Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58677 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panggabean, Mutiara S.
"Pendahuluan
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat antara lain disebutkan, bahwa tujuan nasional mencakup usaha untuk memajukan kesejahteraan umum. Perwujudan pembukaan UUD tersebut, yang dijabarkan di dalam pasal 33 merupakan landasan konstitusional bagi berdirinya badan usaha milik negara di Indonesia. Negara melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam bentuk perusahaan adalah dalam rangka pelaksanaan pasal 33 UUD 1945.
Pada mulanya (1945-1960), terdapat berbagai bentuk badan usaha negara, yaitu yang sebelumnya tunduk pada Indische Comptabiliteitswet (ICW) dan Indische Bedrijvenwet (IBW); yang didirikan oleh Badan/Lembaga tertentu berdasarkan peraturan-peraturan tertentu; yang diambil alih dari perusahaan-perusahaan swasta Belanda dalam rangka pembebasan Irian Barat dari penjajahan; dan yang didirikan berdasarkan peraturan-peraturan khusus; serta Hukum Perdata (KUHD).
Kemudian pada tahun 1960, hampir semuanya berbentuk perusahaan Negara (PN). Dan terakhir, semenjak tahun 1969, secara berangsur-angsur semua bentuk penyertaan negara harus diklasifikasikan ke dalam 3 bentuk pokok perusahaan negara, yaitu Perjan (Perusahan Jawatan), Perum (Perusahaan Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan).
Pengalihan bentuk tersebut terutama bertujuan agar badan usaha yang bersangkutan dapat melaksanakan fungsinya secara efisien. Namun dalam kenyataannya, menurut laporan Bank Dunia (1983) hampir semua badan usaha milik negara (BUMN) di negara berkembang, termasuk Indonesia masih merongrong anggaran negara. Sehingga untuk menanggulanginya dalam Pelita IV akan dilakukan pula usaha-usaha sebagai berikut:
· Peningkatan sikap dan kemampuan pimpinan badan usaha milik negara dan daerah di segala tingkat.
· Penelitian dan pengembangan untuk menemukan sistem produksi dan cara-cara yang efisien dan efektif.
· Peningkatan sikap dan semangat karyawan.
· Penyusunan pola organisasi yang sesuai.
· Pemupukan modal, dan
· Penelitian kemungkinan pengembangan ke bidang-bidang usaha baru, khususnya di bidang-bidang non-minyak dan gas alam.
Usaha-usaha tersebut di atas secara tidak langsung mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan negara meliputi status hukum, sikap dan kemampuan pimpinan, teknologi, struktur sikap dan semangat karyawan, modal, dan strateginya.
Sementara itu, Justis berpendapat bahwa keberhasilan organisasi merupakan hasil dari pelaksanaan strategi yang dipilih dengan penuh pertimbangan dan dalam nada yang serupa, Glueck dan Jauch berpendapat bahwa setiap strategi akan efektif apabila dipilih tepat pada waktunya dan dilaksanakan sebagaimana mestinya."
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprayetno
"ABSTRAK
Intensitas perubahan yang semakin cepat dari waktu ke waktu telah menyebabkan pola tindakan terencana, yang disusun dengan asumsi bahwa struktur dasar konteks organisasi akan relatif stabil dalam rentang waktu agak lama, menjadi tidak relevan lagi. Dinamika kehidupan organisasi masa depan sangat ditentukan oleh kecepatan inovasi, kualitas sumberdaya insani, layanan serta keunggulan-keunggulan baru.
Kesemuanya itu sangat terkait dengan kemauan dan kemampuan organisasi untuk secara terns menerus belajar.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Hasurungan
"ABSTRAK
Dewasa ini BUMN Sub Sektor Perkebunan sebagai pelaku ekonomi dituntut untuk mampu "mandiri" ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat, artinya harus memiliki kehandalan untuk mempertahankan dan bahkan mengembangkan prestasinya sebagai badan usaha yang memiliki daya saing.
Pada awal tahun 1996 pemerintah melakukan restrukturisasi seluruh PT. Perkebunan yang sasarannya untuk mempersiapkan PT. Perkebunan agar mampu bersaing dan menjadi pemenang dalam persaingan bisnis dekade mendatang. Langkah tersebut merupakan realisasi dari Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1988 tentang Pedoman Penyehatan dan Pengelolaan BUMN, sebagai jalan keluar untuk mengatasi berbagai kelemahan pengelolaan PT. Perkebunan yang sebagian besar tidak efisien dan merugi.
PT. Perkebunan XI (Persero), yang berusaha dibidang agribisnis aneka tanaman: karet, teh, kelapa sawit, kelapa hibrida dan kakao selain mengusahakan kebun inti memiliki 15 (lima belas) Unit Usaha Kebun dan tersebar di 3 (tiga) Kabupaten: Sukabumi, Bogor, dan Banten - Propinsi Jawa Barat, serta 1 (satu) Kabupaten: Lahat Propinsi Sumatera Selatan.
Dalam perjalanan bisnisnya tidak lepas dari berbagai kendala managemen yang bermuara pada rendahnya kinerja perusahaan. Kriteria penilaian kinerja PT. Perkebunan ditetapkan oleh Menteri Keuangan R.I berdasarkan Indikator Rasio Rentabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas (RLS), dan Indikator Tambaban yang mencakup produktivitas tanah per Ha, biaya produksi dan biaya administrasi. Hasil penilaian kinerja perusahaan berdasarkan kriteria dimaksud digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu perusahaan dengan predikat Sehat Sekali, Sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat.
Banyak pendapat para ahli yang berbeda mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi. Salah satu yang sangat berpengaruh dan banyak dipedomani oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia adalah pendapat yang dirumuskan oleh Mc Kinsey dalam Seven' S Framework (Ref angka Kerja 7'S).
Pada penelitian ini penerapan kerangka kerja 7'S penulis gunakan sebagai alat untuk menganalisis efektivitas organisasi PT. Perkebunan XI dan sebagai obyek pengkajiannya difokuskan pada implementasi manajemen dan strategi. Sedangkan kinerja perusahaan dikaji berdasarkan tingkat produksi dan produktivitas perusahaan, dan secara khusus dikaji pula laporan keuangan terutama neraca (balance sheet) dan laporan laba rugi (income statement).
Dari hasil kajian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa selama 3 (tiga) tahun terakhir kinerja PT. Perkebunan XI (Persero) tergolong kurang sehat. Kinerja kurang sehat tersebut perlu segera dibenahi terutama pada faktor-faktor: Strategy, Structure, Staff dan Skills, sedangkan faktor lainnya: Systems, Style, Shared Value, telah dilaksanakan cukup baik walaupun tetap harus disesuaikan untuk menghadapi meningkatnya persaingan yang semakin ketat.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gibson, James L.
Jakarta: Erlangga, 1991
658.4 GIB o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gibson, James L.
Jakarta: Binarupa Aksara, 1996
658.4 GIB o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gibson, James L.
Jakarta: Binarupa Aksara, 1997
658.4 GIB o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gibson, James L.
Jakarta : Binarupa Aksara, 1997
658.4 GIB o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gibson, James L.
Jakarta: Erlangga, 1996
658.4 GIB o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hernita Wahyuni
"Masalah pokok yang diangkat pada penelitian ini adalah sebagai berikut : bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja auditor kehutanan , bagaimana pengaruh perilaku terhadap kinerja auditor kehutanan , bagaimana pengaruh budaya organisasi audit terhadap kinerja auditor kehutan an. Latar belakang dari masalah pokok ini adalah konsekuensi yang timbul akibat adanya pergeseran paradigma Inspektorat Jenderal Departemen Kehutanan dari peran pemeriksa ( watchdog) menjadi peran pengubah (agent of change) dan pembina (catalisator).
Kerangka teori dari penelitian ini adalah bahwa dalam manajemen kinerja, bentuk kompetensi mengacu pada dimensi behavioral suatu peranan ? perilaku yang diperlukan orang untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara memuaskan, dan budaya organisasi dapat mendukung kinerja apabila mampu membantu kemampuan individu anggotanya, mampu memberikan sarana bagi pengembangan bakat individu anggotanya, serta menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Secara komprehensif interaksi ini digambarkan dalam sebuah model konseptual yang dikenal dengan nama model MARS (motivation, ability, role perceptions, dan situational factors). Keempat faktor yang melatarbelakangi perilaku kinerja seseorang harus hadir secara bersama -sama untuk suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Kemampu an seseorang tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya motivasi, persepsi yang jelas akan peran annya dalam organisasi serta faktor situasional yang kondusif.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian dengan menggunakan metode deduktif yaitu dimulai dengan hipotesis, selanjutnya diuji kebenarannya dengan analisis data. Teknik pengambilan data adalah sensus populasi terhadap populasi auditor pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehutanan. Data yang diperoleh meliputi data primer dan data s ekunder. Data sekunder meliputi dokumen yang diperoleh di Bagian Kepegawaian, sedangkan data primer berupa pendapat yang dihimpun dengan kuesioner. Skoring kuesioner menggunakan skala ordinal Likert. Untuk menjamin validitas dan reliabilitas instrumen pe nelitian, maka dilakukan pre-test. Penelitian dilakukan menggunakan Instrumen yang valid. Tahap selanjutnya, analisis data dengan menggunakan analisis regresi dan analisis korelasi (parsial dan ganda) Berdasarkan analisis statistik yang dilakukan dapat diketahui bahwa kinerja auditor kehutanan dipengaruhi oleh unsur -unsur kompetensi, perilaku dan budaya organisasi. Unsur yang memberi dampak positif terhadap kinerja adalah kompetensi, perilaku dan budaya organisasi. Namun yang memberikan pengaruh langsu ng terhadap kinerja adalah unsur kompetensi dan budaya organisasi, sedangkan perilaku tidak berpengaruh terhadap kinerja. Analisis temuan tersebut berdasarkan pada beberapa temuan yang dihasilkan yaitu : 1) Kompetensi adalah faktor yang signifikan menentu kan kinerja auditor dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor kehutanan, oleh karena itu diperlukan standar kompetensi auditor kehutanan ; 2) Perilaku adalah bukan faktor yang signifikan terhadap kinerja auditor, namun memberikan dampak positif terhadap kinerja auditor kehutanan. Jadi untuk menjamin perilaku auditor perlu adanya suatu badan yang memantau dan menilai perilaku auditor; 3) Budaya organisasi audit adalah faktor yang signifikan menentukan kinerja auditor dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor kehutanan. Dengan demikian, untuk menciptakan lingkungan kerja kondusif perlu ada dukungan dari manajemen organisasi audit.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kompetensi dan budaya organisasi adalah faktor yang menentukan kinerja auditor kehutanan ; namun ada faktor lain yang tidak menentukan kinerja tetapi memberikan dampak positif yaitu faktor perilaku. Dengan demikian disarankan untuk 1) melakukan analisis kebutuhan penilaian kompetensi yang dibutuhkan auditor kehutanan ; 2) Perlu adanya Dewan Penilai Auditor (DPA) yang memantau perilaku auditor ; 3) Manajemen perlu memfasilitasi dan membentuk sistem tata kelola dan tata administrasi yang baik dan sistematis dalam menciptakan stabilitas lingkungan kerja.

Basic problem of this research are: how competency influences performance of forestry auditor, how behavior influences performance of forestry auditor, and how culture organization influences performance of forestry auditor. Basic of these problem s are consequence of impact for changing organization paradigm from supervising role (watchdog) into changing role (agent of change) and also the supervisor (catalisator). Basic theory of this research that is competency of the performance management is to aim for the act of behavioral ? behavior is need people to do their job as well as. By the way, the element of organization culture can be support performance if helping the ability of member organization, can help to develope the talent of member of organization, also to create the nice job. As comprehensive, these interaction can be illustrated in a conseptual model, knows as MARS model (motivation, ability, role perception, and situational factors). These factors that are background of human performance ability must be present together in an organization to reach goals. Human ability will not means without motivation, the true perception of their act in organization, also condusively situational factor.
Methode research that used is deductive method , which start to do the hypothetions. Then, these are tested with data analysis. The technic of the data taking with population sensus of auditor population in Inspectorate General of Forestry Department. The acquisition of data is primer and secondair d atas. Secondair datas were acquired from Personalia Department, and primer datas are opinions that was collected with questionaire. Scoring of questionaire used the Ordinal Scala of Likert. To guarantee of the validity and realibity reasearch instrument, was doing a pre-test.
Instruments of this research are valid. The next step, to analyze data with the regretion and correlation analysis (partial and multiple). As statistic analysis can be knows that performance of forestry auditor that can be influenced competency, behavior and culture organization. The elements that gives positive performance are competency, behavior and organization culture. However that gives direct influence to performance is competency and organization culture, but behavior don?t gives the influence of performance. Those finding analysis based of the finding that result consist of : 1) Competency is significant factor that determine auditor performance and gives significant influence to the forestry auditor performance, so it needs the standard of the forestry auditor competency ; 2) Behavior is not signicant auditor performance hovewer it gives signicant positive impact of the performance forestry auditor. So, to guarantee the auditor behavior, it needs a board that monitoring and assesing of auditor behavior; 3) Audit organization culture is significant factor that determine the auditor performance and gives significant influence of the forestry auditor performance. So that, to create condusive of environmental work, it needs sup port from audit organization management.
Conclusion of this research that is compentency and culture organization are the important factors of performance of auditor forestry ; there are the other factor that is not important but gives positif impact to p erformance of auditor. So to be recommended to 1) analyze of needs of competency assesment for forestry auditor; 2) Need a Board of Auditor Assesment (BAA) that monitoring the auditor behavior; 3) The management needs to falicilitate and build the govern ance system and the good and systematic administrative to create the work environment."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawijaya, Adam I.
Bandung: Sinar Baru, 1989
658.402 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>