Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pontoh, Fredrik Laihad
"ABSTRAK
Biopsi testis yang dilaksanakan secara sistematik untuk menilai morfologi/struktur testis pada infertilitas, pertama kali diperkenalkan oleh Charny pada tahun 1940. Dengan pemeriksaan biopsi testis ini ditemukan berbagai macam gambaran histopatologik, antara lain : fibrosis lengkap, aplasia sel benih, hambatan sel benih, hipoplasia sel benih, pelepasan sel muda dan disorganisasi, dan lain-lain. Berbagai gambaran histopatologik tersebut di atas bisa disebabkan oleh kelainan testikular, pasca-testikular atau pratestikular. Dengan penyebab testikular dimaksudkan kelainan dengan defek primer pada testis. Penyebab pasca testikular ialah kelainan yang timbal akibat terdapatnya obstruksi. pada saluran/duktus yang keluar dari testis. Sedangkan penyebab pratestikular didefinisikan sebagai kelainan hormonal ekstragonad, yang menyebabkan gangguan pada spermatogenesis.
Pemeriksaan histopatologik biopsi testis mempunyai nilai khusus dalam pengelolaan kasus infertilitas pria, yaitu pemeriksaan ini dilaksanakan disamping pemeriksaan klinik, analisis sperma dan keadaan hormonal penderita. Pemeriksaan histopatologik biopsi testis dengan hasil analisis sperma digunakan untuk menentukan jenis dan lokasi kelainan. Selain itu dengan melihat data klinik dan keadaan hormonal penderita diharapkan dapat menentukan kausa, nilai prognosis dan evaluasi keberhasilan terapi pada biopsi ulangan.
Dalam menilai gambaran histopatologik biopsi testis terdapat bermacam-macam cara penilaian, yaitu penilaian kualitatif, semikuantitatif, dan kuantitatif. Penilaian ini terutama ditujukan terhadap tubulus seminiferus, baik bentuk dan ukurannya, maupun terhadap jenis dan jumlah sel di dalamnya (sel benih dan sel Sertoli). Selain itu dilakukan pula penilaian terhadap jaringan interstisial dan sel Leydig. Dengan menggunakan Cara penilaian tersebut didapatkan berbagai diagnosis yang menggambarkan perubahan atau kelainan yang terjadi pada testis.
Insidens pasangan infertil di Indonesia berkisar antara 12,1% pada tahun 1970 dan 15,07% pada tahun 1980. Di beberapa negara lain 10-15% perkawinan adalah infertile, dan pada 30-50% pasangan tersebut terdapat kelainan pada pihak pria. Kelainan histopatologik pada azoospermia menunjukkan fibrosis peritubuler lengkap pada 18%, aplasia sel benih 35%, hambatan sel benih lengkap 22%, spermatogenesis normal 25%. Sedangkan pada oligosperma ditesreikan pelepasan sel muda dan disorganisasi 46%, hambatan sel benih inkarplit 21%, fibrosis inkarglit / regional 15%, hipoplasia sel benih 13% dan normal 5% (2). Dalam penilaian semikuantitatif ditemukan derajat I 26%, derajat II 36%, derajat III 16% dan derajat IV 22%.
Di Bagian Patologi Anatomik FKUI/ RSCM, pemeriksaan histopatologik biopsi testis dilakukan sebagai salah satu prosedur yang sewaktu-waktu dibutuhkan ahli klinik. Dalam pengelolaan kasus infertilitas di R5Ql pemeriksaan histopatologik biopsi testis merupakan 18,26% dari semua kasus . Dengan demikian tampak adanya kebutuhan yang bersifat insidental terhadap pemeriksaan ini. Apa peran dan berapa besar nilai suatu pemeriksaan histopatologik biopsi testis dalam pengelolaan infartilitas adalah hal yang perlu diteliti.
Untuk itu sebagai langkah awal dilakukan suatu penelitian deskriptif retrospektif terhadap kasus infertilitas yang membutuhkan pemeriksaan histopatologik, untuk mengetahui peranan pameriksaan tersebut dalam pengelolaan kasus infertilitas. Maka dengan demikian tujuan penelitian ini ialah mendiagnosis berbagai gambaran histopatologik kasus infertilitas dan mengadakan analisis hubungan antara gambaran histopatologik dengan data klinik dan pameriksaan lain untuk menentukan kausa, prognosis den evaluasi keberhasilan terapi.
"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Paramita
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian:
Infertilitas terjadi pada 15% pasangan suami istri di seluruh dunia. Penyebab iniertilitas bermacam-macam, salah satunya adalah astenozoospermia. Motilitas spermatozoa merupakan proses yang memerlukan ATP. Molekul ini dihasilkan oleh mitokondria dan keluarnya ATP dari mitokondria ke sitoplasma diatur oleh kanal Voltage-Dependent Anion Channel (VDAC). VDAC adalah kanal ion yang terdapat pada membran luar mitokondria, ditemukan pada berbagai spesies dan tersebar di berbagai jaringan tubuh. Saat ini diketahui terdapat tiga isoform VDAC pada manusia, yaitu hVDAC1, hVDAC2 dan hVDAC3. Melalui penelitian knock-out mouse oleh Sampson et al. (2001), mencit mutan VDAC3 (-1-) mengalami penurunan motilitas spermatozoa apabila dibandingkan dengan mencit wild type. Tujuan penelitian tesis ini adalah untuk menganalisis exon 8 gen hVDAC3 pada spermatozoa yang mempunyai motilitas rendah dari pasien infertil astenozoospermia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DNA spermatozoa yang diperoleh dari 32 pria astenozoospermia dan dari tiga pria fertil normozoospermia. Sampel semen tersebut mula-mula di-swim up untuk memisahkan antara sperma bermotilitas baik dan sperma bermotilitas rendah. Setelah itu DNA sperma diisolasi dan diamplifikasi dengan metode Polymerise Chain Reaction (PCR), dengan menggunakan primer yang spesifik untuk exon 8 gen hVDAC3, Setelah itu dielektroforesis dan disekuensing untuk dianalisis adanya mutasi.
Hasil dan Kesimpulan Penelitian:
Hasi1 amplifikasi DNA spermatozoa dengan primer spesifik exon 8 genVDAC3 dideterminasi dengan terlihatnya pita DNA berukuran 513 bp. Satu pasien (A32) tidak menampakkan pita, sedangkan hasil elektroforesis 13-aktin sampel A32 menunjukkan adanya pita. Setelah disekuensing, ditemukan satu pasien (A3) yang mengalami rnutasi substitusi berupa substitusi satu nukleotida dari A men]adi C, namun tidak menyebabkan perubahan asam amino. Satu pasien (A4) ditemukan mengalami rnutasi insersi satu nukleotida T. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adaiah tiga pasien dari 32 pasien astenozoospermia yang diteliti mengalami mutasi pada gen hVDAC3 ekson 8, yaitu mutasi substitusi sebanyak sate sampel, mutasi insersi sebanyak satu pasien dan mutasi delesi sebanyak satu pasien. Pada penelitian ini ditemukan adanya mutasi pada gen hVDAC3 exon 8 pada sperma bermotilitas rendah pasien infertil astenozoospermia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T 17674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidiansjah
"ABSTRAK
Merujuk pada tugas dan wewenang lembaga legislatif, dibutuhkan karakteristik sumber daya manusia yang dapat mewujudkan pembangunan nasional secara berkesinambungan. Untuk meningkatkan kinerjanya secara menyeluruh, tidak cukup hanya memenuhi unsur kesehatan fisik, mental dan sosial saja, melainkan juga harus memenuhi kesehatan spiritual. Tulisan ini membahas peran kecerdasan spiritual bagi peningkatan kinerja lembaga legislatif di Indonesia sehingga dapat memberi dampak yang positif untuk tercapainya pembangunan nasional sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD NRI 1945.
"
Jakarta: Biro humas settama lemhanas RI, 2018
321 JKLHN 35 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erlita Nur Anggraeni
"Tesis ini membahas mengenai perlindungan hukum terhadap pemegang polis selaku konsumen sehubungan dengan pelaksanaan GCG Terintegrasi demi terwujudnya prinsip Good Corporate Governance (GCG) di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai BUMN di dalam bidang usaha perasuransian. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif-empiris (doktrinal).
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa PT Asuransi Jiwasraya (Persero) selaku pelaku usaha harus secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Good Corporate Governance (GCG), yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), tanggung jawab (responsibility), independen (independency), kewajaran (fairness), dalam kegiatan operasionalnya dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada, baik itu ketentuan dalam bidang perasuransian maupun ketentuan-ketentuan lainnya, khususnya dalam hal ketentuan yang mengatur mengenai perlindungan konsumen sehingga diharapkan apabila PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dikelola dengan tata kelola perusahaan yang baik maka PT Asuransi Jiwasraya dapat menghasilkan produk dan jasa baik dimana nantinya hal tersebut akan semakin meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumennya.
Di samping itu juga, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai entitas utama terhadap anak perusahaannya yang bergerak di bidang usaha jasa keuangan, yang merupakan konglomerasi keuangan harus dapat mengkontrol dan mengawasi anak perusahaan tersebut agar tata kelola anak perusahaan tersebut menerapkan pedoman GCG Terintegrasi sehingga mencerminkan prinsip Good Corporate Governances dalam rangka mewujudkan perlindungan hukum terhadap konsumen dalam usaha bisnis yang dijalankan.

This thesis discusses about legal protection of policyholders as a consumer with respect to the implementation of integrated GCG towards realization of the Good Corporate Governance (GCG) principles in PT Asuransi Jiwasraya (Persero) as the state-owned enterprises in the field of insurance undertakings. This research is the normative-empirical legal research (doctrinal).
The results of this study suggest that PT Asuransi Jiwasraya (Persero) as a business should consistently apply the Good Corporate Governance (GCG) principles, such as transparency, accountability, responsibility, independency, fairness in its operational activities and comply with the provisions of the existing provisions in the field of insurance as well as other provisions, particularly in terms of provisions governing consumer protection so that expected if PT Asuransi Jiwasraya (Persero) managed with the good corporate governance then PT Asuransi Jiwasraya (Persero) can produce good products and services where later it will further improve the confidence and satisfaction of its customers.
In addition, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) also as the main entity against its subsidiaries which are not engaged in the business of financial services, which is a conglomerate should be able to control and oversee the subsidiary in order for the subsidiary governance implemented the guidelines of integrated GCG so that reflect the Good Corporate Governances principles in order to realize the legal protection of the customer in a business venture that is running.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T45191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maytika Dewi Ayu Shafira
"Berbagai studi menunjukkan adanya inkonsistensi mengenai dampak cyberloafing terhadap performa kerja, sementara terdapat 83,1% karyawan di Indonesia yang melakukan cyberloafing (Hartijasti & Fathonah, 2015). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk meneliti kembali hubungan antara cyberloafing dan performa kerja pada dimensi performa tugas, performa kontekstual, dan perilaku kerja kontraproduktif melalui mekanisme tertentu, yaitu psychological detachment. Sampel penelitian adalah karyawan dari berbagai industri berusia 20-64 tahun (N = 614) yang menggunakan internet dalam bekerja. Analisis mediasi menunjukkan bahwa psychological detachment memediasi hubungan antara cyberloafing dan performa tugas (ab = -0,03, BootSE = -0,012, 95% CI [-0,06, -0,02]) serta performa kontekstual (ab = -0,03, BootSE = 0,011, 95% CI [-0,053, -0,011]) tanpa adanya hubungan langsung, sementara psychological detachment memediasi hubungan antara cyberloafing dan perilaku kerja kontraproduktif secara sebagian (ab = 0,02, BootSE = 0,01, 95% CI [0,000, 0,035]) karena ada hubungan langsung di antara keduanya (c’ = 0,21, t(614) = 5,4, SE = 0,04, 95% CI [0,14, 0,29]). Organisasi dapat menggunakan hasil penelitian sebagai pertimbangan dalam merumuskan kebijakan penggunaan internet oleh karyawan

Previous studies showed that there is inconsistency in the consequences of cyberloafing on job performance, whereas 83,1% employees in Indonesia did cyberloafing (Hartijasti & Fathonah, 2015). Therefore, the current research was conducted to reinvestigate the relationship between cyberloafing and job performance, specifically task performance, contextual performance, and counterproductive behavior, through a certain mechanism, namely psychological detachment. The sample was employees from various industries aged 20-64 years old (N = 614) who use internet to work. Mediation analysis showed that psychological detachment fully mediates the relationships between cyberloafing and task performance (ab = -0,03, BootSE = -0,012, 95% CI [-0,06, -0,02]), also contextual performance (ab = -0,03, BootSE = 0,011, 95% CI [-0,053, -0,011]) without direct effect between them. Meanwhile, psychological detachment partially mediates the relationship between cyberloafing and counterproductive work behavior (ab = 0,02, BootSE = 0,01, 95% CI [0,000, 0,035]) because there is direct effect between the two (c’ = 0,21, t(614) = 5,4, SE = 0,04, 95% CI [0,14, 0,29]). Organizations can utilize the results to be put into consideration when creating employees’ internet use policy.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siwi Setya Utami
"Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh kaum perempuan di Indonesia. Kanker dianggap penyakit yang sulit disembuhkan, dekat dengan kematian, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan mengubah penampilan fisik seseorang. Penderita kanker payudara dapat memiliki masalah pada aspek psikologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara kanker payudara dan karakteristik responden dengan aspek psikososial pada penderita kanker payudara. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 44 orang dengan desain penelitian cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan hampir semua variabel dari kanker payudara dan karakteristik responden tidak berhubungan dengan depresi, ansietas, dan stres, namun ditemukan adanya hubungan antara pendidikan dengan ansietas (nilai p=0,041). Secara umum, penderita sudah mampu beradaptasi dengan baik terhadap penyakitnya. Pelatihan dan kebijakan untuk mengkaji dan mengatasi masalah psikososial oleh perawat perlu dilakukan agar dapat meningkatkan kesejahteraan psikososial penderita. Untuk selanjutnya, penelitian dapat difokuskan pada ansietas sebagai masalah psikososial yang paling menonjol pada penderita kanker payudara."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imaduddin Hamzah
"Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika memperlihatkan peningkatan jumlah kasus baik peredaran dan penyalahgunaan yang memprihatinkan setiap tahunnya. Sebagian besar yang terlibat sebagai penyalahguna berusia remaja. Kaum agamawan memandang agama dapat menjadi kendali individu melakukan tindakan menyimpang.
Penelitian ini hendak mengkaji apakah ada perbedaan komitmen beragama Islam antara remaja penyalahguna dan bukan pengguna narkotika dan psikotropika remaja muslim?
Agama merupakan suatu sistem nilai dan norma yang ada di masyarakat. Komitmen beragama terbentuk melalui internalisasi dan sosialisasi masyarakat terhadap anggotanya. Agama dapat menjadi kendali bagi seseorang untuk tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari norma agama dan norma sosial. Agama juga dapat menjadi pengikat individu dengan kelompok keagamaannya. Dengan demikian komitmen Beragama Islam yang tinggi diperkirakan dapat menjadi kendali internal dan sosial bagi siswa untuk melakukan tindakan menyimpang dalam bentuk penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika.
Penelitian ini menggunakan metoda kausal komparatif untuk menguji adanya hubungan sebab akibat dengan membandingkan dan menganalisa komitmen Beragama Islam penyalahguna dan bukan pengguna narkotika dan psikotropika pads populasi siswa SMU "X" Tangerang dengan jumlah responden sebanyak 90 siswa. Teknik Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling Variabel babas penelitian ini adalah Tingkat Komitmen Beragama Islam yang terdiri atas komponen Kesadaran Beragama Islam, partisipasi Beragama Islam, kendali keluarga dan keyakinan nilai agama. Variabel terikat adalah keterlibatan siswa dalam penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
Uji statistik dilakukan dengan uji koefisien kotingensi dalam taraf signifikansi 95% (0,05) dan dipero]eh 0 (phi) hitung 0,33 > 0 tabel 0,205, yang menunjukkan Ho ditolak, berarti dapat disimpulkan bahwa Tingkat komitmen Beragama Islam penyalahguna Narkotika dan Psikotropika lebih rendah daripada bukan pengguna pada siswa SMU "X" Tangerang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retna Mahriani
"Media massa merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia terutama pada masyarakat industri. Menurut Mc Quail salah satu fungsi media massa adalah memperluas visi orang dengan pengalaman- pengalaman. Dampak media massa dapat berpengaruh bagi kehidupan manusia bahkan dapat merubah budaya suatu masyarakat.
Televisi salah satu media massa yang bersifat audio visual sangat mudah mempengaruhi persepsi seseorang. Di Indonesia televisi sudah merupakan media yang dominan dalam menyebarkan gagasan dan informasi. Hal ini membuat kekhawatiran para ilmuan dan orang tua terhadap acara-acara yang disajikan terutama dalam tayangan adegan kekerasan. Penonton yang sering menonton adegan kekerasan lebih mudah terpengaruh oleh adegan yang ditontonnya terutama bila penontonnya adalah anak-anak, karena mereka mempunyai daya imitasi yang kuat.
Gerbner (1978) meneliti pengaruh adegan kekerasan dalam televisi terhadap persepsi tentang sikap dan perilaku kekerasan. Dengan konsep " mainstreaming" Gerbner menjelaskan pengaruh frekuensi menonton adegan kekerasan pada heavy viewer dan light viewer. Konsep utama yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah teori Kultivasi dari Gerbner.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek frekuensi menonton adegan kekerasan pada anak SD terhadap persepsi tentang sikap dan perilaku kekerasan. Yang menjadi populasi adalah murid SD di kotamadya Palembang dan sampelnya adalah murid SD Kelas VI. Pengambilan sampel dilakukan secara quota dan tehnik analisis menggunakan statistik.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) tidak ada pengaruh dari frekuensi menonton adegan kekerasan terhadap persepsi tentang sikap dan perilaku kekerasan pada anak SD. (2) Tidak ada pengaruh dari lokasi pada hubungan antara frekuensi menonton adegan kekerasan dengan persepsi tentang sikap dan perilaku kekerasan anak SD. (3) Tidak ada pengaruh dari nilai rata-rata terhadap hubungan antara frekuensi menonton adegan kekerasan dengan persepsi tentang sikap dan perilaku kekerasan anak SD (4) Tidak ada pengaruh dari pendidikan orang tua terhadap hubungan antara frekuensi menonton adegan kekerasan dengan persepsi tentang sikap dan perilaku kekerasan anak SD.
Teori Gerbner menyatakan bahwa, komunikasi massa berhubungan dengan kajian pembentukan persepsi realitas sosial. Bila televisi sering menyajikan adegan kekerasan, maka heavy viewer akan melihat dunia ini dipenuhi kekerasan. Sementara light viewer akan melihat dunia tidak sesuram seperti heavy viewer. Implikasi penelitian ini secara teoritis adalah temuan yang berbeda dengan teori kultivasi Gerbner. Perbedaan tersebut jelas terlihat dari segi budaya, nilai dan kepercayaan yang dimiliki responden di kotamadya Palembang. Perbedaan tersebut sesungguhnya memperkaya konsep teori Cultivasi. Secara metodologis, ukuran-ukuran yang digunakan harus lebih disempurnakan lagi untuk mencapai hasil yang maksimal. Secara praktis bahwa hash penelitian ini dapat digunakan untuk membuat kebijakan oleh para orang tua, pengelola media massa dan pemerintah terutama dalam mengantisipasi efek negatif yang ditimbulkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>