Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118514 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Hendardi
"Dalam beberapa literatur dijelaskan bahwa Activity Based Budgeting (A.BB) mempunyai banyak keunggulan dibandingkan sistem anggaran tradisional. Konsep ABB memperkenalkan suatu cara penyusunan anggaran berdasarkan aktivitas. Kemampuan untuk memahami aktivitas merupakan salah satu embrio dari keberhasilan perusahaan (Michael Porter). Dengan demikian konsep penyusunan anggaran berdasarkan aktivitas merupakan sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan keunggulan kompetitifbagi perusahaan.
Anggaran menjabarkan seeara kuantitatif seluruh kegiatan dan aktivitas beserta sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tuj uan. Penganggaran berdasarkan aktivitas sangat memperhatikan aktivitas yang terl ibat dalam pembuatan suatu produk. Dengan demikian dapat diperoleh anggaran aktivitas yang paling proporsional. Dengan ABB perusahaan lebih mudah melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap proses. Hal ini tidak ditemui dalam anggaran tradisional yang kurang memperhatikan aktivitas sehingga tidak mengherankan sering terjadi distorsi dalam menentukan jumlah biaya yang dianggarkan pada produk
Penelitian yang dilakukan di unit forwarding PT(P)KBN ini menemukan adanya perbedaan pada jurnlah anggaran antara ABB dengan tradisional. Pada ABB menggunakan perhitungan terhadap biaya per-aktivitas yang lebih akurat daripada proses penganggaran tradisional. Kesulitan dalam implementasi ABB dalam perusahaan adalah menentukan parameter untuk mengukur biaya persatuan aktivitas, dan rumitnya proses perhitungan yang ada."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T15581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Shendy Marita
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S23948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emaliana
"Saat ini cukup banyak perusahaan (terutama di luar negeri) menggunakan Activity Based Budgeting (ABB) dalam penyusunan anggarannya. Pendekatan Activity Based Budgeting menjanjikan efektivitas rencana jangka pendek yang disusun oleh organisasi.Bagi perusahaan yang ingin tetap eksis di percaturan global maka penerapan Activity Based Budgeting adalah altematif yang menjanjikan.
Pada penelitian ini penulis akan mencoba apakah keberadaaan Activity Based Budgeting dapat diterapkan dalam PT "X" khususnya pada Divisi Forwarding. Penelitian ini menggunakan data Laporan Laba Rugi sesuai dengan periode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Activity Based Budgeting yaitu menggunakan teknik analisis aktivitas yang terjamin baik, mengidentifikasi kesempatan perbaikan biaya, menganalisis pilihan dan urutan prioritas dari pengeluaran, menentukan target kinerja untuk pengendalian, menggabungkan perencanaan aktivitas dan akuntansi untuk memberikan pengendalian yang efektif, dan proses partisipatif untuk pengendalian dan mendukung continuous improvement.
Berdasarkan pada perhitungan yang diperoleh, dalam penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Activity Based Budgeting, dalam anggaran pendapatan perusahaan, unit angkutan telah ditargetkan untuk mencapai rit sesuai dengan pertumbuhan jumlah investor dalam kawasan serta pertumbuhan rit jual dari unit angkutan. Penghitungan anggaran biaya langsung yaitu semua kegiatan dipicu oleh volume dari rencana penjualan, pada penyusunan anggaran biaya langsung pertama-tama adalah menghubungkan antara komponen biaya dengan volume rencana penjualan. Untuk pembuatan anggaran biaya tidak langsung, penyusunan mengacu proses penyusunan biaya tidak langsung pada Bab II yaitu mengikuti tahapan aktivitas.
PT "X" dalam menyusun anggarannya masih menggunakan metode tradisional dimana pembuatan rencana anggaran tahun yang berjalan atau tahun depan, PT "X" biasanya menggunakan data historis tahun sebelumnya. Proses penyusunan anggaran dengan metode Activity Based Budgeting dimulai dengan proses penyusunan aktivitas dan penganggaran berdasarkan aktivitas pada tahun anggaran, serta melakukan evaluasi terhadap basil pengganggaran biaya yang diperoleh antara anggaran perusahaan yang ada (berdasarkan Tradisional) dan anggaran yang disusun berdasarkan aktivitas.
Penerapan metode Activity Based Budegting, mempunyai pengaruh yang baik terhadap laporan keuangan PT "X". Dengan adanya penerapan Activity Based Budgeting, bisa mengurangi biaya yang dikeluarkan dengan mengetahui tolok ukur keluaran untuk mengendalikan biaya-biaya aktivitas. Salah satu contohnya menekan biaya pemeliharaan mekanik dengan mengacu pada kilometer. Dengan pemakaian ABB, biaya langsung dan tidak langsung bisa diredukdi sebesar Rp 1.212.487.457 dan Rp 72.451.751 dibandingkan memakai metode TradisionaL Penerapan ABB lebih mudah apabila perusahaan sudah terlebih dahulu menerapkan metode ABC dalam penyusunan laporan keuangannya. Nilai Nominal net income perusahaan yang memakai metode Activity Based Budgeting yaitu sejumlah Rp 4.179. 786.804, lebih besar dibandingkan memakai metode Tradisional hanya sebesar Rp 2.631.131.589."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christianto
"Value stream mapping adalah sebuah pendekatan konsep lean yang memiliki tujuan dalam memetakan aliran material dan informasi pada suatu bisnis untuk mendeteksi dan mengurangi pemborosan guna menciptakan waktu dan proses yang lebih efisien. Industri logistik tumbuh dan menerima dorongan sebagai akibat dari kebutuhan masyarakat selama pandemi. Akibatnya, perusahaan logistik harus terus mengembangkan dan meningkatkan layanan pelanggan mereka sehingga kebutuhan masyarakat dan pengiriman barang dapat ditangani secara efektif. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah pelanggan yang dialami oleh PT. XYZ Nusantara, sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di sektor logistik; akibatnya, perusahaan harus meningkatkan efisiensi prosesnya dan meminimalkan pemborosan dalam penyimpanan. Dalam hal ini, penelitian ini menggunakan konsep lean warehousing dan pendekatan value stream mapping, dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan dalam proses pergudangan, serta menghilangkan operasi yang tidak memberikan nilai. Penggunaan value stream mapping dan root cause analysis dengan menggunakan diagram fishbone analysis dan FMEA, bertujuan untuk mengembangkan rencana perbaikan proses agar dapat menghilangkan pemborosan yang terjadi. Hasilnya menunjukkan bahwa process time berkurang 39% dan lead time berkurang 3% pada proses pergudangan PT. XYZ Nusantara. Strategi yang digunakan untuk menghilangkan pemborosan adalah penggunaan forklift, pembuatan Standard Operating Procedure dan scheduling, penerapan lean 5S, dan penerapan sistem FIFO untuk penempatan barang serta pengaturan tata letak.

Value stream mapping is a lean concept approach that aims at the flow of materials and information in a business to detect and reduce waste to create more efficient time and processes. The logistics industry is growing and receiving a boost as a result of society's needs during the pandemic. As a result, logistics companies must continue to develop and improve their services so that people's needs and freight forwarding can be handled effectively. This can be seen from the increase in the number of customers experienced by PT. XYZ Nusantara, a state-owned company engaged in the logistics sector; As a result, companies have to increase the efficiency of their processes and increase wastage in storage. In this case, this research uses the concept of lean warehousing and a value stream mapping approach, with the aim of identifying and reducing waste in the warehousing process, as well as eliminating operations that do not provide value. The use of Value stream mapping and root cause analysis using fishbone analysis diagrams and FMEA, aims to develop improvement plans in order to eliminate waste that occurs. The result is that the processing time is reduced by 39% and the lead time is reduced by 3% in the warehousing process of PT. XYZ Nusantara. The strategies used to eliminate waste are the use of forklifts, the manufacture of Standard Operating Procedures and scheduling, the application of lean 5S, and the application of the FIFO system for the placement of goods and layout arrangements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Irawan
"Dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional yang semakin ketat, pemerintah memberikan fasilitas kawasan berikat yang merupakan fasilitas perpajakan dan prosedur pemasukan barang yang diberikan bagi perusahaan yang produk utamanya berorientasi ekspor, hal ini juga upaya pemerintah dalam mensiasati peningkatan daya saing industri dalam negeri pada kancah perdagangan internasional.
Sebagai suatu kebijakan, pemerintah mengharapkan fasilitas kawasan berikat dapat memberikan pengaruh positif bagi industri dalam negeri khususnya dan masyarakat umumnya, sedangkan dari sisi pengusaha, fasilitas kawasan berikat dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam kualitas dan kuantitas produk yang pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Tujuan penelitian tentang fasilitas kawasan berikat ini, pertama, untuk mengetahui bagaimana pengaruh kawasan berikat terhadap daya saing, tenaga kerja, devisa dan pajak dengan menggunakan metode wawancara dan observasi dengan analisa komparasi sebelum dan sesudah kawasan berikat dan dengan perusahaan bukan kawasan berikat. Kedua, untuk mengetahui bagaimana pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan metode perhitungan keuangan dan analisa keuangan dlsertai dengan analisa komparasi.
Berdasarkan hasil penelitian wawancara dan observasi, fasilitas kawasan berikat menunjukan pengaruh yang positif terhadap daya saing, tenaga kerja, devisa dan pajak. Sedangkan dari sisi keuangan perusahaan, berdasarkan perhitungan rasio keuangan dan analisa keuangan yang disertai dengan analisa komparasi, fasilitas kawasan berikat memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Sebagai suatu kebijakan pemerintah yang berpengaruh positif bagi industri dalam negeri dan masyarakat, Fasilitas kawasan berikat perlu ditingkatkan lagi untuk mendukung program pemerintah Iainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizki Triawan
"ABSTRAK
Laporan magang ini bertujuan untuk membahas praktik penganggaran biaya operasi pada perusahaan industri jasa, khususnya perusahaan jasa yang menggunakan sistem pemborongan kerja. Analisis dilakukan dengan membandingkan perencanaan anggaran ruas jalan tol yang dioperasikan PT. Jasa Layanan Operasi dan evaluasi atas perencanaan anggaran dengan pengertian dari biaya standar yang ada di literatur-literatur akuntansi biaya. Anggaran biaya merepresentasikan komitmen PT. Jasa Layanan Operasi terhadap peraturan Badan Usaha Milik Negara mengenai pengadaan barang dan jasa, terutama dalam skema penunjukan langsung dan terhadap asas persaingan.

ABSTRACT
This report aims to examine the budget planning of operational cost practice in a service company, specifically a service company which uses a chartering contract system for a whole job. The analysis was done by comparing the budget planning of operational cost practice in PT. Jasa Layanan Operasi and its evaluation with cost accounting literatures rsquo explanation of standard cost. PT. Jasa Layanan Operasi rsquo s budget planning of operational cost practice represents its commitment to the state owned company rsquo s regulations in procurement of goods and services, specifically in direct appointment scheme, and to the principle of competition. "
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Djoko Djumeno
"ABSTRAK
Permasalahan dalam rnakalah ini bertitik tolak pada usaha Pemerintah melalui kawasan
(PT.Kawasan Berikat Nusantara/KBN) untuk merangsang berkembangnya produksi
ekspor dalam usaha meningkatkan ekspor non minyak dan gas bumi serta jasa, dengan
memberikan fasilitas penangguan pembayaran bea masuk dan atau pungutan negara
lainnya, dan, pelayanan perijinan satu atap.
Fasilitas yang diberikan PT.KBN kepada investor merupakan monopoli dalam
pengelolaan kawasan berikut yang diberikan Pemerintah khusus kepada BUMN tersebut
yaitu perlakuan khusus kepabeanan, dan secara tidak langsung badan usaha ini diberi
wewenang melaksanakan sebagian tugas pemerintahan bidang penerbitan ijin usaha dan ijin
mendirikan bangunan. Selain itu PTKBN menyiapkan prasarana dan sarana kegiatan
industri yang dapat digunakan investor atas dasar perjanjian sewa.
Kedudukan PT.KBN dipandang dari segi yuridis, unik, dimana sebagai pemegang kuasa
pemerintahan dapat menerbitkan ijin usaha yang sebenarnya merupakan kewenangan tugas
administrasi negara. Namun dengan melihat ketentuan pendiriannya, maka pembentukan
PT.KBN tidak terlepas dari usaha untuk menekan keuntungan. Dan secara yuridis, persero
tersebut adalah berkedudukan sebagai badan hukum privaat.
Kedudukan PT. KBN yang unik ini ternyata menimbulkan beberapa kendala yang dapat
memberi akibat timbulnya ketida pastian atau setidak tidaknya dapat diprediksikan apa yang akan terjadi. Terdapat 3 hal yang menyebabkan ketidakpastian hukum yaitu, pertama, adanya aturan yang tidak sejalan dengan aturan yang lebih tinggi, kedua aparat yang menjalankan aturan lemah dan ketiga pengadilan yang berbelit dan memakan waktu lama.
Perlunya pembet kawasan berikat dalam rangka pengembangan perekonomian
dan Perdagangan tldak diragukan lagi. Tetapi hal ini tidaklah berarti mengabaikan sendi
sendi hukum yang merupakan komitmen kita bersama, bahwa Indonesia sebagai negara
hukum. Dengan demikian produk produk hukurn yang berkaitan dengan kawasan berikat
harus pula dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan kepastian dan perlindungan.
Arbitrase sebagai lembaga penyelesaian sengketa di luar pengadilan telah lama dikenal
Dalam dunia bisnis internasional. Di Indonesia hal ini mulai berkembang dan semakin
bertarnbah penting karena sederhananya menyelesaikan sengketa yang putusannya final and
binding tanpa kemungkinan melakukan upaya hukum lain seperti banding, kasasi atau
peninjauan kenibah sehingga mempercepat proses penyelesaian sengketa dan persidangan
tidak terbuka untuk umum, suatu yang selalu dijaga oleh kalangan dunia bisnis.
Keunggulan komperatif PT.KBN akan cenderung berkurang hal hal terpenting yang
dapat menghilangkan keunggulan komperatif itu adalah dimulai dengan AFTA tahun 2003. Dengan pemberlakuan daerah bebas ASEAN pada tahun 2003, maka PT. KBN akan kehilangan daya tarik utamanya, karena kini pembebasan suatu perusahaan dari kewajiban untuk membayar bea masuk dan cukai menjadi kurang berarti. Keadaan ini akan menyebabkan kawasan industri lain yang bukan merupakan kawasan berikat menjadi lebih menarik bagi para investor. Kondisi ini menyebabkan di masa datang PT. KBN harus mengubah strategi usahanya dari fokus pemberian fasilitas non tarif menjadi pemberian fasilitas bidang investasi dan operasi, dengan selalu mengembangkan organisasi belajar yang dinamis yang dapat mengakomodasi perkembangan tuntutan lingkungan eksternal di masa depan yang diperkirakan akan berubah uba dengan gejolak yang makin besar dan sulit diprediksikan
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Adhi Setiawan
"Skripsi ini berisi tentang penjabaran aktivitas pengendalian pada siklus pendapatan ekspor pada PT XYZ yang bergerak di bidang freight forwarding. Kegiatan ekspor memiliki kerumitan dalam pelaksanaan prosedur-prosedur yang ada dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Selain itu, banyaknya pemangku kebijakan yang terkait dalam kegiatan ekspor juga semakin menambah kerumitan. Sehingga, dibutuhkan sistem pengendalian internal yang dapat memastikan semua pengendalian atas resiko yang terkait dalam kegiatan operasi telah dilaksanakan dengan baik. Kesimpulan skripsi ini adalah bahwa departemen operasional PT XYZ telah melakukan aktivitas pengendaliannya secara baik.

This study aims to explain the control activities in revenue cycle on export department of PT XYZ, which operate in freight forwarding industry. Export processes have their own difficulty because the procedures are so complicated and there are many stakeholders to make them more complex. Internal control system is needed to make sure all procedures dan risks have been well mitigated. The study concludes that the operational department of PT XYZ has done control activities properly. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Riani
"Laporan biaya produksi bermanfaat bagi manajemen untuk keperluan analisis maupun sebagai dasar penentuan harga jual produk. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Alokasi biaya overhead yang tepat sangat diperlukan agar dapat dihasilkan suatu informasi biaya produksi yang bermanfaat bagi perusahaan.
PT. Indofarma (Persero) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur dan pemasaran produk farmasi. Dengan beragamnya jenis produk yang diproduksi dan penggunaan teknologi untuk meningkalkan eisiensi, efektivitas, dan produktivitasnya maka perhitungan biaya produksi yang tepat bagi setiap produk yang dihasilkannya adalah suatu hal yang penting bagi perusahaan.
Peneiitian ini membandingkan sistem perhitungan biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan saat ini dengan sistem Activity Based Costing. Activity based costing (ABC) merupakan suatu sistem perhitungan biaya yang mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi oleh produk. Berdasarkan perhitungan sistem ABC terlihat bahwa pada beberapa produk biaya produksi yang dibebankan oleh perusahaan selama ini terlaiu besar (overcosfed) dan pada beberapa produk lainnya terlu kecil (undercosted).
Dari 19 jenis produk yang diteliti, produk yang mengalami overcosfedterdiri dari 10 jenis dengan persentase selisih berkisar antara 1,1% - 116,1%, sedangkan produk yang mengalami undercosted terdiri dari 9 jenis produk dengan persentase selisih antara 1.57% -74,32%. Perbedaan tersebut mempenihatkan bahwa perhitungan biaya produksi yang dilakukan PT. lndofamma selama ini belum mampu mengalokasikan biaya produksi secara tepat ke produk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Purwiati
"Biaya pemasaran merupakan komponen biaya terbesar setelah harga pokok penjualan pada perusahaan yang bersaing. Tujuan untuk meneliti metode akuntansi, penyusunan anggaran tahunan, pengendalian biaya pemasaran serta mencari hubungan antara biaya pemasaran dengan penjualan. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data--data melalui analisa statistik sederhana, mewawancarai pihak perusahaan untuk memperjelas data--data yang masuk. Membandingkan penerapan akuntansi dan pengendalian biaya pemasaran dengan teori yang mendasarinya. PT unilever mengklasifikasikan biaya pemasaran menjadi dua hagian yaitu theme dan scheme. Theme adalah usaha pemasaran yang menuniang penjualan yang pengaruhnya bersifat jangka panfang, sedangkan scheme adalah usaha pemasaran yang menunjang penjualan yang mempunyai pengaruh jangka pendek. Pembebanan biaya pemasaran ke masing-masing ionic produk, untuk mengukur besarnya biaya pemasaran per jenis produk. Penyusunan anggaran pemasaran tahunan seefektif mungkin dan pengendalian biaya pemasaran dengan membandingkan ke anggaran dan menciptakan cistern usulan biaya pemasaran yang terseleksi. Selain aktivitas tsb juga dengan menganalisa perbedaan-perbedaan yang timbal, untuk mengetahui sebab-sebab penyimpangan. Dengan menggunakan analisa statistik sederhana dapat menunjukkan hubungan positif antara biaya pemasaran dengan penjualan. biaya pemasaran terhadap penjualan cukup tinggi, hampir mendekati 20 % pada akhir tahun 1992 dan secara absolut meningkat pesat dari tahun ke tahun. Aktivitas pemasaran perlu untuk produk-produk barn maupun produk yang sudah lama dikenal masyarakat pada kondisi persaingan. Aktivitas pemasaran yang berpengaruh jangka panjang lebih mendapat perhatian daripada yang berpengaruh jangka pendek. Walaupun secara administratif pengelolaan biaya pemasaran cukup baik, namun belurn dituniang oleh kecepatan pelaporan aktivitas dan analisis biaya pemasaran. Akhirnya FT X yang sebagian besar produksinya merupakan leading product tidak akan lengah terhadap strategi pemasaran untuk produknya yang bersifat sangat kompetitif. Tekhnik-tekhnik, rnetode serta strategi pemasaran masih memerlukan pengembangan dalam menghadapi tantangan zaman. Tentu saja administrasi yang baik juga memerlukan perhatian untuk menunjang semuanya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>