Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143692 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lidwina Banowati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan membuktikan apakah psikoterapi suportif dapat menurunkan derajat depresi, derajat ansietas, serta meningkatkan semangat hidup pasien hemiparese.
Angka kecacatan pasien hemiparese sekitar 50 - 60% dari pasien yang menderita stroke. Seperlima sampai sepertiga dari mereka mengalami cacat menahun dan tak dapat kembali normal seperti sebelum sakit. Keadaan ini dapat menimbulkan berbagai akibat sampingan seperti keadaan stres, frustrasi, keadaan ansietas dan depresi, serta menurunnya semangat hidup.
Dalam proses penanggulangan pasien hemiparese, khususnya dalam upaya terapi dan rehabilitasi, diperlukan suatu teknik terapi yang sesuai dan tepat, sehingga pasien hemiparese dapat mengembangkan diri dan mengembalikan semangat hidupnya, walaupun mereka menyandang cacat. Subyek penelitian adalah pasien-pasien hemiparese pria dan wanita yang dirawat inap di Bagian Neurologi RSCM Jakarta dan di bagian rehabilitasi sebuah klinik swasta (pasien hemiparese yang memperoleh pelayanan fisioterapi).
Alat penelitian yang dipakai adalah Hamilton Rating Scale for Depression (HRS-D), Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) yang telah diuji validitasnya, dan Rating Scale Semangat Hidup yang dibuat sendiri oleh penulis bersama dua rekan psikolog lain yang dicari lebih dulu validitas dan reliabilitasnya sebelum dipergunakan pada subyek penelitian.
Terapi yang dilakukan pada pasien-pasien hemiparese adalah psikoterapi suportif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikoterapi suportif yang dilakukan pada pasien hemiparese dapat menurunkan derajat depresi dan ansietas, serta meningkatkan semangat hidup yang lebih besar dibandingkan dengan pasien-pasien hemiparese yang tidak memperoleh psikoterapi suportif. Penulis menyarankan agar psikoterapi suportif dapat diterapkan secara luas terhadap pasien-pasien hemiparese yang mengalami depresi, ansietas, serta penurunan semangat hidup.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Oktaria Safitri
"Latar belakang. Tumor otak metastasis berpotensi menyebabkan distres dan psikopatologi, serta menurunkan kualitas hidup pasien. Kerentanan ini terjadi karena beban gejala fisik dari tumor primer dan gejala dari metastasis otak yang dialami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh psikoterapi suportif pada perbaikan distres, psikopatologi dan kualitas hidup pasien.
Metode. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji klinis randomisasi, tersamar tunggal, desain paralel tanpa matching, pragmatis. 15 pasien kelompok perlakuan adalah pasien tumor otak metastasis yang mendapatkan intervensi psikoterapi suportif sebanyak 6 sesi selama 30-45 menit pada setiap sesi dan perawatan standar dari dokter saraf, sedangkan 15 pasien kelompok kontrol mendapatkan terapi standar dari dokter spesialis saraf saja. Penelitian ini menggunakan kuesioner distress thermometer (DT) untuk menilai distres, Self-rating Questionnaire 20 (SRQ 20) untuk menilai psikopatologi dan World Health Organization Quality of life-Bref (WHOQOL-Bref) untuk menilai kualitas hidup pasien sebelum dan setelah intervensi. Sebelum dilakukan intervensi, dilakukan validasi isi pada modul psikoterapi suportif yang akan digunakan. Tidak ada subjek yang dropped out (lepas pantau) dan loss to followup dalam penelitian ini.
Hasil. Hasil penelitian semua subjek kelompok perlakuan sebanyak 15 (100,0%) mengalami perbaikan skor distres, psikopatologi, dan kualitas hidup yang bermakna secara bermakna(P=0,00) sebelum dan sesudah psikoterapi suportif. Selain iut, didapatkan juga perbedaan yang bermakna secara bermaknadalam proporsi pasien yang mengalami masalah psikososial berupa masalah praktis sehari-hari, masalah emosional, dan masalah gejala tumor otak metastasis antara sebelum dan setelah intervensi (P<0,05). Ditemukan juga penurunan rata-rata skor variabel gejala tumor otak metastasis (p=0,00) berupa nyeri kepala (p=0,00), kelemahan (p=0,00), kejang dan penglihatan ganda antara sebelum dan sesudah intervensi psikoterapi suportif, pada kedua kelompok. Nilai keseluruhan validasi modul psikoterapi suportif 96,21% dan validasi isi setiap sesi lebih dari 90% sehingga menunjukkan hasil yang valid. Faktor demografi yang memengaruhi perbaikan skor psikopatologi adalah status ekonomi (p=0,03).
Kesimpulan. Psikoterapi suportif berpengaruh secara bermaknadalam menurunkan distres dan psikopatologi, serta meningkatkan kualitas hidup pasien tumor otak metastasis.

Background. Patients with metastatic brain tumors are in risk of distress, psychopathology, and reduced quality of life. This vulnerability occurs because of the burden of physical symptoms from the primary tumor and symptoms of metastatic brain tumors experienced by the patients. The purpose of this study was to determine the effectiveness of supportive psychotherapy in alleviating distress, psychopathology, and quality of life of patients with metastatic brain tumors.
Method. This study is a randomized, single-blind, parallel design without matching, pragmatic clinical trial study. 15 patients in the treatment group were metastatic brain tumor patients who received 6 sessions of supportive psychotherapy (30-45 minutes each) and standard care from neurologists, while 15 patients in the control group received standard therapy from neurologists only. This study used distress thermometer (DT) to measure distress, Self-rating Questionnaire 20 (SRQ 20) to measure psychopathology, and World Health Organization Quality of life-Bref (WHOQOL-Bref) to measure quality of life before and after intervention. Prior to intervention, content validation was carried out on the supportive psychotherapy module. There were no dropped out and lost to follow-up subjects in this study.
Results. This study showed that all subjects in the treatment group (n=15; 100%) experienced significant improvements on distress, psychopathology, and quality of life scores (P=0.00) before and after supportive psychotherapy. The proportion of patients experiencing psychosocial problems including daily activities, emotional problems, and symptoms of metastatic brain tumor between before and after the intervention showed a significant difference (P<0.05). There was also a decrease in the average score for metastatic brain tumor symptoms (p=0.00) including headache (p=0.00), weakness (p=0.00), seizures and double vision between before and after supportive psychotherapy intervention. In both groups, the overall validation value of the supportive psychotherapy module is 96.21% and the content validation value of each session is more than 90%, which means that it shows valid results. The demographic factor that affects the improvement of psychopathology scores was economic status (p=0.03).
Conclusion. Supportive psychotherapy shows significant effects in alleviating distress, psychopathology, and quality of life of patients with metastatic brain tumors.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Jumana
"Psoriasis merupakan penyakit kulit yang bersifat kronis dan kambuhan. Psoriasis berdampak terhadap kondisi psikologis dan kualitas hidup penderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres, ansietas dan depresi dengan kualitas hidup di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini bersifat dekriptif dengan metode cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 53 responden yang diambil melalui non probality sampling dengan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS-21) dan Dermatology Life Quality Index (DLQI). Analisis menggunakan Kendall’s Tau dan T- test dengan hasil yang menujukkan adanya hubungan yang kuat (p<0.001<0,05) antara stres, ansietas dan depresi dengan kualitas hidup. Selain itu juga ditemukan ada hubungan yang lemah antara sebagian karakteristik pasien dengan kualitas hidup. Penelitian ini merekomendasikan agar adanya peningkatan asuhan keperawatan yang holistik tertutama dari aspek psikologis agar mampu meningkatkan kualitas hidup pasien psoriasis.

ABSTRACT
Psoriasis is a skin disease that is chronic and recurring. Psoriasis affects the psychological condition and quality of life of the sufferer. This study aims to determine the correlation between stress, anxiety and depression with the quality of life in Dr. Hasan Sadikin Bandung. This research is descriptive with cross sectional method. The research sample was 53 respondents who were taken through non-probability sampling with accidental sampling technique. The research instrument used the Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS-21) questionnaire and the Dermatology Life Quality Index (DLQI). The analysis used Kendall's Tau and T-test with results showing a strong correlation (p <0.001 <0.05) between stress, anxiety and depression with quality of life. It was also found that there was a weak correlation between some patient characteristics and quality of life. This study recommends an increase in holistic nursing care, especially from a psychological aspect, in order to improve the quality of life for psoriasis patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Didi Bachtiar
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1977
D192
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Tri Hapsari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Intan Pradipta
"Kanker merupakan penyakit kronik yang menjadi penyebab kematian utama kedua di dunia. Dampak kanker dapat mempengaruhi fisik dan psikologis yang berpengaruh pada nilai kualitas hidup pasien kanker. Penulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan hubungan antara gangguan psikologis (depresi, ansietas dan stres) dengan kualitas hidup pada pasien kanker. Metode dalam penulisan ini ialah telaah literatur dengan menggunakan prinsip Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses. Penelusuran jurnal dilakukan melalui database Pubmed, Clinical Key, Wiley Online Library, Sciencedirect, SAGE journals, dan Google Scholar. Analisis bias artikel dilakukan oleh dua reviewer dengan menggunakan The Joanna Briggs Institute Critical Appraisal Checklist. Hasil analisa pada enam belas jurnal didapatkan mayoritas pasien kanker mengalami depresi, ansietas dan stres serta mengalami penurunan kualitas hidup. Terdapat hubungan yang signikan antara depresi, ansietas dan stres dengan kualitas hidup pada pasien kanker.

Cancer is a chronic disease that is the second leading cause of death in the world. The impact of cancer can affect the physical and psychological factors that affect the quality of life of cancer patients. This article discusses the strenght of the relationship between psychological disorders (depression, anxiety, and stress) with quality of life in cancer patients. The method in this article is a literature review using the principles of Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses. Journals traced through the Pubmed, Clinical Key, Wiley Online Library, Sciencedirect, SAGE journals, and Google Scholar databases. The article bias analysis was assessed by two reviewers using The Joanna Briggs Institute Critical Appraisal Checklist. The results from analysis the journals obtained by patients experienced an increase in depression, anxiety, and stress and had decreased quality of life. There is a significant relationship between depression, anxiety, and stress with the quality of life in cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Yunitri
"Depresi merupakan masalah psikososial paling banyak dialami oleh pasien kanker di Indonesia dibandingkan dengan penyakit kronik lainnya yaitu sekitar 98%. Depresi dapat menjadi faktor penghambat proses pengobatan sehingga tiga kali lebih berisiko untuk tidak mematuhi pengobatan yang direncanakan dan 40-90% pasien kanker tidak mendapatkan terapi untuk mengatasi depresinya. Terapi kelompok suportif ekspresif berpotensi untuk menurunkan depresi pada pasien dengan kondisi kronik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok suportif ekspresif terhadap depresi dan kemampuan mengatasi depresi pada pasien kanker. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pre-post test with control group, responden kelompok intervensi 49 pasien kanker dan kelompok kontrol 52 pasien di RSPAD Gatot Subroto, RS.Raden Said Sukanto POLRI dan Rumah Singgah Kanker, pada Juni 2012. Pengukuran depresi menggunakan Hamilton Depression Scale dan pengukuran kemampuan mengatasi depresi menggunakan kuesioner. Terapi kelompok suportif ekspresif diberikan sebanyak 8 sesi dalam 6 kali pertemuan. Analisa data menggunakan uji ancova.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan tingkat depresi 9.15 pada kelompok intervensi (p=0.0001) lebih besar dibandingkan kelompok kontrol 0.28 (p=0.108) dan peningkatan kemampuan mengatasi depresi pada kelompok intervensi mengalami peningkatan 4.08 (p=0.0001) dibandingkan dengan kelompok kontrol 0.12 (p=0.491). Terapi kelompok suportif ekspresif dapat menurunkan depresi dan meningkatkan kemampuan mengatasi depresi pada pasien kanker.

Depression is the most common problem that occur in cancer patient in Indonesia than other chronic illness, it is around 98%. Depression can disturb the treatment.patient with this are three times in chance for not taking the medication and 40-90% cancer patient did not have treatment to solve their depression problem. Supportive expressive group therapy potentially decreased depression in chronic illness patient.
The aims of this research is to determine the effect of supportive expressive group therapy for depression and ability to solve depression in cancer patient. This reseach use quasi-experimental design pre-post test with control group, sample in intervention group is 49 cancer patient and 52 patient in control group in RSPAD Gatot Subroto, RS.Raden Said Sukanto POLRI dan Rumah Singgah Kanker in June 2012. Depression measure use hamilton depression scale and questionaire to measure patient ability to solve depression. Supportive expressive group therapy session provides as many as eight in six meetings. Data analysis using ancova.
The results showed decreased of depression 9.15 for intervention group (p=0.0001), higher than control group only 0.28 (p=0.108) dan the patient ability to solve depression increased in intervention group 4.08 (p=0.0001) higher than control group only 0.12 (p=0.491). supportive expressive group therapy can decrease depression and increase patient ability to solve depression.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31228
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Fadhilah
"Cadangan minyak bumi pada saat ini akan semakin menipis. Diperkirakan akan habis selama 15-20 tahun ke depan. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya kendaraan bermotor. Akibatnya, polusi udara yang disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor juga semakin meningkat. Penelitian mengenai bahan-bahan alami pengganti bensin ataupun aditif bensin juga semakin banyak diteliti untuk menurunkan konsumsi bahan bakar dan juga mengurangi emisi gas buang. Salah satunya adalah penelitian mengenai minyak serai wangi sebagai bioaditif bensin. Metode yang digunakan dalam penelitian minyak serai wangi sebagai bioaditif pada bahan bakar bensin digunakan metode ekstraksi tanaman serai wangi dengan menggunakan pelarut metanol. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu operasi ekstraksi yaitu selama 1, 3, dan juga 5 jam dan juga divariasikan ukuran pengecilan bahan dan juga penempatan bahan yang akan diekstraksi. Didapatkan hasil terbaik untuk ekstraksi adalah dengan metode “Diblender – Diletakan Pada Labu Leher 1 – Selama 5 Jam”. Didapatkan Yield minyak serai wangi sebesar 9,2% - 9,5%. Kandungan terbesarnya adalah Sitronella. Dengan Densitas dan Viskositas masing-masing adalah 0,8678 g/cm3 dan 3,416 cSt. Flash Point dan Kadar Air didapatkan masing-masing 84°C dan 0,75%. Pengujian Performa Bioaditif Minyak Serai Wangi pada bahan bakar bensin RON 88 dapat menghemat kendaran sebesar 20% dan juga menurunkan Emisi Gas Buang. Serta dapat menyempurnakan pembakaran karena terdapat senyawa oksigenat untuk menambahkan kadar oksigen dan memberikan energi tambahan sebesar 5687,3 – 7112,9 kj.

Petroleum reserves at this time will be depleting. It is estimated that it will run out over the next 15-20 years. This is due to the increasing number of motorized vehicles. As a result, air pollution caused by motor vehicle exhaust emissions has also increased. Research on natural ingredients to replace gasoline or gasoline additives is also increasingly being studied to reduce fuel consumption and also reduce exhaust emissions. One of them is research on citronella oil as a bioaditive gasoline. The method used in citronella oil research as a bioaditive in gasoline fuels used the citronella extraction method using methanol as a solvent. The independent variable used in this study was the extraction operation time, which was 1, 3, and also 5 hours and also varied the size of the reduction in material and also the placement of the material to be extracted. The best results obtained for extraction are by the method "Blend - Put on Glass Neck 1 - For 5 Hours". Obtained citronella oil yield of 9.2% - 9.5%. The biggest ingredient is Sitronella. With Density and Viscosity respectively 0.8678 g/cm3 and 3.416 cSt. Flash Point and Water Content were 84°C and 0.75%, respectively. Testing the Bioaditive Performance of Citronella Oil in RON 88 gasoline can save vehicles by 20% and also reduce exhaust emissions. And can improve combustion because there are oxygenate compounds to add oxygen levels and provide additional energy of 5687.3 - 7112.9 kj.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Ramadhanti
"Hipertensi merupakan permasalahan umum yang terjadi pada lansia. Hal tersebut dapat terjadi karena pada lansia telah mengalami penurunan fisiologis organ-organ tubuh, salah satunya adalah jantung. Pada usia lanjut, katup jantung akan mengalami penebalan dan kekakuan, penurunan proses pemomampaan, penurunan elastisitas pembuluh darah, dan peningkatan tekanan darah perifer. tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis hasil intervensi manajemen hipertensi untuk mengatasi masalah tekanan darah pada lansia. Implementasi dilakukan selama 3 minggu di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur dengan memberikan intervensi terapi musik dan relaksasi nafas dalam. Sebelum melakukan intervensi dilakukan pengukuran tekanan darah menggunakan spymomanometer dan instrumen Hamilton Rating Scale for Ancxiety dalam bahasa Indonesia untuk meniliai tingkat kecemasan. Pada penelitian sebelumnya, hasil reliabilitas dari instrumen ini adalah 0,756 dan hasil validitasnya adalah 0,727, yang berarti bahwa instrumen tersebut sudah reliabel dan valid untuk digunakan sebagai bahan penelitian. Hasil akhir menunjukkan adanya keefektifan intervensi terapi musik dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah dan tingkat kecemasan lansia. Klien diharapkan dapat terus melakukan terapi musik dan relaksasi nafas dalam setiap hari sebagai salah satu pengobatan non- farmakologi yang dapat dilakukan dengan mudah.

Hypertension is a common problem that occurs in the elderly. This can happen because the elderly have experienced a physiological decline in body organs, one of which is the heart. In old age, heart valves will experience thickening and stiffness, decreased pumping process, decreased elasticity of blood vessels, and increased peripheral blood pressure. The purpose of this paper is to analyze the results of hypertension management interventions to overcome blood pressure problems in the elderly. The implementation was carried out for 3 weeks at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, East Jakarta by providing music therapy interventions and deep breathing relaxation. Prior to the intervention, blood pressure was measured using a sphymomanometer and the Hamilton Rating Scale instrument for Anxiety to assess the level of anxiety. In previous studies, the reliability of this instrument was 0,756 and validity is 0,72, which means that the instrument is reliable. It is valid to be used as research material. The final results showed the effectiveness of music therapy interventions and deep breathing relaxation on reducing blood pressure and anxiety levels in the elderly. Clients are expected to continue to do music therapy and deep breath relaxation every day as a non-pharmacological treatment that can be done easily."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitria
"ABSTRAK
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) akan mengalami perubahan pada aspek emosi, perilaku, kemampuan berpikir serta kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain. ODGJ membutuhkan orang lain dalam membantu memenuhi kebutuhan yang disebut dengan caregiver. Proses pengobatan dan perawatan yang dilakukan membutuhkan waktu yang panjang, sehingga dapat menyebabkan munculnya caregiver strain. Munculnya caregiver strain dapat menyebabkan kegagalan dalam merawat klien dan juga muncul masalah psikologis pada caregiver. Caregiver strain menyebabkan psychological well-being caregiver menurun. Beberapa program yang ada seperti psikoedukasi keluarga (PEK) dan terapi suportif (TS) yang diberikan saat ini oleh pelayanan kesehatan dibuat sama rata, tanpa mempertimbangkan caregiver strain yang ada, sehingga belum jelas mengukur peningkatan psychological well-being pada caregiver. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PEK dan TS terhadap caregiver strain dan psychological well-being. Pendekatan dalam karya ilmiah akhir ini menggunakan case studies dengan caregiver sebanyak lima orang dengan dilakukan pengukuran pre-post test. Instrumen yang digunakan adalah modified caregiver strain index (MCSI) dan psychological well-being scale (PWBS). Hasil menunjukkan terjadi penurunan caregiver strain dan peningkatan psychological well-being yang lebih optimal setelah diberikan tindakan keperawatan Ners, PEK dan TS. Pemberian Tindakan Keperawatan Ners ditambah dengan dengan PEK dan TS berdasarkan caregiverstrain dan pengukuran psychological well-being direkomendasikan sebagai salah satu paket terapi untuk koping caregiver.

ABSTRACT
People with mental disorders (PWMD) have many abilities changing aspects such as cognitive, emotion, behaviour and in relationships with others. PWMD needs other people to fulfill the needs called caregivers. The process of medication and care requires a long period, so it can cause strain for caregivers. The Caregiver strain can cause failure in caring for clients and also overcome psychological problems in caregivers. Caregivers strain cause reducing caregiver psychological well-being. Efforts to improve psychological well-being and reduce the strain of caregivers are needed. Family psychoeducation (FPE) and supportive therapy (ST) given today by health services are made equal to all caregiver, without considering the existing strain of caregivers, so it is not clear to measure the increase in psychological well-being of caregivers. Related to this final scientific work to study the effect of FPE and ST on caregiver strain and psychological well-being. The research approach used in this study was case series a case study with five caregivers with pre-post test measurement used are strain caregivers (MCSI) and psychological well-being scale (PWBS). The results showed a decrease in the caregiver strain and a more optimal psychological improvement after FPE and ST were given. Nursing care, psychoeducation therapy based on caregiver strain and supportive therapy were recommended as a therapy packages for coping caregivers to reduce caregiver strain and improve psychological well-being.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>