Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74625 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, Hermine E.P.
Jakarta : Gunung Mulia , 1998
395 HUT e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jo, Don-bong
Seoul: Onbooks, 2008
KOR 205.519 JOD a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robinson, David
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996
395.52 ROB bt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Budi Ansary
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang peranan budaya bisnis dalam menggerakkan rode perekonomian masyarakat etnis Cina yang senantiasa menjaga kepercayaan (trust) dari masyarakat pelanggan dan rnembangun jaringan-jaringan yang memperkuat kelangsungan bisnis-bisnis mereka.
Penelitian ini sangat penting mengingat paradigma budaya bisnis diperlukan sekali dalam kegiatan dunia usaha. Dalam pelaksanaan dunia usaha dan perdagangan metode budaya bisnis sangat mengedepankan nilai-nilai budaya/moral dari para pelaku bisnis sehingga dapat mengatasi berbagai masalah dalam setiap kinerja perekonomian. Budaya bisnis pada tiap-tiap kelompok memiliki variasi yang berbeda-beda, oleh karena itu diperlukan iktikad yang baik dan kemauan yang kuat sehingga mampu membentuk suatu kekuatan yang dapat menciptakan bentuk-bentuk kepercayaaan (trust) dalam kegiatan untuk mewujudkan efisiensi ekonomi dalam dunia usaha.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang telah menghasilkan data deskriptif dan diperoleh melalui wawancaraa yang mendalam (indepth interview) dengan informan-informan. Sementara pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling, dengan lingkup informan yang mencakup unsur pelaku bisnis kue bika, tokoh masyarakat, aparat pemerintah, dan masyarakat konsumen bika. Dari hasil penelitian ini akan diketahui bahwa peranan budaya bisnis dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat ethnis Cina sangat efektif membantu mereka dalam menciptakan iklim berusaha yang baik pada dunia bisnis.
Budaya bisnis etnis Cina yang berakar dari konfusianisme menegaskan adanya konvensi moral untuk mengabdi pada masyarakat telah membentuk para pengusaha emis Cina menjadi pengusaha-pengusaha yang mampu memiliki budaya/ moral yang baik, sehingga pada akhimya mereka mendapatkan kepercayaan dan masyarakat pelanggan dan selanjutnya mampu untuk melestarikan kepercayaan-kepercayaan dari para pelanggan tersebut.
Berkat budaya bisnis ini telah membuat kegiatan produksi makanan dari pengusaha bika etnis Cina menjadi kegiatan yang semakin besar dalam bisnis makanan yang bermutu dan bernilai gizi tinggi. Kepercayaan yang mereka bentuk itu dimulai dan yang kecil sampai pada terbentuk kepercayaan yang besar. Pengusaha yang jujur dan bermoral baik yang dilakonkan oleh masyarakat ethnis Cina telah membangun kepercayaan para pelanggan bika terhadap pengusaha etnis Cina.
Disamping kepercayaan yang telah mereka dapatkan dari para pelanggannya, masyarakat etnis Cina juga sangat rajin membangun jaringan jaringan bisnis yang dikelola oleh keluarga, keluarga menjadi tempat pertemuan yang sakral sehingga kebanyakan produksi kue bika ini telah menjadi bisnis keluarga. Selain itu para pengusaha juga menjalin hubungan persahabatan dengan para pejabat di Iingkungan Kota Medan. Hubungan ini sangat berguna bagi kelangsungan bisnis-bisnis yang mereka kelola. Para pejabat yang telah bermitra dengan pengusaha etnis Cina memiliki kecenderungan untuk membela kepentingan bisnis mereka, termasuk melindungi perusahaan makanan itu dari gangguan pemuda berandalan yang sering memalak toko-toko bika Ambon.
Tingginya nilai-nilai budaya bisnis etnis Cina lebih disebabkan oleh tuntutan untuk memiliki kemampuan mencari nafkah dan kegiatan-kegiatan sosial dalam masyarakat. Masyarakat etnis Cina memandang kegiatan bisnis Iebih menjanjikan keuntungan untuk menghidupi keluarga dan untuk mendapatkan jaminan hari tua. Oleh karena itu mereka juga merupakan kelompok minoritas yang jarang sekali memilih profesi sebagai aparat negara. Bisnis telah menjadi suatu pilihan bagi masyarakat etnis Cina di Petisah Tengah dalam berkarir. Untuk itu bisnis-bisnis yang mereka tekuni benar-benar dijalankan sesuai dengan ajaran konfusius sebagai jantung dari kebudayaan etnis Cina.
Semakin optimalnya penerapan budaya bisnis etnis Cina telah menjadi suatu metode yang mengantarkan bisnis mereka ke depan pintu kesuksesan yang ditandai dengan semakin banyak jumlah pelanggan/ konsumen kue bika di Kota Medan, baik yang datang dari lokal Kota Medan maupun yang datang dari luar kota. Bisnis kue bika dapat tetap hidup dan bertahan dalam krisis moneter tidak lain dikarenakan mereka memiliki konsumen - konsumen yang setia dan para konsumen tersebut masih sangat mempercayai produk unggulan Kota Medan ini.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha yang baik dan tidak terguncang oleh badai krisis ekonomi, maka diperlukan optimalisasi peran budaya bisnis dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Budaya bisnis yang selalu berorintasi pada upaya menjaga kepercayaan (trust) dari para konsumen /pelanggan serta penegakan nilai-nilai moral dan etika dalam melakukan bisnis akan dapat menjaga kelangsungan hidup usaha-usaha masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Insan
"Jepang sebagai negara industri maju telah banyak memiliki konsep kerja untuk meningkatkan mutu perusahaan. Perusahaan Jepang memiliki dasar sikap kerja yakni sikap kerja 5S. Skripsi ini menjelaskan tentang penerapan konsep 5S di perusahaan Jepang di Indonesia. Sanken Win Indonesia Furnace Asia merupakan perusahaan Jepang yang bergerak di bidang furnace (tungku pembakaran). Sanken Win Indonesia Furnace Asia merupakan salahsatu perusahaan Jepang di Indonesia yang menerapkan sikap kerja 5S. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang datanya didapat melalui studi kepustakaan, dan wawancara. Analisis dari skripsi ini berfokus pada penerapan, kelebihan, dan kekurangan dari konsep 5S di perusahaan tersebut.

As an industrially developed country, Japan has industrial concepts that meant to advance their company quality. Japanese company has a standart working etiquette which called 5S. This thesis studies about the application of 5S in Japanese company in Indonesia. Sanken Win Indonesia Furnace Asia is Japanese furnace company. Sanken Win Indonesia Furnace Asia is one of Japanese company in Indonesia that applicate the 5S working etiquette. This research used qualitative research method which the data is collected form literature studies and interview. This thesis is focused on application, advantages, and disadvantages of 5S concept in Sanken Win Indonesia Furnace Asia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Balai Pustaka, 2003
395 TAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Walukow, Devy Stany
"Fenomena bakupiara adalah suatu bentuk keluarga tidak sah yang telah diterapkan oleh sebagian masyarakat tidak mampu pada komunitas orang Tontemboan. Oleh kelompok komunitas masyarakat lain, bentuk bakupiara di lihat sebagai realitas dari kehidupan suatu masyarakat yang sangat bebas. Bahkan ada penulis seperti J. Prins melihat bakupiara sebagai bentuk perkawinan adat. Sebaliknya bagi komunitas orang Tontemboan menganggap bakupiara sebagai suatu yang tidak bermoral, tidak bersusila dan tidak mengikuti norma.
Bentuk orang Tontemboan yang tidak mengenal sistem kerajaan merupakan dasar dari kebebasan dan demokrasi berinteraksi. Akan tetapi komunitas orang Tontemboan mempunyai nilai adat-istiadat sebagai norma yang harus dipatuhi. Wujud dan norma berdasarkan tradisi bagi suatu perkawinan adalah adat-istiadat perkawinan. Sesuai adat; perkawinan sah apabila suami-isteri telah mengikuti perkawinan adat yang disahkan oleh Walian dan Tonaas. Dewasa ini kedudukan Walian diganti oleh Guru Jemaat atau Pendeta, dan kedudukan Tonaas diganti oleh Hukum tua sebagai Kepala desa.
Bakupiara tidak mengikuti proses perkawinan adat. Dengan demikian bentuk bakupiara merupakan suatu bentuk perilaku menyimpang. Bakupiara terjadi karena suatu struktur dalam masyarakat itu sendiri seperti pendapat Robert K. Merton. Jadi peran masyarakat terhadap munculnya bakupiara sangat besar.
Sebagai bentuk menyimpang; bakupiara perlu mendapat reaksi masyarakat. Sanksi menjadi sarana yang dapat digunakan untuk mencegah pelaku bakupiara bertindak lebih jauh keluar dari hukum negara dan norma masyarakat. Akan tetapi pemberian sanksi harus disesuaikan dengan bentuk kesalahan yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan pemikiran dari Robert K. Merton dan Rossi. Sejauh jenis prilaku menyimpang belum meresahkan masyarakat umum, sanksi yang diberikan harus bersifat ringan yaitu bentuk peringatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Artadi
"Masyarakat Jepang adalah sebuah komunitas sosial yang menjunjung tinggi tradisi dan budayanya hingga saat ini, sehingga merupakan suatu hal yang menarik untuk diteliti lebih dalam. Salah satu tradisi dan budaya yang menarik untuk dipelajari dari masyarakat Jepang adalah budaya paternalisme yang ada pada hubungan antar individu dalam sebuah lembaga atau organisasi di Jepang. Hubungan paternalisme di Jepang disebut onjoshugi.
Onjoshugi adalah ideology yang berusaha menstabilkan hubungan antara atasan dan bawahan, dimana sikap seorang atasan berlaku seperti layaknya seorang ayah bagi bawahannya. Hubungan onjoshugi merupakan hubungan antara pemimpin dan bawahan dalam bingkai sistem keluarga. Penerapan pola hubungan onjoshugi dalam masyarakat Jepang lazim disebut pola hubungan oyabun-kobun.
Pola hubungan oyabun-kobun yang merupakan hubungan antara pemimpin (oyabun) dan bawahan (kabun), bila diterapkan akan menghasilkan hutang budi yang melekat pada pihak bawahan. Hutang budi ini dalam masyarakat Jepang disebut on. On yang melekat pada bawahan inilah menyebabkan munculnya upaya untuk membayar on yang diterima dari pihak pemimpin. Upaya pembayaran on ada dua yaitu gimu dan gin. Gimu yaitu upaya pembayaran on yang diterima, namun betapapun telah maksimalnya pembayaran tersebut tetap dianggap belum cukup, dan waktu pembayarannya tidak terbatas. Giri adalah hutang-hutang yang wajib dibayar dalam jumlah yang tepat sesuai kebaikan yang diterima dan memiliki batas waktu pembayaran. Pembayaran giri dan gimu yang harus dibayar oleh menerima on inilah yang menjadikan hubungan oyabunkobun bersifat abadi.
Untuk melihat hubungan antara oyabun-kobun, on, giri dan gimu, dapat dilihat pada masyarakat petanian di Ishigami buraku yang ada di Jepang sebelum Perang Dunia II, dimana terdapat sistem yang disebut sistem nago. Sistem nago adalah sistem yang lahir karena adanya pola hubungan onjoshugi atau pola hubungan oyabun-kobun antara tuan tanah dan petani penyewa (nago) dalam binkai sistem keluarga tradisional Jepang.
Sistem nago adalah sistem sebuah sub sistem dalam sistem dozoku yang ada dalam masyarakat pertanian di Jepang sebelum Perang Dunia II, yang berfungsi untuk membentuk rumah tangga cabang (bunke) dari anggota yang tidak memiliki hubungan darah, melalui hubungan kekerabatan fiktif antara tuan tanah dan petani penyewa. Dalam sistem nago inilah pola hubungan onjoshugi atau oyabun-kobun diterapkan, sehingga sistem nago bersifat turun-temurun dan abadi."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mutiara Putri Fani
"

Penelitian tesis ini bertujuan untuk mendalami hubungan antara psychological capital dan job performance, serta melihat efektifitas intervensi pelatihan untuk meningkatan psychological capital dan job performance. Partisipan dalam penelitian ini adalah karyawan lembaga pemerintahan instansi TCA. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner job performance (Koopmans, 2014) (Alpha Cronbach =0.88) dan kuesioner psychological capital (Lunthas et al., 2015) (Alpha Cronbach =0.92). Hasil uji korelasi person menunjukkan hubungan positif signifikan antara psychological capital dan job performance (r=.79 dan p<0.01). Selanjutnya dari hasil korelasi dilakukan intervensi berupa pelatihan How To Become A Super HERO untuk meningkatkan psychological capital dan job performance. Intervensi yang dilakukan merupakan adaptasi dari Lunthans et al., (2006). Pada penelitian ini evaluasi pelatihan dilakukan hingga tahap pengetahuan  psychological capital. Hasil uji Wilcoxon Signed Rangks Test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan psychological capital dari karyawan setelah diberikanya intervensi pelatihan psychological capital (Z =-3.283 dan p<.05). Dengan demikian program How To Become A Super HERO dapat dijadikan program pengembangan diri karyawan agar dapat meningkatkan job performance.

 


This thesis research aims to explore the relationship between psychological capital and job performance and to see the effectiveness of training interventions to improve psychological capital and job performance. Partisipants in this study were employees of the government agency TCA. The measuring instruments used in this study were job performance questionnaires (Koopmans, 2014) (Cronbach Alpha = 0.88) and psychological capital questionnaires (Lunthas et al., 2015) (Cronbach Alpha = 0.92). The results of the person correlation test showed a significant positive relationship between psychological capital and job performance (r = .79 and p <0.01). Based on the correlation results, the intervention was conducted in the form of How To Become A Super HERO training to increase psychological capital and job performance. The intervention organised was an adaptation of Lunthans et al., 2006). In this study, the training was evaluated to the stage of psychological capital knowledge. The Wilcoxon Signed Test results showed that there was an increase in psychological capital knowledge of employees after the psychological training intervention (Z = -3,283 and p <.05) were given. Thus, the How To Become A Super HERO program can be used as an employee self-development program in order to improve job performance.

 

"
2019
T53168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Hermin
Jakarta: Gunung Mulia, 1989
395 Hut e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>