Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9546 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Filla Novianti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S32134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesilia Anita R.
"Bakteri asam laktat (BAL) memproduksi banyak substansi yang
berguna bagi manusia. Salah satu substansi tersebut adalah bakteriosin,
protein yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri lain terutama yang
memiliki kekerabatan erat secara filogenik. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendapatkan bakteri-bakteri asam laktat asal sumber lokal yang
menghasilkan bakteriosin, dan untuk mengetahui bakteri-bakteri patogen
yang dapat dihambat oleh bakteriosin tersebut. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi
sumur agar menggunakan silinder logam. Staphylococcus aureus, Bacillus
subtilis, dan Leuconostoc mesenteroides adalah bakteri-bakteri uji yang
digunakan dalam penelitian ini yang mewakili bakteri Gram positif, sementara
Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa mewakili bakteri Gram
negatif. Empat dari 28 isolat BAL dalam penelitian ini menunjukkan hambatan
terhadap semua bakteri Gram positif, yaitu MBF 2-5, 7-5, 10-2, and PDG 15.
Tidak ada satupun BAL yang menunjukkan hambatan terhadap bakteri Gram
negatif. Inkubasi untuk aktivitas optimum adalah 24 jam pada suhu 32°C,
yang menunjukkan zona hambat terbesar. Proteinase K digunakan dalam
penelitian ini untuk mengkonfirmasi apakah aktivitas penghambatan
merupakan hasil dari bakteriosin saja, atau bakteriosin dan substansi lain.
Hasilnya menunjukkan bahwa hambatan dari BAL tidak hanya berasal dari bakteriosin."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32655
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Vita Pratiwi
"Fructansucrase is a kind of sucrase’s enzyme which can produce exopolysaccharide (EPS) fructan. Lactic Acid Bacteria (LAB) is a microorganism which has capability in producing exopolysaccharides (EPS). EPS fructan can be used in food industries or others and has potency in human health as prebiotics. Through this study, screening activity of fructansucrase in LAB’s isolates has been done.
The aim of this study was to know activity of fructansucrase in producing EPS fructan. LAB’s isolates which were grown in medium containing raffinose, produce EPS which is known as fructose polymer. Fructansucrase cleaves raffinose then glucose-galactose and free fructose are released.
The result of this study show that 13 out of 28 LAB’s isolates were capable in showing activity of fructansucrase in producing EPS fructan. Some isolates of LAB which have been reported as having gtf genes were 6 isolates. This finding indicates that besides producing EPS glucan, it also produces fructan.

Fruktansukrase merupakan salah satu jenis enzim sukrase yang dapat menghasilkan eksopolisakarida (EPS) fruktan. Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan suatu mikroorganisme yang memiliki kemampuan menghasilkan EPS. EPS fruktan dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri makanan ataupun industri lainnya dan bermanfaat bagi kesehatan sebagai prebiotik.
Pada penelitian ini dilakukan skrining terhadap isolat-isolat BAL untuk mengetahui aktivitas fruktansukrase dalam menghasilkan EPS fruktan. Isolat-isolat BAL ditumbuhkan pada medium mengandung rafinosa untuk menghasilkan lendir EPS berupa polimer fruktosa. Fruktansukrase akan memotong rafinosa sebagai sumber karbon menjadi glukosa-galaktosa dan fruktosa bebas.
Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak 13 isolat dari total 28 isolat BAL menunjukkan adanya aktivitas fruktansukrase dalam menghasilkan EPS fruktan. Adapun beberapa isolat telah dilaporkan pada penelitian sebelumnya membawa gen gtf adalah sebanyak 6 isolat. Hal ini menunjukkan bahwa isolat-isolat tersebut selain menghasilkan EPS glukan juga menghasilkan EPS fruktan."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32998
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Eksopolisakarida (EPS) yang disintesis oleh bakteri asam laktat (BAL), memiliki banyak aplikasi dalam industri farmasi dan industri makanan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa EPS memiliki banyak efek yang menguntungkan bagi kesehatan dan farmasi, yaitu sebagai penurun kadar kolesterol, imunomodulator, antitumor dan efek prebiotik, serta aplikasinya dalam sistem penghantaran obat. Pada penelitian ini, enam isolat BAL hasil penelitian sebelumnya, ditumbuhkan pada medium modifikasi MRS-sukrosa 10%, dan diinkubasi pada suhu 30oC selama 5 hari. Isolasi produk EPS dilakukan dengan metode pengendapan dengan menggunakan etanol dan sentrifugasi. Identifikasi EPS dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Analisis dengan KLT dilakukan dengan menggunakan lempeng silika gel GF 254 dan n-butanol-etanol-air (5:3:2) sebagai fase gerak. Analisis dengan KCKT dilakukan dengan menggunakan kolom resin dengan ion Ca2+ sebagai fase diam, dengan air sebagai fase gerak. Selain itu, dilakukan juga pengukuran peningkatan viskositas supernatan kultur BAL yang memproduksi EPS sebagai salah satu parameter sifat fisik dengan menggunakan viskometer Ostwald. Dari hasil identifikasi, empat isolat LAB diketahui memproduksi EPS yang terdiri dari glukan dan fruktan, dan dua isolat LAB diketahui memproduksi EPS yang hanya terdiri dari glukan."
Universitas Indonesia, 2007
S32601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wangi Firdausi
"Eksopolisakarida (EPS) yang diproduksi dari bakteri asam laktat (BAL) memiliki nilai ekonomis yang penting karena berguna bagi industri makanan, farmasi dan kesehatan. Untuk mensintesis EPS dari substrat berupa sukrosa, BAL menggunakan suatu enzim ekstraselular berukuran besar yaitu enzim sukrase. Dari penelitian terdahulu, telah diketahui bahwa beberapa isolatisolat BAL mengandung gen-gen sukrase seperti gtf dan ftf yang berturutturut menyandikan glukansukrase dan fruktansukrase. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas dari enzim-enzim sukrase pada beberapa isolat-isolat BAL yang secara molekuler telah diketahui memiliki gen-gen sukrase. Supernatan dan pelet sel dari isolat-isolat BAL tersebut dianalisis dengan menggunakan elektroforesis gel SDS poliakrilamid (SDS-PAGE).
Dengan melakukan SDS-PAGE menggunakan penanda protein, ukuran molekuler dari enzim dapat diperkirakan, dan dengan menginkubasi gel dalam buffer sukrosa dan staining dengan pereaksi Schiff asam periodat, EPS yang berupa glukan dan/atau fruktan yang diproduksi oleh enzim-enzim tersebut dapat diamati. Semua isolat BAL yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Weisella confusa MBF 8-1, W. confusa MBF 8-2, Leuconostoc mesenteroides MBF 3-1 dan W. confusa MBF PDG10(1) menunjukkan adanya aktivitas-aktivitas sukrase pada ukuran yang bervariasi, mulai dari 10 hingga 43 kDa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32657
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handayani
"Fruktansukrase merupakan salah satu enzim sukrase yang dapat menghasilkan eksopolisakarida (EPS) fruktan. Bakteri Asam Laktat (BAL) mampu menghasilkan EPS karena adannya aktivitas enzim sukrase, yaitu glukansukrase/ glukosiltransferase (gtf) dan fruktansukrase/fruktosiltransferase (ftf). EPS yang diproduksi oleh mikroorganisme berpotensi untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti industri pangan, kesehatan, dan farmasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan BAL yang dapat menghasilkan EPS fruktan pada media raffinosa dengan menggunakan sukrosa sebagai substrat. Raffinosa digunakan sebagai sumber karbon pada media agar MRS dalam penelitian ini. Raffinosa adalah suatu trisakarida yang akan dipecah oleh enzim fruktansukrase menjadi molekul glukosa-galaktosa dan fruktosa bebas. Pengamatan BAL pembawa fruktansukrase akan menghasilkan EPS fruktan berupa lendir pada media agar MRS. Dari 22 BAL penghasil fruktan yang diamati lebih lanjut dan dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya secara molekuler, diduga bahwa 5 diantaranya hanya menunjukkan aktivitas enzim glukansukrase, dan 17 BAL lainnya memiliki aktivitas fruktansukrase selain glukansukrase.

Fructansucrase is one of sucrase’s enzyme that enable to produce exopolisaccharides (EPS) fructan. Lactic Acid Bacteria (LAB) are able to produce EPS because of the activity of sucrose genes, i,e. glucansucrase/glucosyltransferase (gtf) and fructansucrase/fructosyltransferase (ftf). EPS which have been produced by microorganism has chance to be used in many potential applications, such as in food, health, and pharmaceutical industries.
This study aimed to determine LAB which can produce EPS fructan on raffinose. Raffinose was used as carbon source in the modified MRS media used in this study. Raffinose is a trisaccharides which will be cleaved by fructansucrase enzyme generating glucose-galactose and free fructose molecules. LAB carries fructansucrase enzyme produced EPS fructan as observed on MRS-Raffinose agar medium as mucous colonies. Twenty-two fructan-producing LAB were further analyze by comparing to previous report obtained by moleculary study; five LAB reveal as glucansucrase only, while seventeen LAB possessed both fructansucrase and glucansucrase activities."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32913
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maridha Normawati
"Studi keragaman genetik dilakukan untuk mengetahui hubungan kekerabatan bakteri asam laktat indigenos Indonesia yang memiliki kemampuan resistansi terhadap chloramphenicol dan erythromycin. Hasil uji resistansi menunjukkan bahwa isolat DH1, DH7, dan S34 resistan terhadap chloramphenicol (5 μg/ml), sedangkan isolat T8 resistan terhadap erythromycin (15 μg/ml). Isolat D2, S23, dan T8 diketahui resistan terhadap kombinasi chloramphenicol dan erythromycin (1 μg/ml).
Analisis BLAST menunjukkan bahwa isolat bakteri asam laktat terdiri atas Lactobacillus plantarum, L. fermentum, Pediococcus acidilactici, dan P. pentosaceus. Analisis pohon filogenetik diketahui bahwa isolat D2, S12, S34, T3, dan T8 memiliki kekerabatan yang dekat dengan L. plantarum. Isolat R31 dan DH1 memiliki kekerabatan yang dekat dengan L. fermentum. Isolat LK14, S23, R24, DH7,DS13, GR3, HB3 memiliki kekerabatan yang dekat dengan genus Pediococcus.

Study on genetic diversity was useful to determine the kinship of Indigenous Indonesia lactic acid bacteria which have the capability of resistance to chloramphenicol and erythromycin. The resistance test showed isolates DH1, DH7, and S34 that were resistant to chloramphenicol (5 μg/ml), whereas T8 was resistant to erythromycin (15 μg/ml). Isolates D2, S23, and T8 were remain resistant to the combination of chloramphenicol and erythromycin (1 μg/ml).
The results of BLAST analysis showed that there were four different species of lactic acid bacteria, such as Lactobacillus plantarum, L. fermentum, Pediococcus acidilactici, and P. pentosaceus. The results of phylogenetic trees analysis showed that isolates D2, S12, S34, T3, and T8 have a close kinship with L. plantarum, whereas isolates R31 and DH1 have a close kinship with L. fermentum. Moreover, isolates LK14, S23, R24, DH7, DS13, GR3, HB3 have a close kinship to the genus Pediococcus.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1314
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>