 menemukan bahwa student satisfaction memediasi hubungan penilaian praktik USR dan student loyalty (ß = 0.192, 95% CI [0.119, 0.268]). Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah partisipan penelitian lebih heterogen dan bagi perguruan tinggi untuk menerapkan USR dalam rangka meningkatkan student loyalty pada mahasiswa.

Higher education institutions are currently competing to obtain resources that support their continuity, with student loyalty being one of the solutions. This research aims to examine the role of student satisfaction as a mediator in the relationship between students’ assessments of USR practices and student loyalty in Indonesia. This research utilized USR Short Version Scale by Latif et al. (2021), the Student Satisfaction scale developed by Tuan (2012) and translated into Indonesian by Abdallah (2013), and the Student Loyalty scale developed by Li (2013) and translated into Indonesian by Hadi (2013) as its measurement tools. Data from 133 participants were analysed using quantitative methods and a correlational design. The results showed that the assessment of USR practices significantly predicts student satisfaction (ß = 0.297, p < 0.001), student satisfaction significantly predicts student loyalty (ß = 0.647, p < 0.001), and there is a significant direct effect between assessment of USR practices and student loyalty (ß = 0.192, p < 0.001). A simple mediation analysis using PROCESS Hayes version 4.2 model 4 found that student satisfaction mediates the relationship between the assessment of USR practices and student loyalty (ß = 0.192, 95% CI [0.119, 0.268]). Future research is recommended to obtain a more heterogeneous sample and higher education institutions are encouraged to implement USR as a way to enhance student loyalty."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>