Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167477 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Libret Semuel Foenay
"ABSTRAK
Dalam era pembangunan nasional berwawasan lingkungan sekarang ini, keserasian kota dan desa mendapat perhatian utama. Hal ini dari dimuatnya secara eksplisit tegas dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No. 2 Tahun 1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Bab IV, D, butir 12 ayat f dan g. Pada dasarnya dua ayat tersebut merekomendasikan bahwa pemabangunan masyarakat pedesaan dan pembangunan kota perlu dilanjutkan dan ditingkatkan dengan selalu memperhatikan keserasian hubungan antara kota dan daerah pedesaan sekitarnya. Dipandang dari aspek lingkungan hidup, kota dan desa termasuk dalam pengertian kelompok lingkungan hidup buatan (binaan), bersama kelompok lingkungan hidup sosial dan kelompok lingkungan hidup alam, dalam kesatuan lingkungan hidup bumi.
Antara kota dan desa sebagai sub bagian dari lingkungan hidup buatan terjadi interaksi, adaptasi, dan mengalami seleksi melalui pertukaran materi, energi, dan informasi, yang merupakan ciri dari kesatuan lingkungan hidup bumi. Lingkungan hidup desa dalam penelitian ini diwakili oleh unsur-unsur: petani (manusia), tanah usahatani (sumber daya alam), dan panca usahatani (teknologi), kombinasi dari ketiga unsur ini menghasilkan barang berupa hasil produksi usahatani. Hasil produksi usahatani ini selanjutnya disalurkan ke kota Kupang untuk memenuhi permintaan konsumen akan hasil produksi usahatani tersebut.
Lingkungan hidup kota diwakili oleh unsur-unsur: konsumen (manusia), pasar (sumber daya buatan), angkutan (teknologi), melahirkan transaksi perdagangan atau jual beli atas hasil produksi usahatani yang berasal dari pedesaan sekitar Kupang.
Antara lingkungan hidup desa dan lingkungan hidup kota (Kupang) terjalin pertukaran materi (hasil produksi usahatani) melalui media yang dalam penelitian ini diidentifikasi atas: Papalele selaku perantara perdagangan dan transportasi.
Jenis kegiatan usahatani di delapan desa penelitian terdiri atas kegiatan usahatani pokok yaitu ladang dan atau sawah, dan kegiatan usahatani sampingan, yaitu mamar (kebun, tegalan) dan ternak. Faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani di pedesaan adalah faktor alamiah seperti kekeringan, kualitas tanah, faktor non alamiah seperti teknologi, luas tanah usahatani, orientasi pasar petani, modal dan pendapatan.
Jenis kegiatan perdagangan di kota Kupang terdiri atas tempat penjualan hasil produksi usahatani dari desa penelitian, yaitu kecamatan Kupang Timur, kecamatan Kupang Tengah, kecamatan Kupang Barat dan kecamatan Amarasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan (perdagangan) hasil produksi usahatani di pasar kota adalah: jarak, lokasi asal barang, papalele, dan jenis alat angkutan.
Dari ulasan seperti terurai diatas ditarik permasalahan sebagai berikut:
(1) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kegiatan ekonomi petani, mulai dari melakukan kegiatan usahatani di pedesaan sampai dengan penjualan hasil produksinya di pasar kota Kupang.
(2) Bagaimana hubungan pengaruh antara faktor-faktor kegiatan usahatani di pedesaan maupun faktor-faktor kegiatan penjualan hasil produksi usahatani di pasar kota Kupang
(3) Bagaimana proses tataniaga hasil produksi usahatani berlangsung, dan berapa besar peranan Papalele dalam proses tataniaga tersebut.
(4) Kecamatan (asal barang) mana saja yang menjadi pemasok utama barang hasil produksi usahatani ke pasar Naikoten dan pasar Kuanino kota Kupang
(5) Bagaimana orientasi pasar petani terhadap jenis kegiatan produksi usahatani yang dilakukan petani
Model analisis yang dipakai adalah: analisis deskriptif dengan frekuensi dan tabulasi silang serta analisis statistik uji x² (Khi Kuadrat).
Dalam menentukan tingkat hubungan pengaruh antara dua peubah, ditentukan berdasarkan klasifikasi sebagai berikut:
>0 % - 15% dinilai tidak kuat
>15% - 30% dinilai cukup kuat, dan
>30% - 50% dinilai sangat kuat.
Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh temuan-temuan sebagai berikut:
(1) Terdapat hubungan pengaruh tidak simetrik antara faktor-faktor kegiatan penjualan hasil produksi kegiatan usahatani di pasar Naikoten dan pasar Kuanino pada tingkat hubungan sangat kuat (34,5 %), maupun antara faktor-faktor kegiatan usahatani petani di pedesaan pada tingkat hubungan cukup kuat (29,79 %)
(2) Papalele sebagai perantara perdagangan dalam proses tataniaga komoditas hasil usahatani mempunyai /memegang peranan menentukan karena menguasai 64,3 % saluran hasil produksi usahatani dari desa-desa penelitian di kota Kupang
(3) Orientasi pasar petani dilihat dari sifat pekerjaan kegiatan usahatani pokok dan kegiatan usahatani sampingan adalah sebagai berikut:
-tujuan atau motivasi dari kegiatan usahatani pokok (ladang atau sawah) adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga rumah tangga petani sendiri (usahatani subsistem)
-tujuan atau motivasi dari kegiatan usahatani sampingan adalah untuk dijual (orientasi pasar) guna memperoleh uang tunai
(6) Implikasi penelitian
Implikasi penelitian ini adalah berupa buah pikiran tentang alternatif pemecahan masalah berikut:
(1) Perlunya peningkatan pembinaan petani melalui penyuluhan lapangan oleh tenaga PPL tentang panca usahatani tanah kering
(2) Pemberian kemudahan-kemudahan kepada para petani dalam memperoleh Kredit usahatani
(3) Membentuk dan memfungsikan Koperasi Unit Desa dalam pemasaran hasil produksi usahatani
(4) Perlu pembinaan dan pengawasan terhadap Papalele dengan jalan didaftar dan ditampung dalam wadah organisasi Papalele
(5) Universitas Nusa Cendana dengan Tugas Ilmiah Pengembangan Pokok ?Pengembangan Pertanian Tanah Kering? perlu diberi kesempatan lebih besar dalam aplikasi hasil-hasil penelitiannya di daerah pedesaan Propinsi Nusa Tenggara Timur."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Walaupun kegiatan perladangan berpindah di larang oleh pemerintah, masyarakat pedesaan masih saja tetap melakukannya dari tahun ke tahun sehingga menarik untuk di kaji faktor sosial ekonomi apakah yang mempengaruhi petani melakukan kegiatan perladangan berpindah sekaligus juga untuk mengetahui keragaan pola usahatani dan pendapatan petani pada kegiatan perladangan berpindah....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Parulian, Sahala Masda
"Aktivitas pemasaran sebuah perusahaan sering ditujukan bagi penciptaan dan pemeliharaan Ioyalitas pelanggan (loyalitas merek) terhadap suatu produk/merek. Bahkan bagi sebagian besar perusahaan, loyalitas merek merupakan bagian yang paling penting dalam penenluan pertumbuhan dan perolehan laba dalam jangka panjang.
Kesuksesan sebuah perusahaan yang berbasis bisnis, tidak terlepas dan peranan para pelanggan. Untuk itu perusahaan harus dapat meraih hati para konsumen agar mau menjadi pelanggan perusahaan tersebut, sena mempertahankan pelanggan agar mereka terus-menerus dan berulang ulang membeli merek perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang tepat unruk mengetahui kebutuhan dan keinginan para konsumen terhadap suatu merek secara berkesinambungan Serta mewujudkannya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mcngetahui faktor-faktor apa saja yang membuat para konsumen loyal rerhadap salah satu merek (loyalitas merek) air mineral kemasan galon di Jakarta dan sekitarnya.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu variabel kepuasan konsumen, harga, promosi, reputasi merek, ketersediaan merek, serta variabel keterlibatan dan resiko terhadap variabel loyalitas merek. Adapun merek yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah merek air mineral dalam kemasan galon.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa vanabel ketersediaan merek, variabel keterlibatan dan resiko berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek air mineral kemasan galon. Sedangkan variabel kepuasan konsumen, harga, promosi, dan variabel reputasi merek tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Ioyalitas merek.
Dengan berbagai keterbarasan yang ada, maka disarankan agar penelitian tentang Ioyalitas merek selanjutnya dilakukan terhadap consumer goods lainnya. Hal ini bertujuan unluk melihat seberapa besar signifikansi variabel-variabel yang diajukan dalam penelitian ini terhadap consumer goods yang berbeda. Disarankan juga untuk menambah variabel-variabel lain yang diharapkan semakin merepresentasikan Ioyalitas merek consumer goods tersebut.

The core companies marketing activity purposed to creating and maintaining the customer loyalty or brand loyalty. In fact, brand loyalty was the important thing for company majority to make them growth and take profit for a long term.
A successful of company depends on the customer?s role. Because of that, the company must get the customer?s heart. Because of that, the company must maintain them and make them buy and use the company?s brand. Therefore, the company needs the best strategy to know what the customer?s need and what the customer's want from a product.
The aim of this research is to know some factors that would make the customer loyal to a certain mineral water brand in gallon package in Jakarta and around of Jakarta (brand loyalty of a mineral water).
The variables in this research are the customer satisfaction, price, promotion, brand reputation, brand availability, involvement and risk of brand loyalty. Brand in this research refer to a certain mineral water brand in gallon package.
The result of this research concludes that the influence of brand availability variable, involvement and risk variable significant to brand loyalty variable. But the consumer satisfaction, price, promotion and brand reputation variables did not have a significant influence to brand loyalty variable.
Because of many research limitations, it?s recommended for the next brand loyalty research, would be in another consumer goods. lt?s also recommended to add other variables which more represent the brand loyalty variable of consumer goods."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okke Kustiono
"Tesis ini bertujuan untuk meneliti pengaruh faktor-faktor ekonomi yang terdapat dalam Surat Pemberitahuan (SPT) dengan menggunakan metode pengujian hipotesis. Faktor-faktor tersebut adalah jenis usaha, metode penyusutan, debt equity ratio, profitabilitas dan tarif efektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan dapat lolos dari uji asumsi klasik. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak badan dengan indikator besaran angka koreksi penghasilan neto fiskal hasil pemeriksaan. Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak menurut penelitian ini adalah jenis usaha, profitabilitas dan tarif efektif.

This thesis aims to investigate the influence of economic factors contained in the taxpayer?s declaration (SPT) using the method of hypothesis testing. These factors are type of business, methods of depreciation, debt to equity ratio, profitability, and the effective rate.
The results showed that the regression model used to escape from the classical assumption. This study succeeded in identifying the factors that influence corporate tax compliance with the indicator correction rate scale of net income tax assessment. Dominant factors that affect tax compliance according to this study is the type of business, profitability and effective tax rate."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27789
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bahri Rizki
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwakaf di bidang pendidikan pada masyarakat Kota Jakarta dan Sekitarnya. Variabel-variabel yang digunakan adalah variabel sikap, norma subjektif, perceived behavioral control, empati, religiusitas, empati, perceived generosity kemurahan hati, dan jaminan finansial. Metode penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan alat ukur kuisioner. Responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebanyak 203 responden.
Hasil data primer tersebut diolah menggunakan metode SEM-PLS dengan aplikasi SmartPLS 3. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini ialah variabel norma subjektif, perceived behavioral control, empati, dan kemurahan hati memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi berwakaf masyarakat di bidang pendidikan. Sedangkan variabel sikap, religiusitas, dan jaminan finansial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel intensi.

This study aims to determine the factors that affecting the intention of educational waqf in Jakarta and Surrounding Cities. The variables used in this study are attitude, subjective norm, perceived behavioral control, empathy, religiosity, perceived generosity, and financial security. This study method using quantitative technique with questionnaire measuring instrument. And respondents obtained from that questionnaire are 203 respondents.
The result of data collection is processed using SEM PLS method with SmartPLS 3 application. The result of this study is subjective norm, perceived behavioral control, empathy, and financial security variables have a significant effect to intention of educational waqf varialble in Jakarta and Surrounding Cities. Meanwhile attitude, religiosity, and financial security did not have significant effect on intention variable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thobib Al-Asyhar
"Masa remaja dikenal dengan masa storm and stress, yaitu masa pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan psikis yang bervariasi. Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam pengaruh. Bila aktivitas remaja tidak memadai untuk memenuhi tuntutan gejolak energinya, maka remaja sering meluapkan kelebihan energinya ke arah yang negatif (kenakalan remaja), seperti tawuran antar pelajar, penyalahgunaan obat terlarang, pergaulan seks bebas, dan sebagainya.
Data kasus kenakalan remaja yang tercatat di kepolisian dapat dijadikan bukti betapa ada masalah yang cukup serius terhadap efek dari rendahnya pengendalian emosionalitas dan lemahnya kontrol spiritualitas remaja. Meskipun berbagai upaya pengendalian kenakalan remaja dilakukan oleh berbagai pihak, namun trend kenakalan remaja juntru cenderung meningkat.
Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) di lingkungan sekolah formal, khususnya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) merupakan salah satu model pembinaan remaja di sekolah. Unit Kegiatan Rohis mengusung konsep pembinaan mental pesertanya dengan memberikan penanaman nilai keagamaan siswa melalui Mentoring Tarbiyah.
Masalah tersebut menarik diteliti untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Mentoring Tarbiyah terhadap tingkat kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa. Untuk menfokuskan pembahasan dalam penelitian ini dibatasi pada masalah¬masalah yang terkait dengan pengaruh Mentoring Tarbiyah terhadap tingkat kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) siswa (peserta).
Kerangka teori dalam penelitian ini adalah mengungkap pengaruh Mentoring Tarbiyah (X) yang memiliki enam indikator: tujuan (XI), murabbi (X2), mutarabbi (X3), materi (X4), manhaj (X5), dan lingkungan (X6) terhadap Kecerdasan Emosional (Yl) dan Kecerdasan Spiritual (Y2). Kerangka teori dan basil analisisnya memunculkan hipotesis yang dapat diajukan sebagai berikut: (1) Mentoring Tarbiyah memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa (mutarabbi), dan (2) Mentoring Tarbiyah memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat kecerdasan spiritual siswa (mutarabbi).
Metode penelitian menggunakan metode eksplanatif, yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausalitas atara dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan menelusuri seberapa besar pengaruh Mentoring Tarbiyah terhadap tingkat kecerdasan emosional dan keceradasan spiritual siswa. Pola yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data.
Berdasarkan penelitian di lapangan terhadap Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) SMAN di Jakarta, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Faktor Murabbi paling tinggi pengaruhnya terhadap tingkat Kecerdasan Emosional (EQ) siswa dibandingkan dengan faktor Manhaj, Tujuan Mentoring Tarbiyah, Mutarabbi dan Lingkungan. Sedangkan faktor Materi tidak berpangaruh secara positif terhadap Kecerdasan Emosional (EQ).
2. Faktor Mutarabbi paling tinggi pengaruhnya terhadap tingkat Kecerdasan Spiritual (SQ) siswa dibandingkan dengan faktor Tujuan Mentoring Tarbiyah. Sedangkan faktor Lingkungan, Manhaj, Materi dan Murabbi tidak berpangaruh secara positif terhadap Kecerdasan Spiritual (SQ).

Adolescent period is also known as storm and stress period, is an emotional upheaval period which is followed by rapid physical growth and many kinds of psychic growth. The emotional upheaval that occurs to adolescent can't be released of any influences. If their activities can't help to fulfill their needs of fluctuation energy, they often overflow their energy tending to the negative ways, like engaging in a gang fight, drugs consuming, free sex, etc.
Adolescent delinquency case data?s noted at the police department could be the evidence that there are some serious problems about the effect of low control of the adolescent emotional and also the low control of the adolescent spirituality. In spite of some people doing many efforts to control the adolescent delinquency, yet the adolescent delinquency trends tend to increase.
Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) in formal school spheres, especially High School / Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) is one of the adolescent construction models at school. Rohis Activity Unit brings the concepts about constructing the member spirituality by giving spiritual value plantation with Mentoring Tarbiyah.
It's so interesting to do some further research about how far will the effect of Mentoring Tarbiyah go to the students' emotional and spiritual Quotient level. Focusing the study of the research, the research is limited by the problems that interrelated by the effects of MT to the students' EQ and SQ.
The theory framework of the research is revealing the effect of MT which has six indicators: aims (X1), murabbi (X2), mutarabbi (X3), materials (X4), way of life/manhaj (X5), and circles (X6) to Emotional Quotient (Y 1) and Spiritual Quotient (Y2).The theory framework and the analysis results show the hypothesis as follows: I. MT has any important contributions to the students/ mutarabbi Emotional Quotient level. 2. MT has any important contributions to the students/ mutarabbi Spiritual Quotient level.
The research's methodology is using Explanative method; the goal of the research is headed for explaining the causality relations between two variables or more. It will research how far the effects of MT go to the students EQ and SQ level. The research uses the pattern of survey method, which is using questionnaire as a major instrument for gaining data's.
According to the field research to Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) SMAN at Jakarta, there are some conclusions:
a. Murabbi factor has most influence to the students' EQ level than manhaj, aims, mutarabbi and circles. But the materials factor hasn't influenced to the students' EQ level.
b. Mutarabbi factor has most influence to the students SQ level than aims. But circles, manhaj, materials and murabbi factor hasn't influenced to the students' SQ level.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S7200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bulkis
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor karakteristik individu dan aktivitas komunikasi, hambatan-hambatan komunikasi yang ada pada petani padiserta menganalisis hubungan antara faktor karakteristik individu petani dan aktivitas komunikasi dengan hambatan komunikasi yang dirasakan petani padi di Desa Oesao Kab. Kupang. Pendekatan kuantitatif dipilih oleh peneliti karena melihat deskripsi serta menjelaskan hubungan antar variabel secara mendalam, dengan unit analisis adalah petani tanaman padi sehingga dapat memperlihatkan hubungan yang jelas antar variabel. Terdapat dua variabel penelitian yang diamati yaitu karakteristik petani (X1), aktivitas komunikasi petani (X2), hambatan komunikasi antara penyuluh dan petani (Y). Hasil penelitian yang diperoleh bahwa: 1) Hambatan komunikasi yang paling dirasakan petani adalah pada faktor perhatian dan keakraban, disusul dengan faktor prasangka, perbedaan harapan dan perbedaan kebutuhan. 2) Pengalaman petani berhubungan sangat nyata pada faktor hambatan prasangka, perhatian dan keakraban serta berhubungan nyata dengan hambatan komunikasi faktor perbedaan kebutuhan. 3) Karakteristik kekosmopolitan petani berhubungan sangat nyata negatif dengan faktor hambatan‐hambatan komunikasi pada prasangka, perbedaan kebutuhan, perhatian dan keakraban. Karakteristik tingkat pengetahuan petani berhubungan sangat nyata negatif dengan seluruh faktor hambatan‐hambatan komunikasi yang dirasakan petani padi di Desa Oesao Kab. Kupang. Aktivitas komunikasi secara umum berhubungan nyata dan sangat nyata dengan hambatan‐hambatan komunikasi yang dirasakan petani padi di Desa Oesao Kab. Kupang."
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
600 JMSTUT 19:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>